You are on page 1of 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsentrasi merupakan keadaan pikiran atau asosiasi terkondisi yang


diaktifkan oleh sensasi didalam tubuh. Cara mengaktifkan sensasi dalam
tubuh perlu keadaan yang rileks dan suasanayang menyenangkan, karena
dalam keadaan tegang seseorang tidak akan dapat menggunakan otaknya
dengan maksimal karena pikiran menjadi kosong (Dennison, 2008).
Konsentrasi belajar dapat dilakukan dengan baik jika seorang menjalankan
perannya sebagai pelajar atau mahasiswa secara optimal, selain itu mereka
akan belajar sebaik mungkin apabila ada dorongan semangat yang terus
menerus(Nursalam & Effendi, 2008).

Keberhasilan belajar ditentukan oleh dua faktor diantaranya faktor internal


dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari individu itu
sendiri seperti kesehatan jasmani dan rohani, kecerdasan, daya ingat,
kemampuan dan bakat. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang
berasal dari luar individu seperti keadaan lingkungan rumah, sekolah, dan
masyarakat (Hakim & Thursan, 2011).

Konsentrasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya usia,


pengetahuan, pengalaman, dan gizi yang cukup. Untuk memperoleh gizi yang
cukup salah satunya dengan sarapan pagi, hal itu dapat membuat kita
mempertahankan daya tahan tubuh saat beraktifitas dan meningkatkan
produktifitas kerja. Sarapan pagibagi pelajar dapat meningkatkan konsentrasi
belajar dan mempermudah siswa untuk menyerap pelajaran yang diberikan
sehingga prestasi belajar lebih baik ( Suwardhani cit Khosman, 2013 )

1
2

Gangguan konsentrasi dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari
dalam diri sendiri berupa minat belajar yang rendah atau kondisi kesehatan
yang sedang buruk. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar yaitu
keadaan lingkungan seperti keadaan ruangan, peralatan pendukung
pembelajaran, dan suasana yang kondusif (Olivia, 2011).

Kemudian konsentrasi belajar adalah pemusatan pikiran terhadap suata mata


pelajaran dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak
berhubungan dengan pelajaran (Slameto, 2010).

Hasil observasi pada mahasiswa Prodi Keperawatan DIII, dilihat dari ruang
kuliah dan dinamisme kegiatan belajar, diperoleh gambaran bahwa tingkat
konsentrasi masih tergolong lemah, karena dilihat dari prilaku mahasiswa
dikelas. Terutama bagi mahasiswa yang memilih duduk dibelakang kurang
memusatkan perhatianya pada pembelajaran yang disampaikan.

Berdasarkan hasil pengamatan mengenai tingkat konsentrasi belajar


mahasiswa Prodi Keperawatan DIII terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan menurunnya konsentrasi mahasiswa yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal meliputi minat belajar yang rendah seperti
mahasiswa yang acuh tak acuh saat pembelajaran sehingga menyebabkan
mahasiswa bermain hp, mengobrol, mengantuk dan tertidur saat
pembelajaran. Jika dipersentasekan mahasiswa yang mengobrol 21% (8
orang), bermain hp 27% (10 orang) dan yang mengantuk dan tertidur 8% saat
pembelajaran (3 orang). Sedangkan faktor eksternal meliputi keadaan
3

lingkungan atau ruangan kelas yang kurang kondusif, seperti gaduhnya


suasana saat pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

Konsentrasi merupakan keadaan pikiran atau asosiasi terkondisi yang


diaktifkan oleh sensasi didalam tubuh. Konsentrasi belajar dapat dilakukan
dengan baik jika seorang menjalankan perannya sebagai pelajar atau
mahasiswa secara optimal selain itu mereka akan belajar sebaik mungkin
apabila ada dorongan semangat yang terus menerus. Gangguan konsentrasui
dapat disebabkan dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor ekternal.
Rumusan masalah yang sesuai yaitu Adakah hubungan faktor internal dan
eksternal dengan tingkat konsentrasi belajar mahasiswa Prodi Keperawatan
D3 STIKes Kharisma Karawang.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar


mahasiswa Prodi Keperawatan D3 STIKes Kharisma Karawang.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui karakteristik responden seperti, jenis kelamin, dan


usia.

b. Mengetahui distribusi frekuensi tingkat konsentrasi belajar


mahasiswa Prodi Keperawatan DIII STIKes Kharisma
Karawang.
4

c. Mengetahui distribusi frekuensi Faktor eksternal Prodi


Keperawatan DIII.

d. Mengetahui distribusi frekuensi Faktor internal Prodi


Keperawatan DIII.

e. Mengetahui hubungan antara masing-masing faktor ( Internal


dan Ekternal ) dengan tingkat konsentrasi belajar mahasiswa
Prodi Keperawatan DIII.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi mahasiswa

Hasil penelitian diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk


meningkatkan konsentrari belajar, sehingga mahasiswa dapat
mempertimbangkan perilaku yang seharusnya dilakukan didalam
kelas, saat proses pembelajaran.

2. Bagi institusi

Hasil penelitian ini dapat menjadi landasan dalam pengembangan


proses pembelajaran.

3. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti untuk penelitian


selanjutnya yang berhubungan dengan konsentrasi belajar.
5
6
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Konsentrasi

1. Pengertian konsentrasi

Konsentrasi merupakan pemusatan daya pikiran dan perbuatan pada


suatu objek yang dipelajari dengan menghalau atau menyisihkan
segala hal yang tidak ada hubungannya dengan objek yang dipelajari
(Surya, 2011). Konsentrasi dalam belajar adalah pemusatan pikiran
terhadap suatu mata peajaran dengan mengesampingkan semua hal
lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran (Slameto, 2010)

Konsentrasi dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan pemusatan


perhatian pada suatu objek tanpa menghiraukan objek yang lain yang
tidak ada kaitanya dengan pusat perhatian.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi

Gangguan konsentrasi dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor


internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang
berasal dari dalam diri sendiri berupa minat belajar yang rendah atau
kondisi kesehatan yang sedang buruk. Sedangkan faktor eksternal
berasal dari luar yaitu keadaan lingkungan seperti keadaan ruangan,
peralatan pendukung pembelajaran, dan suasana yang kondusif
(Olivia, 2011).

Penyebab sulitnya konsentrasi belajar juga disebabkan oleh lemahnya


minat dan motivasi, timbulnya rasa gelisah, suasana lingkungan

7
8

belajar. Menurut Soedarso (2009), konsentrasi dipengaruhi oleh faktor


internal dan eksternal. Faktor internal meliputi kelelahan fisik dan
mental, bosan atau hal lain yang sedang mengganggu fikiran.
Sedangkan faktor eksternal meliputi suasana lingkungan sekitar
seperti suara musik yang keras, suara bising, orang yang berlalu-
lalang, kondisi ruang belajar yang sempit, ramai, panas dan kurang
pencahayaan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan (Ratna dan
Achmad, 2015).

Penelitian yang dilakukan oleh Sofiyya (2015) yang berjudul


“Hubungan Kualitas Tidur dengan Konsentrasi Belajar pada Remaja
di Yogyakarta” didapatkan hasil bahwa remaja yang mengalami
obesitas dan memiliki kualitas tidur yang buruk dapat meneyebabkan
mengantuk saat mengikuti pembelajaran disekolah. Hal tersebut
mengakibatkan siswa memiliki konsentrasi belajar yang buruk dan
siswa yang kualitas tidurnya baik memiliki konsentrasi belajar yang
lebih baik.

3. Cara meningkatkan konsentrasi

Menurut Purwanto ada beberapa cara untuk meningkatkan konsentrasi


belajar seperti, memberikan kerangka waktu yang jelas, mencegah
siswa agar tidak terlalu cepat berganti dari tugas satu ke tugas lain,
mengurangi jumlah gangguan dalam ruangan kelas, memberikan
umpan balik dengan segera, merencanakan tugas yang lebih sedikit
daripada memberikan satu sesi yang banyak dan menetapkan tujuan
dengan menawarkan hadiah untuk memotivasinya agar terus bekerja
(Deddy, 2014).
9

Penelitian yang dilakukan oleh Nuryana & Purwanto (2013) berjudul


Efektivitas Brain Gym dalam Meningkatkan Konsentrasi Belajar pada
Anak menyebutkan bahwa otak yang bekerja terlalu keras akan
menyebabkan ketidakseimbangan antara otak kanan dan otak kiri,
selain itu juga menyebabkan kelelahan pada otak sehingga konsentrasi
belajar pada anak dapat menurun. Brain gym dilakukan dengan cara
menstimulasi gelombang otak melalui gerakan-gerakan ringan dengan
permainan melalui olah tangan dan kaki seperti gerakan silang, saklar
otak dan pasang telinga. Gerakan tersebut dapat meningkatkan
kemampuan belajar dan pemusatan perhatian atau konsentrasi anak
karena seluruh bagian otak digunakan dalam proses belajar dan
konsentrasi, sehingga brain gym dapat berpengaruh untuk
meningkatkan konsentrasi, atensi dan kewaspadaan.

Konsentrasi juga dapat ditingkankan melalui relaksasi atensi untuk


meningkatkan kepekaan indra visual. Relaksasi atensi merupakan
teknik pereduksian kecemasan, stres, dan tegangan oleh individu
sehingga dapat bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi
(Mulyana, Izzati & Rahmasari, 2013).

B. Konsep Belajar

1. Pengertian Belajar
Masalah pengertian belajar ini para ahli psikologi dan pendidikan
mengemukakan pendapatnya menurut keahlian mereka masing-
masing.
10

Slameto merumuskan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha


yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Djamarah,
2008).

James O. Whittaker, merumuskan belajar sebagai proses dimana


tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengamatan
(Djamarah, 2008).

Cronbach berpendapat bahwa learning is shown by change in


behavior as a result of experience. Belajar adalah suatu aktivitas yang
ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman(Djamarah, 2008).

Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process by


wich behavior (in the boader sense) is originated or changed through
practice or training. Belajar adalah suatu proses dimana tingkah laku
(dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau
latihan(Djamarah, 2008).

Dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar yang


dikemukakan diatas dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu proses
dimana seseorang melakukan suatu kegiatan yang bertujuan untuk
11

mencapai perubahan tingkah laku sebagai hasil dari proses


pembelajaran yang manyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik.

C. Manfaat konsentrasi Belajar

Konsentrasi belajar tentunya mempunyai manfaat tertentu, berikut merupakan


beberapa manfaat dari konsentrasi belajar menurut Surya, H (2009):

1. Individu akan lebih mudah dan cepat menguasai materi ajar yang
disajikan.

2. Dapat dipastikan bahwa individu yang konsentrasi dalam belajar


sebenarnya ia juga sedang aktif. Jadi konsentrasi juga dapat dijadikan
suatu tanda bahwa individu tersebut sedang aktif belajar.

3. Menambah semangat/motivasi bagi individu untuk lebih aktif


beraktifitas dalam belajar.

4. Memudahkan pengajar dalam melaksanakan proses pembelajaran.

5. Suasana belajar menjadi semakin kondusif.

6. Memudahkan individu mendapatkan pengalaman yang baru.

7. Munculnya hal-hal yang positif (misalnya tidak mau menghayal)


dalam diri individu.

D. Kerangka Teori
Bagan 2.1 Kerangka Konsep

Faktor yang mempengaruhi


konsentrasi belajar:

 Faktor internal
 Faktor eksternal
12

Tingkat konsentrasi
mahasiswa

Sumber : (Olivia, 2011)


BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL, DEFINISI OPERASIONAL DAN
HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep
Menurut Supriyatno,(2008). Kerangka konsep merupakan gambaran dan
arahan asumsi mengenai variabel-variabel yang akan diteliti, atau memiliki
arti hasil sebuah sintesis dari proses berpikir deduktif maupun induktif,
kemudian dengan kemempuan kreatif dan inovatif diakhiri konsep atau ide
baru (Hidayat, 2017).

Skema 3.1 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

 Faktor internal Konsentrasi belajar mahasiswa


 Faktor eksternal

B. Variabel Penelitian
Menurut Soeparto, Putra & Haryanto (2000). Variabel adalah perilaku atau
karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu,seperti benda,
manusia dan lain-lain (Nursalam, 2017).
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, diantaranya:
1. Variabel Independen
Variabel independen/variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain. Suatu kegiatan
stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu dampak
pada variabel dependen (Nursalam, 2017). Pada penelitian ini yang
menjadi variabel independen atau variabel bebas yaitu faktor internal
dan faktor eksternal seperti mengobrol, bermain hp, mengantuk dan
tertidur.

2. Variabel Dependen (Terikat)

13
14

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh


variabel lain. Variabel respons akan muncul sebagai akibat dari
manipulasi variabel-variabel lain (Nursalam, 2017). Pada penelitian
ini yang menjadi variabel dependen atau variabel terikat yaitu tingkat
konsentrasi belajar mahasiswa.

C. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang damati, memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasiatau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang
dijadikan ukuran dalam penelitian (Hidayat, 2017).

Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur
Variabel Independen

Faktor Merupakan faktor Kuesioner Responden 1= jika Ordinal


internal yang berasal dari diberi motifasi
dalam diri sendiri pertanyaan minat belajar
berupa minat yang terdiri mahasiswa
belajar yang dari 10 baik
0= jika
rendah atau pertanyaan.
motifasi
kondisi kesehatan
minat belajar
yang sedang buruk.
mahasiswa
tidak baik
Faktor Berasal dari luar Kuesioner Responden 1= jika Ordinal
eksternal yaitu keadaan diberi lingkungan,
lingkungan seperti pertanyaan ruangandan
keadaan ruangan, yang terdiri peralatan
15

peralatan dari 10 pendukung


pendukung pertanyaan. pembelajaran
pembelajaran, dan baik
2= jika
suasana yang
lingkungan,
kondusif
ruangandan
peralatan
pendukung
pembelajaran
baik
Variabel Dependen

Tingkat Konsentrasi Kuesioner Responden 1= jika Ordinal


konsentrasi merupakan Alat Ukur diberi konsentrasi
belajar pemusatan daya konsentrasi pertanyaan belajar
mahasiswa pikiran dan belajar yang terdiri mahasiswa
perbuatan pada mahasiswa dari 10. baik
0= jika
suatu objek
konsentrasi
yang dipelajari
belajar
dengan
mahasiswa
menghalau atau
tidak baik
menyisihkan
segala hal yang
tidak ada
hubungannya
dengan objek
yang dipelajari

D. Hipotesis
Menurut La Biondo-Wood (2002) Hipotesis adalah suatu pernyataan asumsi
tentang hubungan antara dua atau lebih variabel yang diharapkan bisa
menjawab suatu pertanyaan dalam penelitian .(Nursalam, 2017)
16

1. Menurut Nursalam (2017) ada dua tipe hipotesis yang digunakan


dalam penelitian yaitu :
a. Hipotesis nol (HO)
Hipotesis nol (HO) adalah hipotesis yang digunakan untuk
pengukuran statistik dan interpretasi hasil statistik. Hipotesis
nol dapat sederhana atau kompleks dan bersifat sebab atau
akibat.
b. Hipotesis alternatif (Ha)
Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis penelitian. Hipotesis
ini menyatakan adanya suatu hubungan, pengaruh dan
perbedaan antara dua atau lebih variabel. Hubungan,
perbedaan dan pengaruh tersebut dapat sederhana atau
kompleks dan bersifat sebab – akibat.

2. Hipotesis dalam penelitian ini adalah :


a. Hipotesis nol (HO) : Tidak adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi konsentrasi belajar mahasiwa Prodi
Keperawatan DIII.
b. Hipotesis alternatif (Ha) : Ada pengaruh antara faktor-faktor
yang mempengaruhi konsentrasi belajar mahasiwa Prodi
Keperawatan DIII.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian menggunakan rancangan penelitian korelasi, karena pada
penelitian ini variabel independen dan dependen akan diamati pada waktu
yang sama. Rancangan penelitian ini bertujuan untuk melihat Faktor-faktor
yang mempengaruhi konsentrasi mahasiswa.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Desember 2018.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di STIKes Kharisma Karawang.

C. Populasi Dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Menurut Sugiyono (2009) populasi merupakan seluruh objek dengan
karakteristik tertentu yang akan diteliti, bukan hanya objek atau subjek
yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki
subjek atau objek tersebut, atau kumpulan orang, individu, atau objek
yang akan diteliti sifat-sifat atau karakteristiknya (Hidayat, 2017).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Prodi
Keperawatan DIII.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki populasi. Tujuan ditentukannya
sampel dalam penelitian adalah untuk mempelajari karakteristik suatu
populasi, karena tidak dimungkinkan peneliti melakukan penelitian
dipopulasi tersebut karena jumlah populasi yang sangat besar,
keterbatasan waktu, biaya, atau hambatan lainnya (Hidayat, 2017).
Sampel dalam penelirian ini adalah Mahasiswa Tingkat 3 Prodi
Keperawatan DIII.

17
18

Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti pada penelitian


ini dengan teknik random sampling yaitu pengambilan sampel dengan
cara memilih sampel diantara populasi yang diteliti dan teknik
pengambilan dengan cara acak, sehingga sampel tersebut dapat
mewakili karakteristik populasi.

Adapun rumus Slovin yang digunakan untuk mengetahui jumlah


sampel penelitian adalah sebagai berikut:
e
1+ N .(¿ ¿2)
N
n= ¿

Keterangan:
n : Ukuran Sampel
N : Ukuran Populasi (71 Mahasiswa)
2
e : Kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan
dalam penelitian ini. (dalam penelitian ini digunakan 5% atau
(0,05).

Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah:


71
n= 2
1+71 × ( 0,05 )
71
¿
1+71 ×(0,0025)
71 71
¿ ¿
1+0,175 1,175
¿ 59,57
(dibulatkan menjadi 60)

Jadi, seluruh populasi Mahasiswa yang berjumlah 71 dan yang


menjadi sample dalam penelitian ini berjumlah 60 sample, dengan
teknik pengambilan sampling dengan cara menggunakan “Random
19

Sampling” dengan total akhir sampel sebanyak 60 orang dengan cara


memberikan kuesioner pada Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan

Sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Prodi DIII


Keperawatan sebagai sampel. Adapun kriteria sampel dalam
penelitian ini adalah:

a) Kriteria inklusi:
1) Seluruh Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan.
2) Mampu berkomunikasi dan mau memberikan jawaban yang
sesuai dengan pertanyaan peneliti.
3) Bersedia menjadi responden dan menandatangani lembar
persetujuan menjadi responden.
b) Kriteria eklusi:
1) Mahasiswa yang tidak bersedia menjadi responden

D. Etika Penelitian
Penelitian apapun khususnya yang menggunakan manusia sebagai subjek
tidak boleh bertentangan dengan etika, oleh karena itu setiap penelitian
menggunakan subjek harus mendapatkan persetujuan dari subjek yang
diteliti dan institusi tempat penelitian. Secara rinci kewajiban peneliti
dan hak-hak dari yang diteliti adalah sebagai berikut:
1. Self determination
Responden diberi kebebasan untuk menentukan pilihan bersedia
atau tidak untuk mengikuti kegiatan penelitian, setelah semua
informasi yang berkaitan dengan penelitian dijelaskan (Polit &
Beck, 2008).

2. Beneficence
Peneliti menjaga privacy responden yang tidak menyenangkan
hal – hal selain yang berkaitan dengan lingkup penelitian (Polit
& Beck, 2008).
3. Anonymity dan Confidentiality
20

Untuk menjaga kerahasiaan identitas objek peneliti tidak akan


mencantumkan nama responden pada lembar balik pengumpulan
data atau kuesioner cukup dengan memberikan kode masing –
masing lembar tersebut. Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh
objek dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data saja akan
disajikan atau dilaporkan sehingga rahasia tetap terjaga (Polit &
Beck, 2008).
4. Justice
Peneliti tidak melakukan deskriminasi saat memilih responden
penelitian. Pada penelitian ini responden dipilih berdasarkan
criteria inklusi penelitian (Polit & Beck, 2008).

E. Alat Dan Teknik Pengumpulan Data


1. Alat pengumpulan data
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
(daftar pertanyaan), kuesioner dirancang sedemikian rupa berdasarkan
pengembangan kalimat yang mewakili variabel dalam kerangka
konsep dan dimengerti responden. Jenis kuesioner ini menggunakan
metode kuesioner direc dimana responden secara langsung
memberikan penilaian terhadap Faktor-faktor yang mempengaruhi
konsentrasi belajar mahasiswa
2. Teknik pengumpulan data
Sebelum instrument dibuat sebelumnya dilakukan beberapa tahapan
yang dilakukan, yaitu:
a. Penyususnan kuesioner mengacu pada teori yang disusun di bab
sebelumnya.
b. Setelah terbentuk instrument tersebut disosialisasikan. Penelitian
ini menggunakan alat ukur atau instrument yang berupa kuesioner,
kuesioner ini adalah alat ukur atau instrument yang bersifat
subjektif atau soft measure, sehingga jawaban responden sangat
tergantung bagaimana responden mempersepsiksn dari setiap
21

pertanyaan. Kuesioner yang digunakan juga telah dilakukan uji


validitas dan uji reliabilitas.
F. Prosedur Pengumpulan Data
Data primer diperoleh langsung dari subjek penelitian melalui angket
dengan menggunakan kuesioner. Cara pengumpulan data dengan
membagikan kuesioner/ angket langsung kepada responden, pertanyaan
yang diajukan kepada responden jelas dan terarah akan tetapi tidak
mengarahkan jawaban responden pada jawaban tertentu.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Menyeleksi calon responden kemudian meminta persetujuan dari
responden penelitian dengan menandatangani inform consent.
Sebelumnya responden diberi penjelasan tentang tujuan dan
prosedur penelitian.
2. Setelah mendapatkan persetujuan kemudian responden diberi
kuesioner, peneliti menjelaskan cara pengisian serta memberikan
pengarahan jika responden mengalami kebingungan atau
kesalahan dalam mengisi kuesioner.
3. Memberi waktu kepada responden untuk mengisi kuesioner.
4. Menunggu responden mengisi kuesioner.
5. Setelah semua pertanyaan terisi peneliti memeriksa kembali
kelengkapan data, kemudian perawat yang sudah selesai di
kembalikan ke peniliti kembali.
6. Setelah semuanya selesai peneliti mengakhiri pertemuan
dengan mengucapkan terima kasih atas ketersediaannya menjadi
responden.

G. Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan berbentuk kuesioner yang didapatkan dari


tinjauan teori BAB II dan terdiri dari pertanyaan yang di dalamnya
memuat pernyataan seputar hubungan untuk mengetahui
“HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKTERNAL PADA
22

TINGKAT KONSENTRASI MAHASISWA PRODI DIII


KEPERAWATAN STIKes KHARISMA KARAWANG”.

Tabel 4.1 Kuasi Instrumen Penelitian

No. Indikator Butir Soal Jumlah


1 Faktor internal 1-10 10

2 Faktor eksternal 1-10 10


3 Tingkat konsentrasi mahasiswa 1-10 10

H. Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2012), Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan komputer dengan program Sistem pengolahan data
komputer. Adapun langkah-langkah pengolahan data dilakukan sebagai
berikut :
1. Editing
Merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul. Peneliti akan
memeriksa kebenaran dan kelengkapan data berupa kuesioner
kecemasan dan dikumpulkan oleh responden.

2. Coding
Peneliti memberikan kode numerik (angka) terhadap data yang
terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting
apabila pengelolaan dan analisa data menggunakan komputer.
3. Tabulating
Data yang diubah menjadi kode kemudian disusun dan
dikelompokkan ke dalam tabel-tabel oleh peneliti. Proses tabulasi
23

dilakukan dengan cara memasukkan data ke dalam tabel distribusi


frekuensi.
4. Data entry
Peneliti memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam tabel
atau database komputer kemudian membuat distribusi frekuensi
sederhana. Data atau jawaban dari masing masing responden yang
dalam bentuk kode numerik dimasukkan kedalam program atau
software.
5. Processing
Dalam tahap ini jawaban dari responden yang telah diterjemahkan
menjadi bentuk angka, selanjutnya diproses agar mudah dianalisis.
6. Cleaning
Mengecek kembali untuk mendeteksi kesalahan kode, lengkap atau
tidaknya data yang sudah dimasukkan dan lain sebagainya. Setelah
itu dilakukan pengoreksian atau pembenaran.

I. Analisa Data
Setelah melalui tahapan pengolahan data, data kemudian dianalisis
secara univariat dan bivariat.
1. Analisis Univariat
Analisis ini digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi
frekuensi dan persentase dari semua variabel penelitian yang meliputi
kebersihan pakaian dan kebersihan tempat tidur (variabel independen)
dan keluhan gangguan kulit (variabel dependen).
2. Analisis Bivariat
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel
independen dengan variable dependen, sehingga dapat diketahui.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar mahasiswa. Uji
statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Chi
Square, karena baik variable independen maupun variabel dependen
merupakan variabel kategorik. Batas kemaknaan yang digunakan
adalah 0,05. Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
24

membandingkan nilai p (p value) dengan nilai α (0,05), dengan


ketentuan :
a. Bila p value ≤ nilai α (0,05), maka ada hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
b. Bila p value > nilai α (0,05), maka tidak ada hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.

J. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan
STIKes Kharisma Karawang dan merespon atau menjawab pertanyaan dari
peneliti.

DAFTAR PUSTAKA

Deddy. (2014). Jurnal Counselium: Teknik Permainan Edukatif untuk


Meningkaatkan Konsentrasi Belajar. Jakarta: EGC.
Dennison, P. E. (2008). Brain Gym and Me. Jakarta: Grasindo.
Djamarah, D. S. B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hakim & Thursan. (2011). Belajar Secara Efektif. (S. Nusantara, Ed.). Jakarta.
Hidayat, A. A. A. (2017). Metodologi Penelitian Keperawatan Dan Kesehatan.
Jakarta: Salemba Medika.
25

Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan (Edisi 4). Jakarta:


Salemba Medika.
Nursalam & Effendi. (2008). Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Olivia. (2011). Mendampingi Anak Belajar: Bebaskan Anak Dari Stres dan
Depresi Belajar. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sofiyya. (2015). Hubungan Kualitas Tidur dengan Konsentrasi Belajar pada
Remaja di Yogyakarta. Jakarta: Rineka Cipta.
Surya, H. (2011). Sebuah Solusi Pengembangan Diri dan Keterampilan Menolak
(Refusal Skill) Narkoba. Jakarta: Gramedia.

You might also like