Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pengajar:
Pelabuhan sebagai :
interface atau titik Temu antara moda
transportasi laut dan moda transportasi darat,
Gateway atau pintu gerbang utama untuk arus
keluar masuknya barang perdagangan dari
atau ke daerah belakang pelabuhan
(hinterland) yang bersangkutan,
industry estate atau Industri estat untuk
pengembangan industri di daerah pelabuhan
yang berorientasi ekspor.
b. dari aspek pelayanan,
Pelabuhan Alam,
Pelabuhan Buatan
Pelabuhan Semi alam
Pelabuhan yang ada di Indonesia
5. PELABUHAN DIkurang lebih 560
INDONESIA
Pelabuhan terdiri dari Pelabuhan besar dan Pelabuhan
kecil,
110 pelabuhan relatif besar yang bersifat komersial,
dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Ratusan pelabuhan dan dermaga yang bersifat khusus
yang dikelola oleh Industri untuk melayani usaha
pokoknya
Sedangkan lainnya merupakan pelabuhan-pelabuhan
kecil yang tersebar di pulau-pulau terpencil di seluruh
Nusantara dan bersifat non komersial
Deskipsi
Menjelaskan tentang dasar – dasar perencanaan
pelabuhan, parameter yag berpengaruh. Parameter
tersebut digunakan untuk merencanakan fasilitas
utama, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjangnya.
UMUM
Satuan Kapal 30 GT
Uraian
Panjang (LOA)) m 16.00
Lebar m 4.00
Draft m 2.5
Freeboard m 1.00
Panjang (LBP) m -
Kecepatan Merapat m/det 0.25
Sudut Merapat deg 10
2. KARAKTERISTIK HIDROOSEANOGRAFI
Pasang Surut
Pengamatan pasang surut dilaksanakan selama 15 hari dengan
pembacaan ketinggian air setiap satu jam.
Pengamatan pasut dilaksanakan menggunakan peilschaal dengan interval
skala 1 (satu) cm.
dimana:
T.P = Tinggi titik patok terdekat dengan peilschaal
BT.1 = Bacaan benang tengah di patok
BT.2 = Bacaan benang tengah di peilschaal
BT. 2 BT. 1
Patok
Peilschaal
M2 34.06 128.14
dimana:
S2 22.91 97.44 A : amplitudo,
g : beda fase,
N2 6.31 142.61 M2 : komponen utama bulan (semi diurnal),
S2 : komponen utama matahari (semi diurnal),
K2 16.16 -66.58 N2 : komponen eliptis bulan,
K2 : komponen bulan,
K1 6.77 77.84
K1 : komponen bulan,
O1 9.9 9.52 O1 : komponen utama bulan (diurnal),
P1 : komponen utama matahari (semi diurnal),
P1 9.68 -68.22 M4 : komponen utama bulan (kuarter diurnal),
dan
M4 0.02 268.49 MS4 : komponen utama matahari-bulan.
SO 19.74
Contoh perhitungan Berdasarkan komponen yang telah didapatkan dapat
diketahui sifat pasang surut yang terjadi dengan rumus :
K1 + O1
F= = 1,51
M 2 + S2
Dari nilai F (Formazalh) didapat berada0di
,25 F 1,5
maka pasang surut dikategorikan dalam pasang campuran dominan Semi
diurnal.
Tabel Harga Elevasi-elevasi Acuan di Lokasi Pekerjaan Terhadap LLWL
Lf i =
Lf . cos
i i
cos i
dimana:
BL U TL
40%
30%
20%
10%
0%
B T
Gambar Windrose bulan September-
Desember kawasan perairan Pelabuhan
Bengkunat.
BD S TG
Calm = 59.48% Tidak Tercatat = 0.11%
Didapat nilai tinggi gelombang tiap-tiap perioda ulang seperti yang disajikan
pada Tabel
Tabel Nilai tinggi gelombang tiap-tiap perioda ulang
Periode Ulang Nilai Ekstrim
(tahun) Tinggi Gel. (m)
1 2.71
2 2.90
3 3.09
5 3.30
10 3.53
25 3.80
50 3.98
100 4.15
200 4.31
Deskipsi
Menjelaskan tentang Kapal yang meliputi
pengertian kapal, jenis kapal, bagian-bagian
kapal, karakteristik kapal, istilah – istilah
kapal.
1. KAPAL, Sampan atau
Perahu
adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di
laut atau di sungai.
b. Fungsinya
Kapal Perang
Kapal selam
Kapal selam militer
Kapal penumpang
Kapal feri
Kapal barang
Kapal Keruk
Kapal tanker
Kapal pandu
Kapal tunda
Kapal peti kemas
Kapal tongkang / Ponton
3. Bagian – bagian utama kapal
Anjungan kapal
Buritan
Geladak
Haluan
Jangkar
Kemudi
4. Karakteristik Kapal
Karekteristik Kapal akan menentukan :
• Daerah yang diperlukan untuk pelabuhan
• Kedalaman dan lebar alur pelayaran
• Luas kolam pelabuhan dan panjang dermaga
• Fasilitas – fasilitas Pelabuhan di laut maupun di
darat
Untuk keperluan perencanaan pelabuhan, diberikan
karakteristik kapal secara umum, sebagai berikut :
Deskipsi
Menjelaskan Alur Pelayaran meliputi Alur Pelayaran,
Bagian-bagian alur pelayaran, arah alur pelayaran,
kedalaman alur pelayaran, gerakan kapal karena
gelombang, lebar dan panjang alur pelayaran.
1. Alur Pelayaran
digunakan untuk :
mengarahkan kapal yang akan masuk dan
keluar pelabuhan.
menjamin keselamatan kapal dalam
perjalanannya masuk ke pelabuhan melalui di
alur pelayaran sampai kemudian berhenti di
dermaga
untuk mendapatkan navigasi yang aman
Perencanaan alur pelayaran dan kolam pelabuhan
ditentukan oleh :
kapal terbesar yang akan masuk ke pelabuhan
untuk itu perlu survey tipe dan jumlah kapal yang
keluar-masuk Pelabuhan,
kondisi meteorologi terutana arah dan kecapatan
H H H
h
Daerah saluran / kolam
Daerah alur Masuk
Daerah H>H
0<h<H
Pendekatan h = 0
Perbandingan h/H = 0,4
Kedalaman alur pelayaran secara umum dapat
ditentukan sbb :
H=d+G+R+P+S+K
LWL
Dengan :
d = draft kapal
Draf kapal G = gerak vertikal kapal karena
Gerak vertikal gelombang
kapal Ruang kebebasan R = ruang kebebasan unt. Kolam
brotto
7%-15% dari draft kapal unt.
Alur 10%-15% dari draft kapal
Ketelitian pengukuran P = Ketelitian pengukuran
Elevasi dasar
Sedimen ant. Dua pengerukan Alur nominal s = Pengendapan sedimen antara
pengerukan
Toleransi pengerukan K = toleransi pengerukan
Lebar keamanan
Lebar keamanan
Lebar keamanan
Lebar keamanan
Lebar keamanan
Jalur gerak
Jalur gerak
Jalur gerak