Professional Documents
Culture Documents
A. PENGERTIAN KELUARGA
3. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI,1988).
a.The Nuclear family (keluarga inti), yaitu keluarga yang terdiri atas
suami, istri, dan anak, baik anak kandung maupun anak angkat.
b.The dyad family (keluarga dyad), suatu rumah tangga yang terdiri
1
atas suami dan istri tanpa anak. Hal yang perlu diketahui, keluarga ini
mungkin belum mempunyai anak atau tidak mempunyai anak, jadi ketika
nanti melakukan pengkajian data dan ditemukan tipe keluarga ini perlu
diklarifikasi lagi datanya.
1) Single parent, yaitu keluarga yang terdiri atas satu orang tua dengan anak
(kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau
kematian.
2) Single adult, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri atas satu orang dewasa.
Tipe ini dapat terjadi pada seorang dewasa yang tidak menikah atau tidak
mempunyai suami.
3) Extended family, keluarga yang terdiri atas keluarga inti ditambah
keluarga lain, seperti paman, bibi, kakek, nenek, dan sebagainya. Tipe
keluarga ini banyak dianut oleh keluarga Indonesia terutama di daerah
pedesaan.
4) Middle-aged or elderly couple, orang tua yang tinggal sendiri di rumah
(baik suami/istri atau keduanya), karena anak-anaknya sudah membangun
karir sendiri atau sudah menikah.
5) Kin-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersama atau saling
berdekatan dan menggunakan barang-barang pelayanan, seperti dapur dan
kamar mandi yang sama.
Tipe keluarga ini tidak lazim ada di Indonesia, terdiri atas beberapa tipe
sebagai berikut.
a. Unmarried parent and child family, yaitu keluarga yang terdiri atas orang
tua dan anak dari hubungan tanpa nikah.
b. Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup bersama di luar ikatan
perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
c. Gay and lesbian family, seorang yang mempunyai persamaan jenis
kelamin tinggal dalam satu rumah sebagaimana pasangan suami istri.
2
d. The nonmarital heterosexual cohabiting family, keluarga yang hidup
bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
e. Foster family, keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak
tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga
yang aslinya.
B. FUNGSI KELUARGA
Fungsi keluarga Menurut Friedman fungsi keluarga ada lima antara lain
berikut ini.
3
memengaruhi status kesehatan anggota keluarga secara individual)
merupakan bagian yang paling relevan dari fungsi perawatan kesehatan.
Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga
C. TUGAS KELUARGA
1. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga.
2. Kemampuan keluarga membuat keputusan yang tepat bagi keluarga.
3. Kemampuan keluarga dalam merawat keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan
4. Kemampuan keluarga dalam mempertahankan atau menciptakan suasana
rumah yang sehat.
5. Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan
4
Keluarga mandiri tingkat III
1. Menerima petugas kesehatan
2. Menerima pelayanan keperawatan yang diberiakan sesuai dengan rencana
keperawatan
3. Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar.
4. Melakukan perawatan secara sederhana sesuai dengan yang dianjurkan
5. Memamfaatkan fasilitas yankes secara aktif
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
5
b. rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan
kebutuhan anggota keluarga;
c. mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan;
d. memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan
peranperan orang tua dan kakek nenek.
6
b. melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali
hubungan perkawinan;
c. membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami atau istri.
7
BAB II
TINJAUAN KASUS
1. PENGERTIAN
Diare adalah buang air besar tidak normal atau bentuk tinja yang encer
adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan
lebih
dari 3 kali pada anak konsistensi feses encer dapat berwarna hijau dan dapat
pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja dan berlangsung antara 5-7
hari.
Penyakit diare merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak dibawah
lima tahun (balita) dengan disertai muntah dan buang air besar encer,
penyakit diare pada anak apabila tidak ditangani dengan pertolongan yang
cepat dan tepat dapat mengakibatkan dehidrasi (Depkes RI, 2004). Diare
merupakan salah satu penyakit sistem pencernaan yang sering dijumpai di
masyarakat yaitu penyakit yang ditandai dengan buang air besar encer lebih
dari tiga kali dalam sehari (WHO, 2009).
8
termasuk masyarakat di Indonesia, karena kurangnya pemahaman dan
penyuluhan tentang penyebab diare. Melihat kondisi negara Indonesia yang
sebagian besar penduduknya masih hidup di bawah garis kemiskinan,
penyakit diare masih menjadi penyakit yang sering menyerang masyarakat
Indonesia. Hal ini dikarenakan masyarakat kita yang masih belum
menyadari akan pentingnya
2. KLASIFIKASI
9
2) Diare persisten
Diare persisten adalah diare yang berlangsung 15-30 hari, merupakan
kelanjutan dari diare akut atau peralihan antara diare akut dan kronik.
3) Diare kronik
Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 15 hari. Diare
kronis adalah diare hilang-timbul, atau berlangsung lama dengan penyebab
non-infeksi, seperti penyakit sensitif terhadap gluten atau gangguan
metabolisme yang menurun. Lama diare kronik lebih dari 30 hari. Menurut
(Suharyono, 2008), diare kronik adalah diare yang bersifat menahun atau
persisten dan berlangsung 2 minggu lebih.
b. Mekanisme patofisiologi
1) Osmolalitas intraluminal yang meninggi, disebut diare sekretorik.
2) Sekresi cairan dan elektrolit meninggi.
3) Malabsorbsi asam empedu.
4) Defek sistem pertukaran anion atau transport elektrolit aktif di enterosit.
5) Motilitas dan waktu transport usus abnormal.
6) Gangguan permeabilitas usus.
7) Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik.
8) Infeksi dinding usus.
10
3. ANATOMI FISIOLOGI
4. ETIOLOGI
Menurut Warman (2008) diare disebabkan oleh:
a. Faktor infeksi
Jenis-jenis bakteri dan virus yang umumnya menyerang dan
mengakibatkan infeksi adalah bakteri E.coli, Salmonela, Vibrio cholerae
(kolera) Shigella,Yersinia enterocolitica, virus Enterovirus echovirus,
human Retrovirua seperti Agent, Rotavirus, dan parasit oleh cacing
(Askaris), Giardia calmbia, Crytosporidium, jamur (Candidiasis).
b. Faktor makanan
Makanan yang menyebabkan diare adalah makanan yang tercemar, basi,
beracun, terlalu banyak lemak, mentah (sayuran), dan kurang matang.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Astuti, dkk (2011) perilaku ibu
masih banyak yang merugikan kesehatan salah satunya kurang
memperhatikan kebersihan makanan seperti pengelolaan makanan
11
terhadap fasilitas pencucian, penyimpanan makanan, penyimpanan bahan
mentah dan perlindungan bahan makanan terhadap debu.
a. Faktor lingkungan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Agus, dkk (2009) diare dapat
disebabkan dari faktor lingkungan diantaranya adalah kurang air bersih
dengan sanitasi yang jelek penyakit mudah menular, penggunaan sarana
air yang sudah tercemar, pembuangan tinja dan tidak mencuci tangan
dengan bersih setelah buang air besar, kondisi lingkungan sekitar yang
kotor dan tidak terjaga kebersihannya
5. PATOFISIOLOGI
Tanda dan gejala diare Tanda dan gejala awal diare ditandai dengan anak
menjadi cengeng, gelisah, suhu badan meningkat, nafsu makan menurun,
kemudian timbul diare. Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah
diare. Apabila penderita telah banyak mengalami 12 kehilangan air dan
elektrolit, maka terjadilah gejala dehidrasi (Sodikin, 2011).
7. TEST DIAGNOSTIK
12
inflamasi patogen (Salmonella, Shigella dan Campylobacter) yang dideteksi
dengan kultur feses bervariasi dari 45% - 95% tergantung dari jenis
patogennya.
8. PENATALAKSANAAN MEDIK
13
c. Mencegah ganngguan nutrisi dengan memberikan makan selama
dan sesudah diare.
d. Memperpendek lamanya sakit dan mencegah diare menjadi berat.
9. KOMPLIKASI
14
g. Malnutrisi energy protein, karena selain diare dan muntah penderita juga
mengalami kelaparan.
10. PROGNOSIS
15
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
1 Des.2018
Kelas : B
A. PENGKAJIAN
16
c. Genogram
× ×
Ny.N TN.A
×
Sdr.AS nn.DS an.AA
KETERANGAN :
= Laki - laki
= Perempuan
× = Meninggal
= Menikah
= Tinggal rumah
= Klien
17
d. Tipe Keluarga
e. Suku Bangsa
f. Agama
Keluarga tn.A, beragama Islam semuanya, Tn.A dan istri tidak lupa
mengerjakan sholat lima waktu,tapi 2 orang anak yang sudah besar
kadang– kadang, Cuma anak yang tertua tidak ketinggalan sholat Jum’at.
Pada saat ini keluarga tn.A, sedang dalam tahap perkembangan keluarga
yaitu tahap keluarga melepas anak usia dewasa muda.
18
Tugas perkembangannya adalah:
Awal hubungan antara Tn.A dan Ny.N adalah perasaan saling suka
diantara keduanya.
Anak : An.AS tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan berobat dan
dirawat inap di rumah sakit.
19
2) Riwayat penyakit keturunan inti
Kedua orang tua tn.A, sudah meninggal, Orang tua Laki-laki tn.A
meninggal karena tekanan darah tinggi. Orang tua ny.N, masih hidup
keduanya
3. Data lingkungan
a. Karateristik rumah :
1) Luas rumah
Luas bangunan : 80 m²
Dalam rumah
7) Penerangan : baik
Kejelasan penerangan
20
10) Sumber air minum : leding (PDAM)
SDR.AS U
R.TAMU+KELUARGA
SDRI.DS
GUDANG
DAPUR
TN.A+NY.N+
SDR.AA
WC
21
c. Mobilitas geografis keluarga
4. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi
b. Srtuktur keluarga
22
c. Struktur peran :
1) Tn.A.
Peran formal : Buruh pikul ,menjadi anggota
masyarakat dan perkumpulan
bapak bapak di lingkungan
tempat tinggalnya.
Peran non formal : sebagai kepala keluarga dan suami
2) Ny.N.
Peran formal : Buruh, masih aktif sebagai
anggota masyarakat dan
perkumpulan ibu-ibu dilingkungan
tempat tinggal
Peran non formal : Sebagai ibu rumah tangga dan istri
3) Sdr..A.S.
Peran formal : Menjaga adik dirumah sore hari sering
ikut pemuda main bola kaki
Peran non formal : Sebagai anak kedua
4) Nn.DS
Peran formal : Seorang pelajar SMPN NO.3 Entikong
Peran non formal : Sebagai anak ketiga
1) An.A.A
Peran formal : Masih berumur 1tahun 11 bulan
Peran non formal : Sebagai anak ke empat
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina rumah tangga
b. Fungsi Sosial
Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan prilaku sosial yang baik.
23
Keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti
24
sembuh. Ny.N juga kurang mengetahui dan kurang telaten dalam
merawat An.A misalnya masalah gizi.
a) Setiap anggota keluarga mengerti akan fungsi dan tanggung jawab
masing-masing.
b) Keluarga memberikan perhatian, kasih sayang, dan semangat agar
dapat membantu proses penyembuhan.
c) Keluarga lebih mengutamakan mengabaikan dulu penyakit apabila
tak ada perubahan terahir yang dituju adalah pukesmas Entikong.
d. Fungsi Reproduksi
1) Jumlah anak yang dimiliki Tn.A ada 3 (tiga) orang
2) Keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga dengan menjaga
jarak kelahiran anak.
3) Keluarga Tn. U menggunakan metode program KB jenis suntik 3
bulan sejak kelahiran anak keempatnya.
e. Fungsi Ekonomi
25
d. Strategi koping yang digunakan
Dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya ny.N.bermusyawarah
dengan anak serta keluarga terdekat dalam mengambil keputusan.
e. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga menganggap diare yg diderita An.AA adalah hal yang biasa
menimpa anak- anak.
6. Harapan Keluarga
Harapan keluarga adalah Sdr.AA.,cepat sembuh dan berserah sepenuhnya
kepadaa kepada ALLAH SWT.
7. Data Tambahan
a. Nutrisi
Kebutuhan nutrisi makan / minum : belanja diwarung terdekat,sayur
kadang-kadang mencari dikebun/hutan,keluarga tidak terlalu
mempermasalahkan menu (tidak harus pola gizi seimbang) makan apa
adanya,tidak harus lengkap yang penting ada nasi sayur cukup,kalau ada
rezeki baru beli lauk (ikan/ayam)
b. Eliminasi
Tidak ada gangguan pada pola eliminasi baik BAB ataupun BAK normal
c. Istirahat dan Tidur
Keluarga tidak mempunyai waktu untuk tidur siang istirahat tidur hanya
pada waktu malam hari setelah bersama-sama nonton TV.
d. Aktifitas sehari – hari
Aktifitas yang dilakukan setiap anggota keluarga adalah :
1) tn.A, bekerja sebagai buruh pikul di border/ batas
2) ny.N, bekerja sebagai buruh pikul di border/ batas
3) sdr.AS, mengasuh adiknya yakni An.AA ,sore main bola
4) Nn.DS, masih sekolah di SMPN NO.3 Entikong,
5) An.AA, berusia 1 tahun 11 bulan , anak paling kecil
26
8. Pemeriksaan Fisik Keluarga
27
bibir lembab gigi, gigi, mukosa
mukosa mukosa bibir lembab
bibir bibir
lembab lembab
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesar pembesar pembesaran pembesaran
kelenjar an an kelenjar kelenjar tiroid
tiroid kelenjar kelenjar tiroid
tiroid tiroid
Dada Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
nyeri tekan, nyeri nyeri nyeri tekan, nyeri tekan,
perkusi tekan, tekan, perkusi perkusi
resonan, perkusi perkusi resonan, resonan,
auskultasi resonan, resonan, auskultasi auskultasi
vesikuler auskultasi auskultasi vesikuler vesikuler
vesikuler vesikuler
Abdomen Auskultasi Auskultas Auskultas Auskultasi Auskultasi
peristaltik, i i peristaltik, peristaltik,
usus normal, peristaltik peristaltik usus normal, usus normal,
perkusi , usus , usus perkusi perkusi
timpani, normal, normal, timpani, timpani, tidak
tidak ada perkusi perkusi tidak ada ada nyeri
nyeri tekan timpani, timpani, nyeri tekan tekan
tidak ada tidak ada
nyeri nyeri
tekan tekan
Tangan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
luka, tidak luka, luka, luka, tidak luka, tidak
ada edema, tidak ada tidak ada ada edema, ada edema,
turgor kulit edema, edema, turgor kulit turgor kulit
baik turgor turgor baik baik
kulit baik kulit baik
Kaki Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
luka, tidak luka, luka, luka, tidak luka, tidak
28
ada edema, tidak ada tidak ada ada edema, ada edema,
turgor kulit edema, edema, turgor kulit turgor kulit
baik turgor turgor baik baik
kulit baik kulit baik
Keadaan Baik Baik Baik Baik Baik
Umum
1. Analisa Data
29
cekung
30
Diagnosa Keperawatan :
Resiko kekurangan cairan yg ditandai dengan peningkatan suhu tubuh b.d Ketidak
mampuan keluarga merawat anggota Keluarga yg sakit yakni An.AA mengalami
diare
31
Diagnosa Keperawatan :
Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An.AA dikeluarga Tn. A
tubuh b.d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota Keluarga yg sakit yakni An.AA
mengalami diare .
32
3. Prioritas Diagnosa Keperawatan
SKOR
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN MULAI
TERTINGGI
4. Intervensi Keperawatan
33
kesehatan masalah kesehatan menyerang n lembar
anggota kesehatan anggota semua balik
keluarga keluarga yakni umur tetapi
yang An.AA yang lebih -Tanyakan
mengalami mengalami banyak kembali
diare yakni diare anak-anak kepada
An.AA b.d keluarga
kurang tentang
mendapat pengertian
informasi Diare
-Berikan
reinforcemen
t positif atas
jawaban yg
tepat
-Menjelaskan -Ny.N,menyebut
tujuan TUK kan pengertian
-Mendiskusikan penyakit diare
34
bersama
keluarga -Ny.N,dan keluarga
pengertian Diare koorperatif dan
dengan aktif saat
menggunakan mendengarkan
lembar balik penjelasan
35
INTERVENSI KEPERAWATAN
-Berikan
reinforcemen
t positif atas
jawaban yg
tepat
36
IMPLEMENTASI , EVALUASI DAN KEPERAWATAN
37
diajukan perawat
A:
Keluarga mengerti
cara merawat
anggota keluarga
yakni An.AA
dengan diare
peningkatan suhu
tubuh
P:
Masalah teratasi
Lanjutkan ke TUK
berikutnya
INTERVENSI KEPERAWATAN
38
keluarga Diare makan makan menggunakan
merawat dengan menurun akibat dari lembar balik
anggota nafsu akibat dari diare -Tanyakan
keluarga yg makan diare kembali
sakit yakni menurun kepada
An.AA keluarga
mengalami tentang Cara
diare merawat
anggota
keluarga yg
mengalami
gangguan
nafsu makan
menurun
akibat dari
diare
-Berikan
reinforcement
positif atas
jawaban yg
tepat
39
merawat anggota tujuan merawat anggota
keluarga yg TUK keluarga yang sakit
sakit yakni Diare dengan nafsu
An.AA makan menurun
-Mendiskusikan
mengalami diare yakni An.AA
bersama keluarga
cara merawat
anggota keluarga -Ny.N,menyebut
yang sakit kan cara merawat
Diare dengan nafsu anggota keluarga
makan menurun yang sakit
dengan Diare dengan nafsu
lembar balik O:
-Ny.N,dan keluarga
40
DAFTAR PUSTAKA
41
42