You are on page 1of 26

MAKALAH DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN

Makalah ini di buat untuk memenuhi mata kuliah Perencanaan Pembelajaran PAI

Dosen pengampu: Miftahul Huda, S.Pd.I.,M.Ag

Di susun oleh :

Fitria Nursyamsiah ( 1617.0.1.010 )

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYYAH

BANDUNG

2018 M /1440 H
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang
telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Iman, Islam, dan Ihsan” dengan baik tanpa
ada halangan yang berarti. Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal
berkat kerjasama dan bantuan dari beberapa sumber.

Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa


masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya
selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Dengan karya ini saya berharap dapat membantu memperdalam


pemahaman masyarakat mengenai “Desain Evaluasi Pembelajaran”. Terutama bagi
para pengajar untuk meningkatkan prestasi peserta didik dalam proses
pembelajaran.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1

C. Tujuan Masalah ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran .......................................................... 3

B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran ............................................ 4

C. Prinsip-Prinsip Evaluasi Pembelajaran ................................................... 5

D. Teknik Evaluasi Pembelajaran ................................................................. 6

E. Prosedur Evaluasi Pembelajaran ............................................................. 9

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 19

A. Kesimpulan ............................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... iii

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat
dibutuhkan dalam setiap pembelajaran, karena evaluasi dapat
mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan pembelajaran.
Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pembelajaran dapat
diketahui. Hasil yang diperoleh dari eveluasi dapat dijadikan balikan (feed-
back) bagi pengajar dalam rangka memperbaiki dan menyempurnakan
program dan kegiatan pembelajaran.
Di sekolah, seorang guru sering memberikan ulangan harian, tes
tertulis, dan sebagainya, istilah ini pada dasarnya merupakan bagian dari
sistem evaluasi itu sendiri. Dalam hubungannya dengan proses dan hasil
belajar, penilaian dapat didefinisikan sebagai suatu proses atau kegiatan
yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi
tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat
keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Jika
dilihat dalam kontek yang lebih luas keputusan tersebut dapat menyangkut
keputusan tentang peserta didik, keputusan tentang kurikulum dan program
atau juga keputusan tentang kebijakan pendidikan.
Selanjutnya makalah yang berjudul evaluasi pembelajaran ini akan
menjelaskan pengertian, tujuan dan fungsi, bidang-bidang evaluasi, prinsip-
prinsip dalam evaluasi, teknik-teknik evaluasi pembelajaran, dan langkah-
langkah evaluasi pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Evaluasi Pembelajaran ?
2. Apa tujuan dan fungsi Evaluasi Pembelajaran ?
3. Apa saja prinip-prinsip Evaluasi Pembelajaran ?
4. Bagaimana teknik Evaluasi Pembelajaran ?
5. Bagaimana prosedur Evaluasi Pembelajaran ?

1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian Evaluasi Pembelajaran
2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi Evaluasi Pembelajaran
3. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran
4. Untuk mengetahui Bagaimana teknik Evaluasi Pembelajaran
5. Untuk mengetahui Bagaimana prosedur Evaluasi Pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi berasala dari bahasa Inggris “evaluation” yang berarti
evaluasi mengacu pada suatu tindakan atau proses untuk menetukan
nilai sesuatu.1
Menurut Stuff Lebeam, evaluasi merupakan proses
menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna
untuk merumuskan suatu alternatif keputusan.2
Zainul dan Nasution mengatakan bahwa evaluasi adalah proses
pengambilan keputusan menggunakan informasi yang diperoleh melalui
pengukuran hasil belajar, baik menggunakan instrumen tes maupun non
tes.
Menurut Guba dan Lincoln (1985) bahwa evaluasi adalah proses
untk menggambarkan peseta didikdan menimbangnya dari segi nilai dan
arti. Dari beberapa rumusan tentang evaluasi ini dapat disimpulkan
bahwa pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan
berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu,
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka
pembuatan keputusan.3
Kata dasar pembelajaran adalah belajar, yang lebih menekankan
pada kegiatan belajar peseta didik. Pembelajaran adalah suatu proses
atau kegiatan yang sistematis dan sistematik, yang bersifat interaktif dan
komunikatif anatara pendidik dengan peserta didik, sumber belajar dan
lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan
terjadinya tindakn belaajar peserta didik baik di dalam kelas maupun di

1
Drs. Zainal Arifin, Evaluasi Intruksional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1990), h
1
2
Sitiatava Rizema Putra, Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja, (Yogyakarta: Diva
Press,2013), hlm.73
3
Drs. Zainal Arifin, M.Pd, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2013), h 5

3
luar kelas , dihadiri guru secara fisik atau tidak, untuk menguasai
kompetensi yang telah ditentukan.
Dengan demikian, pengertian evaluasi pembelajaran adalah
suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan, dan
menyeluruh dalam rangka pengendalian,penjaminan atau penetapan
kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai komponen
pembelajaran, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai
bentuk pertanggung jawaban guru daam melaksanakan pembelajaran.4

B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran


Jika kita melakukan kegiatan evaluasi, maka guru harus
mengetahui dan memahami terlebih dahulu tentang tujuan dan fungsi
evaluasi. Bila tidak, maka guru akan mengalami kesulitan
merencanakan dan melaksanakan evaluasi. Tujuan evaluasi
pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem
pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode,
media, sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri.
Menurut Dr. Basrowi tujuan evaluasi pada dasarnya
digolongkan dalam empat kategori berikut:
a. Memberikan umpan balik terhadap proses belajar mengajar dan
mengadakan program perbaikan bagi siswa.
b. Menentukan angka kemajuan masing-masing siswa yang dipakai
sebagai laporan kepada orang tua.
c. Memperoleh hambatan yang dialami dalam proses pembelajaran.
d. Menentuka kenaikan tingkat atau status dan lulus tidaknya peserta
didik.
e. Menempatkan peserta didik dalam situasi belajar mengajar yang
tepat, misalnya dalam menentukan program studi atau jurusan
dengan tingkat kemampuan dan karakteristik peserta didik.

4
Drs. Zainal Arifin, M.Pd, Evaluasi Pembelajaran, h 9-10

4
Dari pernyataan di atas, dapat dipahami bahwa evaluasi
dilaksanakan bukan hanya untuk mengetahui hasil-hasil yang diperoleh,
namun juga mempunyai tujuan untuk menentukan dan melihat
hambatan-hambatan yang dialami.
Sementara evaluasi di dalam pembelajaran tidak dapat
dilepaskan dari fungsi evaluasi itu sendiri, adapun fungsi evaluasi adalah
sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan
peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar mengajar.
b. Untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk
terjun ke masayarakat.5
c. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pembelajaran.
d. Utnuk keperluan bimbingan dan konseling
e. Untuk keperluan pengembangan perbaikan kurikulum sekolah yang
bersangkutan.6

C. Prinsip-Prinsip Evaluasi Pembelajaran


Prinsip diperlukan sebagai pemandu dalam kegiatan evaluasi
pembelajaran. Oleh karena itu evaluasi dapat dikatakan terlaksana
dengan baik apabila dalam pelaksanaannya senantiasa berpegang pada
prinsip-prinsip berikut ini:7
a. Prinsip Kontinuitas (terus menerus/ berkesinambungan)
Artinya bahwa evaluasi itu tidak hanya merupakan kegiatan
ujian semester atau kenaikan saja, tetapi harus dilaksanakan secara
terus menerus untuk mendapatkan kepastian terhadap sesuatu yang
diukur dalam kegiatan belajar mengajar dan mendorong siswa untuk
belajar mempersiapkan dirinya bagi kegiatan pendidikan
selanjutnya.

5
Drs. Zainal Arifin, M.Pd, Evaluasi Pembelajaran, h 17
6
M.Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Tekhnik Evaluasi Pengajaran, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2006), h 5
7
M. Chabib Thoha, Teknik Evaluasi, (Jakarta: Raja Grafindo, 2003), hlm. 35-36

5
b. Prinsip Komprehensif (keseluruhan)
Seluruh segi kepribadian murid, semua aspek tingkah laku,
keterampilan, kerajinan adalah bagian-bagian yang ikut ditest,
karena itu maka item-item test harus disusun sedemikian rupa sesuai
dengan aspek tersebut (kognitif, afektif, psikomotorik)
c. Prinsip Objektivitas
Objektif di sini menyangkut bentuk dan penilaian hasil yaitu
bahwa pada penilaian hasil tidak boleh memasukkan faktor-faktor
subyektif, faktor perasaan, faktor hubungan antara pendidik dengan
anak didik.
d. Evaluasi harus menggunakan alat pengukur yang baik evaluasi yang
Baik tentunya menggunakan alat pengukur yang baik pula, alat
pengukur yang valid.
e. Evaluasi harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
Kesungguhan itu dapat dilihat dari niat guru, minat yang
diberikan dalam penyelenggaraan test, bahwa pelaksanaan evaluasi
semata-mata untuk kemajuan anak didik, dan juga kesungguhan itu
diharapkan dari semua pihak yang terlibat dalam kegiatan belajar
mengajar itu, bukan sebaliknya.

D. Teknik Evaluasi Pembelajaran


Istilah teknik dapat diartikan sebagai alat. Jadi teknik evaluasi
berarti alat yang digunakan dalam rangka melakukan kegiatan evaluasi.
Dalam hal evaluasi, sekolah diberikan wewenang untuk melakukan
evaluasi, khususnya evaluasi yang dilakukan secara internal. Evaluasi
internal atau sering juga disebut evaluasi diri, dilaksanakan oleh warga
sekolah unutk memantau proses pelaksanaan dan mengevaluasi hasil
program-program yang telah dilaksanakan.8 Dalam konteks evaluasi
hasil proses pembelajaran di sekolah dikenal adanya dua macam teknik,

8
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan Implementasi,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 183

6
yaitu teknik tes, maka evaluasi dilakukan dengan jalan menguji peserta
didik, sedangkan teknik non test, maka evaluasi dilakukan dengan tanpa
menguji peserta didik.
a. Teknik tes
Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam
rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang
berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa
pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah oleh testee sehingga
dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku dengan
nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya atau dibandingkan dengan
nilai standar tertentu.
Ditinjau dari segi yang dimiliki oleh tes sebagai alat
pengukur perkembangan belajar peserta didik, tes dibedakan
menjadi empat golongan:
1) Tes diagnostik, adalah tes yang digunakan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-
kelemahan siswa tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan
yang tepat.9

2) Tes formatif, adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui sudah


sejauh manakah peserta didik telah terbentuk sesuai dengan
tujuan pengajaran yang telah ditentukan setelah mereka
mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Di
sekolah.sekolah tes formatif ini dikenal dengan istilah "ulangan
harian".
3) Tes sumatif, adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah
sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan, di
sekolah tes ini dikenal dengan "ulangan umum", dimana

9
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2002), h. 34

7
hasilnya digunakan untuk mengisi nilai raport atau mengisi
Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) atau Ijazah.

b. Teknik non tes


Dengan teknik non tes, maka penilaian atau evaluasi hasil
belajar peserta didik dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik,
melainkan dilakukan dengan:10
a) Skala bertingkat (Rating scale)
Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka
terhadap sesuatu hasil pertimbangan.
b) Quesioner (Angket)
Yaitu sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh
orang yang akan diukur (responden) Daftar cocok (check list)
yaitu deretan pernyataan di mana responden yang dievaluasi
tinggal membubuhkan tanda cocok (√) di tempat yang sudah
disediakan.
c) Wawancara (Interview)
Suatu metode atau cara yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab
sepihak.
d) Pengamatan (observation)
Suatu tehnik yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.
e) Riwayat hidup
Gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam
masa kehidupannya.

10
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi, h. 27-31

8
E. Prosedur Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi merupakan bagian integral dari pendidikan atau
pengajaran sehingga perencanaan atau penyusunan, pelaksanaan dan
pendayagunaannyapun tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan program
pembelajaran.11 Hasil dari evaluasi yang diperoleh selanjutnya dapat
digunakan untuk memperbaiki cara belajar siswa (fungsi formatif).
Prosedur yang dimaksud adalah langkah-langkah pokok yang
harus ditempuh dalam kegiatan evaluasi, yaitu:
1. Membuat perencanaan evaluasi
Perencanaan evaluasi dimaksudkan agar hasil yang diperoleh
dari evaluasi dapat lebih maksimal. Perencanaan ini penting bahkan
mempengaruhi prosedur evaluasi secara menyeluruh. Perencanaan
evaluasi dilakukan untuk memfasilitasi pengumpulan data, sehingga
memungkinkan membuat pernyataan yang valid tentang pengaruh
sebuah efek atau yang muncul di luar program, praktik, atau
kebijakan yang di teliti.
a. Menentukan tujuan penilaian
Tujuan penilain ini harus dirumuskan secara jelas dan tegas
serta ditentukan sejak awal, karena menjadi dasar untuk
menentukan arah, ruang lingkup materi, jenis/model dan
karakter alat penilaian. Ada 4 tujuan penilaian yaitu: formatif,
sumatif, diagnostik dan penempatan.12
b. Mengidentifikai kompetensi dan hasil belajar
Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-
nilai yang direflesikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
Peserta didik dianggap kompeten apabila ia sudah memiiki
aspek-aspek kompetensi untuk melakuakn sesuatu setelah
mengikuti proses pembelajaran.
c. Menyusun Kisi-Kisi

11
Slameto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h. 45
12
Drs. Zainal Arifin, M.Pd, Evaluasi Pembelajaran, h 92

9
Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang
menggambarkan distribusi item untuk berbagai topik atau
pokok bahasan berdasarkan jenjang kemampuan tertentu yang
berfungsi sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal
menjadi perangkat tes. Kisi-kisi yang baik akan memperoleh
perangkat soal yang relatif sama sekalipun penulis soalnya
berbeda. Kisi-kisi penting dalam perencanaan penilaian hasil
belajar karena di dalamnya terdapat sejumlah indikator sebagai
acuan dalam mengembangkan instrumen (soal) dengan
persyaratan.
 Representatif, yaitu harus betul-betul mewakili isi
kurikulum sebagai sampel perilaku yang akan di nilai
 Komponen-komponennya harus terurai/terperinci, jelas, dan
mudah dipahami
 Soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk
soal yang diterapkan.
Adapun langkah-langkah dalam menyuun kisi-kisi soal:
 Analisis silabus
 Menyusun kisi-kisi
 Membuat soal
 Menyusun lembar jawaban
 Membuat kunci jawaban
 Menyusun pedoman penskoran
d. Mengembangkan draf instrumen
Instrumen penilian dapat disusun dalam bentuk tes
maupun non tes. Dalam bentuk tes berarti guru harus membuat
soal. Dalam bentuk non tes, guru dapt membuat angket,
pedoman observasi, pedoman wawancara, studi dokumentasi,
skala sikap, penilaian bakat, minat dan sebagainya.
e. Uji Coba dan analisis soal

10
Jika soal dan perangkatnya sudah disusun dengan baik,
maka perlu diuji cobakan terlebih dahulu di lapangan.
Tujuannya untuk melihat soal-soal mana yang perlu diubah,
diperbaiki, bahkan dibuang sama sekali. Soal yang baik adalah
soal yang sudah mengalami beberapa kali uji coba dan revisi,
yang didasarkan atas analisis empiris dan rasional. Hal ini
dimaksudkan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan setiap
soal.
2. Pelaksanaan evaluasi
Pelaksanaan evaluasi artinya bagaimana cara melaksanakan
suatu evaluasi sesuai dengan perencanaan evaluasi. Dengan kata lain
tujuan evaluasi, model dan jenis evaluasi, objek evaluasi, instrumen
evaluasi, sumber data, semuanya sudah dipersiapkan pada tahap
perencanaan evaluasi yang pelaksanaannya bergantung pada jenis
evaluasi yang digunakan.13 Jenis evaluasi yang digunakan akan
mempengaruhi seorang evaluator dalam menentukan prosedur,
metode, instrumen, waktu pelaksanaan, sumber data dan sebagainya,
yang pelaksanaannya dapat dilakukan dengan :
a. Non-tes yang dimaksudkan untuk mengetahui perubahan sikap
dan tingkah laku peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran, pendapat terhadap kegiatan pembelajaran,
kesulitan belajar, minat belajar, motivasi belajar dan mengajar
dan sebagainya. Instrumen yang digunakan: (1) angket; (2)
pedoman observasi; (3) pedoman wawancara; (4) skala sikap;
(5) skala minat; (6) daftar chek; (7) rating scale; (8) anecdotal
records; (9) sosiometri; (10) home visit
b. Untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi
menggunakan bentuk tes pensil dan kertas (paper and pencil
test) dan bentuk penilaian kinerja (performance), memberikan

13
Drs. Zainal Arifin, M.Pd, Evaluasi Pembelajaran, h 103

11
tugas atau proyek dan menganalisis hasil kerja dalam bentuk
portofolio.
Tujuan pelaksanaan evaluasi adalah untuk
mengumpulkan data dan informasi mengenai keseluruhan aspek
kepribadian dan prestasi belajar peserta didik yang meliputi:
Data pribadi ( personal), data tentang kesehatan peerta didik,
data tentang prestasi belajar, data tentang sikap, data tentang
bakat, persoalan penyesuaian, data tentang minat, data tentang
rencana masa depan peserta didik dan data tentang latar beakang
keluarga peseta didik.
3. Monitoring Pelaksanaan Evaluasi
Tujuannya adalah untuk mencegah hal-hal yang negatif dan
meningkatkan efisiensi pelaksanaan evaluasi. Monitoring
mempunyai dua fungsi pokok. Pertama, untuk melihat relevansi
pelaksanaan evaluasi dengan perencanaan evaluasi. Kedua, untuk
melihat hal-hal apa yang terjadi selama pelaksanaan evaluasi.
4. Pengolahan data
Setelah data kita kumpulkan, baik data itu dari kita langsung
yang mengadakan kegiatang evaluasi maupun dari orang lain yang
melakukan evaluasi orang yang kita maksud, data tersebut harus kita
olah. Mengolah data berarti ingin memberikan nilai dan makna
kepada testee mengenai kualitas hasil pekerjaannya. Dalam
pengolahan data biasanya digunakan analisis statistik. Analisis
statistik digunakan jika ada data kuatitatif (data-data berupa angka),
sedangkan untuk data kualitatif ( data-data berupa kata-kata).
5. Penafsiran hasil evaluasi
Memberikan penafsiran maksudnya adalah membuat
pernyataan mengenai hasil pengolahan data. Penafsiran yang
dilakukan terhadap suatu hasil evaluasi didasarkan atas kriteria
tertentu yang disebut norma. Ada dua jenis penafsiran, yaitu
penafsiran kelompok dan penafsiran individual.

12
6. Pelaporan Hasil Evaluasi
Semua kegiatan dan hasil evaluasi harus dilaporkan kepada
berbagai pihak yang berkepentingan, seperti kepala pimpinan atau
kepala sekolah, pemerintah, dan peserta didik itu sendiri. Hal ini
dimaksudkan agar hasil yang dicapai peserta didik dapat diketahui
oleh berbagai pihak dan dapat menentukan langkah selanjutnya.
Disamping itu, laporan juga penting bagi peserta didik itu sendiri
agar ia mengetahui kemampuan yang dimilikainya, dan atas dasar
itu ia menentukan kemana arah yang harus ditempuhnya serta apa
yang harus dilakukannya. Dalam kurikulum berbasis kompetensi,
pusat kurikulum Balitbang Depdiknas (2002) menjelaskan, “ laporan
kemajuan siswa dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu:
a. Laporan Prestasi Mata Pelajaran
Laporan prestasi belajar hendakna menyajikan prestasi
belajar peserta didik dalam menguasai kompetensi mata
pelajaran tertentu dan tingkat penguasannya. Sebaliknya orang
tua dapat membaca catatan guru. Dengan demikian, isi laporan
prestasi belajar siswa disajikan secara kualitatif atau
menggabungkan anatar kualitatif dan kuantitatif.
b. Laporan Pencapaian
Laporan pencapaian merupakan laporan yang menggambarkan
kualitas pribadi peserta didik baik intara, ekstra maupun ko
kurikuler pada kurun waktu tertentu.
7. Penggunaan Hasil Evaluasi
Penggunaan hail evaluasi adalah laporan. Laporan
dimaksudkan untuk memberikan feedback kepada semua pihak yang
terlibat dalam pembelajaran. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk
membantu pemahaman peserta didik menjadi lebih baik,
menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik kepada
orang tua dan membantu guru dalam menyusun perencanaan

13
pembelajaran. Adapun beberapa jenis penggunaan hasil evaluasi
yaitu:
a. Untuk keperluan laporan pertanggung jawaban
b. Untuk keperluan seleksi
c. Untuk keperluan promosi
d. Untuk keperluan diagnosis
e. Untuk memprediksi masa depan peseta didik 14

14
Drs. Zainal Arifin, M.Pd, Evaluasi Pembelajaran, h 114-116

14
RPP Fikih Kelas 4 KD Mengenal Tata Cara Salat Id
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah :MIS Nurul Falah


Mata Pelajaran :Fiqih
Materi Pokok :Tata Cara Salat Id
Kelas/Semester :IV/II
Pertemuan ke :4, 5, 6, 7 dan 8
Alokasi Waktu :10 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
 Mengenal ketentuan salat Id
B. Kompetensi Dasar
 Menjelaskan tatacara Salat Id
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
 Menyebutkan pengertian salat Id
 Menyebutkan waktu pelaksanaan salat Id
 Menjelaskan tata cara salat Id
 Menyebutkan sunnah sebelum melaksanakan salat Id
D. Tujuan Pembelajaran
 Dengan metode tanya jawab dan strategi parodi lagu siswa diharapkan
dapat menyebutkan pengertian salat Id dengan baik dan benar
 Dengan metode diskusi dan strategi jigsaw learning siswa diharapkan
dapat menyebutkan waktu pelaksanaan salat Id
 Dengan metode penugasan dan strategi movie learning siswa diharapkan
dapat menjelaskan tata cara melaksanakan salat Id dengan baik dan benar
 Dengan metode permainan dan strategi puzzle Siswa diharapkan dapat
menyebutkan sunnah sebelum melaksanakan salat Id
E. Karakter yang Diharapkan
 Mandiri dan Toleransi
F. Materi Pokok
 Pengertian Salat Id
 Waktu Pelaksanaan Salat Id
 Tata Cara Salat Id
 Sunnah sebelum Salat Id
G. Metode/Strategi Pembelajaran
a. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Permainan, Diskusi dan
Penugasan
b. Strategi : Jigsaw Learning,Movie Learning dan Puzzle

15
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran Waktu Model
Pembelajaran

Pendahuluan Guru mengawali kegiatan belajar 15 menit Ceramah


secara Islami : Salam pembuka, doa
sebelum memulai pelajaran
Guru memberikan apersepsi
sebelum pembelajaran dimulai Tanya Jawab
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.

Inti Pertemuan ke-1 45


Siswa diberikan kertas yang berisi Menit
parodi lagu tentang salat Id
Guru memberi contoh parodi lagu
yang akan dinyanyikan
Guru meminta siswa bersama-sama
menyanyikan lagu salat Id Parodi Lagu
Guru meminta perwakilan siswa
atau menunjuk secara acak pada siswa
untuk menyanyikan lagu salat Id di
depan kelas
Guru memberikan koreksi jika
terdapat kesalahan
Guru memberikan penguatan materi
Pertemuan Ke-2
Siswa di bagi menjadi 6 kelompok
Tiap kelompok diminta untuk
berdiskusi tentang waktu pelaksanaan Jigsaw
salat Id Learning
Setiap kelompok diminta untuk
menunjuk 1 orang sebagai juru bicara
dalam kelompoknya
Juru bicara dalam kelompok
menjelaskan refleksi yang mereka buat
pada kelompok yang lian, begitu juga
kelompok yang satunya
Pertemuan Ke-3
Dipandu oleh guru siswa menonton
video pembelajaran tentang tata cara
salat Id

16
Siswa diminta menuliskan apa yang Movie
ia ketahui tentang tata cara salat Id Learning
setelah menonton video
Perwakilan siswa diminta untuk
menyampaikan hasil observasi
videonya di depan kelas
Guru meminta siswa yang lain
untuk saling melengkapi dan
mengomentari dengan cara
membandingkan temuannya masing-
masing
Guru memberikan penguatan materi
Pertemuan Ke-4 Puzzle
Guru membagi siswa menjadi 4
kelompok
Tiap kelompok mendapatkan
potongan puzzle yang berisi tentang
sunnah sebelum salat Id
Tiap kelompok diminta beradu
cepat menyusun puzzle
Setelah puzzle selesai tersusun,
masing-masing kelompok diminta
untuk memberikan penjelasan
menganai puzzle yang telah mereka
susun.
Guru dan siswa mengomentari
penjelasan masing-masing kelompok
Pertemuan Ke-5
Ulangan Harian (Evaluasi)
Penutup Siswa diberi kesempatan bertanya 10 menit
tentang materi yang belum mereka Tanya Jawab
fahami
Guru memberikan kesimpulan dari
materi yang disampaikan Ceramah
Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya
Guru mengakhiri pelajaran secara
Islami : Do’a setelah belajar, salam
penutup
I. Sumber dan Alat
 Sumber :
Arina Manasikana, 2011. Fikih untuk Madrasah IbtIdaiyah Kelas
IV, Yogyakarta: Insan Madani
 Alat
a. Puzzle

17
b. Lyric Lagu
J. Penilaian
Aspek yang Jenis Penilaian Bentuk
dinilai Instrumen
Kognitif Tes Tulis Soal
Afektif Pengamatan siswa di Rubrik Sikap
kelas

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan terhadap fokus masalah yang ada
dalam makalah ini, maka selanjutnya dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut: Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses
sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai mana
tujuan-tujuan pembelajaran dicapai. Sementara dalam proses
evaluasi seorang evaluator harus memperhatikan tujuan dan fungsi,
bidang-bidang evaluasi, prinsip-prinsip dalam evaluasi, teknik-
teknik evaluasi pembelajaran, dan langkah-langkah evaluasi
pembelajaran agar hasil yang diperoleh dari eveluasi dapat dijadikan
balikan (feed-back) bagi pengajar dalam rangka memperbaiki dan
menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran.

19
DAFTAR PUSTAKA

Arifin Zainal, Evaluasi Intruksional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1990


Arifin Zainal, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013
Arikunto Suharsimi, 2002, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara, 2002
Mulyasa E, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005
Purwanto Ngalim M, Prinsip-prinsip dan tekhnik evaluasi pengajaran, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2006
Thoha Chabib M, 2003, Teknik Evaluasi. Jakarta: Raja Grafindo, 2003

iii

You might also like