You are on page 1of 3

1.1.

1 Perumusan dan Strategi Analisis Perencanaan OPPORTUNITY TREATHS

A. Analisis SWOT Struktur Pemanfaatan Lahan  Pembangunan  Letak kawasan kajian

STRENGTH WEAKNESS Jembatan Kembar yang berda pada jalur


Landak dapat cepat mengakibatkan
 Kawasan kajian memiliki  Terdapat permukiman
meciptakan citra rendahnya minat
peruntukkan lahan yang padat dan kumuh pada
kawasan. investor dalam
beragam, yaitu kawasan kawasan kajian yang

EKSTERNAL
perdagangan, memiliki status lahan  Terdapat ruang terbuka mengembangkan usaha.

pergudangan, hak pakai. yang dapat  Terdapat alih fungsi


dimanfaatkan untuk lahan contohnya seperti
permukiman, serta ruang  Terdapat lahan dan
terbuka. pembangunan. peruntukkan lahan untuk
bangunan terlantar
  Letak kawasan kajian perdagangan jasai
INTERNAL

Didominasi oleh akibat rendahnya minat


berada dekat dengan digunakan untuk
perdagangan jasa dan investor dalam
Sungai Landak, permukiman.
permukiman menarik mengembangkan usaha.
sehingga berpotensi
investor untuk  Terdapat peruntukkan
mnegembangkan mengembangkan wisata
lahan yang tidak sesuai
kawasan dengan peraturan
INTERNAL B. Analisis SWOT Intensitas Pemanfaatan Lahan
STRENGTH WEAKNESS STRENGTH WEAKNESS
EKSTERNAL  Lokasi ramai karena  Terdapat permukiman
 Selain memiliki  Permukiman
didominasi perdagangan dengan kepadatan tinggi
peruntukkan yang kumuh dapat diatsi
jasa dan permukiman khususnya pada
beragam, terdapat dengan melakukan
 Ruang terbuka masih kawasan bantaran
lahan yang masih relokasi. Upaya

INTERNAL
OPPORTUNITY

cukup luas. sungai dan parit.


kosong yang dapat relokasi dapat di
 Saran peribadatan  Sarana pendidikan dan
dikembangkan laksanakan dilihat
cukup lengkap. kesehatan masih minim
untuk dari terdapatnya
di kawasan kajian
pembanguan, lahan yang masih
sehingga kosong pada
pemanfaatan wilayah kajian.
lahan efisien
 Memperbaiki  Perlu adanya tata
sarana dan kelola yang baik
OPPORTUNITY TREATHS
TREATHS

fasilitas yang sehingga menarik


 Terletak di jalur Arteri  Lokasi jauh dari pusat
menunjang fungsi minat investor
primer yang kota

EKSTERNAL
kawasan. untuk
menghubungkan antar
mengembangkan
kota/kabupaten
fungsi kawasan
sehingga berpotensi
untuk pengembangan
kawasan.
INTERNAL
STRENGTH WEAKNESS
1.1. Perumusan dan Strategi Analisis Perencanaan
EKSTERNAL
 Mengefisiensikan  Merehabilitasi 1.2. Arahan Konsep Pengembangan Kawasan
fungsi bangunan permukiman
Smart Green Planning and Design atau Model Perencanaan
OPPORTUNITY

perdagangan dan kumuh dan


yang Hijau dan Cerdas. Model perencanaan dan perancangan
jasa sehingga kawasan bantaran
ini berwawasan lingkungan. Perencanaan dan perancangan
dapat menarik sungai dan parit
yang cerdas berarti semua pihak tahu dan patuh terhadap
investor. yang menciptakan
perencanaan dan perancangan yang berwawasan lingkungan
citra baru pada
dan pengembang membangun kawasan sesuai dengan
kawasan kajian.
kapasitas daya lingkungan. Ada indikator-indikator yang dapat
 Walaupun lokasi  Walaupun lokasi menjadi parameter keberhasilan kawasan hijau dan cerdas.
jauh dari pusat jauh dari pusat Indikator itu berupa pencemaran ekosistem, urbanisasi,
kota, namun lokasi kota, dengan mobilitas berkelanjutan, pengeloalaan dan pengolahan sampah
cukup ramai mengembangkan dan sumber daya alam, konsumsi air dan energi, keberlanjutan
TREATHS

karena didominasi saran dan sosial dan ekonomi, bangunan hijau, RTH, partisipasi
oleh perdagangan prasarana akan masyarakat dan kearifan local (Mega, 2010).
jasa dan membuat kawasan Adapun perencanaan kawasan yang hijau dan cerdas yaitu
permukiman. kajian menjadi perencanaan dan perancangan berwawasan lingkungan,
pusat kegiatan penyediaan RTH minimal 30 persen, pengelolaan air lestari,
baru. pengolahan sampah ramah lingkungan, penerapan bangunan
hijau, pembangunan transportasi berkelanjutan, dan
pemberdayaan masyarakat, serta dukungan ekonomi
berkelanjutan dan perencana yang pro lingkungan.

You might also like