You are on page 1of 15

ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINAN PATOLOGI

NY A G5P4A0 UK 39 BULAN DENGAN ATONIA UTERI

DI PUSKESMAS GUNUNG LINGKAS

No Register : 123456

Tanggal Masuk : 26 Maret 2019

Pukul : 09.00 WITA

I. Pengkajian
Tanggal : 26 Maret 2019 Jam : 19.05 WIB
A. Subyektif
1. Identitas Istri Suami
Nama : Ny. A Nama : Tn. A
Umur : 35 thn Umur : 36 thn
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa: Jawa/Indonesia Suku : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjan : Buruh
Alamat : Gn. Lingkas Rt.12 Alamat :Gn.LingkasRt.12
2. Anamnesa
a. Keluhan utama
Ibu mengatakan perutnya terasa mulas dan nyeri pada punggung
menjalar pada bagian perut bagian bawah sejak pukul 15.00
WITA hari ini, serta mengeluarkan lendir bercampur darah.
b. Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan ini pernikahan yang pertama, sah. Lama
menikah sudah 18 tahun.
c. Riwayat menstruasi
Menarche umur 15 tahun, siklus teratur, lama 6-7 hari, keluhan
tidak ada. Ganti pembalut 4 kali/hari.
HPHT : 17-5-2018 HPL : 24-03-2019
d. Riwayat obstetric
No Thn Jenis Penolong Tempat H/ J BB Komplik Ket
Persalinan M K lahir asi
1. 2005 Spontan Bidan BPS H L 2900 Tidak -
gr ada
2. 2008 Spontan Bidan BPS H P 3300 Tidak -
gr ada
3. 2012 Spontan Bidan BPS H P 3100 Tidak -
gr ada
4. 2016 Spontan Bidan BPS H L 2800 Tidak -
gr ada
5. Ham
il ini
e. Riwayat KB
Ibu mengatakan sejak lahir anak pertama menggunakan alat
kontrasepsi pil.
f. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun
seperti DM, Asma, hipertensi, dan penyakit menular seperti
hepatitis, IMS maupun TBC.
2) Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menurun
seperti DM, Asma, hipertensi, dan penyakit menular seperti
hepatitis, IMS maupun TBC.
3) Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dari keluarga ibu maupun suami tidak pernah
menderita penyakit menurun seperti DM, Asma, hipertensi,
dan penyakit menular seperti hepatitis, IMS maupun TBC.
g. Pola kebutuhan sehari-hari
1) Nutrisi
Makan : 2 kali/hari
Jenis : nasi, sayur, lauk pauk dan buah
Alergi : tidak ada
Minum : 6 gelas/hari
Masalah/keluhan: tidak ada
2) Eliminasi
BAK : 3 kali, warna kekuningan, keluhan : tidak ada
BAB : ibu mengatakan belum BAB, keluhan : tidak ada
3) Istirahat
Siang : 1 jam
Malam : 6 jam
4) Aktivitas
Ibu merasa lemah sehingga untuk melakukan aktivitas sehari-
hari masih perlu dibantu.
5) Personal hygiene
Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, ganti pakaian 2 kali
sehari, gosok gigi 2 kali sehari dan keramas 2-3 kali/minggu.
6) Riwayat psikososial
- Ibu mengatakan sangat mengharapkan anak yang
dilahirkan dalam keadaan sehat.
- Ibu mengatakan walaupun ini kehamilan yang ke lima ibu
dan keluarga sangat bahagia.
- Ibu mengatakan tetap rajin beribadah.
- Ibu mengatakan di rumah tinggal bersama suami dan ke-
empat anaknya.
A. Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
KU : baik
Kesadaran: composmentis
Vital sign : TD : 110/70 mmHg
S : 36oC
N: 83x/mnt
R: 23x/mnt
BB : Sebelum hamil : 55 kg
Sesudah hamil : 65 kg
LILA : 23,5 cm
Tinggi Badan : 162 cm
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : bersih, tidak ada ketombe
Wajah : simetris, tidak ada oedem
Mata :bentuk simetris, sclera tidak ikterik, konjungtiva merah
tidak anemis
Hidung : bentuk simetris, keadaan bersih
Gigi dan mulut: tidak ada kelainan pada mulut, tidak terdapat
stomatitis, keadaan gigi bersih
Telinga : simetris, keadaan bersih, tidak ada serumen
Leher : tidak ada pembesaran kelenjaran limfe, kelenjar tiroid dan
vena jogularis
Dada : simetris, pergerakan nafas teratur tidak ada benjolan abnormal
Payudara : simetris, puting susu menonjol, areola hiperpigmentasi,
kolostrum keluar hanya sedikit
Abdomen : tidak ada bekas operasi, tidak ada strie gravidarum,
pembesaran perut sesuai ukuran kehamilan
Ekstremitas : fungsi pergerakan baik, tidak oedem, tidak ada varises
Genetalia : tidak ada oedem dan varises pada vulva vagina
Punggung : tulang belakang sedikit lordosis
Rectum : tidak ada hemoroid
Palpasi : Leopold 1 : TFU : 30 cm
Fundus teraba bulat, lunak yang berarti bokong
Leopold 2 : pada perut ibu sebelah kanan teraba keras
panjang berarti puka, sebelah kiri teraba
bagian kecil-kecil berarti ekstremitas
Leopold 3 : pada perut ibu bagian bawah teraba keras
bulat melenting, kesimpulan kepala
Leopold 4 : kedua ujung tangan pemeriksa tidak
menyatu bagian terendah janin berarti
divergen.

TBJ : (30-11) x 155 = 2945 gram

DJJ : 142 kali/menit, HIS : 3x/10’ 30’’ sedang

Pemeriksaan dalam : v/u normal, dinding vagina licin, porsio tebal


lunak, pembukaan 3 cm, selaput ketuban utuh, presentasi
kepala, tidak ada molase dan bagian menumbung, STLD

3. Pemeriksaan penunjang
Tidak ada

II. INTEPRETASI DATA


A. Diagnosa kebidanan
Ny A G5P4A0 dalam persalinan kala 1 fase laten
Data Dasar :
DS : Ibu mengatakan HPHT nya tanggal 17-05-2018
Ibu mengatakan HPL nya tanggal 24-03-2019
Ibu mengatakan hamil ke lima, usia kehamilan 9 bulan
Ibu mengatakan perutnya mulas, nyeri pada pinggang menjalar
ke perut bagian bawah

DO : KU : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 110/70 mmHg
S : 36oC N: 83x/mnt
R : 23x/mnt
BB : Sebelum hamil : 55 kg
Sesudah hamil : 65 kg
LILA : 23,5 cm
Tinggi Badan : 162 cm
Palpasi : Leopold 1: TFU : 30 cm
Fundus teraba bulat, lunak yang berarti
bokong

Leopold 2 : pada perut ibu sebelah kanan teraba keras


panjang berarti puka, sebelah kiri teraba
bagian kecil-kecil berarti ekstremitas

Leopold 3 : pada perut ibu bagian bawah teraba keras


bulat melenting, kesimpulan kepala

Leopold 4 : kedua ujung tangan pemeriksa tidak


menyatu bagian terendah janin berarti
divergen.

TBJ : (30-11) x 155 = 2945 gram

DJJ : 142 kali / menit, HIS : 3x / 10’ 30’’ sedang

Pemeriksaan dalam : v/u tenang, dinding vagina licin, porsio tebal


lunak, pembukaan 3 cm, selaput ketuban utuh,
presentasi kepala, tidak ada molase dan bagian
menumbung, STLD +

B. Masalah
Tidak ada
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada

IV. ANTISIPASI MASALAH


Tidak ada

V. PELAKSANAAN
Tanggal : 26 maret 2019 Jam : 19.20 WIB
1. Menjelaskan bahwa kondisi ibu saat ini baik.
TD : 110/70 mmHg
S : 36oC
N : 83x/mnt
R : 23x/mnt.
Pemeriksaan dalam : v/u tenang, dinding vagina licin, porsio tebal
lunak, pembukaan 3 cm, selaput ketuban utuh, presentasi kepala, tidak
ada molase dan bagian menumbung,
2. Mengobservasi keadaan ibu kala I dengan partograf.
3. Menganjurkan ibu untuk tidur miring kiri.
4. Menyiapkan ruang bersalin, alat, kebutuhan fisik dan psikologis, ibu
serta persiapan bidan dan penolong
5. Memastikan kelengkapan jenis dan jumlah bahan-bahan yang
diperlukan serta dalam keadaan siap pakai pada setiap persalinan dan
kelahiran bayi. Menyiapkan ruangan yang hangat dan bersih dan
memiliki sirkulasi udara yang baik.
6. Memeriksa semua peralatan sebelum dan sesudah asuhan.
7. Menganjurkan ibu untuk mendapat asupan makanan dan minum
selama persalinan dan proses kelahiran bayi.
8. Menganjurkan ibu untuk relaksasi seperti duduk santai, menarik napas
atau mendengarkan music.
9. Mengajarkan pada ibu untuk cara mengejan yang efektif yaitu ibu
meneran mengikuti dorongan alamiah selama kontraksi. Memberitahu
ibu untuk tidak menahan nafas saat meneran. Gunakan waktu disela
kontraksi untuk beristirahat, minta ibu untuk tidak memgakat bokong
saat meneran.
10. Memberikan dukungan ibu dukungan psikologis bahwa ibu bisa
melewati persalinan dengan lancer, dan damping ibu saat bersalin.
11. Menyiapkan oksigen untuk mencegah bayi asfiksia ketika lahir.
12. Memberikan cairan infus RL dengan 20 tetes/menit.
13. Mendokumentasikan tindakan.

VI. EVALUASI
Tanggal : 26 Maret 2019 Jam : 19.25 WIB
1. Ibu mengerti tentang kondisinya saat ini.
2. Telah di lakukan observasi keadaan ibu.
3. Telah dianjurkan ibu untuk tidur miring kiri
4. Telah disiapkan ruang bersalin, alat, kebutuhan fisik dan psikologis,
ibu serta persiapan bidan dan penolong
5. Telah dipastikan kelengkapan jenis dan jumlah bahan-bahan yang
diperlukan serta dalam keadaan siap pakai pada setiap persalinan dan
kelahiran bayi.
6. Telah diperiksa semua peralatan sebelum dan sesudah asuhan.
7. Telah dianjurkan kepada ibu untuk mendapat asupan makanan dan
minum selama persalinan dan proses kelahiran bayi.
8. Telah dianjurkan kepada ibu untuk relaksasi seperti duduk santai,
menarik napas atau mendengarkan music.
9. Telah diajarkan pada ibu untuk cara mengejan yang efektif dan iu
mengerti cara mengejan yang efektif.
10. Telah diberi dukungan psikologis kepada ibu
11. Telah disiapkan oksigen dan sudah terpasang
12. Telah terpasang cairan infus RL dengan 20 tetes/menit
13. Telah didokumentasikan semua tindakan.
Pengawasan kala I

Kondisi ibu Kondisi janin


Pem
Obt Ketuba
b- Penuru
Tgl Wkt yg n/
servi TD N R S His DJJ nan
diberi penyus
k kepala
kan upan

20/ 19.00 3cm 110/ 83 20 36 2x setiap 10 134 4/5 +/0


07/ 70 menit lama 20
13 detik
19.30 110/ 83 20 36 3x setiap 10 135 - -
70 menit lama 20
detik
20.00 120/ 80 20 36 3x setiap 10 134 - -
70 menit lama 45
detik
20.30 110/ 88 24 36 150 3x setiap 10 134 - -
70 cc menit lama 45
detik
21.00 110/ 90 25 36, 3x setiap 10 135 - -
70 3 menit lama 45
detik
21.30 110/ 92 25 36, 3x setiap 10 134 - -
70 5 menit lama 45
detik
22.00 120/ 92 27 36, 3x setiap 10 135 - -
70 8 menit lama 45
detik
22.30 120/ 92 27 36, 80 cc 4x setiap 10 134 - -
70 8 menit lama 45
detik
23.00 6cm 110/ 90 25 36, 4x setiap 10 134 4/5 +/0
70 8 menit lama 40
detik

KALA II (Tgl: 24 Maret 2019 Jam: 01.45 WIB)

S:

1. Ibu mengatakan ingin mengedan dan merasa seperti BAB


2. Ibu mengatakan rasa sakit semakin berkurang

O:

1. Keadaan umum : baik


2. His ada dengan frekuensi 4x/10 menit lamanya 40 detik
3. DJJ: frekuensi 138x/menit, kuat dan teratur
4. Pada pemeriksaan dalam pemeriksaan dalam didapatkan
a. Vulva dan anus membuka dan perineum menonjol
b. Portio tidak teraba
c. Pembukaan 10 cm
d. Air ketuban (+)
e. Presentasi kepala
f. Penurunan kepala di hodge IV

A:

1. Diagnosa
NY. A G5P4A0 hamil 39 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterine, inpartu
kala 2.
Dasar :
a. Ibu mengatakan ingin mengedan dan merasa ingin BAB
b. His ada dengan frekuensi 3x/10 menit lamanya 40 detik.
c. Pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 10cm, ketuban sudah
pecah, penurunan kepala di hodge IV.
2. Masalah
Ibu cemas menghadapi persalinan
Dasar :
a. Ibu mengatakan cemas dan gelisah dalam menghadapi persalinan
meskipun ini sudah merupakan persalinan keenam bagi ibu.
b. Ibu memasuki kala 2 persalinan dengan his yang sudah mulai
dirasakan ibu.
3. Kebutuhan
a. Pemantauan kesejahteraan ibu dan janin
b. Pemenuhan dan nutrisi cairan tubuh.
c. Atur posisi yang nyaman, cara dan kapan ibu mengejan
d. Berikan rangsangan taktil pada puting susu agar memperkuat
kontraksi. Jika belum berhasil berilah injeksi oksitosin 1M
e. Menolong persalinan dan pemberian asuhan

P:

1. Pantau keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu


2. Observasi DJJ
3. Atur posisi ibu
4. Berikan rangsangan taktil pada payudara dan injeksi oksitosin bila kontraksi
belum membaik .
5. Bimbing ibu untuk meneran saat ada his dan diselingi nafas panjang ,
meneran seperti ingin BAB
6. Pastikan kandung kemih ibu dalam keadaan kosong
7. Anjurkan ibu untuk makan minum disaat tidak ada his
8. Lahirkan bayi dengan menolong kelahiran kepala, memeriksa lilitan tali
pusat pada leher bayi, melahirkan bahu dan anggota badan seluruhnya.
9. Bayi lahir spontan pervaginam pukul 02.30 dengan jenis kelamin laki-laki,
BB : 3200 gram, PB : 44cm, lubang anus ada, bayi lahir normal.
10. Setelah bayi lahir segera keringkan, potong dan ikat tali pusat , bungkus
bayi dengan kain kering dan bersih.
11. Periksa abdomen ibu untuk memastikan tidak ada janin berikutnya.

KALA III(Tgl: 26 Maret 2016 Jam: 02.30 WIB)

S:
1. Ibu mengatakan merasa lega dan senang atas kelahiran bayinya.
2. Ibu mengatakan masih merasa mulas pada perutnya
3. Ibu mengeluh badan terasa lemas
O:
1. KU : Lemah
2. TTV : TD : 90/60 mmHg
N : 128x/menit
Rr : 35x/menit
S : 35,2OC
3. Bayi lahir spontan pervaginam pukul 02.30, jenis kelamin laki-laki,
BB=3200gr, PB= 49cm, lubang anus ada, tidak ada kelaina
4. Plasenta belum lahir plasenta
a. Bentuk uterus berubah jadi bulat/globuler
b. Uterus naik
c. Tali pusat memanjang
d. Ada pengeluaran darah , baik semburan/mengalir
e. Perdarahan 150cc
f. Pada inspeksi tidak terdapat robekan jalan lahir.
g. Keadaan kandung kemih kosong
1. Plasenta lahir spontan dan lengkap pukul 02.35 WIB
2. Melakukan pemeriksaan jalan lahir, tidak terdapat robekan tetapi terjadi
perdarahan, uterus teraba lembek, setelah 15 detik plasenta lahir uterus tidak
berkontraksi.
3. Perdarahan 500cc
4. Keadaan kandung kemih kosong
5. Tidak terdapat luka jalan lahir

A:

1. Diagnosa
Ny. A P5A0 partus spontan pervaginam kala III dengan atonia uteri
Dasar:
a. Bayi lahir pukul 02.30 WIB
b. Plasenta belum lahir
c. Pada palpasi : kontraksi uterus baik, TFU 1 jari diatas pusat.
d. Terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta
2. Masalah
Mules pada perut bagian bawah
Dasar : mules pada perut bagian bawah karena plasenta belum lahir
3. Kebutuhan
a. Management aktif kala III
b. Lahirkan plasenta
c. Pemenuhan kebutuhan cairan

P:
1. Periksa abdomen ibu untuk memastikan tidak ada janin berikutnnya
2. Lakukan management aktif kala III
a. Berikan oksitosin 10 IU secara IM
b. Lakukan peregangan tali pusat terkendali
c. Letakkan tangan diatas simpisis dan lakukan PTT saat ada his dan posisi
tangan dorso kranial
3. Lahirkan plasenta, periksa kelengkapan plasenta, kotiledon dan selaput ketuban,
plasenta lahir pukul 02.35 WIB
a. Kotiledon dan selaput utuh
b. Panjang tali pusat 45cm
c. Lebar plasenta 14cm
d. Insersio plasenta sentralis
4. Observasi kontraksi uterus dan perdarahan kala III
5. Lakukan masase fundus setelah plasenta lahir selam 15 detik
6. Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan keadaan umum ibu
7. Periksa apakah ada robekan jalan lahir dan ada perdarahan atau tidak
Evaluasi : setelah dilakukan pemeriksaan tidak terdapat robekan jalan lahir dan
ternyata ada perdarahan
8. Pasang infus RL 500 + 20 unit oksitosin dengan menggunakan jarum ukuran 16
atau 18 dan atur tetesan secepat mungkin
9. Hentikan perdarahan dengan kompresi bimanual eksternal (KBE) selama 3 menit
:
a. Letakkan satu tangan pada abdomen di depan uterus , tepat di atas simfisis
pubis
b. Letakkan tangan yang lain pada dinding abdomen (dibelakang korpus uteri).
c. Letakkan gerakan saling merapatkan kedua tangan untuk melakukan kompresi
pembuluh darah dinding uterus dengan cara menekan uterus diantara kedua
tangan tersebut, ini akan membantu uterus berkontraksi dan menekan
pembuluh darah uterus.
10. Apabila uterus berkontraksi teruskan KBE dalam 3 menit. Dan bila uterus tidak
berkontraksi lanjutkan kompresi bimanual internal ( KBI ) selama 3 menit :
a. Pakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril, dengan lembut
masukkan tangan (dengan cara menyatukan kelima ujung jari) ke introitus dan
ke dalam vagina
b. Periksa vagina dan serviks, jika ada selaput atau bekuan darah pada kavum
uteri mungkin uterus tidak dapat berkontraksi secara penuh.
c. Letakkan kepala tangan pada forniks anterior, tekan dinding anteriors,
sementara telapak tangan lain pada abdomen, menekan dengan kuat dinding
belakang uterus ke arah kepalan tangan dalam .
d. Tekan uterus dengan kedua tangan secara kuat. Kompresi uterus ini
memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah di dalam dinding uterus
dan juga merangsang miometrium untuk berkontraksi.
e. Evaluasi keberhasilan
1) Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan melakukan
KBI selama 2 menit, kemudian perlahan-lahan keluarkan tangan dari dalam
vagina, pantau kondisi ibu secara merekat selama kala empat.
2) Jika uterus berkontraksi tetapi perdarahan terus berlangsung. Periksa
perineum, vagina dan serviks apakah terjadi laserasi di bagian tersebut.
Segera lakukan penjahitan jika ditemukan laserasi.
3) Jika kontraksi uterus tidak terjadi dalam waktu 5 menit, ajarkan keluarga
untuk melakukan kompresi bimanual eksterna kemudian teruskan dengan
langkah-langkah penatalaksanaan atonia uteri selanjutnya.
4) Minta tolong keluarga untuk mulai menyiapkan rujukan. Alasan: atonia
uteri seringkali bisa diatasi dengan KBI. Jika KBI tidak berhasil dalam
waktu 5 menit diperlukan tindakan ini.
11. Persiapan melakukan rujukan

You might also like