You are on page 1of 48

ANALISIS STRUKTUR

STATIS TERTENTU

SI 3111 1
Analisis Struktur

1. Pemodelan struktur
2. Pemodelan beban
3. Prinsip superposisi
4. Persamaan keseimbangan
5. Ke-statis tentu-an
6. Stabilitas
7. Gaya dalam

SI 3111 2
1. Pemodelan Struktur

SI 3111 3
Sambungan dan Perletakan

SI 3111 4
Sambungan dan Perletakan

SI 3111 5
2. Pemodelan Beban
⚫ Sistem Satu Arah (One-Way System)

7.2 kN/m

SI 3111 6
2. Pemodelan Beban
⚫ Sistem Dua Arah (Two-Way System)

SI 3111 7
3. Superposisi
⚫ Prinsip Superposisi
“Total perpindahan atau gaya dalam di suatu titik pada struktur
yang menerima beberapa beban luar dapat dihitung dengan
menjumlahkan perpindahan atau gaya dalam yang diakibatkan
oleh masing-masing beban luar tersebut yang bekerja secara
terpisah”
⚫ Persyaratan superposisi
1. Material berperilaku linier-elastis, sehingga Hukum Hooke
berlaku (beban berbanding lurus dengan perpindahan)
2. Struktur tidak mengalami perubahan geometri besar sewaktu
beban bekerja (perpindahan kecil)

SI 3111 8
4. Persamaan Keseimbangan
⚫ Struktur atau elemen-elemennya berada dalam keseimbangan
jika gaya-gaya dan momen-momen yang ada seimbang
⚫ Persamaan Keseimbangan Struktur Ruang (3D):

F = 0 F = 0 F = 0
x y z

M = 0 M = 0 M = 0
x y z

⚫ Persamaan Keseimbangan Struktur Bidang/Planar (2D):

F x =0 F
y =0 M 0 =0
⚫ Untuk menetapkan persamaan keseimbangan, harus
digambarkan diagram benda bebas (free-body diagram, FBD)
dari struktur atau elemen-elemennya
SI 3111 9
4. Persamaan Keseimbangan
⚫ Semua gaya yang bekerja pada elemen harus digambarkan
pada FBD, termasuk gaya dalamnya.
⚫ Gunakan metoda potongan untuk mendapat FBD pada penentuan
gaya dalam elemen. Potongan dibuat tegak lurus sumbu elemen.
⚫ Gaya dalam elemen dapat ditentukan dengan meninjau
keseimbangan pada FBD.

(+) gaya dalam positif

⚫ Gaya yang bekerja pada 2 kedua sisi potongan adalah sama besar
tetapi berlawanan arah pada FBD elemen-elemen tersebut.

SI 3111 10
5. Ke-statis tentu-an (Determinacy)
⚫ Struktur adalah Statis Tertentu jika semua gaya pada
struktur dapat ditentukan dengan persamaan keseimbangan
⚫ Struktur adalah Statis Tak Tentu jika jumlah gaya-gaya
yang tidak diketahui pada struktur lebih banyak dari
persamaan keseimbangan yang ada
⚫ Untuk struktur bidang, terdapat maksimum 3 persamaan
keseimbangan untuk setiap bagian/elemen, sehingga jika
terdapat total n bagian/elemen dan r gaya, maka:

r = 3 n → statis tertentu
r > 3 n → statis tak tentu
Derajat ketaktentuan = r – 3 n

SI 3111 11
5. Ke-statis tentu-an
⚫ Contoh

r = 3, n= 1, 3 = 3 (1) Statis tertentu

r = 5, n= 1, 5 > 3 (1) Statis tak tentu derajat 2

SI 3111 12
5. Ke-statis tentu-an

r = 9, n= 3, 9 = 3 (3)
Statis tertentu

r = 10, n= 2, 10 > 3 (2)


Statis tak tentu derajat 4

r = 9, n= 3, 9 = 3 (3)
Statis tertentu

SI 3111 13
5. Ke-statis tentu-an
⚫ Catatan:
⚫ Pada struktur statis tak tentu, persamaan tambahan yang
dibutuhkan untuk mengetahui gaya-gaya pada struktur
diperoleh dengan menghubungkan beban dengan
perpindahan di berbagai titik pada struktur. Persamaan
ini disebut dengan Persamaan Kompatibilitas, dan
jumlahnya sama dengan derajat ketaktentuan struktur.
⚫ Pada struktur portal dimana elemen-elemennya
dihubungkan oleh sambungan kaku serta membentuk
‘closed loop’, maka ‘closed loop’ tersebut harus ‘dibuka’
untuk dapat menganalisis FBD.

SI 3111 14
5. Ke-statis tentu-an
⚫ Contoh analisis FBD struktur portal:

r = 9, n= 2, 9 > 3 (2) Statis tak tentu derajat 3

SI 3111 15
5. Ke-statis tentu-an

r = 20, n= 3, 20 > 3 (3) Statis tak tentu derajat 11

r = 15, n= 3, 15 > 3 (3) Statis tak tentu derajat 6


SI 3111 16
6. Stabilitas
⚫ Elemen-elemen struktur dikekang/ditahan oleh
perletakan yang ada agar struktur stabil
⚫ Struktur menjadi tidak stabil jika:
⚫ Jumlah reaksi perletakan lebih sedikit dari persamaan
keseimbangan (kurang kekangan), sehingga struktur
terkekang sebagian (partially constrained)
⚫ Garis kerja gaya dari reaksi-reaksi perletakan yang ada
bertemu di satu titik (concurrent)
⚫ Garis kerja gaya dari reaksi-reaksi perletakan yang ada
paralel
⚫ Untuk struktur bidang:
r<3n → struktur tidak stabil
r>3n → struktur tidak stabil jika reaksi perletakan
bertemu di satu titik atau paralel

SI 3111 17
6. Stabilitas

SI 3111 18
6. Stabilitas

⚫ Latihan

Tidak stabil, 3 reaksi perletakan konkuren (bertemu di B)

Tidak stabil, 3 reaksi perletakan paralel

Tidak stabil, r = 7, n = 3, 7 < 3 (3), kekangan kurang


SI 3111 19
7. Gaya Dalam
⚫ Gaya dalam pada struktur bidang:
⚫ Terdiri dari gaya normal (N), gaya geser (V), dan
momen lentur (M)
⚫ Merupakan resultan dari distribusi tegangan yang
bekerja pada penampang melintang potongan
⚫ Gaya dalam
⚫ Diperlukan untuk mendisain komponen struktur
⚫ Dapat ditentukan dengan metoda potongan pada FBD
⚫ Perjanjian tanda:

SI 3111 20
7. Gaya Dalam

⚫ Perjanjian tanda positif:

SI 3111 21
Struktur Balok dan Portal
Statis Tertentu

⚫ Prosedur Analisis Gaya Dalam:


1. Tentukan reaksi perletakan struktur
2. Gambarkan FBD dengan memotong elemen pada
titik yang ingin diketahui gaya dalamnya
3. Gunakan persamaan keseimbangan untuk
menghitung gaya dalam

SI 3111 22
Struktur Balok dan Portal
Statis Tertentu
⚫ Contoh:
Tentukan gaya dalam geser dan lentur pada penampang yang
melalui titik C dan D dari kantilever berikut.

SI 3111 23
Struktur Balok dan Portal
Statis Tertentu

SI 3111 24
Struktur Balok dan Portal
Statis Tertentu
⚫ Persamaan Gaya Dalam:
⚫ Menunjukkan adanya variasi gaya dalam pada
elemen struktur akibat beban luar yang bekerja
⚫ Dihitung untuk elemen-elemen struktur yang
direncanakan memikul beban lateral, yaitu beban
yang tegak lurus terhadap sumbu panjang elemen
⚫ Digunakan pada disain elemen, dimana perlu
diketahui variasi gaya dalam sepanjang sumbu
elemen

SI 3111 25
Struktur Balok dan Portal
Statis Tertentu

⚫ Prosedur Analisis Persamaan Gaya Dalam:


1. Tentukan reaksi perletakan struktur
2. Gambarkan FBD dari elemen yang ingin diketahui
persamaan gaya dalamnya
3. Gunakan persamaan keseimbangan untuk
mendapatkan persamaan gaya dalam

SI 3111 26
Struktur Balok dan Portal
Statis Tertentu
⚫ Contoh:
Tentukan gaya geser dan momen lentur untuk
balok sederhana berikut sebagai fungsi dari x.

SI 3111 27
Struktur Balok dan Portal
Statis Tertentu

SI 3111 28
Struktur Balok dan Portal
Statis Tertentu

SI 3111 29
Struktur Rangka Batang
⚫ Struktur Rangka Batang (RB):
Struktur yang terbentuk dari elemen-elemen langsing yang
terhubung oleh sendi pada ujung-ujungnya
⚫ Contoh Rangka Batang:
⚫ Rangka Batang Bidang/Koplanar (2D): jembatan, atap (sederhana)
⚫ Rangka Batang Ruang (3D): menara transmisi, atap (kompleks)
⚫ Asumsi dalam Disain RB:
⚫ Elemen-elemen dihubungkan oleh sendi di ujung-ujungnya
⚫ Semua beban dan reaksi bekerja pada sambungan/joint
⚫ Sumbu-sumbu elemen adalah lurus dan berimpit dengan garis
yang menghubungkan sambungan-sambungan yang terdapat di
ujung-ujung elemen

SI 3111 30
Struktur Rangka Batang
⚫ Struktur Rangka Batang Sederhana
⚫ Struktur rangka harus kaku dan stabil (tidak runtuh)
⚫ Struktur rangka batang yang paling sederhana tetapi kaku dan
stabil adalah struktur segitiga
⚫ Dari bentuk segitiga dapat dikembangkan struktur rangka dengan
menambahkan elemen-elemen untuk setiap joint berikutnya

SI 3111 31
Struktur Rangka Batang
⚫ Klasifikasi Struktur Rangka Batang Bidang
⚫ Rangka Batang Sederhana: terbentuk dari struktur segitiga
⚫ Rangka Batang Gabungan: terbentuk dengan
menggabungkan 2 atau lebih RB Sederhana
⚫ Tipe 1: RB sederhana yang dihubungkan dengan suatu
sambungan dan batang
⚫ Tipe 2: RB sederhana yang dihubungkan dengan 3 batang
⚫ Tipe 3: RB sederhana sebagai RB utama (main truss), dimana
sebagian elemen-elemennya digantikan dengan RB
sederhana lainnya (secondary truss)
⚫ Rangka Batang Kompleks: RB yang tidak dapat
diklasifikasikan sebagai RB sederhana atau RB gabungan

SI 3111 32
Struktur Rangka Batang
⚫ Ke-statis tentu-an
⚫ Jumlah reaksi yang tidak diketahui adalah gaya-gaya di b
batang ditambah r reaksi perletakan
⚫ Karena elemen rangka batang adalah elemen-elemen aksial
sebidang, maka gaya-gaya pada joint adalah sebidang dan
bertemu di satu titik. Maka keseimbangan momen pasti
terpenuhi pada joint, dan hanya perlu memeriksa keseimbangan
gaya untuk mendapatkan keseimbangan struktur
⚫ Berarti, untuk j joint, jumlah persamaan keseimbangan yang
tersedia adalah 2 j
⚫ Untuk Struktur Rangka Batang:
b + r = 2 j → statis tertentu
b + r > 2 j → statis tak tentu
Derajat ketaktentuan Rangka Batang = (b + r) – 2 j
SI 3111 33
Struktur Rangka Batang
⚫ Stabilitas RB
⚫ b + r < 2 j → RB tidak stabil karena tidak terdapat batang atau
reaksi perletakan yang cukup untuk menahan semua joint
⚫ b + r > 2 j → RB tidak stabil jika reaksi perletakan bertemu di
satu titik atau paralel, atau jika beberapa elemen membentuk
mekanisme keruntuhan
⚫ Stabilitas Luar/Eksternal
⚫ Struktur RB dapat tidak stabil jika semua reaksi perletakan
bertemu di satu titik (konkuren) atau paralel
⚫ Stabilitas Dalam/Internal
⚫ Struktur RB dapat tidak stabil jika penempatan elemennya
memungkinkan terbentuknya mekanisme keruntuhan
⚫ Struktur segitiga adalah RB paling sederhana yang stabil

SI 3111 34
Struktur Rangka Batang

stabil
tidak stabil
(reaksi perletakan bertemu di satu titik)

tidak stabil
(tidak ada pengaku di BCEF)
tidak stabil
SI 3111
(reaksi perletakan paralel) 35
Struktur Rangka Batang

⚫ Stabil eksternal, reaksi perletakan tidak bertemu di satu titik dan


tidak paralel
⚫ Stabil internal (dari pengamatan tidak terbentuk mekanisme
keruntuhan)
⚫ Diketahui: b = 19, r = 3, j = 11 → b + r = 2j atau 22 = 22, sehingga
struktur adalah statis tertentu
SI 3111 36
Struktur Rangka Batang

⚫ Stabil eksternal, karena reaksi perletakan tidak bertemu di satu


titik dan tidak paralel
⚫ Stabil internal (dari pengamatan tidak terbentuk mekanisme
keruntuhan)
⚫ Diketahui: b = 15, r = 4, j = 9 → b + r > 2j atau (15 + 4) > 2 (9),
sehingga struktur adalah statis tak tentu derajat satu
SI 3111 37
Struktur Rangka Batang
Statis Tertentu
⚫ Metoda Analisis
1. Metoda Joint
⚫ Analisis didasarkan pada keseimbangan joint, dimana
SFx = 0 dan SFy = 0 harus terpenuhi di setiap joint
⚫ FBD joint didapat dengan memisahkan joint dari
elemen-elemennya
⚫ Garis kerja gaya-gaya aksial batang pada joint
ditentukan oleh bentuk geometri rangka batang
⚫ Analisis dimulai pada joint yang memiliki minimal 1
gaya yang diketahui dan maksimal 2 gaya yang tidak
diketahui

SI 3111 38
Struktur Rangka Batang
Statis Tertentu
1. Metoda Joint
⚫ Arah gaya batang yang tidak diketahui dapat ditentukan dengan
2 cara:
1. Gaya batang selalu diasumsikan adalah positif atau tarik
(tension), yaitu “meninggalkan” joint. Solusi persamaan
keseimbangan akan bernilai positif untuk batang tarik, dan
negatif untuk batang tekan.
2. Asumsi arah gaya ditentukan berdasarkan pengamatan.
Solusi persamaan keseimbangan yang bernilai positif berarti
asumsi arah adalah benar, sedangkan nilai negatif berarti
arah yang diasumsikan salah dan harus dibalik.
▪ Setelah gaya batang diketahui, gunakan besar dan arah yang
sesuai untuk menentukan gaya-gaya batang berikutnya.

SI 3111 39
Struktur Rangka Batang
Statis Tertentu
1. Metoda Joint
⚫ Gaya dalam setiap batang umumnya diasumsikan positif atau
tarik (meninggalkan joint), untuk memudahkan perhitungan

SI 3111 40
Struktur Rangka Batang
Statis Tertentu
Metoda Analisis
2. Metoda Potongan
⚫ Digunakan jika hanya beberapa elemen rangka batang
saja yang ingin diketahui gaya dalamnya
⚫ Analisis dilakukan dengan memotong struktur menjadi
2 bagian tepat melalui elemen-elemen yang ingin
diketahui gayanya (maksimum 3 batang terpotong)
⚫ Gaya-gaya batang tersebut dapat diketahui dengan
meninjau FBD dari potongan rangka batang dan
menerapkan persamaan keseimbangan

SI 3111 41
Struktur Rangka Batang
Statis Tertentu

SI 3111 42
Struktur Rangka Batang
Statis Tertentu
⚫ Catatan:
1. Struktur Rangka Batang Simetris
⚫ Jika bentuk geometri struktur dan gaya-gaya yang bekerja
simetris, analisis cukup dilakukan pada separuh RB saja

FAB = FDC
FAG = FDE
FGF = FEF
FBG = FCE
FBF = FCF

SI 3111 43
Struktur Rangka Batang
Statis Tertentu
⚫ Catatan:
2. Batang Nol
⚫ Merupakan batang yang tidak mendapat beban, dan hanya
berfungsi untuk stabilitas RB pada waktu konstruksi atau untuk
penyangga (support) jika beban berubah
⚫ Identifikasi batang nol:
▪ Jika 2 elemen membentuk suatu joint RB dan tidak ada gaya
luar atau reaksi perletakan yang bekerja pada joint tersebut,
maka kedua elemen adalah batang nol
▪ Jika 3 elemen membentuk suatu joint RB dimana 2 dari elemen-
elemen tersebut segaris (ko-linear) dan tidak ada gaya luar atau
reaksi perletakan yang bekerja pada joint tersebut, maka
elemen ke-tiga yang tidak segaris adalah batang nol

SI 3111 44
Struktur Rangka Batang
Statis Tertentu

SI 3111 45
Struktur Rangka Batang
Statis Tertentu

⚫ Prosedur Analisis Metoda Joint:


1. Tentukan reaksi perletakan.
2. Gambarkan FBD pada joint dimana terdapat
minimum 1 gaya yang diketahui dan maksimum
2 gaya yang tidak diketahui. Gunakan
persamaan keseimbangan pada joint tersebut.
3. Lanjutkan analisis untuk joint-joint berikutnya.

SI 3111 46
Struktur Rangka Batang
Statis Tertentu
⚫ Contoh:

SI 3111 47
Struktur Rangka Batang
Statis Tertentu

SI 3111 48

You might also like