You are on page 1of 6

ANALISIS BENTANG ALAM

A. Pengertian Bentang Alam


bentang alam (Inggris: landform) merupakan unit dari geomorfologis yang
klasifikasikan berdasarkan dari suatu karateristik seperti elevasi, kelandaian,
orientasi, stratifikasi, paparan batuan, dan jenis tanah.geomorfologi berasal dari
kata yaitu geo artinya bumi dan morphos artinya bentuk dan logi yang berarti
ilmu. Geomorfologi ini mmerupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang bentuk
(muka) bumi, menggabarkan dan menerangkan yang mengenai bentuk
permukaan suatu kerak bumi, menerangka asal mula suatu kejadian atau
keterbentukan dan menafisrkan dari sejarah kejadian/perkembangan dan suatu
hubungan dengan keadaan geologi (batuan dan struktur )bawah permukaan.
Geomormologi ini merupakan cabang ilmu kebumian yang mempelajari tentang :
 Bentuk dari roman permukaan bumi (bentang alam,relief) sebagai dari
akibatnya adanya gaya eksogen dan adanya gaya endogen
 Jenis jenis atau suatu klasifikasi dari bentuk permukaan bumi
 Asal pembentukan dan perkembangan permukaan bumi
 Hubungan antara bentuk bentang alam dengan suatu batuan dan struktur
bawah permukaan.
Jenis-jenis dari suatu bentang alam diantaranya yaitu bukit, lembah, tanjung, dll,
sedangkan samudra dan benua adalah contoh jenis bentang alam tingkat
tertinggi.

Sumber : Sri Lestarii, 2016


Gambar 1
Bentang Alam
B. Proses geomorfologi dan klasifikasi
Geomorfologi ini yaitu sebuah ilmu yang mempelajari tentang bentuk
alam dan proses yang membentuknya. Secara luas, yang berhubungan dengan
landform (bentuk lahan) tererosi dari suatu batuan yang keras, namun
pembentukan atas kontruksinya didasarkan oleh runtuhan batuan, dan terkadang
oleh perilaku organisme ditempat mereka hidup. Geomorfologi dapat
diklasifikasikan daintaranya yaitu:
1. Pelapukan
Pelapukan merupakan suatu proses disintegrasi secara berangsur dari
material penyusun kulit bumi yang berupa batuan. Prose terjadimya pelapukan
sangat dipengaruhi oleh kondisi yaitu iklim, temperatur dan komposisi mineral-
mineral batuan. Dalam Geomorfologi, dikenal dengan istilah denudasi ini untuk
mengindikasikan lepasnya suatu material – material penyusun melalui proses
erosi dan pelapukan yang berakibat pada berkurangnya ketinggian (elevasi) dan
relief dari bentuk lahan serta bentang alam.
2. Erosi
Erosi ialah peristiwa yang terjadi dikarenakn pengikisan padatan
(sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) yang akibat oleh transportasi
berupa angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain
di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang
membuat lubang, dalam tersebut disebut bio-erosi. Erosi berbeda dengan
pelapukan akibat cuaca, dimana merupakan suatu proses penghancuran mineral
batuan yang terjadi dengan proses kimiawi maupun fisik, atau merupakan
gabungan dari keduanya. Erosi Tanah sering terjadi karena beberapa faktor
diantaranya adalah :
· Intensitas Curah hujan yang tinggi
· Topografi
· Jenis Tanah
· Kegiatan manusia
3. Keadaan Hidrografi
Kata hidrografi berasal dari bahasa inggris yaitu ‘hydrography’. Secara
etimologis, ‘hydrography’ ditemukan awalnya dari kata sifat dalam bahasa
Prancis di abad pertengahan ‘hydrographique’ sebagai kata yang berhubungan
dengan sifat dan pengukuran badan air, kegiatan suatu hidrografi utamanya yaitu
suatu survey dan pemetaan laut. Peta navigasi laut ini merupakan suatu bentuk
informasi penting yang diperlukan untuk menjamin keselamatan selama
pelayaran, seperti kedalaman perairan, rambu-rambu navigasi, garis pantai, alur
pelayaran, bahaya-bahaya pelayaran dan sebagainya. Selain itu, kegiatan
hidrografi juga utamanya yaitu penentuan posisi dan kedalaman di laut lepas
yang mendukung eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Keadaan dari
hidrografi ditinjau yaitu sebagai berikut :
1. Pola Aliran Sungai
Pada dasarnya, ada 7 jenis pola aliran sungai. Pembagian ini didasarkan
pada pola yang dibentuk sungai tersebut. Adapun jenis-jenis yang dimaksud
sebagai berikut:
a. Pola aliran sungai dendritik.
pola aliran dendritic ini merupakan pola aliran yang menyerupai percabangan
batang pohon. Percabangan pola aliran ini tidak teratur dan memiliki suatu arah
juga sudut yang beragam dan berkembang di bebatuan yang homogen dan tidak
melalui kontrol struktur. Pola aliran sungai ini tidak teratur dan banyak dijumpai
di wilayah dataran atau wilayah berpantai dan dapat dijumpai di wilayah plato.
b. Pola aliran sungai rectangular.
Pola aliran ini merupakan pola aliran yang terdapat pada suatu daerah dengan
struktur patahan (fault) atau memiliki banyak retakan (joint). Pola aliran ini
ditandai oleh suatu pertemuan antara aliran sungai utama dengan anak sungai
membentuk pola saling tegak lurus.
c. Pola aliran annular
pola aliran ini merupakan pola yang arahnya menyebar secara radial yang
diawali dari titik yang tinggi yang kemudian berjalan ke arah hilir untuk
selanjutnya kemudian akan menyatu kedalam satu aliran.
d Pola Aliran Trellis.
Pola aliran ini merupakan polanya yang membentuk seperti teralis atau
keadaanya menyirip terlihat seperti daun. Dapat dijumpai pada suatu daerah
yang memiliki struktur lipatan, biasanya juga didukung oleh adanya suatun
patahan atau retakan. Pola aliran ini proses pembentukannya ketika suatu
lembah sempit berbatuan lunak dipisahkan oleh perbukitan paralel berbatuan
resisten.
e. Pola aliran sentripetal
pola aliran ini merupakan pola yang berbeda atau berlawanan dengan pola
radial, jadi aliran sungai ini mengalir ke satu tempat dimana tempat itu berupa
cekungan (depresi). Pola aliran sentripetal ini yaitu pola aliran yang umum
dijumpai di bagian barat dan barat laut Amerika, terlebih sungai-sungai yang ada
mengalir ke suatu cekungan, di mana pada musim basah cekungan akan
menjadi suatu danau dan akan juga mengering ketika musin kering. Dataran
garam itu akan terbentuk ketika air danau mengering.
f. Pola aliran radial.
Pola aliran ini dikenal dengan nama pola aliran menyebar. Pola ini memiliki Ciri
utamanya yaitu aliran yang berbeda dalam hal arahnya. Polanya menyebar ke
segala penjuru baik itu ke utara, barat, timur maupun selatan. Pola ini umumnya
terdapat pada wilayah pegunungan dengan bentuk kerucut.
g. Pola Aliran Paralel (Pola Aliran Sejajar)
pola aliaran parallel merupakan suatu sistem aliran yang proses
keterbentukannya oleh lereng yang curam/terjal. Dikarenakan karena morfologi
lereng yang terjal maka bentuk aliran-aliran sungainya akan berbentuk lurus-
lurus mengikuti arah lereng dengan cabang-cabang sungainya yang sangat
sedikit. Pola aliran paralel ini pembentukannya pada morfologi lereng dengan
sudut kemiringan lereng yang seragam. Pola aliran paralel ini mengindikasikan
adanya patahan besar yang memotong daerah yang batuan dasarnya terlipat
dan kemiringan yang curam. Semua bentuk dari transisi dapat terjadi antara pola
aliran trellis, dendritik, dan paralel. Biasanya pola aliran ini terdapat batuan
endapan.
KESIMPULAN

Analisis bentang alam (Inggris: landform) yaitu merupakan unit dari suatu
cabang ilmu geomorfologis yang telah klasifikasikan berdasarkan dari suatu
karateristik seperti elevasi, kelandaian, orientasi, stratifikasi, paparan batuan, dan
jenis tanah.geomorfologi berasal dari kata yaitu geo artinya bumi dan morphos
artinya bentuk dan logi yang berarti ilmu. Geomorfologi ini mmerupakan suatu
ilmu yang mempelajari tentang bentuk (muka) bumi, menggabarkan dan
menerangkan yang mengenai bentuk permukaan suatu kerak bumi, menerangka
asal mula suatu kejadian atau keterbentukan dan menafisrkan dari sejarah
kejadian/perkembangan dan suatu hubungan dengan keadaan geologi (batuan
dan struktur )bawah permukaan.
Geomorfologi ini yaitu sebuah ilmu yang mempelajari tentang bentuk
alam dan proses yang membentuknya. Secara luas, yang berhubungan dengan
landform (bentuk lahan) tererosi dari suatu batuan yang keras, namun
pembentukan atas kontruksinya didasarkan oleh runtuhan batuan, dan terkadang
oleh perilaku organisme ditempat mereka hidup.diantara klasifikasi ditentukan
oleh suatu gaya geologi yang terjadi adanya gaya eksogen dan gaya endogen
diantaranya yaitu pelapukan, erosi, dan keadaan hidrografi. Khusus keadaan
hidrografi ini seperti pola pola aliran sungai dari pola aliran sungai ini ada
hubungan dengan bawah permukaan yaitu pola aliran dendritic untuk batuan
beku homogeny, pola aliran sungai radial untuk gunung api kerucut, pola aliran
sungai rectangular untuk sisitem sesar, pola aliran sungai trellis untuk struktur
lipatan, dan pola aliran sungai parallel untuk batuan endapan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Nandika, 2016, “Bentang Alam”, nandikaminingenginer.blogspot.co.id.


Diakses Tanggal 23 April 2018 pukul 17.00 WIB (Referensi Internet)

2. Peter,Hlmolgen, 2014, “Tentang Bentang Alam”, forestsnews.cifor.org.


Diakses Tanggal 23 April 2018 pukul 20.00 WIB (Refersi Internet)

. 3. Sri, Lestari , 2016, “Integrasi Bentang Alam”, ekonomi.kompas.com.


Diakses tanggal 23 April 2018 Pukul 21.00 WIB (Referensi Internet)

You might also like