You are on page 1of 9

PRE PLANNING

KEGIATAN SENAM HIPERTENSI PADA LANSIA

Hari/tanggal : Sabtu, 23 Maret 2019

Tempat : Balai RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem

Waktu : 06.00- selesai

Topik : Senam Hipertensi

I. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke
dan gagal ginjal. Tekanan darah tinggi disebut sebagai pembunuh diam - diam karena orang
dengan tekanan darah tinggi sering tidak menampakkan gejala. Begitu gejala ini diderita,
tekanan darah harus dipantau dengan interval teratur karena merupakan kondisi seumur
hidup.Tanpa pemeriksaan dan pengobatan yang tepat, hipeetensi dapat menyebabkan stroke.
Tekanan darah tinggi menjadi masalah kesehatan yang dominan dan memerlukan
penanggulangan yang baik. Hal ini disebabkan angka kematian akibat penyakit ini cukup
tinggi. Hasil survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2010 penderita hipertensi di Indonesia
cukup tinggi 83 per 10.000 anggota rumah tangga, sekitar 15- 20% masyarakat Indonesia
menderita hipertensi, pada laki-laki 134 (13,6%) naik menjadi 165(16,5), hipertensi pada
perempuan dari 174 (16,0%) naik menjadi 187 (17,6%) penyakit ini lebih banyak menyerang
wanita dari pada laki-laki (Depkes RI, 2010).
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi
didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg (Suiraoka,
2012).
Berdasarkan data proyeksi penduduk, diperkirakan tahun 2017 terdapat 23,66 juta jiwa
penduduk lansia di Indonesia (9,03%). Jumlah penduduk lansia diprediksi pada tahun 2020
sebesar 27,08 juta dan tahun 2025 akan meningkat hingga berjumlah 33,69 juta dan tahun
2035 jumlah lansia akan sebesar 48,19 juta.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2004, lanjut usia
adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Komposisi penduduk tua
bertambah dengan pesat baik di Negara maju maupun Negara berkembang, hal ini disebabkan
oleh penurunan angka fertilitas (kelahiran) dan mortalitas (kematian), serta peningkatan angka
harapan hidup yang mengubah struktur penduduk secara keseluruhan.
Berdasarkandata pengkajian door to door kerumah warga tanggal 7 – 11 Maret 2019
didapatkan data terdapat 54 lansia di RW IV Kelurahan Klampis Ngasem. Penyakit yang
paling banyak diderita lansia adalah hipertensi. Berdasarkan pengkajian door to door di RW
IV ditemukan data bahwa lansia yang mengalami penyakit hipertensi, banyak yang kurang
mengetahui mengenai penyakitnya serta sebagian besar lansia yang menderita hipertensi tidak
meminum obat secara teratur dan tidak rutin dalam melakukan olahraga sehingga sebagai
seorang perawat komunitas yang memiliki peran yang cukup penting sudah seharusnya kita
mengubah kebiasaan buruk tersebut. Oleh karena itu, senam hipertensi dapat diadakan untuk
membantu mengontrol berat badan serta tingkat stress pada lansia selain itu sebelum dan
sesudah senam juga akan dilakukan pengukuran tekanan darah, sehingga lansia yang
menderita hipertensi bisa mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat serta bagi lansia
lainnya yang tidak menderita hipertensi dengan mengikuti senam ini diharapkan dapat
menjaga kebugaran tubuh dan memperlancar peredaran darah.
II. Tujuan
1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan senam hipertensi, lansia yang tinggal di RW 04 Kelurahan Klampis
Ngasem dapat meningkatkan kebugaran lansia serta dapat memperlancar aliran darah ke
seluruh tubuh. Olahraga senam juga dapat mengurangi tingkat stress pada lansia serta dengan
melakukan kegiatan senam ini dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh lansia
2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan senam hipertensi diharapkan lansia mampu mengikuti kegiatan
senam yang dilakukan serta membantu lansia untuk dapat beraktivitas fisik secara sehat
sehingga dapat mengontrol tekanan darah pada lansia di RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem.
III. Plan Of Action
1 Rencana Strategi
Senam hipertensi dilaksanakan dengan gerakan yang ringan dengan durasi kurang lebih 10
menit/senam. Senam ini juga bertujuan untuk mengurangi berat badan dan mengelola stress
serta mengontrol tekanan darah
2 Tindakan
a. Berkoordinasi dengan kader-kader lansia dan pembimbing akademik dalam rencana
pelaksanaan kegiatan
b. Menyiapkan peralatan dan tempat yang dibutuhkan untuk senam
c. Menjelaskan tujuan kegiatan senam hipertensi pada lansia
3 Pengorganisasian Kelompok
1) Penanggung Jawab : Thali’ah Jihan Nabilah, S.Kep
2) Pelaksana : Yennis Anggi Prastiwi, S.Kep
Mar’atul Hasanah, S.Kep
Nur Hidayanti, S.Kep
Putri Nandani, S.Kep
Nevia Ratri Indriani, S.Kep
Putri Mei Sundari, S.Kep
Nurin Syarafina Islami, S.Kep
Dwida Rizki Pradipta, S.Kep
Sacharisa Agape, S.Kep
3) Peserta : Semua Lansia yang tinggal di RW 04 Kelurahan Klampis
Ngasem
4 Sasaran : Lansia yang tinggal di RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem
5 Media : Sound system, Video
6 Metode : Senam hipertensi dilaksanakan dengan cara fasilitator
memberikan contoh gerakan secara perlahan pada lansia dan kemudian lansia mengikuti
keseluruhan gerakan dengan mengikuti gerakan dari fasilitator.
7 Susunan Acara
1) Setting Waktu
No Waktu Kegiatan PJ Pelaksana
1. 05.30 – 06.00 Persiapan kegiatan Thali’ah Jihan
2. 06.00 – 07.00 Pengukuran tekanan Thali’ah Jihan
darah pada semua
lansia yang
mengikuti senam
3. 07.00 – 08.00 Senam Hipertensi Thali’ah Jihan
4. 08.00 – 09.00 Pengukuran tekanan Thali’ah Jihan
darah pada lansia
setelah senam
8 Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan Materi
b. Kesiapan pre planning
c. Peserta yang hadir bersedia mengikuti Senam Hipertensi
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan dilaksanakan tepat waktu
b. Suasana kegiatan tertib
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
3. Evaluasi Hasil
a. Lansia mampu mengikuti Senam Hipertensi
b. Lansia mampu menceritakan manfaat dan pengalaman yang dirasakan selama
kegiatan Senam Hipertensi
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul : Simulasi Senam Hipertensi


Sasaran : Lansia di RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem
Hari / Tanggal : Sabtu,
Tempat : Balai RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem
Pelaksana : Mahasiswa Profesi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Waktu : 30 menit

I. Tujuan Instruksi Umum


Setelah mengikuti kegiatan Senam Hipertensi ini diharapkan warga mampu
memahami pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dengan melakukan
aktivitas fisik atau olahraga senam.
II. Tujuan Instruksional Khusus
1) Lansia mampu mempraktekkan gerakan-gerakan senam hipertensi secara benar
2) Lansia mampu menjaga kebugaran jasmani dengan beraktivitas fisik
3) Lansia mampu mengontrol tekanan darah dengan berolahraga secara teratur
4) Lansia mampu melaksanakan senam hipertensi secara rutin
III. Materi
Terlampir
IV. Metode
Simulasi
V. Media
Video dan Sound system
VI. Pengorganisasian
Pembimbing akademik : Dr. Retno Indarwati, S. Kep., Ns., M. Kep

Fasilitator : Yennis Anggi Prastiwi, S.Kep


Mar’atul Hasanah, S.Kep
Nur Hidayanti, S.Kep
Putri Nandani, S.Kep
Nevia Ratri Indriani, S.Kep
Putri Mei Sundari, S.Kep
Nurin Syarafina Islami, S.Kep
Dwida Rizki Pradipta, S.Kep
Sacharisa Agape, S.Kep

VII. Pelaksanaan
Tahan dan
No Kegiatan Pendidikan Kegiatan Peserta
Waktu
1 Pendahuluan Pembukaan:
5 menit 1. Mengucapkan salam dan 1. Menjawab salam
memperkenalkan diri
2. Menyampaikan tujuan dan 2. Mendengarkan kontrak
maksud dari penyuluhan
3. Menjelaskan kontrak waktu 3. Mendengarkan tujuan
dan mekanisme kegiatan dari penuluhan
4. Menyebutkan materi 4. Mendengarkan materi
penyuluhan yang akan penyuluhan yang
diberikan diberikan
2 Kegiatan inti Pelaksanaan
45 menit 1. Menjelaskan tentang: 1. Memperhatikan dan
a. Pengertian senam mempraktekkan
hipertensi
b. Prinsip senam
hipertensi
c. Manfaat senam
hipertensi
d. Langkah-langkah
senam hipertensi
4 Penutup 1 Memberikan kesempatan Menjawab salam
3 menit pada peserta senam untuk
bertanya
2 Mengucapkan terima kasih
dan mengucapkan salam

VIII. Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Kontrak waktu dan tempat diberikan 1 hari sebelum acara dilakukan
b. Pembuatan SAP, pre planning telah diselesaikan 5 hari sebelumnya
c. Peserta di tempat yang telah ditentukan
d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan dilaksanakan
e. Peserta yang datang minimal 10 orang.
2. Kriteria proses
a. Peserta antusias terhadap senam yang diadakan
b. Peserta memperhatikan dengan baik manfaat dan tujuan senam
c. Peserta dapat mengikuti gerakan senam dengan baik dan benar
d. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
3. Kriteria hasil
a. Acara dimulai tepat waktu
b. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
c. Peserta mampu menjawab dengan benar 75% dari pertanyaan penyuluh.
MATERI PENYULUHAN
A. SENAM ANTI HIPERTENSI
1 Pengertian
Salah satu cara pemeliharaan kesegaran jasmani dengan melakukan senam, karena dapat
merangsang aktifitas kerja jantung untuk melakukan perubahan yang menguntungkan
dalam tubuh seseorang yang melaksanakannya. Hal ini merupakan usaha preventif atau
pencegahan tujuannya untuk meningkatkan jumlah interaksi oksigen yang diproses di
dalam tubuh dalam waktu tertentu.
Senam anti hipertensi adalah bagian dari usaha untuk mengurangi berat badan dan
mengelola stress (faktor risiko hipertensi). Senam ini bertujuan untuk menurunkan tekanan
darah. Durasi kurang lebih 10 menit/senam dan dapat dilakukan setiap hari.
2 Prinsip Senam Anti Hipertensi
Selalu memperhatikan tekanan darah sebelum dan sesudah senam, latihan dilakukan secara
bertahap dan latihan dilakukan secara teratur
3 Manfaat Senam Hipertensi
1 Untuk meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru
2 Untuk membakar lemak yang berlebihan di tubuh karena aktifitas gerak untuk
3 Untuk menguatkan dan membentuk otot dan beberapa bagian tubuh lainnya, seperti:
Pinggang, Paha, Pinggul, Perut dan lain-lain.
4 Dapat Meningkatkan kelentukan, keseimbangan koordinasi, kelincahan, daya tahan
dan sanggup melakukan kegiatan-kegiatan atau olah raga lainnya. Bila seseorang
mempunyai motivasi untuk berlatih rutin dapat merupakan suatu program penurunan
berat badan.
4 Cara Senam Hipertensi
Kondisi penderita hipertensi secara medis berbeda dengan orang sehat. Untuk itu, perlu
Senam yang juga dilakukan secara khusus. Latihannya harus bertahap dan tidak boleh
memaksakan diri. Gerakan dengan intensitas ringan dapat dilakukan perlahan sesuai
kemampuan.Menurut Niniek Soetini SSt Ft, Fisioterapis Siloam Hospitals Surabaya,
contoh latihan yang bisa diterapkan setiap hari adalah sebagai berikut:
a. Pemanasan:
1) Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang sama
dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu bergantian dengan sisi
lain.
2) Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala dengan posisi
kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10 hitungan. Rasakan tarikan
bahu dan punggung.
b. Inti
1) Lakukan gerakan seperti jalan ditempat dengan lambaian kedua tangan searah
dengan sisi kaki yang diangkat. Lakukan perlahan dan hindari hentakan
2) Buka kedua tangan dengan jemari mengepal dan kaki dibuka selebar bahu.
Kedua kepalan tangan bertemu dan ulangi gerakan semampunya sambil
mengatur nafas
3) Kedua kaki dibuka agak lebar lalu angkat tangan menyerong. Sisi kaki yang
searah dengan tangan sedikit ditekuk. Tangan diletakkan dipinggang dan
kepala searah dengan gerakan tangan. Tahan 8-10 hitungan lalu ganti dengan
sisi lainnya
4) Gerakan hampir sama dengan sebelumnya, tapi jari mengepal dan kedua
tangan diangkat keatas. Lakukan bergantian secara perlahan dan semampunya.
5) Hampir sama dengan gerakan inti 1, tapi kaki digerakkan ke samping. Kedua
tangan dengan jemari mengepal kearah yang berlawanan. Ulangi dengan sisi
bergantian
6) Kedua kaki dibuka lebar dari bahu. Satu lutut agak ditekuk dan tangan yang
searah lutut dipinggang. Tangan sisi yang lain lurus kearah yang ditekuk.
Ulangi gerakan kea rah sebaliknya dan lakukan semampunya.
c. Pendinginan:
1) Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher dan tahan
dengan tangan lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan pada sisi lainnya.
2) Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan ke samping dengan gerakan
setengah putaran. Tahan 8-10 kali hitungan lalu arahkan tangan ke sisi lainnya
dan tahan dengan hitungan sama.
5 Hal-Hal yang Perlu diperhatikan
Untuk mencapai tekanan darah normal, selain melakukan senam secara rutin dengan
takaran cukup, beberapa hal di bawah ini juga perlu mendapat perhatian:
a. Jika kelebihan berat badan.
Seseorang yang mengalami kelebihan bobot badan, kemungkinan mengalami
hipertensi meningkat lebih dari tiga kali lipat. Resiko itu akan terus meningkat
dengan bertambahnya bobot badan. Menurunkan bobot badan merupakan strategi
sangat efektif dlam mengatur pola hidup untuk menormalkan tekanan darah. Bila kita
berhasil menurunkan bobot badan 2,5 – 5 kg saja, tekanan darah diastolic dapat
diturunkan sebanyak 5 mmHg. Penurunan bobot badan 10 kg dapat melipatduakan
perbaikan ini.
b. Kurangi asupan natrium (sodium).
Ternyata, bila seseorang mendapat asupan garam secara berlebihan dalam jangka
waktu lama kemungkinannya mengalami tekanan darah tinggi juga lebih besar.
Karena itu, kurangi asupan garam sampai kurang dari 2.300 mg (satu sendok teh)
setiap hari. Dalam banyak penelitian diketahui, pengurangan konsumsi garam
menjadi setengah sendok teh per hari, dapat menurunkan tekanan sistolik sebanyak 5
mmHg dan tekanan darah diastolik sekitar 2,5 mmHg. Pengaruh ini kebanyakan
terjadi pada para lansia.
c. Usahakan cukup asupan kalium (potassium).
Kalium banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayur mayur. Mineral ini
menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan jumlah natrium yang terbuang
bersama air kencing.Dengan setidaknya mengonsumsi buah-buahan sebanyak 3 - 5
kali dalam sehari, seseorang bisa mencapai asupan potasium yang cukup.
d. Batasi konsumsi alkohol.
Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Para peminum
berat mempunyai resiko mengalami hipertensi empat kali lebih besar ketimbang
mereka yang tidak minum-minuman beralkohol. Jelaslah, kalau mereka
menghilangkan kebiasaan tersebut, tekanan darahnya akan turun.

You might also like