Professional Documents
Culture Documents
DI SUSUN OLEH:
1. MARLINA
2. DELVIANA
3. DESMA RAHMA SARI
4. YULISKA PUTRI
5. INDAH SARI
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia- Nya, sehingga makalah yang berjudul tentang “Bayi Baru Lahir” ini dapat
Makalah ini tidak luput dari kesalahan. Kami sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk memperbaiki kesalahan yang ada. Kami mengucapkan terima kasih pada
Ibu dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingannya selama
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang
sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus
tahunnya hampir 3 juta bayi di dunia hanya bisa bertahan hidup selama 28
kandungan dan lebih dari satu juta bayi meninggal dalam persalinan.WHO
melaporkan kasus, angka kematian bayi tertinggi ada di wilayah Asia Selatan
dan Afrika sub-Sahara setiap tahunnya, dan India, Nigeria dan Pakistan
(sebesar 2,53 per 1.000 kelahiran hidup), Thailand (9,86), Brunei Darussalam
Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2014 lebih tinggi jika dibandingkan
1
dengan negara-negara di ASEAN yaitu sebesar 25,16 per 1.000 kelahiran
114 kasus dengan Kabupaten Musi Rawas yang paling banyak melaporkan
2015).
Beberapa penyakit yang saat ini masih menjadi penyebab kematian terbesar
terjadi dalam periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang
baiknya penanganan bayi baru lahir yang lahir sehat akan menyebabkan
2
kelainan-kelainan yang dapat meakibatkan cacat seumur hidup, bahkan
kematian. Misalnya sebagai akibat hipotermi pada bayi baru lahir dapat terjadi
mengakibatkan kesulitan pernapasan, kekurangan zat asam dan apabila hal ini
pencegahan tehadap infeksi yang dapat terjadi melalui tali pusat apdfa waktu
pemotongan tali pusat melalui mata, melalui telinga pada waktu persalinan
atau pada waktu memandikan membersihkan bayi dengan bahan atau cairan
3
4. Bagaimana cara pencegahan kehilangan panas?
1.3 Tujuan
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.1 Definisi
Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang
sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42
5
10. Rambut lanugo tidak telihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna
15. Refleks rooting (mencari putting susu dengan rangsangan taktil pada pipi
16. Refleks sucking (isap dan menelan) sudah terbentuk dengan baik
17. Refleks moro (gerakan memeluk bila dikagetkan) sudah terbentuk dengan
baik
19. Genitalia
20. Eliminasi baik yang ditandai dengan keluarnya mekonium dalam 24 jam
6
2.1.3 Tahapan Bayi Baru Lahir
Penilaian awal pada bayi baru lahir dapat dilakukan dengan observasi
evaluasi untuk bayi baru lahir, dimana nilai ini dapat mengidentifikasi bayi
tersebut membutuhkan tindakan resusitasi atau tidak. Bayi yang sehat harus
7
Tabel 1. Cara penilaian APGAR pada bayi baru lahir
TANDA 0 1 2
Appearance Pucat Badan merah, Seluruh tubuh
(penampakan, warna) ekstremitas biru kemerah-merahan
Pulse (nadi, denyut jantung) Tidak teraba Lambat (> 100 per menit)
(< 100 permanit)
Respiratory (pernapasan, Tidak ada Lambat, tidak teratur Menangis kuat, usaha
upayabernapas) napas baik.
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya sehingga akan
8
Menurut Rohani (2011:251), Kehilangan panas tubuh pada bayi baru
lahir dapat terjadi melalui mekanisme berikut ini :
a. Evaporasi. Adalah cara kehilangan panas karena menguapnya cairan
ketuban pada permukaan tubuh setelah bayi lahir karena tubuh tidak
segera dikeringkan.
tubuh bayi dengan permukaan yang dingin. Bayi diletakkan di atas meja,
dengan udara sekitar yang lebih dingin, misalnya tiupan kipas angin,
9
2.1.6 Pemotongan Tali Pusat
Dengan meletakan bayi baru lahir lebih rendah atau sejajar dengan
vulva untuk beberapa detik sebelum dilakukan penjepitan tali pusat dengan
pusat sekitar 1-2 menit kemudian lakukan penjepitan tali pusat dengan klem
pada sekitar 3 cm dari diding perut (pangkal pusat) bayi. Dari titik jepitan
tekan tali pusat dengan dua jari kemudian dorong isi tali pusat ke arah ibu
(agar darah tidak terpancar pada saat dilakukan pemotongan tali pusat).
pada sisi atau mengarah ke ibu. Pegang tali pusat di antara kedua klem
tersebut, satu tangan menjadi landasan tali pusat sambil melindungi bayi.
Sedangkan tangan yang lain memotong tali pusat di antara kedua klem
Setelah memotong tali pusat ganti handuk basah dan selimut bayi dengan
selimut atau kain yang bersih dan kering. Pastikan bahwa kepala bayi
perdarahan tersebut, semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu
10
diberi vitamin K peroral 1 mg/hari selama 3 hari, sedangkan bayi risiko tinggi
diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5-1 mg I.M (Saifuddin, 2002: 135).
prevlensi gonorea tinggi, setiap bayi baru lahri perlu diberi salep mata sesudah
5 jam bayi lahir. Pemberian obat mata eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1%
memperoleh oksigen yang cukup. Gawat janin dapat diketahui dengan hal-hal
sebagai berikut:
2. Anjurkan ibu untuk sering berganti posisi selama persalinan. Ibu hamil
11
Cara mendeteksi gawat janin dalam persalinan adalah sebagai berikut:
1. Periksa frekuensi bunyi jantung janin setiap 30 menit ada kala I dan
a. Rujuk
asfiksia
1. Tidak bernafas
2. Sesak nafas
5. Letargis
12
7. Kejang
1. Potensial infeksi bakteri (pada ketuban pecah dini atau pecah lama)
antara lain:
Jika bayi sangat kecil (<1500 g atau < 32 minggu) sering terjadi masalah
yang berat misalnya sukar bernafas, sukar pemberian minum, ikterus berat
dan infeksi. Bayi rendah terjadi hipotermia jika tidak dalam inkubator.
dilakukan ke tempat pelayanan yang sesuai bagi bayi baru lahir sakit atau
2. Letargi
Jika bayi letargi(tonus otot rendah, tidak ada gerakan), sangat mungkin
bayi sakit berat dan harus segera di rujuk ketempat pelayanan yang sesuai.
3. Hipotermia
Hipotermia dapat terjadi secara cepat pada bayi sangat kecil atau bayi
yang diresusitasi atau dipisahkan dari ibu. Dalam kasus-kasus ini, suhu
13
a. Jika bayi sakit berat atau hipotermia berat (suhu aksiler < 350C)
NICU
- Jika bayi sianosis (biru) atau sukar bernafas (frekuensi < 30 atau >
b. Jika bayi tidak begitu tampak sakit dan suhu aksiler 350C atau lebih
kehilangan panas
heater.
4. Kejang
a. Pastikan bayi dijaga tetap hangat, bungkus bayi dengan kain lunak,
14
2.1.11 Indikasi Rujukan
atau tidak buang air besar sama sekali dengan perut membuncit
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kehidupan manusia. Pada masa ini terjadi proses penyesuaian sistem tubuh
bayi dari kehidupan dalam rahim ke kehidupan di luar rahim. Masa ini adalah
masa yang perlu mendapatkan perhatian dan perawatan yang ekstra karena
kehilangan panas, tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru
menimbang berat badan dan menukur LILA bayi baru lahir, upaya profilaksis
3.2 Saran
mahasiswa dalam melakukan penatalaksanana pada bayi baru lahir. Selain itu
16
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Vivian Nany Lia. 2011. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta :
Salemba Medika
Gates, Melinda .2014. Angka kematian bayi bayi menurut data WHO.
http://www.kompas.com, diakses 25 September 2017.
Rohani, dkk. 2011. Asuhan kebidanan pada masa persalinan. Jakarta : Salemba
Medika
Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
17