You are on page 1of 7

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN A.

Tinjauan Kasus
Tanggal : 30 Maret 2013 Pukul : 10.00 WIB
1.

Pengkajian
a.

Identitas

1)

Identitas anak

a)

Nama Anak : An. Q

b)

Umur : 9 bulan

c)

Tanggal lahir : 26 Juni 2012

d)

Anak ke : Pertama

e)

Jenis Kelamin : Perempuan

2)

Identitas ibu Identitas ayah a)

Nama : Ny. M Nama : Tn. T b)

Umur : 23 tahun Umur : 25 tahun c)

Agama : Islam Agama : Islam d)

Suku Bangsa : Jawa, Indonesia Suku Bangsa : Jawa, Indonesia e)

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA f)

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta g)

Alamat : Cinderejo Kidul, Banjarsari, Surakarta

44

b.

Anamnesa (Data Subyektif) 1)


Alasan datang ke RB Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan campak pada anaknya. 2)

Riwayat Kesehatan a)

Imunisasi, ibu mengatakan: (1)

BCG : 26 – 7 – 2012 (2)

DPT Combo 1 : 26 – 8 – 2012 (3)

DPT Combo 2 : 26 – 9 – 2012 (4)

DPT Combo 3 : 26 – 10 – 2012 (5)

Polio 1 : 26 – 7 – 2012 (6)

Polio 2 : 26 – 8 – 2012 (7)

Polio 3 : 26 – 9 – 2012 (8)

Polio 4 : 26 – 10 – 2012 (9)

Hepatitis B1 : 27 – 6 – 2012 (12)Campak : Ibu mengatakan ingin mengimuni- sasikan imunisasi campak pada anaknya
(13)Imunisasi lain : Tidak ada b) Riwayat penyakit lalu Ibu mengatakan anak pernah menderita sakit batuk,
pilek dan demam seminggu yang lalu, tetapi dapat sembuh setelah diberi obat dari bidan

c)

Riwayat penyakit sekarang Ibu mengatakan anaknya tidak sedang mengalami sakit. d)

Riwayat penyakit keluarga Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menurun seperti:
hipertensi, DM dan jantung, kemudian penyakit menular seperti: TBC, Hepatitis. e)

Riwayat Sosial, Ibu mengatakan: (1)

Yang mengasuh Ibu mengatakan anaknya diasuh sendiri oleh orang tuanya. (2)

Hubungan dengan anggota keluarga Ibu mengatakan hubungan dengan anggota keluarganya baik/ harmonis. (3)

Hubungan dengan teman sebaya Ibu mengatakan anaknya senang bermain dengan teman sebayanya. (4)

Lingkungan rumah Ibu mengatakan lingkungan rumah bersih dan rapi. 3)

Pola Kebiasaan Sehari-hari a)

Nutrisi Ibu mengatakan sejak lahir sampai umur 6 bulan anaknya hanya diberi ASI eksklusif saja, setelah umur
6 bulan anaknya mulai diberi makanan pendamping seperti bubur

47 susum, kacang hijau, selain ASI ibu juga memberikan susu formula dan setelah umur 9 bulan diberi makan
tambahan nasi dan sayuran hijau. b)

Istirahat/ tidur (1)

Tidur siang : Ibu mengatakan anaknya tidur siang + 3 jam. (2)

Tidur malam : Ibu mengatakan anaknya tidur malam + 8 jam. c)

Mandi /
Personal Hygene
(1)
Pagi : Ibu mengatakan anaknya mandi pagi jam 07.00 WIB. (2)

Sore : Ibu mengatakan anaknya mandi sore jam 16.00 WIB. d)

Eliminasi (1)

BAK : Ibu mengatakan 5 – 6 x/ hari, warna kuning jernih. (2)

BAB : Ibu mengatakan 1 x/ hari pada pagi hari, konsistensi lunak. e)

Aktifitas Ibu mengatakan anaknya sangat aktif jika diajak bermain. c.

Pemeriksaan Fisik 1)

Status Generalis a)

Keadaan umum : Baik b)

Kesadaran : Composmentis

50 c.

Kebutuhan Tidak ada.


3.

Diagnosa Potensial
Tidak ada.
4.

Tindakan Segera
Tidak dilakukan.
5.

Perencanaan
Tanggal: 30 Maret 2013 Pukul: 12.00 WIB a.

Beritahu kepada ibu tentang keadaan anaknya b.

Beritahu ibu tentang pentingnya imunisasi campak c.

Siapkan alat vaksin campak d.

Suntikkan vaksin campak pada balita secara SC pada lengan kiri atas e.

Berikan Parasetamol syrup 120 ml untuk mengatasi demam pada anak f.

Anjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang bergizi g.

Beritahu ibu bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai h.

Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak i.

Anjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.


6.

Pelaksanaan
Tanggal: 30 Maret 2013 Pukul: 12.30 WIB a.

Pukul 12.30 WIB memberitahu ibu tentang keadaan anaknya.


51 b.

Pukul 12.35 WIB memberitahu ibu tentang pentingnya imunisasi campak, yaitu suatu upaya untuk memberi kekebalan
secara aktif terhadap virus campak, yang bertujuan untuk mencegah penyakit campak yang diberikan pada usia 9 bulan. c.

Pukul 12.40 WIB menyiapkan alat vaksin campak, antara lain spuit ukuran 1 cc, vaksin campak 0,5 ml dan
kapas alkohol/ tupres. d.

Pukul 12.45 WIB melakukan imunisasi campak pada balita dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1)

Menyiapkan vaksin dan kapas alkohol 2)

Menjelaskan prosedur imunisasi pada keluarga 3)

Ambil vaksin campak dengan spet dengan dosis 0,5 ml 4)

Menentukan area penyuntikan, yaitu pada lengan kiri atas 5)

Melakukan antisepsis pada area penyuntikan dengan kapas alkohol 6)

Menyuntikkan vaksin campak secara SC dengan sudut 45 derajat dan vaksin disuntikkan sampai habis 7)

Mencabut jarum setelah proses penyuntikan selesai 8)

Membereskan alat vaksinasi. e.

Pukul 12.55 WIB memberikan pada ibu Parasetamol syrup 120 ml 2 x 1 sendok teh untuk mengatasi demam pada anak. f.

Pukul 12.55 WIB menganjurkan pada ibu untuk tetap memberikan makanan yang bergizi, seperti nasi, sayuran hijau, susu
dan buah-buahan.

52 g.

Pukul 12.55 WIB memberitahu ibu bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai. h.

Pukul 13.00 WIB menganjurkan pada ibu untuk tetap menjaga kesehatan anaknya. i.

Pukul 13.00 WIB Menganjurkan pada ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.
7.

Evaluasi
Tanggal: 30 Maret 2013 Pukul: 13.00 WIB a.

Ibu sudah tahu tentang keadaan anaknya. b.

Ibu sudah tahu tentang pentingnya imunisasi campak. c.

Alat vaksin campak sudah disiapkan, antara lain spet, vaksin campak 0,5 ml dan kapas alkohol/ tupres. d.

Imunisasi campak pada balita sudah dilaksanakan. e.

Ibu sudah tahu bila anaknya demam maka diberi Parasetamol syrup 120 ml 2 x 1 sendok teh yang telah
diberikan oleh bidan. f.

Ibu sudah mengerti dan bersedia untuk tetap memberikan makanan yang bergizi, seperti nasi, sayuran hijau,
susu dan buah-buahan. g.

Ibu sudah mengetahui bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai. h.


Ibu bersedia untuk tetap menjaga kesehatan anaknya. i.

Ibu bersedia untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.

54 4. Menganjurkan pada ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan-keluhan pada anaknya E : Evaluasi Tanggal
31 Maret 2013 Pukul 11.00 WIB 1. Ibu sudah mengetahui tentang keadaan anaknya 2. Ibu bersedia untuk memberikan makanan
yang bergizi pada anaknya 3. Ibu sudah mengerti bahwa imunisasi lengkap pada anaknya sudah selesai 4. Ibu bersedia
datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan-keluhan yang timbul pada anaknya.

55
B.

Pembahasan
Pembahasan merupakan bagian dari laporan kasus yang membahas tentang kendala atau hambatan selama melakukan
Asuhan Kebidanan pada klien. Kendala tersebut menyangkut kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan
kasus. Dengan adanya kesenjangan tersebut dapat dilakukan asuhan kebidanan. Setelah dilakukan asuhan
kebidanan pada balita An. Q umur 9 bulan dengan riwayat imunisasi campak di RB Marga Waluya Surakarta.
Penulis akan membahas tentang kesenjangan yang terdapat dalam tinjauan teori dengan kenyataan yang penulis temukan sejak
melakukan pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, antisipasi, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi,
penulis uraikan sebagai berikut:
1.

Pengkajian
Pengkajian yang merupakan tahap awal dari manajemen kebidanan dilaksanakan dengan cara pengkajian data subyektif
dan data penunjang (Nursalam, 2003). Pada data obyektif diperoleh dengan pemeriksaan fisik untuk mengetahui
keadaan umum pasien selama imunisasi yang dikaji dari kepala sampai dengan kaki untuk mengetahui adanya kelainan atau
tidak. Data subyektif pada balita An. Q dengan imunisasi campak bahwa ibu mengatakan ingin mengimunisasikan anaknya dan ibu
mengatakan anaknya tidak sedang sakit. Data obyektif pada balita An. Q dengan imunisasi campak terlihat sehat
dan gerakannya aktif serta tanda-tanda vital normal. Berdasarkan data yang diperoleh pada kasus An. Q dengan

56 imunisasi campak didapatkan data An. Q berumur 9 bulan dengan imunisasi campak keadaan umumnya baik. Pada langkah
pengkajian ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan praktek di lapangan.
2.

Interpretasi Data
Interpretasi data merupakan data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan
diagnosa dan masalah yang spesifik. Rumus dan diagnosa tujuannya digunakan karena masalah tidak dapat didefinisikan
seperti diagnosa tetapi membutuhkan penanganan (Varney, 2004). Data yang telah dikumpulkan
diinterpretasikan menurut diagnosa kebidanan. Pada kasus ini interpretasi data meliputi masalah dan kebutuhan.
Pada An. Q umur 9 bulan dengan imunisasi campak adapun masalah yang dihadapi klien tidak ada, sehingga kebutuhan
pada kasus ini adalah juga tidak ada, sehingga pada langkah interpretasi data ini tidak ditemukan kesenjangan
antara teori dengan praktek di lapangan.
3.

Diagnosa Potensial
Setelah dilakukan asuhan kebidanan yang tepat dan cermat serta didukung kerjasama yang baik oleh keluarga pasien dan pasien sendiri
maka pada kasus An. Q umur 9 bulan dengan imunisasi campak tidak muncul demam ringan, infeksi ringan
pada saluran nafas dan diare karena antisipasi yang tepat. Diagnosa potensial yang terjadi pada balita dengan
setelah imunisasi campak menurut Hidayat (2008) adalah demam dan ruam merah karena

antisipasi yang tepat, maka diagnosa potensial tidak muncul. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.
4.

Antisipasi
Antisipasi yang dapat dilakukan menurut Achmadi (2006) adalah pemberian Parasetamol syrup 120 ml untuk
mengantisipasi demam. Pada langkah ini penulis melakukan antisipasi yang sama dengan teori sehingga tidak
ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek. Pada kasus An. Q umur 9 bulan dengan imunisasi campak
antisipasi tidak dilakukan, oleh karena itu tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan praktek di lapangan.
5.

Perencanaan
Pada An. Q dengan riwayat imunisasi campak perencanaan yang akan dilaksanakan yaitu: a.

Beritahu kepada ibu tentang keadan anaknya b.

Jelaskan pada ibu tentang pentingnya imunisasi campak c.

Siapkan alat vaksin campak d.

Suntikkan vaksin campak pada balita secara SC pada lengan kiri atas e.

Berikan vaksin campak dengan dosis 0,5 ml f.

Berikan Parasetamol syrup 120 ml untuk mengatasi demam pada anak g.

Anjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang bergizi h.

Beritahu ibu bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai i.

Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak

58 j.

Anjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan. Menurut Depkes (2005), perencanaan asuhan pada balita dengan
imunisasi campak yaitu menyiapkan alat vaksin campak, berita tahu ibu tentang keadaan anaknya, jelaskan pada ibu
pentingnya imunisasi campak, siapkan alat vaksin campak, suntikkan vaksin campak pada balita secara SC pada lengan kiri atas, berikan
vaksin campak dengan dosis 0,5 ml, Parasetamol syrup 120 ml untuk mengatasi demam pada anak, anjurkan ibu untuk
tetap memberikan makanan yang bergizi, anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak serta
anjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek dalam hal pemberian terapi.
6.

Pelaksanaan
Pada langkah pelaksanaan asuhan kebidanan pada An. Q dengan riwayat imunisasi campak merupakan pelaksanaan dari rencana
tindakan asuhan menyeluruh (Varney, 2004). Pada langkah pelaksanaan ini telah dilakukan dan dikerjakan sesuai dengan
rencana asuhan yang telah dibuat dan adanya dukungan dari keluarga. Pada kasus ini peneliti tidak menemukan kesenjangan
antara teori dan praktek dalam menetapkan pelaksanaan secara menyeluruh.
7.

Evaluasi
Pada An. Q dengan riwayat imunisasi campak setelah dilakukan asuhan didapatkan evaluasi yaitu:

59 a.

Ibu sudah tahu hasil pemeriksaan. b.

Ibu sudah mengerti tentang manfaat imunisasi. c.

Ibu sudah mengerti tentang cara perawatan anak di rumah dan ibu bersedia melakukan perawatan di rumah. d.

Ibu mengerti cara memberikan obat dan ibu bersedia meminumkan pada anaknya. e.

Ibu mengerti tentang nutrisi yang boleh diberikan dan yang tidak boleh diberikan untuk anaknya. f.

Ibu bersedia meminta anaknya agar istirahat yang cukup. g.


Ibu bersedia untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan. Menurut Depkes (2005), hasil evaluasi
setelah dilakukan asuhan kebidanan pada An. Q dengan riwayat imunisasi campak adalah: a.

Keadaan umum anak baik b.

Ibu sudah mengerti tentang pentingnya imunisasi campak c.

Suntikkan vaksin campak sudah diberikan pada pasien d.

Antipiretik sudah diberikan pada ibu untuk mengatasi demam pada pasien e.

Ibu sudah mengerti bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai f.

Ibu bersedia untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak g.

Ibu bersedia untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek

60

You might also like