You are on page 1of 13

SOAL-1

a. Kriteria pemilihan rute pipa bawah laut antara lain sebagai berikut:
1) Panjang Rute
Pemilihan rute pipa bawah laut yang optimal adalah yang terpendek. Pemilihan rute
terpendek akan memberikan beberapa keuntungan, diantaranya mengurangi jumlah
material yang diperlukan dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk proses instalasi
yang pada akhirnya akan mengurangi biaya yang diperlukan. Selain itu, dengan memilih
rute terpendek maka pressure loss pun akan berkurang. Idealnya, rute terpendek yang
dapat dibentuk oleh jaringan pipa bawah laut adalah garis lurus, tetapi hal ini sulit untuk
direalisasikan mengingat kondisi dasar laut yang beragam.
2) Kemudahan Instalasi
Dalam memilih rute pipa bawah laut, hal lain yang harus diperhatikan adalah kemudahan
proses instalasi. Sebisa mungkin, rute yang dipilih memiliki hambatan paling minimum
karena pada akhirnya proses instalasi akan berpengaruh terhadap biaya yang diperlukan
untuk melakukan instalasi.
3) Keamanan
Pemilihan rute pipa bawah laut yang optimal adalah yang paling aman dari risiko
kerusakan atau kegagalan, baik dalam proses instalasi ataupun dalam fase operasi. Faktor
kemanan ini dipengaruhi oleh kondisi dasar laut.
Salah satu contoh untuk mengoptimalkan rute pipa bawah laut adalah dengan memilih
rute yang tegak lurus terhadap kontur dasar laut, hal ini bertujuan untuk meminimalisir
kegagalan pada pipa apabila terjadi longsor dasar laut.
4) Biaya
Pemilihan rute pipa bawah laut yang optimal adalah rute yang menghasilkan biaya
instalasi lebih murah. Hal ini dipengaruhi oleh panjang rute dan juga kemudahan proses
instalasi.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kriteria pemilihan rute pipa bawah laut yang
optimal, yakni:

 Kedalaman perairan
 Seabed features
 Existing Facilities
 Third Parties
 Shore Crossings
 Installation Constrains
 Future Marine Development & Activities
 Politik
b. Metode survey geoteknik di laut:
1) Cone Penetrometer (CPT)
Cone Penetration Test (CPT) merupakan salah satu metode investigasi geoteknik in-situ
yang digunakan untuk mendapatkan data tanah. Metode ini dapat digunakan untuk survey
di darat atau di laut. Cara kerja dari metode CPT di laut adalah dengan melakukan
penetrasi cone penetrometer kedalam tanah dengan bantuan sebuah rig drilling system.
Ilustrasi dari cone penetrometer dan rig drilling system dapat dilihat pada Gambar 1 dan
Gambar 2.

Gambar 1 Cone Penetrometer


(Sumber : The CPT in offshore soil investigations – a historic prespective,2010)
Gambar 2 Wheel-Drive Rig Drilling System
(Sumber : http://www.conepenetration.co.uk/images/wysiwyg_images/1187016003.gif )

Pada bagian ujung dari cone penetrometer dipasang sebuah probe yang berfungsi untuk
mengambil data dari tanah. Adapun beberapa jenis probe berdasarkan kegunaannya
adalah sebagai berikut :
 Friction cone
 Temperature cone
 Piezocone
 Seismic piezocone
 Electrical conductivity cone

Proses survey geoteknik CPT di laut biasanya menggunakan bantuan kapal. Proses
pengolahan data tanah dari hasil pembacaan dilakukan di atas kapal. Umumnya, rig
drilling system akan diletakkan ke dasar laut di lokasi pengeboran yang direncanakan.
Rig drilling system terhubung langsung dengan CPT rods dan winch yang menyangga rig
drilling system pada kapal. Pada bagian dalam CPT Rods terdapat probe yang terhubung
dengan kapal melalui kabel sehingga pengambilan data dapat berlangsung secara real
time. Saat rig drilling system sudah berada di dasar laut, selanjutnya akan dilakukan
proses penetrasi cone penetrometer hingga kedalaman yang ditentukan. Ilustrasi dari
sistem survey geoteknik CPT dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Ilustrasi survey geoteknik CPT
(Sumber : https://kkurojjanawong.files.wordpress.com/2017/01/cone-penetration-test-cpt-in-offshore-seabed.jpg?w=663)

2) Undisturbed Oil Sampling


Undisturbed oil sampling merupakan metode survey geoteknik yang dilakukan dengan
cara mengambil sample tanah untuk selanjutnya diuji di laboratorium untuk mendapatkan
data tanah seperti relative densitiy, kandungan air di dalam tanah, dan juga property
mekanik tanah lainnya. Ilustrasi dari tanah yang diambil dari proses ini dapat dilihat pada
Gambar 4.

Gambar 4 Contoh Sample Tanah dari proses undisturbed soil sampling


(Sumber : https://www.micromine.com/geobank-mining-software/geobank-module-sample-tracker/ )

Pengambilan sampling tanah dilakukan dengan alat bantu yang jenisnya bermacam-
macam, salah satunya adalah vibrocorers. Ilustrasi dari vibrocorers dapat dilihat pada
Gambar 5.
Gambar 5 Vibrocorer
(Sumber : http://www.vliz.be/en/vibrocorer-en)

Vibrocorer merupakan salah satu alat sampling berbentuk tabung silinder baja dan pada
bagian dalamnya terdapat plastic liner. Cara kerja instrument ini adalah dengan cara
digetarkan (vibrated) ke dalam dasar laut menggunakan bantuan mesin motor. Pada
umumnya, kedalaman penetrasi mencapai 8 meter untuk jenis tanah yang sesuai. Pada
saat proses penetrasi berlangsung, tanah akan masuk kedalam tabung silinder. Setelah
proses penetrasi selesai, selanjutnya tabung silinder diangkat dari dasar laut. Ketika sudah
diatas perairan, maka sampel tanah yang terdapat dalam tabung akan dibawa ke
laboratorium untuk selanjutnya diuji. Ilustrasi dari cara kerja vibrocorer dapat dilihat
pada Gambar 6.

Gambar 6 Proses Kerja Vibrocorer


(Sumber : http://www.vibracoring.com/Tec10_framesyst.html)
3) Standard Penetration Test
Standard Penetration Test (SPT) adalah salah satu metode survey geoteknik untuk
menentukan properti tanah seperti relative density dan shear strength parameters. Metode
SPT menggunakan tabung baja yang di penetrasi ke dalam tanah menggunakan hammer
dengan berat tertentu. Pada saat pengoperasian, hammer ini akan dijatuhkan dari jarak
tertentu untuk memasukan tabung baja ke dalam tanah. Tabung biasanya akan di
penetrasi ke dalam tanah setiap 150 mm lalu akan dihitung jumlah ketukan hammer yang
diperlukan untuk melakukan penetrasi setiap 150 mm. Adapun tabung akan dipenetrasi
ke dalam tanah hingga kedalaman 450 mm. Jumlah ketukan untuk penetrasi 150 mm
yang kedua dan ketiga selanjutnya akan dijadikan nilai SPT blowcount value atau N-
value. Data N-Value digunakan untuk mengindikasikan relative density dari tanah dan
untuk memperkirakan shear strength properties.
Untuk melakukan SPT di laut, biasanya menggunakan bantuan sebuah platform kecil
sebagai dudukan untuk hammer dan tempat orang untuk bekerja. Ilustrasi dari SPT dapat
dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7 Contoh Pelaksanaan Surve Geoteknik Standard Penetration Test (SPT)

(Sumber: http://astectesting.com/sites/default/files/OffshoreSoilInvestigation_Zambales.jpg )
c. Metode Survey Geofisik
Metode Alat yang digunakan Output yang Proses Survey
dihasilkan
Side Scan  Side Scan Sonar Tow Fish,  Pemetaan profil 1. Pengecekan awal side scan sonar tow fish di air
Sonar digunakan untuk menghasilkan permukaan untuk memastikan alat berfungsi.
sinyal akustik dan menerima dasar laut 2. Side scan sonar tow fish di ikatkan ke bagian
kembali sinyal akustik yang (gambaran 2D) belakang speedboat.
dipantulkan oleh dasar perairan.  Pemetaan objek 3. Survey dilakukan dengan lintasan yang telah
di dasar laut, ditentukan
seperti bangkai 4. Side scan sonar memantulkan sinyal akustik ke
kapal, isolated dasar laut dan akan menerima pantulan sinyal
artefacts, dan dari dasar laut
sampah-sampah 5. Data logger yang terhubung dengan side scan
 Data logger,digunakan untuk material di sonar tow fish akan membaca data yang
membaca data yang dihasilkan dasar laut. dikumpulkan oleh side scan sonar.
dari side scan conar tow fish
 Alat Navigasi
 Speedboat, digunakan untuk
menarik side scan sonar towfish.
Sub-bottom  Boomer, digunakan untuk  Citra lapisan 1. Pengecekkan awal boomer dalam air/kondisi basah
profilling mentransmisikan sinyal akustik tanah dan untuk memastikan bahwa boomer berfungsi
ke dalam dasar laut batuan di bawah dengan normal
dasar laut 2. Boomer diletakkan pada bagian belakang support
 Stratigraphy vessel dengan jarak tertentu dari thruster agar
 Ketebalan pengambilan data tidak terganggu
lapisan tanah 3. Survey dilakukan dengan lintasan yang telah
ditentukan
 Data Logger, digunakan untuk 4. Boomer akan mentransmisikan gelombang akustik
membaca data yang dihasilkan ke dasar laut dan tanah dibawahnya.
dari Boomer 5. Hydrophone akan menangkap gelombang yang
 Hydrophone,digunakan untuk dipantulkan oleh lapisan tanah
menangkap gelombang akustik 6. Data logger yang terhubung dengan
yang dipantulkan oleh lapisan hydrophone akan membaca data yang
tanah dikumpulkan oleh hydrophone.

 Alat Navigasi
 Speedboat, digunakan untuk
menarik instrument boomer
Magnetometer  Magnetometer sensor,  Citra metallic 1. Magnetometer sensor diposisikan berada dibelakang
digunakan untuk mengukur total object di dasar support vessel pada kedalaman tertentu untuk
amplitude dari medan magnet laut atau yang menghindari gangguan magnetic yang disebabkan
yang berada di bumi. terkubur di oleh support vessel itu sendiri.
dasar 2. Magnetometer akan membaca dan mengumpulkan
laut,seperti besarnya medan magnet dari objek metal.
sisa-sisa 3. Data dari magnetometer akan dibaca oleh data
bangkai kapal logger
laut.
 Alat Navigasi
 Data logger
 Speedboat, digunakan untuk
menarik magnetometer sensor.
d. Istilah Fitur Seabed
No. Seabed Features Definisi Gambar
1. Active Faults Active Faults merupakan patahan dengan
aktivitas seismic yang masih aktif (terdapat
pergerakan lempeng) dan dapat menjadi sumber
penyebab terjadinya gempa di masa mendatang.

2. Boulder Fields Merupakan Kawasan di dasar perairan dimana


terdapat batu boulders yang merupakan batu
dengan ukuran lebih besar dari 256 mm.

3. Gas Hydrate Gas Hydrate merupakan bentuk solid (seperti


es) dari air yang mengandung molekul gas dan
tersimpan di bawah dasar laut.
4. Landslide Landslide merupakan peristiwa longsor tanah di
dasar laut. Landslide dapat terjadi salah satunya
akibat tanah tidak dapat menahan berat
sendirinya pada kemiringan tertentu atau dapat
disebabkan oleh gempa dasar laut.

5. Mine Fields Merupakan Kawasan di dasar perairan dimana


terdapat ranjau. Biasanya ranjau pada Mine
Fields merupakan sisa-sisa dari perang.
6. Mud Vulcanoes Mud Vulcanoes merupakan lumpur hasil erupsi
gunung api bawah laut. Mud Vulcanoes
biasanya mengandung gas.

7. Pock-marks Pock-marks merupakan kawah yang terbentuk


di dasar laut yang disebabkan akibat erupsi dari
gas atau liquids.

8. Sand Waves Sand Waves merupakan pergerakan sedimen di


dasar laut akibat adanya arus yang bekerja di
dasar laut.
9. Scarp Scarp merupakan profil dasar laut yang
memiliki kemiringan cukup curam sebagai hasil
dari erosi atau patahan atau perpindahan dua
lapisan kontur yang berbeda ketinggiannya.

10. Seabed Undulation Seabed Undulation merupakan kondisi profil


dasar perairan yang bergelombang.

You might also like