Professional Documents
Culture Documents
I.Rangka Tubuh
Tulang-tulang di dalam tubuh membangun rangka (skeleton). Rangka
pada tubuh hewan vertebrata dan manusia ditutupi oleh otot dan kulit,
sehingga disebut endoskeleton (rangka dalam). Rangka manusia
merupakan alat gerak pasif yang akan digerakkan oleh otot. Rangka pada
manusia dewasa tersusun dari 206 tulang dengan berbagai macam
bentuk dan ukuran. Pada saat lahir, manusia memiliki tulang yang lebih
banyak, sekitar 270 tulang, karena beberapa tulang belum mengalami
penyambungan atau penyatuan. Tulang-tulang tersebut tersebut
tersusun dari jaringan tulang keras maupun jaringantulang rawan.
Rangka memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Memberi bentuk dan postur tubuh. Seseorang akan terlihat tinggi
atau pendek karena susunan rangkanya.
2. Melindungi organ-organ yang lunak, misalnya otak, sumsum tulang
belakang, paru-paru, jantung, dan lain-lain.
3. Penyangga berat badan, misalnya tulang leher, tulang belakang, dan
tulang pelvis.
4. Tempat melekatnya otot-otot rangka (otot lurik).
5. Mendukung terjadi gerakan. Dengan adanya persendian, kerja sama
otot dan sistem saraf, memungkinkan tulang dapat digerakkan.
6. Hematopoiesis, yaitu pembetukan sel-sel darah putih (leukosit), sel
darah merah (eritrosit), dan keping-keping darah (trombosit) di
sumsum merah. Sumsum merah terdapat di dalam tulang belakang,
tulang dada, tulang rususk, tulang belikat, tulang piih, dan ujung
tulang panjang.
7. Tempat penyimpanan mineral. Sekitar 62% matriks tulang tersusun
dari garam anorganik, terutama kalsium fosfat dan kalsium karbonat.
Sekitar 99% kalsium tubuh terdapat pada rangka. Kalsium dan
fosfor disimpan dalam tulang, kemudian dapat diambil dan dipakai
kembali untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh. Kalsium
diperlukan untuk kontraksi otot dan pembekuan darah, sedangkan
fosfor diperlukan untuk pembentukan ATP.
8. Tempat penyimpanan energi, yaitu simpanan lemak disumsum kuning.
9. Fungsi imunologis, yaitu menghasilkan sel-sel imunitas didalam
sumsum, misalnya limfosit B yang menghasilkan antibodi dan limfosit
T yang membantu pertahanan terhadap infeksi.
1. Tulang Tengkorak
Tulang tengkorak
berjumlah 22 buah.
Tulang tengkorak
berfungsi melindungi
otak, organ pendengaran
dan organ penglihatan.
Tulang tengkorak
dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu tulang
kranial (tulang tempurung
kepala) dan tulang fasial Mandibula
Oksipital
Sakrum
Fusi antara sakrum dan tulang
ekor membenuk kurva
Tulang ekor
sakrokosigeal
Ulna
(sebelah sisi) sejajar dengan ibu jari.
Bagian dataran sendi yang
menghubungkan radius dan humerus Karpal
Falanges
3. Gelang panggul.
Tulang gelang panggul terdiri atas tulang usus, tulang pinggul, tulang
duduk dan tulang kemaluan.
Jumlah Pektoral 4
Extermitas Tulang pangkal
Humerus 2
superior lengan (lengan atas)
(anggota Radius Tulang pengumpil 2
gerak
atas) Ulna Tulang hasta 2
Tulang pergelangan
Karpal 16
tangan
Tulang telapak
Metakarpal 10
tangan
Phalanges Tulang jari tangan 28
II. Tulang
A. Struktur Tulang
Tulang merupakan jaringan ikat yang terdiri dari sel, serat, dan
matriks ekstraselular. Matriks tulang yaitu bagian terkeras yang
terletak dilapisan luar tulang, yang disebabkan oleh pengendapan mineral
dalam matriks, sehingga tulang pun mengalami sebuah kalsifikasi.
Matriks tulang terdiri dari serat protein yang kuat, terutama kolagen.
Matriks ini di hasilkan oleh osteoblas.
Osteoblas ialah sel yang terdapat
didakam tulang yang juga berfungsi
membuat sel-sel tulang baru dan menyerap
mineral dari darah. Matriks memiliki
komponen organik dan inorganik. Komponen
organik memungkinkan tulang untuk
menahan tegangan, sedangkan komponen
inorganik atau komponen mineral menahan
tegangan. Sel lain yang terdapat pada
tulang yaitu sel osteoklas, sel ini
memiliki fungsi yang berlawanan dari
osteoblas, yakni fungsi nya menghancurkan
tulang dengan cara melarutkan kembali
mineral di dalam darah. Sel yang juga
terdapat pada tulang yaitu osteosit, sel ini
menjaga keseimbangan mineral di dalam Gambar 1.7. Bagian-bagian
dari tulang panjang
darah, mereka yang mengarahkan
penyerapan mineral dari darah dan mengarahkan pengembalian mineral
ke dalam darah, agar tulang dan tubuh sama-sama mendapatkan mineral
yang cukup.
Tulang terdiri atas lapisan-lapisan yang jika disebutkan dari arah luar
ke arah dalam yaitu periosteom, tulang kompak, tulang spons, endosteum,
dan sumsum tulang.
1. Periosteum
Periosteum merupakan lapisan terluar tulang yang terdiri atas dua
lembar jaringan ikat. Lembaran luar berupa jaringan ikat fibrosa rapat,
sedangkan lembaran dalam berupa jaringan ikat fibrosa rapat,
sedangkan lembaran dalam berupa satu lapis osteoblas (sel pembentuk
jaringan tukang) yang bersifat osteogenik (membentuk tulang).
Peristoneum mengandung pembuluh darah serat sharpey (serat jaringan
ikat untuk mengikatkan peristoneum ke tulang). Peristoneum berfungsi
sebagai tempat melekatnya otot-otot rangka, memberikan nutrisi untuk
pertumbuhan tulang dan perbaikan jaringan tulang yang rusak.
2. Tulang Kompak
Tulang Kompak merupakan jaringan lapisan yang teksturnya halus
padat, sedikit berongga dan sangat kuat. Tulang kompak mengandung
banyak zat kapur kalsium fosfat dan kalsium karbonat yang sehingga
menjadi padat dan kuat. Namun, tulang kompak pada bayi dan anak-anak
banyak mengandung serat sehingga bersifat lentur. Tulang kompak
banyak di temukan pada tulang kaki dan tulang tangan.
3. Tulang Spons
Tulang spons merupakan lapisan yang teksturnya berongga dan
berisi sumsum merah. Tulang spons tersusun oleh trabekula-trabekula
berupa kisi-kisi tipis tulang.
4. Endosteum
Endosteum merupakan jaringan ikat areolar vaskuler yang melapisi
rongga sumsum.
5. Sumsum tulang
Sumsum tulang merupakan lapisan yang paling dalam yang
berbentuk jeli, yang berfungsi untuk memproduksi sel-sel darah merah,
darah putih dan keping darah.
B. Jenis-jenis Tulang
Tulang merupakan alat gerak pasif karena tidak dapat bergerak
tanpa bantuan otot. Berdasarkan jenisnya, tulang dibedakan menjadi
dua, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang keras
(tulang/osteon/sejati).
1. Tulang Rawan (Kartilgo)
Jika Anda meraba permukaan hidung dan telinga, maka Anda akan
merasakan permukaan yang lentur. Itulah contoh tulang rawan. Tulang
rawan dapat ditemukan pada embrio, anak-anak, dan orang dewasa.
Tulang rawan pada embrio dan anak-anak berasal dari sel-sel mesenkim.
Pada embrio, bagian dalam tulang rawan berongga dan berisi sel-sel
pembentuk tulang yang disebut osteoblas. Tulang rawan pada anak-anak
lebih banyak mengandung sel-sel tulang rawan daripada matriksnya.
Kondisi ini berkebalikan dengan tulang rawan pada orang dewasa yang
justru lebih banyak mengandung matriks. Tulang rawan pada orang
dewasa terbentuk dari selaput rawan yang disebut perikondrium, yang
banyak mengandung matriks.
Tulang rawan pada orang dewasa terbentuk dari selaput rawan yang
disebut perikondrium, yang banyak mengandung sel-sel pembentuk
tulang rawan yang disebut kondrioblas. Tulang rawan ini dapat dijumpai
pada bagian tubuh, di antaranya pada ujung tulang persendian, taju
pedang, cincing batang tenggorok, daun telinga, antara tulang rusuk,
antara ruas tulang belakang, dan lain-lain.
2. Tulang Sejati (Osteon)
Untuk mengetahui tulang sejati, coba peganglah pergelangan
tangan Anda, kemudian tekanlah! Anda akan menemukan sebuah tulang
yang keras. Itulah salah satu contoh tulang sejati. Tulang sejati bersifat
keras dan matriksnya banyak mengandung kalsium dan fosfat. Matriks
tulang juga banyak mengandung zat perekat. Di dalamnya terdapat
jaringan-jaringan seperti sarang lebah yang sangat keras dan kuat, pada
bagian tengah tulang terdapat sumsum tulang yang bertugas membuat
sel darah merah dan sel darah putih.
C. Bentuk Tulang
Rangka adalah susunan tulang-tulang dengan sistem tertentu.
Berdasarkan bentuknya tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh
dapat dibagi menjadi lima macam, yaitu:
1. Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk pipih, contohnya adalah tulang rusuk, tulang
belikat, dan tulang tengkorak. Tulang pipih memiliki dua lapisan
tulang kompakta yang disebut lamina eksterna dan interna osiskrani
yang dipisahkan oleh satu lapisan tulang spongiosa yang disebut
diploe.
2. Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk kubus atau pendek tidak beraturan,
contohnya ruas-ruas tulang belakang, pangkal lengan, dan pangkal
kaki. Tulang ini memiliki inti tulang spongiosa yang dikelilingi tulang
kompakta.
3. Tulang pipa
Tulang pipa terdiri atas epifisis (bagian ujung tulang yang membesar
seperti bongkol) dan diafisis (bagian tengah tulang di antara dua
epifisis). Di antara diafisis dan epifisis terdapat tulang rawan
berbentuk lempengan atau cakram epifisis. Jika cakra epifisis masih
aktif, maka tulang pipa masih dapat memanjang. Cakra epifisis tidak
aktif lagi sekitar umur 20 tahun.
4. Tulang tidak beraturan
Tulang ini bentuknya tidak beraturan, tersusun dari tulang spons dan
lapis tipis tulang kompak. Contoh tulang tidak beraturan, yaitu wajah
dan tulang belakang.
5. Tulang sesamoid
Tulang berukuran kecil bulat yang terdapat pada formasi
persendia.Tulang sesamoid bersambungan dengan kartilago (tulang
Tulang Pipih
Tulang tidak beraturan
Tulang Pipa
Tulang pendek
Tulang Sesamoid
1. Osifikasi Intramembran
Osifikasi intramembran adalah proses pembentukan tulang secara
langsung (osifikasi primer), dengan cara mengganti jaringan penyambung
padat dengan simpangan garam-garam kalsium untuk membentuk tulang.
Pembentukan tulang dengan cara tersebut tidak akan terulang lagi.
Osifikasi primer banyak terjadi pada tulang pipih penyusun tengkorak.
Proses ini berlangsung pada minggu ke 8 masa kehidupan janin.
Pada awalnya kelompok sel mesenkim yang berbentuk bintang
berdiferensiasi menjadi osteoblas. Osteoblas kemudian menyekresikan
matriks organik yang belum mengapur (osteoid). Masa osteoid mengalami
klasifikasi melalui pengendapan garam-garam tulang. Disekeliling
osteoblas akan terbentuk lakuna dan kanalikuli. Aktivitas osteoblas akan
membentuk lapisan-lapisan matriks baru sehingga tulang menjadi
semakin tebal dan osteoblas menjadi terpendam didalam matriks
disebut osteosit. Osteosit menjadi terisolasi didalam lakuna dan tidak
lagi menyekresikan zat intraseluler.
Dibeberapa pusat osifikasi, pada awalnya tulang terdiri atas
trabekula yang berongga-rongga, kemudian diantara trabeluka tersebut
terisi oleh tulang lamellar konsentris sehingga menjadi tulang kompak.
Namun, ada yang tetap menjadi tulang spons dengan rongga sumsum
berisi jaringan ikat yang mengandung banyak pembuluh darah.
Disekeliling tulang yang sedang tumbuh terdapat jaringan ikat yang akan
tumbuh menjadi periosteum.
2. Osifikasi Endokondrium
Osifikasi endokondium adalah proses ketika tulang rawan
digantikan oleh tulang keras. Osifikasi endokondium terjadi pada tulang
pipa, menyebabkan tulang tumbuh menjadi semakin panjang. Rangka
embrio tersusun dari tulang rawan hialin yang terbungkus perikondrium.
Proses osifikasi dimulai sejak perkembangan embrio, tetapi beberapa
tulang pendek memulai proses osifikasinya setelah kelahiran. Pusat
osifikasi primer terbentuk dibagian diafisis tulang panjang.
Perikondrium yang melingkari bagian pertengahan diafisis, menambah
jumlah pembuluh darahnya sehingga bersifat osteogenik. Sel-sel
kartilago melakukan proliferasi sehingga jumlahnya semakin meningkat,
ukuran sel semakin membesar dan berubah menjadi osteoblas. Matriks
kartilago mulai mengalami pengapuran melalui proses pengendapan
kalsium posfat. Perikondrium yang mengelilingi diafisis, berubah menjadi
periosteum. Kemudian tampak cincin atau tulang periosteum yang
mengelilingi bagia tengah diafisis tulang rawan.
Setelah kelahiran, pusat osifikasi sekunder terjadi pada kartilago
epifisis dikedua ujung tulang. Beberapa bagian tulang, memiliki tulang
rawan yang tidak digantikan oleh tulang keras, yaitu kartilago artikular
(tulang rawan persendian) dan kartilago cakram epifisis yang terletak
ddiantara epifisis dengan diafisis.
III. Persendian
A. Struktur Persendian
Komponen penunjang persendian yaitu ligamen, kapsul sendi,
cairan sinovial, tulang rawan hialin dan bursa.
1. Ligamen merupakan jaringan ikat fibrosa yang berfungsi mencegah
pergerakan sendi secara berlebihan dan membantu mengembalikan
tulang pada posisi asalnya setelah melakukan pergerakan.
2. Kapsul sendi walaupun struktur tipis tapi kuat didalam sendi yang
berfungsi menahan ligamen. Kapsul sendi terdiri dari 2 lapis yaitu:
a. Kapsul sinovial, merupakan jaringan fobrokolagen yang tidak
memiliki sraf reseptor dan pembuluh darah fungsi kapsul sinovial
membantu penyerapan makanan tulang rawan sendi dan
menghasilkan cairan sinovial.
b. Kapsul fibrosa, merupakan jaringan fibrosa memiliki saraf
reseptor dan penbuluh darah fungsi kapsul fibrosa memelihara
regenerasi kapsul sendi, memelihara posisi sendi.
3. Cairan sinovial merupakan cairan pelumas sehingga gesekan berjalan
lancar. Minyak sinovial mengandung jenis nutrisi serta campuran gas
oksigen, nitrogen dan karbon dioksida.
4. Tulang rawan hialin berwarna agak bening kebiruan mengilap dan
terletak di bagian ujung tulang. Fungsi sebagai bantal sendi agar sendi
tidak nyeri saat bergerak.
5. Bursa merupakan kantong tertutup yang dilapisi memebran sinovial,
terletak di luar rongga sendi.
B. Tipe Persendian
Badan vertebral
Lempeng invertebral
3. Sendi Diartrosis
Diartrosis merupakan hubungan antara tulang yang satu dengan yang
lain, yang dihubungkan oleh persendian. Persendian yang menyebabkan
gerakan bebas dan mobilitasnya cukup besar, biasanya terjadi pada
tulang-tulang panjang. Persendian diartrosis dapat dibagi menjadi
beberapa macam sendi, yaitu:
a. Sendi Putar. Persendian yang memungkinkan adanya gerakan
rotasi atau berputar. Hal ini terjadi apabila ujung tulang yang satu
bergerak mengitari ujung tulang yang lain. Contoh sendi putar
adalah tulang tengkorak dengan tulang atlas, pergelangan tangan,
dan pergelangan kaki.
b. Sendi engsel. Persendian yang menyebabkan gerakan satu arah
karena berporos satu disebut sendi engsel. Contoh sendi engsel
ialah hubungan tulang pada siku, lutut, dan jari-jari.
c. Sendi pelana. Sendi pelana adalah persendian yang membentuk
sendi, seperti pelana, dan berporos dua. Contohnya, terdapat pada
ibu jari dan pergelangan tangan.
d. Sendi peluru. Sendi peluru adalah persendian yang memungkinkan
gerakan yang lebih bebas. Sendi ini terjadi apabila ujung tulang
yang satu berbentuk bonggol, seperti peluru masuk ke ujung
tulang lain yang berbentuk cekungan. Contoh sendi peluru adalah
hubungan tulang panggul dengan tulang paha, dan tulang belikat
dengan tulang atas.
e. Sendi luncur (sendi geser). Gerakan menggeser, tidak berporos,
dan memiliki ujung tulang agak rata. Contohnya sendi antartulang
pergelangan tangan, antartulang pergelangan kaki, dan antara
tulang selangka dengan tulang belikat.
Area otot rangka terdiri atas kepala otot (muskulus kaput), empal
otot (musculus venter) dan ekor otot (muskulus kaudal). Kepala otot
dan ekor otot merupakan jaringan ikat padat kuat yang disebut tendon.
Tendon adalah tempat melekatnya otot pada tulang. Tendon dibagi
menjadi dua jenis, yaitu origo dan insersio. Origo adalah ujung otot
(kepala otot) yang melekat pada tulang yang tidak bergerak ketika otot
lain (ekor otot) yang melekat pada tulang yang tidak bergerak ketika
Gambar 1.13. Otot rangka pada tubuh
otot berkontraksi. Insersio adalah bagian ujung otot lain (ekor otot)
yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi. Empal
otot merupakan area otot bagian tengah yang bentuknya menggembung.
Terdiri atas berkas-berkas otot, dan aktif dalam berkontraksi.
Secara keseluruhan otot dibungkus oleh selapis jaringan ikat agak
padat yang disebut epimisium. Didalam epimisium terdapat beberapa
berkas seerat-serat otot yang disebut fasikulus. Setiap fasikulus
dibungkus oleh selubung tipis perimisium. Sel serat otot secara
individual dibungkus oleh jaringan ikat halus endomisium. Dibawah
endomisium terdapat membrane sel otot yang disebut sarkolema. Di
dalam sarkolema terdapat glikogen (cadangan energi), mioglobin, enzim,
dan ion-ion seperti kaliuj, magnesium, dan posfat.
Mioglobin berfungsi menyimpan dan memindahkan oksigen dari
hemoglobin dalam sirkulasi ke enzim-enzim respirasi di dalam sel
kontraktil. Di bawah sarkolema terdapat sitoplasma yang disebut
sarkoplasma. Sarkoplasma berisi cairan gelatin, glikogen, lemak, dan
organel sel seperti mitokondria.
Sel oto rangka
berbentuk serabut halus
panjang, berukuran 1-40 mm
dan berdiameter 10-100 nm,
banyak mengandung
mitokondia, serta memiliki
banyak inti berbentuk lonjong
yang terdapat dipinggir sel. Sel
otot yang berbentuk serabut
halus tersebut disebut Gambar 1.14 Struktur otot rangka
miofibril. Miofibril terdiri atas
protein kontraktil berupa protein filamen yang disebut miofilamen.
Miofilamen dibagi menjadi dua jenis, yaitu miofilamen tebal dan
miofilamen tipis. Miofilamen tebal tersusun dari protein miosin,
sedangkan miofilamen tipis tersusun dari protein aktin, protein
tambahan tropomiosin, dan troponin yang melekat pada aktin. Kombinasi
miofilamen tebal dan miofilamen tipis menunjukkan adanya pita gelap
dan pita terang seperti lurik, sehingga otot rangka disebut otot lurik.
2. Otot Sinergis
Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan
gerak searah. Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus (Otot
yang menyebabkan telapak taangan menengadah atau
menelungkup). Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja
bersama–sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot–otot itu
berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya, otot–otot
antar tulang rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik napas, atau
otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah
atau menelungkup. Gerakan pada bagian tubuh, umumnya melibatkan
kerja otot, tulang, dan sendi. Apabila otot berkontraksi, maka otot akan
menarik tulang yang dilekatinya sehingga tulang tersebut bergerak pada
sendi yang dimilikinya. Otot yang sedang bekerja akan berkontraksi
sehingga otot akan memendek, mengeras, dan bagian tengahnya
menggembung. Karena memendek, tulang yang dilekati otot tersebut
tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk
menggerakan tulang ke satu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali
ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi. Namun
relaksasi otot ini saja tidak cukup. Tulang harus ditarik ke posisi semula.
Oleh karena itu, harus ada otot lain yang berkon traksi yang merupakan
kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakan tulang dari
satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula,
diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja berbeda.
Berdasarkan tujuan kerjanya tadi, otot dibedakan menjadi otot
antagonis dan otot sinergis.
A. Indikator
3.5.1 Menjelaskan fungsi rangka bagi tubuh manusia
3.5.2 Menyebutkan bagian-bagian tulang penyusun rangka manusia
3.5.3 Menyebutkan macam-macam tulang
3.5.4 Mendeskripsikan struktur tulang manusia
B. Tujuan
Siswa dapat menjelaskan fungsi rangka bagi tubuh manusia
Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian tulang penyusun rangka manusia
Siswa dapat menyebutkan macam-macam tulang
Siswa dapat mendeskripsikan struktur tulang manusia
D. Pendahuluan
Sistem gerak adalah sistem dalam tubuh yang terdiri dari persendian, otot
dan tulang-tulang yang bergabung membentuk rangka dan berguna untuk
memberikan betuk tubuh, memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas.
Rangka tubuh merupakan alat gerak pasif yang akan digerakkan oleh otot.
Rangka berfungsi memberi bentuk dan postur tubuh, melindungi organ-organ
dalam tubuh, penyangga berat badan, tempat melekatnya otot rangka, mendukung
terjadinya gerakan, hematopoiesis, dan penyimpanan mineral dan energy.
Tulang adalah organ dengan struktur keras dan kaku yang membentuk
kerangka manusia. Struktur tulang terdiri atas lapisan-lapisan periosteum, tulang
kompak, spons, endosteum, dan sumsum tulang Bentuk tulang berdasarkan bentuk
dan ukurannya dibedakan menjadi tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, tulang
tidak beraturan, tulang sesamoid. Proses pembentukan tulang adalah proses
perubahan tulang rawan menjadi tulang keras. Faktor pertumbuhan tulang terdiri
dari faktor genetik, nutrisi, dan endokrin
E. Soal
Petunjuk soal:
A. Indikator
Menjelaskan macam-macam persendian
Menganalisis penyusun otot sebagai gerak aktif
Menjelaskan fungsi otot
Menjelaskan jenis-jenis otot
Membedakan antara jenis gerak otot antagonis dan sinergis
A. Tujuan
Siswa dapat menjelaskan macam-macam persendian
Siswa dapat menganalisis penyusun otot sebagai gerak aktif
Siswa dapat menjelaskan fungsi otot
Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis otot
Siswa dapat membedakan antara jenis gerak otot antagonis dan sinergis
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :
kronis, defisiensi hormon, merokok, kurang olah raga serta rendah asupan
kalsium. Bila dalam suatu keluarga mempunyai riwayat osteoporosis maka
kemungkinan peluang anak mengalami hal yang sama adalah 60-80 %. Dilihat
dari jenis kelamin 80 % wanita mengidap osteoporosis. Risiko osteoporosis
juga akan meningkat apabila mengidap penyakit kronis. Sedangkan hubungan
antara perempuan osteoporosis karena menopause akibat dari penurunan
hormon estrogen. (Siswono, 2003). Minum alkohol yang berlebihan dan
merokok juga meningkatkan risiko patah tulang dua sampai tiga kali
dibandingkan dengan laki-laki yang tidak merokok. Kafein dapat meningkatkan
pengeluaran kalsium melalui air seni. Begitu juga dengan minuman soft Drink
yang mengandung karbonat dapat menghambat penyerapan kalsium oleh
tubuh, ini bisa berakibat osetoporosis. (Siswono,2003 ).
Osteoporosis?
Kelompok :
Nama Anggota :
Di ruang gawat darurat dokter menemukan kaki bawah pria itu lebih
pendek dari biasanya dan terotasi karena cedera tersebut. Pemeriksaan
sinar X menunjukkan ia mengalami patah di poros femoralis, bagian
panjang dan lurus dari tulang pahanya. Dokter mengatakan ini merupakan
kasus terdokumentasi pertama bahwa seorang pria sehat mengalami
fraktur tulang ketika sedang beryoga. Tulang paha merupakan yang
terpanjang, terkuat dan terberat dalam tubuh manusia. Tulang paha
bertugas sebagai salah satu tulang utama yang menyangga tubuh manusia.
Fraktur tulang paha dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam
nyawa. Termasuk di antaranya perdarahan di dalam, cedera pada organ
dalam dan infeksi dari luka tersebut. Sebagian besar penyebab patah
tulang merupakan akibat dari cedera, seperti kecelakan mobil, olah raga
atau karena jatuh. Pria itu dikirim untuk menjalani operasi sekrup dengan
tangkai didisain khusus yang diselipkan di tulangnya melewati sepanjang
fraktur agar tulang tetap berada di posisinya. Sekrup diselipkan lewat
irisan kecil untuk memaku kedua ujung tulang agar tulang dan paku
berada di posisinya yang benar selama masa penyembuhan. Sepuluh hari
setelah operasi, ia diperbolehkan pulang dan delapan bulan kemudian ia
dapat berjalan kembali. Bebas dari rasa nyeri serta kembali ke kelas
yoganya.
Kelompok :
Nama Anggota :
Skoliosis
Liputan6.com, New York- Bayi yang masih berusia 13 bulan ini harus selalu
memakai gips di tubuhnya setiap hari. Ia bahkan tidak bisa mandi saat
menggunakannya sehingga ibunya, Donna (35) harus membuatnya berdiri di
wastafel dan Charlie Ferris menderita skoliosis, tulang belakang yang
membengkok secara tidak normal. Ia didiagnosis dengan skoliosis di Belfast’s
Musgrave Park Hospital dengan kurva 28 derajat. Keanehan ini pertama kali
disadari oleh ayahnya, Jody (36), ketika ia sedang menggendongnya pada
Oktober 2015.
“Saya patah hati dan menangis selama berhari-hari. Para dokter saat itu
ingin menunggu tiga bulan untuk melihat apakah kurvanya akan memburuk.
Namun saya sangat khawatir dan berdoa agar ada keajaiban sehingga
anakku tidak perlu membutuhkan pengobatan,” ujar Donna. Bila ada obat saran
dokter adalah menggunakan obat-obatan biasanya diberikan kepada penderita
skoliosis dewasa dan bertujuan meredakan rasa nyeri. Obat yang diberikan
biasanya parasetamol atau obat antiinflamasi non-steroid (AINS), seperti
ibuprofen.
Pada Februari tahun ini, keluarga tersebut kembali datang ke rumah sakit
tersebut, berharap mendengar ada kabar baik. Namun ternyata, setelah
diperiksa, kurvanya bertambah menjadi 42 derajat. “Saya hampir pingsan
saat mendengarnya,” ujarnya. Ada beberapa beberapa penyakit atau gangguan
yang berhubungan dengan tulang belakang yang bisa menyebabkan skoliosis
degeneratif, seperti osteoporosis, penyakit Parkinson, motor neurone
disease, sklerosis multipel, dan kerusakan tulang belakang yang terjadi akibat
operasi. skoliosis kongenital.
yang lebih keras dan dapat dilepas pakai. Namun Donna mengatakan
bahwa ia tidak siap jika harus menunggu lebih lama lagi, sehingga ia mulai
mencari pengobatan lain secara online. Saat itulah ia kemudian datang
ke Shriners Hospital for Children di Philidelphia, Amerika Serikat.
Dokter di sini mengatakan, mereka bisa mengobati anaknya dengan
menggunakan gips khusus sampai tulang punggungnya lurus, tidak peduli
seberapa lama waktunya dan terlepas dari apakah mereka bisa
membayarnya. Di bulan April, Donna dan keluarganya, termasuk ketiga
anaknya yang tinggal di County Tyrone, Irlandia Utara terbang ke
Amerika untuk melakukan konsultasi. Dalam delapan hari, Charlie sudah
dipakaikan gips yang harus ia kenakan selama dua bulan. “Gips ini tidak
boleh basah, karena akan mengubah strukturnya. Kami tidak bisa
membersihkannya,” ujar donna. Charlie pun juga harus menyesuaikan
kebiasaan makannya, karena Donna dan Jody harus memberikan ia
makan lebih sedikit dan selalu memastikan agar berat badannya tidak
bertambah. Hal ini agar gipsnya tidak terasa terlalu ketat di tubuhnya.
Ajaibnya, hanya dalam 16 minggu pemakaian gips tersebut, tulang
belakang Charlie mulai lurus sebanyak sepuluh derajat. “Kami tidak bisa
mengatakan berapa banyak gips yang diperlukan Charlie. Namun ia
memerlukan delapan gips lagi, yang artinya kami sudah seperempat jalan
menuju tulang yang lurus,” ungkapnya. "Apa yang rumah sakit lakukan
pada Charlie sangat berarti bagi kami. Dan pada akhir pengobatannya
nanti, kami ingin memberi mereka sumbangan sebagai ucapan terima
kasih,” ungkapnya, seperti yang dilansir dari The Sun, Kamis (1/9/2016).
Gejala pada penderita skoliosis adalah Salah satu pinggul tampak lebih
menonjol, Penderita skoliosis mungkin condong ke satu sisi, Salah satu
bahu lebih tinggi dan Salah satu tulang belikat tampak lebih menonjol.
Lembar Diskusi Kelompok
Kelompok :
Nama Anggota :
Rematik Arthritis
sekitar 1,3 juta orang di Amerika Serikat, menurut data sensus saat ini.
Penyakit ini tiga kali lebih sering terjadi pada wanita seperti pada pria. Dapat
menimpa siapapun juga. Penyakit ini dapat dimulai pada usia berapa pun, tetapi
paling sering dimulai setelah usia 40 dan sebelum 60. Dalam beberapa
keluarga, beberapa anggota dapat dipengaruhi, menunjukkan dasar genetik
untuk gangguan ini.
Tidak ada obat dikenal untuk rematik arthritis. Untuk saat ini,
tujuan pengobatan di rematik arthritis adalah untuk mengurangi
peradangan dan nyeri sendi, memaksimalkan fungsi sendi, dan mencegah
kerusakan sendi dan deformitas. Intervensi medis awal telah terbukti
penting dalam meningkatkan hasil. Manajemen yang agresif dapat
meningkatkan fungsi, menghentikan kerusakan sendi seperti yang
terlihat pada X-ray, dan mencegah kecacatan bekerja. Pengobatan
optimal untuk penyakit ini melibatkan kombinasi obat, istirahat,
bersama-latihan penguatan, perlindungan sendi, dan pendidikan pasien
(dan keluarga). Pengobatan disesuaikan dengan banyak faktor seperti
aktivitas penyakit, jenis sendi yang terlibat, kesehatan umum, usia, dan
pekerjaan pasien. Pengobatan yang paling berhasil bila ada kerja sama
yang erat antara dokter, pasien, dan anggota keluarga.
Nama Siswa :
Kelas :
Nama Sekolah :
Topik Ujian : Sistem Gerak
Waktu : 90 Menit
Petunjuk soal: Berilah tanda silang (X) pada alternatif jawaban yang paling benar pada
lembar jawaban. Setiap jawaban yang benar diberi skor 1 dan jawaban
yang salah diberi skor 0
2. Rangka manusia tersusun dari tulang-tulang dengan berbagai bentuk dan ukuran.Fungsi
rangka tubuh sebagai berikut, kecuali ….
a. tempat melekatnya otot-otot
b. tempat pembentukan sel-sel darah
c. penyokong dan penopang tubuh
d. alat gerak aktif
3. Rangka manusia secara garis besar dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu rangka
apendikular dan rangka aksial. Yang termasuk ke dalam rangka aksial yaitu tulang...
a. tungkai c. tengkorak
b. lengan d. tungkai
5. Tulang Tengkorak dibedakan menjadi dua bagian, yaitu tulang kranial dan tulang fasial.
Tulang kranial membentuk tempurung kepala, sedangkan tulang fasial membentuk....
a. mata, hidung, dan rahang c. ubun-ubun, kepala, dan dahi
b. pipi, hidung, dan dahi d. telinga, hidung, dan pipi
6. Rangka Aksial meliputi tulang tengkorak, tulang
A
belakang, tulang dada, dan tulang rusuk. B
Perhatikan Gambar 1! C
Bagian tulang tengkorak A,B dan I secara
E
berurutan adalah.... F
a. frontal, parietal, oksipital G
b. parietal, frontal, mandibula H
c. parietal, oksipital, mandibula
d. frontal, parietal, mandibula
I J K
7. Didalam tengkorak, terdapat tulang telinga dalam,
Gambar 1. Tulang tengkorak
berukuran kecil dan berfungsi untuk menerima dan
mentransmisikan impuls suara. Tulang telinga
dalam berjumlah ....
a. 2 pasang c. 4 pasang
b. 3 pasang d. 5 pasang
8. Selain tulang telinga dalam, di dalam tulang tengkorak juga terdapat tulang yang berbentuk
U yang terletak di antara laring dan mandibula, berfungsi sebagai tempat melekatnya otot
mulut dan lidah sehingga membantu pada saat proses menelan makanan. Tulang ini disebut
....
a. tulang maleus c. tulang hioid
b. tulang inkus d. tulang stapes
9. Nama latin dari tulang belakang adalah Columna vetebrae. Tulang belakang tersusun
dari.... ruas.
a. 26 c. 24
b. 21 d. 20
10. Tulang belakang dihubungkan oleh cakram tulang rawan fibrosa yang berfungsi menahan
guncangan ketika menggerakkan badan. Berikut ini adalah fungsi dari tulang belakang,
kecuali....
a. menopang kepala dan bagian tubuh lainnya
b. melindungi organ dalam tubuh
c. tempat melekatnya tulang rusuk
d. sebagai tulang untuk pergerakan tubuh secara aktif
11. Tulang belakang (Columna vetebrae) terdiri dari tulang leher, tulang punggung, tulang
pinggang, tulang kelangkang, dan tulang ekor. Secara berurutan nama latin dari tulang
leher dan tulang ekor adalah ....
a. Serviks dan Sakrum c. Thoraks dan Lumbar
b. Serviks dan Kogsigis d. Kogsigis dan Lumbar
Perhatikan Gambar 2. Untuk menjawab soal no 12- 15!
Gambar 2. Tulang dada dan tulang rusuk
14. Pada Gambar 2. No 4, 5 dan 6 secara berurutan dinamakan dengan tulang rusuk....
a. sejati, melayang, palsu c. palsu, sejati, melayang
b. sejati, palsu, melayang d. palsu, melayang, sejati
15. Rusuk sejati disebut juga dengan Costae vera. Rususk sejati berjumlah....
a. 6 pasang c. 14 pasang
b. 3 pasang d. 7 pasang
16. Rangka apendikular terdiri atas gelang bahu, anggota gerak atas, gelang panggul dan
anggota gerak bawah. Rangka apendikuler berjumlah...
a. 126 buah c. 120 buah
b. 130 buah d. 124 buah
17. Tulang gelang bahu terdiri dari Skapula dan Klavikula. Berikut adalah ciri-ciri dari
tulang gelang bahu:
I. Berbentuk pipih seperti segitiga
II. Memiliki tonjolan
III. Berbentuk panjang menyerupai huruf S
IV. Terdapat dibagian punggung sebelah luar atas
V. Sebagai tempat melekatnya otot leher
Dari pernyataan diatas, yang termasuk ciri-ciri tulang gelang bahu Skapula adalah...
a. I,II, dan III c. II, III, V
b. I,II, dan IV d. II, IV, V
18. Skapula merupakan nama latin dari tulang belikat. Adapun nama latin dari tulang
Klavikula adalah...
a. tulang belikat c. tulang selangka
b. tulang pangkal lengan d. tulang bahu
23. Bagian anggota gerak bawah yang tidak turut menopang berat tubuh, tetapi menambah
area perlekatan otot tungkai ditunjukkan pada nomor....
a. 18 c. 20
b. 19 d. 21
24. Metatarsal terdiri atas 5 tulang pipa berbentuk bulat panjang. Metatarsal pertama
merupakan metatarsal yang lebar pendek dan panjang ditunjukkan pada nomor....
a. 20 c. 22
b. 21 d. 23
25. Anggota gerak bawah yang merupakan tulang yang terberat dan terpanjang pada tubuh
manusia adalah tulang ….
a. Hasta c. Betis
b. Paha d. Pengumpil
26. Tulang rawan lebih fleksibel karena mengandung kolagen yang elastis serta sedikit
kalsium dan fosfor. Contoh organ tubuh yang tersusun dari tulang rawan adalah...
a. hidung dan daun telinga c. pipi dan mulut
b. mulut dan hidung d. daun telinga dan pipi
32. Berdasarkan bentuk dan ukurannya tulang penyusun rangka tubuh dapat dibedakan menjadi
lima macam. Berikut ini adalah bentuk-bentuk tulang, kecuali ....
a. Tulang bulat c. Tulang pipa
b. Tulang pendek d. tulang tidak beraturan
33. Tulang pipa berbentuk silindris panjang, mememiliki bagian epifisis, diafisis, metafisis,
dan cakra epifisis. Bagian tulang pipa yang berkemampuan tumbuh memanjang adalah ....
a. Diafisis c. metafisis
b. Epifisis d. cakram epifisis
35. Tulang tengkorak, tulang rusuk, dan tulang dada memiliki bentuk yang berfungsi
memperluas permukaan untuk perlekatan otot dan memberikan perlindungan untuk organ
di dalamnya, sehingga tulang tersebut digolongkan kedalam bentuk tulang....
a. Pipih c. tidak beraturan
b. Sesamoid d. pipa
36. Tulang yang tersusun dari tulang spons, lapisan tipis, tulang kompak dan tulang berukuran
kecil bulat yang terdapat formasi persendian, secara berurutan termasuk ciri bentuk tulang...
a. Sesamoid dan tulang tak beraturan c. tulang tak beraturan dan sesamoid
b. Pendek dan pipih d. pipih dan pipa
38. Pertumbuhan tulang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, berikut ini yang bukan faktor
yang mendukung pertumbuhan tulang adalah....
a. genetik dan nutrisi c. endokrin dan saraf
b. nutrisi dan hormon d. lingkungan dan imunitas
39. Persendian terdiri dari beberapa komponen penyusunnya. Dibawah ini penyusun struktur
penyusun sendi yang tepat, antara lain....
a. Ligamen,kapsul sendi, cairan sinovial, tulang rawan hialin, bursa
b. Ligamen,spons, cairan sinovial, tulang rawan hialin, bursa
c. Ligamen, tulang kompak, tulang rawan hialin, spons
d. Ligamen, cairan sinovial, tulang kompak, bursa
40. Tulang tengkorak pada bayi yang baru lahir sangat lunak, tulang tersebut dihubungkan
oleh jaringan ikat. Hubungan antar tulang tersebut adalah....
a. Sinfibrosis c. amfiartrosis
b. Diartrosis d. Sinartrosis
41. Perhatikan Gambar 5. Berikut ini!
Berdasarkan Gambar 5. Urutan sendi dari no 1 sampai 6 yang benar adalah .....
a. sendi engsel, sendi putar, sendi geser, sendi pelana, sendi kondiloid, dan sendi peluru.
b. sendi engsel, sendi peluru, sendi geser, sendi pelana, sendi kondiloid, dan sendi putar.
c. sendi peluru, sendi putar, sendi pelana, sendi kondiloid, sendi engsel, dan sendi geser.
d. sendi peluru, sendi engsel, sendi putar, sendi geser, sendi pelana, dan sendi
kondiloid
43. Struktur serat otot rangka menunjukan adanya pita gelap dan pita terang yang merupakan
kombinasi protein kontraktil miofilamen tebal dan tipis. Miofilamen tebal disusun oleh
protein .....
a. miosin c. tropomiosin
b. aktin d. troponin
44. Untuk melakukan gerak otot diperlukan energi. Zat “X” pada reaksi pengubahan sumber
energi di bawah ini adalah .....
a. Kreatin c. ATP
b. Laktasidogen d. ADP
45. Energi kontraksi otot dapat berasal dari beberapa sumber, kecuali . . . .
a. ATP c. glikogen
b. ADP d. kalsium fosfat
47. Pernyataan tidak benar tentang teori kontraksi otot sliding filament menurut Andrew F.
Huxley ....
a. Miofilamen aktin dan miosin akan bersilangan saat kontraksi
b. Selama kontraksi panjang miofilamen aktin dan miosin tetap sama
c. Panjang sarkomer akan bertambah saat kontraksi
d. Pemendekan sarkomer akan memperpendek serabut otot
48. Setelah otot bekerja terus-menerus akan terasa lelah. Hal ini disebabkan oleh .....
a. Terbentuk asetilkolin
b. Terjadi penimbunan laktasidogen
c. Penimbunan asam laktat
d. Tubuh kekurangan ion Ca
49. Dani ingin memiliki otot yang besar seperti seorang binaragawan sehingga ia rajin
berolahraga setiap hari, namun setelah sekian lama impiannya tak kunjung tercapai.
Menurut pendapatmu otot Dani tak kunjung membesar disebabkan karena....
a. Dani berolah raga terlalu keras
b. Dani kurang minum air putih
c. Dani melakukan olahraga tanpa instruktur
d. Dani tidak rajin megkonsumsi makanan berprotein
50. Cheetah dapat berlari secepat 100km/jam ketika mengejar mangsa, namun tidak mampu
berlari dengan kecepatan tersebut lebih dari 30 detik. Hal tersebut terjadi karena ketika
berlari dengan kecepatan tinggi otot cheetah akan mengalami....
a. Kelelahan c. overheated
b. Kram d. kerusakan jaringan
51. Ketika kamu ingin melihat burung terbang di atas kepala anda, berarti anda melakukan
gerak…..
a. Adduksi c. depresi
b. Elevasi d. pronasi
52. Perhatikan Gambar 6!
Gerakan antagonis I dan II yang ditunjukan gambar
adalah . . . .
a. elevasi – depresi
b. pronasi - supinasi
c. abduksi – adduksi
d. eversi - inversi
Gambar 6. Gerakan antagonis
53. Gerakan yang merupakan supinasi dan pronasi,
adalah . . . .
a. kepala menunduk dan menengadah
b. kepala menengadah dan menunduk
c. kaki memutar keluar dan memutar kedalam
d. telapak tangan menengadah dan tangan menelungkup
54. Pemain bola memiringkan (membuka) telapak kakinya ke arah dalam untuk menerima
operan bola dari kawannya. Gerak yang dilakukan oleh pemain bola tersebut termasuk
gerak….
a. Elevasi c. depresi
b. Eversi d. inversi
55. Pada saat kita menarik napas, otot–otot antartulang rusuk berkontraksi. Hal ini merupakan
contoh kerja otot . . . .
a. sinergis c. pronator teres
b. antagonis d. pronator quadratus
1 2 3
4
57. Kekurangan hormon kelamin dana supan kalsium dapat mnegkibatkan tulang menjadi
rapuh, keropos, dan mudah patah. Gangguan fisologis ini disebut....
a. Fraktur c. Osteoatritis
b. Osteoporosis d. Atrofi
58. Penyakit yang timbul karena peradangan pada sendi, disertai bengkak, kaku, keterbatasan
bergerak, dan ada rasa sakit disebut dengan....
a. artritis c. terkilir
b. urai sendi d. osteoartritis
59. Amin jatuh dari pohon dan mengalami patah tulang radius, dia dibawa kerumah sakit dan
dipasang pembalut Gypsum oleh dokter. Pembalut Gypsum pada bagian tulang yang
patah berfugsi untuk....
a. melindungi tulang yang patah dari benturan
b. mempercepat proses penyambungan tulang
c. menyediakan perlindungan fisiologis
d. menghindari masuknya mikroorganisme perusak
60. Perkembangan tekhnologi telah berhasil membuat kaki yang fungsional. Tekhnologi ini
disebut.....
a. kursi roda c. kaki palsu
b. kaki transpaltasi d. kaki bionik