You are on page 1of 14

Pengaruh Good Corporate ...

(Nuriyatun F) 1

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE


TERHADAP MANAJEMEN LABA MELALUI MANIPULASI
AKTIVITAS RIIL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2012

THE INFUENCE OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE AND LEVERAGE ON


THE EARNINGS MANAGEMENT THROUGH REAL ACTIVITIES MANIPULATION
IN MANUFACTURING COMPANIES LISTED IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE
PERIOD 2010-2012

Oleh: Nuriyatun Fauziyah


Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
Nuri_Akt10@yahoo.com
Isroah
Staf Pengajar Jurusan P. Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mekanisme good corporate
governance (GCG) yang diukur dengan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,
dan dewan komisaris independen dan pengaruh leverage secara parsial terhadap manajemen
laba melalui manipulasi aktivitas riil. Dan pengaruh GCG dengan proksi kepemilikan
institusional, kepemilikan manajerial, dan dewan komisaris independen secara simultan
terhadap manajemen laba melalui manipulasi aktivitas riil. Pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling sehingga diperoleh sebanyak 23 perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2012.Teknis analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, analisis regresi linear sederhana dan linier
berganda pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan analisir regresi sederhana menunjukkan
bahwa Kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen
laba melalui manipulasi aktivitas riil, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen
dan leverage berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap manajemen laba melalui
manipulasi aktivitas riil. Secara simultan berdasarkan analisis regresi berganda GCG dengan
proksi kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan dewan komisaris independen
berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba melalui manipulasi aktivitas rill.

Kata kunci: Good Corporate Governance, Leverage, dan Manajemen Laba Melalui
Manipulasi Aktivitas Riil.

Abstract
This research aims to examine the influence of good corporate governance (GCG) as
meansured by institutional ownership, manajerial ownership, and independen commissioner
and influense of leverage partially on earning management through real activities
manipulation, and the influence of the proxy GCG institutional ownership, managerial
ownership, and independen commissioner simultaneously on earnings management through
real activities manipulation. It used purposive sampling technique thus obtained a sample of
23 companies listed on the Stock Exchange period 2010-2012. The metode data analysis used
in this study is a classic assumption test, simple linear regression analysis and multiple linear
at 5% significance level.Based on asimpe regression analysis shows that institutional
ownership significant positive effect on earnings management through real activities
manipulation, managerial ownership, independen commissioner and leverage not significant
2 Jurnal Profita Edisi 2 Tahun 2017

positive effect on earnings management through real activities manipulation. Simultaneously


by multiple regression analysis with proxies GCG institutional ownership, managerial
ownership, and independent commissioner significant positive effect on earnings
management through manipulation of the real activity.

Keywords: Good Corporate Governance, Leverage, and Earnings Management Through


Manipulation of Real Activity.

PENDAHULUAN manajemen laba melalui akrual (Graham et


Pada umumnya semua bagian dari al.: 2005). Adanya pergeseran menurut
laporan keuangan adalah penting dan Roychowdhury (2006: 338), terdapat dua
diperlukan dalam menilai kinerja alasan. Pertama, manajemen laba melalui
perusahaan dan pengambilan keputusan. manipulasi akrual kemungkinan besar akan
Akan tetapi, kebanyakan para pemakai menarik perhatian auditor dan regulator
laporan keuangan lebih terpusat pada dibanding dengan keputusan-keputusan riil,
informasi laba yang terdapat dalam laporan seperti penetapan harga dan produksi.
laba rugi tanpa memperhatikan prosedur- Kedua, manajer yang hanya mengandalkan
prosedur yang digunakan untuk pada manipulasi akrual akan berisiko jika
menghasilkan laba atau rugi tersebut. realisasi akhir tahun defisit antara laba yang
Adanya kecenderungan untuk tidak dimanipulasi dengan target laba yang
memperhatikan laba perusahaan telah diinginkan melebihi jumlah yang
mendasari sikap manajer yang cenderung dimungkinkan untuk memanipulasi akrual
untuk melakukan manajemen laba. setelah akhir periode.
Manajemen laba merupakan upaya Manipulasi aktivitas riil merupakan
manajer atau pembuat laporan keuangan manipulasi melalui aktivitas perusahaan
untuk melakukan manajemen informasi sehari-hari sepanjang periode akuntansi
akuntansi khususnya laba (earnings) demi dengan tujuan untuk memenuhi target laba
kepentingan pribadi dan/atau perusahaan. atau untuk menghindari kerugian.
Adanya tindakan manajemen laba dapat Melakukan manipulasi melalui aktivitas riil
mengikis kepercayaan masyarakat atau merupakan jalan aman untuk mencapai
stakeholder terhadap laporan keuangan. target laba karena dapat dilakukan kapan
Pada umumnya manajemen laba dilakukan saja sepanjang periode akuntansi berjalan.
dengan dua cara yaitu manipulasi akrual Target laba yang tercapai menunjukkan
dan manipulasi aktivitas riil. Manajer kinerja perusahaan yang baik walaupun
menyukai Manajemen laba melalui berasal dari manipulasi dan tidak
manipulasi aktivitas riil dibanding menggambarkan keadaan perusahaan yang
Pengaruh Good Corporate ... (Nuriyatun F) 3

sebenarnya. Hal tersebut dapat menurunkan yang diterbitkan, seperti kasus yang terjadi
nilai perusahaan dimasa mendatang. pada PT Lippo Tbk dan PT Kimia Farma.
Manajemen laba melalui manipulasi Berdasarkan beberapa kasus skandal
aktivitas riil dapat dilakukan melalui Arus pelaporan keuangan telah menimbulkan
kas operasi, biaya overproduction, dan pertanyaan bagaimana efektivitas
biaya diskresioner, (Roychowdhury, 2006: penerapan good corporate governance
337). (GCG) dalam sebuah perusahaan untuk
Teori keagenan (agency theory) meminimalkan manjemen laba.
mengimplikasikan adanya asimetri Agency theory memberikan gambaran
informasi antara manajer sebagai agen dan bahwa masalah manajemen laba dapat
pemilik sebagai prinsipal. Manajer sebagai diminimalisir dengan pengawasan melalui
pengelola perusahaan mempunyai lebih good corporate governance. Mekanisme
banyak informasi mengenai kondisi internal good corporate governance dalam
perusahaan dan prospek perusahaan penelitian ini menggunakan mekanisme
dibanding pemilik perusahaan (pemegang kepemilikan institusional, kepemilikan
saham). Informasi yang diberikan oleh manajerial, dan dewan komisaris
manajer kepada para pemilik perusahaan independen. Pemegang saham institusional
dimungkinkan tidak mencerminkan merupakan pemilik yang dianggap
keadaan perusahaan yang sesungguhnya, cenderung lebih hati-hati dan teliti dalam
hal tersebut dapat terjadi karena adanya menggunakan informasi keuangan,
perbedaan kepentingan antara manajer dan sehingga dengan adanya saham yang
pemilik perusahaan. Asimetri informasi dimiliki institusional dapat meminimalisir
antara manajemen (agent) dengan pemilik manajer untuk melakukan manajemen laba.
(principal) dapat memberikan kesempatan Kepemilikan saham oleh pihak majemen
kepada manajer untuk melakukan dapat menyeimbangkan kepentingan antara
manajemen laba (earnings management). investor dengan manajer perusahaan karena
Kasus kecurangan tentang pelaporan manajer sebagai pengelola perusahaan juga
keuangan telah terjadi pada perusahaan- sekaligus sebagai pemilik perusahaan.
perusahaan besar seperti kasus yang terjadi Dewan komisaris independen merupakan
pada Xerox, Eron, Worldcom, Adelphia, anggota dewan komisaris yang tidak
Microstrategy, dll (Stice et al.: 2007). Pada terafiliasi dengan direksi, anggota dewan
tahun 2001 di Indonesia telah terjadi komisaris lainnya dan pemegang saham
skandal keuangan perusahaan yang pengendali serta bebas dari hubungan bisnis
melibatkan persoalan laporan keuangan atau hubungan lainnya yang dapat
4 Jurnal Profita Edisi 2 Tahun 2017

mempengaruhi kemampuannya untuk aktivitas riil. Hal tersebut dapat dibuktikan


bertindak independen atau semata-mata dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
untuk kepentingan pihak tertentu sehingga Graham, et al . (2005) dan Roychowdhury
status independen dewan komisaris dapat (2006), dalam penelitian tersebut
mengurangi praktik kecurangan yang dapat menemukan bahwa manajer lebih memilih
merugikan para pemegang saham atau manajemen laba melalui manipulasi riil
pihak lainnya. dibandingkan dengan manajemen laba
Leverage merupakan tingkat sejauh berdasarkan akrual. Peneitian Zang (2007),
mana sekuritas dengan utang digunakan menyatakan bahwa manajer lebih menyukai
dalam struktur modal sebuah perusahaan. manipulasi aktivitas riil dibandingkan
Watts dan Zimmerman (1986) dalam akrual, akan tetapi manajer tetap
Belkaoui, (2006: 189), menyatakan bahwa mempertahankan kedua teknik tersebut
semakin tinggi utang/ekuitas perusahaan, untuk mencapai target laba yang
yaitu sama dengan semakin dekatnya diinginkan. Hal ini sejalan dengan
(semakin ketat) perusahaan terhadap penelitian Cohen et al. (2007),
batasan-batasan yang terdapat pada menunjukkan bahwa manajer sudah
perjanjian utang dan semakin besar bergeser dari manajemen laba akrual
kesempatan atas pelanggaran perjanjian dan menuju manajemen laba melalui aktivitas
terjadinya biaya kegagalan teknis, maka riil setelah periode Sarbanes Oxley Act
semakin besar kemungkinan para manajer (SOA). Penelitian Hasmi Aprillia (2010),
menggunkan metode-metode akuntansi menunjukkan bahwa arus kas operasi dapat
yang dapat meningkatkan laba. Selain itu, digunakan sebagai indikasi bahwa
perusahaan dengan leverage yang lebih perusahaan melakukan manajamem laba
tinggi akan menghadapi risiko yang lebih melalui aktivitas riil.
tinggi sehingga para investor akan Penelitian ini terbatas manajemen
menginginkan return yang semakin besar. laba melalui manipulasi aktivitas riil, GCG
Penelitian tentang efektivitas good dengan proksi kepemilikan institusional,
corporate governance dalam meminimalisir kepemilikan manajerial, dan dewan
manajemen laba telah banyak dilakukan komisaris independen. Selain itu, penelitian
oleh para peneliti sebelumnya. Penelitian ini juga meneliti pengaruh leverage
terdahulu hanya meneliti manajemen laba terhadap manajemen laba melalui
melalui manipulasi akrual, namun akhir- manipulasi aktivitas riil. Dan untuk objek
akhir ini para manajer mulai bergeser dari penelitian hanya terbatas pada perusahaan
manipulasi melalui akrual ke manipulasi manufaktur yang terdaftar di BEI periode
Pengaruh Good Corporate ... (Nuriyatun F) 5

2010-2012. Berdasarkan penjelasan di atas 1) Abnormal CFO (Arus Kas Operasi


maka judul dalam penelitian ini adalah Abnormal)
“Pengaruh Good Corporate Governance Arus kas operasi abnormal diperoleh
dan Leverage Terhadap Manajemen dari selisih nilai arus kas operasi aktual
Laba Melalui Manipulasi Aktivitas Riil yang diskala dengan total aktiva satu tahun
pada Perusahaan Manufaktur yang sebelum pengujian dikurangi dengan arus
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia kas kegiatan operasi normal yang dihitung
Periode 2010 - 2012”. dengan menggunakan koefisien estimasi
dari model persamaan regresi sebagai
METODE PENELITIAN berikut:
Desain Penelitian CFOt /At-1 = α0 + α1(1/At-1) +
Penelitian ini bersifat comfirmation α2(St/At-1) + α3(ΔSt /At-1) + εt
research yang bertujuan menjelaskan 2) Abnormal Discretionary Expenses
hubungan atau kausal antar variabel melalui (Biaya Diskresioner Abnormal)
pengujian hipotesis yaitu data atau variabel Biaya diskresioner abnormal
diteliti terlebih dahulu kemudian dijelaskan diperoleh dari selisih nilai biaya
hubungannya. Metode yang digunakan diskresioner aktual yang diskala dengan
adalah metode penelitian yang meliputi total aktiva satu tahun sebelum pengujian
pengumpulan data dan informasi melalui dikurangi dengan biaya diskresioner normal
pengujian arsip dan dokumen (Husain yang dihitung dengan menggunakan
Umar, 2011: 25). Berdasarkan jenis data koefisien estimasi dari model persamaan
yang digunakan penelitian ini bersifat regresi sebagai berikut:
kuantitatif dengan data sekunder berupa DISEXPt/At-1 = a0 + a1(1/At-1) +
laporan keuangan perusahaan manufaktur β(St/At-1) + et
yang terdaftar di BEI periode 2010-2012 3) Abnormal Production Cost (Biaya
Produksi Abnormal)
Definisi Operasional Biaya produksi abnormal diperoleh
Variabel dependen dari selisih nilai biaya produksi aktual yang
Variabel dependen yang digunakan diskala dengan total aktiva satu tahun
dalam penelitian ini yaitu Manajemen laba sebelum pengujian dikurangi dengan biaya
melalui manipulasi aktivitas rill dengan produksi normal yang dihitung dengan
proksi abnormal CFO, abnormal menggunakan koefisien estimasi dari model
discretionary expenses, dan abnormal persamaan regresi sebagai berikut:
production cost.
6 Jurnal Profita Edisi 2 Tahun 2017

PRODt/At-1 = a0+a1(1/At-1) + β1(St/At- Variabel independen


1)+β2(∆St/At-1) + β3(∆St-1/At-1) + et 1) Kepemilikan Institusional (KI), dalam
Keterangan: penelitian ini kepemilikan institusional
CFOt = arus kas operasi perusahaan i pada diukur dengan menggunakan indikator
tahun t persentase jumlah saham yang dimiliki
DISEXPt = biaya diskresioner pada tahun t oleh institusi dari seluruh saham
PRODt = biaya produksi pada tahun perusahaan yang beredar.
t,yaitu: harga pokok penjualan + perubahan 2) Kepemilikan Manajerial (KM), dalam
persediaan penelitian ini kepemilikan manajerial
At-1 = total aktiva pada tahun t-1 diukur dengan persentase saham yang
St = penjualan pada tahun t dimiliki oleh manajemen dari seluruh
∆St = penjualan pada tahun t dikurangi saham perusahaan yang beredar.
penjualan pada tahun t-1 3) Dewan Komisaris Independen (DKI),
∆St-1 = perubahan penjualan pada tahun t- dalam penelitian ini dewan komisaris
1 independen diukur dari persentase dewan
a0 = konstanta komisaris yang berasal dari pihak luar
et = error term pada tahun perusahaan dari seluruh dewan komisaris
Setelah diperoleh nilai dari masing- yang ada dalam perusahaan.
masing proksi maka selanjutnya aliran kas 4) Leverage, menghitung rasio leverage
operasi abnormal, biaya diskresioner dapat digunakan beberapa cara, namun
abnormal, dan biaya produksi abnormal dalam penelitian ini digunakan debt ratio
dijumlahkan untuk dapat menangkap efek karena debt ratio menunjukkan
secara keseluruhan dari manajemen laba kemampuan perusahaan untuk
melalui manipulasi aktivitas riil (MAR). memenuhi kewajiban jangka
selain itu untuk menyamakan arah antar panjangnya. Berikut rumus untuk
masing masing proksi maka arus kas menghitung leverage:
operasi abnormal dan biaya diskresioner DTA = Total utang/total aset
abnormal dikalikan dengan minus satu (-1)
sebelum dijumlahkan. Populasi dan Sampel
MAR = (ABN_CFO (-1)) + ( Populasi dalam penelitian ini yaitu
ABN_DISEXP (-1)) + ( ABN_PROD) perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012
yang berjumlah sekitar 135 perusahaan.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini
Pengaruh Good Corporate ... (Nuriyatun F) 7

dilakukan dengan menggunakan teknik b. Analisis Regresi Linier Berganda


purposive sampling. Berdasarkan metode Analisis regresi berganda digunakan
pengambilan sampel purposive sampling, untuk meramalkan bagaimana keadaan
didapatkan 23 perusahaan sampel. (naik turunya) variabel dependen apabila
dua atau lebih variabel independen sebagai
Metode Pengumpulan Data faktor prediktor dimanipulasi (Sugiyono,
Metode pengumpulan data yang 2007: 275).
digunakan dalam penelitian ini adalah Model persamaan analisis regresi
metode dokumentasi yang dilakukan berganda dalam penelitian ini adalah
dengan mengumpulkan data sekunder sebagai berikut:
berupa laporan keuangan perusahaan Y = a + b1X1 + b2 X2 + b3 X3
manufaktur yang terdaftar di BEI periode Keterangan:
2010-2012. Data tersebut diperoleh melalui Y = variabel manajemen laba
situs yang dimiliki oleh BEI, yakni a = konstanta
www.idx.co.id. b = koefisien regresi
X1, X2, X3= Variabel independen (KI, KM,
Analisis Regresi dan DKI)
a. Analisis Regresi Linier Sederhana (Sugiyono, 2007: 275)
Analisis regresi digunakan untuk
mengetahui hubungan fungsional antara dua Pengujian Hipotesis
variabel atau lebih. Analisis regresi linier a. Koefisien Korelasi
sederhana ini digunakan untuk menguji Koefisien kolerasi antar variabel
hipotesis pertama sampai hipotesis keempat masing-masing independen dan variabel
dengan menggunakan persamaan sebagai dependen digunakan untuk mengetahui
berikut: hubungan yang positif atau negatif antara
Y’ = a + bX variabel independen dan dependen. Rumus
Keterangan: untuk menghitung koefisien koerasi r
Y’ = Nilai yang diprediksikan dinyatakan sebagai berikut:
a = Konstanta atau bila harga X = 0
b = Koefisien regresi
X = Nilai variabel independen Keterangan:
(Sugiyono, 2007:261) =Koefisien korelasi X dan Y
∑XiY = Jumlah antara X dan Y
8 Jurnal Profita Edisi 2 Tahun 2017

∑Y = Jumlah kuadrat Y terhadap manajemen laba melalui


∑Xi = Jumlah kuadrat X (Sugiyono, manipulasi aktivitas riil
2007:228) Hipotesis pertama yang diajukan
b. Koefisien Determinasi (r2) dalam penelitian ini adalah GCG dengan
Semakin kecil nilai rata-rata r2 maka proksi kepemilikan institusional
kemampuan variabel independen dalam berpengaruh negatif terhadap manajemen
menjelaskan variabel dependen semakin laba melalui manipulasi aktivitas riil pada
lemah dan sebaliknya. perusahaan manufaktur yang terdaftar di
c. Uji t BEI periode 2010-2012.Berdasarkan tabel
Uji t digunakan untuk mengetahui di atas maka persamaan regresi hipotesis
signifikansi pengaruh variabel independen pertama dalah sebagai berikut:
terhadap variabel dependen. Uji t Y = -0,042 + 0,011 X1
dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: Nilai koefisien korelasi atau r hitung
sebesar 0,389 yang lebih besar dari r tabel
(0,389> 0,235) dan t hitung sebesar 3,457
Keterangan :
yang lebih besar dari t tabel pada tingkat
t = t hitung, r = koefisien korelasi, n =
signifikansi 5% yaitu sebesar 1,667 (3,457
jumlah sampel
> 1,667). Selain itu, nilai probabilitas
(Sugiyono, 2007:230)
signifikansi sebesar 0,001 < 0,05.
d. Uji F
Koefisien determinasi (r2) sebesar 0,151
Uji F atau uji koefisien regresi secara
berarti bahwa sebesar 15,1% variasi
serentak digunakan untuk mengetahui
manajemen laba melalui manipulasi
pengaruh variabel independen secara
aktivitas riil dapat dijelaskan oleh variabel
bersama-sama atau serentak terhadap
GCG dengan proksi kepemilikan
variabel dependen. Jika F hitung lebih besar
institusional, sedangkan sisanya sebesar
dari pada F tabel pada tingkat signifikansi
(100% - 15,1%) 84,9% dijelaskan oleh
5% maka terdapat pengaruh yang signifikan
faktor lain. Nilai konstanta sebesar -0,043
berarti jika variabel GCG dengan proksi
PENGUJIAN HIPOTESIS DAN
kepemilikan institusional konstan
PEMBAHASAN
(kepemilikan institusional = 0), maka nilai
Analisis Regresi Linier Sederhana
manajemen laba adalah sebesar -0,043.
a. GCG dengan proksi kepemilikan
Berdasarkan penjelasan di atas maka
institusional berpengaruh negatif
variabel GCG dengan proksi kepemilikan
institusional berpengaruh positif dan
Pengaruh Good Corporate ... (Nuriyatun F) 9

signifikan terhadap manajemen laba melalui aktivitas riil dapat dijelaskan oleh variabel
manipulasi aktivitas riil pada perusahaan GCG dengan proksi kepemilikan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode manajerial, sedangkan sisanya sebesar
2010-2012, dan hipotesis pertama ditolak. (100% - 2,9%) 97,1% dijelaskan oleh faktor
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan lain. Nilai konstanta sebesar 0,812 berarti
hipotesis, seperti teori keagenan yang jika variabel GCG dengan proksi
memberikan gambaran bahwa masalah kepemilikan manajerial konstan
manajemen laba dapat diminimalisir dengan (kepemilikan institusional = 0), maka nilai
pengawasan melalui good corporate manajemen laba adalah sebesar 0,812.
governance yang salah satunya adalah Berdasarkan penjelasan di atas maka
melalui kepemilikan saham oleh investor variabel GCG dengan proksi kepemilikan
institusi. manajerial berpengaruh positif dan tidak
b. GCG dengan proksi kepemilikan signifikan terhadap manajemen laba melalui
manajerial berpengaruh negatif manipulasi aktivitas riil, dan hipotesis
terhadap manajemen laba melalui kedua ditolak. Hasil penelitian ini tidak
manipulasi aktivitas riil. sesuai dengan hipotesis, seperti teori Jansen
Hipotesis kedua yang diajukan dalam dan Mackling (1976), yang menyatakan
penelitian ini adalah GCG dengan proksi bahwa kepemilikan saham oleh manajemen
kepemilikan manajeial berpengaruh negatif perusahaan dapat menyetarakan
terhadap manajemen laba melalui kepentingan pemegang saham dengan
manipulasi aktivitas riil pada perusahaan kepentingan manajemen, sehingga konflik
manufaktur yang terdaftar di BEI periode kepentingan antara pemegang saham
2010-2012. Persamaan resgresi untuk dengan manajemen dapat dikurangi.
hipotesis kedua adalah sebagai berikut: c. GCG dengan proksi dewan komisaris
Y = 0,812 - 0,011 X2 independen berpengaruh negatif
Nilai koefisien korelasi atau r hitung terhadap manajemen laba melalui
sebesar 0,169 yang lebih kecil dari r tabel manipulasi aktivitas riil.
(0,169 < 0,235) dan t hitung mutlak sebesar Hipotesis ketiga yang diajukan dalam
1,4 yang lebih kecil dari t tabel (1,667) penelitian ini adalah GCG dengan proksi
pada tingkat signifikansi 5%.Nilai dewan komisaris independen berpengaruh
probabilitas signifikansi sebesar 0,166 > negatif terhadap manajemen laba melalui
0,05. Koefisien determinasi sebesar 0,029 manipulasi aktivitas riil pada perusahaan
berarti bahwa sebesar 2,9% variasi manufaktur yang terdaftar di BEI periode
manajemen laba melalui manipulasi
10 Jurnal Profita Edisi 2 Tahun 2017

2010-2012. Persamaan resgresi untuk pengawasan oleh dewan komisaris


hipotesis ketiga adalah sebagai berikut: independen kurang efektif dalam
Y = 0,664 + 0,002 X3 meminimalisir manajemen laba melalui
Nilai koefisien korelasi atau r hitung manipulasi aktivitas riil.
sebesar 0,050 yang lebih kecil dari r tabel d. Leverage berpengaruh positif terhadap
(0,050 < 0,235) dan t hitung mutlak sebesar manajemen laba melalui manipulasi
0,413 yang lebih kecil dari t tabel (0,413 < aktivitas riil.
1,667). Selain itu, nilai probabilitas Hipotesis keempat yang diajukan
signifikansi sebesar 0,681> 0,05. Koefisien dalam penelitian ini adalah leverage
determinasi (r2) sebesar 0,0025 berarti berpengaruh positif terhadap manajemen
bahwa sebesar 0,25% variasi manajemen laba melalui manipulasi aktivitas riil pada
laba melalui manipulasi aktivitas riil dapat perusahaan manufaktur yang terdaftar di
dijelaskan oleh variabel GCG dengan BEI periode 2010-2012. Persamaan resgresi
proksi dewan komisaris independen, untuk hipotesis keempat adalah sebagai
sedangkan sisanya sebesar (100% - 0,25%) berikut:
99,75% dijelaskan oleh faktor lain. Nilai Y = 0,800 – 0,103 X5
konstanta sebesar 0,664 berarti jika variabel Nilai koefisien korelasi atau r hitung
GCG dengan proksi dewan komisaris sebesar 0,087 yang lebih kecil dari r tabel
independen konstan (dewan komisaris (0,235) dan t hitung mutlak sebesar 0,716
independen = 0), maka nilai manajemen yang lebih kecil dari t tabel pada tingkat
laba adalah sebesar 0,664. signifikansi 5% yaitu sebesar 1,667 (0,716
Berdasarkan penjelasan di atas maka < 1,667). Selain itu, nilai probabilitas
variabel GCG dengan proksi dewan signifikansi sebesar 0,476 > 0,05.
komisaris independen berpengaruh positif Koefisien determinasi (r2) sebesar 0,0076
dan tidak signifikan terhadap manajemen berarti bahwa sebesar 0,76% variasi
laba melalui manipulasi aktivitas riil, dan manajemen laba melalui manipulasi
hipotesis ketiga ditolak. Ketidaksesuaian aktivitas riil dapat dijelaskan oleh variabel
antara hipotesis dan hasil penelitian GCG dengan proksi dewan komisaris
dimungkinkan karena manajemen laba independen, sedangkan sisanya sebesar
melalui manipulasi aktivitas riil merupakan (100% - 0,076%) 99,24% dijelaskan oleh
manajemen laba yang tidak jauh beda faktor lain. Nilai konstanta sebesar 0,800
dengan kebijakan manajer perusahaan berarti jika variabel leverage konstan
dalam menjalankan strategi perusahaan (leverage = 0), maka nilai manajemen laba
untuk melakukan efisiensi. Sehingga adalah sebesar 0,664.
Pengaruh Good Corporate ... (Nuriyatun F) 11

Berdasarkan penjelasan di atas maka Nilai koefisien korelasi atau r hitung


variabel leverage berpengaruh positif dan sebesar 0,392 yang lebih besar dari r tabel
tidak signifikan terhadap manajemen laba (0,392 < 0,235) dan F hitung sebesar 3,941
melalui manipulasi aktivitas riil, dan yang lebih besar dari F tabel pada tingkat
hipotesis keempat ditolak. Hasil penelitian signifikansi 5% yaitu sebesar 2,36 (3,941 >
ini tidak sesuai dengan hipotesis, seperti 2,36). Selain itu, nilai probabilitas
teori yang dikemukakan oleh Watts dan signifikansi sebesar 0,012 < 0,05.
Zimmerman (1986) dalam Belkaoui (2006), Koefisien determinasi (r2) sebesar 0,153
yang dalam Debt Covenant Hypothesis atau berarti bahwa sebesar 15,3% variasi
hipotesis ekuitas utang dijelaskan bahwa manajemen laba melalui manipulasi
semakin tinggi utang perusahaan, yaitu aktivitas riil dapat dijelaskan oleh variabel
sama dengan semakin dekatnya (semakin GCG dengan proksi dewan komisaris
ketat) perusahaan terhadap batasan-batasan independen, sedangkan sisanya sebesar
yang terdapat pada perjanjian utang dan (100% - 15,3%) 84,7% dijelaskan oleh
semakin besar kesempatan atas pelanggaran faktor lain. Nilai konstanta sebesar -0,133
perjanjian dan terjadinya biaya kegagalan berarti jika variabel GCG dengan proksi
teknis, maka semakin besar kemungkinan kepemilikan institusional, kepemilikan
para manajer menggunakan metode-metode manajerial, dan dewan komisaris
akuntansi atau mengambil tindakan yang independen konstan atau sama dengan 0,
dapat meningkatkan laba. maka nilai manajemen laba adalah sebesar -
0,133.
Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan penjelasan di atas maka
Hipotesis kelima yang diajukan dalam variabel GCG dengan proksi kepemilikan
penelitian ini adalah GCG dengan proksi institusional, kepemilikan manajerial, dan
kepemilikan institusional, kepemilikan dewan komisaris independen berpengaruh
manajerial dan dewan komisaris positif dan signifikan terhadap manajemen
independen berpengaruh negatif terhadap laba melalui manipulasi aktivitas riil, dan
manajemen laba melalui manipulasi hipotesis kelima ditolak. Hasil penelitian ini
aktivitas riil pada perusahaan manufaktur tidak sesuai dengan hiposesis, seperti teori
yang terdaftar di BEI periode 2010-2012. keagenan yang memberikan gambaran
Persamaan resgresi untuk hipotesis kelimaa bahwa masalah manajemen laba dapat
adalah sebagai berikut: diminimalisir dengan pengawasan melalui
Y = -0,133 + 0,011X1 + 0,001 X2 + good corporate governance.
0,002 X3
12 Jurnal Profita Edisi 2 Tahun 2017

SIMPULAN DAN SARAN Saran


Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta
a. GCG dengan proksi kepemiliakan hal-hal yang terkait dengan keterbatasan
institusional berpengaruh positif dan penelitian, maka terdapat beberapa hal yang
signifikan terhadap manajemen laba melalui perlu diperhatikan yaitu :
manipulasi aktivitas riil pada perusahaan a. Para pengguna laporan keuangan
manuktur yang terdaftar di BEI periode sebaiknya tidak hanya memfokuskan
2010-2012. perhatiannya pada laba yang dihasilkan
b. GCG dengan proksi kepemiliakan perusahaan. Akan tetapi juga
manajerial berpengaruh positif dan tidak memperhatikan komponen-komponen yang
signifikan terhadap manajemen laba melalui lain dari laporan keuangan seperti arus kas
manipulasi aktivitas riil pada perusahaan perusahaan dan kebijakan-kebijakan yang
manuktur yang terdaftar di BEI periode diambil oleh perusahaan untuk
2010-2012. menghasilkan laba.
c. GCG dengan proksi decan komisaris b. Manajemen perusahaan sebaiknya
independen berpengaruh positif dan tidak memberikan perhatian khusus terhadap
signifikan terhadap manajemen laba melalui fenomena manajemen laba dalam kaitannya
manipulasi aktivitas riil pada perusahaan dengan pelaksanaan good corporate
manuktur yang terdaftar di BEI periode governance.
2010-2012. c. Penelitian selanjutnya perlu
d. Leverage berpengaruh positif dan mengidentifikasi mekanisme good
tidak signifikan terhadap manajemen laba corporate governance yang lain atau faktor
melalui manipulasi aktivitas riil pada lainnya untuk mengetahui pengaruhnya
perusahaan manuktur yang terdaftar di BEI terhadap manajemen laba melalui
periode 2010-2012. manipulasi aktivitas riil.
e. GCG dengan proksi kepemiliakan d. Peneliti sebaiknya memperpanjang
institusional, kepemilikan manajerial, dan periode penelitian agar dapat diperoleh
dewan komisaris independen secara hasil penelitian yang lebih baik dan akurat.
simultan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap manajemen laba melalui
manipulasi aktivitas riil pada perusahaan
manuktur yang terdaftar di BEI periode
2010-2012.
Pengaruh Good Corporate ... (Nuriyatun F) 13

Aktivitas”. Skripsi. Semarang:


DAFTAR PUSTAKA Fakutas Ekonomi Universitas
Diponegoro.
Anthony, Robert N. dan Govindarajan,
Vijay. (2005). Manajemen Control Healy, Paul. M., dan Wahlen, James. M.
System. Jakarta: Salemba Empat. (1998). “A Riview Of Earning
Manajement Literature and its
Belkaoui, Ahmad Riahi. (2007). Accounting Implication For Standard Setting”.
Theory. Jakarta: Salemba Empat. Working Paper. Harvard Business
School and Kelley School of Indiana
Brealey, Richard A., Mayers, Steward C., University.
dan Marcus, Alan J. (2008) Dasar-
Dasar Manajemen Keuangan Hikmah Is’ada Rahmawati. (2013).
Perusahaan. Jakarta: Erlangga Pengaruh Good Corporate
Governance (GCG) Terhadap
Brigham, Eugene dan Joel Houston. Manajemen Laba Pada Perusahaan
(2006). Manajemen Keuangan. Perbankan”. Accounting Analysis
Jakarta: Salemba Empat. Journal. AAJ 2 (1) (2013). Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
Cohen, D.A., Aiyesha D., dan Thomas L.
(2007). “Real and Accrual Based Horne, JC. Van dan Wachowicz, John M.
Earnings Management inthe Pre and (2005). Financial Accounting.
Post Sarbanes Oxley Periods”. The Jakarta: Salemba Empat.
Accounting Review.
Husain Umar. (2011). Metode Penelitian
Cornett M. M, J. Marcuss, Saunders dan untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Tehranian H. (2006). Earnings Jakarta: Rajawali Pers.
Management, Corporate Governance,
and True Financial Performance. Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program
Danang Suyoto. (2007). Analisis Regresi SPSS.Semarang: Badan Penerbit
dan Korelasi Bivariat. Ringkasan dan UNDIP.
Kasus. Sleman: Amara Books. Jansen, Michael. C, and Mackling, William.
H. (1976). “Theory of The Firm:
Eisenhardt, Kathleen. M. (1989). “Agency Manajerial Behavior Agency Costs
Theory: An Assesment and Riview”. and Awnership Structure”. Jurnal of
The Academy Manajement Riview. Financial Economics, Vol. 3, No. 4,
Vol. 14, No. 1, Jan. 1989, pp. 57-74. pp. 305-306.

FCGI (Farum For Corporate Governance Kausalty, P.R, Revanthi, D, and Mohan, T.
In Indonesia). (2001). 2013. “Corporate Governance Model
Around The World”. Global Research
Graham, Jhon R., Campbell R. Harve, dan Analysis, Vol: 2, issue: 3, March
S. Rajgopal, (2005). “The Economic 2013. ISSN No. 2277-8160.
Implications of Corporate Financial
Reporting.” Journal of Accounting Kieso, Donald E, Weygandy, Jerry J. dan
and Economics. 40: 3-73. Warsield, Terry D. (2007). Akuntansi
Intermediate. Jakarta: Erlangga.
Hasmi Aprilia. (2010). “Indikasi
Manajemen Laba Melalui Manipuasi
14 Jurnal Profita Edisi 2 Tahun 2017

KNKG (Komite Nasional Kebijakan Van Horne, James C & John M. (2007).
Governance). (2006). Pedoman Prinsip-Prinsip Manajemen
Umum Good Corporate Governance Keuangan. Edisi 12. Buku 2. Jakarta:
Indonesia. Salemba Empat.

Man, Chi-keung dan Wong, Brossa. (2013). Welvin I Guna dan Arleen Herawati.
“Corporate Governance And Earnings (2010). “Pengaruh Mekanisme Good
Management: A Survey”. Journal of Corporate Goverence, Independensi
Applied Business Research 29.2 Auditor, Kualitas Audit dan Faktor
(Mar/Apr 2013): 391-418. lainnya Terhadap Manajemen Laba”.
STIE Trisakti: Jurnal Bisnis dan
Marihot Nasution dan Doddy Setiawan. Akuntansi.
(2007). “Pengaruh Good Corpotare
Governance Terhadap Manajemen Xie, Biao, Davinson, Wallance N., dan
Laba Di Industri Perbankan Dadalat, Peter J. (2003). “Earnings
Indonesia”. Sinopsium Nasional management and corporate
Akuntansi X. Makassar, 26-28 Juli governance: the role of the board and
2007. the audit committee”. Journal of
Corporate Finance 9 (2003) 295–
Metta Kusumaningtyas (2012).”Pengaruh 316.
Independensi Komite Audit dan
Kepemilikan Institusional Terhadap Yudhitya Dian Pratiwi, Wahyu Meiranto.
Manajemen Laba”. Prestasi (Vol. 9 (2013). “Pengaruh Penerapan
No. 1-Juni 2012). ISSN 1411-1497. Corporate Governance Terhadap
Earnings Management Melalui
Muh. Arief Ujiyantho dan Bambang Agus Manipulasi Aktivitas Riil”.
P. (2007). “Mekanisme Corporate Diponegoro Journal Of Accounting.
Governance, Manajemen Laba, dan Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013,
Kinerja Keuangan”. Simposium Halaman 1-15 ISSN (Online): 2337-
Nasional Akuntansi X. Makassar. 3806.

OECD (Economic Co-Operation and Zang, Amy Y. (2007). “Evidence on the


Development). (2004). Principles of Tradeoff between Real Manipulation
Corporate Governance. and Accrual Manipulation”. Working
Paper. Duke University.
Purbayu B. S. dan Ashari. (2005). Analisis
Statistik dengan Microsoft Exel dan
SPSS. Yogyakarta: Andi.

Roychowdhury, S. (2006). “Earnings


Management through Real Activities
Manipulation”. Journal of Accounting
and Economics. 42: 335-370.

Stice, James D. et al. (2007). Intermediate


Accounting. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. (2007) Statistik untuk Penelitian.


Bandung: Alfabeta.

You might also like