Professional Documents
Culture Documents
-1 -
MODUL
BAHASA INDONESIA
Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) menurut rasa ingin
tahunya perihal ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
bencana tampak mata.
Kompetensi Dasar
KOMPETENSI DASAR 3 (PENGETAHUAN)
3.3. mengidentifikasi unsur-unsur teks narasi (cerita imajinasi) yang dibaca dan
didengar
3.4. menelaah struktur dan kebahasaan teks narasi (cerita imajinasi) yang dibaca dan
didengar
Petunjuk Penggunaan
BAB
2 Cerita Fantasi
Peta Konsep
Cerita Fantasi
Tujuan Pembelajaran
Apersepsi
Teks cerita dapat dikatakan sebagai teks narasi, yaitu teks yang diceritakan atau digambarkan melalui kehidupan
tokoh, baik dalam wujud binatang maupun manusia yang merupakan hasil imajinasi pengarang. Seiring berkembangnya
dunia sastra, banyak diciptakan karya-karya sastra berupa cerita imajinasi. Cerita imajinasi merupakan cerita yang
mengandung banyak pesan dan motivasi bagi pembaca sehingga pembaca dapat memetik nilai positif dari cerita yang dapat
dijadikan pembelajaran hidup.
Teks cerita imajinasi memiliki ciri-ciri yang dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran yang bervariasi bagi siswa.
Meskipun cerita imajinasi berupa cerita rekaan atau khayalan, cerita ini mengandung pesan positif yang baik untuk dicontoh
oleh pembaca.
Pernahkah anda membaca cerita imajinasi? Coba cari dan bacalah cerita tersebut sebagai latihan! Setelah
membaca, pastikan anda dapat memahami isi cerita dan unsur-unsurnya. Bagaimanakah cara mengetahui unsur dalam
cerita? Bagaimana struktur teks cerita imajinasi? Seperti apakah ciri kebahasaan dalam teks cerita imajinasi? Untuk
memahaminya, pelajari materi pada bab ini dengan cermat!
6. Dongeng jenaka, yaitu dongeng yang menceritakan kebodohan atau perilaku seseorang yang penuh
kejenakaan atau lelucon, misalnya Pak Pandir, pak Belalang, Si Lebai Malang dan Abu Nawas.
Latihan Siswa
Bacalah teks berikut dengan saksama !
KEKUATAN EKOR BIRU NATAGA (The Little Dragon)
oleh Ugi Agustono
Seluruh pasukan Nataga sudah siap hari itu. Nataga membagi tugaskepada seluruh panglima dan
pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana Modo tampak gagah dengan keyakinan
di dalam hati, mempertahankan milik mereka. Hari itu, sejarah besar Tana modo akan terukir di hati seluruh
binatang. Mereka akan berjuang hingga titik darah penghabisan untuk membela tanah air tercinta
Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigala yang hendak keluar dari kabut.
Jumlah pasukan cukup banyak. Nataga dan seluruh panglima memberi isyarat untuk tidak panik. Pasukan siluman
serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo, susulmenyusul bagai air. Tubuh mereka besar-besar dengan sorot
mata tajam. Raut wajah mereka penuh dengan angkara murka dan kesombongan, disertai lolongan panjang
saling bersahutan di ba!ah air hujan. Mereka tidak menyadari bahaya yang sudah mengepung. Semua binatang
tetap tenang menunggu aba-aba dari Nataga. "Serbuuuu ...!” teriak Nataga sambung-menyambung dengan
seluruh panglima. Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan
lemparan bola api. Pasukan serigala sempat kaget,tak percaya. Cukup banyak korban yang jatuh di pihak serigala
karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap kelompok serigala langsung mengatur kembali anak
buahnya pada posisi siap menyerang.
Mereka tertawa mengejek binatang-binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum mengenai
tubuh mereka. Bahkan dengan kekuatan mereka, mereka meniup bola api yang terbang menuju arah mereka.
"Hai ....! Tak ada gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” Seru serigala dengan sorot mata merah penuh
amarah. Binatang-binatang tidak putus asa. Namun, pasukan serigala dalam jumlah dua kali lipat bahkan lebih
dari pasukan binatang, mulai bergerak maju, seolah hendak menelan binatang-binatang yang mengepung.
Binatang-binatang yang pantang menyerah juga tidak takut dengan gertakan para serigala.
"Gunakan kekuatan ekormu, Nataga!” bisik Dewi Kabut di telinga Nataga. Nataga sempat bingung
dengan kata-kata Dewi Kabu. Karena banyak bola api yang padam, Nataga segera memberi aba-aba berhenti
melempar dan mundur kepada seluruh pasukan. Tiba-tiba, Nataga, pemimpin perang seluruh binatang di Tana
Modo, segera melesat menyeret ekor birunya. Mendadak, ekor Nataga mengeluarkan api besar. Nataga
mengibaskan api pada ekornya yang keras, membentuk lingkaran sesuai tanda yang dibuat oleh semut, rayap,
dan para tikus. Lalu, ia melompat bagai kilat dan mengepung serigala dalam api panas. Kepungan api semakin
luas. Serigala-serigala tak berdaya menghadapi kekuatan si ekor biru. Teriakan panik dan kesakitan terdengar
dari serigala-serigala yang terbakar. Nataga tidak memberi ampun kepada para serigala licik itu. Selesai
pertempuran, nataga segera menuju ke atas bukit, bergabung dengan seluruh panglima. Levo, Goros, Lamia,
Sikka, dan Mora memandang Nataga dengan haru dan tersenyum mengisyaratkan hormat dan bahagia.
Sumber ; Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII, Titik Harsiati dkk.
Latihan Siswa
Bacalah dongeng berikut , kemudian identifikasikan unsur-unsur intrinsiknya !
Dikisahkan pada jaman Aryo Menak hidup, pulau Madura masih sangat subur. Hutannya sangat lebat.
Ladang-ladang padi menguning. Aryo Menak adalah seorang pemuda yang sangat gemar mengembara ke tengah
hutan.
Pada suatu bulan purnama, ketika dia beristirahat dibawah pohon di dekat sebuah danau, dilihatnya
cahaya sangat terang berpendar di pinggir danau itu. Perlahan-lahan ia mendekati sumber cahaya tadi. Alangkah
terkejutnya, ketika dilihatnya tujuh orang bidadari sedang mandi dan bersenda gurau disana. Ia sangat terpesona
oleh kecantikan mereka. Timbul keinginannya untuk memiliki seorang diantara mereka. Iapun mengendap-
endap, kemudian dengan secepatnya diambil sebuah selendang dari bidadari-bidadari itu.
Tak lama kemudian, para bidadari itu selesai mandi dan bergegas mengambil pakaiannya masing-masing.
Merekapun terbang ke istananya di sorga kecuali yang termuda. Bidadari itu tidak dapat terbang tanpa
selendangnya. Iapun sedih dan menangis. Aryo Menak kemudian mendekatinya. Ia berpura-pura tidak tahu apa
yang terjadi. Ditanyakannya apa yang terjadi pada bidadari itu. Lalu ia mengatakan: “Ini mungkin sudah kehendak
para dewa agar bidadari berdiam di bumi untuk sementara waktu. Janganlah bersedih. Saya akan berjanji
menemani dan menghiburmu.” Bidadari itu rupanya percaya dengan omongan Arya Menak. Iapun tidak menolak
ketika Arya Menak menawarkan padanya untuk tinggal di rumah Arya Menak. Selanjutnya Arya Menak
melamarnya. Bidadari itupun menerimanya.
Dikisahkan, bahwa bidadari itu masih memiliki kekuatan gaib. Ia dapat memasak sepanci nasi hanya dari
sebutir beras. Syaratnya adalah Arya Menak tidak boleh menyaksikannya. Pada suatu hari, Arya Menak menjadi
penasaran. Beras di lumbungnya tidak pernah berkurang meskipun bidadari memasaknya setiap hari. Ketika
isterinya tidak ada dirumah, ia mengendap ke dapur dan membuka panci tempat isterinya memasak nasi.
Tindakan ini membuat kekuatan gaib isterinya sirna. Bidadari sangat terkejut mengetahui apa yang terjadi.
Mulai saat itu, ia harus memasak beras dari lumbungnya Arya Menak. Lama kelamaan beras itupun
makin berkurang. Pada suatu hari, dasar lumbungnya sudah kelihatan. Alangkah terkejutnya bidadari itu ketika
dilihatnya tersembul selendangnya yang hilang. Begitu melihat selendang tersebut, timbul keinginannya untuk
pulang ke sorga. Pada suatu malam, ia mengenakan kembali semua pakaian sorganya. Tubuhnya menjadi ringan,
iapun dapat terbang ke istananya. Arya Menak menjadi sangat sedih. Karena keingintahuannya, bidadari
meninggalkannya. Sejak saat itu ia dan anak keturunannya berpantang untuk memakan nasi.
Dikutip dari www.sarikata.com
cerpen jarang ditemukan bagian koda. Sehingga struktur teks cerita juga bisa memuat tiga struktur teks saja
yaitu orientasi, komplikasi dan resolusi.
Latihan Siswa
Identifikasikan struktur teks sage berikut dengan cermat !
Caadara
Cerita Rakyat Irian Jaya
Suatu saat, hiduplah seorang panglima perang bernama Wire. Ia tinggal di desa Kramuderu. Ia
mempunyai seorang anak laki-laki bernama Caadara. Sejak kecil Caadara dilatih ilmu perang dan bela diri oleh
ayahnya. Wire berharap, kelak anaknya bisa menggantikannya sebagai panglima perang yang tangguh.
Tahun berganti. Caadara tumbuh menjadi pemuda yang gagah. Caadara juga tangkas dan cakap. Wire
ingin menguji kemampuan anaknya. Karena itulah ia menyuruh pemuda itu berburu di hutan. Caadara
mengumpulkan teman-temannya. Lalu mereka berangkat berburu. Mereka berjalan melewati jalan setapak dan
semak belukar. Di hutan mereka menemui banyak binatang. Mereka berhasil menombak beberapa binatang.
Dari hari pertama sampai hari keenam, tak ada rintangan yang berarti untuk Caadara dan anak buahnya.
Tapi esok harinya mereka melihat anjing pemburu. Kedatangan anjing itu menandakan bahaya yang akan
mengancam. Caadara dan anak buahnya segera siaga. Mereka menyiapkan busur, anak panah, kayu pemukul,
dan beberapa peralatan perang. Mereka waspada.
Tiba-tiba terdengar pekikan keras. Sungguh menakutkan! Anak buah Caadara ketakutan. Tapi Caadara
segera menyuruh mereka membuat benteng pertahanan. Mereka menuju tanah lapang berumput tinggi. Tempat
itu penuh semak belukar. Di sana mereka membangun benteng untuk menangkis serangan musuh. Tiba-tiba
muncullah 50 orang suku Kuala. Mereka berteriak dan menyerang Caadara dan anak buahnya. Tongkat dan
tombak saling beradu. Sungguh pertempuran yang seru. Caadara tidak gentar. Ia memimpin pertempuran
dengan semangat tinggi. Padahal jumlah anak buahnya tak sebanding dengan jumlah musuh.
Caadara berhasil merobohkan banyak musuh. Sedangkan musuh yang tersisa melarikan diri.
Betapa kagumnya teman-teman Caadara melihat anak panglima perang Wire. Mereka segan dan kagum
padanya. Mereka pulang sambil mengelu-elukan Caadara. Kampung gempar dibuatnya. Wire sungguh bangga.
Ia juga terharu sehingga berlinang air mata. Tak sia-sia latihan yang diberikan pada Caadara. Kampung gempar
mendengarnya. Ayahnya terharu dan berlinang air mata. Pesta malam hari pun diadakan. Persiapan menyerang
suku Kuala pun diadakan, karena mereka telah menyerang Caadara.
Esok harinya, Caadara diberi anugerah berupa kalung gigi binatang, bulu kasuari yang dirangkai indah,
dengan bulu cendrawasih di tengahnya. Kemudian masyarakat desa mempelajari Caadara Ura, yaitu taktik
perang Caadara. Taktik itu berupa melempar senjata, berlari, menyerbu dengan senjata, seni silat jarak dekat,
dan cara menahan lemparan kayu. Nama Caadara kemudian tetap harum. Ia dikenal sebagai pahlawan dari desa
itu.
http://meliyatemzs.blogspot.co.id/2009/05/caadara-cerita-rakyat-dari-irian-jaya.html
Kata hubung korelatif adalah kata hubung yang menghubungkan dua kata, frasa atau klausa, dan
hubungan kedua unsur tersebut memiliki derajat yang sama.
Contoh:
1) Tidak hanya .... tetapi juga, tidak hanya .... bahkan, bukannya .....
2) Baik ...., maupun....., jangankan.......,
3) Melainkan ....., makin ......, jangankan ........,
4) Atau....., entah........
d. Kata hubung antar kalimat
Kata hubung antarkalimat digunakan untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya.
Contoh:
Biarpun demikian/begitu, sekalipun, kemudian, lagi pula, selanjutnya, sesudah itu, selain itu,
sebaliknya, akan tetapi, bahkan, sesungguhnya, namun, kecuali itu, dengan demikian, oleh karena
itu, sebelum itu, oleh sebab itu.
e. Kata hubung antarparagraf
Kata hubung antarparagraf digunakan untuk menghubungkan satu paragraf dengan paragraf
lainnya. Jenis kata hubung antarparagraf seperti berikut:
1) Kata hubung yang menyatakan tambahan pada sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya.
Contoh: di samping itu, demikian juga, tambahan lagi.
2) Kata hubung yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang telah disebutkan
sebelumnya. Contoh: bagaimanapun juga, sebaliknya, namun.
3) Kata hubung yang menyatakan perbandingan. Contoh: sebagaimana, sama halnya,
4) Kata hubung yang menyatakan akibat atau hasil. Contoh: oleh karena itu, akibatnya, jadi
5) Kata hubung yang menyatakan tujuan. Contoh: untuk itulah, untuk maksud itu.
5. Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung
Selain ciri-ciri diatas, penulisan teks cerita juga menggunakan kalimat langsung maupun tidak langsung.
a. Kalimat langsung
Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan
yang sama persis seperti apa yang dikatakan.
Ciri-ciri kalimat langsung sebagai berikut:
1) Pada kalimat langsung, kalimat petikan ditandai dengan tanga petik dua (“)
2) Huruf pertama kalimat yang dipetik menggunakan huruf kapital
3) Kalimat petikan dan kalimat pengiring dipisahkan dengan tanda baca koma (,)
4) Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, harus menggunakan tanda baca titik dua (:) di
depan kalimat langsung
5) Cara membaca pada kalimat kutipan yaitu intonasinya sedikit ditekan
Contoh: Mela mengatakan, “Aku akan pergi liburan besok.”
“Sepatumu bagus.” Kata Sinta
b. Kalimat tidak langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan atau memberitahukan perkataan orang lain
dalam bentuk kalimat berita. Ciri-ciri kalimat tidak langsung sebagai berikut:
1) Tidak menggunakan tanda petik
2) Terdapat perubahan kata ganti orang, yaitu:
a. “saya”,”aku” menjadi “dia”,”ia”
b. “kamu”,”dia” menjadi “saya”,”atau nama orang
Latihan Siswa
Bacalah cerita berikut, kemudian identifikasilah unsur kebahasaan dalam teks tersebut!
Kemudian ia bersemedi cukup lama seperti tidur. Tiba-tiba tubuhnya bergetar. Ia membuka
matanya perlahan-lahan.
“Di gunung ada sebuah lereng terjal bersalju. Di dalam goa itu aku melihat seorang
pemuda di kelilingi sinar yang menyilaukan. Dalam goa itu ada kehangatan karena ada
penghuninya. Aku yakin dialah pangeran yang hilang,” jelas wanita tua.
Wanita itu menunjukkan jalan menuju goa yang dimaksud. Permaisuri segera berangkat.
Setelah melewati banyak rintangan, akhirnya ia bertemu dengan putranya. Permaisuri dengan
cepat bisa mengenalinya karena wajahnya mirip wajah raja ketika muda. Betapa bahagianya
permaisuri. Setelah meminta izin peri salju, diajaknya Mikael pulang. Sebelumnya Mikael
menemui kuda terbang yang telah menyelamatkannya. “Aku akan siap untuk menolongmu.
Ambillah beberapa helai buluku. Jika kamu memerlukan bantuanku, masukkan buluku ke dalam
air Aku pasti datang menemuimu,” kata kuda terbang.
Mengetahui putranya kembali, raja sangat gembira. Tak lama kemudian ia dinikahkan
dengan seorang putri cantik jelita. Tapi dendam Demitri bertambah membara. Kembali ia
menyusun rencana yang lebih jahat dengan meminta bantuan negeri tetangga. Esoknya ribuan
pasukan kerajaan tetangga berdatangan dengan senjata lengkap. Hal ini membuat seluruh
kerajaan menjadi khawatir. Selama ini mereka tidak pernah bermusuhan, selalu menjalin
perdamaian dengan kerajaan tetangga. Tapi setelah melihat siapa yang memimpin penyerbuan,
mereka baru menyadari telah dikhianati oleh Demitri. Saat melihat hal itu, Pangeran Mikael
segera mengeluarkan bulu pemberian kuda terbang dan mencelupkannya ke dalam air. Seketika
muncullah kuda terbang.
“Bisakah kamu mengusir para pasukan yang akan menghancurkan kerajaan kami?” pinta
Pangeran. “Seperti janjiku kepada Pangeran. Aku akan membantu Pangeran,” jawab kuda
terbang.
Segeralah ia terbang dan mengeluarkan suara riuh. Lalu terjadilah badai besar menyapu
para prajurit penyerang. Mereka lari tunggang langgang, termasuk Demitri yang terpental entah
ke mana. Setelah beberapa saat keadaan menjadi tenang kembali. Sejak itu, nasib Demitri tidak
pernah diketahui lagi kabarnya. Beberapa tahun kemudian Pangeran Mikael diangkat menjadi
raja untuk menggantikan ayahnya. Di bawah pimpinan Mikael kerajaan semakin makmur dan
sejahtera.
Sumber : bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs, Dwi Hariningsih
Latihan Siswa
Bacalah kembali cerita berjudul “Kuda Terbang”, kemudian ceritakan kembali isinya di depan kelas dengan
bahasa yang mudah dipahami!
Latihan Siswa
Tulislah sebuah cerita imajinasi dengan judul yang kreatif! Perhatikan langkah dan syarat penulisan teks cerita
narasi! Kerjakan pada buku tugas anda, selanjutnya kumpulkan pada guru untuk mendapatkan penilaian!
Pilihlah salah satu jenis cerita berikut!
1. Fabel 3. Legenda 5. Dongeng jenaka
2. Cerpen 4. Sage
Aktivitas Siswa
Perluaslah pemahaman anda tentang materi yang disajikan dalam bab ini, kemudian kerjakan tugas-tugas
berikut! Kumpulkan hasil tugas anda kepada guru untuk mendapatkan
penilaian! Nilai Karakter Bangsa
Gemar membaca, mandiri dan
1. Pergilah ke perpustakaan,pilih dan bacalah sebuah cerita yang
rasa ingin tahu
kamu sukai! Pemahaman teks cerita
2. Kemudian urutkan kejadian yang dialami tokoh pada cerita meningkatkan kegemaran
tersebut! membaca dan rasa ingin
3. Identifikasi pula tokoh dan penokohannya! tahu siswa
4. Kerjakan dengan rapi di buku tugasmu dan presentasikan hasilnya Identifikasi tokoh cerita
melatih siswa bersikap
ke depan kelas untuk mendapatkan penilaian!
mandiri
GLOSARIUM
Frasa : Gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif
Klausa : satuan gramatikal yang berupa kelompok kata ,sekurang-kurangnya terdiri atas
subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat
Klimaks : puncak dari suatu hal, kejadian, keadaan dan sebagainya yang berkembang
secara berangsur-angsur
Topografi : kajian atau penguraian yang terperinci tentang keadaan muka bumi pada suatu
daerah
Uji Kompetensi
I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau dpada jawaban yang paling benar!
1. Cerita prosa rakyat yang tokohnya para dewa atau mahluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain
(kayangan) dan dianggap benar-benar terjadi oleh empunya disebut ......
a. Legenda
b. Mite
c. Sage
d. Fabel
2. Apabila hendak menceritakan kembali cerita imajinasi yang dibaca, langkah yang perlu dilakukan
setelah menentukan pokok-pokok cerita adalah ......
a. Menceritakan kembali cerita anak berdasarkan pokok-pokok cerita
b. Menentukan hikmah cerita berdasarkan cerita anak yang dibaca
c. Menentukan tema dan amanat cerita anak yang dibaca
d. Merangkaikan pokok-pokok cerita menjadi rangkaian cerita yang urut.
3. Berikut ini merupakan jenis teks narasi sugestif, kecuali .....
a. Cerpen
b. Dongeng
c. Autobiografi
d. Novel
4. Prosa lama yang cenderung bersifat imajinatif, didaktif, anonim, dan bentuk serta isinya statis disebut ...
a. Dongeng
b. Hikayat
c. Cerita panji
d. Cerita pendek
5. Sistematika yang menggambarkan rangkaian peristiwa (alur) dalam cerita imajinasi, yaitu .....
a. Penampilan masalah – perkenalan-klimaks-antiklimaks-penyelesaian
b. Penampilan masalah-klimaks-perkenalan-antiklimaks-penyelesaian
c. Perkenalan-penampilan masalah-klimaks-antiklimaks-penyelesaian
d. Perkenalan- klimaks-antiklimaks-penampilan masalah- penyelesaian
6. Rangkaian peristiwa dalam suatu teks cerita disebut .....
a. Tema
b. Alur
c. Amanat
d. Penokohan
7. Langkah pertama yang perlu dilakukan ketika mendengarkan sebuah dongeng agar dapat menemukan
hal menarik, yaitu ......
a. Menemukan tokoh dongeng dan karakternya
b. Merangkaikan ide-ide menarik dalam dongeng
c. Menemukan ide-ide menarik dalam dongeng
d. Menemuka tema dan amanat dalam dongeng
Kutipan dongeng ‘Aladin dan Lampu Ajaib” berikut ini untuk menjawab soal no 8
Dalam lubang gua itu terdapat tangga sampai ke dasarnya. “Ayo turun! Ambilkan aku lampu antik di dasar
gua itu,” seru si Penyihir. “Tidak, aku takut turun ke sana,” jawab Aladin. Penyihir itu kemudian
mengeluarkan sebuah cincin dan memberikannya pada Aladin.
8. Latar pada kutipan cerita tersebut yaitu .....
a. Halaman rumah
b. Di dalam rumah
c. Di hutan
d. Di dalam gua
9. Pesan moral yang terkandung dalam cerita imajinasi sering disebut dengan istilah .....
a. Tema
b. Amanat
c. Plot
d. Latar
10. Hikayat Sang Boma merupakan contoh ......
a. Mite
b. Legenda
c. Sage
d. Epos
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan struktur teks cerita imajinasi!
2. Sebutkan unsur-unsur intrinsik cerita imajinasi!
3. Jelaskan logika dari mite yang berkembang di masyarakat berikut!
Seseorang yang menyapu harus sampe tuntas,, dan tidak boleh dikumpulkan di pojokan ruangan
agar rezekinya lancar.
4. Buatlah kalimat dengan menggunakan kata keterangan waktu dan tempat!
5. Tentukan amanat yang terdapat dalam kutipan cerita imajinasi di bawah ini!
Kabar bahwa pemuda Olih telah berumah tangga dengan gadis jelita tersiar kemana-mana.
Terkabar juga padinya bertimbun-timbun. Penduduk negeri Sikice-kice mendengarnya pula.
Banyaklah orang menuju rumah si Olih untuk minta tolong. Istri si Olih masih menerima pendidik
walaupun dulu mereka menghina dia dan si Olih.
Soal Remedial
Jawablah Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menyunting teks cerita imajinasi!
2. Jelaskan yang dimaksud komplikasi dalam struktur cerita imajinasi!
3. Buatlah kalimat menggunakan kata sandang berikut!
a. Para c. Sang
b. Si d. Sri
4. Apakah arti ungkapan “diam seribu bahasa”?
5. Cermati kutipan cerpen berikut!
Suatu sore pernah saya kedatangan tamu yang tak diundang. Waktu itu saya sedang duduk rileks di
beranda rumah, sambil makan roti tawar. Tiba-tiba seorang pengemis lelaki menyodorkan telapak
tangannya pada saya. Orangnya kurus kering. Pakaian dekil dan bertambal sana sini. “Sedekah Tuan.
Kasihanilah saya orang tak punya.” Demikian sang pengemis melontarkan permintaan pada saya.
Menunjukan bagian apakah kutipan cerpen diatas?
Soal Pengayaan
Jawablah Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Jelaskan yang dimaksud narasi eksipatoris dan narasi sugestif!
2. Apakah maksud orientasi dalam teks cerita?
3. Jelaskan kegunaan tanda seru dalam kalimat!
4. Apakah yang dimaksud amanat dalam cerita? Jelaskan!
5. Temukan unsur-unsur cerita dalam “Kisah Kuda Terbang” (cerita terdapat pada materi)