Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat
menyelenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.4
5
6
dan arah masa depan. Jadi fokus visi harus internal rumah sakit sedangkan fokus
misi adalah eksternal untuk stakeholder. 4
rawat inap, rawat jalan, maupun untuk semua unit termasuk poliklinik rumah
sakit.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit bertanggung jawab mengembangkan
suatu pelayanan farmasi yang luas dan terkoordinasi dengan baik dan tepat, untuk
memenuhi kebutuhan berbagai bagian / unit diagnosis dan terapi, unit pelayanan
keperawatan, staf, medik dan rumah sakit keseluruhan untuk kepentingan
pelayanan penderita yang lebih baik.4
BAB III
TINJAUAN TEMPAT PKL
13
14
3.5.1 Visi
Menciptakan pengalaman istimewa untuk semua melalui Academic
Health System (Creating Infinite Experience for All Through Academic Health
System).5
3.5.2 Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan bermutu serta
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
2. Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan lulusan unggul,
berbasis riset dalam rumah sakit bertaraf internasional.
3. Melaksanakan penelitian kedokteran dan penelitian pendidikan
kedokteran bertaraf internasional, lintas disiplin untuk mengatasi dan
mengantisipasi masalah kesehatan dimasa depan.
4. Berperan aktif membantu pemerintah pusat dan pemerintah daerah
dalam bidang pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian kesehatan.
5. Menyelenggarakan tata kelola organisasi yang terintegrasi, efektif,
efisien, dan akuntabel, sehingga terwujud pertumbuhan finansial serta
manajemen yang handal.5
3.5.3 Komitmen
“MENOLONG, MEMBERIKAN YANG TERBAIK”
Senantiasa memberikan pelayanan paripurna yang prima, untuk meningkatkan
kepuasan dan menimbulkan kepercayaan pasien sebagai pelanggan utama kami.5
3.5.5 Kebersihan 5
1. Ringkas
2. Rapih
3. Resik
4. Rawat
5. Rajin
3.7 Nilai, Makna & Prilaku Utama RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
– FKUI 5
No. Nilai Makna Prilaku Utama
1 Integritas Keselarasan antara Beriman dan bertaqwa
perkataan dan perbuatan Jujur dan konsisten
serta etika, moral dan Memegang teguh etika
kemanusiaan
2 Profesionalisme Kompeten dan Komponen dan belajar
bertanggung jawab dalam berkelanjutan
menjalankan tugas Bertanggung jawab dan
berdedikasi
Disiplin dan taat pada
aturan
3 Kepedulian Melayani dengan empati, Peduli dan empati
tulus dan peduli Cepat tanggap
Saling menghargai
4 Kolaborasi Bekerja sama secara Proaktif bekerja sama
terpadu dalam kesetaran Saling menolong dan
untuk mencapai tujuan bersinergi
bersama Integritas dalam
kesejahteraan
5 Keunggulan Menghasilkan yang Berorientasi pada standar
terbaik secara kreatif, tertinggi
inovatif, dan berkelanjutan Inovatif, kreatif dan
mutakhir
Terbuka terhadap
perubahan berwawasan
ke depan
19
BAB IV
KEGIATAN PKL
21
Poltekkes Kemenkes Jakarta II
22
1. Barang dipesan berdasarkan kebutuhan dari satelit farmasi atau unit lain.
2. Distributor menerima pesanan dan mengirim barang ke Gudang Farmasi.
3. Barang yang datang diperiksa kesesuaiannya dengan permintaan oleh
petugas Gudang dan tim PPHP (Panitia Penerima Hasil Pekerjaan)
bersama dengan supplier.
4. Barang masuk gudang dan dicatat dalam kartu stok.
Barang Mengisi
Defekta
diambil kartu stok
Barang Pemeriksaan
diambil kembali
1. Defekta diterima oleh gudang dari satelit farmasi atau unit lainnya.
2. Barang diambil oleh petugas gudang yang sebelumnya dilihat lebih
dulu stoknya melalui IT kemudian diambil berdasarkan jumlah yang
diminta dan mengisi kartu stok setelah barang diambil.
3. Petugas gudang lainnya melakukan double checking (pemeriksaan
ulang) barang yang telah disiapkan.
4. Selanjutnya barang yang sudah disiapkan diambil oleh satelit farmasi
atau unit lain yang membuat permintaan.
Kegiatan PKL yang dilakukan di Gudang IAL diantaranya:
1. Membantu menyiapkan pesanan obat, alat kesehatan atau B3 dari satelit
farmasi atau unit lain yang membuat permintaan
2. Melakukan sampling kartu stok obat generik, obat merek dagang dan
sirup
3. Membantu menyusun B3 secara alfabetis dan melihat kelengkapan
MSDS B3
4. Mengecek pesanan dan stok obat alkes di IT
5. Meminta approve permintaan yang sudah disiapkan
6. Merapikan obat kemo yang ada di dalam kulkas
7. Membantu menempelkan stiker high alert pada sediaan obat golongan
high alert
8. Membantu mengecek kembali penyusunan obat LASA
b. Pengkajian resep
c. Dispensing obat
d. Obat diberikan
e. Pembuatan surat elegibilitas peserta
f. Input tagihan
g. Pemberian input tagihan ke CMU
BAB V
PEMBAHASAN
32
Poltekkes Kemenkes Jakarta II
33
Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai dari gudang farmasi ke satelit-satelit
farmasi serta unit pelayanan.
Sistem perencanaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis
Habis Pakai di Instalasi Farmasi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dilakukan
satu kali dalam setahun. Perencanaan dilakukan dengan mengumpulkan data
permintaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai dari
semua satelit dan unit, serta mempertimbangkan data penggunaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai tersebut pada periode
pengadaan sebelumnya. Setelah perencanaan selesai dibuat, data tersebut dikirim
ke Bagian Pelayanan Medik. Setelah diolah perencanaan tersebut akan diadakan
oleh Unit Layanan Pengadaan. Dalam satu tahun terdapat satu periode
perencanaan yaitu periode Agustus-September.
Gudang Farmasi Pusat merupakan tempat penyimpanan seluruh Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai yang akan didistribusikan
ke setiap satelit. Satelit-satelit farmasi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
memiliki jadwal rutin setiap minggunya untuk melakukan permintaan barang
atau defekta ke Gudang Farmasi Pusat. Selain defekta mingguan, gudang farmasi
pusat juga melayani defekta obat langsung yang dilakukan apabila obat dibutuhkan
secara cito.
Alur pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis
Habis Pakai di Gudang Farmasi Pusat yaitu daftar permintaan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai dari seluruh satelit farmasi
diterima melalui Electronic Health Record (EHR). Daftar Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai yang diminta oleh satelit farmasi
selanjutnya dicetak, kemudian petugas gudang menyiapkan semua Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai yang diminta.
Pengambilan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
harus sesuai dengan permintaan ataupun disesuaikan dengan stok Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai. Setiap Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai yang diambil dari tempat
penyimpanannya harus ditulis jumlahnya pada kartu stok masing-masing Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai. Selanjutnya dilakukan
pemeriksaan ulang oleh petugas gudang lainnya terhadap Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai yang telah disiapkan sebelum
pengepakan. Setelah siap, Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis
Habis Pakai akan diambil oleh satelit farmasi atau unit lain yang membuat
permintaan.
Gudang Farmasi Pusat RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo sudah
menjalankan fungsinya dengan cukup baik. Sistem penyimpanan dan distribusi di
Gudang Farmasi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo menggunakan sistem FEFO
dan FIFO. Obat-obat dengan masa kadaluarsa dekat akan dibuat retur ke
distributor (3 bulan menjelang kadaluarsa). Hal ini dilakukan untuk menjamin
bahwa obat yang diterima oleh pasien merupakan obat dengan kualitas yang
masih baik (tidak melewati tanggal kadaluarsa).
pelayanan resep di satelit farmasi tiap lantai sudah tutup. Untuk pemantauan stok
sudah dilakukan oleh petugas farmasi sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP)
yang berlaku dan dilakukan dengan pengecekan stok melalui EHR.
Satelit farmasi yang ada di semua lantai Gedung A sudah tidak
menggunakan kartu stok, hanya Satelit Farmasi Basement Gedung A yang
menggunakan kartu stok. Stok pada satelit farmasi setiap lantai menggunakan
EHR. Pada EHR juga terdapat Form Pemberian Obat (FPO) yang merupakan
evaluasi pemberian obat oleh farmasi ke pasien. Resep yang masuk ke sistem
EHR akan diinput dan diverifikasi oleh petugas farmasi di satelit farmasi yang
bersangkutan. Apabila ada obat yang tidak tersedia, maka petugas farmasi dapat
mengganti dengan obat lainnya yang sama zat aktifnya (subtitusi generik) sesuai
dengan formularium rumah sakit. Penandaan dengan print etiket sudah
diberlakukan di semua Satelit Farmasi yang ada di RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo. Print etiket sendiri bermanfaat untuk mempercepat pelayanan
resep dan menghindari kesalahan penulisan etiket oleh petugas farmasi atau
kesalahan pembacaan etiket oleh perawat di ruangan pasien.
farmasi yang bersangkutan. Apabila ada obat yang tidak tersedia, maka petugas
farmasi dapat mengganti dengan obat lainnya yang sama zat aktifnya (substitusi
generik), sedangkan obat yang zat aktifnya beda namun sama indikasinya
(substitusi terapetik) sesuai dengan formularium rumah sakit harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu oleh dokter yang meresepkan. Penandaan dengan print
etiket sudah diberlakukan di satelit farmasi rawat inap Gedung PJT.
Permasalahan yang ditemukan di PJT Rawat Inap adalah kurangnya
sumber daya manusia yang mengakibatkan penyiapan resep, obat dan alkes
mengalami kendala.
Untuk paket tindakan, dokter atau perawat yang bertugas dapat meminta
langsung ke petugas farmasi melalui formulir permintaan alkes yang diajukan
oleh dokter atau perawat.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Ahli Madya Farmasi yang dilakukan
di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo yaitu membantu apoteker dan
tenaga kefarmasian dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian.
2. Alur pelayanan resep di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo yaitu
mengkaji resep yang masuk melalui sistem EHR, mencetak order
penyiapan resep dan etiket, menyiapkan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai, menempelkan etiket,
melakukan pengemasan, memeriksa ulang Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai sebelum diserahkan, serta
menyerahkan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis
Pakai yang telah disiapkan kepada perawat atau keluarga pasien.
3. Sistem pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan
Medis Habis Pakai dibagi menjadi dua, yaitu sentralisasi dan
desentralisasi. Sentralisasi adalah sistem distribusi terpusat, artinya
semua barang farmasi disiapkan dan didistribusikan di Gudang Farmasi.
Sistem ini diterapkan pada pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai dari Gudang Farmasi IAL ke
Satelit-satelit Farmasi serta unit. Desentralisasi adalah sistem distribusi
yang melewati satelit terlebih dahulu sebelum sampai ke ruangan,
seperti di Satelit Farmasi Basement Gedung A yang kemudian
didistribusikan kembali ke Satelit Farmasi pada masing-masing lantai.
4. Cara penyimpanan perbekalan farmasi di RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo adalah berdasarkan stabilitas sediaan, bentuk dan jenis
sediaan. Kemudian penyusunan obat tersebut dilakukan secara alfabetis
dengan memperhatikan metode FIFO dan FEFO. Adapun obat-obatan
yang memerlukan penyimpanan khusus dan terpisah antara lain: obat
high alert, LASA, narkotika, dan psikotropika.
42
Poltekkes Kemenkes Jakarta II
43
6.2 Saran
Daftar Pustaka
44
Poltekkes Kemenkes Jakarta II
45
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6