You are on page 1of 1

Assassin’s Creed III awalnya terasa seperti udara segar melihat latarnya yang diisi dengan hutan

belantara serta karakter utama baru yang bukanlah orang putih tampan. Sayangnya kedua aspek
tersebut terkesan kurang matang.

Bagian hutan sangatlah membosankan karena tak banyak hal yang bisa kamu lakukan dan 70%
yang kamu dilakukan di area ini hanya lari menuju kota. Karakter Connor sendiri ternyata tidak
menarik sesuai ekspektasi. Connor mungkin menjadi karakter utama terburuk yang pernah ada di
sepanjang franchise. Karakternya yang terlalu pendiam, penuh komplain dan selalu cemberut
sepanjang game.

Pada aspek gameplay, Assassin’s Creed III tidaklah buruk, namun beberapa side mission tergolong
membosankan. Namun disisi baiknya adalah keberadaan naval battle yang nantinya
disempurnakan kembali di seri selanjutnya.

Bug, glitch dan masalah teknis yang terjadi pada awal rilis game ini tentunya menjadi sesuatu yang
melegenda dan tak terlupakan. Namun diluar dari ketiga hal tersebut, Assassin’s Creed Unity
berikan twist yang unik pada formula Assassin’s Creed.

Paris menjadi salah satu latar tempat terbaik yang ditawarkan franchise ini. Tak sekedar karena
gedung yang lebih besar dari sebelumnya, namun juga dari segi arsitektur gedung, atmosfir, dan
keseluruhan desain yang memang diracik dengan baik. Aspek gameplay sendiri meskipun sama
dengan game sebelumnya, disuntikkan beberapa elemen baru untuk membuat game terasa berbeda
dari sebelumnya. Game juga miliki fitur co-op yang menarik untuk dimainkan bersama teman.
Sayangnya fitur ini tak diperdalam lagi untuk seri-seri selanjutnya.

You might also like