You are on page 1of 15

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan

fenomenologi interpretatif. Penelitian kualitatif efektif digunakan untuk

memperoleh informasi yang spesifik mengenai nilai, opini, perilaku dan konteks

sosial dari sudut pandang partisipan. Partisipan disini merupakan orang-orang

yang diwawancarai, diobservasi, dimintai data, pendapat, pemikiran dan

persepsi.33 Pendekatan fenomenologi interpretatif merupakan pendekatan yang

berusaha untuk memahami makna dari berbagai peristiwa dan interaksi manusia

di dalam situasinya yang khusus.34

Fenomenologi interpretatif menggambarkan pengalaman suatu peristiwa yang

dialami seseorang. Penelitian ini dilakukan dalam situasi penelitian yang alami,

sehingga tidak ada batasan dalam memahami atau memaknai fenomena yang

diteliti. Dengan demikian cara fenomenologi interpretatif menekankan pada

berbagai aspek subjektif dari perilaku manusia supaya dapat memahami tentang

bagaimana dan makna apa yang mereka bentuk dari berbagai peristiwa atau

pengalaman di dalam kehidupan sehari-harinya.33,34

2. Populasi dan Sampel Penelitian

2.1 Populasi

Populasi merupakan sekelompok subjek yang akan menjadi sasaran

penelitian.35 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di

33
34

ruang Intensive Care Unit (ICU), pasien yang menjalani perawatan di ruang ICU

dan keluarga yang terlibat secara langsung dalam perawatan pasien di Rumah

Sakit Bumi Panua Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo.

2.2 Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi. Sampel dalam penelitian kualitatif tidak

disebut dengan responden akan tetapi menggunakan istilah aktor, narasumber,

partisipan atau informan. Partisipan dalam penelitian kualitatif dipilih berdasarkan

faktor-faktor kontekstual dari fenomena yang diteliti melalui kemampuannya

dalam memberikan informasi yang maksimum. Penentuan besar sampel pada

penelitian kualitatif dianggap sudah memadai apabila data yang diperoleh telah

jenuh dan tidak ada informasi baru yang didapatkan dalam penelitian (tersaturasi).

Besar sampel pada penelitian ini yaitu 11 perawat, 5 pasien, dan 8 keluarga

pasien.34 Partisipan dalam penelitian ini diseleksi dengan teknik sampling non

probability sampling dengan desain purposive sampling. Purposive sampling

yaitu teknik penentuan partisipan dengan pertimbangan tertentu sesuai yang

dikehendaki peneliti. Kriteria dari subjek penelitian ini harus memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi.36

2.2.1 Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik partisipan yang dapat dimasukkan atau

layak untuk diteliti.36 Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
35

a. Perawat

1) Pendidikan minimal D3 Keperawatan.

2) Perawat yang mempunyai pengalaman kerja minimal 2 tahun.

b. Pasien

1) Pasien dewasa.

2) Pasien yang sedang dirawat dan telah menjalani perawatan di ICU minimal

3 hari.

3) Kesadaran Composmentis dengan skor GCS 14-15.

4) Pasien yang tidak mengalami gangguan dalam komunikasi, kognitif, dan

pendengaran.

c. Keluarga

1) Anggota keluarga yang terlibat langsung dalam perawatan pasien.

2) Anggota keluarga berusia > 21 tahun.

3) Anggota keluarga yang bisa membaca, menulis, dan berbahasa indonesia

tanpa kendala.

2.2.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteristik partisipan yang tidak dapat dimasukkan

atau tidak layak untuk diteliti.37 Kriteria eksklusi dalam penelitian ini antara lain :

1) Kepala ruangan ICU.

2) Partisipan yang tidak dapat menjalankan proses wawancara meskipun peneliti

telah membuat janji berulang.


36

3. Tempat dan Waktu Penelitian

3.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit

Bumi Panua Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo.

3.2 Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Maret sampai dengan April 2018.

4. Definisi Istilah

4.1 Caring co-creation

Caring co-creation merupakan proses interaktif yang didasarkan pada

kolaborasi, kepercayaan, pengetahuan, keterampilan dan informasi antara tim

interprofessional dengan pasien dan keluarga sehingga mendorong tercapainya

pemenuhan kebutuhan pasien.15

4.2 Pressure Injury

Pressure injury adalah kerusakan jaringan yang terjadi apabila kulit dan

jaringan lunak di bawahnya tertekan oleh tonjolan tulang dan permukaan eksternal

dalam jangka waktu yang lama. Pressure injury ini bisa terjadi pada pasien yang

berada dalam suatu posisi dalam jangka waktu lama baik posisi duduk maupun

berbaring.2,3
37

4.3 Pasien Kritis di ruang Intensive Care Unit (ICU)

Pasien kritis di ruang ICU adalah pasien dengan masalah kesehatan yang

kritis bahkan dalam keadaan terminal yang sepenuhnya tergantung pada orang

yang merawatnya dan memerlukan perawatan secara intensif. Pasien kritis

merupakan pasien dengan kondisi yang memerlukan pengelolaan fungsi sistem

organ tubuh secara terkoordinasi, berkelanjutan, dan memerlukan pemantauan

secara terus menerus.1

5. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

5.1 Alat Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, instrumen penelitian yang digunakan adalah

peneliti sendiri dan tidak dapat diwakilkan atau didelegasikan oleh siapapun.

Peneliti terlibat secara langsung dalam pengumpulan data, sehingga peneliti

benar-benar mengenal partisipan.37

Peneliti merupakan alat penelitian utama dalam penelitian kualitatif, untuk itu

diperlukan beberapa persiapan agar proses penelitian dapat berjalan dengan baik.

Langkah pertama yang dibutuhkan adalah memahami masalah yang diteliti

melalui studi literatur dengan tujuan agar ketika melakukan wawancara peneliti

mampu menggali masalah secara mendalam kepada partisipan. Kedua, membina

hubungan saling percaya dengan partisipan. Ketiga, peneliti membutuhkan

instrumen pendukung untuk mengumpulkan data, antara lain :38


38

5.1.1 Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara dibuat untuk memudahkan peneliti dalam melakukan

proses wawancara sehingga mencapai tujuan penelitian.34 Pedoman ini disusun

berdasarkan teori yang relevan, dimulai dengan pertanyaan terbuka, tidak kaku

dan dapat berkembang selama proses, tanpa keluar dari topik yang ditetapkan.39

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah semi-structure

interview atau semi terstruktur. Jenis wawancara semi terstruktur dianggap sesuai

untuk penelitian ini karena menggunakan pedoman wawancara yang dapat

menjamin peneliti mengumpulkan jenis data yang sama dari partisipan.34

5.1.2 Field Note (Catatan Lapangan)

Field Note merupakan dokumen tertulis peneliti yang berasal dari hasil

observasinya yang khusus berisi catatan pribadi seperti berbagai respon subjektif

dan berbagai interpretasi dari proses-proses sosial yang ditemui peneliti. Field

Note ini berisikan dokumentasi tanggal, waktu, dan respon nonverbal yang

ditunjukkan partisipan saat wawancara seperti interaksi sosial, ekspresi wajah,

bahasa tubuh, dan reaksi partisipan ketika berbicara.34

5.1.3 Alat Perekam Suara

Alat rekaman sangat membantu peneliti untuk mengingat kata demi kata dari

partisipan sehingga akan mudah dibuat transkrip. Alat perekam harus dipilih yang

ukurannya tidak terlalu besar tetapi mampu menangkap suara dari jarak jauh.34

Alat perekam suara yang digunakan oleh peneliti yaitu recorder dengan merk
39

Sony, tipe ICD-PX240 dengan kapasitas memori 4GB, battery type (dry battery)

AAA x2, battery life for recording 32 jam, maximum files 495, recording and

playback format MP3.

5.2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan

menggunakan panduan wawancara yang dilakukan secara indepth atau intens.

Wawancara pada penelitian kualiatif yaitu dimana peneliti ingin mengetahui dan

menemukan pandangan partisipan terhadap fenomena yang diteliti.35

Dalam hal ini peneliti berusaha sebisa mungkin membiarkan jawaban

partisipan mengalir, tetapi jika sudah menyimpang maka peneliti mulai

mengarahkan agar kembali kepada substansi. Pengumpulan data dalam penelitian

ini menggunakan tiga tahap, yaitu :35

5.2.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan peneliti meliputi beberapa kegiatan. Adapun

kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini seperti : (1) menyusun rancangan

penelitian, (2) memilih tempat penelitian sesuai dengan fenomena, (3) mengurus

surat penelitian dan uji etik dari Prodi Magister Keperawatan Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro, (4) mengurus surat ijin penelitian, (5) menentukan

partisipan sesuai dengan kriteria, (6) menyiapkan kegiatan penelitian.


40

5.2.2 Tahap Pelaksanaan

Wawancara dibagi menjadi tiga fase antara lain fase orientasi, fase kerja dan

fase terminasi. Estimasi waktu yang diperlukan untuk wawancara adalah 20-30

menit untuk masing-masing partisipan dalam sekali wawancara.34 Hal ini

dimaksudkan agar partisipan tetap fokus pada penelitian dan tidak mengalami

kejenuhan. Fase orientasi (1) peneliti menyampaikan tujuan dan prosedur

penelitian, yang akan berlangsung kurang lebih 5 menit untuk tiap-tiap partisipan.

Fase kerja (2) dimulai ketika peneliti melakukan wawancara dengan

mengajukan beberapa pertanyaan sesuai dengan pedoman wawancara yang telah

disiapkan, namun tidak bersifat kaku karena pertanyaan akan berkembang dengan

sendirinya seiring proses yang sedang berlangsung dan tentunya tanpa

meninggalkan landasan teori yang telah ditetapkan dalam penelitian. Estimasi

waktu pada fase ini adalah 10-20 menit.34,35

Fase terminasi (3) yaitu peneliti menyampaikan ucapan terima kasih atas

keterlibatan partisipan dalam proses penelitian. Selain itu, peneliti kembali

membuat kontrak waktu dan tempat untuk mempersiapkan adanya kemungkinan

wawancara lanjutan, jika ada data yang perlu divalidasi atau belum sempat terkaji

pada saat wawancara pertama. Tahap ini berlangsung kurang lebih 5 menit untuk

setiap partisipan.34,35

6. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data merupakan proses penyusunan data agar dapat diinterpretasikan.

Interpretasi data artinya memberikan makna kepada analisis, menjelaskan


41

kategori, mencari hubungan antara konsep yang mencerminkan pandangan atau

perspektif peneliti.39 Proses analisis data pada penelitian kualitatif dilakukan

setelah pengumpulan data selesai dari semua partisipan. Model analisis data yang

dilakukan pada penelitian ini yaitu sesuai tahapan analisis data bentuk colaizzi :40

1) Membuat transkrip data berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan.

Hasil catatan yang juga didapatkan dicantumkan pada transkrip, yang berguna

untuk mempertegas hasil dari wawancara tersebut.

2) Setelah membuat transkrip, kemudian peneliti membaca hasil transkrip tersebut

secara berulang-ulang untuk mengidentifikasi pernyataan yang bermakna dari

setiap partisipan. Pernyataan yang bermakna tersebut dari setiap partisipan dan

berdasar dari catatan lapangan saat dilakukannya penelitian disebut sebagai

kata kunci.

3) Mengulang semua proses ini untuk semua hasil transkrip partisipan yang

kemudian menentukan kategori. Semua pernyataan yang memiliki makna yang

sama atau hampir sama dijadikan dalam satu kategori.

4) Memahami berbagai kategori secara utuh dan menelusuri tema yang mungkin

muncul. Kategori yang telah didapatkan, menjadikan pernyataan yang

bermakna dan saling berhubungan sehingga dapat dijadikan tema.

5) Membuat formulasi tema-tema yang muncul. Kategori yang sejenis dan terkait

dirumuskan dalam bentuk tema.

6) Mengintegrasikan hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk deskripsi naratif

yang lengkap, sistematis dan jelas tentang analisis tersebut. Tujuan penjabaran
42

tersebut adalah untuk mengkomunikasikan struktur makna yang telah berhasil

diidentifikasi dari persepsi partisipan.

7) Mengklarifikasi hasil deskriptif analisis data yang telah dibuat dengan

mengembalikan kepada partisipan untuk memastikan apakah sudah sesuai

dengan apa yang disampaikan.

7. Etika Penelitian

Penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek dari penelitian harus

menghormati hak dan integritas kemanusiaan. Prinsip etik dalam melakukan

penelitian menurut ANA (American Nurse Association) yang berkaitan dengan

peran perawat adalah sebagai berikut :39

7.1 Autonomy

Autonomy artinya partisipasi yang diberikan oleh partisipan bersifat sukarela

dan peneliti harus menjelaskan pada partisipan bahwa partisipan diberikan hak

dan kebebasan dalam memilih untuk berpartisipasi atau tidak dalam penelitian,

tanpa paksaan dan apabila partisipan merasa tidak nyaman, partisipan dapat

mengundurkan diri. Setelah menjelaskan secara detail terkait penelitian yang

dilakukan peneliti memberikan lembar informed consent kepada partisipan.

7.2 Beneficence

Peneliti diharapkan mampu memberikan manfaat dari penelitiannya, baik

bagi partisipan, peneliti, pihak terkait maupun masyarakat pada umunya.


43

Penelitian ini memiliki maanfaat bagi pasien dan keluarga yaitu tersalurkannya

aspirasi dan keinginan mereka terkait tindakan pencegahan pressure injury. Bagi

perawat dalam upaya peningkatan pelayanan keperawatan tentang kebutuhan

pasien dan keluarga. Bagi rumah sakit hasil penelitian ini dapat dijadikan

masukan dan bahan pertimbangan dalam menciptakan lingkungan kerja yang

mendukung terciptanya budaya caring co-creation di ruang ICU sebagai upaya

peningkatan pelayanan kepada pasien dan keluarga. Bagi peneliti, penelitian ini

dapat menambah wawasan peneliti secara umum dan penelitian mengenai caring

co-creation untuk pasien dan keluarga dalam pencegahan pressure injury pada

pasien kritis di ruang ICU dapat digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya.

Bagi institusi pendidikan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data

tambahan dan informasi dalam penelitian keperawatan dan untuk pengembangan

penelitian pada ruang lingkup yang sama.

7.3 Nonmaleficence

Penelitian dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada partisipan.

Tidak ada tindakan yang dilakukan selama proses penelitian ini yang

menyebabkan suatu penderitaan ataupun menyakiti partisipan. Pada penelitian ini

partisipan hanya menjawab pertanyaan yang diberikan dan tidak diberikan

intervensi atau suatu tindakan yang dapat membahayakan partisipan.

Partisipasi dari partisipan dalam penelitian dihindarkan dari keadaan yang

tidak menguntungkan. Partisipan diyakinkan bahwa partisipasi dan informasi

yang diberikan dalam penelitian ini tidak akan dipergunakan dalam hal-hal yang
44

merugikan partisipan dalam bentuk apapun. Pernyataan tersebut tercantum dalam

lembar permohonan menjadi partisipan yang kemudian dibaca oleh calon

partisipan, dilakukan sebelum mengisi lembar persetujuan untuk lebih

meyakinkan partisipan.

7.4 Confidentiality

Partisipan mempunyai hak meminta bahwa data yang diberikan harus

dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan rahasia

(confidentiality). Penelitian ini benar-benar menjaga kerahasiaan partisipan

dengan tidak meminta partisipan untuk mencantumkan nama namun hanya

mencantumkan tanda tangan atau inisial nama pada lembar persetujuan menjadi

partisipan. Peneliti memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik

informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang diperoleh

dijamin kerahasiaannya oleh peneliti sehingga hanya kelompok data tertentu yang

akan dilaporkan pada hasil riset.

7.5 Justice

Dalam melakukan penelitian ini semua partisipan mendapatkan perlakuan

yang sama tanpa membedakan gender, ras, dan agama.

8. Pengujian Keabsahan Data (Trustworthiness of Data)

Dalam penelitian kuantitatif pada umumnya menggunakan istilah reliabilitas

dan validitas untuk menentukan keabsahan (kualitas) hasil temuan. Kualitas data
45

(hasil temuan) dari penelitian kualitatif ditentukan dari keabsahan data yang

dihasilkan, lebih tepatnya keterpercayaan, keautentikan, dan kebenaran terhadap

informasi dari hasil penelitian yang dilakukan.34

Terdapat empat istilah yang pada umumnya digunakan untuk menyatakan

keabsahan hasil temuan penelitian kualitatif yaitu kredibilitas, transferabilitas,

dependabilitas, dan konfirmabilitas. Istilah kredibilitas sama artinya dengan

validitas internal pada studi kuantitatif, transferbilitas sama dengan istilah

validitas eksternal. Selain itu istilah dependabilitas sama dengan reliabilitas, dan

konfirmabilitas sama dengan istilah objektivitas atau kenetralan pada penelitian

kuantitatif. Adapun penjelasan mengenai keabsahan data pada penelitian kualitatif

sebagai berikut.34

8.1 Kredibilitas (Keterpercayaan Data)

Prinsip kredibilitas bertujuan untuk menilai apakah kebenaran penelitian

kualitatif dapat dipercaya, dalam makna dapat mengungkapkan kenyataan

sesungguhnya. Untuk memenuhi kriteria ini peneliti perlu melakukan triangulasi

dan member-check.34

Triangulasi digunakan untuk melihat suatu realitas dari berbagai sudut

pandang atau perspektif sehingga lebih akurat. Terdapat 4 jenis triangulasi yaitu

triangulasi sumber, triangulasi metode, triangulasi teori dan triangulasi waktu.38,39

Pada penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi teori dan triangulasi waktu.

Triangulasi teori yaitu penggunaan perspektif teori yang bervariasi dalam

menginterpretasikan data yang sama, melakukannya dengan cara mengkaji dari


46

berbagai teori yang relevan. Peneliti membandingkan data yang diperoleh dari

penelitian dengan teori yang ada baik dari buku maupun jurnal referensi.

Triangulasi waktu yaitu peneliti melakukan wawancara dalam waktu yang

berbeda.

Member-check adalah proses pengecekan data kepada partisipan untuk

mengetahui kesesuaian data yang diperoleh dari partisipan. Partisipan membaca,

mengoreksi hasil wawancara yang dibuat oleh peneliti. Tujuan member-check

yaitu untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang

diberikan oleh partisipan.38,39 Setiap partisipan dilakukan member-check sebanyak

2 kali.

8.2 Transferability (Keteralihan)

Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif,

menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke

populasi dimana sampel tersebut diambil. Transferability mengarah pada

generalisasi penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam

populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada sampel yang secara

reprensentatif mewakili populasi itu.38,39 Peneliti membuat laporan penelitian ini

dengan memberikan uraian yang jelas dan rinci serta sistematis, sehingga

diharapkan pembaca dapat dengan jelas memahami hasil penelitian serta dapat

memutuskan bias atau tidak dalam mengaplikasikan hasil penelitian di tempat

lain.
47

8.3 Dependability (Kebergantungan)

Dependabilitas disebut reliabilitas dalam penelitian kuantitatif. Uji

dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses

penelitian. Peneliti melakukan telaah secara menyeluruh terhadap aktifitas

penelitian, mulai menentukan sumber data, melakukan analisa data, melakukan uji

keabsahan data, sampai membuat kesimpulan harus dapat ditunjukkan oleh

peneliti.38,39 Pengujian dependability dilakukan oleh pembimbing untuk

mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti mulai dari menentukan masalah/focus,

memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, uji

keabsahan data, hingga membuat kesimpulan. Secara singkatnya, peneliti harus

dapat menunjukkan jejak aktivitas lapangannya.

8.4 Confirmability (Kepastian)

Uji konfirmabilitas berasal dari konsep objektifitas menurut pandangan

penelitian kuantitatif. Pemastian bahwa sesuatu objektif atau tidak, tergantung

pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat dan penemuan

seseorang.38,39 Peneliti melakukan pengujian ini dengan melakukan konsultasi

bersama dengan pembimbing, serta melakukan konfirmasi di akhir wawancara

dengan mengulang kembali jawaban yang telah disampaikan oleh informan.

You might also like