You are on page 1of 2

FOOT ROT

KAUSA

Penyakit foot rot atau kaki membusuk atau borok ceracak tergolong penyakit bakterial dan
disebabkan oleh Bacteroides (Fusobacterium) nodosus. Kondisi kandang yang basah dan kotor juga
sering dikaitkan dengan kejadian penyakit ini. Kaki ternak yang luka karena jatuh pada lantai
kandang yang licin dan basah menjadi pintu masuk bakteri tersebut. Kaki akan mengalami
peradangan dan akhirnya membusuk (Tomaszewska et al., 1993).

PATOFISIOLOGIS

Penyebab penyakit ini adalah Dichelobacter nodosus. Bakteri ini menyebabkan gejala klinis (virulen,
intermediate dan benign). Faktor predisposisinya adalah infeksi Fusobacterium necrophorum yang
menimbulkan awal dermatitis interdigital, bisa berlanjut infeksi D. Nodosus. Pada kondisi lembap
dan hangat, bakteri lebih siap melakukan penetrasi pada kulit di sekitar interdigital. Inflamasi terlihat
dair gejala awal yang ditandai adanya kebengkakan dan pada area interdigiti, terdapat batas kulit
dan kuku retk dan terpisahnya lapisan tanduk yang masih lunak. Gejala semakin memburuk bila
disertai bau busuk dan lapisan tanduk mengelupas menyebabkan under run sole atau foot rot.

GEJALA KLINIS

Gejala Klinis atau tanda-tanda dari penyakit foot rot ini antaralain Kaki pincang, bagian atas kuku
meradang, ternak lebih banyak diam, berwarna merah, abses disekitar kuku, diantara kuku pecah
dan meradang, bau busuk, adanya nanah pada kuku yang terluka, Nafsu makan turun, kondisi badan
menurun.

DIAGNOSA

Diagnosa awal biasanya berdasarkan pemeriksaan klinis. Kultur bakteri digunakan untuk
meneguhkan diagnosa dan harus sejalan dengan pemeriksaan klinis dan epidemiologi.

DIAGNOSA BANDING

Bedakan dengan abses pada kaki, benda asing, granuloma, fibroma, trauma, contigous ecthyma,
bluetongur, ulcerative dermatitis, dermatophilosis, dan laminitis.

TERAPI dan Pencegahan

Penanganan penyakit ini harus dilakukan dengan teliti, yaitu kaki yang terinfekasi dibersihkan
dengan air. Kulit yang telah mati dikelupas dan dibersihkan. Secara tradisional dapat dilakukan
dengan cara menggunakan kapur barus dan minyak tanah atau air tembakau. Untuk menghindari
lalat, dapat dispray menggunakan obat anti lalat. Pemberian suntikan antibiotika dapat dilakukan
selama 3-5 hari. Ternak penderita sebaiknya dipindahkan ke tempat yang kering.

Penyakit foot rot dapat dicegah dengan selalu memperhatikan kondisi kandang. Ternak diusahakan
selalu berada di lantai yang kering dan dilakukan pemotongan kuku. Lumpur dan kotoran sebagai
pemicu penyakit ini, selalu dibersihkan agar tidak terselip diantara kuku.
Sumber;

Tomaszewska, M. W., I. M. Mastika., A. Djajanegara., S.Gardiner Dan T. R.Wiradarya. 1993. Produksi


Kambing Dan Domba Di Indonesia. Sebelas Maret University Press. Surakarta.

Sjamsul Bahri, R. M. A. Adjid, Beriajaya, Dan April H Wardhana. Manajemen Kesehatan Dalam Usaha
Ternak Kambing. Balai Penelitian Veteriner, Pusat Penelitian Dan Pengembangan
Peternakan; Po Box 151 Bogor 16114. Lokakarya Nasional Kambing Potong.

Buku cetak IPDV

You might also like