You are on page 1of 15

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

“Inovasi Peningkatan Pertolongan Antenatal Care (ANC)


dengan Gerakan Wisuda dan Hypnopregnancy
(Gerwihisi)“

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan Masyarakat


Oleh Kelompok 1 :
1. Fepy Sisiliay (16.14.02.011)
2. Refita Setyafani Putri (16.14.02.026)
3. Sofa Ahya Sayyidatul Husna (16.14.02.031)

AKADEMI KEBIDANAN PAMENANG


JL. SOEKARNO HATTA NO. 15 BENDO-PARE-KEDIRI
TELEPON (0354) 393102-FAX (0354) 395480
TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat

menyelesaikan Makalah Kesehatan Masyarakat yang berjudul “Inovasi

Peningkatan Pertolongan Antenatal Care (ANC) dengan Gerakan Wisuda

dan Hypnopregnancy (Gerwihisi)”

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di

dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami

harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi

perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna

tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami

sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila

terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami.

Pare, 20 September 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Tujuan
2
1.3 Manfaat
2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kondisi Kekinian...........................................................................................4
2.2 Solusi yang Ditawarkan sebelumnya.............................................................7
2.3 Pihak-Pihak yang Dipertimbangkan..............................................................7
2.4 Langkah Strategis...........................................................................................8

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................12
3.2 Saran..............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ibu adalah sosok perempuan yang paling berjasa dalam kehidupan seoran

anak termasuk kita. Kasih ibu sepanjang masa, begitulah peribahasa yang kita

kenal untuk menggambarkan betapa besarnya kasih sayang ibu untuk anaknya,

tak ada perumpamaan seindah apapun munkin yang sebanding dengan realita

kasih sayang yang ibu berikan dengan tulus kepada kita. Ibu adalah anggota

keluarga yang berperan penting dalam mengatur semua terkait urusan rumah

tangga, pendidikan anak dan kesehatan seluruh keluarga. Dalam

penyelenggaran upaya kesehatan, ibu dan anak merupkan anggota yang perlu

mendapatkan prioritas. Oleh karena itu, upaya peningkatan kesehatan ibu dan

anak mendapat perhatian khusus. Penilaian terhadap status kesehatan dan

kinerja upaya kesehatan ibu penting untuk dilakukan pemantauan. Hal tersebut

dikarenakan angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang

peka dalam menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu Negara

(Kemenkes RI, 2014a).


Kematian ibu menurut definisi WHO adalah kematian selama kehamilan

atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab

yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya,

tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan/cedera (Kemenkes RI, 2014a).


Pemerintah bersama masyarakat bertanggung jawab untuk menjamin

bahwa setiap ibu memiliki akses setiap terhadap pelayanan kesehatan ibu yang

berkualitas, mulai dari saat hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan terlatih, dan perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi,
perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, serta akses terhadap

keluarga berencana (Kemenkes RI, 2014a).


Antenatal Care (ANC) adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil

sejak konfirmasi konsepsi hingga awal persalinan. Bidan akan menggunakan

pendekatan yang berpusat pada ibu dalam memberikan asuhan kepada ibu dan

keluarganya dengan berbagai informasi untuk memudahkan membuat pilihan

tentang asuhan yang ia terima (Marmi, 2011). Oleh karena itu penting

dilakukan pemantauan pada saat ibu mengalami masa kehamilan dengan cara

melakukan ANC (Antenatal Care) secara rutin.

1.2 Tujuan
Tujuannya adalah meningkatkan minat ibu hamil dalam melakukan

Antenatal Care (ANC) secara rutin sehingga diharapkan dapat menurunkan

angka kematian ibu (AKI).

1.3 Manfaat
1. Manfaat untuk Ibu Hamil
a. Meningkatkan kesadaran ibu untuk melakukan Antenatal Care secara

rutin.
b. Mengetahui keadaan ibu dan janin.
2. Manfaat untuk Masyarakat
a. Membentuk masyarakat yang peduli tentang kesehatan khususnya

pada ibu hamil.


b. Mengetahui permasalahan kesehatan yang terjadi pada ibu hamil di

masyarakat sekitar.
3. Manfaat untuk Pemerintah
a. Mengetahui secara dini tentang permasalahan yang terjadi pada ibu

hamil.
b. Menurunkan angka kesakitan ibu.
c. Menurunkan angka kematian ibu.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kondisi Kekinian
1. Pengertian Antenatal Care
Antenatal care adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sejak

konfirmasi konsepsi hingga awal persalinan (Fraser, 2009). Sedangkan

menurut Prawirohardjo, antenatal care adalah upaya preventif program

pelayanan kesehatan obstetric untuk optimalisasi luaran maternal dan

neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama

kehamilan. Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan pada ibu

hamil untuk memonitor, mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu

apakah ibu hamil normal atau bermasalah (Yeyeh, 2009).


2. Tujuan Antenatal Care
a. Tujuan umum
Tujuan umum antenatal care adalah menyiapkan seoptimal

mungkin fisik, mental dan anak selama kehamilan, persalinan dan

nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat (Yeyeh, 2009).
b. Tujuan khusus
 Memantau kemanjuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu

dan tumbuh kembang bayi


 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental,

sosial ibu dan bayi


 Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan dan komplikasi

yang mungkin terjadi selama hamil, termaksud riwayat penyakit

secara umum kebidanan dan pembedahan.


 Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan

selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin


 Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan dengan normal dan

pemberian ASI ekslusif


 Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran

bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (Yeyeh, 2009).


3. Manfaat Antenatal Care
Menurut Prawirohardjo (2006), bahwa manfaat pelayanan Antenatal Care

adalah untuk :
a. Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan

kedaruratan yang mungkin terjadi


b. Mendeteksi dan mengobati komplikasi-komplikasi yang timbul selama

kehamilan, baik yang bersifat medis, bedah atau obstetric


c. Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik, mental dan social ibu

serta bayi dengan memberikan pendidikan, suplemen, dan imunisasi


d. Membantu mempersiapkan ibu untuk menyusui bayi, melaui masa

nifas normal, serta menjaga kesehatan anak secara fisik, psikologis,

dan social.
4. Jadwal Kunjungan Antenatal Care
Di negara berkembang jadwal pemeriksaan antenatal care dilakukan

sebanyak 4 kali sudah cukup sebagai kasus tercatat (Sulistyawati, 2009),

yaitu
a. 1 kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu)
b. 1 kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27 minggu)
c. 2 kali pada trimester III (usia kehamilan 27-40 minggu)
5. Fenomena Antenatal Care Saat Ini
Menurut data dari WHO (2016), hanya 64% dari wanita dunia yang

melahirkan hidup yang menerima pelayanan ANC empat kali atau lebih.

Sedangkan Asia Tenggara sebasar 57% yang menduduki angka terendah

setelah Mediterania Timur (WHO, 2016). Cakupan nasional untuk K1 dan

K4 menurut Rencana Strategi Kementerian Kesehatan tahun 2014(b) telah

menetapkan target untuk kunjungan ANC yakti K1 sebesar 100% dan K4

sebesar 95% (Kemenkes RI, 2010b). Menurut Profil Kesehatan Indonesia

tahun 2015, cakupan ANC di Indonesia untuk K1 sebesar 95,75% dan

cakupan K4 sebesar 87,48% (Kemenkes RI, 2015). Namun, masih banyak

pula daerah yang cakupan ANC masih jauh dibawah target. Untuk

menghatasi hal tersebut maka diperlukan dukungan dari berbagai pihak.

Bukan hanya dari tenaga kesehatan, tetapi juga dari tokoh masyarakat dan

ibu hamil itu sendiri.


Tingginya tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap ANC dapat

menurunkan angka kematian dan angka kesakitan ibu dan dapat diketahui

sejak dini apabila terjadi komplikasi kehamilan. Sehingga diharapkan

komplikasi kehamilan yang terjadi dapat segera mendapat penangan dari

tenaga kesehatan.

2.2 Solusi yang Ditawarkan Sebelumnya


Standar Antenatal Care menurut Depkes RI (2010a), menyatakan bahwa

dalam penerapan praktis asuhan kebidanan pada ibu menggunakan standar

minimal pelayanan antenatal menjadi 10T, yang terdiri :


1. Pengukuran tinggi badan
2. Pengukuran tekanan darah
3. Pengukuran lingkar lengan atas (LILA)
4. Pengukuran tinggi fundus uteri
5. Penentuan letak janin (presentasi janin) dan perhitungan denyut jantung

janin
6. Penentuan status imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
7. Pemberian tablet tambah darah
8. Tes laboratorium
9. Konseling atau penjelasan
10. Tata laksana atau mendapatkan pengobatan
(Kemenkes RI, 2010a)

2.3 Pihak yang Dipertimbangkan


Pihak-pihak yang dipertimbangkan dalam dalam pelaksanaan Gerwihisi

(Gerakan Wisuda dan Hypnopregnancy) ini tidak hanya ibu hamil, tetapi juga

masyarakat dan pemerintah. Adanya kerja sama antara bidan, dokter, ahli

hipnoterapis, kader, dinas kesehatan terkait dan juga tokoh masyarakat

sangatlah dibutuhkan dalam terselenggaranya kegiatan ini. Gerakan ini juga

diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang terjadi selama kehamilan serta

meningkatkan pengetahuan dan kepedulian ibu hamil dan masyarakat untuk

melakukan Antenatal Care (ANC) secara rutin selama kehamilan. Apabila

permasalahan kehamilan dapat diatasi sedini mungkin dan tingginya tingkat

pengetahuan serta kepedulian ibu hamil dan masyarakat tercapai, maka dapat

juga menekean angka kesakitan dan angka kematian ibu di masyarakat.

2.4 Langkah Strategis


1. Hypnopregnancy
a. Pengertian Hypnotherapy
Hipnoterapi adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang

mempelajari manfaat sugesti untuk mengatasi masalah pikiran,


perasaan dan perilaku. Flammer and Bongartz dari Universitas

Konstanze di Jerman, melakukan meta analisis dari berhagai penelitian

tentang hipnoterapi pada tahun 2003. Hasilnya, dari 57 penelitian yang

dianalisa, angka kesuksesan mencapai 64%. Kesuksesan tersebut

adalah hipnoterapi dalam mengatasi gangguan psikosomatis yang

sifatnya makro atau mikro (misalnya kecemasan, stress, depresi, emosi

tidak stabil, konflik, dll), tes ansietas, membantu klien berhenti

merokok, dan mengontrol nyeri pada beberapa pasien dengan penyakit

kronis (Prihantanto dalam Rakhmawati dkk, 2014).


b. Hipnosis dalam Dunia Medis
Dalam dunia medis sejak lama dikenal istilah efek placebo, dimana

keyakinan positif klien atas metode atau obat yang dijalaninya turut

membantu proses penyembuhan, karena ia benar-benar meyakininya

dengan sepenuh hati maka kesembuhan benar-benar terjadi.

Sebaliknya, keyakinan negatif atas jalannya proses medikasi

berpotensi memicu yang disebut efek nocebo, yang bekerja dengan

cara sebaliknya (Nalendra, 2017).


Secara umum, Hipnosis bisa menjadi bagian penting dari proses

medikasi, yang terbagi atas beberapa hal: bagian pertama, sebagaimana

sudah diungkapkan sebelumnya, yaitu membuka batasan berpikir

klien/pasien atas kondisi yang dialaminya, dengan kata lain

memunculkan lebih banyak harapan positif. Hal ini penting dalam

membantu seorang pasien yang terpuruk secara emosional atas kondisi

medis yang dialaminya dan merasa tidak ada harapan untuk bertahan

hidup (Nalendra, 2017).


Bagian kedua, Hipnosis mengajak klien/pasien untuk lebih

memegang kendali atas pengalaman dan sensasi internal dirinya,

mengajak mereka lebih menjadi ‘tuan atas kesadarannya sendiri’,

apakah itu yang bersifat fisiologis atau pun psikologis, membuat

mereka lebih rileks dan santai atau pun mengelola rasa sakitnya (Pain

Management) (Nalendra, 2017).


Cakupan Hipnosis dalam mengelola rasa sakit banyak digunakan

dalam Pain Management, proses melahirkan dan untuk pembiusan

praoperasi (Anesthesia) dengan tanpa melibatkan obat bius, melainkan


hanya menggunakan kondisi Trance untuk memanipulasi rasa sakit

(Nalendra, 2017).
c. Hypnopregnancy
Hypnopregnancy adalah metode hipnotis yang dilakukan oleh ahli

hipnoterapis kepada ibu hamil. Caranya yaitu dengan memberikan

sugesti pada ibu hamil yang melakukan K1 atau Antenatal Care

pertama kali untuk melakukan ANC secara teratur (minimal 4 kali

selama kehamilan atau setiap bulan selama kehamilan). Selain itu,

hypnopregnancy juga dapat digunakan untuk mengatasi berbagai

masalah yang biasa terjadi selama kehamilan, misalnya emesis (mual)

baik ringan maupun berat, keluhan sakit kepala, sakit ulu hati serta

beban psikologis ibu hamil menghadapi persalinan yang menjadi

penyebab angka kematian ibu dan bayi.


Inovasi ini merupakan salah satu cara untuk mempersiapkan

mental ibu hamil agar siap menghadapi persalinan dan menghilangkan

keluhan sakit ibu hamil. Pelayanan dilaksanakan dengan metode

relaksasi dan EFT (Emotional Freedom Tekniques) melalui teknik

Endorphin Tapping dan Endorphin Touching (Akmal, 2018).


2. Wisuda Antenatal Care
Kegiatan dikumpulkannya ibu hamil Tm akhir dengan diberikan

ranking atau reward kepada ibu hamil yang pemeriksaan kehamilannya

teratur, wisuda ANC bisa dilakukan pada saat kelas ibu hamil. Reward bisa

berupa peralatan persalinan atau yang lainnya. Kegiatan ini bertujuan agar

memberikan semangat kepada semua ibu hamil untuk memeriksakan

kehamilannya dengan teratur.


BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Kematian ibu menurut definisi WHO adalah kematian selama kehamilan

atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab

yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya,

tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan/cedera (Kemenkes RI, 2014).

Antenatal care adalah merupakan pelayanan yang diberikan pada ibu hamil

untuk memonitor, mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu apakah ibu

hamil normal atau bermasalah (Yeyeh, 2009).


Hipnoterapi adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari

manfaat sugesti untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan dan perilaku.

Hypnopregnancy adalah metode hipnotis yang dilakukan oleh ahli

hipnoterapis kepada ibu hamil. Caranya yaitu dengan memberikan sugesti

pada ibu hamil yang melakukan K1 atau Antenatal Care pertama kali untuk

melakukan ANC secara teratur (minimal 4 kali selama kehamilan atau setiap

bulan selama kehamilan). Selain itu, hypnopregnancy juga dapat digunakan

untuk mengatasi berbagai masalah yang biasa terjadi selama kehamilan.

1.2 Saran
Upaya menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Ibu dapat dilakukan

dengan cara melakukan Antenatal Care secara rutin selama kehamilan. Upaya

tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan Gerakan Wisuda dan

Hypnopregnancy (Gerwihisi).
DAFTAR PUSTAKA
Akmal. 2018. Sinopsis Antenatal Care Hipnoterapi. Luwu Utara: Dinas
Kesehatan Kabupaten Luwu Utara. (Online):
http://dinkes.luwuutarakab.go.id/berita/40/sinopsis-antenatal-care-
hipnoterapi.html (Diakses pada tanggal 20 September 2018, pukul 19.06
WIB)
Kemenkes RI. 2010a. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementerian
Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency)

___________. 2010b. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta:


Kementerian Kesehatan Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat

___________. 2014a. Mother’s Day. Pusat Data dan Informasi Kementerian


Kesehatan RI. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

___________. 2014b. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementeria Kesehatan


Republik Indonesia.

___________. 2015. Profril Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Kementerian


KEsehatan Republik Indonesia.

Marmi. 2011. Asuhan Kenidanan pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Nalendra, Alguskha. 2017. The Big Book of Professional Hypnotherapist. Malang:


Litera Media Tama.

Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo

Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta :


Salemba Medika.

Rakhmawati, dkk. 2014. Metode Keperawatan Komplementer Hipnoterapi untuk


Menurunkan Efek Stress Pasca Trauma Tingkat Sedang pada Fase
Rehabilitasi Sistem Penanggulangan Kegawatadaruratan Terpadu (SPGDT).
Jurnal Keperawatan Volume 5, Nomor 2, Juli 2014, Hal 178-184. (Online):
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/2347 (Diakses
pada tanggal 20 September 2018, pukul 18.35 WIB).

WHO recommendation for prevention and treatment of pre-eclampsia and


eclampsia. World Health Organization 2016 WHO Press, World Health
Organization, 20 Avenue Appia, 1211 Geneva 27, Switzerland.

Yeyeh, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan. Jakarta : Trans Info Media.

You might also like