You are on page 1of 8

2.

3 Konsep Dasar Manusia Pada Lansia


2.3.1 Definisi Konsep Dasar Manusia
Kebutuhan dasar manusia merupakan sesuatu yang harus dipenuhi untuk
meningkatkan derajat kesehatan. Menurut teori Maslow manusia mempunyai
lima kebutuhan dasar yang paling penting meliputi: kebutuhan fisiologis,
kebutuhan keamanan dan keselamatan, kebutuhan cinta dan rasa memiliki,
kebutuhan rasa berharga dan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri (Potter
& Perry, 2006).
Kebutuhan Dasar Manusia adalah kebutuhan yang diburuhkan oleh semua
manusia dan kebutuhan tersebut essensial agar seseorang itu dapat bertahan
hidup. Dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, manusia dapat memenuhi secara
mandiri ataupun dengan bantuan orang lain. Terpenuhi atau tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar sseoraang menentukan tingkat kesehatan seseorang dan
posisinya dalam rentang sehat-sakit.
Hierarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima
tingkatan prioritas. Tingkatan yang paling dasar, atau yang pertama meliputi
kebutuhan fisiologis seperti: udara, air dan makanan. Tingkatan yang kedua
meliputi kebutuhan keselamatan dan keamanan, yang melibatkan keamanan
fisik dan psikologis. Tingkatan yang ketiga mencakup kebutuhan cinta dan rasa
memiliki, termasuk persahabatan, hubungan sosial dan cinta seksual. Tingkatan
yang keempat meliputi kebutuhan rasa berharga dan harga diri, yang melibatkan
percaya diri, merasa berguna, penerimaan dan kepuasan diri. Tingkatan yang
terakhir adalah kebutuhan aktualisasi diri.
Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi
merupakan orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih kebutuhan
yang tidak terpenuhi merupakan orang yang berisiko untuk sakit atau mungkin
tidak sehat pada satu atau lebih dimensi manusia.
2.3.2 Hal- hal yang Mendasari Pemahaman Kebutuhan Dasar Manusia (KDM)
Manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu sama lainnya
dalam motivasinya memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis,keamanan,kasih
sayang,harga diri dan aktualisasi diri). Setiap kebutuhan manusia merupakan
suatu tegangan integral sebagai akibat dari perubahan dari setiap komponen
system. Tekanan tersebut dimanifestasikan dalam perilakunya untuk memenuhi
kebutuhan atau tujuan sampai terpenuhinya tingkat kepuasan klien.
Dasar kebutuhan manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasan agar
manusia bias mempertahankan hidupnya. Peran perawat yang utama adalah
memenuhi kebutuhan dasar manusia dan tercapainya suatu kepuasan bagi diri
sendiri serta kliennya, meskipun dalam kenyataannya dapat memenuhi salah
satu dari kebutuhan membawa dampak terhadap perubahan system dalam
individu (biologis, intelektual, emosional, social, spiritual, ekonomi,
lingkungan, patologi dan psikopatologi).
Hal ini menggambarkan suatu bagian di mana penerapan proses
keperawatan selalu difokuskan pada kebutuhan individu yang unik dan sebagai
suatu bagian integral dari keluarga dan masyarakat. Keseimbangan antar
kebutuhan tersebut menjadi tanggungjawab dari setiap orang. Misalnya
tanggung jawab orangtua terhadap anaknya, demikian juga tanggung jawab
perawat untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar klien. Peran tersebut
dapat dilaksanakan secara optimal melalui pendekatan proses keperawatan.
2.3.3 Kebutuhan Dasar Pada Lansia
Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow meliputi lima kategori
kebutuhan dasar, yakni sebagai berikut:

1. Kebutuhan Fisiologis (Physiologic Needs)


Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang sangat primer dan
mutlak harus dipenuhi untuk memelihara homeostasis biologis dan
kelangsungan kehidupan bagi tiap manusia (Asmadi, 2008).
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki
Maslow. Seorang yang beberapa kebutuhannya tidak terpenuhi secara
umum akan melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan
fisiologisnya terlebih dahulu. Misalnya, seorang yang kekurangan makanan,
keselamatan, dan cinta biasanya akan mencari makanan terlebih dahulu
daripada mencari cinta.
Kebutuhan fisiologis hal yang penting untuk bertahan hidup. Manusia
memiliki delapan macam kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan
oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan
nutrisi, kebutuhan eliminasi urin dan fekal, kebutuhan istirahat dan tidur,
kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan temperatur, serta kebutuhan seksual.
Penting untuk mempertahankan kebutuhan tersebut guna kelangsungan
umat manusia.
Gizi pada lansia, terutama lansia yang mengalami demensia perlu
diperhatikan karena biasanya lansia itu sendiri lupa untuk makan sehingga
asupan nutrisi dari lansia tersebut akan berkurang. Lansia yang mengalami
kekurangan protein maka dapat berakibat rambut rontok, daya tahan
terhadap penyakit menurun, atau mudah terkena infeksi (DepKes RI, 2000).
Pemenuhan kebutuhan cairan juga penting, karena cairan dapat
membantu kinerja ginjal dalam menetralisir zat- zat sisa. Melakukan
aktivitas fisik atau olahraga ringan dapat membantu melenturkan otot dan
melancarkan sirkulasi darah.
2. Kebutuhan Keselamatan dan Rasa Aman (Safety and Security Needs)
Kebutuhan keselamatan dan rasa aman yang dimaksud adalah
keselamatan dan rasa aman dari berbagai aspek, baik fisiologis maupun
psikologis. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan perlindungan diri dari udara
dingin, panas, kecelakaan dan infeksi, bebas dari rasa takut dan cemas, serta
bebas dari ancaman keselamatan dan psikologi pada pengalaman yang baru
atau tidak dikenal.
Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan adalah kebutuhan untuk
melindungi diri dari berbagai bahaya yang mengancam, baik terhadap fisik
maupun psikososial (Asmadi, 2008).
Berkurangnya mobilitas sendi, waktu reaksi melambat, penurunan
penglihatan, penurunan pendengaran, penurunan kekuatan dan daya tahan
otot juga dapat mengakibatkan cedera pada orang lanjut usia akibat proses
penuaan. Permukaan lantai yang tidak rata dan licin merupakan daerah yang
berbahaya karena potensial menyebabkan jatuh, sehingga perlu bantuan
orang lain terutama keluarga untuk membantu lansia agar tidak terjatuh
(Tamher, 2009). Menurut penelitian (Lee&Yeo, 2009) cedera merupakan
masalah yang signifikan yang dialami oleh lansia. Sebagian besar cedera
pada lansia terjadi akibat terjatuh dirumah. Diperlukan beberapa strategi
untuk mencegah terjadinya cedera pada lansia.
Seiring dengan berjalannya waktu akibat penuaan, maka seseorang
juga pasti akan mengalami gangguan atau penurunan fungsi tubuh yang
akan menyebabkan keterbatasan fungsi fisik, psikologis, maupun sosial.
Oleh sebab itu, lansia sangat membutuhkan dukungan, perhatian serta
motivasi dari keluarga maupun kerabat dekatnya.
Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan perawat untuk menjamin
keamanan dan keselamatan klien, diantaranya:
a. Cuci tangan dan penggunaan tehnik steril yang benar
b. Memberikan pengobatan dengan prinsip 5 benar
c. Menggunakan skill yang tepat saat memindahkan klien

3. Kebutuhan Rasa Cinta, Memiliki, dan Dimiliki (Love and Belonging Needs)
Kebutuhan ini meliputi memberi dan menerima kasih sayang,
perasaan dimiliki dan hubungan yang berarti dengan orang lain, kehangatan,
persahabatan, serta mendapat tempat atau diakui dalam keluarga, kelompok
dan lingkungan sosialnya.
Berikut ini adalah tindakan-tindakan keperawatan untuk memenuhi
kebutuhan mencintai dan memiliki:
a. melibatkan keluarga maupaun teman klien dalam asuhan kepearwatan
klien
b. Membina hubungan perawat-klien berdasarkan saling memahami dan
saling percaya

4. Kebutuhan Harga Diri (Self Esteen Need)


Tingkat kebutuhan selanjutnya dari hirarki Maslow adalah kebutuhan
harga diri.Kebutuhan ini meliputi perasaan tidak bergantung pada orang
lain, kompeten, serta penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
Harga diri adalah evaluasi terhadap dirinya sendiri secara positif atau
negatif. Evaluasi ini memperlihatkan bagaimana individu menilai dirinya
sendiri, dan diakui atau tidaknya kemampuan serta keberhasilan yang
diperolehnya (Widodo, 2004).
Kebutuhan harga diri adalah keinginan seseorang untuk dihargai.
Seseorang yang terepenuhi kebutuhan harga dirinya akan merasa percayaan
diri dan mandiri. Jika tidak terpenuhi makan seseorang akan merasa helpless
dan rendah diri. Banyak faktor yang mempengamhi harga diri seseorang
diantaranya perubahan peran, perubahan gambaran diri. Dalam masyarakat
tradisional, biasanya lansia cenderung lebih dihargai dan dihormati,
sehingga mereka masih dapat berperan dan berguna bagi masyarakat, lansia
tersebut juga merasa masih mampu bersosialisasi dengan lingkungan
disekitarnya.
Perawat dapat memenuhi kebutuhan harga diri klien dengan cara
menerima nilai-nilai dan keyakinan klien, memberikan support pada klien
untuk mencapai apa yang diingmkannnya dan memfasilitasi agar keluarga
ataupun orang-orang yang berarti bagi klien senantiasa mendukung klien.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Need for Self Actualization)


Kebutuhan ini meliputi kemampuan untuk dapat mengenal diri dengan
baik (mengenal dan memahami potensi diri), belajar memenuhi kebutuhan
sendiri – sendiri, tidak emosional, mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif,
serta mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan sebagainya.
Tingkat kebutuhan yang menempati tingkat yang paling tinggi adalah
kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisai diri adalah kebutuhan
individu untuk dapat mengembangkan dirinya secara optimal sesuai
kemampuan yang dimilikinya. Proses aktualisasi diri berjalan sepanjang
kehidupan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan aktualisai diri klien, perawat
harus berfokus pada kemampuan dan kesempatan yang dimiliki khen.
Menurut (Suhartini, 2012), lansia Indonesia pada umumnya masih
merasa nyaman karena anak atau saudara – saudara yang lainnya masih
merupakan jaminan yang baik bagi orangtuanya. Anak berkewajiban
menyantuni orangtua yang sudah tidak dapat mengurus pribadinya sendiri.
Nilai tersebut masih berlaku karena anak wajib memberikan kasih
sayangnya kepada orangtuanya. Para usia lanjut memiliki peranan yang
tinggi yaitu sebagai orang yang dituakan, bijak dan lebih berpengalaman
dibandingkan dengan mereka yang berusia lebih muda, meskipun dari segi
pendidikan banyak diantara para lansia tersebut yang tidak menjalaninya.
DAFTAR PUSTAKA

Widodo, A. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Lee & Yeo. (2009). A Review of Elderly Injuries Seen in A Singapore Emergency
Department. Singapore: Singapore Med J.

Tamher, S. (2009). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan


Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

You might also like