You are on page 1of 16

Kepada yth;

Bapak/ibu pimpinan

Di tempat

Hal ; Lamaran Kerja

Dengan hormat

Sehubungan dengan informasi yang saya peroleh bahwa di perusahaan yang bapak/ibu pimpin

Sedang membutuhkan karyawan,maka untuk itu saya yang bertanda tangan dibawah ini;

Nama : Ester Hinik

Tempat/Tgl.Lahir : Jember,18 oktober 1979

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : SMU

Alamat : ponjen kidul- Kencong –Jember

Alamat sekarang : jln. Imam bonjol gang marga tri sakti no 12

No telepon/hp : 085288787725

Dengan ini mengajukan permohonan kepada Bapak/Ibu ,kiranya dapat menerima saya menjadi karyawan
di perusahaan yang Bapak/Ibu Pimpin. Saya menpunyai kondisi kesehatan yang baik,jujur,ulet,cepat
memahami bidang baruyang sedang dikerjakan, dan bersedia ditempatkan dibagian manapun sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.

Sebagai bahan pertimbangan bagi Bapak/Ibu saya lampirkan :

1. Foto copy ijazah Terakhir : 1 lembar


2. Foto copy Kartu Tanda Penduduk : 1 lembar
3. Pas Photo Uk. 3x4 : 2 lembar
4. Surat pengalaman kerja

Harapan saya,Bapak/Ibu dapat mempertimbangkan dan saya menunggu jawabannya.Atas perhatiannya,


saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Ester Hinik

1) Review, kegiatan ini dilakukan dalam waktu 1 sampai 5 menit, yakni mencoba mengukur kesiapan
siswa untuk mempelajari bahan ajar dengan melihat pengalaman sebelumnya yang sudah dimiliki oleh
siswa dan diperlukan sebagai prerequisite untuk memahami bahan yang disampaikan hari itu. Hal ini
diperlukan dengan didasarkan atas:

a) Guru biasa memulai pelajaran, jika perhatian dan motivasi siswa untuk mempelajari bahan baru
sudah mulai tumbuh.

b) Guru hendak memulai pelajaran, jika interaksi antara guru dengan siswa sudah mulai terbentuk.

c) Guru dapat memulai pembelajaran jika siswa-siswa sudah memahami hubungan bahan ajar
sebelumnya dengan bahan ajar baru yang dipelajari hari itu.

Guru harus yakin dan tahu betul jika siswa sudah siap menerima pelajaran baru. Jika siswa belum
menguasai pelajaran sebelumnya, maka guru harus dengan bijak memberi kesempatan kepada siswa
untuk memahaminyaterlebih dahulu atau mencerahkan melalui pemberian tugas, penjelasan,
bimbingan, tutor sebaya, dan baru bergerak pada materi sebelumnya. Apabila terjadi akumulasi bahan
ajar yang tertunda, maka harus dicarikan waktu tambahan, karena lebih baik menunda bahan ajar baru
daripada menumpuk ketidakpahaman siswa.

2) Overview

Sebagaimana review, overview dilakukan tidak terlalu lama berkisar antara 2 sampai 5 menit. Guru
menjelaskan program pembelajaran yang akan dilaksanakan pada hari itu dengan menyampaikan isi
(content) secara singkat dan strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini
dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pandangannya atas
langkah-langkah pembelajaran yang hendak ditempuh oleh guru sehingga berlangsungnya proses
pembelajaran bukan hanya milik guru semata, akan tetapi siswa pun ikut merasa senang dan merasa
dihargai keberadaannya.

3) Presentation

Tahap ini merupakan inti dari proses kegiatan belajar mengajar, karena di sini guru sudah tidak lagi
memberikan penjelasan-penjelasan singkat, akan tetapi sudah masuk pada proses telling, showing, dan
doing. Proses tersebut sangat diperlukan untuk meningkatkan daya serap dan daya ingat siswa tentang
pelajaran yang mereka dapatkan. Hal ini sejalan dengan konsep yang dikemukakan oleh Mohammad
Syafe’I yaitu bahan-bahan yang dapat mengembangkan pikiran, perasaan dan keterampilan atau yang
lebih dikenal dengan istilah 3 H, yaitu: Head, Heart, dan Hand. Apalagi jika kompetensinya memasuki
wilayah afektif dan psikomotor, strategi pembelajaran yang menekankan pada doing atau hand menjadi
sangat penting, karena penerimaan, tanggapan dan penanaman nilai akan otomatis berjalan dalam
proses belajar mengajar. Semakin bervariasi strategi pembelajaran yang digunakan, semakin baik proses
dan hasil yang dicapai, karena tidak menjadikan siswa jenuh, melainkan mengantarkan mereka
menikmati proses pembelajaran dengan suasana asyik dan menyenangkan.

4) Exercise
Merupakan suatu proses untuk menberikan kesempatan kepada siswa mempraktekkan apa yang telah
mereka pahami. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa sehingga
hasil yang dicapai lebih bermakna. Oleh karena itu guru harus mempersiapkan rencana pembelajaran
tersebut dengan baik melalui scenario yang sistematis. Misalnya untuk sains bias dilakukan praktek di
laboratorium, untuk bahasa, membaca Al-Qur’an, mengkafani mayat biasa dilakukan di kelas, jika tidak,
sulit bagi guru untuk memberikan pengalaman-pengalaman manipulatif melalui berbagai praktikum di
sekolah. Disamping itu pula guru harus mempersiapkan perencanaan pengajaran bukan hanya bahan
ajar saja, tetapi pengalaman belajar siswa yang harus diberikan lewat peragaan-peragaan, bermain peran
dan sejenisnya yang harus ditata berdasarkan alokasi waktu antara penjelasan, asignment (tugas-tugas),
peragaan dan lain sebagainya.

5) Summary

Dimaksudkan untuk memperkuat apa yang telah mereka pahami dalam proses pembelajaran. Hal ini
sering tertinggal oleh guru karena mereka disibukkan dengan presentase, dan bahkan mungkin guru
tidak pernah membuat summary (kesimpulan) dari apa yang telah mereka ajarkan.

Kelebihan dan kekurangan model ROPES antara lain:

Kelebihannya:

a. Siswa akan merasa lebih dihargai karena mereka ikut mengajukan pendapat tentang strategi
pembelajaran yang akan dilaksanakan

b. Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri, bersikap objektif, jujur dan
terbuka sehingga siswa akan lebih tertantang dalam belajar

c. Dengan bereksperimen siswa akan lebih termotivasi dalam belajar dan tidak mudah jenuh

d. Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu

e. Mendorong siswa untuk bisa merumuskan hipotesis sendiri

Kekuranganya:

a. Jika siswa belum menguasai pelajaran sebelumnya maka guru harus dengan bijak memberi
kesempatan kepada siswa untuk memahaminya terlebih dahulu, sehingga akan menggurangi waktu
penyampaian materi.

b. Apabila terjadi akumulasi bahan ajar yang tertunda, maka harus dicarikan waktu tambahan.

c. Pembelajaran yanng dikemukakan oleh Hunts adalah tidak mencantumkan aspek penilaian,
padahal hasil penilaian selain mengukur tingkat pencapaian kopentensi siswa juga dapat dijadikan input
untuk melakukan perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.

Kerangka satuan pembelajaran menurut model ini adalah sebagai berikut :


1. Identifikasi program, meliputi

a. Bidang pengajaran

b. Mata pengajaran

c. Pokok bahasan

d. Kelas

e. Semester

f. Waktu

2. Komponen-komponen

a. Tujuan instruksional ( pembelajaran Umum )

b. Tujuan instruksional ( pembelajaran Khusus )

c. Materi pembelajaran

d. Kegiatan belajar-mengajar

e. Alat dan Sumber Pelajaran

f. Evaluasi

Format Persiapan Pembelajaran Model ROPES

A. Identitas Rencana Pembelajaran

Mata Pelajaran : ……………………………………

Materi Pokok : ………….…………………………

Kelas/Smt : ……… ……………………………

Pertemuan : ……………………………………

Waktu : ….………………………………....

B. Kemampuan Dasar/Tujuan

Standar Kompetensi :

………………………………………………………………………………………

Kompetensi Dasar :

……………….……………………………………………………………………...
Indikator :

……………………………………………………………………………………....

C. Prosedur dan Materi

1. Review ………………………………………….……………………………………………..................
………………………………………………………………………

2. Overview ……………………………….…………………………………………..………..
……………………………………………………………………………………

3. Presentation:

Telling ………………………………………………………………………………………

Showing ……………………………………………………………………………………..

Doing ………………………………………………………………………………………

atau dengan kata lain, head heart and hand.

4. Exercise ……………………………………………………………………………..……..
………………………………………………………………………………………..

5.Summary ………………………………………………………………………..……………

D. Bahan/Media/Alat

………………………………………………………………………………………

E. Penilaian, (instrument dan prosedur yang digunakan untuk menilai pencapaian belajar siswa misalnya:
tes tulis, kinerja, produk, proyek, portofolio serta tindak lanjut hasil penilaian, misalnya remedial,
pengayaan atau percepatan).

…………………………………….…………………………………………………………………………………………………….
………………………………

KESIMPULAN

Merencanakan pengajaran dalam bentuk persiapan mengajar, membutuhkan keterampilan profesional


guru dalam mencari dan menafsirkan kopetensi-kopetensi untuk mengimplementasikan kurikulum
tersebut. Perencanaan pengajaran tersebut harus dilaksanakan secara sistematis dan logis untuk
mempelajari problem-problem pengajaran.
Perencanaan ini tidak dikategorikan oleh Hunt sebagai pengajaran menjadi rencana semester,
mingguan, dan harian. Akan tetapi Hunts menyebutnya rencana prosedur pembelajaran sebagai
persiapan mengajar yang disebutnya ROPES (Review, Overview, Presentation, Exercise, Summary).

B. 1Satuan pelajaran adalah merupakan istilah yang dikenal sekarang dengan rencana mengajar atau
persiapan mengajar. Secara sistematis rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pembelajaran adalah
sebagai berikut:

1) Identitas mata pelajaran.

2) Kompetensi dasar atau indikator yang hendak dicapai atau dijadikan tujuan dapat dikutip/diambil
dari kurikulum dan hasil belajar yang telah ditetapkan oleh pemerintah

3) Materi pokok, beserta uraianya yamg perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi
dasar.

4) Media yang akan digunakan dalam pembelajaran

5) Strategi pembelajaran atau tahapa-tahapan proses belajar-mengajar yaitu mengenai kegitan-


kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam berintraksi. Dengan materi pembelajaran dan
sumber belajar untuk menguasai kompetensi.

Tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran meliputi:

a) Kegiatan awal

Dimaksudkan untuk memberikan motivasi keapada siswa, memusatkan perhatian, dan mengetahui apa
yang telah dikuasai siswa berkaitan dengan bahan yang akan dipelajari

b) Melaksanakan apersepsi atau penilaian kemampuan awal


Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan awal yang dimiliki siswa. Seorang
guru perlu menghubungkan materi pelajaran yang telah dimilki siswa dengan materi yang akan dipelajari
siswa dan tidak mengesampingkan motivasi belajar terhadap siswa

c) Menciptakan kondisi awal pembelajaran melalui upaya:

Menciptakan semangat dan kesiapan belajar melalui bimbingan guru kepada siswa.

Menciptakan suasana pembelajaran demokratis dalam belajar, melalui cara dan teknik yang digunakan
guru dalam mendorong siswa untuk berkreatif dalam belajar dan mengembangkan keunggulan yanng
dimilikinya.

d) Kegiatan inti

Yaitu untuk kegiatan utama untuk menanamkan, mengembangkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan
berkaitan dengan bahan kajian yang bersangkutan. Dan kegiatan inti ini mencakup:

Penyampaian tujuan pembelajaran

Penyampaian materi/bahan ajar dengan menggunakan pendekatan dan metode, sarana dan alat/media
yang sesuai dll

Pemberian bimbingan bagi pemahaman siswa

Melakukan pemeriksaan/pengecekan tentang pemahaman siswa

e) Penutup

Yaitu kegiatan yang memberikan penegasan atau kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan bahan
kajian yang diberikan pada kegiatan inti.

f) Menentukan jenis penilaian dan tindak lanjut

Yaituuntuk mengetahui tiingkat keberhasilan dan tahapan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
alternatif tindakan yang akan dilakukan

g) Sumber bahan
Yaitu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai
dicantumkan.

Rencana pelaksanaan pembelajaran pada hakikatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk
memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Sedangkan RPP
sendiri adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai
satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.[1]

RPP juga biasa diartikan rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang diterapkan guru dalam
pembelajaran dikelas. Berdasarkan RPP inilah seorang guru (baik yang menyusun RPP itu sendiri yang
bukan) diharapkan bisa menerapkan pembelajaran secara terprogram. Karena itu, RPP harus
mempunyai daya terap (aplicable) yang tinggi. Secara teknis rencana pembelajaran minimal mencakup
komponen-komponen berikut:

1) Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian belajar

2) Tujuan pembelajaran

3) Materi pembelajaran

4) Pendekatan dan metode pembelajaran

5) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

6) Alat dan sumber belajar

7) Evaluasi pembelajaran

Hal ini berbeda dengan rencana pembelajaran yang dikembangkan oleh paham objektivis yang
menekankan rincian dan kejelasan tujuan, rencana pembelajaran kontekstual menekankan pada tahap-
tahap kegiatan (yanng mencerminkan proses pembelajaran) siswa dan media atau sumber pembelajaran
yang dipakai. Dengan demikian, rumusan tujuan yang spesifik bukan menjadi prioritas dalam
penyusunan rencana pembelajaran kontekstual karena yang akan dicapai lebih pada kemajuan proses
belajarnya.[2]

B. Cara Penyusunan Satuan Pelajaran / RPP

Merumuskan Tujuan Dan Menetapkan Pelajaran

Merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam merancang dalam
perencanaan program pembelajaran. Ada beberapa alasan yang yang disebabkan tujuan perlu
dirumuskan dalam merancang suatu program pembelajaran, yaitu:

yang pertama, rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas keberhasilan
proses pembelajaran.

kedua yaitu tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar
siswa.

Ketiga, tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem pembelajaran.

Keempat, tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentuukan batas-batas dan
kualitas pembelajaran.[3]

Merumuskan Tujuan Pengajaran

Komponen pertama isi satuan pelajaran adalah tujuan pengajaran yang lazim disebut tujuan
instruksional. Ada dua kategori tujuan instruksional, yaitu: tujuan instruksional umum (TIU) dan tujuan
instruksional khusus (TIK).

Tujuan instruksional pada hakekatnya adalah rumusan kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki atau
dikuasai siswa setelah menempuh proses belajar mengajar. Kemampuan tersebut pada hakikatnya
adalah hasil belajar yang diinginkan, mencakup kemampuan intelektual (kognitif), sikap (afektif), dan
kemampuan bertindak (psikomotorik). Dalam proses belajar mengajar sedikit sekali kemampuan yang
berkenaan dengan sikap, yang lebih banyak adalah aspek kognitif dan psikomotorik.
Dalam aspek kognitif ada enam unsure yang saling berkaitan satu sama lain, diantaranya:

1) Unsur pengetahuan, pada umumnya menyangkut hal-hal yang perlu diingat seperti batasan,
peristilahan, pasal, hokum, dalil, rumusan, nama orang, nama tempat. Penguasaan hal-hal tersebut
memerlukan hafalan dan ingatan. Kata operasional yang sering digunakan antara lain adalah
menyebutkan, menuliskan, menjelaskan, menunjukkan, memilih, dan mendefinisikan.

2) Unsur pemahaman, pada umumnya menyangkut kemampuan menangkap makna sutu konsep. Kata
operasional yang sering digunakan antara lain adalah membedakan, meramalkan, menafsirkan, member
contoh, mengubah, memperkirakan, dan melukiskan dengan kata-kata sendiri.

3) Aplikasi, yakni kesanggupan menggunakan konsep, ide, rumusan dalam situasi baru. Kata
operasional yang sering digunakan antara lain adalah menghitung, memecahkan, mengungkapkan,
mendemonstrasikan, menggunakan, mengerjakan, dan mengurutkan.

4) Analisis, yakni kesanggupan memecah atau mengurai suatu integritas ke dalam unsure yang
mempunyai arti. Kata operasional yang sering digunakan antara lain adalah menguraikan, memecahkan,
memisahkan, menghubungkan, merinci dan memilih alternative.

5) Sintesis, yakni kesanggupan menyatukan unsure yang bermakna menjadi satu integritas. Sintesis
adalah lawan dari analisis. Kata operasional yang sering digunakan antara lain adalah menggabungkan,
menghimpun, menyusun, mencipta, menyimpulkan, menyistematiskan, mengorganisasi, dan
mengategorikan.

6) Evaluasi, yakni kesanggupan memberikan pertimbangan, keputusn tentang nilai berdasarkan


pendapat dan pertimbangan yang dimilikinyadan criteria yang dipakainya. Kata operasional yang sering
digunakan antara lain adalah menilai, membandingkan, mempertimbangkan, member pendapat,
memberikan saran, mempertentangkan, memutuskan memilih yang paling baik.

Menetapkan Bahan Pelajaran

Bahan pelajaran yakni perangkat materi yang akan dibicarakan dalam proses belajar mengajar. Materi
tersebut merupakan isi bahan yang diharapkan dapat mengantarkan siswa agar menguasai tujuan
instruksional. Oleh sebab itu, rumusan bahan pelajaran harus sejalan atau sejiwa dengan isi tujuan
instruksional khusus. Banyaknya rumusan bahan pelajaran sekurang-kurangnya sama dengan banyaknya
tujuan instruksional. Sumber bahan pelajaran yang akan dirumuskan dalam satuan pelajaran tentunya
suah ada pada guru atau bisa diambil dari sumber buku. [4]
Dan langkah yang patut dilakukan guru dalam penyusunan RPP yaitu:

Mengambil satu unit pembelajaran (dalam silabus) yang akan diterapkan dalam pembelajaran

Menulis standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam unit tersebut

Tentukan indikator untukmencapai kompetensi dasar tersebut

Tentukan alokasi waktu yang diperlukan

Rumuskan tujuan pembelajaran

Tentukan materi pembelajaran

Pilihlah metode pembelajaran yang dapat mendukung sifat materi dan tujuan pembelajaran

Menyusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada setiap satuan rumusan tujuan pembelajaran,
yang bisa dikelompokkan menjadi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

Jika alokasi waktu untuk mencapai satu kompetensi dasar lebih dari 2 jam pelajaran, bagilah langkah-
langkah pembelajaran menjadi lebih dari satu pertemuan.

Tentukan tehnik penilaian, bentuk dan contoh instrumen penilaian yang akan digunakan untuk
mengukur ketercapaian kompetensi dasar atau tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.[5]

Cara Pengembangan RPP:

Sebelum kita menginjak Pengembangan rencana ppelaksanaan pembelajaran harus memperhatikan


perhatian dan karakteristik peserta didik terhadap materi standar yang dijadikan bahan kajian. Guru
berperan sebagai motivator yang dapat membangkitkan gairah dan nafsu belajar, serta mendorong
peserta didik untuk belajar, dengan menggunakan berbagaii variasi media, dan sumber belajar yang
sesuai, serta menunjang pembentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Untuuk kepentingan
tersebut, terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan rencana pelaksanaan
pembelajaran dalam menyukseskan implementasi KTSP, sebagai beriikut:

Kompetensi yang dirumuskan harus jelas, makin konkrit kompetensi makin mudah diamati dan makin
tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut.

Harus sederhana dan fleksibel

Kegiatan yang disusun dan dikembangkan harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang
akan diwujudkan

Harus utuh dan menyeluruh serta jelas pencapaiannya

Harus ada koordinasi antar pelaksana program disekolah

Cara pengembangan RPP dalam garis besarnya dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mengisi kolom identitas

2) Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan

3) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta indicator yang akan digunakan yang
terdapat pada silabus yang telah disusun

4) Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dasar, serta indicator yang
telah ditentukan.

5) Mengidentifikasi materi standar berdasarkan materi pokok/ pembelajaran yang terdapat dalam
silabus. Materi standar merupakan uraian dari materi pokok/ pembelajaran.

6) Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan

7) Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, inti, dan akhir.

8) Menentukan sumber belajar yang digunakan

9) Menyusun criteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, dan teknik penskoran.

C. Format RPP Berbasis KTSP

Ada beberapa alternatif format rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang bisa dikembangkan.
Format yang dipilihguru sangat bergantung pada sifat materi pembelajaran dan selera/kehendak
kurikulum yang sedang berlaku. Yang terpenting yaitu ketika memutuskan penggunaan format tertentu
harus dilakukan secara sadar dan rasional. Akan tetapi format RPP berbasis KTSP cenderung dipillih dari
tiga jenis format yang biasa digunakan.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pelajaran :……………………………………………………………………..

Kelas/Semester : …………………………………………………………………….

Pertemuan Ke : …………………………………………………………………….

Waktu :…………………………………………………. jam pembelajaran

(Isi sesuai dengan silabus)

A. Standar Kompetensi:

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

B. Kompetensi Dasar:

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

C. Indikator:

1.1. ………………………………………………………………………………………….

1.2. ………………………………………………………………………………………….

2.1. ………………………………………………………………………………………….
2.2. ………………………………………………………………………………………….

(Kompetensi Dasar dan indikator ditulis lengkap sesuai dengan silabus)

D. Materi Standar:

…………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………..

(Tulis garis besar atau pokok-pokoknya saja, yang langsung berkaitan dengan indicator dan tujuan
pembelajaran

E. Langkah-Langkah Pembelajaran

No

Alokasi Waktu

Langkah-Langkah Pembelajaran

Sumber

Metode

Alat/Media

Kegiatan Awal:
……………………………

……………………………

Dst

Kegiatan Inti:

……………………………

……………………………

Dst

Kegiatan Akhir:
……………………………

…………………………

Dst

Evaluasi/Penilaian:

Data kemajuan belajar diperoleh dari:

Hasil tes

Hasil pekerjaan rumah.

You might also like