Professional Documents
Culture Documents
Masalah
No. Data Etiologi
keperawatan
1. DS : Nyeri Akut
- Pasien mengatakan Bakteri, virus dan mikroba
sakit di bagian perut
Pengkajian Nyeri Masuk ke tubuh mengeluarkan
P: nyeri saat istirahat eksotoksin
maupun aktivitas Endotoksin masuk ke dalam jaringan
Q: ditusuk-tusuk
R: perut sebelah kanan Kerusakan dinding jaringan abdomen
S: skala nyeri 6
T: hilang timbul Invasi ke dinding abdomen
Infeksi
DO :
Reaksi peradangan / inflamasi
Nyeri akut
- TD : 110/70 x/menit
- Nadi : 80 x/menit
- Klien tampak grimace
Klien sering
mengerang kesakitan
- Hasil cek laborat
jumlah leukosit 13,41.
- RR : 22x/menit
Indikator 1 2 3 4 5
Skala nyeri 9-10 7-8 5-6 3-4 1-2
Ekspresi
wajah saat
nyeri
Tekanan >200 170 – 190 160 – 170 140 – 150 120 – 130
Darah mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
Sistolik
v
Tekanan >150 140-150 120-130 100-110 80-90
darah mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
diastolik
v
Nadi ≥150 130-149 110-129 90-109 60-89
v
Indikator 1 2 3 4 5
No. Indikator 1 2 3 4 5
1. RR (respiratory rate) >30 27-29 24-26 21-23 16-20
x/menit x/menit x/menit x/menit x/menit
2 Mual berat Cukup sedang ringan tidak
berat ada
1. Monitor terhadap adanya respon kompensasi awal syok (misalnya tekanan darah, nadi
turun, hipotensi ortostatik, perlambatan pengisian kapiler, kulit pucat, takipnea, mual
muntah, dan kelemahan).
2. Monitor adanya tanda-tanda respon sindroma inflamasi sistemik (misalnya peningkatan
suhu, takipnea, takikardi, hipokarbia, leukositosis)
3. Monitor berat badan, masukan dan keluaran cairan setiap hari.
4. Berikan cairan rehidrasi sesuai dengan kebutuhan NS 0,9 % 20 tpm.
5. Berikan obat antibiotic Inj.
IMPLEMENTASI
Intake ¾ ¼ 1 1 ½ 2 gelas
cairan gelas gel gelas gelas
(minu as
man
per
oral)
Albu <1 1 - 2,5 - 3- 3,5-5,5
min 2,4 2,9 3,4
Hb <2,1 2,1 5,2 - 8,3 - 11,4-
- 8,2 11,3 15,1
5,1
Hema <19 19 25 -31 32 38-42
tokrit - -37
24
NIC: Nutritional Monitoring
1. Monitor tanda-tanda vital.
2. Sarankan untuk mengkonsumsi nutrisi yang
adekuat
3. Monitor turgor kulit
4. Monitor kadar albumin, total protein, dan Ht
5. Monitor pucat, dan kekeringan konjungtiva
6. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori yang dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien
CATATAN PERKEMBANGAN 2
Nama klien : Tn S Tanggal : 14-1-2019
Diagnosa medis : Abses dinding abdomen
S O P I E
- Pasien TD : 120/80 Nyeri Akut Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Minta pasien S:
mengataka mmHg 3 x 24 jam, nyeri yang dialami klien berkurang untuk menilai -Pasien mengatakan nyeri skala 4 dari
n nyeri Nadi : 80 Kriteria Hasil : Sesuai dengan indicator NOC nyeri dengan 10
skala 6 x/menit NOC : Pain Level skala 0-10 -pasien mengatakan masih nyeri pada
dari 10 Suhu : 37 (+) daerah leher keatas dekat mata
-pasien RR : 22 Indik 1 2 3 4 5 2. Melakukan - Klien mengatakan batuk kering
mengataka x/menit ator pengkajian O:
n masih Skal 9-10 7-8 5-6 3-4 1-2 nyeri secara Klien mengalami kejang 2 kali
nyeri pada a komprehensif
daerah nyeri meliputi No Indika Skor Skor Skor
perut lokasi, tor awal target akhir
Eksp
sebelah karakteristik,
resi 1 Skala 3 5 5
kanan awitan dan
waja nyeri
P: nyeri durasi,
h
bagian frekuensi, 2 Ekspr 4 5 5
saat
perut kualitas, esi
nyeri
sbeelah intensitas wajah
kanan Teka >200 170 160 – 140 120 – atau saat
Q: ditusuk nan mmH – 170 – 130 keparahan nyeri
R: perut Dara g 190 mmH 150 mmHg nyeri dan
sebelah h mm g mm faktor 3 Tekan 5 5 5
kanan Sisto Hg Hg v presipitasi. an
S: skala lik (+) Darah
nyeri 6 3. Ajarkan Sistoli
T: hilang Teka >150 140- 120- 100- 80-90 penggunaan k
timbul nan mmH 150 130 110 mmHg teknik
4 Tekan 5 5 5
darah g mm mmH mm nonfarmakol
an
diast Hg g Hg v ogi (relaksasi
darah
olik napas dalam) diasto
4. Monitor TTV lik
Nadi ≥150 130- 110- 90- 60-89 (+)
5. Kolaborasi 5 Nadi 5 5 4
149 129 109 v
pemberian
obat A: masalah teratasi sebagian
NIC: Pain Management santagesik IV P: Lanjutkan intervensi (1-5)
30 mg (+)
1. Kaji nyeri secara komprehensif (lokasi,
karakteristik, onset, durasi, frekuensi,
kualitas atau keparahan)
2. Observasi ekspresi nonverbal dari nyeri
3. Observasi tanda – tanda vital (TD, dan Nadi)
4. Kolaborasi pemberian obat analgesic
(ketorolac)
5. Relaksasi napas dalam
Klien Klien tidak Nutrisi Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Konsumsi S: klien mengatakan makanannya
mengataka menghabisk Kurang dari 2 x 24 jam, diharapkan nafsu makan diet cair DM habis
n tidak an Kebutuhan dapat bertambah 1700 kkal (+) O:
dihabiskan makannya tubuh 2. Konsumsi Klien mengalami kejang 2 kali
saat TB : 170 cukup asupan
makan cm cairan (+) No Indika Skor Skor Skor
BB : 58 kg 3. Kolaborasi tor awal target akhir
IMT : 20,3 pemberian
obat 1 Intake 4 5 5
Ranitidin IV Maka
3 x 50 mg (+) nan
4. Kolaborasi per
pemberian oral
obat 2 Intake 3 5 4
omeprazole cairan
40 mg (+) (minu
5. Edukasi klien
Kriteria Hasil: Sesuai dengan NOC dan keluarga man
NOC : Nutritional Status: Food & Fluid Intake mengenai per
makan oral)
Indika 1 2 3 4 5 sedikit
tor sedikit tapi 3 Albu 3 5 4
Intake 2 3 1/4 ½ 1 porsi sering (+) min
Maka send sen porsi porsi 6. Monitpr hasil 4 Hema 2 5 4
nan ok do lab (albumin tokrit
per mak k dan
oral an ma hematokrit) 5 HB 3 5 4
kan (+)
7. KIE keluarga
A: Masalah teratasi sebagian
Intake ¾ ¼ 1 1 ½ 2 gelas untuk
P: Lanjutkan intervensi
cairan gelas gel gelas gelas mengurangi
(minu as asupan cairan
man karena klien
per kejang (+)
oral) 8. Pemberian
diazepam dan
Albu <1 1 - 2,5 - 3- 3,5-5,5 phenytoin
min 2,4 2,9 3,4
Hb <2,1 2,1 5,2 - 8,3 - 11,4-
- 8,2 11,3 15,1
5,1
Hema <19 19 25 -31 32 38-42
tokrit - -37
24
NIC: Nutritional Monitoring
1. Monitor tanda-tanda vital.
2. Sarankan untuk mengkonsumsi nutrisi yang
adekuat
3. Monitor turgor kulit
4. Monitor kadar albumin, total protein, dan Ht
5. Monitor pucat, dan kekeringan konjungtiva
6. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori yang dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien
CATATAN PERKEMBANGAN 3
Nama klien : Tn S Tanggal : 15-1-2019
Diagnosa medis : Abses dinding abdomen
S O P I E
- Pasien TD : 120/80 Nyeri Akut Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Minta pasien S:
mengataka mmHg 3 x 24 jam, nyeri yang dialami klien berkurang untuk menilai -Pasien mengatakan nyeri skala 3 dari
n nyeri Nadi : 80 Kriteria Hasil : Sesuai dengan indicator NOC nyeri dengan 10
skala 6 x/menit NOC : Pain Level skala 0-10 -pasien mengatakan masih nyeri pada
dari 10 Suhu : 37 (+) daerah leher keatas dekat mata
-pasien RR : 22 Indik 1 2 3 4 5 2. Melakukan - Klien mengatakan batuk kering
mengataka x/menit ator pengkajian O:
n masih Skal 9-10 7-8 5-6 3-4 1-2 nyeri secara Klien mengalami kejang 2 kali
nyeri pada a komprehensif
daerah nyeri meliputi No Indika Skor Skor Skor
perut lokasi, tor awal target akhir
Eksp
sebelah karakteristik,
resi 1 Skala 4 5 5
kanan awitan dan
waja nyeri
P: nyeri durasi,
h
bagian frekuensi, 2 Ekspr 4 5 5
saat
perut kualitas, esi
nyeri
sbeelah intensitas wajah
kanan Teka >200 170 160 – 140 120 – atau saat
Q: ditusuk nan mmH – 170 – 130 keparahan nyeri
R: perut Dara g 190 mmH 150 mmHg nyeri dan
sebelah h mm g mm faktor 3 Tekan 5 5 5
kanan Sisto Hg Hg v presipitasi. an
S: skala lik (+) Darah
nyeri 6 3. Ajarkan Sistoli
T: hilang Teka >150 140- 120- 100- 80-90 penggunaan k
timbul nan mmH 150 130 110 mmHg teknik
4 Tekan 5 5 5
darah g mm mmH mm nonfarmakol
v an
diast Hg g Hg ogi (relaksasi
darah
olik napas dalam) diasto
4. Monitor TTV lik
Nadi ≥150 130- 110- 90- 60-89 (+)
5. Kolaborasi 5 Nadi 5 5 5
149 129 109 v
pemberian
obat A: masalah teratasi sebagian
NIC: Pain Management santagesik IV P: Lanjutkan intervensi (1-5)
30 mg (+)
1. Kaji nyeri secara komprehensif (lokasi,
karakteristik, onset, durasi, frekuensi,
kualitas atau keparahan)
2. Observasi ekspresi nonverbal dari nyeri
3. Observasi tanda – tanda vital (TD, dan Nadi)
4. Kolaborasi pemberian obat analgesic
(ketorolac)
5. Relaksasi napas dalam
Klien Klien tidak Nutrisi Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Konsumsi S: klien mengatakan makanannya
mengataka menghabisk Kurang dari 2 x 24 jam, diharapkan nafsu makan diet cair DM tidak dihabiskan dan hanya ¼ porsi
n tidak an Kebutuhan dapat bertambah 1700 kkal (+) O:
dihabiskan makannya tubuh 2. Konsumsi No Indikator Skor Skor Skor
saat TB : 170 cukup asupan awal targe akhir
makan cm cairan (+) t
BB : 58 kg 3. Kolaborasi
IMT : 20,3 pemberian 1 Intake 4 5 5
obat Makanan
Ranitidin IV per oral
3 x 50 mg (+) 2 Intake 3 5 4
4. Kolaborasi cairan
pemberian (minuma
obat n per
omeprazole oral)
40 mg (+)
5. Edukasi klien 3 Albumin 3 5 4
Kriteria Hasil: Sesuai dengan NOC dan keluarga
NOC : Nutritional Status: Food & Fluid Intake mengenai
makan 4 Hematok 2 5 4
Indika 1 2 3 4 5 sedikit rit
tor sedikit tapi 5 HB 3 5 4
Intake 2 3 1/4 ½ 1 porsi sering (+)
Maka send sen porsi porsi 6. Monitpr hasil
nan ok do lab (albumin A: Masalah teratasi sebagian
per mak k dan P: Lanjutkan intervensi
oral an ma hematokrit)
kan (+)
Intake ¾ ¼ 1 1 ½ 2 gelas
cairan gelas gel gelas gelas
(minu as
man
per
oral)
Albu <1 1 - 2,5 - 3- 3,5-5,5
min 2,4 2,9 3,4
Hb <2,1 2,1 5,2 - 8,3 - 11,4-
- 8,2 11,3 15,1
5,1
Hema <19 19 25 -31 32 38-42
tokrit - -37
24
NIC: Nutritional Monitoring
1. Monitor tanda-tanda vital.
2. Sarankan untuk mengkonsumsi nutrisi yang
adekuat
3. Monitor turgor kulit
4.
Monitor kadar albumin, total protein, dan Ht
5.
Monitor pucat, dan kekeringan konjungtiva
6.
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori yang dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien
Klien Terjadi Resiko syok Diagnosa keperawatan resiko syok sepsis 8. Melakukan rawat S:
mengataka infeksi sepsis Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 luka dengan tetap Klien merasakan lemas
n badan pada x 24 jam, diharapkan sepsis dpat teratasi menerapkan O:
lemas, usus dan KH : skala yang didapatkan sesuai dengan prinsip steril (+) No Indikator Skor Skor
nyeri menyeba indicator NOC 9. Diberikan awal target
perut, bkan NOC: keparahan syok sepsis sufratule untuk
pernah luka (+) 1 RR (respiratory 4
adanya
operasi NIC : pencegahan syok 10. Diberikan madu rate)
fistula
abses enterocu untuk luka (+) 2 Mual 4
tan. 1. Monitor terhadap adanya respon kompensasi 11. Menutup luka 3 Nadi 4
Terdapat dengan kassa dan
awal syok (misalnya tekanan darah, nadi plester (+) 4 Suhu 4
tanda
SIRS : turun, hipotensi ortostatik, perlambatan 12. Pemberian 5 Akral hangat kulit 3
Leukosit antibiotic seperti
pengisian kapiler, kulit pucat, takipnea, mual kemerahan
13,6 ciprofloxacin (+)
6 Kelemahan 4
muntah, dan kelemahan). 13. KIE mengenai
kebersihan tubuh
2. Monitor adanya tanda-tanda respon sindroma dan lingkungan A : masalah tertasi sebagian
inflamasi sistemik (misalnya peningkatan (+) P : lanjutkan intervensi
14. Monitor terhadap
suhu, takipnea, takikardi, hipokarbia, adanya respon
leukositosis) kompensasi awal
syok (misalnya
3. Monitor berat badan, masukan dan keluaran tekanan darah,
cairan setiap hari. nadi turun,
hipotensi
4. Berikan cairan rehidrasi sesuai dengan ortostatik,
kebutuhan NS 0,9 % 20 tpm. perlambatan
pengisian kapiler,
Berikan obat antibiotic Inj.
kulit pucat,
takipnea, mual
muntah, dan
kelemahan).
16. Monitor adanya
tanda-tanda
respon sindroma
inflamasi
sistemik
(misalnya
peningkatan
suhu, takipnea,
takikardi,
hipokarbia,
leukositosis)
17. Monitor berat
badan, masukan
dan keluaran
cairan setiap
hari.
Berikan cairan
rehidrasi sesuai
dengan
kebutuhan NS 0,9
% 20 tpm