You are on page 1of 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Teknik Produksi


Tenik produksi adalah teknik untuk mengangkat fluida reservoir secara optimal dari sub
surface menuju surface.

1.2 Ruang Lingkup Teknik Poduksi


Tugas dari production engineer adalah untuk menjaga laju alir productionnya dan
mengatasi masalah yang timbul dalam kegiatan production yang dapat menyebabkan
menurunnya laju alir produksi sumur. Kegiatan produksi di lakukan ketika kegiatan
pemboran dan well completion telah selesai di lakukan. Kegiatan produksi termasuk dari
kegiatan upstream atau hulu dalam bagian eksploitasi. Pentingnya teknik produksi itu sendiri
yaitu sebagai acuan atau cara mengangkat fluida secara optimum dari sub surface ke surface.
Tahapan tahapan produksi dalam mengangkat fluida ke permukaan mempunyai tahapan
tahapan dalam mengangkatnya. Tahapan kegiatan [roduksi di bagi menjadi 3 yaitu:
1. Primary recovery
 Natural flow
 Artificial lift
2. Secondary recovery
 Water flooding
3. Tertiary recovery
 EOR (Enchanded Oil Recovery)

Tahap operasi produksi dimulai apabila sumur telah selesai dikomplesi (well
completion), dimana tipe komplesi yang digunakan terutama tergantung pada karakteristik
dan konfigurasi antara formasi produktif dengan formasi diatas dan dibawahnya, tekanan
formasi, jenis fluida dan metode produksi.
Metode yang selama ini dikenal meliputi, metoda sembur alam (flowing well) dan
metode pengankatan buatan (artifisial lift). Metode sembur alam diterapkan apabila tenga
alami reservoir masih mampu mendorong fluida ke permukaan, sedangkan metoda
pengangkatan buatan diterapkan apabila tenaga alami reservoir sudah tidak mampu
mendorong fluida ke permukaan atau untuk peningkatan produksi.
Setelah fluida sumur sampai di permukaan, fluida dialirkan ke blockstation melalui
pipa pipa alir (flow line) untuk dilakukan pemisahan antara air, minyak, dan gasbumi. Gas
hasil pemisahan dapat pula digunakan untuk injeksi gas –lift atau pressure maintenace.
Kegiatan produksi berada pada kegiatan hulu atau upstream setelah kegiatan
pemboran sudah selesai dilakukan.
Dibawah ini adalah gambaran kegiatan hulu dan hilir dalam industri minyak dan gas
bumi yaitu:
- Hulu , yaitu eksplorasi sampai eksploitasi
- Hilir, yaitu pengolahan sampai distribusi.

Tahapan produksi yang harus diketahui meliputi :


 Primary Recovery
- Natural flow,
Kondisi tekanan reservoir mampu mengangkut fluida secara alami dari reservoir
ke surface. Tekanan reservoir berasal dari rezervoir itu sendiri. Drive mechanism
terdiri dari, gas cap drive, solution gas drive,water drive, dan kombinasi. Biasanya
pada new well. Naturak flow disebut kondisi dimana yang mengangkat HC yaitu
pressure reservoir itu sendiri.
- Artificial lift,
Metoda pengangkatan fluida sumur dengan cara memasukkan tenaga tambahan ke
dalam sumur (bukan ke dalam reservoir), dimana metode ini diterapkan apabila
tenaga alami reservoir sudah tidak mampu lagi mendorong fluida ke permukaan
atau untuk maksud peningkatan produksi. Ini dilakukan pada sumur mature atau
tua. Terdapat jenis- jenis artifitial lift :
- Gas lift
- Sucker rod pump (SRP)
- ESP( Electric Submersible Pump)
- Hydraulic pump
- PCP (Progressive Cavity Pump)
- Jet Pump
 Secondary Recovery
- Water flooding,
Proses peningkatan air dari permukaan bumi ke reservoir minyak di water
flooding. Didasakan pada suatu kenyataan bahwa air aquifer berperan sebagai
pengisi/ pengganti minyak yang terproduksi, disamping berperan sebagai media
pendesak.
- EOR (Enchanched Oil Recovery),
Metoda pengurasan tahap lanjut dengan menginjeksikan sejumlah zat kedalam
reservoir melalui sumur injeksi dengan tujua recovery factor dapat meningkat.
Salah satu contoh metode EOR adala metode injeksi uap ( Steam Flooding), yaitu
mengijeksikan uap kedalam reservoir minyak untuk mengurangi viskositas
minyak supaya pendesakan minyak lebih efektif. Faktor yang mempengaruhi EOR
adalah :
- Kedalaman reservoir
- Heterogenesis reservoir
- Cadangan sisa (SOR)
- Sifat fisik batuan
- Sifat fisik fluida batuan
- Tenaga pedorong yang bekerja pada reservoir.
(Gambar 1-1 , water flooding)

(Gambar 1-2 , steam flooding EOR)


.Alat alat sub surface pada kegiatan produksi seperti :
 Tubing , adalah serangkaian pipa yang digunakan sebagai alat untuk mengangkat
fluida dari subsurface ke surface. Tubing memiliki ukuran bermacam-macam dari
mulai 0.5” sampai 6”.
 Packer , adalah alat yang berfungsi sebagai berikut :
a) Penghalang atau sebagai pemisah aliran sumur,
b) Mempertahankan fluida reservoir dan tekanan terisolasi dari casing
c) Untuk memisahkan zona zona pada lubang,
d) Tempat penempatan killing fluid,
e) Membungkus lubang perforasi selama squeeze cementing,
f) Tempat penambatan tubing,
g) Tempat pemasangan casing pump,
h) Mengisolasi casing/liner yang bocor,
i) Sebagai fasilitas well service operation (stimulasi,squeeze) casing.
 Casing ,yaitu pipa baja tubular yang digunakan menyelubung sumur pemboran.
Casing termasuk dalam tahap completion, yaitu tahap penyelesaian dimana sumur
yang telah dibor harus diselesaikan dengan melindunginya memakai casing.fungsi
casing yaitu:
a) Sebagai penyangga wellhead dan BOP
b) Mencegah pementukan caving pada formasi yang tidak stabil
c) Melindungi formasi yang lemah dari lumpur berat
d) Menutup zona lost circulation
e) Untuk melindungi formasi produktif.

Alat –alat surface pada kegiatan produksi seperti:


 Flow line
 Crismast tree
 Well head
 Separator

1.3 Tujuan Teknik Produksi


Tujuan dari kegiatan teknik produksi adalah mengangkat fluida atau hidrokarbon
secara natural dengan pengangkatan batuan secara optimum untuk mendapatkan hasil yang
optinum.

You might also like