You are on page 1of 6

MODUL 4 KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEP DASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

A. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah


Manajemen Berbasis sekolah (MBS) adalah model pengelolaan yang memberikan
otonomi atau kemandirian kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan
partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan. Manajemen Berbasis Sekolah bertujuan:
1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengelola ddan memberdayakan sumber daya tersedia.
2. Meningkatakn kepedulian warga sekolah dan masyarakat.
3. Meningkatkan tanggung jawab sekolah.
4. Meningkatkan kompetensi yang sehat anatarsekolah.
Manajemen Berbasis Sekolah ini member kesempatan kepada sekolah untuk
mengetahui tentang kekuatan dan kelemahan yang dimiliki sekolah. Selain itu,
manajemen berbasis sekolah juga member kesempatan kepada sekolah untuk
mengetahui kebutuhan lembaganya.

Ada dua asumsi dasar penerapan manajemen berbasis sekolah yaitu:


- Sekolah dipandang sebagai lembaga layanan jasa pendidikan yang memosisikan
kepala sekolah sebagai manajer pendidikan.
- MBS akan efektif diterapkan apabila didukung oleh sistem berbagi kekuasaan.

Prinsip-prinsip pelaksanaan MBS:


1. Profesionalisme
2. Pembagian kewenangan
3. Pencapaian mutu pendidikan
4. Partisipasi masyarakat
5. Transparansi
6. Pembentukan dewan sekolah
Model MBS ini member otonomi kepada kepala sekolah untuk lebih bertanggung
jawab dalam pemanfaatan sumber daya sekolah sesuai dengan kondisi setempat.

B. Pengertian KBK
Sepanjang kurun waktu tiga puluh empat tahun kita sudah mengalami beberapa kali
perubahan dan perbaikan kurikulum. Kurikulum 2004 yang dikenal sebagai KBK
berisi tentang SK dan KD yang harus dicapai oleh peserta didik melalui materi pokok
dan indicator pencapain hasil belajar yang telah ditetapkan.

KBK berorientasi pada perluasan wawasan ilmu pengetahuan, teknologi,, dan budaya
sebagai salah satu usaha untuk mempertahankan integritas bangsa melalui
pembentukan-pembentukan individu yang cerdas, religius, toleran, mandiri, dan
berdisiplin serta menjunjung tinggi moral dalam pergaulan antar sesama.

Kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan melaksanakan tugas yang diperoleh


pendidikan, latihan, dan bimbingan yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan,
dan sikap.
Kompetensi Dasar ini terdiri atas:
- Kompetensi akademik (memiliki pengetahuan dan keterampilan)
- Kompetensi okupasional (memiliki kesiapan dan mampu beradaptasi di dunia
kerja)
- Kompetensi cultural (peserta didik mampu menempatkan diri dalam system
budaya)
- Kompetensi temporal (peserta didik tetap eksis dalam menjalani kehidupannya)

Selain kompetensi, dikenal juga konsep tentang keterampilan hidup atau kecakapan
hidup yang mencakup lima kategori yaitu:
- Keterampilan mengenal diri sendiri atau keterampilan personal
- Keterampilan berpikir rasional
- Keterampilan sosial
- Keterampilan akademik
- Keterampilan vokasional

C. Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi


KBK memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Menitikberatkan pada pencapaian target kompetensi
2. Mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang
tersedia
3. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan di lapangan
untuk mengembangkan dan melaksanakan program-program pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan.
KBK ini bertumpu pada rekonstrusi social dan teknologi, artinya pembelajaran
dilakukan dengan menekankan pada interaksi individu dengan lingkungannya
sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuannya sendiri.

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi


Prinsip yang digunakan untuk mengembangkan kurikulum adalah:
- Iman dan takwa, nilai, dan berbudi pekerti
- Ketahanan dan integritas bangsa
- Keberseimbangan
- Berorientasi global
- Berbasis teknologi informasi
- Berorientasi pada kecakapan hidup
- Berorientasi pada siswa
- Berkesinambungan
- Berorientasi pada proses dan hasil

KEGIATAN BELAJAR 2
IMPLIKASI PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

A. Peran Guru dalam Pengelolaan Pembelajaran


Guru merupakan profesi atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus mengingat
tugas dan tanggung jawabnya yang begitu kompleks. Oleh karena itu, seorang guru
perlu memiliki kompetensi dan profesionalisme yang tinggi. Secara garis besar
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah sebagai berikut:
1. Menguasai bahan
2. Mengelola proses belajara mengajar
3. Mengelola kelas
4. Menggunakan media/sumber
5. Menguasai landasan-landasan kependidikan
6. Mengelola interaksi belajar mengajar
7. Menilai prestasi belajar siswa untukkepentingan pengajaran
8. Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan
9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian

Dalam Undang-Undang Guru dan DosenNnomor 14 Tahun 2005, dinyatakan bahwa


kompetensi guru me,iputi kompetensi pedagogik, kepribadian, social, dan profesional
yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Guru professional adalah guru yang
memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan, bertanggung
jawab, serta mampu melaksanakan tugas dan fungsinya seoptimal mungkin. Guru
yang berkualitas adalah guru yang memiliki kemampuan sesuai dengan profesi yang
disandangnya. Ia harus mampu mendidik, mengajar, dan melatih.

Kurikilum berbasis kompetensi menuntut guru untuk lebih menaruh perhatian


terhadap kemberadaan dan kebutuhan siswanya sehingga ia merasa dighargai sebagai
seorang individu. Peran guru dalam pengelolaan pembelajaran yang berpedoman
dalam KBK adalah sebagai pengamat. Selain itu, guru juga berperan sebagai
fasilitator yaitu mampu membimbing dan memberi arah untuk mencapai tujuan yang
dicapai. Keterampilan yang lainnya adalah keterampilan melaksanakan prosedur
mengajar yang meliputi:
1. Kegiatan membuka pembelajaran
2. Kegiatan mengelola pembelajaran
3. Kegiatan mengorganisasi waktu, siswa, dan fasilitas belajar
4. Kegiatan melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
5. Kegiatan mengakhiri pembelajaran
KBK menuntut guru untuk mengembangkan keterampilan interpersonalnya. Hal ini
diperlukan untuk membantu siswa dalam mempelajari berbagai hal yang diperlukan
dalam mencapai tingkat kedewasaan. KBK dihagrapkan dapat meningkatkan peran
guru dalam membantu mengembangkan hubungan antar primbadi yang sehat dan
serasi, memberikan tuntunan agar interaksi antar siswa dan guru dapat terpelihara
dengan baik. Jadi, dapat disimpulkan peran guru dalam kegiatan pembelajaran adalah
sebagai planner, organizer, evaluator, dan juga sebagai pembimbing.
B. Implementasi KBK melalui Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran merupakan suatu kekgiatan yang dilakukan melaui usaha-usaha yang
terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar.
Konsep pembelajahran pada hakikatnya terbagi dalam dua konsep yang berlangsung
secara bersamaan yaitu proses belajar yang dilakukan oleh siswa dan proses mengajar
yang dilakukan oleh guru.
Pengemasan bahan pelajaran untuk siswa dalam belajar, akan berpengaruh besar
terhadap kebermaknaan pengalaman belajar siswa. Beberapa faktor mengajar yang
perlu diperhatikan supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif
antara lain:
1. Kesempatan untuk belajar
2. Pengetahuan awal siswa
3. Refleksi
4. Motivasi
5. Keragaman individu
6. Kemandirian dan kerjasama
7. Suasana yang mendukung
8. Belajar untuk kebersamaan
9. Siswa sebagai pembangun gagasan
10. Rasa ingin tahu, kreativitas, dan keutuhan
11. Menyenangkan
12. Interaksi dan komunikasi
13. Belajar cara belajar (learning how to learn)
Salah satu bentuk pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan kreativitas dalam membangun kaitan konseptual di antara bahan
pembelajaran yang diberikan adalah pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu
(integrated learning) merupakan salah satu contoh model pembelajaran yang
menekankan pada satu kesatuan konsep. Menurut Fogarty terdapat 10 model
pembelajaran terpadu yang dapat diterapkan oleh guru yaitu model fragmented,
connected, nested, sekoensed, shared, webbed, threaded, integrated, immersed,
necworked.
Model-model pembelajaran terpadu di atas menjelaskan bahwa pembelajahran
terpadu menekankan pada kreativitas siswa dalam memahami dan membentuk suatu
konsep dan pengalaman yang menarik berdasarkan minat dan kemampuan siswa.
Konsep pembelajaran terpakdu membantu siswa dalam memberikan dasar-dasar
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman belajar.
Menurut Arie Frahman, untuk mencapai hasil pendidikan yang baik perlu
dikembangkan faktor-faktor sebagai berikut:
1. Partsisipasi aktif dalam kelas, artinya siswa harus mampu berargumentasi dan
memberikan pikiran asli
2. Manajemen kelas yang dicitrai oleh adanya rencana yang detail dan realitas serta
disiplin waktu dan tegas
3. Adanya suasana kompetisi yang sehat
4. Menghargai kerja keras
5. Kemandirian akademis
6. Merasa sama kedudukan antar siswa
7. Menghormati sesama teman
8. Suasana demokratis harus muncul dalam kelas
9. Hubungan guru dan siswa adalah hubungan akademis
10. Semua kegiatan belajar mengajar bermuara untuk memperbaiki martabat diri,
keluarga, masyarakat, dan bangsa.

You might also like