You are on page 1of 28

HAND OUT

MATA KULIAH : Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)


TOPIK : Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil Konsepsi
SUB TOPIK :
a. Pertumbuhan dari embrio s.d fetal
b. Pertumbuhan struktur dan fungsi amnion
c. Pertumbuhan struktur , fungsi dan sirkulasi tali
pusat
d. Pertumbuhan struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta
e. Sirkulasi darah dan fetus
f. Menentukan usia kehamilan
g. Menentukan periode kehamilan

WAKTU : 120 menit


DOSEN : Rohani

OBJEKTIF PERILAKU SISWA :


Setelah membaca hand out ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pertumbuhan dari embrio sampai dengan fetal dengan benar
2. Menyebutkan struktur dan fungsi amnion dengan benar
3. Menyebutkan fungsi tali pusat dengan benar
4. Menjelaskan fungsi plasenta dengan benar
5. Menjelaskan secara singkat sirkulasi darah fetus
6. Menjelaskan cara-cara menentukan usia kehamilan dengan benar.
7. Menjelaskan secara singkat periode kehamilan pertumbuhan dan
perkembangan janin dengan benar.
REFERENSI :
1. Varney, H. Varney’s Midwifery 3th
Ed. London : Jonet and Bartleet
Publisher. 1997.

Hand out, Askeb I 1


2. Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri jilid I. EGC Jakarta ,1998.
3. Rayburn, William F dan Carey, J. christhoper. Obstetri dan Ginekologi. Widya
Medika. Jakarta, 2001.
4. Cristina, Yunita. Esensial Obstetri dan Ginekologi / Hacker, Neville F.
Hipokrates .Jakarta , 2001.
5. Cuningham, F. Garry. Williams obstetrics 1. Medical Publising Division
McGRAW-HILL. Jakarta ,2001.
6. Saifuddin, Abdul Bari. Dkk. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP.
7. Saifuddin, Abdul Bari. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. YBP-SP.Jakarta , 2002.
8. Llewellyn, 2002, Dasar – Dasar Obstetri Ginekologi, Jakarta, Hipokrates, hal
17 - 20.
9. Pusdiknakes, 2003. Konsep Asuhan Kebidanan. WHO. Jakarta

10. http://www.geocities.com/Yosemite/Rapids/1744/cklob6.html

A. URAIAN MATERI
A. URAIAN MATERI

Pendahuluan
Tujuan luhur obstetri adalah untuk menjamin setiap bayi yang baru lahir
secara fisik sempurna, mens sana incorpore sano; sehat pikiran dan badan, untuk
mengejar inti keberadaannya di dunia ini selama hidupnya. Demi alasan inilah di era
baru obstetri, yang ditetapkan sebagai masa yang meliputi seperempat abad yang lalu
hingga sekarang, merupakan saat dimana penelitian obstetri difokuskan pada fisiologi
dan Patofisiologi janin, perekembangannya dan lingkungan.
Oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuan luhur dari obstetri tersebut,
mahasiswa sebagai calon tenaga kesehatan harus dapat dan mampu memahami
pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi. Sebelum kearah tersebut diharapkan

Hand out, Askeb I 2


mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan pertumbuhan dari embrio s.d fetal,
pertumbuhan struktur dan fungsi amnion, pertumbuhan struktur dan fungsi dan
sirkulasi tali pusat, pertumbuhan struktur dan fungsi dan sirkulasi plasenta, sirkulasi
darah dan fetus, menentukan usia kehamilan, menentukan periode kehamilan.

Explanation

A. Pertumbuhan dari Embrio s.d Fetal


Masa kehidupan intrauterin manusia secara umum dibagi menjadi dua tahap /
periode.
1. Massa Embrional
Meliputi masa pertumbuhan intrauterin sampai dengan usia kehamilan 8
minggu, dimana ovum yang dibuahi (zigot) mengadakan pembelahan dan diferensiasi
sel-sel menjadi organ-organ yang hampir legkap sampai terbentuk struktur yang akan
berkembang menjadi bentuk manusia. Proses pembentukan organ "dari tidak ada
menjadi ada" ini (organogenesis) pada beberapa sistem organ, misalnya sistem
sirkulasi, berlanjut terus sampai minggu ke-12, sehingga beberapa sumber
mengklasifikasikan pertumbuhan masa embrional sampai dengan minggu ke-12
(trimester pertama kehamilan). Adapun perkembangannya sebagai berikut :
Minggu 0
Sperma membuahi ovum, yang kemudian membagi dan masuk ke dalam
uterus menempel sekitar hari ke-11.
Fertilisasi
Fertilisasi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani /

sperma dengan sel telur di tuba falopii.

Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim, masuk ke

dalam tuba. Gerakan ini mungkin dipengaruhi juga oleh peranan

kontaksi miometrium dan dinding tuba yang juga terjadi saat

sanggama.

Hand out, Askeb I 3


Ovum yang dikeluarkan oleh ovarium, ditangkap oleh fimbrae

dengan umbai pada ujung proksimalnya dan dibawa ke dalam tuba

falopii. Ovum yang dikelilingi oleh perivitelina, diselubungi oleh

bahan opak setebal 5–10 µm, yang disebut zona pelusida. Sekali ovum

sudah dikeluarkan, folikel akan mengempis dan berubah menjadi

kuning, membentuk korpus luteum. Sekarang ovum siap dibuahi

apabila sperma mencapainya.

Dari 60 – 100 juta sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina

pada saat ovulasi, beberapa juta berhasil menerobos saluran heliks di

dalam mukus serviks dan mencapai rongga uterus beberapa ratus

sperma dapat melewati pintu masuk tuba falopii yang sempit dan

beberapa diantaranya dapat bertahan hidup sampai mencapai ovum

di ujung fimbrae tuba fallopii. Hal ini disebabkan karena selama

beberapa jam, protein plasma dan likoprotein yang berada dalam

cairan mani diluruhkan. Reaksi ini disebut reaksi kapasitasi. Setelah

reaksi kapasitasi, sperma mengalami reaksi akrosom, terjadi setelah

sperma dekat dengan oosit. Sel sperma yang telah menjalani kapasitasi

akan terpengaruh oleh zat – zat dari korona radiata ovum, sehingga isi

akrosom dari daerah kepala sperma akan terlepas dan berkontak

dengan lapisan korona radiata. Pada saat ini dilepaskan hialuronidase

yang dapat melarutkan korona radiata, trypsine – like agent dan lysine

– zone yang dapat melarutkan dan membantu sperma melewati zona

pelusida untuk mencapai ovum. Hanya satu sperma yang memiliki

kemampuan untuk membuahi, karena sperma tersebut memiliki

konsentrasi DNA yang tinggi di nukleusnya, dan kaputnya lebih

Hand out, Askeb I 4


mudah menembus karena diduga dapat melepaskan hialuronidase.

Sekali sebuah spermatozoa menyentuh zona pelusida, terjadi

perlekatan yang kuat dan penembusan yang sangat cepat. Setelah itu

terjadi reaksi khusus di zona pelusida (zone reaction) yang bertujuan

mencegah terjadinya penembusan lagi oleh sperma lainnya. Dengan

demikian, sangat jarang sekali terjadi penembusan zona oleh lebih dari

satu sperma.

GAMBAR 1.

FERTILISASI

Sumber : Miracle of man’s creation

Pada saat sperma mencapai oosit, terjadi :

1. Reaksi zona / reaksi kortikal pada selaput zona pelusida

2. Oosit menyelesaikan pembelahan miosis keduanya, menghasilkan oosit


definitif yang kemudian menjadi pronukleus wanita
3. Inti sperma membesar membentuk pronukleus pria.

Hand out, Askeb I 5


4. Ekor sel sperma terlepas dan berdegenerasi.

5. Pronukleus pria dan wanita. Masing – masing haploid, bersatu dan

membentuk zygot yang memiliki jumlah DNA genap / diploid.

GAMBAR 2

PEMBUAHAN OVUM

Sumber : Dasar – Dasar Obstetri dan Ginekologi (2002)

Keterangan :

A, B, C dan D : Ovum dengan korona radiata

Hand out, Askeb I 6


E : Ovum dimasuki spermatozoa

F dan G : Pembentukan benda kutub kedua dan akan bersatunya

kedua pronukleus yang haploid untuk menjadi zigot

Hasil utama pembuahan :

1. Penggenapan kembali jumlah kromosom dari penggabungan dua

paruh haploid dari ayah dan dari ibu menjadi suatu bakal baru

dengan jumlah kromosom diploid.

2. Penentuan jenis kelamin bakal individu baru, tergantung dari

kromosom X atau Y yang dikandung sperma yang membuahi ovum

tersebut.

3. Permulaan pembelahan dan stadium – stadium pembentukan dan

perkembangan embrio (embriogenesis)

Pembelahan Zigot
Zigot adalah nama untuk ovum yang telah dibuahi. Dalam beberapa jam dan
masih di dalam tuba fallopi, zigot mengalami serangkaian pembelahan yang
disebut mitosis. Sel-sel yang dihasilkan dari setiap pembelahan berukuran lebih
kecil daripada induknya, disebut blastomer.
Sesudah 3 – 4 kali pembelahan : zigot memasuki tingkat 16 sel, disebut

stadium morula (kira – kira pada hari ke 3 sampai ke 4 pasca fertilisasi).

Morula terdiri dari inner cell mass (kumpulan sel – sel di sebelah

dalam, yang akan tumbuh menjadi jaringan – jaringan embrio sampai

janin) dan outer cell mass (lapisan sel di sebelah luar, yang akan tumbuh

menjadi trofoblast sampai plasenta).

Hand out, Askeb I 7


Kira – kira pada hari ke 5 sampai ke 6, di rongga sela – sela inner cell mass

merembes cairan menembus zona pelusida, membentuk ruang antar sel.

Ruang antar sel ini kemudian bersatu dan memenuhi sebagian besar

massa zigot membentuk blastokista.

Blastokist terdiri atas :

1. Massa sel dalam, yang akan berkembang untuk membentuk fetus dan

membran plasenta yang disebut amnion.

2. Trofoblast adalah lapisan luar sel-sel tunggal dari lapisan ini akan

mulai tumbuh struktur yang menyerupai akar yang disebut villi

korion primitif. Sejumlah struktur ini membentuk plasenta dan sisanya

mengalami atrofi untuk membentuk membran korion. Perkembangan

tahap ini dicapai 7-10 hari setelah konsepsi dan sekarang mulai

mengadakan implantasi ke dalam endometrium uterus.

Implantasi

Implantasi atau nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil

konsepsi ke dalam endometrium.

Pada akhir minggu pertama ( hari ke 5 sampai ke 7 ) zygot mencapai

cavum uteri. Pada saat itu uterus sedang berada dalam fase sekresi lendir

dibawah pengaruh progesteron dari korpus luteum yang masih aktif.

Sehingga lapisan endometrium dinding rahim menjadi kaya pembuluh

darah dan banyak muara kelenjar selaput lendir rahim yang terbuka dan

aktif.

Kontak antara zigot stadium blastokista dengan dinding rahim pada

keadaan tersebut akan mencetuskan berbagai reaksi seluler, sehingga sel –

Hand out, Askeb I 8


sel trofoblast zigot tersebut akan menempel dan mengadakan infiltrasi

pada lapisan epitel endometrium uterus ( terjadi implantasi ) dan

terkubur sempurna pada hari ke-10.

Sumber : Dasar – Dasar Obstetri Ginekologi (2002)

Keterangan :

A : Oosit tidak bersegmen

B : Fertilisasi

C : Terbentuk pro-nuklei

D : Pembelahan kumparan pertama

E : Stadium 2 sel

F : Stadium 4 sel

G : Stadium 8 sel

H : Morula

I & J: Pembentukan blastokista

K : Zona pelusida menghilang, implantasi terjadi

Hand out, Askeb I 9


Minggu ke-8/bulan ke-2
Perkembangan cepat. Jantung mulai memompa darah. Anggota badan
terbentuk dengan baik. Raut muka dan bagian utama otak dapat dilihat.
Telinga terbentuk dari lipatan kulit. Tulang dan otot yang kecil terbentuk
dibawah kulit yang tipis.
Minggu ke-12/bulan ke-3
Embrio menjadi janin. Denyut jantung dapat terlihat dengan ultrasound.
Diperkirakan lebih berbentuk manusia karena tubuh berkembang. Gerakan
pertama dimulai selama minggu ke-12 jenis kelamin dapat diketahui. Ginjal
memproduksi urine.

2. Masa fetal
Meliputi masa pertumbuhan intrauterin antara usia kehamilan minggu ke-8 –
12 sampai dengan sekitar minggu ke-40 (pada kehamilan normal/aterm), dimana
organisme yang telah memiliki struktur lengkap tersebut melanjutkan
pertumbuhan dan perkembang pesat, samapi pada keadaan yang memungkinkan
untuk hidup dan berfungsi di luar (ekstrauterin).
Minggu ke –16/bulan ke-4
Sistem muskuloskeletal sudah matang, sistem syaraf mulai melaksanakan
kontrol. Pembuluh darah berkembang dengan cepat. Tangan janin dapat
menggengam. Kaki menendang dengan aktif. Semua organ mulai matang dan
tumbuh berat janin sekitar 0,2 kg. Denyut jantung janin dapat didengar dengan
Doppler. Pankreas memproduksi insulin.
Minggu ke-20/bulan ke-5
Verniks melindungi tubuh . lanugo menutupi tubuh dan menjaga minyak pada
kulit. Alis, bulu mata dan rambut terbentuk. Janin mengembagkan jadwal
yang teratur untuk tidur, menelan dan menendang.
Minggu ke-24/bulan ke-6

Hand out, Askeb I 10


Kerangka berkembang dengan cepat karena sel pembentukan tulang
menibgkatkan aktifitasnya. Perkembangan pernafasan dimulai. Berat janin
0.7-0,8 kg.
Minggu ke-28/bulan ke-7
Janin dapat bernafas, menelan dan mengatur suhu “ surfactan” terbentuk di
dalam paru-paru. Mata mulai terbuka dan menutup. Ukuran janin 2/3 ukuran
saat lahir.
Minggu ke-32/bulan ke-8
Simpanan lemak coklat berkembang di bawah kulit untuk persiapan
pemisahan bayi setelah lahir. Bayi sudah tumbuh 38-43 cm. Mulai
menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor.
Minggu ke-38/bulan ke- 9
Seluruh uterus terisi dengan bayi sehingga ia tidak bisa bergerak/berputar
banyak. Antibodi ibu ditransfer ke bayi. Hal ini akan memberikan kekebalan
untuk 6 bulan pertama sampai sistem kekebalan bayi bekerja sendiri.
Minggu ke-40/bulan ke-10
Pada waktu ini janin telah berkembang sempurna, dengan gambaran-
gamabaran khas bayi baru lahir.

B. Pertumbuhan struktur dan fungsi amnion


Selaput Janin (Amnion Dan Korion)

Pada minggu-minggu pertama perkembangan, villi / jonjot meliputi seluruh


lingkaran permukaan korion.

Dengan berlanjutnya kehamilan :

1. Jonjot pada kutub embrional membentuk struktur korion lebat seperti semak-
semak (chorion frondosum) sementara
2. Jonjot pada kutub abembrional mengalami degenerasi, menjadi tipis dan
halus disebut chorion laeve.

Hand out, Askeb I 11


Seluruh jaringan endometrium yang telah mengalami reaksi desidua, juga
mencerminkan perbedaan pada kutup embrional dan abembrional abembrional :

1. Desidua di atas korion frondosum menjadi desidua basalis


2. Desidua yang meliputi embrioblas / kantong janin diatas korion laeve
menjadi desidua kapsularis.

3. desidua di sisi / bagian uterus yang abembrional menjadi desidua parietalis.


Antara membran korion dengan membran amnion terdapat rongga korion.
Dengan berlanjutnya kehamilan, rongga ini tertutup akibat persatuan membran
amnion dan membran korion. Selaput janin selanjutnya disebut sebagai membran
korion-amnion (amniochorionic membrane). Kavum uteri juga terisi oleh konsepsi
sehingga tertutup oleh persatuan chorion laeve dengan desidua parietalis.

CAIRAN AMNION

Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai RONGGA AMNION.


Di dalam ruangan ini terdapat cairan amnion (likuor amnii).

Asal cairan amnion : diperkirakan terutama disekresi oleh dinding selaput amnion
/ plasenta, kemudian setelah sistem urinarius janin terbentuk, urine janin yang
diproduksi juga dikeluarkan ke dalam rongga amnion.

Fungsi cairan amnion :

1. Proteksi : melindungi janin terhadap trauma dari luar


2. Mobilisasi : memungkinkan ruang gerak bagi janin
3. Homeostasis : menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam-basa (pH)
dalam rongga amnion, untuk suasana lingkungan yang optimal bagi janin.
4. Mekanik : menjaga keseimbangan tekanan dalam seluruh ruangan intrauterin
(terutama pada persalinan).

Hand out, Askeb I 12


5. Pada persalinan : membersihkan / melicinkan jalan lahir, dengan cairan yang
steril, sehingga melindungi bayi dari kemungkinan infeksi jalan lahir.

Keadaan normal cairan amnion :

1. pada usia kehamilan cukup bulan, volume 1000-1500 cc.


2. keadaan jernih agak keruh
3. steril
4. bau khas, agak manis dan amis
5. terdiri dari 98-99% air, 1-2% garam-garam anorganik dan bahan organik
(protein terutama albumin), runtuhan rambut lanugo, vernix caseosa dan sel-
sel epitel.
6. sirkulasi sekitar 500 cc/jam

Kelainan jumlah cairan amnion

Hidramnion (polihidramnion)

Air ketuban berlebihan, di atas 2000 cc. Dapat mengarahkan kecurigaan adanya
kelainan kongenital susunan saraf pusat atau sistem pencernaan, atau gangguan
sirkulasi, atau hiperaktifitas sitem urinarius janin.

Oligohidramnion
Air ketuban sedikit, di bawah 500 cc. Umumnya kental, keruh, berwarna kuning
kehijauan.
Prognosis bagi janin buruk.

C. Pertumbuhan struktur dan fungsi sirkulasi tali pusat

Pada tahap awal perkembangan, rongga perut masih terlalu kecil untuk usus
yang berkembang, sehingga sebagian usus terdesak ke dalam rongga selom
ekstraembrional pada tali pusat. Pada sekitar akhir bulan ketiga, penonjolan

Hand out, Askeb I 13


lengkung usus (intestional loop) ini masuk kembali ke dalam rongga abdomen
janin yang telah membesar.

Kandung kuning telur (yolk-sac) dan tangkai kandung kuning telur (ductus
vitellinus) yang terletak dalam rongga korion, yang juga tercakup dalam
connecting stalk, juga tertutup bersamaan dengan proses semakin bersatunya
amnion dengan korion.

Setelah struktur lengkung usus, kandung kuning telur dan duktus vitellinus
menghilang, tali pusat akhirnya hanya mengandung pembuluh darah umbilikal (2
arteri umbilikalis dan 1 vena umbilikalis) yang menghubungkan sirkulasi janin
dengan plasenta. Pembuluh darah umbilikal ini diliputi oleh mukopolisakarida
yang disebut Wharton’s jelly. Tali pusat merentang dari pusat janin ke uri bagian
permukaan janin. Panjangnya rata-rata 50-55 cm, sebesar jari (diameter 1-2,5
cm).

Gbr. Tali pusat

D. Pertumbuhan struktur dan fungsi sirkulasi Plasenta

Plasenta adalah bagian dari fetus dan bagian dari maternal. Fetus
menerimanya dari chorionic, maternal menerimanya dari desidua pada tempat
implantasi.

Hand out, Askeb I 14


Pada hari 8 - 9, perkembangan trofoblas sangat cepat, dari selapis sel
tumbuh menjadi berlapis-lapis.
Menjelang akhir minggu kedua (hari 13-14), seluruh lingkaran blastokista
telah terbenam dalam uterus dan diliputi pertumbuhan trofoblas yang telah dialiri
darah ibu. Meski demikian, hanya sistem trofoblas di daerah dekat embrioblas
saja yang berkembang
Setelah infiltrasi pembuluh darah trofoblas ke dalam sirkulasi uterus, seiring
dengan perkembangan trofoblas menjadi plasenta dewasa, terbentuklah
komponen sirkulasi utero-plasenta.
Melalui pembuluh darah tali pusat, sirkulasi utero-plasenta dihubungkan
dengan sirkulasi janin. Meskipun demikian, darah ibu dan darah janin tetap tidak
bercampur menjadi satu (disebut sistem hemochorial), tetap terpisah oleh dinding
pembuluh darah janin dan lapisan korion.
Dengan demikian, komponen sirkulasi dari ibu (maternal) berhubungan
dengan komponen sirkulasi dari janin (fetal ) melalui plasenta dan tali pusat.
Sistem tersebut dinamakan sirkulasi feto – maternal. Darah ibu yang mengalir di
seluruh plasenta diperkirakan naik dari 300 ml tiap menit pada kehamilan 20
minggu sampai 600ml tiap menit pada kehamilan 40 minggu.
Umumnya plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan lebih kurang 16
minggu dengan ruang amnion telah mengisi seluruh kavum uteri, meskipun ruang
amnion membesar sehingga amnion tertekan kedaerah korion, namun amnion
hanya menempel, tidak sampai melekat pada korion.
Letak plasenta umumnya di depan atau dibelakang dinding uterus, agak
keatas kearah fundus. Hal ini adalah fisiologis karena pembukaan bagian atas
korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat implantasi.

Hand out, Askeb I 15


Gbr. Struktur plasenta dewasa
Plasenta "dewasa" / lengkap yang normal :
1. bentuk bundar / oval
2. diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm.
3. berat rata-rata 500-600 g
4. insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta) dapat di tengah /
sentralis, di samping / lateralis, atau di ujung tepi / marginalis.
5. di sisi ibu, tampak daerah2 yang agak menonjol (kotiledon) yang diliputi
selaput tipis desidua basalis.
6. di sisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh korion)
menuju tali pusat. Korion diliputi oleh amnion.
7. sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/menit (20 minggu) meningkat
sampai 600-700 cc/menit (aterm).
CATATAN : pada kehamilan multipel / kembar, dapat terjadi variasi jumlah dan
ukuran plasenta dan selaput janin.

Fungsi plasenta
PRINSIP :
Fungsi plasenta adalah menjamin kehidupan dan pertumbuhan janin yang baik.
1. Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin
2. Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin
3. Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin
4. Endokrin : menghasilkan hormon-hormon : hCG, HPL, estrogen,progesteron,
dan sebagainya (cari / baca sendiri).
5. Imunologi : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin

Hand out, Askeb I 16


6. Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin, yang
diberikan melalui ibu.
7. Proteksi : barrier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat-zat toksik (tetapi
akhir2 ini diragukan, karena pada kenyataanya janin sangat mudah terpapar
infeksi / intoksikasi yang dialami ibunya).
E. Sirkulasi darah dan Fetus

Sistem peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang
dewasa, karena paru-paru janin belum berkembang sehingga oksigen diambil
melalui perantaraan plasenta.
Sistem peredaran darah janin ditentukan faktor-faktor sebagai berikut :
1. Foramen Ovale
merupakan lubang sementara diantara serambi kiri dan serambi kanan yang
memungkinkan sebagian darah masuk dari vena cava inferior menyeberang ke
serambi kiri. Alasan pengalihan ini adalah darah tidak perlu lagi melewati
paru-paru karena telah terorganisasi.
2. Duktus arteriosus bothalli
Merupakan saluran yang terdapat antara arteri pulmonalis dan aorta.
3. Duktus venosus arantii
Menghubungkan antara vena umbilikal dengan vena cava inferior. Pada titik
ini darah bercampur dengan darah yang telah diambil oksigennya yang
kembali dari tubuh bagian bawah.
4. Vena umbilikal
memanjang dari tali pusar ke menuju bagian bawah hati dan membawa darah
yang mengandung oksigen dan sari makanan. Ia memiliki cabang yang
bertemu dengan vena porta dan masuk ke hati.
Komponen/organ yang terlibat dalam peredaran darah janin
Dalam peredaran darah janin tidak hanya melibatkan pembuluh darah saja tapi
juga melibatkan organ tubuh janin diantaranya :
1. Plasenta

Hand out, Askeb I 17


Tempat terjadinya pertukaran darah bersih dengan darah kotor
2. Umbilikalis
Mengalirkan darah dari plasenta ke janin dan dari janin ke plasenta
3. Hati
Terdapatnya percabangan antara vena porta dengan duktus venosus arantii.
4. Jantung
Terdapatnya voramen ovale yang langsung menyalurkan darah dari atrium
dekstra ke atrium sinistra.
5. Paru-paru
Terdapatnya duktus arteriosus bothalli.

Mekanisme peredaran darah janin


Darah janin didapatkan dari ibu dan dialirkan dari ibu ke janin melalui
plasenta untuk kemudian diteruskan keseluruh tubuh janin melalui vena yang
terdapat di umbilikus. Peredaran darah janin digambarkan berlangsung sebagai
berikut.

Hand out, Askeb I 18


Gbr. Sirkulasi darah fetus
Keterangan gambar
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta.
Masuk ke janin melalui vena umbilikus yang bercabang dua setelah memasuki
dinding perut :
 Cabang yang kecil bersatu dengan vena porta, darahnya beredar dalam hati
dan kemudian diangkut melalui vena hepatika ke vena cava inferior.
 Cabang satunya lagi duktus venosus arantii yang langsung masuk ke dalam
vena cava inferior.
Darah dari vena cava inferior masuk ke atrium kanan dan sebagian besar darah
dari atrium kanan akan dialirkan ke atrium kiri melalui foramen ovale. Sebagian
kecil darah dari atrium kanan masuk ke ventrikel kanan bersama-sama dengan
darah yang berasal dari vena cava superior. Darah dari ventrikel kanan ini
dipompakan ke paru-paru melalui artei pulmonalis, karena adanay tekanan dari
paru-apru yang belum mengembang maka darah yang terdapat pada arteri
pulmonalis sebagian akan dialrkan ke aorta melalui duktus arterious bothalli dan
sebagian kecil akan menuju paru-paru dan selanjutnya ke atrium sinistra melalui
vena pulmonalis.
Sementara itu darah yang terdapat pada atrium kiari kemudian dialirkan ke
ventrikel kiri dan diteruskan keseluruh tubuh melalui aorta guna memberikan
oksigen dan nutrisi bagi tubuh bawah. Cabang aorta bagian bawah ini menjadi 2
arteri hipograstika interna yang mempunyai cabang arteri umbilikalis. Darah yang
miskin akan nurtrisi dan banyak karbon dioksida serta sisa metabolisme akan
dikembalikan ke plasenta melalui arteri umbilikalis untuk diteruskan ke ibu.

Faktor-faktor yang mengubah peredaran darah janin

Hand out, Askeb I 19


Setelah kelahiran terjadi perubahan peredaran darah janin, faktor penting yang
mengubah peredaran darah janin menuju peredaran darah dewasa ditentukan
oleh :
1. Berkembangnya paru-paru janin
Berkembangnya paru-paru janin dapat menyebabkan tekanan negatif dalam
paru sehingga dapat menampung darah, untuk melakukan pertukaran CO2 dan
O2 dari udara sehingga terjadi obliterasi pada duktus arteriosus bothalii.
Tekanan dalam atrium kiri makin meningkat, sehingga dapat menutup
foramen ovale. Tekanan yang tinggi pada atrium kiri disebabkan darah yang
mengalir ke atrium kiri langsung menuju paru-paru dan selanjutnya dialrkan
ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dua faktor ini menyebabkan tekanan
di atrium kiri meningkat.
2. Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin dengan
dipotongnya tali pusat, sehingga terjadi peredaran darah pulmonal yang
mengakibatkan terjadi pernafasan pulmonal, dengan demikian duktus
arterious botahliitidak berfungsi dan akan mengalami perubahan dan menjadi
ligamentum teres, duktus venosus arantii menjadi leigamentum venosum serta
voramen ovale menjadi hypogastrik arteries kecuali beberapa cm pertama
yang terbuka sebagai arteri vesical superior.
Pemotongan tali pusat sebaiknya dilakukan setelah bayi menangis dan tali
pusat berhenti berdenyut kareba dapat menambah darah dari plasenta sekitar
50 ml s/d 75 ml yang sangat berarti bagi pertumbuhna janin.
3. Terbentuknya adult hemoglobin (tipe A) sehingga setelah lahir dapat
menangkap oksigen dan melepaskan CO2 melalui pernafasan sehingga bisa
terjadi pertukaran O2 dan CO2 di paru-paru.

F. Menentukan Usia Kehamilan


Beberapa cara menentukan umur kehamilan sebagai berikut :
1. Dihitung dari tanggal haid terakhir

Hand out, Askeb I 20


Tanggal haid terakhir adalah perkiraan usia kehamilan yang paling dapat
diandalkan. Namun, dalam 14-58% (rata-rata 40%) dari semua kehamilan
tanggal haid terakhir tidak dapat dipastikan. Penetapan tanggal haid terakhir
memerlukan riwayat tentang semua ketode kontrasepsi (terutama kontrasepsi
oral) dan setiap ketidakteraturan haid.
2. Auskultasi denyut jantung janin
Auskultasi yang diperkuat dengan alat dopler dapat mendeteksi denyut jantung
janin pada kehamilan 12 minggu atau lebih awal, tergantung pda apakah
rahim terdorong atau tidak keluar panggul oleh kandung kemih yang penuh.
Dengan stetoskop tanpa alat penguat denyut jantung janin baru bisa terdengar
pada usia kehamilan 20 minggu pada wanita yang tidak kegemukan.
3. Perasaan terhadap gerakan janin
Seorang primigravida biasanya baru merasakan gerakan janin yang tidak
begitu kuat pada usia kehamilan 18-20 minggu, sedangkan seorang
multigravida telah merasakannya pada usia kehamilan 16-18 minggu.
4. Pemeriksaan tinggi fundus uteri berulang.
Terdapat korelasi yang sangat baik antara tinggi fundus rahim (dalam
centimeter) yang diukur mulai dari atas simfisis ke fundus uteri. Pengukuran
ini dipengaruhi oleh letak janin, perbedaan antar pemeriksa, penuh atau
tidaknya kandung kemih, atau kegemukan pasien.
Memantau tumbuh kembang janin
Tinggi fundus
Usia
Menggunakan penunjuk-
kehamilan Dalam cm
penunjuk badan
12 Teraba di atas simfisis
-
minggu
16 Ditengah antara simfisis fubis
-
minggu dan umbilikus
20 20cm ( 2 cm) Pada umbilikus
minggu
22-27 Usia kehamilan dalam minggu -

Hand out, Askeb I 21


minggu = cm (2 cm)
28 28 cm ( 2 cm) Ditengah antara umbilikus dan
minggu prosesus sifoideus
29-35 Usia kehamilan dalam minggu
-
minggu = cm ( 2 cm)
36 36 cm ( 2 cm) Pada prosesus sifoideus
minggu

5. Menurt Mc Donald : modifikasi Spiegelberg, yaitu jarak fundus –simfisis


dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam bulan.
6. ultrasonografi (USG)
Perlu dilakukannya pemeriksaan USG jika ada keraguan tentang HPHT untuk
menetapkan usia kehamilan, keperluan rencana melakuakn intervensi
kehamilan atau persalinan efektif, atau ketidaksesuaian antara ukuran rahim
dengan saia kehamilan. Bila USG transabdominal dengan tepat dapat
mendeteksi kantong kehamilan pada usia 6 minggu terhitung dari HPHT.
Setelah kehamilan 13 minggu, perkiraan yang paling baik terhadap usia
kehamilan dengan pengukuran diameter biparietal, lingkaran kepala,lingkaran
perut dan panjang femur. Pengukuran – pengukuran ini dapat menentukan usia
kehamilan dengan selisih ketepatan 8 hari sebelum usia kehamilan 20
minggu.
Perbedaan yang besar ( 3 minggu) pada pengukuran usia janin yang normal
dalam kehamilan trimester III merusak ketepatan USG yang dikerjakan pada
kehamilan lanjut dalam menetapkan usia kehamilan.

F. Menentukan Periode Kehamilan

Trimester pertama:
Dari gumpalan sel yang kecil, embrio berkembang dengan pesat menjadi janin.
Pada akhir 12 minggu pertama kehamilan, jantungnya berdetak, usus-ususnya
lengkap di dalam abdomen, genetalia eksternal mempunyai karekteristik laki-laki
atau perempuan, anus sudah terbentuk, dan muka seperti manusia. Janin dapat

Hand out, Askeb I 22


menelan, melakukan gerakan pernafasan, kencing dan menggerakan anggota
badan, mengedipkan mata dan mengerutkan dahi. Mulutnya membuka dan
menutup. Berat janin sekitar 15-30 gram dan panjang 56-61 mm.

Trimester kedua dan ketiga :


pada akhir kehamilan 20 minggu berat janin sekitar 340 gram dan panjang 16-17
cm. Ibu dapat merasakan gerakan bayi, sudah terdapat mekoneum di dalam usus,
dan sudah terdapat verniks pada kulit. Pada usia kehamilan 28 minggu berat bayi
lebih sedikit dari datu kilogram dan panjangnya 23 cm, ia mempunyai periode
tidur dan beraktifitas, merespon pada suara, dan melakuakn gerakan pernafasan.
Pada usia kehamilan 32 minggu berat bayi 1,7 kg dan panjangnya 28 cm, kulitnya
mengerut dan testis telah turun ke scrotum pada bayi laki-laki.pada usia
kehamilan 36-40 minggu jika ibu mendapatkan gizi yang cukup, kebanyakan
berat bayinya antara 3 sampai 3,5 kg dan panjangnya 35 cm

B. Activity
B. Activity

1. Coba sebutkan tahap tahap masa kehidupan intrauterin manusia secara umum ?
2. Apakah yang dimaksud dengan fertilisasi dan implantasi ?
3. Pada saat kapankah terjadinya transper antibodi ibu ke janin ?
4. Kapankah plasenta tumbuh secara lengkap ?
5. Jelaskan ciri – ciri plasenta yang normal ?
6. Sebutkan fungsi dari cairan amnion ?
7. Apakah yang dimaksud dengan rongga selom ekstraembrional ?
8. Komponen – komponen apa saja yang terlibat dalam peredaran darah janin ?
9. Coba jelaskan mekanisme peredaran darah janin !
10. Coba jelaskan secara singkat beberapa cara dalam menentukan umur kehamilan !
11. Coba jelaskan perubahan apasaja yang terjadi pada periode kehamilan trimester
kedua dan tiga !

Hand out, Askeb I 23


c. Summary
c. Summary

 Pertumbuhan dari embrio s.d fetal


Masa kehidupan intrauterin manusia secara umum dibagi menjadi dua tahap /
periode.
1. Massa Embrional
Meliputi masa pertumbuhan intrauterin sampai dengan usia kehamilan 8
minggu, dimana ovum yang dibuahi (zigot) mengadakan pembelahan dan
diferensiasi sel-sel menjadi organ-organ yang hampir legkap sampai terbentuk
struktur yang akan berkembang menjadi bentuk manusia. beberapa sumber
mengklasifikasikan pertumbuhan masa embrional sampai dengan minggu ke-12
(trimester pertama kehamilan).
2. Masa fetal
Meliputi masa pertumbuhan intrauterin antara usia kehamilan minggu ke-8 –
12 sampai dengan sekitar minggu ke-40 (pada kehamilan normal/aterm), dimana
organisme yang telah memiliki struktur lengkap tersebut melanjutkan
pertumbuhan dan perkembang pesat, samapi pada keadaan yang memungkinkan
untuk hidup dan berfungsi di luar (ekstrauterin).
 Pertumbuhan struktur dan fungsi amnion
Asal cairan amnion : diperkirakan terutama disekresi oleh dinding selaput
amnion / plasenta, kemudian setelah sistem urinarius janin terbentuk, urine janin
yang diproduksi juga dikeluarkan ke dalam rongga amnion.
Fungsi cairan amnion :
1. Proteksi : melindungi janin terhadap trauma dari luar
2. Mobilisasi : memungkinkan ruang gerak bagi janin
3. Homeostasis : menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam-basa (pH)
dalam rongga amnion, untuk suasana lingkungan yang optimal bagi janin.
4. Mekanik : menjaga keseimbangan tekanan dalam seluruh ruangan intrauterin
(terutama pada persalinan).

Hand out, Askeb I 24


5. Pada persalinan : membersihkan / melicinkan jalan lahir, dengan cairan yang
steril, sehingga melindungi bayi dari kemungkinan infeksi jalan lahir.
 Pertumbuhan struktur dan fungsi dan sirkulasi tali pusat
Tali pusat akhirnya hanya mengandung pembuluh darah umbilikal (2 arteri
umbilikalis dan 1 vena umbilikalis) yang menghubungkan sirkulasi janin dengan
plasenta. Pembuluh darah umbilikal ini diliputi oleh mukopolisakarida yang
disebut Wharton’s jelly. Tali pusat merentang dari pusat janin ke uri bagian
permukaan janin. Panjangnya rata-rata 50-55 cm, sebesar jari (diameter 1-2,5
cm).
 Pertumbuhan struktur dan fungsi dan sirkulasi plasenta
Plasenta adalah bagian dari fetus dan bagian dari maternal. Fetus
menerimanya dari chorionic, maternal menerimanya dari desidua pada tempat
implantasi.
Setelah infiltrasi pembuluh darah trofoblas ke dalam sirkulasi uterus, seiring
dengan perkembangan trofoblas menjadi plasenta dewasa, terbentuklah
komponen sirkulasi utero-plasenta.
Fungsi plasenta yaitu :
1. Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin
2. Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin
3. Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin
4. Endokrin : menghasilkan hormon-hormon : hCG, HPL, estrogen,progesteron,
dan sebagainya (cari / baca sendiri).
5. Imunologi : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin
6. Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin, yang
diberikan melalui ibu.

 Sirkulasi darah dan fetus


Peredaran darah janin berbeda dengan peredaran darah orang dewasa dengan
terdapatnya faktor-faktor tertentu pda janin yang tidak terdapat pada orang
dewasa

Hand out, Askeb I 25


a. duktus venosus arantii
b. foramen ovale
c. duktus arteriosis bothalli
d. vena dan arteri umbilikalis
Peredaran darah tidak hanya melibatkan pembuluh darah tapi juga organ lain
diantaranya plasenta umbilikalis, hati jantung dan paru-paru.
Peredaran darah janin dimulai dari plasenta dan kembali berakhir keplasenta
untuk kemudian diteruskan ke ibu.
 Menentukan usia kehamilan
a Dihitung dari tanggal haid terakhir
b Auskultasi denyut jantung janin
c Perasaan terhadap gerakan janin
d Pemeriksaan tinggi fundus uteri berulang.
e Menurt Mc Donald : modifikasi Spiegelberg, yaitu jarak fundus –simfisis
dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam bulan.
f ultrasonografi (USG)
 Menentukan periode kehamilan
a Trimester pertama
b Trimester kedua dan ketiga

Hand out, Askeb I 26


Evaluasi
Evaluasi

1. Pada minggu keberapakah terjadinya stadium morulla ?


a Hari ke 3 – 4 pasca fertilisasi
b Hari ke 5 – 6 pasca fertilisasi
c Hari ke 2 – 3 pasca fertilisasi
d Hari ke 7 – 12 pasca fertilisasi
2. Pada minggu keberapakah zigot baru mencapai pada kavum uteri ?
a Minggu ke I ( hari ke 5 – 7 )
b Minggu ke I ( hari ke 7 – 10)
c Minggu ke I ( hari ke 5 – 6 )
d Pada hari ke 3 – 7 pasca fertilisasi
3. Secara umum tahap – tahap apasaja yang terjadi pada masa kehidupan
intrauterin manusia ?
a Masa fertilisasi
b Implantasi
c Masa fertilisasi – implantasi
d Masa embrio – fetal
4. Berapakah tinggi fundus uteri pada umur kehamilan 28 minggu ?
a 20 cm ( 2 cm)
b 22 – 24 cm
c 28 cm ( 2 cm)
d 30 cm ( 2 cm )
5. Berikut adalah fungsi dari plasenta, kecuali :
a Nutrisi
b Ekskresi
c Respirasi
d Mobilisasi

Hand out, Askeb I 27


Hand out, Askeb I 28

You might also like