You are on page 1of 15

MINERAL NATIVE ELEMENT, MINERAL SULFIDA, DAN

MINERAL HALIDA

Dini Purnama Dewi1, Ni Made Ayu Saraswati2


1Praktikan Laboratorium Mineralogi dan Kristalografi, Teknik Geologi,
Fakultas Teknik, Universtas Hasanuddin
2Asisten Laboratorium Mineralogi dan Kristalografi, Teknik Geologi,
Fakultas Teknik, Universtas Hasanuddin

ABSTRAK
Mineral adalah bahan organik, terbentuk secara alamiah, seragam
dengan komposisi kimia yang tetap pada batas volumenya, dan mempunyai
struktur kristal karakteristik yang tercermin dalam bentuk dan sifat fisiknya. Pada
praktikum kali ini kita menggunakan 3 jenis golongan mineral yaitu Native
Element, Sulfida dan Halida. Dalam praktikum ini memiliki tujuan yaitu praktikan
dapat menggolongkan mineral berdasarkan jenisnya yaitu mineral native
element, sulfida dan halida. Pada praktikum ini diperoleh dua mineral native
element yaitu sulphur dan bismuth, dua mineral sulfida yaitu chalcopyrite dan
sphalerite, dan dua mineral halida yaitu carnalite dan fluorite. Setiap mineral
digolongkan berdasarkan jenisnya karena setiap mineral memiliki perbedaan
tersendiri. Untuk membedakan mineral native element, mineral sulfida dan halida
dapat kita lihat dari komposisi kimianya yaitu apabila mineral termasuk dalam
golongan mineral native element maka komposisi kimianya terdapat satu unsur
saja. Pada golongan mineral sulfida komposisi kimianya terbentuk dari kombinasi
unsur tertentu dengan sulfur. Untuk golongan mineral halida dapat dilihat pada
komposisi kimianya yaitu memiliki anion dasar halogen

Kata Kunci: Mineral Native Element, Mineral Sulfida, Mineral Halida

I. PENDAHULUAN pemahanan tentang bumi.

Geologi dapat diartikan Geologi merupakan ilmu yang

sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi sebagai obyek

berhubungan dengan utama, dan sebagian besar


berhubungan dengan bagian
terluar dari bumi yaitu kerak defenisi mineral, maka sebuah
bumi. (Tim pengampu mata zat yang disebut sebagai mineral
kuliah, 2017) harus memenuhi lima syarat yaitu
Geologi meliputi studi tentang alami, anorganik, padat, memiliki
mineral, batuan, fosil : tidak komposisi kimia tertentu, dan
hanya sebagai obyek, tetapi memiliki struktur internal.
menyangkut penjelasan tentang (Sudjani, 2018)
sejarah pembentukannya. (Tim
2.2 Sifat Fisik Mineral
pengampu mata kuliah, 2017)
Berdasarkan hal tersebut, Macam-macam sifat fisik

maka penting bagi kita dalam mineral yang terpenting dalam

mempelajari lebih dalam tentang pengamatan mineral secara

ilmu geologi. Oleh karena itu megaskopis adalah sebagai

dilakukanlah praktikum berikut.


1. Warna (Colour)
Mineralogi dan Kristalografi acara
kelima yaitu mineral native 2. Kilap (Luster)

element, mineral Sulfida, dan 3. Cerat (streak.

mineral Halida. Adapun tujuan 4. Belahan (cleavage)


5. Pecahan(fracture)
dari praktikum ini adalah agar
praktikan dapat menggolongkan 6. Kekerasan (hardness)
7. Sifat dalam (tenacity).
mineral berdasarkan jenisnya
yaitu mineral native element, 8. Berat jenis

sulfida dan halida 9. Kemagnetan


(Mustaghfirin,2013)
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.2.1 Warna (colour)
2.1 Pengertian Mineral
Warna mineral adalah
Mineral adalah padatan warna yang kita tangkap dengan
senyawa kimia homogen, mata bilamana mineral tersebut
anorganik, yang memiliki sistem terkena sinar. Warna mineral
kristal tertentu dan terbentuk ditimbulkan karena penyerapan
secara alami. Untuk memenuhi beberapa jenis panjang
gelombang yang membentuk b) Kilap bukan logam (non
cahaya putih, jadi warna itu metalic luster)
timbul sebagai hasil dari pada Kilap bukan logam biasanya
cahaya putih yang dikurangi oleh terlihat pada mineral-mineral
beberapa panjang gelombang yang mempunyai warna-warna
yang terserap. muda dan dapat melukiskan
Sebab-sebab timbulnya warna cahaya pada bagian-bagian yang
mineral : tipis. Kilap bukan logam dapat
1. Komposisi kimia mineral dibadakan menjadi :
2. Struktur kristal dan ikatan ion 1. Kilap kaca (vitreous luster)
3. Pengotoran (impurities) pada Kilap seperti pada pecahan
mineral (Mustaghfirin,2013) kaca, contoh : kuarsa, flourit,
halit, karbonat, sulfat, silikat,
2.2.2 Kilap (luster)
spinel, corundum, garnet, leucit.
Kilap (luster) merupakan
sifat optis dari mineral yang rapat
hubungannya dengan refleksi
dan refraksi. Kilap sebagai hasil
pantulan cahaya dari permukaan
mineral . Intensitas dari kilap Gambar 2.1 Kilap kaca
sebenarnya tergantung kwantitas
2. Kilap intan (adamantine luster)
cahaya pantul dan pada
Adalah kilap yang sangat
umumnya tergantung pada
cemerlang seperti berlian. Contoh
besarnya indeks refraksi mineral.
: intan, zircon, kasiterit, belerang,
Kilap dapat dibagi menjadi :
rutil.
a) Kilap logam (metalic luster)
Mineral – mineral opak dalam
fragmen-fragmen yang tipis dan
mempunyai indeks refraksi (n=3)
atau lebih pada umumnya
mempunyai kilap logam, misal :
Gambar 2.2 Kilap intan
pirit, galena, sulfida, logam alam.
3. Kilap damar (resinous luster) 6. Kilap mutiara ( pearly luster)
Kilap seperti pada damar, Kilap seperti mutiara,
kombinasi dari warna kuning dan biasanya terlihat pada bidang-
coklat. Contoh : sphalerit bidang belah dasar. Contoh : talk,
mika, gips yang kristalnya kasar.
(Mustaghfirin,2013)

Gambar 2.3 Kilap damar

4. Kilap lemak (greasy luster) Gambar 2.6 Kilap mutiara


Kilap seperti lemak, seakan-
akan berlapis dengan lemak. 2.2.3 Cerat (Streak)
Contoh : nefelin, halit yang sudah Cerat ini membedakan dari
berhubungan dengan udara dua mineral yang warnanya sama
bebas. akan tetapi warna ceratnya
berbeda. Gores/cerat lebih dapat
dipercaya dari pada warna,
karena lebih stabil.
Biasanya mineral-mineral
Gambar 2.4 Kilap lemak yang transparant dan translusent
5. Kilap sutera ( silky luster) mempunyai gores yang putih
Kilap seperti sutera, biasanya atau tidak berwarna, atau warna-
terdapat pada mineral-mineral warna yang muda. Oleh karena
yang menyerat. Misalnya : asbes, itu gores ini sangat penting untuk
serpenten, gips. penentuan mineral-mineral
opaque yang sangat translusent.

Gambar 2.5 Kilap sutra

Gambar 2.7 Cerat mineral


2.2.4 Belahan (cleveage) 2. Baik (good)
Belahan adalah suatu sifat Yaitu apabila mineral mudah
fisika mineral yang mampu belah terbelah melalui arah belahannya
yang disebabkan oleh tekanan yang merupakan bidang yang
dari luar atau pemukulan dengan rata, tetapi dapat juga terbelah
palu. Yang dimaksud dengan tidak melalui bidang belahannya.(
belah di sini adalah bila mineral contoh : Feldspar, Diopsit, Augit,
kita pukul tidak hancur tetapi Rhodonit).
terbelah-belah melalui bidang- 3. Jelas (distnict)
bidang belah Yaitu apabila belahan mineral
Belahan mineral akan selalu terlihat dengan jelas tetapi
sejajar dengan bidang mineral tersebut sukar membelah
permukaan kristal yang rata, melalui bidang belahannya dan
karena belahan merupakan tidak rata. (contoh : Staurolit,
gambaran dari struktur dalam dari Scapolit, Hornblende, Feldspar)
kristal. Belahan tersebut akan 4. Tidak jelas (indistinct)
menghasilkan kristal menjadi Yaitu apabila arah belahannya
bagian-bagian yang kecil, yang masih terlihat tetapi kemungkinan
setiap bagian kristal dibatasi oleh untuk membentuk belahan dan
bidang yang rata. Berdasarkan pecahan sama besar. (contoh : :
dari bagus atau tidaknya Corondum, Platina, Gold,
permukaan bidang belahannya, Magnetit).
belahan dapat dibagi menjadi : 5. Tidak sempurna (imperfect)
1. Sempurna (perfect) Yaitu apabila mineral sudah
Yaitu apabila mineral mudah tidak dapat terlihat lagi
terbelah melalui arah belahannya belahannya dan mineral akan
yang merupakan bidang yang pecah dengan permukan yang
rata dan sukar pecah selain tidak rata. (contoh : apatit, native
melalui bidang belahannya. sulphur). (Mustaghfirin,2013)
contoh : Calsit, Muscovite,
Galena, Halit.
2.2.5 Pecahan (fracture) mineral ke segala arah ditentukan
Bila tidak membelah oleh parameter tiap-tiap poros
secara teratur, maka mineral kristalografinya. Sehingga untuk
akan pecah dengan arah yang mineral satu mungkin ke segala
tidak teratur. Ada beberapa arah sama keras dan untuk
macam pecahan : mineral lainnya tidaklah demikian.
1. Konkoidal, memperlihatkan Janganlah menguji pada
gelombang yang melengkung satu muka mineral saja, tetapi
di permukaan pecahan seperti juga pada bagian muka lainnya,
kenampakan kulit kerang atau sebab kemungkinan mineral
botol pecah contoh : kuarsa tersebut kekerasannya tidak
2. Splintery/fibrous, menunjukkan seragam pada segala arah
gejala seperti serat contoh : (Mustaghfirin,2013)
asbestos, augit, hipersten Derajat
3. Uneven/irreguler, permukaan Alat penguji kekerasan
kasar tidak teratur contoh : Mohs
garnet, hematit, khalkopirit. Kuku manusia 2,5
4. Hackly, permukaan tidak Kawat tembaga 3
teratur dengan ujung-ujungnya Pecahan kaca 3-5
yang runcing contoh : perak Pisau baja 5,5-6
native dan emas native.( Kikir baja 6,5-7
Mustaghfirin,2013) Tabel 2.1 Alat-alat penguji kekerasan

2.2.6 Kekerasan mineral


2.2.7 Sifat dalam (Tenacity)
(hardness)
Sifat mineral adalah sifat
Kekerasan mineral
mienral itu bilamana kita
diperlukan untuk mendapatkan
berusaha untuk mematahkannya,
perbandingan kekerasan mineral
menghancurkannya,
satu terhadap mineral yang lain,
membengkokkannya, ataupun
dengan cara mengadakan saling
mengiriskannya.
gores antar mineral. Perlu
diketahui bahwa kekerasan
Macam-macam sifat dalam magnetik, seperti mineral
mineral : Magnetit dan Pyrrotite. Mineral-
1. Rapuh, mudah hancur tetapi mineral yang menolak gaya
dapat dipotong-potong magnit disebut mineral
2. Mudah ditempa, dapat ditempa Diamagnetik ; dan mineral yang
menjadi lapisan yang tipis, hanya tertarik oleh gaya kuat dari
3. Dapat diiris atau sectile, dapat elektromagnetik dikatakan
diris dengan pisau, hasil irisan sebagai Paramagnetik .
rapuh, Untuk melihat apakah
4. Fleksibel, mineral berupa mineral mempunyai sifat
lapisan tipis dapat magnetik atau tidak, kita
dibengkokkan tanpa menjadi gantungkan pada seutas benang
patah dan sesudah bengkok sebuah magnit dan dengan
kembali lagi seperti semula sedikit demi sedikit mineral kita
5. Elastis, berupa lapisan tipis dekatkan padanya. Bila benang
dapat dibengkokkan tanpa bergerak mendekatinya berarti
menjadi patah dan kembali mineral tersebut Magnetik. Kuat
seperti semula bila kita tidaknya bisa terlihat dari besar
berhenti menekannya.( kecilnya sudut yang dibuat
Mustaghfirin,2013) benang tersebut dengan garis
vertikal (Mustaghfirin,2013).
2.2.8 Berat jenis
Berapa gram berat mineral, 2.3 Mineral Native Element
jika volumenya 1 cm3.
Native Element (Unsur
(Mustaghfirin,2013)
Murni) ini adalah kelas mineral
2.2.9 Kemagnetan yang dicirikan dengan hanya
Kemagnetan adalah sifat memiliki satu unsur atau
mineral terhadap gaya tarik komposisi kimia saja. Mineral
magnit. Dikatakan sebagai pada kelas ini tidak mengandung
Ferromagnetik bilamana mineral unsur lain selain unsur
dengan mudah tertarik gaya pembentuk utamanya. Pada
umumnya sifat dalam (tenacity) kristalnya orthorhombic, intan
mineralnya adalah malleable sistem kristalnya isometric, dan
yang jika ditempa dengan palu graphite sistem kristalnya adalah
akan menjadi pipih, atau ductile hexagonal. Pada umumnya, berat
yang jika ditarik akan dapat jenis dari mineral-mineral ini
memanjang, namun tidak akan tinggi, kisarannya sekitar 6.
kembali lagi seperti semula jika (Mustaghfirin,2013)
dilepaskan. Kelas mineral native
2.4 Mineral Sulfida
element ini terdiri dari dua bagian
Kelas mineral sulfida atau
umum.yaitu:
dikenal juga dengan nama
1. Metal dan element
sulfosalt ini terbentuk dari
intermetalic (logam).
kombinasi antara unsur tertentu
Contohnya emas, perak, dan
dengan sulfur (belerang). Pada
tembaga.
umumnya unsure utamanya
2. Semimetal dan non metal
adalah logam (metal).
(bukan logam). Contohnya
Pembentukan mineral kelas
antimony, bismuth, graphite
ini pada umumnya terbentuk
dan sulfur.
disekitar wilayah gunung api yang
Sistem kristal pada native
memiliki kandungan sulfur yang
element dapat dibagi menjadi tiga
tinggi. Proses mineralisasinya
berdasarkan sifat mineral itu
terjadi pada tempat-tempat
sendiri. Bila logam, seperti emas,
keluarnya atau sumber sulfur.
perak dan tembaga, maka sistem
Unsur utama yang bercampur
kristalnya adalah isometrik. Jika
dengan sulfur tersebut berasal
bersifat semilogam, seperti
dari magma, kemudian
arsenic dan bismuth, maka
terkontaminasi oleh sulfur yang
sistem kristalnya adalah
ada disekitarnya. Pembentukan
hexagonal. Dan jika unsur
mineralnya biasanya terjadi
mineral tersebut non-logam,
dibawah kondisi air tempat
sistem kristalnya dapat berbeda-
terendapnya unsur sulfur. Proses
beda, seperti sulfur sistem
tersebut biasanya dikenal selenides, tellurides, arsenides,
sebagai alterasi mineral dengan antimonides, bismuthinides dan
sifat pembentukan yang terkait juga sulfosalt. (Mustaghfirin,2013)
dengan hidrotermal (air panas).
2.5 Mineral Halida
Mineral kelas sulfida ini juga
Halida adalah kelompok
termasuk mineral-mineral
mineral yang memiliki anion
pembentuk bijih. Dan oleh karena
dasar halogen. Halogen adalah
itu, mineral-mineral sulfida
kelompok khusus dari unsur-
memiliki nilai ekonomis yang
unsur yang biasanya memiliki
cukup tinggi. Khususnya karena
muatan negatif ketika tergabung
unsur utamanya umumnya
dalam satu ikatan kimia. Halogen
adalah logam. Pada industri
yang biasanya ditemukan di alam
logam, mineral-mineral sulfides
adalah Fluorine, Chlorine, Iodine
tersebut akan diproses untuk
dan Bromine. Halida cenderung
memisahkan unsur logam dari
memiliki struktur yang rapi dan
sulfurnya.
simetri yang baik. Mineral halida
Beberapa penciri kelas
memiliki ciri khas lembut,
mineral ini adalah memiliki kilap
terkadang transparan, umumnya
logam karena unsur utamanya
tidak terlalu padat, memiliki
umumnya logam, berat jenis yang
belahan yang baik, dan sering
tinggi dan memiliki tingkat atau
memiliki warna-warna cerah.
nilai kekerasan yang rendah. Hal
• Fluorite (CaF2)
tersebut berkaitan dengan unsur
• Halit (NaCl) (Mustaghfirin,2013)
pembentuknya yang bersifat
logam. III. METODOLOGI
Beberapa contoh mineral
Pada praktikum mineralogi
sulfides yang terkenal adalah
acara pengenalan mineral native
pyrite (FeS3),chalcocite (Cu2S),
element, sulfida dan halida.
Galena (PbS), sphalerite (ZnS)
Pertama yang kita lakukan yaitu
dan proustite (Ag3AsS3). Dan
mengambil sampel yang telah di
termasuk juga didalamnya
sediakan untuk di deskripsi, Pada sampel pertama ini
setelah mengambil sampel kita memiliki warna lapuk kuning
mendeskripsikan mineral tersebut kecoklatan dan warna segar
mulai dari warna lapuk, warna kuning. Ceratnya berwarna
segar, cerat, kilap, kekerasan kuning. Memiliki kilap lemak.
hingga nama mineral Pada peraga ini belahan tidak
jelas, sedangkan pecahannya
uneven. Dapat tergores
• 6 (Native Element,
menggunakan kuku sehingga
Mengambil Sulfida, Halida)
Sampel kekerasannya adalah 2,5. Berat
•Warna,Cerat, Kilap, jenis peraga ini adalah 2,0 - 2.1.
balahan,pecahan,kekerasa,bera
t jenis, sifat kemagnetan,
derajat kejernihan, tenacity, Tidak dapat ditarik oleh magnet
Mendeskripsikan sistem kristal, komposisi kimia
Mineral golongan mineral dan Nama maka sifat kemagnetan-nya
mineral
adalah diamagnetik. Memiliki
•Pada tahap ini
melakukan analisis data derajat kejernihan opaq dan
terhadap praktikum yang
Analisis Data
dilaksanakan tenacity rapuh (brittle). Peraga ini
bernama sulphur bersistem kristal
•Tahap terakhir pada
praktikum yaitu orthorombik. Sulphur memiliki
Penyusunan penyusunan atau
Jurnal pembuatan jurnal komposisi kimia S sehingga
termasuk golongan native
element.
Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi
Pembentukan mineral kelas
ini pada umumnya terbentuk
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
disekitar wilayah gunung api yang
4.1 Sampel 1 memiliki kandungan sulfur yang
tinggi. Proses mineralisasinya
terjadi pada tempat-tempat
keluarnya atau sumber sulfur.
Unsur utama yang bercampur
dengan sulfur tersebut berasal
Gambar 4.1 Sampel 1
dari magma, kemudian
terkontaminasi oleh sulfur yang paramagnetik. Memiliki derajat
ada disekitarnya. Pembentukan kejernihan opaq dan tenacity
mineralnya biasanya terjadi rapuh. Peraga ini bernama
dibawah kondisi air tempat chalcopyrite bersistem kristal
terendapnya unsur sulfur. Proses tetragonal. Chalcopyrite memiliki
tersebut biasanya dikenal komposisi kimia CuFeS2
sebagai alterasi mineral dengan sehingga termasuk golongan
sifat pembentukan yang terkait sulfida.
dengan hidrotermal (air panas). Mineral ini merupakan tipe
endapan urat hidrotermal
4.2 Sampel 2
temperature tinggi, terbentuk
pada zona metamorfosa kontak
Mineral ini digunakan sebagai
bijih utama untuk tembaga

4.3 Sampel 3
Gambar 4.2 Sampel 2

Pada sampel kedua ini


memiliki warna lapuk kuning
kecoklatan dan warna segar
kuning keemasan. Ceratnya
Gambar 4.3 Sampel 3
berwarna hitam. Memiliki kilap
Pada sampel ketiga ini
logam. Pada peraga ini tidak ada
memiliki warna lapuk kuning
belahan, sedangkan pecahannya
kecoklatan dan warna segar putih
uneven. Dapat tergores
kemerahan. Ceratnya berwarna
menggunakan kawat tembaga
putih. Memiliki kilap Non logam.
sehingga kekerasannya adalah 3.
Belahan jelas, sedangkan
Berat jenis peraga ini adalah 4.2-
pecahannya even. Dapat
4.3. Dapat ditarik oleh magnet
tergores menggunakan kuku
tetapi lemah maka sifat
sehingga kekerasannya adalah
kemagnetannya adalah
2,5. Berat jenis peraga ini adalah
1,6. Tidak dapat ditarik oleh berwarna sampai kuning.
magnet maka sifat Ceratnya berwarna putih.
kemagnetannya adalah Memiliki kilap kaca. Pada peraga
diamagnetik. Memiliki derajat ini tidak jelas belahan, sedangkan
kejernihan translucent dan pecahannya even. Dapat
tenacity rapuh (brittle). Peraga ini tergores menggunakan kawat
bernama carnalite bersistem tembaga sehingga kekerasannya
kristal orthorombik. Carnalite adalah 3. Berat jenis peraga ini
memiliki komposisi kimia adalah 3,1 - 3,3. Tidak dapat
KMgCl2.6H2O sehingga termasuk ditarik oleh magnet maka sifat
golongan halida. kemagnetannya adalah
Carnallite terjadi dengan diamagnetik. Memiliki derajat
urutan mineral kalium dan kejernihan opaq dan tenacity
magnesium evaporite: sylvite, rapuh (brittle). Peraga ini
kainite, picromerite, polyhalite, bernama fluorite bersistem kristal
dan kieserite. Carnallite adalah isometrik. Fluorite memiliki
mineral klorida ganda yang tidak komposisi kimia CaF2 sehingga
biasa yang hanya terbentuk di termasuk golongan halida.
bawah kondisi lingkungan Sebagai mineral pengiring
tertentu di lautan yang menguap dalam fumarol hidrotermal akhir
atau cekungan sedimen. dari granit. Banyak sebagai
sebuah urat mineral khusus
4.4 Sampel 4
dalam mesotermal urat-urat
timbal 205 perak, bilamana ia
mungkin sebagai mineral gang.
Penggunaan utama adalah
dalam metalurgi, keramik, dan
Gambar 4.4 Sampel 4 industri kimia. Namun, optik
Pada sampel keempat ini lapidary dan kegunaan lain juga
memiliki warna lapuk kuning penting. Flourspar, nama yang
kecoklatan dan warna segar tidak digunakan untuk florit ketika dijual
sebagai bahan massal atau komposisi kimia Bi sehingga
dalam bentuk olahan yang dijual termasuk golongan native
dalam tiga kelas yang berbeda element.
(asam, keramik, dan metalurgi). Didalam kulit bumi, bismuth
kira-kira 2 kali lebih berlimpah
4.5 Sampel 5
daripada emas. Biasanya tidak
ekonomis bila menjadikannya
sebagai tambang utama.
Melainkan biasanya diproduksi
sebagai produk sampingan hasil
pemprosesan biji logam lainnya,
Gambar 4.5 sampel 5
misalnya timbal dan campuran
Pada sampel kelima ini logam lainnya.
memiliki warna lapuk kunng Bismut digunakan dalam
kecoklatan dan warna segar abu- bidang kosmetik, produksi besi
abu kehitaman. Ceratnya lunak dan sebagai bahan lapisan
berwarna hitam. Memiliki kilap kaca keramik
logam. Pada peraga ini tidak ada
4.6 Sampel 4.6
belahan, sedangkan pecahannya
uneven. Dapat tergores
menggunakan kuku tembaga
sehingga kekerasannya adalah
2.5. Berat jenis peraga ini adalah
9.7-9.8. Dapat ditarik oleh
magnet tetapi lemah maka sifat Gambar 4.6 Sampel 6

kemagnetannya adalah Pada sampel keenam ini


paramagnetik. Memiliki derajat memiliki warna lapuk kuning
kejernihan opaq dan tenacity kecoklatan dan warna segar abu-
rapuh (brittle). Peraga ini abu kehitaman. Ceratnya
bernama Bismut bersistem kristal berwarna hitam. Memiliki kilap
hexagonal. Fluorite memiliki logam. Pada peraga ini tidak ada
belahan, sedangkan pecahannya element, mineral sulfida dan
uneven. Dapat tergores mineral halida dapat dilihat dari
menggunakan kawat tembaga komposisi kimianya yaitu pada
sehingga kekerasannya adalah 3. mineral native element hanya
Berat jenis peraga ini adalah 3.9- terdapat satu unsur saja yaitu
4.2. Dapat ditarik oleh magnet unsur pembentuk utamanya.
tetapi lemah maka sifat Pada mineral sulfida pada
kemagnetannya adalah komposisi kimianya kombinasi
paramagnetik. Memiliki derajat antara unsur tertentu dengan
kejernihan opaq dan tenacity sulfur (belerang. Sedangkan
rapuh (brittle). Peraga ini pada mineral halida dapat dilihat
bernama sphalerite bersistem dari komposisi kimianya yaitu
kristal isometrik. Sphalerite memiliki anion dasar halogen.
memiliki komposisi kimia (Zn, Fe)
S sehingga termasuk golongan DAFTAR PUSTAKA
sulfida.
Amin,mustaghfirin.2013.BATUAN
Mineral ini ditemukan
.jakarta:kemendikbud
dalmam urat hydrothermal, atau
Sudjani dan Siti Asyiyah.2018.
sebagai retakan batuan, yang
Pendalaman materi mineral.
juga terdapat dalam batu kapur.
Direktorat pembukuan:
Mineral ini juga terdapat dalam
Kemenristedikti
batuan beku, metamorf dan
Tim pengampu mata kuliah.2017.
sedimen. Hal ini biasanya
Buku panduan praktikum
ditemukan dalam hubungan
geologi umum.Universitas
galena, irit, dan sulfida
tanjung pura:fakultas

V. KESIMPULAN matematika dan ilmu


pengetahuan alam
Kesimpulan pada praktikum
kali ini yaitu untuk membedakan
mineral berdasarkan jenisnya
khususnya pada mineral native

You might also like