Professional Documents
Culture Documents
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.46425/PP/M.XI/16/2013
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai
si
Tahun Pajak : 2007
Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi
ne
ng
negative Dasar Pengenaan Pajak PPN Masa Pajak Desember 2007 sebesar
Rp6.041.966.962,00;
Menurut Terbanding : bahwa dalam pasal 1 ayat (5), (6) dan (7) dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun
do
gu 2000 tentang PPN dikemukakan definisi mengenai Penyerahan Kena Pajak sebagai
berikut :
In
A
"Jasa adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan
hukum yang menyebabkan suatu barang atau fasilitas atau kemudahan atau hak
tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang
ah
lik
karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari pemesan."
ub
"JKP adalah jasa sebagaimana dimaksud dalam angka 5 yang dikenakan pajak
berdasarkan Undang-undang ini."
Pasal 1 ayat (7):
"Penyerahan JKP adalah setiap kegiatan pemberian JKP sebagaimana dimaksud
ep
dalam angka 6."
k
Menurut Pemohon : bahwa penyerahan jasa yang diberikan oleh Pemohon Banding adalah Penyerahan
ah
JKP yang dilakukan di dalam Daerah Pabean. Hal ini didukung pula oleh fakta-fakta
R
si
sebagai berikut:
1. bahwa URS Australia Pty Ltd menyewa ruangan kantor dan mempunyai
ne
ng
do
perundang-undangan perpajakan di Indonesia;
gu
Menurut Majelis : bahwa berdasarkan penelitian atas data dan keterangan yang ada dalam berkas
ah
lik
banding dapat diketahui bahwa yang menjadi sengketa adalah koreksi negatif Dasar
Pengenaan Pajak PPN Masa Pajak Desember 2007 sebesar Rp6.041.966.962,00
yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding;
m
ub
Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang PPN Barang dan Jasa dan
ka
Tahun 2000:
Pasal 4 huruf c:
ah
“PPN dikenakan atas penyerahan JKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
R
Pengusaha;”
es
“Pajak Masukan yang dibayar untuk perolehan BKP dan/atau perolehan JKP yang
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Penghasilan dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah yang Dibiayai dengan
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Hibah atau Pinjaman Luar Negeri sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2001 tanggal 18 Mei 2001:
a
R
si
Pasal 2:
PPN dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang tehitung sejak tanggal 1 April
ne
ng
1995 atas impor serta penyerahan Barang dan Jasa dalam rangka pelaksanaan
Proyek Pemerintah yang dibiayai dengan hibah atau dana pinjaman luar negeri, tidak
dipungut;
do
gu 3. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 239/KMK.01/1996
tanggal 1 April 1996 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun
1995 tentang Bea Masuk, Bea Masuk Tambahan, Pajak Pertambahan Nilai dan
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, dan Pajak Penghasilan Dalam Rangka
In
A
Pelaksanaan Proyek Pemerintah Yang Dibiayai Dengan Hibah Atau Dana Pinjaman
Luar Negeri sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 486/KMK.04/2000 tanggal 20 November 2000;
ah
lik
bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas maka Majelis berpendapat bahwa:
ub
luar negeri, sehingga tidak terutang PPN;
Ltd dikukuhkan menjadi BUT. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
R
Terbanding sudah mengakui bahwa pekerjaan Pemohon Banding dilakukan di
si
Indonesia dengan dikukuhkannya Pemohon Banding menjadi BUT;
ne
bahwa bukti-bukti yang diserahkan Pemohon Banding yang menunjukkan bahwa
ng
do
• Kontrak antara URS Australia Pty Ltd dengan AusAID;
gu
• Bukti tagihan dan pembayaran proyek dari AusAID kepada URS Australia Pty Ltd;
• Laporan Bulanan tentang penyerahan jasa yang dilakukan;
• Faktur Pajak Masukan, invoice untuk transportasi dalam rangka survei jalan dan
jembatan;
In
A
bahwa terbukti pula bahwa laporan bulanan Pemohon Banding juga disampaikan
ah
ub
bahwa fisik dari proyek pembangunan jalan dan jembatan akan dilakukan di wilayah
ep
Indonesia Timur atau wilayah pabean Indonesia, dengan demikian jasa konsultan
tersebut dimanfaatkan di wilayah pabean Indonesia;
ah
bahwa untuk tahun 2006 sampai dengan 2009 hanya satu proyek, yaitu Proyek
EINRIP. Proyek yang lain baru mulai setelah Proyek EINRIP selesai;
es
M
bahwa URS Australia Pty Ltd mempunyai Bentuk Usaha Tetap (BUT) di Indonesia
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
huruf c Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang PPN Barang dan Jasa dan
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PPnBM sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2000, yang berbunyi: “PPN dikenakan atas penyerahan JKP di dalam Daerah
a
Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha,” dengan tidak melihat isi dari perjanjian
yang dilakukan oleh pengusaha tersebut dengan penerima jasa;
si
bahwa lebih lanjut Majelis juga berpendapat bahwa JKP yang diserahkan oleh
Pemohon Banding memenuhi ketentuan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 42
ne
ng
Tahun 1995 dan Pasal 3 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
239/KMK.01/1996 tanggal 1 April 1996 sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 486/KMK.04/2000 tanggal
20 November 2000, sehingga PPN terutang atas JKP tersebut menjadi tidak
do
gu dipungut;
In
A
PPN Masa Pajak Desember 2007 tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan.
Menimbang : bahwa oleh karena itu kesimpulan hasil pemeriksaan Majelis atas sengketa terbukti
mengenai objek PPN Masa Pajak Desember 2007, menjadi sebagai berikut:
ah
lik
Tabel Pemilahan Nilai Sengketa atas Objek Pajak ke dalam Dipertahankan
dan Dibatalkan/Ditambah (dalam Rupiah)
No. Jenis Sengketa Objek Pajak Dipertahankan oleh Dibatalkan/ Total Nilai
am
ub
Majelis Ditambah oleh Sengketa
Majelis
1 2 3 4 5 = (3+4)
1 Dasar Pengenaan Pajak:
ep
a. Penyerahan yang PPN-nya 0 0 0
k
harus dipungut
ah
si
Total Nilai Sengketa Terbukti 0 (6.041.966.962) (6.041.966.962)
ne
ng
Menimbang bahwa oleh karena itu nilai Objek Pajak versi Majelis setelah
memperhitungkan koreksi Majelis terhadap nilai Objek Pajak PPN Masa
Pajak Desember 2007 versi keputusan Terbanding atas keberatan Pemohon
Banding sebelum banding ini, menjadi sebagai berikut:
do
gu
lik
ub
dipungut
Jumlah 0 (6.041.966.962) 6.041.966.962
ka
ep
Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai tarif pajak.
Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai kredit pajak berupa
ah
koreksi positif Terbanding terhadap pajak masukan yang dapat dikreditkan sebesar
R
Rp435.510.400,00.
es
Menimbang : bahwa hasil pembahasan pokok sengketa mengenai kredit pajak adalah sebagai
M
ng
berikut:
on
Menurut Terbanding : bahwa berdasarkan penelitian atas dasar koreksi dan bukti pendukung yang
diserahkan oleh Pemohon Banding dapat diuraikan hal-hal sebagai berikut:
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
1. bahwa Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang PPN Barang dan Jasa
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dan PPnBM sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor
42 Tahun 2009:
a
Pasal 9 ayat (5):
si
“Apabila dalam suatu Masa Pajak, Pengusaha Kena Pajak selain melakukan
penyerahan yang terutang pajak juga melakukan penyerahan yang tidak
terutang pajak, sepanjang bagian penyerahan yang terutang pajak dapat
ne
ng
diketahui dengan pasti dari pembukuannya, maka jumlah Pajak Masukan yang
dapat dikreditkan adalah Pajak Masukan yang berkenaan dengan penyerahan
yang terutang pajak;”
do
gu bahwa penjelasannya:
“Dalam ayat ini, yang dimaksud dengan penyerahan yang terutang pajak adalah
penyerahan barang atau jasa yang sesuai dengan ketentuan Undang-undang
In
A
ini, dikenakan Pajak Pertambahan Nilai.
Yang dimaksud dengan penyerahan yang tidak terutang pajak yang Pajak
Masukannya tidak dapat dikreditkan adalah penyerahan barang dan jasa yang
ah
lik
tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4A dan yang dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana
dimaksud Pasal 16B.
am
ub
Pengusaha Kena Pajak yang dalam suatu Masa Pajak melakukan penyerahan
yang terutang pajak dan penyerahan yang tidak terutang pajak, hanya dapat
mengkreditkan Pajak Masukan yang berkenaan dengan penyerahan yang
terutang pajak. Bagian penyerahan yang terutang pajak tersebut harus dapat
ep
k
2. bahwa keberatan Pemohon Banding dengan mengajukan kuasa Pasal 9 ayat (2)
dan Pasal 9 ayat (2a) tidak dapat diteliti lebih lanjut kebenaranya karena
R
si
permintaan data dan permintaan keterangan melalui Surat Nomor S-8571/
WPJ.07/BD.05/2010 tanggal 6 Desember 2010 dan Surat Nomor S-9475/
WPJ.07/BD.05/2010 tanggal 29 Desember 2010 tidak dipenuhi oleh Pemohon
ne
ng
do
gu
lik
ub
Menurut Pemohon : 1. bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi pihak Terbanding.
Menurut Pemohon Banding, PPN Masukan dapat dikreditkan sesuai dengan
ka
Pasal 9 ayat (2) dan (2a) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 tentang PPN.
ep
BKP atau JKP di dalam daerah Pabean yang dilakukan oleh kontraktor utama
es
dari sub kontraktor atau pihak lain, tetap terutang PPN yang bagi kontraktor
utama merupakan Pajak Masukan yang dapat .dikreditkan, sepanjang BKP atau
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
tanggal 15 Juni 2010 sesuai dengan daftar permintaan dokumen oleh
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pemeriksa;
a
3. bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan Terbanding. Penyerahan jasa
yang dilakukan oleh Pemohon Banding adalah benar penyerahan JKP yang
si
dapat dilihat dari dokumen-dokumen pendukung yang telah diserahkan, antara
lain faktur pajak sederhana dan kontrak No.36687;
ne
ng
Menurut Majelis : bahwa berdasarkan penelitian atas data dan keterangan yang ada dalam berkas
banding dapat diketahui bahwa yang menjadi sengketa adalah koreksi positif pajak
yang dapat diperhitungkan PPN Barang dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP
Masa Pajak Desember 2007sebesar Rp435.510.400,00 yang tidak disetujui oleh
do
gu Pemohon Banding;
Dasar Hukum:
In
A
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang PPN Barang dan Jasa dan
PPnBM sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2000:
ah
lik
Pasal 4 huruf c:
“PPN dikenakan atas penyerahan JKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
Pengusaha;”
am
ub
Pasal 9 ayat (2):
“Pajak Masukan dalam suatu Masa Pajak dikreditkan dengan Pajak Keluaran untuk
Masa Pajak yang sama;”
ep
Pasal 9 ayat (5):
k
“Apabila dalam suatu Masa Pajak, Pengusaha Kena Pajak selain melakukan
penyerahan yang terutang pajak juga melakukan penyerahan yang tidak terutang
ah
pajak, sepanjang bagian penyerahan yang terutang pajak dapat diketahui dengan
R
pasti dari pembukuannya, maka jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan
si
adalah Pajak Masukan yang berkenaan dengan penyerahan yang terutang pajak;”
ne
Pasal 16B ayat (2):
ng
“Pajak Masukan yang dibayar untuk perolehan BKP dan/atau perolehan JKP yang
atas penyerahannya tidak dipungut PPN, dapat dikreditkan;”
do
2. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995 tentang Bea Masuk, Bea
gu
Masuk Tambahan, PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan Pajak
Penghasilan dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah yang Dibiayai dengan
Hibah atau Pinjaman Luar Negeri sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2001 tanggal 18 Mei 2001:
In
A
Pasal 2:
PPN dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang tehitung sejak tanggal 1 April
ah
1995 atas impor serta penyerahan Barang dan Jasa dalam rangka pelaksanaan
lik
Proyek Pemerintah yang dibiayai dengan hibah atau dana pinjaman luar negeri, tidak
dipungut;
m
ub
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, dan Pajak Penghasilan Dalam Rangka
Pelaksanaan Proyek Pemerintah Yang Dibiayai Dengan Hibah Atau Dana Pinjaman
ep
Pty Ltd dan AusAID dibuat di luar negeri, antara perusahaan luar negeri dan badan
es
luar negeri, sehingga jasa yang muncul dan diatur dalam kontrak tersebut tidak
M
bahwa oleh karena jasa yang diserahkan oleh Pemohon Banding tidak dapat diyakini
on
terutang PPN atau tidak dipungut oleh Terbanding, maka seluruh Pajak Masukan
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
yang diperoleh Pemohon Banding dalam rangka menghasilkan jasa tersebut menjadi
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tidak dapat dikreditkan;
a
bahwa berdasarkan kesimpulan Majelis terkait pokok sengketa mengenai besarnya
objek pajak, Majelis berpendapat bahwa penyerahan jasa oleh Pemohon Banding
si
terjadi di Indonesia dan memenuhi ketentuan Pasal 4 huruf c Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1983 tentang PPN Barang dan Jasa dan PPnBM sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000, sehingga terutang
ne
ng
PPN;
bahwa selain itu Majelis juga berkesimpulan bahwa JKP tersebut memenuhi Pasal 2
Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995 dan Pasal 3 Keputusan Menteri
do
gu Keuangan Republik Indonesia Nomor 239/KMK.01/1996 tanggal 1 April 1996,
sehingga PPN atas JKP tersebut tidak dipungut;
bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 16B Ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun
In
A
1983 tentang PPN Barang dan Jasa dan PPnBM sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000, maka terhadapPajak Masukan yang
dibayar oleh Pemohon Banding untuk perolehan JKP yang atas penyerahannya tidak
dipungut PPN, dapat dikreditkan;
ah
lik
bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis
berkesimpulan bahwa koreksi koreksi positif Terbanding terhadap Pajak Masukan
yang dapat diperhitungkan Masa Pajak Desember 2007 tidak dapat dipertahankan
am
ub
dan harus dibatalkan.
Menimbang : bahwa oleh karena itu koreksi Majelis terhadap kredit pajak atas jumlah PPN Masa
Pajak Desember 2007 versi keputusan Terbanding atas keberatan Pemohon
ep
Banding sebelum banding ini, menjadi sebagai berikut:
k
Tabel Nilai Koreksi Pajak Akibat Sengketa Kredit Pajak (dalam Rupiah)
ah
si
Pajak Menurut Karena
Istilah Yang Sengketa
Digunakan Kredit Pajak
ne
ng
Oleh
Terbanding
1 2 3 4 5 (3-4)
1 Kredit Pajak 0 (435.510.400) 435.510.400
do
Jumlah 0 (435.510.400) 435.510.400
gu
Menimbang : bahwa oleh karena itu koreksi Majelis terhadap jumlah pajak atas jumlah PPN Masa
Pajak Desember 2007 yang kurang dibayar versi Terbanding menjadi sebagai
In
A
berikut:
Macam/Jenis Obyek
N Sesuai Nilai Obyek PPN Tarif PPN Total Koreksi
lik
ub
2 3 4 5 6 (3x 5) 7 ( 4 x 5) 8 (6-7)
1
dipungut 2 0
J
0 6.041.966.96 0 0
umlah 2 0
ah
bayar
M
ng
Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai sanksi
administrasi, kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Menimbang : bahwa oleh karena itu koreksi Majelis terhadap jumlah PPN Masa Pajak Desember
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2007 yang masih harus dibayar termasuk sanksi administrasi versi Keputusan
Terbanding atas keberatan Pemohon Banding sebelum banding ini menjadi sebagai
a
berikut:
si
Tabel Total Nilai Koreksi Pajak Termasuk Sanksi Administrasi (dalam
Rupiah)
Pajak dan Sanksi Administrasi Versi Versi Majelis Koreksi Oleh
ne
ng
Terbanding Majelis
1 2 3 4 (2-3)
Pajak Keluaran 0 0 0
Pajak Masukan 0 (435.510.400) 435.510.400
do
gu
Jumlah pajak yang kurang/lebih bayar
Sanksi Administrasi
Jumlah PPN yang kurang/lebih bayar
0
0
0
(435.510.400)
0
(435.510.400)
435.510.400
0
435.510.400
In
A
Menimbang : bahwa oleh karena itu jumlah PPNMasa Pajak Desember 2007 termasuk sanksi
administrasi yang disengketakan oleh Pemohon Banding dan dikabulkan Majelis
ah
lik
Tabel Nilai Sengketa Pajak Versi Murni Pemohon Banding Termasuk Sanksi
Administrasi (dalam Rupiah)
am
ub
Pajak dan Sanksi Administrasi Versi Versi Jumla Jumlah yang Jumla
Terbanding Murni h Dikabulkan Oleh Majelis h
Pemo yang yang
hon Disen Tidak
Band gketa Dika
ep
k
Murni Oleh
Pemo Majel
R
si
hon is
Band
ing
ne
ng
1 2 3 4 (2-3) 5 6 (4-5)
( kolom 4 tabel di atas)
Pajak Keluaran 0 0 0 0 0
Pajak Masukan 0 (435. 435. 435.510.400 0
do
510. 510.
gu
400) 400
Jumlah pajak yang kurang/lebih 0 (435. 435. 435.510.400 0
bayar 510. 510.
400) 400
In
A
Sanksi Administrasi 0 0 0 0 0
Jumlah PPN yang kurang/lebih 0 (435. 435. 435.510.400 0
bayar 510. 510.
ah
400) 400
lik
Menimbang : bahwa oleh karena atas jumlah yang masih harus/lebih dibayar yang disengketakan
m
ub
es
M
Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak dan peraturan
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Memutuskan : Menyatakan Mengabulkan Seluruhnya permohonan banding Pemohon Banding
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-217/WPJ.07/2011 tanggal
25 Januari 2011 tentang Keberatan atas SKPN PPN Barang dan Jasa Penyerahan
a
BKP dan/atau JKP Masa Pajak Desember 2007 Nomor 00017/507/07/081/10 tanggal
28 Januari 2010, atas nama: XXX, NPWP YYY dan dengan alamat korespondensi di
si
YYY, sehingga Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Barang dan Jasa Penyerahan BKP
dan/atau JKP Masa Pajak Desember 2007, dihitung kembali menjadi sebagai
berikut:
ne
ng
Dasar Pengenaan Pajak:
a. Ekspor Rp 0,00
do
b.
c.
d.
gu
Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri
Penyerahan yang PPN-nya dipungut oleh Pemungut PPN
Penyerahan yang PPN-nya tidak dipungut
Rp
Rp
Rp
0,00
0,00
6.041.966.962,00
Jumlah seluruh penyerahan Rp 6.041.966.962,00
In
A
Perhitungan PPN Kurang Bayar:
a. Pajak Keluaran yang harus dipungut/dibayar sendiri Rp 0,00
b. Dikurangi:
ah
lik
- Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan Rp (435.510.400,00)
Perhitungan PPN kurang/lebih bayar Rp (435.510.400,00)
Kelebihan Pajak yang sudah dikompensasikan ke masa pajak berikutnya Rp 0,00
PPN yang kurang/lebih dibayar Rp (435.510.400,00)
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8