You are on page 1of 8

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.46425/PP/M.XI/16/2013

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai

si
Tahun Pajak : 2007

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi

ne
ng
negative Dasar Pengenaan Pajak PPN Masa Pajak Desember 2007 sebesar
Rp6.041.966.962,00;

Menurut Terbanding : bahwa dalam pasal 1 ayat (5), (6) dan (7) dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun

do
gu 2000 tentang PPN dikemukakan definisi mengenai Penyerahan Kena Pajak sebagai
berikut :

Pasal 1 ayat (5):

In
A
"Jasa adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan
hukum yang menyebabkan suatu barang atau fasilitas atau kemudahan atau hak
tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang
ah

lik
karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari pemesan."

Pasal 1 ayat (6):


am

ub
"JKP adalah jasa sebagaimana dimaksud dalam angka 5 yang dikenakan pajak
berdasarkan Undang-undang ini."
Pasal 1 ayat (7):
"Penyerahan JKP adalah setiap kegiatan pemberian JKP sebagaimana dimaksud
ep
dalam angka 6."
k

Menurut Pemohon : bahwa penyerahan jasa yang diberikan oleh Pemohon Banding adalah Penyerahan
ah

JKP yang dilakukan di dalam Daerah Pabean. Hal ini didukung pula oleh fakta-fakta
R

si
sebagai berikut:

1. bahwa URS Australia Pty Ltd menyewa ruangan kantor dan mempunyai

ne
ng

karyawan-karyawan yang bekerja secara fisik di Indonesia untuk jangka waktu


yang cukup lama. Karena hal ini pula URS Australia Pty Ltd. diharuskan secara
peraturan perpajakan Indonesia untuk mendaftarkan diri sebagai BUT di
Indonesia dan melakukan kewajiban-kewajiban perpajakan sesuai peraturan

do
perundang-undangan perpajakan di Indonesia;
gu

2. bahwa dalam kegiatan operasi untuk proyek ini karyawan-karyawan Pemohon


Banding cukup sering mengadakan perjalanan ke lapangan dengan pihak dari
Dinas Pekerjaan Umum (diwakili oleh PT Bina Marga) sebagai wakil dari
In
Pemerintah Indonesia. Dokumen-dokumen pendukung dari biaya perjalanan
A

tersebut disampaikan di dalam persidangan.

Menurut Majelis : bahwa berdasarkan penelitian atas data dan keterangan yang ada dalam berkas
ah

lik

banding dapat diketahui bahwa yang menjadi sengketa adalah koreksi negatif Dasar
Pengenaan Pajak PPN Masa Pajak Desember 2007 sebesar Rp6.041.966.962,00
yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding;
m

ub

Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang PPN Barang dan Jasa dan
ka

PPnBM sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 18


ep

Tahun 2000:

Pasal 4 huruf c:
ah

“PPN dikenakan atas penyerahan JKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
R

Pengusaha;”
es

Pasal 16B ayat (2):


M

“Pajak Masukan yang dibayar untuk perolehan BKP dan/atau perolehan JKP yang
ng

atas penyerahannya tidak dipungut PPN dapat dikreditkan;”


on

2. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995 tentang Bea Masuk, Bea


Masuk Tambahan, PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan Pajak
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Penghasilan dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah yang Dibiayai dengan

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Hibah atau Pinjaman Luar Negeri sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2001 tanggal 18 Mei 2001:

a
R

si
Pasal 2:
PPN dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang tehitung sejak tanggal 1 April

ne
ng
1995 atas impor serta penyerahan Barang dan Jasa dalam rangka pelaksanaan
Proyek Pemerintah yang dibiayai dengan hibah atau dana pinjaman luar negeri, tidak
dipungut;

do
gu 3. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 239/KMK.01/1996
tanggal 1 April 1996 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun
1995 tentang Bea Masuk, Bea Masuk Tambahan, Pajak Pertambahan Nilai dan
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, dan Pajak Penghasilan Dalam Rangka

In
A
Pelaksanaan Proyek Pemerintah Yang Dibiayai Dengan Hibah Atau Dana Pinjaman
Luar Negeri sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 486/KMK.04/2000 tanggal 20 November 2000;
ah

lik
bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas maka Majelis berpendapat bahwa:

bahwa Terbanding mempermasalahkan bahwa kontrak dibuat antara URS Australia


Pty Ltd dan AusAID dibuat di luar negeri, antara perusahaan luar negeri dan badan
am

ub
luar negeri, sehingga tidak terutang PPN;

bahwa di dalam persidangan berdasarkan penjelasan Terbanding dan Pemohon


Banding, serta bukti-bukti yang disampaikan baik oleh Terbanding dan Pemohon
ep
Banding terungkap bahwa Pemohon Banding menjadi BUT di Indonesia karena
k

mengerjakan pekerjaan yang sekarang disengketakan dan hanya pekerjaan tersebut


satu-satunya pekerjaan yang dilakukan atau yang menyebabkan URS Australia Pty
ah

Ltd dikukuhkan menjadi BUT. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
R
Terbanding sudah mengakui bahwa pekerjaan Pemohon Banding dilakukan di

si
Indonesia dengan dikukuhkannya Pemohon Banding menjadi BUT;

ne
bahwa bukti-bukti yang diserahkan Pemohon Banding yang menunjukkan bahwa
ng

jasa ini memang dilakukan di Indonesia dan dimanfaatkan di Indonesia berupa:

• Perjanjian kerjasama antara Pemerintah Australia dengan Pemerintah Indonesia;

do
• Kontrak antara URS Australia Pty Ltd dengan AusAID;
gu

• Bukti tagihan dan pembayaran proyek dari AusAID kepada URS Australia Pty Ltd;
• Laporan Bulanan tentang penyerahan jasa yang dilakukan;
• Faktur Pajak Masukan, invoice untuk transportasi dalam rangka survei jalan dan
jembatan;
In
A

• Jalan dan jembatan yang memang berada di Indonesia;

bahwa terbukti pula bahwa laporan bulanan Pemohon Banding juga disampaikan
ah

kepada Directorate General of Highways, Departement of Publics Works;


lik

bahwa dalam Kontrak Nomor 36687 halaman 17 dinyatakan bahwa pekerjaan


tersebut merupakan proyek hibah dari Pemerintah Australia kepada Pemerintah
m

ub

Indonesia untuk proyek pembangunan/perbaikan jalan dan jembatan di Indonesia


bagian timur, yang disebut Eastern Indonesia National Roods Improvement Project
(EINRIP);
ka

bahwa fisik dari proyek pembangunan jalan dan jembatan akan dilakukan di wilayah
ep

Indonesia Timur atau wilayah pabean Indonesia, dengan demikian jasa konsultan
tersebut dimanfaatkan di wilayah pabean Indonesia;
ah

bahwa untuk tahun 2006 sampai dengan 2009 hanya satu proyek, yaitu Proyek
EINRIP. Proyek yang lain baru mulai setelah Proyek EINRIP selesai;
es
M

bahwa URS Australia Pty Ltd mempunyai Bentuk Usaha Tetap (BUT) di Indonesia
ng

dalam rangka memberikan jasa konsultasi atas Proyek EINRIP ini;


on

bahwa berdasarkan hal-hal tersebut, Majelis berpendapat penyerahan jasa oleh


Pemohon Banding terjadi di Indonesia, sehingga terutang PPN berdasarkan Pasal 4
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
huruf c Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang PPN Barang dan Jasa dan

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PPnBM sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2000, yang berbunyi: “PPN dikenakan atas penyerahan JKP di dalam Daerah

a
Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha,” dengan tidak melihat isi dari perjanjian
yang dilakukan oleh pengusaha tersebut dengan penerima jasa;

si
bahwa lebih lanjut Majelis juga berpendapat bahwa JKP yang diserahkan oleh
Pemohon Banding memenuhi ketentuan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 42

ne
ng
Tahun 1995 dan Pasal 3 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
239/KMK.01/1996 tanggal 1 April 1996 sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 486/KMK.04/2000 tanggal
20 November 2000, sehingga PPN terutang atas JKP tersebut menjadi tidak

do
gu dipungut;

bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis


berkesimpulan bahwa koreksi negatif Terbanding terhadap Dasar Pengenaan Pajak

In
A
PPN Masa Pajak Desember 2007 tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan.

Menimbang : bahwa oleh karena itu kesimpulan hasil pemeriksaan Majelis atas sengketa terbukti
mengenai objek PPN Masa Pajak Desember 2007, menjadi sebagai berikut:
ah

lik
Tabel Pemilahan Nilai Sengketa atas Objek Pajak ke dalam Dipertahankan
dan Dibatalkan/Ditambah (dalam Rupiah)
No. Jenis Sengketa Objek Pajak Dipertahankan oleh Dibatalkan/ Total Nilai
am

ub
Majelis Ditambah oleh Sengketa
Majelis
1 2 3 4 5 = (3+4)
1 Dasar Pengenaan Pajak:
ep
a. Penyerahan yang PPN-nya 0 0 0
k

harus dipungut
ah

b. Penyerahan yang PPN-nya tidak 0 (6.041.966.962) (6.041.966.962)


dipungut
R

si
Total Nilai Sengketa Terbukti 0 (6.041.966.962) (6.041.966.962)

ne
ng

Menimbang bahwa oleh karena itu nilai Objek Pajak versi Majelis setelah
memperhitungkan koreksi Majelis terhadap nilai Objek Pajak PPN Masa
Pajak Desember 2007 versi keputusan Terbanding atas keberatan Pemohon
Banding sebelum banding ini, menjadi sebagai berikut:

do
gu

Tabel Penyesuaian atas Nilai Objek Pajak yang mendasari Keputusan


Terbanding (dalam Rupiah)
No. Macam/Jenis Objek menurut istilah Objek Pajak versi Dibatalkan / Nilai Objek
In
A

yang digunakan oleh Terbanding Keputusan ditambah Pajak


Terbanding oleh Majelis versi Majelis
1 2 3 4 5 = (3-4)
ah

lik

1 Dasar Pengenaan Pajak:


a. Penyerahan yang PPN-nya harus 0 0 0
dipungut
b. Penyerahan yang PPN-nya tidak 0 (6.041.966.962) 6.041.966.962
m

ub

dipungut
Jumlah 0 (6.041.966.962) 6.041.966.962
ka

ep

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai tarif pajak.

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai kredit pajak berupa
ah

koreksi positif Terbanding terhadap pajak masukan yang dapat dikreditkan sebesar
R

Rp435.510.400,00.
es

Menimbang : bahwa hasil pembahasan pokok sengketa mengenai kredit pajak adalah sebagai
M

ng

berikut:
on

Menurut Terbanding : bahwa berdasarkan penelitian atas dasar koreksi dan bukti pendukung yang
diserahkan oleh Pemohon Banding dapat diuraikan hal-hal sebagai berikut:
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
1. bahwa Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang PPN Barang dan Jasa

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dan PPnBM sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor
42 Tahun 2009:

a
Pasal 9 ayat (5):

si
“Apabila dalam suatu Masa Pajak, Pengusaha Kena Pajak selain melakukan
penyerahan yang terutang pajak juga melakukan penyerahan yang tidak
terutang pajak, sepanjang bagian penyerahan yang terutang pajak dapat

ne
ng
diketahui dengan pasti dari pembukuannya, maka jumlah Pajak Masukan yang
dapat dikreditkan adalah Pajak Masukan yang berkenaan dengan penyerahan
yang terutang pajak;”

do
gu bahwa penjelasannya:

“Dalam ayat ini, yang dimaksud dengan penyerahan yang terutang pajak adalah
penyerahan barang atau jasa yang sesuai dengan ketentuan Undang-undang

In
A
ini, dikenakan Pajak Pertambahan Nilai.

Yang dimaksud dengan penyerahan yang tidak terutang pajak yang Pajak
Masukannya tidak dapat dikreditkan adalah penyerahan barang dan jasa yang
ah

lik
tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4A dan yang dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana
dimaksud Pasal 16B.
am

ub
Pengusaha Kena Pajak yang dalam suatu Masa Pajak melakukan penyerahan
yang terutang pajak dan penyerahan yang tidak terutang pajak, hanya dapat
mengkreditkan Pajak Masukan yang berkenaan dengan penyerahan yang
terutang pajak. Bagian penyerahan yang terutang pajak tersebut harus dapat
ep
k

diketahui dengan pasti dari pembukuan Pengusaha Kena Pajak;”


ah

2. bahwa keberatan Pemohon Banding dengan mengajukan kuasa Pasal 9 ayat (2)
dan Pasal 9 ayat (2a) tidak dapat diteliti lebih lanjut kebenaranya karena
R

si
permintaan data dan permintaan keterangan melalui Surat Nomor S-8571/
WPJ.07/BD.05/2010 tanggal 6 Desember 2010 dan Surat Nomor S-9475/
WPJ.07/BD.05/2010 tanggal 29 Desember 2010 tidak dipenuhi oleh Pemohon

ne
ng

Banding sehingga Terbanding berkesimpulan untuk sependapat dengan


Pemeriksa yang menyebutkan bahwa tidak ada penyerahan yang terutang PPN,
maka atas Pajak Masukan yang dikreditkan Pemohon Banding dikoreksi
seluruhnya sesuai Pasal 9 ayat (5);

do
gu

3. bahwa Pemohon Banding mendasarkan keberatannya dengan menggunakan


Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-19/PJ.53/1996 tanggal 4 Juni
1996 tentang Pajak Pertambahan Nilai Dan Pajak Penjualan Atas Barang
In
A

Mewah Dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah Yang Dibiayai Dengan


Hibah/Dana Pinjaman Luar Negeri (Seri PPN 34 - 95). Terbanding telah meminta
data dan penjelasan sebagaimana disebutkan pada point VII. B data angka 2
dan angka 3 tersebut di atas kepada Pemohon Banding, namun tidak ada
ah

lik

tanggapan dan tidak ada penjelasan dari Pemohon Banding sehingga


Terbanding tidak dapat membuktikan kebenaran sanggahan Pemohon Banding
dan tidak dapat meneliti Iebih lanjut karena tidak ada data dan dokumen yang
dapat digunakan sebagai bahan pengujian;
m

ub

Menurut Pemohon : 1. bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi pihak Terbanding.
Menurut Pemohon Banding, PPN Masukan dapat dikreditkan sesuai dengan
ka

Pasal 9 ayat (2) dan (2a) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 tentang PPN.
ep

PPN Masukan dapat dikreditkan karena penyerahan yang Pemohon Banding


lakukan adalah JKP;
ah

bahwa sesuai dengan Surat Edaran Nomor 19/PJ.53/1996 Butir 2: "Perolehan


R

BKP atau JKP di dalam daerah Pabean yang dilakukan oleh kontraktor utama
es

dari sub kontraktor atau pihak lain, tetap terutang PPN yang bagi kontraktor
utama merupakan Pajak Masukan yang dapat .dikreditkan, sepanjang BKP atau
M

ng

JKP tersebut digunakan untuk mengerjakan proyek tersebut;”


on

2. bahwa Pemohon Banding telah menyampaikan data–data sehubungan dengan


pengajuan keberatan atas SKPN PPN untuk Masa Pajak Desember 2007 pada
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
tanggal 15 Juni 2010 sesuai dengan daftar permintaan dokumen oleh

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pemeriksa;

a
3. bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan Terbanding. Penyerahan jasa
yang dilakukan oleh Pemohon Banding adalah benar penyerahan JKP yang

si
dapat dilihat dari dokumen-dokumen pendukung yang telah diserahkan, antara
lain faktur pajak sederhana dan kontrak No.36687;

ne
ng
Menurut Majelis : bahwa berdasarkan penelitian atas data dan keterangan yang ada dalam berkas
banding dapat diketahui bahwa yang menjadi sengketa adalah koreksi positif pajak
yang dapat diperhitungkan PPN Barang dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP
Masa Pajak Desember 2007sebesar Rp435.510.400,00 yang tidak disetujui oleh

do
gu Pemohon Banding;

Dasar Hukum:

In
A
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang PPN Barang dan Jasa dan
PPnBM sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2000:
ah

lik
Pasal 4 huruf c:
“PPN dikenakan atas penyerahan JKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
Pengusaha;”
am

ub
Pasal 9 ayat (2):
“Pajak Masukan dalam suatu Masa Pajak dikreditkan dengan Pajak Keluaran untuk
Masa Pajak yang sama;”
ep
Pasal 9 ayat (5):
k

“Apabila dalam suatu Masa Pajak, Pengusaha Kena Pajak selain melakukan
penyerahan yang terutang pajak juga melakukan penyerahan yang tidak terutang
ah

pajak, sepanjang bagian penyerahan yang terutang pajak dapat diketahui dengan
R
pasti dari pembukuannya, maka jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan

si
adalah Pajak Masukan yang berkenaan dengan penyerahan yang terutang pajak;”

ne
Pasal 16B ayat (2):
ng

“Pajak Masukan yang dibayar untuk perolehan BKP dan/atau perolehan JKP yang
atas penyerahannya tidak dipungut PPN, dapat dikreditkan;”

do
2. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995 tentang Bea Masuk, Bea
gu

Masuk Tambahan, PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan Pajak
Penghasilan dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah yang Dibiayai dengan
Hibah atau Pinjaman Luar Negeri sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2001 tanggal 18 Mei 2001:
In
A

Pasal 2:
PPN dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang tehitung sejak tanggal 1 April
ah

1995 atas impor serta penyerahan Barang dan Jasa dalam rangka pelaksanaan
lik

Proyek Pemerintah yang dibiayai dengan hibah atau dana pinjaman luar negeri, tidak
dipungut;
m

ub

3. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 239/KMK.01/1996


tanggal 1 April 1996 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun
1995 tentang Bea Masuk, Bea Masuk Tambahan, Pajak Pertambahan Nilai dan
ka

Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, dan Pajak Penghasilan Dalam Rangka
Pelaksanaan Proyek Pemerintah Yang Dibiayai Dengan Hibah Atau Dana Pinjaman
ep

Luar Negeri sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri


Keuangan Republik Indonesia Nomor 486/KMK.04/2000 tanggal 20 November 2000;
ah

bahwa Terbanding mempermasalahkan bahwa kontrak dibuat antara URS Australia


R

Pty Ltd dan AusAID dibuat di luar negeri, antara perusahaan luar negeri dan badan
es

luar negeri, sehingga jasa yang muncul dan diatur dalam kontrak tersebut tidak
M

terutang PPN karena dilakukan di luar daerah pabean;


ng

bahwa oleh karena jasa yang diserahkan oleh Pemohon Banding tidak dapat diyakini
on

terutang PPN atau tidak dipungut oleh Terbanding, maka seluruh Pajak Masukan
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
yang diperoleh Pemohon Banding dalam rangka menghasilkan jasa tersebut menjadi

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tidak dapat dikreditkan;

a
bahwa berdasarkan kesimpulan Majelis terkait pokok sengketa mengenai besarnya
objek pajak, Majelis berpendapat bahwa penyerahan jasa oleh Pemohon Banding

si
terjadi di Indonesia dan memenuhi ketentuan Pasal 4 huruf c Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1983 tentang PPN Barang dan Jasa dan PPnBM sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000, sehingga terutang

ne
ng
PPN;

bahwa selain itu Majelis juga berkesimpulan bahwa JKP tersebut memenuhi Pasal 2
Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995 dan Pasal 3 Keputusan Menteri

do
gu Keuangan Republik Indonesia Nomor 239/KMK.01/1996 tanggal 1 April 1996,
sehingga PPN atas JKP tersebut tidak dipungut;

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 16B Ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun

In
A
1983 tentang PPN Barang dan Jasa dan PPnBM sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000, maka terhadapPajak Masukan yang
dibayar oleh Pemohon Banding untuk perolehan JKP yang atas penyerahannya tidak
dipungut PPN, dapat dikreditkan;
ah

lik
bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis
berkesimpulan bahwa koreksi koreksi positif Terbanding terhadap Pajak Masukan
yang dapat diperhitungkan Masa Pajak Desember 2007 tidak dapat dipertahankan
am

ub
dan harus dibatalkan.

Menimbang : bahwa oleh karena itu koreksi Majelis terhadap kredit pajak atas jumlah PPN Masa
Pajak Desember 2007 versi keputusan Terbanding atas keberatan Pemohon
ep
Banding sebelum banding ini, menjadi sebagai berikut:
k

Tabel Nilai Koreksi Pajak Akibat Sengketa Kredit Pajak (dalam Rupiah)
ah

No. Macam/Jenis/ Kredit Pajak Kredit Pajak Koreksi


R
Unsur Kredit Versi Terbanding Versi Majelis Jumlah Pajak

si
Pajak Menurut Karena
Istilah Yang Sengketa
Digunakan Kredit Pajak

ne
ng

Oleh
Terbanding
1 2 3 4 5 (3-4)
1 Kredit Pajak 0 (435.510.400) 435.510.400

do
Jumlah 0 (435.510.400) 435.510.400
gu

Menimbang : bahwa oleh karena itu koreksi Majelis terhadap jumlah pajak atas jumlah PPN Masa
Pajak Desember 2007 yang kurang dibayar versi Terbanding menjadi sebagai
In
A

berikut:

Tabel Total Nilai Koreksi Pajak (dalam Rupiah)


ah

Macam/Jenis Obyek
N Sesuai Nilai Obyek PPN Tarif PPN Total Koreksi
lik

Istilah Yang Digunakan


o Oleh Versi PPN Versi Jumlah Pajak
Terbanding Majelis Versi Majelis
Versi Terbanding
Terbanding
m

ub

2 3 4 5 6 (3x 5) 7 ( 4 x 5) 8 (6-7)
1

Penyerahan yang1 PPN-nya 0 0 Tarif 0 0 0


ka

harus dipungut Umum


Penyerahan yang2 PPN-nya tidak 0 6.041.966.96 0 0
ep

dipungut 2 0
J
0 6.041.966.96 0 0
umlah 2 0
ah

Kredit Pajak 0 (435.510.400) 435.510.400


R

Jumlah Pajak yang kurang/lebih 0 (435.510.400) 435.510.400


es

bayar
M

ng

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai sanksi
administrasi, kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada
on

penyelesaian sengketa lainnya.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Menimbang : bahwa oleh karena itu koreksi Majelis terhadap jumlah PPN Masa Pajak Desember

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2007 yang masih harus dibayar termasuk sanksi administrasi versi Keputusan
Terbanding atas keberatan Pemohon Banding sebelum banding ini menjadi sebagai

a
berikut:

si
Tabel Total Nilai Koreksi Pajak Termasuk Sanksi Administrasi (dalam
Rupiah)
Pajak dan Sanksi Administrasi Versi Versi Majelis Koreksi Oleh

ne
ng
Terbanding Majelis
1 2 3 4 (2-3)
Pajak Keluaran 0 0 0
Pajak Masukan 0 (435.510.400) 435.510.400

do
gu
Jumlah pajak yang kurang/lebih bayar
Sanksi Administrasi
Jumlah PPN yang kurang/lebih bayar
0
0
0
(435.510.400)
0
(435.510.400)
435.510.400
0
435.510.400

In
A
Menimbang : bahwa oleh karena itu jumlah PPNMasa Pajak Desember 2007 termasuk sanksi
administrasi yang disengketakan oleh Pemohon Banding dan dikabulkan Majelis
ah

menjadi sebagai berikut:

lik
Tabel Nilai Sengketa Pajak Versi Murni Pemohon Banding Termasuk Sanksi
Administrasi (dalam Rupiah)
am

ub
Pajak dan Sanksi Administrasi Versi Versi Jumla Jumlah yang Jumla
Terbanding Murni h Dikabulkan Oleh Majelis h
Pemo yang yang
hon Disen Tidak
Band gketa Dika
ep
k

ing kan bulka


Versi n
ah

Murni Oleh
Pemo Majel
R

si
hon is
Band
ing

ne
ng

1 2 3 4 (2-3) 5 6 (4-5)
( kolom 4 tabel di atas)
Pajak Keluaran 0 0 0 0 0
Pajak Masukan 0 (435. 435. 435.510.400 0

do
510. 510.
gu

400) 400
Jumlah pajak yang kurang/lebih 0 (435. 435. 435.510.400 0
bayar 510. 510.
400) 400
In
A

Sanksi Administrasi 0 0 0 0 0
Jumlah PPN yang kurang/lebih 0 (435. 435. 435.510.400 0
bayar 510. 510.
ah

400) 400
lik

Menimbang : bahwa oleh karena atas jumlah yang masih harus/lebih dibayar yang disengketakan
m

ub

versi murni Pemohon Banding sebesar Rp435.510.400,00 dikabulkan seluruhnya


oleh Majelis, maka Majelis berdasarkan kuasa Pasal 80 ayat (1) huruf b Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, berkesimpulan untuk
ka

mengabulkan seluruhnya permohonan banding Pemohon Banding;


ep
ah

es
M

Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak dan peraturan
ng

perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang


berkaitan dengan perkara ini.
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Memutuskan : Menyatakan Mengabulkan Seluruhnya permohonan banding Pemohon Banding

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-217/WPJ.07/2011 tanggal
25 Januari 2011 tentang Keberatan atas SKPN PPN Barang dan Jasa Penyerahan

a
BKP dan/atau JKP Masa Pajak Desember 2007 Nomor 00017/507/07/081/10 tanggal
28 Januari 2010, atas nama: XXX, NPWP YYY dan dengan alamat korespondensi di

si
YYY, sehingga Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Barang dan Jasa Penyerahan BKP
dan/atau JKP Masa Pajak Desember 2007, dihitung kembali menjadi sebagai
berikut:

ne
ng
Dasar Pengenaan Pajak:

a. Ekspor Rp 0,00

do
b.
c.
d.
gu
Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri
Penyerahan yang PPN-nya dipungut oleh Pemungut PPN
Penyerahan yang PPN-nya tidak dipungut
Rp
Rp
Rp
0,00
0,00
6.041.966.962,00
Jumlah seluruh penyerahan Rp 6.041.966.962,00

In
A
Perhitungan PPN Kurang Bayar:
a. Pajak Keluaran yang harus dipungut/dibayar sendiri Rp 0,00
b. Dikurangi:
ah

lik
- Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan Rp (435.510.400,00)
Perhitungan PPN kurang/lebih bayar Rp (435.510.400,00)
Kelebihan Pajak yang sudah dikompensasikan ke masa pajak berikutnya Rp 0,00
PPN yang kurang/lebih dibayar Rp (435.510.400,00)
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

You might also like