Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
pressure injury.
yang baik dengan pasien dan keluarga dalam pencegahan pressure injury
dimaknai sebagai tindakan perawat dalam meningkatkan rasa nyaman pasien pada
Kepercayaan yang tercipta diantara perawat, pasien, dan keluarga disebabkan oleh
pasien dan keluarga,41 dengan pendekatan yang baik, maka akan muncul suatu
rasa percaya dari pasien dan keluarga ketika dibantu oleh perawat.
60
61
akan berkomunikasi dengan ramah dan santun.42 Perawat yang ramah dalam
segala situasi dan kondisi, hal ini dapat berdampak pada proses penyembuhan
pasien karena pasien akan merasa aman dan nyaman dalam menerima pelayanan.
keluarga merasa akrab dan dekat dalam hubungan interpersonal dengan perawat,
bahwa untuk menciptakan hubungan yang baik dengan pasien dan keluarga dalam
dalam melakukan interaksi dengan pasien dan keluarga. Selama proses interaksi
informasi yang dibutuhkan oleh pasien dan keluarga terkait dengan penyakitnya
proses perawatan lanjutan di rumah. Menurut Agency for Health Care Policy and
Research bahwa pasien dan keluarga adalah bagian integral dalam perawatan
pasien khususnya dalam upaya pencegahan pressure injury.26 Oleh karena itu,
pasien dan keluarga perlu untuk mengetahui cara mencegah pressure injury serta
rumah sakit maupun saat pasien menjalani proses perawatan lanjutan di rumah.
injury beresiko tinggi terjadi pada pasien yang tidak mampu merasakan nyeri dan
pasien yang mengalami kerusakan saraf seperti pada pasien stroke, oleh sebab itu
keluarga perlu tahu dan ikut terlibat secara langsung dalam pelaksanaan tindakan
pencegahan pressure injury. Hal ini dikarenakan, keluarga yang bertugas untuk
prioritas dalam perawatan pasien dan tidak terbatas pada pasien yang mengalami
keterbatasan mobilisasi. Hal ini dikarenakan, hampir 95% pressure injury dapat
pressure injury, menjaga kebersihan dan perawatan kulit pasien, pemberian alih
massage.
berkontribusi terhadap lama hari rawat pasien di rumah sakit.45 Dengan menjaga
kebersihan lingkungan perawatan sekitar pasien maka secara tidak langsung kita
bahwa perawat di ruang ICU selalu berupaya untuk menjaga kebersihan ruangan
perawatan dan lingkungan sekitar pasien agar memberikan rasa aman dan nyaman
64
bagi pasien dan keluarga sehingga dapat mencegah terjadinya pressure injury.
keluarga pasien, seperti mengganti linen jika sudah kotor atau basah karena
keringat pasien, dan merapikan linen agar tetap kencang dan licin untuk
menghindari gesekan dan robekan pada kulit pasien saat tirah baring.
bahwa penataan tempat tidur (bed making) merupakan salah satu bagian dari
adalah kompetensi utama perawat yang sangat penting dan harus dimiliki oleh
pasien. Dalam penataan tempat tidur, linen harus segera diganti ketika linen basah
atau kotor.45
masuk Rumah Sakit dan diulang dengan pola yang teratur atau ketika ada
perubahan yang signifikan pada pasien, seperti pembedahan atau penurunan status
resiko pressure injury seperti Braden Scale, Norton Scale, Waterlow, dan
Pressure Sore Status Tool (PSST).46-49 Namun, pada hasil penelitian ini
didapatkan bahwa di ruang ICU belum memiliki tool untuk mengkaji resiko
pressure injury. Pengkajian resiko pressure injury pada pasien di ruang ICU
hanya berdasarkan pada penilaian secara objektif atau visual yang dilakukan oleh
perawat pada saat memandikan atau membersihkan pasien dan pada saat
Berdasarkan hasil pada penelitian ini didapatkan bahwa hal utama yang perlu
perawatan kulit pasien. Selain itu, menjaga kebersihan tempat tidur pasien,
mengganti pakaian dan linen pasien saat basah atau kotor, serta memberikan
pressure injury. Pada clinical practice guideline for prevention and treatment of
harus menjaga kulit pasien agar tetap bersih dan lembab. Pada perlindungan dasar
untuk mencegah kerusakan kulit, maka kulit pasien harus dikaji secara terus
tumpahan air atau makanan, dan melakukan inspeksi setiap hari terhadap kulit.
Dalam perawatan kulit yang telah mengalami kerusakan, dianjurkan untuk tidak
injury yang rutin dilakukan oleh perawat dengan melibatkan keluarga adalah
pemberian alih baring. Pemberian alih baring dilakukan per 4 jam dengan jumlah
posisi yang diberikan untuk mengurangi tekanan dan gaya gesek yang dapat
melukai kulit. Alih baring bertujuan untuk menjaga supaya daerah yang tertekan
tidak mengalami luka. Dalam melakukan alih baring posisi miring, pasien harus
tepat tanpa adanya gaya gesekan yang dapat merusak kulit.50 Dalam sebuah
penelitian mengenai pengaruh alih baring terhadap kejadian dekubitus pada pasien
66
bedrest total harus diubah posisi sesuai dengan tingkat aktivitas, dan kemampuan
persepsi serta rutinitas sehari-hari dengan dilakukannya alih baring setiap 2-4
jam.51
pasien yang bermanfaat untuk melancarkan aliran darah dan memberikan rasa
nyaman bagi pasien sehingga mencegah terjadinya pressure injury akibat dari
tirah baring lama. Dalam penelitian lain juga mengatakan bahwa pemberian
atau tepukan pada bagian tubuh tertentu dengan tangan atau alat-alat khusus dapat
kerja bagi perawat. Kepuasan merupakan indikator mutu pelayanan kesehatan dan
Berdasarkan hasil pada penelitian ini didapatkan bahwa pasien dan keluarga
merasa puas terhadap sikap peduli perawat dalam memperhatikan kebersihan diri
pasien secara utuh dan pelaksanaan tindakan alih baring per 4 jam dengan
pasien dan keluarga merupakan kesesuaian antara harapan pasien dan keluarga
sesuai dengan harapan pasien dan keluarga, maka akan menimbulkan kepuasan
bagi pasien dan keluarga. Kepuasan ini dipengaruhi oleh harapan pasien dan
penerima pelayanan keperawatan sebelumnya, lama hari rawat, budaya dan aspek
sosial kehidupan.54
Perilaku caring co-creation yang diberikan oleh perawat terhadap pasien dan
kesejahteraan pasien dan keluarga akan membantu pasien untuk keluar dari
Pada sebuah penelitian tentang relationship between nurse caring and patient
caring perawat dengan kepuasan pasien dan penurunan hari rawat, serta biaya
perawatan pasien.50 Penelitian lain yang dilakukan pada 1565 pasien medikal
bedah di enam negara eropa juga mendapatkan hasil adanya hubungan positif
antara perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien, semakin tinggi
perilaku caring yang dipersepsikan oleh pasien maka semakin tinggi juga tingkat
kepuasan pasien.56
positif yang sangat besar bagi pasien, keluarga, maupun perawat. Kesembuhan
pasien dan kepuasan keluarga akan menjadi kepuasan tersendiri bagi perawat
tidak hanya dapat dilihat dari kemajuan kondisi fisik pasien, tetapi juga adanya
perubahan perilaku ke arah yang lebih baik adalah suatu kemajuan dalam
perawatan.55
pasien yang dirawat di ruang ICU. Kepuasan tersebut dirasakan ketika pasien
yang dirawat dengan tirah baring lama tidak mengalami pressure injury. Hal
pencegahan pressure injury pada pasien tirah baring lama di ruang ICU berhasil
dengan baik.
69
membangun hubungan yang baik dengan pasien dan keluarga serta membantu
dan kematian, menghargai integritas, keutuhan dan harga diri serta perasaan puas
4. Keterbatasan Penelitian
peneliti, dan proses pengumpulan data. Jenis penelitian ini merupakan jenis
menyusun desain dan kerangka kerja penelitian sangat terbatas. Selain itu, waktu
data.
serta tidak melibatkan pimpinan rumah sakit sehingga data yang diperoleh masih
70
teori yang diperoleh selama pendidikan. Pada saat pelaksaan penelitian terdapat