You are on page 1of 17

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyajikan laporan tugas karya tulis tentang GLOBAL WARMING atau pemanasan global.
Seperti yang kita ketahui, bahwa panasnya cuaca makin banyak bencana alam dan
fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak terkendali. Mulai dari banjir, angin
puting beliung, semburan gas, hingga curah hujan yang tidak menentu dari tahun ke tahun.
Sadarilah bahwa itu semua adalah dampak negatif dari global warming atau pemanasan
global yang menunjukkan bahwa planet kita tercinta sedang mengalami proses kerusakan yang
menuju pada kehancuran
Dari semua hal tersebut sudah sepantasnya kita menjaga alam yang merupakan titipan
Tuhan Yang Maha Esa ini dengan cara mencegah dan berupaya mengurangi faktor pemanasan
global.
Terakhir kami penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu tersusunnya karya tulis ini. Sehingga dapat menambah wawasan yang jauh lebih luas
tentang dampak pemanasan global dan dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Bandung, April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 4
A. Latar Belakang ....................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 4
C. Tujuan dan Manfaa......................................................................... 4
BAB II ISI ..................................................................................................... 5
A. Pengertian global warming………………………………………. 5
B. Gejala global warming………………………………………………………5
C. Dampak global warming……………………………………………………7
D. Upaya penanggulangan global warming……………………………………. 7
E. Hasil kesepakatan dunia internasional tentang global
warming...................................................................... 8
BAB III PENUTUP......................................................................................... 13
A. Kesimpulan…………................................................................................ 13
B. Saran……………………….........................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... l14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemanasan global merupakan peningkatan suhu rata-rata di bumi. Seperti, peningkatan
suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Pemanasan global di sebabkan oleh efek gas-gas
rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia
Karena adanya pemanasan global suhu di planet bumi menjadi semakin panas, makin
banyaknya bencana alam dan berbagai fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak
terkendali.

B. Rumusan masalah
Di dalam karya tulis yang kami susun ini telah kami ambil beberapa masalah, yaitu kami
ingin mengetahui dampak pemanasan global secara mendasar. Masalah tersebut kami rangkum
dalam beberapa hal, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan global warming atau pemanasan global?
2. Apa gejala dan penyebab dari global warming?
3. Apa dampak dari global warming?
4. Bagaimana cara penanggulangan global waming?
5. Sebagai seorang siswa apa yang harus kita lakukan untuk menanggulangi global warming?
6. Bagaimana hasil kesepakatan dunia internasional tentang global warming?

C. Tujuan dan manfaat


Tujuan:
1. Dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang pemanasan global.
2. Agar kami para pembaca umumnya dapat mengenal lebih dalam tentang keadaan alam.
3. Agar menjadi motivasi bagi kami dan para pembaca untuk menjaga dan menumbuhkan rasa
cintanya terhadap alam semesta ini.
4.Dapat menambah pengetahuan disamping pelajaran yang diterima disekolah.

Manfaat:
1. Untuk mengetahui dan memahami penyebab terjadinya pemanasan global.
2. Untuk mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan bagi kehidupan dibumi serta hal-hal
yang harus dilakukan untuk mengurangi terjadinya pemanasan global dimuka bumi.
3. Mengetahui secara lebih jauh lagi mengenai pemanasan global
BAB II
ISI

A. Pengertian global warming


Global warming atau pemanasan global adalah proses kenaikan suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan bumi. Peningkatan suhu permukaan bumi terjadi karena adanya radiasi sinar
matahari menuju ke atmosfer bumi, kemudian sebagian sinar tersebut berubah menjadi energi
panas dalam bentuk sinar inframerah yang diserap oleh udara dan permukaan bumi. Sebagian
sinar inframerah dipantulkan kembali ke atmosfer dan di tangkap oleh gas-gas rumah kaca,
kemudian menyebabkan suhu bumi meningkat. Gas-gas rumah kaca tersebut berupa karbon
dioksida, metana dan nitrogen oksida. Akumulasi gas-gas kimia di atmosfer tersebut karena
aktifitas manusia.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32
°F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak
pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas
rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah
dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains
nasional dari negara-negara G8.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global
akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan
angka perkiraan itu dikarenakan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi
gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda.
Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan
kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun
tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari
lautan.

B. Gejala global warming


Peningkatan suhu bumi secara menyeluruh mengakibatkan naiknya permukaan air laut,
meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang eksterm, serta perubahan jumlah dan pola
presipitasi. Pemanasan global juga dapat memengaruhi hasil pertanian, hilangnya glester, dan
punahnya berbagai jenis hewan. Gejala pemanasan global terjadi karena faktor-faktor sebagai
berikut.
1. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca menurut Joseph Fourier pada 1824 merupakan proses pemanasan
permukaan benda langit yang beratmosfir. Benda langit tersebut dapat berupa planet atau satelit
karena komposisi dan keadaan atmosfernya. Contoh planet yang mengalami efek rumah kaca
seprti Bumi, Mars dan Venus sedangkan satelit yang mengalami efek rumah kaca seperti Titan.
Suhu rata-rata bumi tanpa rumah kaca adalah -18°C sehingga permukaan bumi dilapisi oleh es.
Efek rumah kaca menyebabkan bumi mengalami kenaikan suhu sebesar 33°C dari suhu semula
sehingga suhu rata-rata bumi menjadi 15°C. efek rumah kaca dalam keadaan normal diperlukan
agar perbedaan suhu antara siang dan malam tidak berbeda jauh.
Sumber energy bumi diperoleh dari matahari . energy matahari sebagian besar berbentuk
radiasi gelombang pendek , termasuk cahaya tampak. Cahaya tampak yang sampai ke permukaan
bumi , akan mengalami perubahan dari bentuk cahaya menjadi panas sehingga menghangatkan
bumi. Permukan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan sisanya kembali ke luar
angkasa.
Pemanasan global merupakan akibat yang dipicu oleh kegiatan manusia, terutama yang
berkaitan dengan bahan bakar fosil (BBF) dan kegiatan alih-guna lahan. Kegiatan tersebut dapat
menghasilkan gas-gas rumah kaca yang makin lama makin banyak jumlahnya di atmosfer.
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca.
Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan. Gas rumah kaca yang paling
banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai.
Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua.
2. Emisi Karbon
Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer ketika
mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan bangunan,
menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada saat yang sama, jumlah pepohonan
yang mampu menyerap karbondioksida semakin berkurang akibat perambahan hutan untuk
diambil kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian. Hasilnya, pemanasan global yang
mengancam kehidupan berbagai flora & fauna di bumi tidak dapat dihindari.
3. Efek umpan balik
Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya
gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya
air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan
akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu
kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila
dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan
air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena
udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya dapat dibalikkan secara perlahan-lahan
karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo)
oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan
kecepatan yang terus meningkat. Bersama dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air
dibawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya
lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi
Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang
mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif (yang menambah pemanasan) akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari
melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap
pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan
balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal
ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi
pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.
Faktor pertumbuhan penduduk dan pengunaan bahan bakar fosil berkaitan dengan
kerusakan hutan (deforestasi). Ketidakseimbangan antara perusakan dan perbaikan tercermin
pada kedua faktor tersebut. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah perubahan tata lahan.
Pembabatan lahan penyerap karbon harus segera dihentikan untuk menekan pemanasan global.
4. Variasi Matahari
Variasi dapat meningkatkan eepek umpan balik dari awan sehingga menambah dampak
pemanasan global.Pemanasan global karena efek rumah kaca menyebabkan bertambahnya
aktivitas matahari sehingga memanaskan stratosfer.Sebaliknya,efek rumah kaca dapat
mendinginkan stratosfer.Terjadinya penipisan lapisan ozom juga memberikan efek pendinginan.
5. Penggunaan Cloro Flour Carbon(CFC)secara berlebihan
Peralatan elektronikarumah tangga banyak yang mengandung Cloro Flour Carbon(CFC) ).
Saat ini, jumlah alat yang mengandung CFC sudah terlalu banyak sehingga dampak terhadap
pemanasan global. Oleh sebab itu, pemanfaatan alat-alat yang mengandung CFC sebaiknya
dikurangi, misalnya kaleng, nampan, dan kulkas.
6. Keberadaan pabrik
Pabrik beroperasi menggunakan bahan bakar fosil, misalnya minyak bumi dan batubara.
Bahan bakar fosil digunakan sebagai sumber energi untuk meghemat pengeluaran dan
memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Akan tetapi, penggunaan bahan bakar fosil sebaikya
dilakukan secara bijak karena penggunaanya memberikan sumbsngan yang besar terhadap
pemanasan global. Eksploitasi bahan bakar fosil memberikan dampak terhadap pemanasan
global.
7. Polusi kendaraan bermotor
Kendaraan bermotor menghasilkan karbondioksida sebagai sisa pembakaran. Oleh sebab
itu, penggunaannya harus dikurangi untuk menguragi karbondioksida yang terlepas ke atmosfer.
Antisipasi pemanasan global karena penggunaan kendaran bermotor dapar dimulai dengan cara
mengurangi intensitas penggunaan kendaraan bermotor , misalnya berjalan kaki atau
mengendarai sepeda untuk menempuh jarak dekat.
8. Penebangan pohon
Pohon merupakan komponen alam sebagai paru-paru dunia dan menjaga keseimbangan
alam. Akan tetapi, saatt ini banyak pohon yang ditebang dengan alasan, misalnya untuk
pembukaan lahan, bahan bakar, dan sebagainya. Jika pemanfaatan pohon tidak diimbagi dengan
penanaman benih baru, maka kuantitas pohon akan semakin berkurang dan menipis sehingga
menyebabkan ketidakseimbangan alam, misalnya pemansan global. Pemanfaatan kayu sebagai
material untuk pembangunan rumah dapat diganti dengan material lainnya.
Pemanasan global merupakan salah satu bentuk ketidakseimbangan alam. Pemanasan
global menyebabkan perubahan di bumi. Misalnya suhu, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer.
Pemanasan global juga berdampak terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut,
pantai,pertanian,kehidupan hewan liar, dan kesehatan manusia.

C. Dampak global warming


Dampak global warming dapat dilihat dari berbagai aspek. Berikut beberapa aspek yang
merupakan imbas dari pemansan global bagi bumi.
1. Perubahan iklim
Kelembapan pada daerah yang hangat cenderung meningkat karena jumlah air laut yang
menguap lebih banyak. Kelembapan tinggi menyebabkan peningkatan curah hujan sekitar 1
persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. Selain itu, badai lebih sering terjadi dan air
akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya, beberapa daerah menjadi lebih kering dari
sebelumnya. Begitupun juga, angin akan bertiup lebih kencang dengan pola yang berbeda . badai
topan (hurricane) yang memperoleh kekuatan dari penguapan air akan terjadi lebih besar.
Perubahan iklim menyebabkan musim sulit diprediksi. Petani tidak dapat memprediksi
perkiraan musim tanam akibat musim yang juga tidak menentu. Akibatnya, musim tanam sulit
diprediksi dan musim penghujan yang tidak menentu menyebabkan produksi panen sulit
ditentukan. Hal ini menimbulkan masalah penyediaan pangan bagi penduduk, kelaparan,
lapangan kerja, bahkan menimbulkan kriminal akibat tekanan tuntutan hidup. Daerah di bumi
yang hangat akan memilih cadangan makanan lebih banyak daripada sebelumnya. Adapun
daerah di bagian selatan kanada akan mengalami curah hujan lebih tinggi dan masa tanam
mnjadi lebih lama. Di lain pihak, lahan pertanisn gurun yang menggunakan air irigasi dari
gunung-gunung yang jauh akan mengalami snowpack (kumpulan salju) musim dingin sebagai
reservoir alami akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan
hutan akan diserang serangga dan penyakit.
2. Pencairan es di kutub bumi
pemanasan global menyebabkan darah bagian utara belahan bumi utara (Northem
hemisphere) mengalami pemanasan lebih tinggi dariada daerah-daerah lainnya di bumi.
Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan dataran es semakin mngecil. Jumlah es yang
terapung di perairan utara juga semakin sedikit. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami
salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi, bagian yang tertutup salju pada semakin
sedikit dan salju akan lebih cepat mencair. Bahkan suhu pada msim dingin dan malam hati
cenderung menigkat. Pencairan es di kutub bumi mengakibatkan naiknya permukaan air laut
secara global. Sejumlah ppulau-pulau kecil menjadi tenggelam sehingga kehidupan masyarakat
yang hidup di daerah pesisir menjadi terancam. Selain itu, permukiman penduduk akan
mengalami banjir karena air pasang yang tinggi sehingga terjadi kerusakaan fasilitas sosial dan
ekonomi. Saat temperatur atmosfer hangat maka menyebabkan volume air laut meningkat.
Tinggi permukaan laut yang berubah dapat mennguragi kehidupan di daerah sekitar pantai
3. Terganggunya ekologi
Pemansan global menyebabkan hewan dan tumbuhan mengalami kesulitan dalam
menghindari damoaknya. Hak ini karena sebagian besar lahan telah dihuni oleh manusia.
Terdesaknya tempat tinggal hewan, maka hewan cenderugg berimigrasi kearah kutub atau ke
atas pegunungan. Tumbuhan mengubah arah pertumbuhannya. Lahan yang telah dihuni oleh
manusia menjdi penghalang bagi perpindahannya hewan-hewan ke kutub maupun pegunungan
sehingga hewan-hewan tersebut mati.
Perubahan tekanan udara,suhu,kecepatan, dan arah angin menyebabkan terjadinya
perubagan arus laut. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap migrasi ikan sehingga hasil
perubahan araus laut. Kondisi tersebut di pengaruhi larva dan masa pertumbuhan organisme
tertentu. Keadaan tersebut memungkinkan munculnya wabah penyakit baru yang resisten
terhadap perubahan musim. Tumbuhan yang tidak tahan terhadap perubahan suhu, kelembapan,
kadar air, dan sumber makanan akan mengalami hambatan laju produktivitas primer. Pemanasan
global juga mengancam kerusakan terumbu karang karena berbagai perubahan pada lautan.
4. Dampak terhadap aspek sosial dan politik
Pemanasan global dapat menyebabkan munculnya berbagai jenis penyakit yang
berhubungan dengan panas (heat stroke), bahkan kematian. Suhu yang panas menyebabkan gagal
panen. Perubahan cuaca yang ekstrim dang peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es
kutub utara memiu terjadinya bencana alam. Misalnya banjir, badai, dan kebakaran, serta
kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam disertai dengan perpindahan penduduk ke
tempat-tempat pengungsian memunculkan berbagai penyakit, misalnya diare, malnutrisi,
defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan sebagainya.
Menurutnya kualitas lingkungan karena pencemaran limbah pada sungai menyebabkan
terjadinya penyebaran penyakit melalui air (waretborne diseases) maupun melalui vektor (vector-
borne diseases). Penyebaran penyakit tersebut dapat meningkatkan kasus demam berdarah
karena Aedes aegypti, penyebar virus, bakteri, dan plasmodium.
Polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol dan kebakaran hutan dapat
menyebabkan munculnya penyakit-penyakit salran pernapasa, misalnya infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA), BROCHITIS, penyakit paru obstruksi kronis (COPD). Asma, alergi,
coccidiodomycosis, penyakit jantung, paru kronis, kanker paru, gangguan kehamilan,
kemandulan, pada wanita, dan sebagainya.
Pemansan global juga mempengaruhi penipisan lapisan ozon, antara lain meningkatnya
intensitas sinar ultraviolet yang mencapai permukaan bumi. Hal tersebut menyebabkan
terjadinya gangguan terhadap kesehatan, misalnya kanker kulit, katarak, penurunan daya tahan
tubuh, pertumbuhan mutasi genetik, memperburuk penyakit-penyakit umum seperti asma dan
alergi, meningkatkan kasus-kasus kardiovaskular, serta kematian karena penyakit jantung dan
stroke serta gangguan jantung dan pembuluh darah.
D. Upaya penanggulangan global warming
Pemanasan global dapat di tanggulagi dengan cara peduli terhadap lingkungan.
Penanggulangan pemanasan global dapat dilakukan dengan mencegah kerusakan lingkungan.
Berikut merupakan beberapa upaya penanggulangan pemanasan global
1. Konservasi lingkungan
Lembaga yang berwewenang sebaiknya mengawasi penebangan hutan untuk
mengurangi penebangan hutan. Hutan memberikan banyak manfaat, misalnya terhindar dari
bencana banjir dan erosi. Konservasi lingkungan dilakukan dengan cara melakukan penanaman
pohon dan penghijauan pada lahan-lahan kritis. Hal ini karena tumbuhan hijau memiliki peran
dalam proses fotosintesis yang memerlukan karbondioksida dan menghasilkan oksigen.
Penanggulangan karbodioksida oleh tumbuhan yang akan terjadi secara akumulasi menyebabkan
gas-gas karbon di atmosfer menjadi berkurang.
2. Efisiensi dalam penggunaan energi
Efisiensi dalam penggunaan energi merupakan tindakan untuk menguragi tindakan untuk
menguragi jumlah penggunaan energi. Efisiensi energi dapat dicapai dengan cara menggunakan
energi lebih sedikit atau menguragi konsumsi energi. Efisien energibmenguragi
biaya,meningkatnya kualitas lingkungan ,keamanan negara,keamanan pribadi,dan
kenyamanan.Pihak perorangan dan organisasi dapat menghemat biaya dengan melakukan
penghematan energi, sedanfkan pengguna komersial dan industri dapat meningkatkan efisien dan
keuntungan dengan melakukan penghematan energi.Efisiensi energi dapat menurunkan
konsumsi dab permintaan energi per kapita sehingga dapat menutup peningkatan kebutuhan
energi karena pertumbuhan populasi. selain itu dapat menguragi naiknya biaya energi dan
kebutuhan pembangkit energi atau impor energi . Berkurangnya permintan enegi dapat
memberikan freksibilitas dalam memilih metode produksi energi.Efisiensi energi juga
memudahkan pergantian sumber-sumber energi tak trbarukan dengan sember-sumber energi yag
dapat diperbarui. Efisiensi energi merupakan cara paling ekonomis dalam menghadapi
kekurangan energi dan upaya yang lebih ramah lingkungan daripada peningkatan produksi
energi.
Penggunaan biogas merupakan salah satu caara untuk melakukan efisiensi energi. biogas
diperoleh dari berbagai limbah industri, misalnya produksi kertas, produksi gula, kotoran hewan
peternakan, dan sebagainya. Proses fermentasi maupun fisika-kimia pada bahan-bahan organik
dengan cara gasifikasii dapat melepaskan gas yang mudah terbakar. Aliran limbah harus
diencerkan dengan air dan di berikan secara alami agar terjadi fermentasi sehingga menghasilkan
gas metana. Residu dari aktivitas fermentasi adalah pupuk yang kaya nitrigen,karbon,dan
mineral.
3. Menghindari penggunaan karbon
Penanaman pohon dapat menguragi jumlah karbondioksida di udara. Karbondioksida juga
dapat dihilangkan secara langsung, yaitu menginjeksikan karbon ke sumur-sumur minyak untuk
mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan. Injeksi juga dapat dilakukan untuk
mengisolasi gas karbondioksida di bawah tanah, misalnya dalam sumur minyak, lapisan batubara
, atau aquifer . Metode tersebut dilakukan pada salah satu anjungan pengeboran lepas pantai
norwgia dimana karbondioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan
diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali kepermukaan.
Karbondioksida dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Oenggunaan bahan bakar
fosil mulai meningkat secara pesat sejak revolusi industri. Perubahan penggunaan bahan bakar
fosil sebenarnya tidak langsung telah menguragi jumlah karbondioksida yang dilepaskan ke
udara karena gas melepaskan karbondioksida lebih sedikit daripada minyak dan batubara.
Walaupun demikian, penggunaan energi terbarukan dan energi nuklir lebih menguragi pelepasan
karbondioksida ke udara. Penggunaan energi nuklir merupakan cara untuk mengatasi emisi
karbondioksida karena energi nuklir tidak menghasilkan karbondioksida. Energi terbarukan
meliputi energi surya, energi panas bumi, tenaga air, biomassa, biogas, dan biocair.
4. Efisiensi penggunaan produk dan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan
Penggunaan suatu produk sebaiknya dilakukan secra efisiensi. Efisiensi penggunaan suatu
pruduk dan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan dapat di lakukan dengan car-cara sebagai
berikut.
a. Memanaskan air dengan pemanasan air bertenaga surya.Tenaga surya menghasilakn energi
bersih yang lebih ramah lingkungan. Penggunaan pemanasan air bernaga surya di rumah dapat
menguragi penggunaan listrik berbayar dan memanfaatkan energi listrik yang ramah lingkungan.
b. Menggunakan lampuh hemata energi sebagai penerangan. Lampuh hemat energi sedikit lebih
mahal, tetapi delapa kali lebih kuat dan 80% lenih hemat daripada lampuh pijar biasa.
c. Tidak memberikan peralatan elektronik dalam keadaan stand by untuk mengurangi emisi
karbondioksida dari peralatan elektronik secara signifikan karena penggunaan peralatan
elektronik yang tidak terkendali memicu pemanasan global.
5. Menguragi pemakaian kendaraan bermotor
Kendaran bermotor memberikan kemudahan bagi manusia. Pemakaian kendaran
bermotor perlu di kurangi dan beralih menggunakan sarana transportasi yang lebih sehat,
misalnya sepeda atau berjalan kakimenuju tempat yang dekat. Pemakain kendaraan bermotor
menyebabkan populasi udara berupa karbondioksida sehingga suhu bumi mejadi lebih panas.
Semakin sedikit penggunaan kendaraan bermotor, maka karbondioksida yang di hasilkan
semakin kecil.
6. Menguragi penggunaan lampu di siang hari
Sinar matahari pada siang hari dapat dimanfaatkan untuk penerangan sehingga dapar
mengurangi pengunaan lampu pada siang hari. Lampu yang digunakan terlalu lama pada siang
hari menyebabkan panas bumi semakin meningkat. Jika seluruh panas lampu dikumpulkan dari
setiap penduduk bumi semakin banyak .Akibatnya, menyalahkan lampu sebaiknya dengan bijak
dan menghindari penggunaan lampu pada siang hari.
7. Mensiasati konsumsi makanan
konsumsi makanan oleh semua orang di bumi ternyata berperan dalam pemansan global.
Konsumai daging dari peternakan sebaiknya di kuragi karena aspek peternakan menyumbangkan
18% dari jejak karbon dunia. Jumlah tersebut lebih tinggi daripada prosentase jejak karbon
karena penggunaan kendaraan bermotor. Konsumsi produk lokal juga dapat menurunkan angka
emisi kendaraan untuk mengangkut produk impor dari daerah atau negara lain. Konsumsi fast
food atau masakan cepat saji menghasilkan sampah terbesar didunia dan memicu pemanasan
global.
8. Pendidikan kepada masyarakat
Upaya pendidikan kepada masyarakat luas terhadap penanggulangan pemansan global
dapat di lakukan dengan memberikan pemahaman dan penerapan atas dasar prinsip-prinsip
sebagai berikut.

a. Dimensi manusia
Manusia merupakan makhlik yang menggunakan alam, tetapi dapat merusak atau
melestarikan alam. Penanaman kesadaran manusia terhadap pntingnya alam bagi kehidupannya
perlu dilakukan. Manusia memperoleh sumber makan dan kebutuhan sosial lainnya dari alam,
sehingga manusia melakukan eksploitasi alam.
b. Penegakan hukum dan keteladanan
Tindakan manusia yang merusak lingkungan harus mendapatkan hukuman yang setimpal.
Penegakan hukum lingkungan menjadi bagian penting dalam menjaga kelestarian lingkungan
dan memberi efek jera bagi pihak-pihak yng melanggar. Hukum harus ditegakkan tanpa
memandang strata sisial masyarakat.
c. Keterpaduan
Upaya pelestariam lingkungan dalam sumber daya alam serta penegakan hukum harus
dilakukan secara terpadu olh seluruh elemen masyarakat. Upaya tersebut harsus dilakukan secara
komprehensif dan lintas sektor.
d. Mengubah sikap dan pola pikir
Faktor-faktor lingkungan fisik dan makhluk hidup memiliki peran yang berbeda-beda dalam
lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk yang diberi kemampuan logika harus mampu
memandang kepentingan hidupnya terkait dengan kehidupan makhluk hidup lain beserta
kejadian proses-proses alam. Manusia telah dibekali sikap dan perilaku yang peduli terhadap
lingkungan. Oleh sebab itu, pola pikir untuk mempertahankan hidup akan memberi motivasi bagi
manusia dalam melestarikan ekiisistem dan lingkungannya.
e. Etika lingkungan
Kecintaan terhadap lingkungan hidup dan sumber daya alam akan menumbuhkan sikap dan
perilak ari dalam kehidupan. Kearifan lokal melahirkan etika dan norma kehidupan masyarakat
dalam memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungannya. Selama masyarakat masih
mnghormati budaya tradisional yang memiliki etika dan nilai norma terhadap lingkungan
alamnya., maka konservasi sumber daya alam dan lingkunan mnjadi hal mutlak. Etika
lingkungan akan guna jika muncul dalam tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

E. Upaya penanngulangan global warming sebagai seorang siswa


Untuk mengetahui cara mencegah atau mengurangi pemanasan global kita harus
mengetahui terlebih dahulu apa penyebab terjadinya pemanasan global, diantaranya:
1. Polusi Karbondioksida dari pembangkit listrik bahan bakar fosil.
2. Polusi Karbondioksida dari pembakaran bensin untuk transportasi.
3. Gas Metana dari peternakan dan pertanian.
4. Aktivitas penebangan pohon.
5. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan.
Itulah beberapa hal yang menyebabkan pemanasan global. Itu hanya baru beberapa
sebenarnya masih banyak hal yang menyebabkan pemanasan global. Sekarang mari kita bahas
apa yang bisa kita lakukan sebagai pelajar untuk menanggulangi pemanasan global.
1. Tidak membuang sampah sembarangan
Point pertama ini memang gampang untuk di ucapkan tapi sangat susah untuk dilakukan.
Yang saya alami kendala yang paling sulit adalah ketersediaan tempat sampah yang sulit
ditemui.
2. Tidak menggunakan parfume/pengharum ruangan yang ber CFC
Parfum tentu sering kita gunakan dalam kegiatan sehari hari. Apalagi kita sebagai anak
muda yang selalu ingin tampil wangi. Jangan menggunakan parfume atau pengharum yang ber
CFC karena dapat menyebabkan lubang ozon membesar.

3. Menanam pohon.
Kita sebagai pelajar mengemban tugas tidak hanya untuk belajar, kita juga harus menjaga
lingkungan dengan menanam pohon. Kita bisa menanam pohon dimana saja dan kapan saja.
Apalagi dalam waktu dekat ini Forum Komunitas Hijau Kabupaten Tasikmalaya akan menggelar
Festival Hijau yang akan di laksanakan tanggal 30 November 2013 bertempat di Setda
Kabupaten Tasikmalaya (Singaparna). Mari kita buktikan bahwa kita sebagai pelajar mampu
menjaga bumi.
Itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga bumi kita. Karena Hijau nya
bumi kita dengan pepohonan membuat hidup kita lebih baik. "Green Eart fo Good Life".

F. Hasil kesepakatan dunia internasional tentang pemansan global


Pemanasan global merupakan permasalahan dunia secara menyeluruh karena dampak
pemanasan global dapat dialami oleh semua negara di dunia. Seluruh makhluk hidup di bumi
juga merasakan pemanasan global. Oleh sebab itu, diperlukan upayapenanggulangan pemanasn
global secara serentak oleh semua negara di dunia
Intergivernmental panel on climate change (IPCC) atau panel antarpemerintah tentang
perubahan iklim merupakan suatu panel ilmiah yang terdiri dari para ilmuwan dari seluruh dunia.
IPCC didirikan pada tahun 1988 oleh dua organisasi PBB. Yaitu world meteorological
organization (WMO), Dan united nations environment programme (UNEP). IPCC didirikan
untuk menganalisis risiko perubahan iklim karena aktivitas manusia. Penelitian tersebut, meliputi
semua aspek berdasarkan literatur teknis atau ilmiah yang telah dikaji dan dipublikasikan.
Laporan-laporan dari IPCC sering dikutip dalam setiap perdebatan yang berhubungan dengan
perubahan iklim. Badan-badan nasional dan intrnasional yang terkait dengan perubahan iklim
menjadikan IPCC sebagau acuan.
Selain IPCC juga terdapat protokol kyoto, yaitu sebuah amandemen terhadap konvesi
rangka kerja PBB tentang perubahan iklim (UNFCCC) protokol kyoto berupa persetujuan
internasional mengenai pemanasan global. Negara-negara yang meratifikasi protokol tersebut
berkomitmen untuk menguragi emisi atau pengeluaran karbindioksida dan gas-gas rumah kaca
lainnya atau bekerja sama dalam perdagangan emisi. Jika jumlah atau emisi gas-gas tersebut
bertambah, maka akan terjadi pemanasan global. Jika protokol kyoto sukses dilakukan, maka
cuaca rata-rata secara global menjadi sekitar 0,02⁰C dan 0,28⁰C pada tahun 2050 mendatang.
UNFCCC (united nations framework convention on climate change) juga merupakan
kesepakatan internasional tentang pemanasan global. UNFCCC merupakan perjajian lingkungan
hidup internasional dengan tujuan mencapai stabilitas konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer
pada tingkat yang akan mencegah gangguan antropogenik yang berbahaya dengan sistem iklim.
Protokol awalnya diadopsi pada tanggal 11 desember 1997 di kyoto,jepang,dan mulai berlaku
pada tanggal 16 februari 2005. Tujuan utama UNFCCC adalah stabilitas konsentrasi gas rumah
kaca di atmosfer pada tingkat yang akan mencegah gangguan antropogenik yang berbahaya
dengan sistem iklim. Bahkan jika Annex I yang terdiri dari 37 negara berhasil dalam
pertempuran putaran pertama berkomitmen untuk melakukan pengurangan emisi yang jauh lebih
besar akan diperlukan dimasa depan untuk menstabilkan konsetrasi gas rumah kaca atsmofer.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi.
Penyebab terbesar pemanasal global adalah efek gas-gas rumh kca akibat aktifitas manusia
melalui efek rumah kaca. Pemanasan global sangat berdampak negatif bagi alam semesta ini,
seperti naiknya permukaan laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,
berpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya glester, punahnya berbagai jenis hewan dan
munculnya berbagai penyakit.
Pemanasan global hanya dapat dikendalikan dengan cara mengatasi efek yang ditimbulkan
sambil melakukan langkah-langkah pencegahan, diantaranya: menghilangkan karbondioksida di
atmosfer dengan cara menanam dan memelihara pepohonan lebih banyak lagi dan mengurangi
produksi gas rumah kaca.
B. Saran
Kita harus menjaga kelestarian bumi kita agar dapat mengurangi global warming. Dengan
cra yng sederhana pun sebernanya kita telah membantu mengurangi global warming. Contohnya
lebih memilih naik sepeda untuk ke warung yang jaraknya dekat dengan rumah. Mematikan
listrik yang tidak digunakan dan menanam pohon. Hal kecil inilah justru dianggap sepele oleh
sebagian orang. Jika kebiasaan ini terus-menerus dilakukan maka akan membuat pemanasan
global semakin parah.
Daftar pustaka

Giancoli, Douglas. 2001. Fisika jilid 1. Jakarta: Erlangga.


Grolier International, 2004. Ilmu Pengetahuan Populer. Jakarta: Widyadara.
Ismail Besari. 2005. Kamus Fisika. Bandung: Pionir Jaya.
Tipler.P, 2000. Fisika untuk sains dan teknik, Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.
Annisa (2016) wawancara singkat : Tahir
Arma (2016) global warming : wati
Usi (2016) penanggulangan global warming : musliha
http://makalahtugasku.blogspot.co.id/2013/05/contoh-makalah-pemanasan-global.html?m=1
http://www.gudangmakalah.com/2014/11/contoh-makalah-pemanasan-global.html?m=1

You might also like