You are on page 1of 30

BAB III

Tinjauan Kasus

I. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 22 Desember 2018
Waktu : Pukul 13.00 WIB
Pengkaji : Kelompok 1

A. Data Pasien dan Penanggung Jawab


1. Identitas Diri Klien
Nama : Tn. C
Umur : 58 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Bahasa : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Gol. Darah : O
Alamat : Rogoselo Rt 01 Rw 03 Doro
Dx. Medis : TB Paru
No. RM : 187989
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. D (Anak Kandung)
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Kawin
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : Perguruan Tinggi
Hubungan Sdr : Anak Kandung
Alamat : Pliken, Doro
Sumber Biaya Pengobatan : Klien mengatakan sumber biayanya
dari BPS Umum

B. Pengkajian Keluhan dan Riwayat Penyakit


1. Keluhan Utama :
a. Keluhan Utama Masuk RS :
Klien mengatakan sesak nafas selama ±1 minggu, demam sejak
siang dan batuk berdahak
b. Keluhan Utama Saat Pengkajian :
Klien mengatakan pusing dan masih merasa sesak nafas sehinga
terpasang oksigen nasal pada area hidung dan klien mengatakan
masih batuk berdahak dan badan merasa demam
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang :
1) Kronologi penyakit saat ini :
Klien mengatakan batuk ±1 bulan, pusing, sesak nafas,
demam
2) Pengaruh penyakit terhadap pasien :
Klien mengatakan pengaruh penyakit ini adalah tidak bisa
beraktivitas apapun seperti biasa sehingga semua aktivitasnya
terganggu.
3) Konsumsi obat/ suplemen saat ini :
Klien mengonsumsi suplemen yang telah diresepkan oleh
dokter
4) Apa yang diharapkan pasien dari pelayanan kesehatan :
Klien mengatakan ingin segera sembuh agar dapat
beraktivitas seperti biasa
b. Riwayat Penyakit Dahulu :
1) Penyakit masa anak – anak :
Klien mengatakan tidak mempunyai penyakit pada masa
anak-anaknya.
2) Alergi :
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit alergi.
3) Pengalaman sakit/dirawat sebelumnya:
Klien mengatakan tidak pernah dirawat dirumah sakit.
4) Riwayat operasi :
Klien mengatakan tidak ada riwayat operasi sebelumnya.
5) Pengobatan terakhir :
Klien mengatakan pengobatan terakhir adalah rawat jalan di
puskesmas terdekat.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga :
1) Dengan siapa klien tinggal :
Klien tinggal bersama dengan keluarganya, yaitu anak
beserta cucu dn istrinya
2) Berapa jumah keluarga inti? :
6 Orang (4 anak dan 1 istri)
3) Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit
serupa?
Tidak ada
4) Apakah ada keluarga yang mempunyai penyakit menurun:
Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit menurun
adalah DM
5) Apakah ada keluarga yang mempunyai penyakit menular:
Tidak ada
6) Bagaimana efek yang terjadi pada keluarga bila salah satu
anggota keluarga sakit:
Klien mengatakan keluarganya merasa sedih dan gelisah,
keluarga merasa cemas dan kawatir
7) Upaya keluarga dalam melakukan perawatan/pengobatan :
Klien mengatakan upaya dalam melakukan perawatan di RS.
C. Genogram

Keterangan :
: pasien
: laki-laki
: perempuan
/ : meninggal
: garis keturunan
: tinggal satu rumah
D. Pengkajian dengan Pola Pemenuhan Kebutuhan dasar (Virginia
Henderson )
1. Pola Oksigenasi
a. Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit tidak ada keluhan pada
pernafasannya. Klien mengatakan sebelum sakit mengonsumsi
rokok namun sedikit hari 1 hari 1x.
b. Selama sakit :
Klien mengatakan selama sakit terdapat gangguan pada sistem
pernafasannya. Klien biasa mengatasi masalah yang dialaminya
dengan posisi fowler dan melakukan tarik nafas dalam. Selama
sakit klien sudah berhenti dari merokok.
2. Pola Nutrisi
a. Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit nutrisinya baik dan terpenuhi,
namun makannya sering tidak teratur. Klien mengatakan sebelum
sakit sehari minum 6-8 gelas perhari. Dan klien tiap hari selalu
mengkonsumsi teh/kopi. Klien mengatakan tidak ada pantangan
dalam makan. Klien mengatakan tidak ada gangguan saat makan.
Klien mengatakan tidak ada riwayat pembedahan pada sistem
pernafasannya.
b. Selama sakit :
Klien mengatakan terkadang merasa mual. klien mengatakan
selama sakit pola nutrisinya kurang terpenuhi dengan 3x sehari
namun dalam porsi yang sedikit, klien mengatakan nafsu
makannya berkurang. Klien mengatakan selama sakit lebih
sering banyak minum air putih sekitar 4-5 gelas. Klien
mengatakan tidak ada pantangan dalam makan
3. Pola Eliminasi
a. Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit tidak ada masalah dalam
eliminasinya Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit
hemoroid. Klien mengatakan BAKnya tidak ada gangguan,
sehari 6-7x. Klien mengatakan biasa mengatasi masalah yaitu
berdiskusi dengan istrijya.
b. Selama sakit :
Klien mengatakan selama sakit tidak terdapat gangguan dalam
proses eliminasi seperti BAK
4. Pola Aktivitas
a. Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit pola aktivitasnya tidak
terganggu. Klien mengatakan jarang melakukan olahraga. Klien
mengatakan anggota tubuhnya masih bisa digerakan.
b. Selama sakit :
Klien mengatakan setelah sakit pola aktivitasnya masih tidak
terganggu. Klien mengatakan tidak melakukan olahraga karna
dirawat di rumah sakit dan mengatakan anggota tubuhnya masih
bisa digerakan.
5. Pola Istirahat dan Tidur
a. Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit tidak ada gangguan pada
istirahat tidurnya, hanya saja klien sering tidur hingga larut
malam. Jam tidur sebelum sakit 9-10 jam
b. Selama sakit :
Klien mengatakan pola tidur dan istirahatnya tidak tercukupi,
klien sering tidak bisa tidur dan terjaga. Karna merasakan batuk
yang dialaminya dan suhu badan yang meningkat sehingga
mengganggu pola itirahat dan tidur.
6. Kebutuhan Berpakaian
a. Sebelum sakit :
Klien mengatakan tidak ada keluhan pada kebutuhan
berpakainnya, klien bisa melakukannya secara mandiri, dan biasa
mengganti pakaiannya selama 2x/sehari
b. Selama sakit :
Klien mengatakan pada kebutuhan berpakaiannya sedikit
terganggu karna pada ekstermitas bagian kiri terpasang infus dan
sehari mengganti pakaiannya selama 1x/hari
7. Mempertahankan Temperatur Tubuh
a. Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit suhu badan normal tidak
mengalami demam dll.
b. Selama sakit :
Selama sakit klien mengatakan suhu badannya di atas normal
sehingga klien mengalami demam dengan suhu badan 37,9°
8. Personal Higiene
a. Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit tidak pernah mengalami
gangguan pada peronal higienenya.
b. Selama sakit :
Klien mengatakan selama sakit pola personal higienenya
tergaggu. mandi sehai 1x/hari tetapi dibantu, terkadang tidak
mandi atau hanya dilap saja. Jarang mencuci rambutnya,
kebersihan mulut berkurang.
9. Kebutuhan Aman dan Nyaman
a. Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit tidak ada gangguan pada
kebutuhan aman dan nyamannya.
b. Selama sakit :
Klien mengatakan selama sakit kebutuhan aman dan nyamannya
terganggu, apabila saat batuk. Klien mengatakan ketika batuk
kumat tidur posisi yang nyaman hanya semi fowler.
10. Komunikasi
a. Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit pada dirinya tidak ada
gangguan.
b. Selama sakit :
Klien mengatakan selama sakit komuniaksinya terganggu karena
sakit batuk dan demam yang dialaminya.
11. Pola Psikososial dan Spiritual
a. Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit kebutuhan psikososialnya tidak
ada gangguan apapun.
b. Selama sakit :
Klien mengatakan pada saat batuknya kambuh kebutuhan
psikososialnya dan spiritualnya terganggu. Perasaan klien saat ini
sangat cemas akan rasa sakitnya karena tidak dapat beristirahat
degan cukup dan batuk-batuk setiap hari.
12. Pola Kerja / kebutuhan bekerja
a. Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit kebutuhan bekerjanya
terpenuhi. Klien adalah seorang petani.
b. Selama sakit :
Klien mengatakan selama sakit kebutuhan bekerjanya tidak
terpenuhi sama sakali.
13. Kebutuhan bermain dan Rekreasi
a. Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit kebutuhan bermain dan
rekreasinya terpenuhi. Dengan menonton TV dan berkumpul
bersama keuarga dan tetangganya.
b. Selama sakit :
Klien mengatakan selama sakit kebutuhan bermain dan
rekreasinya kurang terpenuhi, apalagi saat batuknya timbul klien
mengatakan hanya bisa memposisikan dirinya dengan cara duduk
agak berkurang batuknya.
14. Kebutuhan Belajar
a. Sebelum sakit :
Klien mengatakan kebutuhan belajarnya saat sebelum sakit tidak
pernah terpenuhi.
b. Selama sakit :
Klien mengatakan kebutuhan belajarnya saat selama sakit juga
tidak pernah terpenuhi.

E. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum :
Klien mengatakan batuk, Klien mengatakan sesak nafas selama
±1 minggu, demam sejak siang , klien nampak sangat kurang
tidur dan kurang nyaman dengan batuknya.
b. Kesadaran : komposmentis
c. Tekanan Darah : 120/90
d. Nadi : 70
e. Suhu : 37, 8°
f. RR : 23x/menit
g. Antropometri :
1) Berat badan : BB (sekarang): 57kg, BB (dahulu) : 67
2) Tinggi badan : 165 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala :
1) I (Inspeksi): inspeksi kepala klien, kepala klien simetris,
rambut sedikit bersih dan agak agak lepek karena belum
keramas.
2) P (Palpasi): saat dipalpasi kepala klien terasa lembab, rambut
terasa lepek, kurang bersih. tidak ada benjolan pada
kepalanya, tidak ada nyeri tekan.
b. Muka :
1) I (Inspeksi): bentuk muka klien simetris. Warna kulit wajah
pucat. gerakan muka dapat menggembungkan pipi, alis dapat
terangkat, kelopak mata dapat menutup. Tidak ada benjolan
tidak ada
2) P (Palpasi): pada saat melakukan palasi tidak ada benjolan
pada mukanya, kulit wajah teraba lembab, tidak ada nyeri
tekan. Waktu dilakukan sentuhan dengan menggunakan
kapas, sensasinya dapat terasa oleh klien.
c. Mata :
1) I (Inspeksi) :Alis mata klien simetris. Kelopak mata menutup.
Frekuensi kedipat 17x/menit. Konjungtiva tidak anemis.
Warna sklera putih. Tidak ada luka atau tidak ada kelainan
mata yang lainnya. Terdapat kantung mata karena klien
mengantuk.
2) P (Palpasi) : saat dilakukan palpasi bola mata terasa kenyal,
tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan saat dilakukan
palpasi.
d. Hidung :
1) I (Inspeksi): hidung klien simetris. Hidung klien bersih, tidak
ada sekret. Tidak ada benjolan. Tidak ada kelainan yang
lainnya.
2) P (Palpasi): saat dilakukan palpasi klien mengatakan tidak
ada nyeri saat ditekan dan tidak ada kelainan yang lainnya.
e. Mulut :
1) I (Inspeksi) : bibir klien nampak kering, tidak ada stomatitis.
Mulut klien bersih, hanya saja belum sikat gigi.
2) P (Palpasi) : saat dilakukan palpasi bibir klien terasa kering,
tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
f. Telinga :
1) I (Inspeksi) : telinga klien tampak bersih, tidak ada luka tidak
ada benjolan dan tidak ada kelainan yang lainnya.
2) P (Palpasi) : saat dilakukan palpasi tidak ada benjolan dan
tidak ada nyeri tekan. Saat dilakukan pemeriksaan dengan
menggnakan detikan arloji klien mengatakan masih bisa
mendengar dengan baik.
g. Leher :
1) I (Inspeksi): leher klien normal tidak ada benjolan, tidak ada
luka, tidak ada kelainan yang lainnya. Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
2) P (Palpasi): saat dilakukan palpasi tidak ada nyeri tekan
tidak ada nyeri saat menelan.
h. Dada :
1) Lapang Paru :
a) I (Inspeksi): RR : 23x/mnt, warna kulit normal, dada
simetris, tidak ada luka tidak ada kelainan yang lainnya.
b) P (Palpasi): tidak ada benjolan tidak ada nyeri tekan yang
lainnya.
c) P (Perkusi): saat dilakukan perkusi terdapat bunyi resonan
pada area dada.terdengan bunyi ronchi
d) A (Auskultasi): Jantung : terdengar suara LUP DUP/ S1
S2 pada pemeriksaan jantung.
i. Abdomen :
1) I (Inspeksi): perut klien simetris, perut klien cekung, tidak
ada benjolan tidak ada luka tidak ada kelainan yang lainnya.
2) A (Auskultasi): 20x/mnt.
3) P (Palpasi): palpasi abdomen lunak, saat dilakukan palpasi
klien mengatakan masih merasa nyeri pada bagian perutnya.
4) P (Perkusi): saat dilakukan perkusi terdengar suara timpani di
area lambung.
j. Ekstremitas :
1) I (Inspeksi): kekuatan otot : (0-5)
a) Ka. Atas : Klien mampu menggerakkan tangan kanan
dengan normal
b) Ki Atas : Klien mampu menggerakkan tangan kiri atas
dengan normal
c) Ka. Bwh : Klien mampu menggerakkan kaki kanan
dengan normal
d) Ki. Bwh : Klien mampu menggerakkan kaki kiri atas
dengan normal
2) P (Palpasi): Semua bagian ekstremitas kulit teraba halus,
tidak ada benjolan dan edema, tidak ada nyeri tekan
k. Kulit :
1) I (Inspeksi) : Kulit terlihat normal, tidak ada lesi, tidak ada
odema.
2) P (Palpasi) : suhu : 37,8oC kulit lembab, turgor cepat kembali
kurang dari 3 detik.
l. Rambut :
1) I (Inspeksi): Rambut gondrong, distribusi merata, warna
hitam sedikit beruban, bersih, terlihat lepek dan rambut tipis.
Rambut agak sedikit kotor karena belum keramas.
2) P (Palpasi): Rambut teraba lembut, lepek, dan lembab.
m. Kuku :
1) I (Inspeksi) : Kuku normal, tidak ada kelainan, warna sedikit
pucat.
2) P (Palpasi) : Teraba datar, tidak ada nyeri tekan. CRT : dapat
kembali dalam 1 detik.
3. Pemeriksaan Penunjang :
a. Rontgen :-
Hari/Tanggal :-
Hasil :-
4. Terapi :
Hari/Tanggal :22 Desember 2018
No. Jenis Obat/Terapi Dosis Fungsi

1. Inj.Santagesik 3x1 Sebagai obat anti insplamasi


non steroid atau pereda nyeri
akut maupun nyeri kronik
seperti sakit kepala, sakit gigi
dll
2. Inf. Paracetamol 1x1 Sebagai salah satu obat yang
masuk kedalam golongan
analgesic (pereda nyeri) dan
antipiretik (penurun demam)
3. Inf.RL 20 tpm Berfungsi sebagai sumber
elektrolit dan air sebagai
hidrasi
II. ANALISA DATA
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI

1. DS (Data Subjektif) Ketidak efektifan Mukus berlebih


a. Pasien mengatakan batuk bersihan jalan
b. Pasien mengatakan bila nafas (00031)
batuk terdapat sputum
yang keluar
c. Pasien mengaakan susah
untuk bernafas
d. Pasien mengatakan
terdapat banyak sputum
yang keluar
DO (Data Objektif)
a. klien nampak menunjukan
wajah keletihan
b. tambah sputum yang
keluar dari batuk pasien
c. pasien tampak kesusahan
dalam bernafas
2. DS (Data Subjektif) Ketidak efektifan Hiperventilasi
a. klien mengatakan nafasnya pola nafas (00032)
terasa sesak
b. Klien mengatakan
terkadang bernafas melalui
mulut/ pernafasan bibir
c. Klien mengatakan
nafasnya terasa cepat
DO (Data Objektif)
a. Pasien tampak takipnea
b. Pasien tampak
hiperventilasi
c. Pasien tampak keletihan
3. DS (Data Subjektif) Hipertermia Dehidrasi
a. Pasien mengatakan (00007)
badannya terasa hangat
DO (Data Objektif)
a. TD : 120/90

Nadi : 70

Suhu : 37, 8°

RR : 23x/menit

b. Pasien tampak gelisah


c. Kulit pasien teraba hangat
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas (00031)
2. Ketidak efektifan pola nafas (00032)
3. Hipertermia (00007)

IV. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas (00031)
2. Ketidak efektifan pola nafas (00032)
3. Hipertermia (00007)
V. IMPLEMENTASI
Hari/Tanggal Diagnosa Jam Implementasi Respon Pasien Ttd

Sabtu III 07.30 Wib Memonitor suhu dan tanda- S : pasien mengatakan
tanda vital
22 Desember 2018 Suhu tubuhnya masih

Terasa panas

O : TD : 120/90

Nadi : 70

Suhu : 37, 8°

RR : 23x/menit

II 10.00 Wib Memonitor status pernafasan S : pasien mengatakan


dan oksigenasi
nafasnya terasa sesak

O : Respirasi 24 x/menit

I 10.30 Wib Memonitor keadaan umum S : pasien menjawab


pasien
pertanyaan yang
diberikan oleh perawat

O : Respirasi 24 x/menit

III 11.00 Wib Menganjurkan pasien untuk S : pasien mengatakan akan


menutupi tubuhnya dengan
mengikuti intruksi yang
selimut
diberikan

O : pasien tampak

mengikuti anjuran

III 12.00 Wib Mendorong pasien untuk S : pasien mengatakan akan


mengonsumsi cairan
mengikuti anjuran yang

diberikan

O:-
Minggu III 08.00 Wib Memfasilitasi istirahat, terapkan S:-
pembatasan aktifitas
23 Desember 2018 O : pasien tampak

mengikuti anjuran

yang diberikan

III 08.30 Wib Mengkolaborasikan dengan S:-


dokter dalam pemberian obat
O:-
antibiotik

II 10.00 Wib Memberikan posisi kepada S : pasien mengatakan


pasien untuk meminimalkan
nyaman setelah
ventilasi
dilakukan perubahan

posisi

O : pasien tampak nyaman

II 10.30 Wib Menganjurkan kepada pasien S : pasien mengatakan akan


untuk bernafas pelan, dalam,
mengikuti anjuran yang
berputar dan batuk diberikan

O : pasien tampak

mengikuti anjuran

I 11.00 Wib Menginstruksikan pada pasien S : Pasien mengatakan akan


bagaimana cara agar bisa
bersedia melakukan cara
melakukan batuk efektif
batuk efektif yang

diajarkan

O : pasien tampak antusias

dalam

mendemonstrasikan

batuk efektif
Senin II 14.30 Wib Mengajarakan kepada pasien S : pasien mengatakan
bagaimana menggunakan inhaler
24 Desember 2018 paham dengan informasi

yang diberikan

O : pasien tampak

melakukan demonstrasi

I 15.00 Wib Memposisikan pasien untuk S:-


meringankan sesak nafas
O : pasien tampak mengiuti

anjuran yang diberikan

I 16.00 Wib Mengkolaborasikan dengan S:-


dokter dalam pemberian obat
O:-
nebulizer ultrasonic

I 17.00 Wib Mengedukasi pasien akan S : pasien mengatakan


pengtinya tindakan batuk efektif
mengerti mengenai

informasi yang diberikan


O : pasien tampak

antusiasdan

memperhatikan

II 19.00 Wib Mengkolaborasikan dengan S:-


dokter dalam pemberian obat
O:-
OAT
VI. EVALUASI
Tanggal Diagnos Evaluasi TTD

Sabtu Ketidak efektifan S : Pasien mengatakan akan


22 / 12/ 2018 bersihan jalan
nafas (00031) bersedia melakukan cara

batuk efektif yang

diajarkan

O : pasien tampak antusias

dalam

mendemonstrasikan

batuk efektif

A : Masaah ketidak efektifan


pola nafas berhubungan
dengan hiperventilasi belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
a. Menginstruksikan pada
pasien bagaimana cara
agar bisa melakukan
batuk efektif
Sabtu Ketidak efektifan S : pasien mengataka masi sesak
22 / 12/ 2018 pola nafas
O : TD : 120/90
(00032)
Nadi : 70

Suhu : 37, 8°

RR : 23x/menit
A : Masaah ketidak efektifan
pola nafas berhubungan
dengan hiperventilasi belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
b. Memberikan posisi
kepada pasien untuk
meminimalkan ventilasi
c. Memonitor status
pernafasan dan
oksigenasi

Sabtu Hipertermia S : Pasien mengatakan


22 / 12/ 2018 (00007)
suhu tubuhnya masih

terasa panas

O : TD : 120/90

Nadi : 70

Suhu : 37, 8°

RR : 23x/menit
A : Masalah hipertermi
berhubungan dehidrasi
belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
a. Mendorong pasien untuk
mengonsumsi cairan
b. Menganjurkan pasien
untuk menutupi tubuhnya
dengan selimut
c. Memonitor suhu dan
tanda-tanda vital
Tanggal Diagnos Evaluasi TTD

Minggu Ketidak efektifan S : Pasien mengatakan akan


23 / 12/ 2018 bersihan jalan
nafas (00031) bersedia melakukan cara

batuk efektif yang

diajarkan

O : pasien tampak antusias

dalam

mendemonstrasikan

batuk efektif

A : Masaah ketidak efektifan


pola nafas berhubungan
dengan hiperventilasi
teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
a. Menginstruksikan pada
pasien bagaimana cara
agar bisa melakukan
batuk efektif
Minggu Ketidak efektifan S : pasien mengatakan
23 / 12/ 2018 pola nafas
nyaman setelah
(00032)
dilakukan perubahan

posisi

O :Pasien tampak nyaman,


Pasien tampak mengikuti
anjuran
A : Masaah ketidak efektifan
pola nafas berhubungan
dengan hiperventilasi
teratasi
P : lanjutkan intervensi
a. Memberikan posisi
kepada pasien untuk
meminimalkan ventilasi
b. Menganjurkan kepada
pasien untuk bernafas
pelan, dalam, berputar
dan batuk
Minggu Hipertermia S : Pasien mengatakan
23 / 12/ 2018 (00007)
suhu tubuhnya sudah tidak

teraba panas

O : TD : 120/90

Nadi : 70

Suhu : 36,5°

RR : 23x/menit
A : Masalah hipertermi
berhubungan dehidrasi
teratasi
P : lanjutkan intervensi
a. Mendorong pasien
untuk mengonsumsi
cairan
b. Menganjurkan pasien
untuk menutupi
tubuhnya dengan
selimut
c. Memonitor suhu dan
tanda-tanda vital
Tanggal Diagnos Evaluasi TTD

Senin Ketidak efektifan S : Pasien mengatakan akan


24 / 12/ 2018 bersihan jalan nafas
(00031) bersedia melakukan cara

batuk efektif yang

diajarkan

O : pasien tampak antusias

Dalam

mendemonstrasikan

batuk efektif, pasien

tampak antusias dalam

melakukannya

A : Masaah ketidak efektifan


pola nafas berhubungan
dengan hiperventilasi
teratasi
P : lanjutkan intervensi
Menginstruksikan pada
pasien bagaimana cara
agar bisa melakukan batuk
efektif
Senin Ketidak efektifan pola S : pasien mengatakan
24 / 12/ 2018 nafas (00032)
paham dengan informasi

yang diberikan, pasien

mengatakan nyaman

setelah dilakukan
perubahan posisi

O : pasien tampak

melakukan demonstrasi,
pasien tampak nyaman,
pasien tampak mengikuti
anjuran
A : Masaah ketidak efektifan
pola nafas berhubungan
dengan hiperventilasi
teratasi
P : lanjutkan intervensi
a. Memberikan posisi
kepada pasien untuk
meminimalkan
ventilasi
b. Menganjurkan kepada
pasien untuk bernafas
pelan, dalam, berputar
dan batuk
Senin Hipertermia (00007) S : Pasien mengatakan
24 / 12/ 2018
suhu tubuhnya sudah tidak

terasa panas

O : TD : 120/90

Nadi : 70

Suhu : 36,5°C

RR : 23x/menit
A : Masalah hipertermi
berhubungan dehidrasi
teratasi
P : lanjutkan intervensi
a. Mendorong pasien
untuk mengonsumsi
cairan
b. Menganjurkan pasien
untuk menutupi
tubuhnya dengan
selimut
c. Memonitor suhu dan
tanda-tanda vital

You might also like