You are on page 1of 5

SOCA – KOLESISTITIS AKUT

Sumber: Referat Kolesistitis, Medscape, Martini, dan Patofis kowalak

Seorang wanita berumur 41 tahun datang dengan keluhan nyeri perut bagian kanan atas.
Nyeri dirasakan sejak 5 (apa 3 hari lupaa) hari yang lalu. Pasien sering makan gorengan
dan masakan padang. Belum pernah merasakan hal seperti ini, dan tidak ada yang
merasakan keluhan yang sama di rumah. Pasien memiliki lima orang anak.

PF

1. Keadaan umum, kesadaran: tampak kesakitan dan kompos mentis


2. Vital Sign
a. TD: 130/90 mmHg
b. RR: 24 x/menit
c. DN 100 x/menit
d. Suhu: 38.4 C
3. BB: 70 kg
4. TB: 160 cm
5. IMT: 27.34
6. Pemeriksaan mata: konjungtiva anemis (-) sklera ikterik (+)
7. Pemeriksaan thorax: dbn
8. Pemeriksaan abdomen
a. I: dbn
b. A: Bising usus (+) normal
c. Pr: dbn
d. Pl: Murphy sign (+)
9. Akral: hangat, dbn

SOAL

1. Sebutkan diagnosis kerja dan diagnosis bandingnya!


2. Jelaskan metabolisme zat yang membuat mata pasien menjadi kuning!
3. Sebutkan pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan dan apa hasil yang diharapkan!
4. Sebutkan faktor risiko yang mendukung diagnosis!
5. Sebutkan komplikasi dari diagnosis!

JAWABAN

1. Dx: Kolesistitis akut


DD: Cholangitis, hepatitis, kanker vesica felea, tumor vesica felea, pankreatitis, gastritis,
appendisitis, ulkus gaster, aneurisma aorta abdominal, cholelithiasis,
2. Mekanisme pembentukan billirubin (ini kemarin kalo ga salah centangan nya masing-
masing nilainya 5 terus ada 4 kotak)

a. Destruksi sel darah merah, dalam sel darah merah terdapat hemoglobin.
b. Hemoglobin akan dipecah menjadi heme dan globin.
c. Dalam Reticuloendothelial system (Lien, hepar, makrofag di jaringan), heme akan
dioksidasi menjadi biliverdin, dan biliverdin akan diubah menjadi bilirubin
bebas/bilirubin tidak terkonjugasi dengan sifat lipofilik.
d. Bilirubin tidak terkonjugasi akan berikatan dengan albumin untuk dibawa
melalui sirkulasi ke hepar.
e. Setelah sampai di hepar, bilirubin akan masuk melalui difusi terfasilitasi.
f. Di hepar, bilirubin akan ditambahkan dengan asam glukoronat dan diubah
menjadi bilirubin terkonjugasi dengan bantuan enzim glukoronil transferase.
Sifat bilirubin terkonjugasi adalah hidrofilik.
g. Bilirubin terkonjugasi akan disekresikan ke kantung empedu dan dikeluarkan
bersama dengan garam empedu ke duodenum.
h. Di dalam duodenum, asam glukoronat akan dikeluarkan oleh bakteri, sehingga
akan terbentuk urobilinogen.
i. Urobilinogen memiliki tiga jalur pada usus halus:
1) Urobilinogen yang sudah ada akan diabsorbsi kembali melalui vena porta
dan akan mengikuti siklus enterohepatik.
2) Urobilinogen yang diserap juga akan mengikuti sirkulasi dan masuk
kedalam ginjal. Didalam ginjal akan dikonversikan menjadi urobilin dan
diekskresikan. Urobilin merupakan pemberi warna kekuningan pada urin.
3) Urobilinogen mengikuti usus sampai ke kolon dan dioksidasi oleh bakteri
menjadi sterkobilin berwarna cokelat. Sterkobilin akan memberi warna
kecoklatan pada feses.
3. PP dan hasil
a. Leukositosis pada pemeriksaan darah rutin
b. Kadar bilirubin meningkat
c. ALT dan AST meningkat
d. Alkali fosfatase meningkat
e. Urinalisis, mencegah misdiagnosis dengan polinefritis dan batu ginjal.
f. Untuk wanita muda dan subur dilakukan tes kehamilan
g. Radiologi mungkin terlihat gambaran batu empedu
h. USG akan terlihat penebalan pada dinding vesica felea lebih dari 4mm, mungkin
terlihat batu empedu
i. CT/MRI akan menunjukan penebalan dinding vesica fela lebih dari 4mm, mungkin
terlihat abses
j. ERCP (endoscopic retrograde cholangiopancraticograpy) untuk melihat tanda
sumbatan oleh batu empedu  mahal  sekunder aja.
k. Hepatobilliary Scintigraphy (kalo masih ditanya, soalnya aku juga gangerti ini apa)

4. Faktor risiko (yang ini lumayan banyak centanganya masing-masing nilainya 2 kalo
gasalah)
a. Kalo pasien seorang wanita langsung 4F dulu:
1) Female
2) Forty  usia  pengaruh dengan estrogen turun
3) Fat  gemuk atau tidak
4) Fertile  punya anak berapa
b. IMT tinggi
c. Konsumsi makanan berkolesterol tinggi dan gula yang tinggi
d. Waktu transit di intestinum lama
e. Olah raga kurang
f. Infeksi sebelumnya pada organ lain
g. Trauma

5. Komplikasi
a. Kolangitis
b. Hepatitis
c. Pankeratitis
d. Ileus batu empedu
e. Abses
f. Karsinoma
g. Perforasi kantung empedu atau duktusnya
h. Gangren  akibat iskemia dinding dan nekrosis
i. Fistula  ke kolon atau duodenum
j. Perdarahan
k. Peritonitis
l. Empiema  akibat infeksi menetap
m. Hidrops/mukokel  akibat sumbatan berkepanjangan
n. Empedu limau (susu kalsium)  muncul kalsifikasi empedu yang difus akibat
pengendapan kalsium
o. Kandung empedu porselain  ada deposit garam kalsium secara kronis

N.B. maaf yaa kaloada yang kurang, tentang metabolisme bilirubin itu aku kmrn ngejelasin
kaya begitu, tapi kalo bisa lebih lengkap dengan menyebutkan enzimnya dan bakterinya apa
mungkin nilainya lebih. Semoga bermanfaat. SEMANGAT DIGEST WARRIOR !!!!!!

You might also like