Professional Documents
Culture Documents
Pembahasan
tindakan ini bukan hanya merupakan kegiatan rutin pada klien, akan tetapi merupakan
tindakan pengawasan terhadap perubahan atau gangguan sistem tubuh.
Pelaksanaan pemeriksaan tanda vital pada semua klien berbeda satu dengan yang lain.
Tingkat kegawatan pasien seperti pada kondisi pasien kritis akan membutuhkan pengawasan
terhadap tanda vital yang lebih ketat dibanding pada kondisi pasien yang tidak kritis,
demikian sebaliknya. Prosedur pemeriksaan tanda vital yang dilakukan pada pasien meliputi
pengukuran suhu, pemeriksaan denyut nadi, pemeriksaan pernafasan, dan pengukuran
tekanan darah.
2.2 Waktu mengkaji tanda- tanda vital
Waktu mengkaji tanda tanda vital sebaiknya dilakukan pada:
1) Pada saat masuk rumah sakit atau klinik untuk memperoleh data dasar.
2) Pada saat pasien mengalami perubahan status kesehatannya atau mengeluhkan gejala
seperti nyeri dada atau merasa panas atau merasa pusing.
3) Sebelum atau sesudah operasi.
4) Sebelum atau sesudah pemberian obat yang dapat mempengaruhi sistem pernapasan
dan kardiovaskuler.
5) Sebelum dan setelah melakukan suatu tindakan yang dapat mempengaruhi tanda –
tanda vital.
2.3 jenis jenis pemeriksaan tanda tanda vital
2.3.1 Mengukur suhu badan
2.3.2 Pemeriksaan denyut nadi
Denyut nadi merupakan denyutan atau dorongan yang dirasakan dari proses
pemompaan jantung. Denyut nadi (pulse) adalah getaran/ denyut darah didalam pembuluh
darah arteri akibat kontraksi ventrikel kiri jantung. Denyut nadi disebut juga pengukuran
denyut jantung, atau berapa kali jantung berdetak per menit. dalam mendorong darah melalui
arteri ke seluruh tubuh. Mengukur denyut nadi tidak hanya berguna untuk mengukur detak
jantung saja, tetapi juga dapat menunjukkan Irama jantung dan Kekuatan pulsa
Tekanan darah adalah pengukuran tekanan jantung untuk melawan tahanan dinding
penbuluh darah saat sistole dan diastole. Tekanan darah juga merupakan tekanan dari darah
terhadap dinding pembuluh darah yang merujuk kepada tekanan darah pada arteri secara
sistemik. Tekanan darah diukur dengan alat pengukur tekanan darah yang disebut dengan
Tensimeter(Sfigmomanometer atau Aneroid manometer) dan stetoskop. Pengukuran ini
dinyatakan dalam satuan mmHg. Pengukuran tekanan darah ini umumnya pada lengan tangan
dominan bagian atas. Ada dua tahapan saat darah dipompakan dan didengarkan saat
pengukuran tekananan darah., yaitu:
1. Tahap sistole
Pengukuran tekananan saat otot miokard berkontraksi dan memompakan darah dari
dalam ventrikel. Sistole menggambarkan curah jantung(cardiac output)
2. Tahap diastole
Pada saat melakukan pengukuran tekanan darah, bunyi yang kita dengar adalah bunyi
korrotkoff’s. Bunyi ini terdiri dari lima, yaitu:
1) Tahap pertama, suara denyutan terdengar tipis dan jauh, lama-lama makin
keras.
2) Tahap kedua, suara makin keras dan terdengar bunyi pompaan.
3) Tahap ketiga, suara makin jelas dan teratur.
4) Tahap keempat, suara terdengar makin lirih dan mulai menghilang.
5) Tahap kelima, suara mulai menghilang.
Bunyi sistole ditandai oleh bunyi Korrotkoff’s 1 dan diastole ditandai oleh bunyi
Korrotkoff’s 2.
Tekanan darah berhubungan dengan curah jantung, tahanan perifer, volume darah,
viskositas darah, dan elastisitas arteri. Setiap faktor hemodinamik akanmemengaruhi satu
sama lain. Perubahan pada satu faktor dapat menjalar ke faktor yang lain sebagai sarana
tubuh utuk melakukan kompensasi.
b) Curah jantung
Adalah volume darah yang dipompakan dari jantung dalam satu menit. Dengan
demikian curah jantung adalah hasil perkalian antara jumlah volume darah dalam sekali
pompa atau volume sekuncup dan jumlah denyut jantung dalam satu menit. Curah jantung
akan meningkat jika ada peningkatan denyut jantung, peningkatan kontraksibilitas otot
jantung atau peningkatan volume darah.
c) Tahanan perifer
Semakin kecil lubang pemuluh darah, tahanannya akan semakin besar. Saat tahanan
meningkat, tekanan darah arteri juga meningkat. Saat pembuluh darah relkasasi dan tahanan
menurun maka tekanan darah akan menurun.
d) Volume darah
Volume darah rata-rata dalam tubuhn orang dewasa berjumlah 5.000 ml.normalnya
volume darah ini tetap konstan. Jika volume darah meningkat maka tekanan darah juga akan
meningkat. Kondisi ini terjadi pada pemberian caiaran intravena yang tidak terkendali.
Sebaloknya jika volume darah turun, maka tekanan darah akan turun drastis.
e) Viskositas darah
Viskositas darah adalah kekentalan darah yang bisa dilihat dari hasil pemerikaan
hematokrit( persentase sel darah merah yang ada dalam pembuluh darah). Saat himatokrit
meningkat maka aliran darah juga melambat, tekanan arteri meningkat sehingga jantung
harus memompa lebih kuat supaya darah yang kental bsa beredar keseluruh jaringan tubuh.
f) Elastisitas
Debora, Oda.2013. Proses Keperawatan dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta :Salemba Medika