You are on page 1of 15

TEGUH DALAM KEBENARAN,

TEGAR DALAM PERJUANGAN


Pidato Ketua Umum
Dewan Pimpinan Pusat

Partai Persatuan Pembangunan


untuk dibacakan dalam
Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H
Serentak di DPW dan DPC PPP se-
Indonesia

Oleh:
Ir. H.M. Romahurmuziy, MT

12 Rabi'ul Awwal 1438 H 11 Desember 2016 M


Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan
inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita masih diberi
kesempatan menampilkan kecintaan (mahabbah) kita kepada Nabi
Muhammad SAW dalam keadaan sehat wal 'afiat. Selanjutnya
sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, deklarator Islam rahmah.

Hadirin-hadirat Rahimakumullah,
Pada hari ini, malam 12 Rabi'ul Awwal 1438 H/ 11 Desember
2016 M, Partai Persatuan Pembangunan secara serentak
melaksanakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di seluruh
Indonesia. Meski ada beberapa versi, yang terkuat secara historis,
peringatan Maulid ini pertama kali dirintis oleh sultan Shalahuddin Al-
Ayyubiy (wafat 1.193 M). Tujuan peringatan maulid adalah, agar umat
Islam mampu menjadikan kisah perjuangan Nabi Muhammad SAW
sebagai pemantik semangat memperjuangkan agama Allah SWT.

2
Selain itu, agar umat Islam mampu menggali lebih dalam rahasia
diutusnya Nabi SAW, sebagaimana firman-Nya dalam Al- Qur'an
surat Al-Anbiya' ayat 107 sebagaimana tadi dibacakan. Dalam ayat
tersebut tujuan diutusnya Nabi SAW tidak lain merupakan rahmat
bagi semesta alam. Itulah misi utama diutusnya Nabi Muhammad
SAW di muka bumi, yakni menjadikan Islam sebagai rahmatan lil
'alamin.
Merealisasikan misi Islam rahmatan lil 'alamin harus dimulai
dengan perbaikan akhlak dan itu artinya dimulai dari perbaikan diri
kita sendiri. Perbaikan akhlak inilah yang menjadi langkah utama Nabi
Muhammad SAW mewujudkan Islam rahmah ditengah-tengah
jahiliyah-nya kaum kafir Quraisy. Jahiliyah bukan berarti bodoh atau
tertinggal dalam segi pengetahuan, budaya, maupun ekonomi.
Masyarakat Quraisy saat itu telah memiliki peradaban yang maju
yang terkenal dengan kemampuan olah syair dan Mekkah sebagai
pusat perdagangan transit. Disebut Jahiliyah karena saat itu terjadi
dekadensi moral yang luar biasa. Kondisi saat itu diliputi kebodohan
tentang menyekutukan Allah, menentang kebenaran Rasul-Nya,
menyimpangkan syariat agama, berbangga-bangga dengan harta dan
nasab, tradisi membunuh bayi perempuan, dan sejumlah
penyimpangan moral lainnya. Untuk itulah Nabi SAW sebagai
pembawa risalah keselamatan ditugaskan membangun kembali (me-
rekonstruksi) akhlak manusia, sebagaimana sabda Beliau SAW:

3
» ‘“"j -> a
■* "*

Artinya: "Sesungguhnya aku diutus hanya untuk memperbaiki akhlak


manusia". (HR. Al-Baihaqi).
Mengingat misi utama Islam rahmah dimulai dengan
perbaikan akhlak, sudah sepatutnya seorang muslim berupaya
meniru teladan yang relevan dan konsisten. Sayangnya, dunia Islam
hari ini semakin kehilangan teladan. Seorang yang semula
dipandang sebagai figur publik, dalam sekejap hilang
keteladanannya akibat: persaingan politik, godaan kuasa yang
melekat pada jabatan publik, kemewahan ekonomi yang didapat, dan
ketidakmampuannya mengendalikan syahwat, sehingga
membuatnya terjerumus dalam tindakan menyimpang. Agar tidak
salah melangkah, kita perlu meneladani akhlak dan ketabahan
Rasulullah SAW karena beliau lah suri teladan yang baik,
sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab
ayat 21:

1 1A 1 ^ ^*-***^^ 1 I ,**^ ^ Ajj)


_ ^ * ' -s ' ' '
J
? 4 * ^

y
I J>y

Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri


teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat, dan dia banyak
menyebut Allah."

Hadirin-hadirat yang dirahmati Allah


4
Sebagai kader Partai Persatuan Pembangunan yang
berprinsip amar ma'ruf nahi munkar, hendaknya kita melalui jalur
sosial-keagamaan maupun politik-konstitusional memegang teguh
prinsip-prinsip agama, meski adakalanya menyulitkan. Dalam
keterbatasan perolehan kursi di setiap tingkatan, kita harus mampu
memberi nafas Islam pada pengejawantahan demokrasi di Indonesia
baik melalui pembentukan/penyempurnaan undang-undang,
peraturan daerah, politik anggaran, maupun politik pengawasan. Nabi
SAW bersabda:
,i> 0* ojj J

Artinya: "Katakan kebenaran, sekalipun itu pahit". (HR. Imam


Baihaqi).
Dalam menegakkan Islam, Rasul SAW sering mendapatkan
perlakuan yang sangat tidak manusiawi dari kaum kafir Quraisy, mulai
caci maki, penghinaan, pengusiran, bahkan ancaman pembunuhan.
Sampai akhirnya beliau hijrah ke Thaif dengan maksud agar syi'ar
Islam tidak berhenti karena kekejian kafir Quraisy. Namun apa yang
diterima, penduduk Thaif menghujani Beliau SAW dengan batu
hingga Beliau lari dengan tubuh yang bersimbah-darah. Sampai-
sampai malaikat Jibril menawarkan akan menimpakan dua gunung di
Mekkah (Gunung Abu Qubais dan Qaiqa'an) kepada penduduk Thaif.
Namun, dengan kelembutan dan kemuliaan akhlaknya Beliau SAW
malah menjawab: "Jangan, siapa tahu Allah SWT akan

5
mengeluarkan seseorang yang mengucapkan (kalimat) tiada Tuhan
selain Allah dari rahim mereka".
Penganiayaan kafir Quraisy ini tidak hanya terfokus pada
Nabi SAW, tapi juga kepada para sahabatnya, terutama pada
mustadh'afun (kaum tertindas) seperti Bilal bin Rabah, sebagai
contoh dan pelajaran bagi setiap orang yang ingin mengikuti ajaran
Muhammad. Bilal disiksa dengan cara dicambuk dan ditindih dadanya
dengan batu besar yang panas. Bilal hanya berkata, "Ahad, Ahad ...
(Allah Maha Esa)." Bagi Bilal, penderitaan itu masih terasa terlalu
ringan jika dibandingkan dengan kecintaannya kepada Allah SWT
dan perjuangan di jalan-Nya. Keteguhan Bilal terhadap kebenaran
Islam ini berbuah surga sebagaimana disabdakan Nabi kepada Bilal:
Artinya: "sesungguhnya tadi malam aku mendengar suara
terompah/sandal-mu (Bilal) di depanku di surga." (HR. Muslim) Kisah

4. o -

di atas adalah contoh ujian keteguhan menegakkan kebenaran dalam


bentuk yang menyakitkan, yang kadang lebih mudah menghadapinya
dibanding ujian dalam bentuk kenikmatan. Ujian model ini juga
pernah dialami Rasulullah. Saat itu, setelah berbagai siksa dan
aniaya tak mempan, pemimpin kafir Quraisy melalui Uthbah bin
Rabi'ah menawari Nabi Muhammad SAW harta, tahta dan wanita jika

6
mau menghentikan da'wahnya. Namun Rasulullah menolak seraya
membacakan surat As-Sajdah ayat 1-37 kepada Uthbah. Akhirnya
kaum kafir Quraisy melakukan pemboikotan (embargo) terhadap
muslimin keluarga Bani Hasyim dan Bani Muthallib selama 3 tahun.
Akibatnya kaum Muslimin menderita kelaparan. Akan tetapi
penderitaan itu mereka hadapi dengan sabar, tabah dan tawakkal.
Bahkan keteguhan beliau diuji dari paman yang
mengasuhnya sendiri, Abu Thalib. Hari itu, Abu Thalib menemui
Rasulullah SAW, dan berkata:
"Wahai anak saudaraku! Sesungguhnya kaum Quraisy datang
menemuiku. Mereka mengatakan begini dan begitu. Maka tetaplah
atasku dan atas diriku, dan janganlah engkau membebaniku dengan
urusan yang tak sanggup kuatasi."
Rasulullah SAW mengira Abu Thalib terganggu karena
perkara beliau ini, tidak mampu lagi melindungi dan berdiri bersama
beliau. Maka Beliau SAW berkata:

J l>^' ..fC /j
ojg Kj JaVI IAA IIIJJ! jl
.^j2
"Wahai paman! Demi Allah! Seandainya mereka meletakkan matahari
di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, agar aku meninggalkan
urusan ini, niscaya aku takkan meninggalkannya hingga Allah SWT
memenangkannya, atau aku binasa." (diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq
dalam sirah nabawiyah karangan Ibnu Hisyam).
Setelah itu, Rasulullah meneteskan air mata, kemudian
bangkit berdiri. Ketika berpaling hendak pergi, Abu Thalib memanggil
7
beliau: "Menghadaplah kepadaku wahai anak saudaraku!", maka
Rasululllah SAW menghadap kepadanya. Abu Thalib berkata:
"Pergilah wahai anak saudaraku! Katakan apa yang engkau
sukai. Demi Allah! Aku tidak akan menyerahkanmu selamanya."
Sungguh sebuah keteguhan hati yang akan meluluhkan siapapun
yang menghalanginya.
Membaca kisah keteguhan Nabi SAW dan para sahabat
dalam mempertahankan kebenaran, marilah kita senantiasa
berpegang teguh pada jalan kebenaran yang kita pijak. Marilah kita
jaga persatuan, karena dengan bersatu kita akan menjadi bangunan
yang kokoh dan kuat menghadapi terpaan badai fitnah dan
propaganda yang memancing perpecahan.

Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah,


Perjuangan Nabi Muhammad SAW semakin berat pada tahun
ke-10 kenabian. Pada tahun yang sama istri Beliau, Khadijah binti
Khuwailid, dan pamannya, Abu Thalib, meninggal dunia. Khadijah ra.,
adalah adalah sosok yang selalu ada saat-saat Rasulullah SAW
menghadapi masalah-masalah berat, termasuk saat diterimanya
wahyu pertama di Gua Hira'. Khadijah selalu menghibur dan
membesarkan hati Rasulullah SAW. Tak hanya dukungan moril,
sebagai wanita yang kaya raya, Khadijah ra juga menafkahkan
hartanya untuk perjuangan da'wah Islam.
Adapun Abu Thalib, dia telah memberikan dukungan dan
perlindungan kepada Rasulullah SAW dalam menghadapi kaumnya.
Setelah Abu Thalib meninggal, kaum Quraisy semakin leluasa
melancarkan penyiksaan terhadap Rasulullah. Sampai-sampai orang
8
kafir Quraisy berani melempar kotoran ke atas kepala Rasulullah.
Melihat ini, salah seorang putri beliau bangkit membersihkan kotoran
dari atas kepalanya sambil menangis. Rasulullah SAW berkata
kepadanya, "Janganlah engkau menangis wahai anakku.
Sesungguhnya Allah akan menolong bapakmu". Karena begitu berat
dan hebatnya penderitaan di jalan da'wah pada tahun ini, Rasulullah
menyebutnya sebagai "Tahun Duka Cita" (‘aamul huzni). Pada tahun
ini juga Rasulullah dihibur oleh Allah SWT dengan peristiwa Isra'
Mi'raj.
Pasca wafatnya Khadijah ra. dan Abu Thalib, Rasulullah
diancam akan dibunuh, hingga akhirnya Beliau memutuskan untuk
hijrah ke Madinah demi menyelamatkan perkembangan Islam.
Melihat begitu tegarnya Rasulullah dalam menegakkan Islam,
selain meneladani akhlak Beliau, kita juga dituntut meneladani
ketegaran perjuangannya. Marilah kita jadikan peringatan Maulid Nabi
hari ini sebagai sarana meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah
serta memupuk semangat amar ma'ruf nahi munkar.

Hadirin-hadirat yang dirahmati Allah,


Kita patut bersyukur kepada Allah, karena bangsa Indonesia
telah menyelesaikan masalah yang amat pelik menyangkut hubungan
agama dan negara, dimana negara dan agama bersifat saling
membutuhkan dan melengkapi. Penyelenggaraan negara tanpa
dipandu oleh nilai-nilai agama akan sesat, sedangkan keberadaan
agama tanpa ditopang kekuasaan negara tak akan terselenggara
dengan sempurna. Indonesia yang memiliki sila Ketuhanan Yang
Maha Esa, memberikan porsi dan posisi yang amat penting kepada
9
semua agama yang dianut masyarakatnya. Posisi itu menuntut
peranan yang besar dari para agamawan dalam mendudukkan
agama sebagai komponen pembangun bangsa dan negara, yaitu
"menata urusan manusia guna mencapai kesejahteraan hidup di
dunia dan kebahagiaan di akhirat".
Islam sangat menekankan perlunya kehadiran pemerintah
untuk menata kehidupan masyarakat, bahkan demi terlaksananya
ajaran Islam itu sendiri. Sedemikian pentingnya hal ini, sampai-
sampai Ibnu Taimiyah, seorang ulama madzhab Hambali, pernah
berpendapat, "Enam puluh tahun di bawah pemerintahan yang zhalim
lebih baik daripada semalam tanpa pemerintahan". Ketiadaan
pemerintah menyebabkan terjadinya chaos (kekacauan) dalam
masyarakat. Dalam tulisan Quraisy Shihab, Nabi Muhammad SAW
bersabda bahwa "Pemerintah yang aniaya lebih baik dari kekacauan.
Memang keduanya tidak baik, tetapi dalam sekian banyak keburukan,
harus ada pilihan".
Dengan demikian, menghidup-hidupkan partai berbasis Islam
bagi seorang muslim hukumnya fardhu kifayah. Partai tersebut
diperlukan kepemimpinannya untuk menegakkan amar ma'ruf nahi
munkar, sebagaimana perintah Al-Qur'an surat Ali 'Imron ayat 104.
Tujuan dan keberadaan partai Islam bukan hanya sebagai mesin
elektoral untuk meraih suara dalam Pemilu atau kepentingan
berkuasa sesaat. Yang lebih penting adalah bagaimana partai
tersebut berfungsi sebagai tempat berhimpunnya perjuangan umat
Islam menegakkan agama melalui integrasi, adaptasi, adopsi,
maupun internalisasi hukum-hukum Islam ke dalam hukum positif
dalam bentuk peraturan perundang-undangan.
10
Rekan-rekan seperjuangan yang dirahmati Allah,

Di bagian awal tadi, kita sudah mendalami sirah nabawiyah untuk


menarik pelajaran berharga, betapa teguhnya Rasulullah dalam
mempertahankan kebenaran, dan betapa tegarnya Beliau dalam
perjuangan menghadapi berbagai tantangan. Sekarang saatnya kita
menoleh ke dalam, ke organisasi Partai yang kita sekarang berada di
dalamnya sebagai fungsionaris.

PPP hari ini perlu mengembalikan kembali ruh jihad, semangat yang
menghidupkan dan menjaga kebesarannya selama Orde Baru dan
awal reformasi. Sepanjang 2 kali pemilu pasca reformasi, PPP masih
tampil sebagai 3 besar pemenang pemilu secara nasional. Namun di
pemilu 2009 dan 2014 prestasi kita kurang menyenangkan, karena
terpuruk berturut-turut pada peringkat ke-6 dan ke-8 secara nasional
dalam perolehan kursi.

Lebih-lebih, 2 tahun pasca Pemilu 2014, kita sempat didera konflik


berkepanjangan sampai pada tingkat keretakan yang paling parah.
Terselenggaranya 2 muktamar pada tahun 2014, tidak pernah terjadi
sejak PPP berdiri tahun 1973. Alhamdulillah AKHIRNYA Muktamar
VIII PPP untuk Ishlah di Pondok Gede, Jakarta, tanggal 8-10 April
2016 berhasil digelar dengan dibuka oleh Presiden RI, Jokowi, dan
ditutup Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.

Kalau ditanya kapan konflik PPP ini selesai, saya nyatakan bahwa
KONFLIK INI SUDAH SELESAI DENGAN ADANYA MUKTAMAR
ISHLAH DI PONDOK GEDE. Adapun segala bentuk gugatan yang
dilakukan oleh para petualang politik yang pemimpinnya TIDAK
11
PERNAH TERCATAT sebagai Pengurus Harian di Dewan Pimpinan
Partai di tingkat manapun, akan kita hadapi SAMPAI KAPAN PUN
tanpa mengganggu proses konsolidasi. PPP adalah partai warisan
ulama yang didirikan dan dipertahankan selama ini dengan ketulusan
dan tetesan darah, keringat, dan air mata kader-kadernya. Adalah
kewajiban kita untuk mempertahankan dan terus menjaga
kebesarannya.

Rekan-rekan seperjuangan yang dirahmati Allah,

Seluruh agenda organisasi Partai harus tetap berjalan lebih


sistematis, lebih bersemangat, dan lebih meriah dibandingkan dengan
masa-masa sebelumnya. Per hari ini, Musyawarah Wilayah (MusWil)
di seluruh Indonesia sudah tuntas. Musyawarah Cabang (MusCab) di
seluruh Wilayah sudah menjelang tuntas menghasilkan hampir
seluruh kepengurusan DPC se-Indonesia. Beberapa Muscab yang
mengalami keterlambatan disebabkan faktor teknis akan selesai
Desember 2016. Musyawarah Anak Cabang (MusAnCab) yang
dimulai November 2016, harus dituntaskan oleh seluruh DPC sampai
dengan Desember 2016. Apabila ada kendala teknis, maka
diperbolehkan mundur sampai dengan Januari 2016. Jika sudah
tuntas dengan MusAnCab, maka lanjutkan dengan Musyawarah
Ranting (MusTing) di tingkat desa/kelurahan sepanjang Januari-
Februari 2017 dan Musyawarah Kelompok Kerja Ranting
(MusPokJaTing) di tingkat Dusun/RW sepanjang Maret-April 2017.
Dengan demikian, pada tanggal 1 Mei 2017 kita sudah akan
menyelesaikan seluruh tahapan konsolidasi partai.

12
Konsolidasi organisasi adalah kerja sunyi dan berat. Dewan pimpinan
partai setingkat di atasnya harus turba ke setiap arena
permusyawaratan. DPW harus turba ke MusCab, DPC harus turba ke
MusAnCab, PAC harus turba ke MusTing, dan Pimpinan Ranting
harus turba ke MusPokJaTing. Ini baru pelengkapan struktur,
nantinya harus disusuli penyusunan dan distribusi program kerja.

Rekan-rekan seperjuangan di jalan Allah,


Perolehan suara partai politik tidak hanya bisa didapatkan dengan
doa, namun ia adalah akibat dari kerja keras 3 komponen yaitu:
(1) kekuatan/citra diri figur pemimpin-pemimpin partai,
(2) kerja struktur organisasi partai, dan
(3) pengaruh kultur yang membentuk dan mewarnai citra partai.

Kalau konsolidasi organisasi tuntas sampai tingkat Pokja Ranting, itu


baru setengah dari kerja struktur karena tahapan berikutnya adalah
kaderisasi. Karenanya DPP menetapkan tahapan pemenangan
pemilu hingga 2019 sebagai berikut:
(1) 2016 tahun konsolidasi,
(2) 2017 tahun kaderisasi,
(3) 2018 tahun konfirmasi dan seleksi, dan
(4) 2019 tahun kompetisi.

Kalau kerja struktur dan kaderisasi tuntas, pekerjaan rumah


berikutnya adalah menyaring dan menyeleksi figur-figur publik yang
satu warna dengan jati diri kader PPP untuk menjadi bakal caleg PPP
di semua tingkatan di 2018. Yang dimaksud satu warna adalah figur
yang dalam keseharian mampu menghadirkan Islam sebagai ideologi

13
partai. Karakternya kuat, pembelaannya terhadap agama tegas,
pribadinya sholeh, sifatnya lembut, ilmunya dalam, tutur katanya
santun, dan pembelaannya yang utama adalah terhadap orang-orang
miskin, kaum tertindas, dan golongan ekonomi lemah.
Kalau urusan struktur dan figur usai, maka pekerjaan rumah terakhir
adalah bagaimana PPP kembali menempel pada kekuatan-kekuatan
kultural di setiap lapisan masyarakat. Kekuatan kultural PPP, yang
utama adalah para kyai, 'ulama, dan ustadz pengasuh pondok
pesantren. Kekuatan kultural berikutnya adalah para tokoh
masyarakat yang selama ini menjadi panutan dan vote getter,
penggerak suatu komunitas atau profesi, dan berbagai komponen
kreatif di setiap daerah.

Jika ketiga komponen, yakni figur, struktur, dan kultur, paripurna


dalam penyelenggaraannya, cita-cita PPP untuk tampil kembali
sebagai 3 besar pemenang pada pemilu 2019 insya allah akan
terwujud. Dari 4 kali pemilu reformasi, kita pernah 2 kali tampil
sebagai 3 besar pemenang pemilu. Maka peluang kita sangat besar
untuk kembali ke sana. Terlebih, pasca tuntasnya konflik, semangat
berorganisasi dan ruh jihad seluruh kader partai jauh lebih meningkat
dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya. Yang kita butuhkan ke
depan, adalah jumlah yang sedikit namun bersungguh-sungguh dan
memiliki mental pemenang. Allah SWT menjanjikan:

Artinya: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat


mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah

14
beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 249)
Man jadda wa jada! barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti
akan menuai hasilnya. Marilah kita bahu-membahu singsingkan
lengan, sumbangkan harta, pikiran, tenaga, dan waktu kita untuk
kebesaran partai yang kita cintai bersama. Karena bersama rakyat,
kita pasti bisa!

Demikian pidato saya, agar hal ini dapat disampaikan ke seluruh


kader PPP dimanapun berada. Teriring ucapan terima kasih atas
seluruh pengorbanannya, semoga Allah SWT melipatgandakan
pahalanya.

Akhirnya, mari kita teriakkan yel kita:


PPP ... Bergerak ... Bersama ... Rakyat!!! 3x

15

You might also like