You are on page 1of 37

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kecelakaan atau bencana dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, seperti halnya
kecelakaan lalu lintas, kecelakaan rumah tangga, kecelakaan kerja, dan sebagainya.
Perawat sebagai lini terdepan dalam pelayanan gawat darurat harus mampu
menangani masalah yang diakibatkan kecelakaan dengan cepat dan tepat, dengan
pendekatan asuhan keperawatan yang mencakup aspek bio-psiko-sosio-kultural
dan spiritual. Oleh karena itu perawat dituntut untuk memiliki kompetensi dalam
menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler.
Salah satu upaya dalam peningkatan kompetensi tersebut dilakukan melalui
pelatihan.

Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) merupakan salah satu pelatihan dasar
bagi perawat dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan
gangguan kardiovaskuler. Penanganan masalah tersebut ditujukan untuk
memberikan bantuan hidup dasar sehingga dapat menyelamatkan nyawa dan
meminimalisir kerusakan organ serta kecacatan penderita.

Pelatihan dasar ini ditujukan bagi calon perawat, yang berada pada masa
pendidikan keperawatan di semester terakhir. Untuk mempertahankan dan
mengembangkan kompetensi keperawatan gawat darurat (emergensi) bagi perawat
yang bekerja, telah dipersiapkan pelatihan keperawatan emergensi dasar,
intermediate dan advanced.

Dengan adanya peningkatan kebutuhan kompetensi yang dimiliki oleh perawat


dalam menangani kegawatdaruratan khususnya akibat trauma dan gangguan
kardiovaskuler sehingga banyak penyelenggara pelatihan yang menyelenggarakan
pelatihan tersebut dengan nama pelatihan yang beragam. Dengan demikian
diperlukan standar kurikulum pelatihan pada area Basic Trauma Cardiac Life
Support (BTCLS) secara nasional dengan mengacu pada standar internasional.

Oleh karena itu, standar kurikulum pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support
(BTCLS) ini digunakan sebagai acuan bagi penyelenggara pelatihan. Materi dan
jumlah jam pembelajaran dalam standar kurikulum ini tidak boleh dikurangi namun
dapat ditambahkan apabila ada kekhususan dari penyelenggara pelatihan.

B. Filosofi Pelatihan

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 1


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
Pelatihan ini diselenggarakan berdasarkan:

1. Pembelajaran orang dewasa (Adult Learning), yakni proses


pelatihan diselenggarakan dengan memerhatikan hak peserta selama pelatihan,
antara lain:
a. Dihargai keberadaannya selama menjadi peserta pelatihan.
b. Didengarkan dan dihargai pengalamannya terkait dengan materi pelatihan.
c. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapatnya, sejauh berada di dalam
konteks pelatihan.
d. Mendapatkan 1 paket bahan belajar.
e. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai
metode, melakukan umpan balik, dan menguasai materi pelatihan.
f. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.
g. Melakukan evaluasi (terhadap penyelenggara maupun fasilitator) dan
dievaluasi tingkat pemahaman dan kemampuannya terkait dengan materi
pelatihan.

2. Berbasis kompetensi (Competency Based), yakni selama proses


pelatihan peserta diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan
langkah demi langkah menuju pencapaian kompetensi yang diharapkan di akhir
pelatihan.

3. Belajar sambil berbuat (Learning By Doing), yang memungkinkan


setiap peserta untuk:
a. Mendapat kesempatan yang sama untuk belajar sambil berbuat (melakukan
sendiri) dari setiap materi pelatihan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan metode pembelajaran dimana peserta lebih aktif terlibat,
seperti: diskusi kelompok, studi kasus, dan simulasi, baik secara individu
maupun kelompok.
b. Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu untuk
mencapai kompetensi yang ditetapkan.

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 2


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
BAB II
PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI

A. Peran

Setelah mengikuti pelatihan, peserta berperan sebagai pelaksana penanganan


kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler.

B. Fungsi

Dalam melaksanakan perannya, peserta berfungsi melakukan penanganan


kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler.

C. Kompetensi

Untuk menjalankan fungsinya, peserta kompeten dalam:


1. Melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD).
2. Melakukan penilaian awal (initial assessment).
3. Melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan pernafasan dan jalan
nafas (airway dan breathing).
4. Melakukan penatalaksanaan pasien akibat trauma: kepala dan spinal, thorak dan
abdomen, musculoskeletal dan luka bakar.
5. Melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan sirkulasi.
6. Melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler.
7. Melakukan penatalaksanaan proses rujukan.
8. Melakukan triage pasien.

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 3


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
BAB III
TUJUAN PELATIHAN

A. Tujuan Umum

Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu melakukan penatalaksanaan


kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler.

B. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:


1. Melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD).
2. Melakukan penilaian awal (initial assessment).
3. Melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan pernafasan dan jalan
nafas (airway and breathing).
4. Melakukan penatalaksanaan pasien akibat trauma: kepala dan spinal, thorak dan
abdomen, musculoskeletal dan luka bakar.
5. Melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan sirkulasi.
6. Melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler.
7. Melakukan penatalaksanaan proses rujukan.
8. Melakukan triage pasien.

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 4


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
BAB IV
STRUKTUR PROGRAM

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka disusunlah materi yang akan
diberikan secara rinci pada tabel berikut:

NO MATERI WAKTU
T P PL JLH
A. MATERI DASAR:
1. Etik dan aspek legal keperawatan gawat darurat 2 0 0 2
2. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu 1 0 0 1
(SPGDT)
SUB TOTAL 3 0 0 3
B. MATERI INTI:
1. Bantuan hidup dasar 2 4 0 6
2. Penilaian awal (initial assessment) 2 3 0 5
3. Penatalaksanaan pasien dengan gangguan 2 3 0 5
pernafasan dan jalan nafas (airway and
breathing)
4. Penatalaksanaan pasien akibat trauma: kepala 2 5 0 7
dan spinal, thorak dan abdomen,
musculoskeletal dan luka bakar
5. Penatalaksanaan pasien dengan gangguan 1 2 0 3
sirkulasi
6. Penatalaksanaan kegawatdaruratan 2 4 0 6
kardiovaskuler
7. Penatalaksanaan proses rujukan 1 3 0 4
8. Triage pasien 1 1 0 2
SUB TOTAL 13 25 0 38
C. MATERI PENUNJANG:
1. Membangun komitmen belajar (Building 0 3 0 3
Learning Commitment/BLC)
2. Anti Korupsi 2 0 0 2
SUB TOTAL 2 3 0 5
JUMLAH 18 28 0 46
Keterangan:
T = penyampaian teori, P = skill station
Catatan:
 alokasi waktu untuk ujian praktik diluar jumlah jpl struktur program
 Untuk penugasan (P) seluruh materi inti disampaikan setelah seluruh teori (T) 8 materi
inti diberikan

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 5


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
BAB V
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

Nomor : Materi Dasar. 1


Materi : Etik dan Aspek Legal Keperawatan Gawat Darurat
Waktu : 2 jpl (T = 2, P = 0, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami etik dan aspek legal keperawatan
gawat darurat.

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Sub Metode Media dan Referensi
Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu:

1. Menjelaskan peran dan fungsi 1. Peran dan fungsi perawat  Ceramah  Bahan  Undang-undang
perawat dalam gawat darurat. dalam gawat darurat. tanya tayang kesehatan no. 36
a. Life saving jawab  Komputer tahun 2009 pasal
b. Monitoring kondisi gawat  Curah  Proyektor 83 dan 85
darurat pendapat  Whiteboard  Undang-undang
c. Penatalaksanaan  Spidol keperawatan
psikososial  Sound nomor 38 tahun
system 2014 pasal 35
2. Menjelaskan etik keperawatan gawat 2. Etik keperawatan gawat  Etik Keperawatan
darurat. darurat. Indonesia.

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 6


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
a. Pengertian etik  Permenkes 148
b. Sikap-sikap etik thn 2010.
keperawatan gawat darurat.  Sheehys’s
c. Masalah-masalah etik Emergency
Nursing: Principles
3. Aspek legal keperawatan gawat and Practice 6th
3. Menjelaskan aspek legal darurat. ed. ENA Mosby,
keperawatan gawat darurat. a. Kewenangan penanganan
gawat darurat. terbitan Elsevier
b. Tuntutan hukum terkait thn 2010.
keperawatan gawat darurat.

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 7


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
Nomor : Materi Dasar.2
Materi : Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
Waktu : 1 jpl (T = 1, P = 0, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami Sistem Penanggulangan Gawat
Darurat Terpadu (SPGDT).
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Sub Metode Media dan Referensi
Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu:

1. Menjelaskan konsep SPGDT 1. Konsep SPGDT  Ceramah  Bahan  Prof. DR. Dr. Aryono
a. Pengertian SPGDT tanya tayang D. Pusponegoro,
b. Maksud dan tujuan dari jawab  Komputer SpB, (K)BD , The
SPGDT  Curah  Proyektor Silent Disaster,
Bencana, & Korban
pendapat  whiteboard
Massal, Jakarta,
2. Menjelaskan fase-fase didalam 2. Fase-fase didalam  Spidol Jurnal Buku Jakarta.
penanggulangan gadar terpadu penanggulangan gadar  Sound  Hospital
terpadu system Preparadness For
Emergencies &
3. Menguraikan sistem pelayanan 3. Sistem pelayanan gadar sehari- Disaster (HOPE),
gadar sehari-hari dan bencana hari dan bencana 2007, Jurnal Buku
a. Komponen-komponen Jakarta.
b. Alur dalam setiap fase
pelayanan gadar terpadu

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 8


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
Nomor : Materi Inti. 1
Materi : Bantuan Hidup Dasar (BHD)
Waktu : 6 jpl (T = 2, P = 4, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD).

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Sub Metode Media dan Referensi
Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu:

1. Menjelaskan pengertian BHD 1. Pengertian BHD  Ceramah  Bahan  American Health


tanya tayang Association, Guide
jawab  Modul BHD Line 2015 for
 Komputer Cardiopul-monary
2. Mengidentifikasi tanda-tanda henti 2. Tanda-tanda henti jantung dan  Simulasi  Proyektor Resuscita-tion and
jantung dan henti nafas henti nafas (skill  Whiteboard Emergency
station)  Spidol Cardiovascular
setelah 8  Sound Care, Supplement
3. Melakukan BHD dengan teknik RJP. 3. BHD dengan Teknik RJP teori system to Circulation Vol.
(dewasa, anak dan neonatus) materi inti  Set 102, November 8,
(T) manekin August 22, 2000.
diberikan RJP  Permenkes no. 10
 Panduan tahun 2015
simulasi tentang standar

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 9


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
lengkap keperawatan di
rumah sakit
khusus
 An International
Consensus on
Science The
American Heart
Association in
collaboration with
the
International
Laison Committee
on Resuscitation
(ILCOR), 2010.

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 10


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
Nomor : Materi Inti. 2
Materi : Penilaian awal (Initial Assessment)
Waktu : 5 jpl (T = 2, P = 3, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan penilaian awal (Initial
Assessment).

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Sub Metode Media dan Referensi
Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu:

1. Menjelaskan aman penolong, 1. Aman penolong, lingkungan  Ceramah  Bahan  American Health
lingkungan dan pasien. dan pasien. tanya tayang Association, Guide
a. Jenis Alat Pelindung Diri jawab  Lembar Line 2015 for
(APD).  Simulasi format Cardiopul-monary
b. Pencegahan infeksi. (skill Initial Resuscita-tion and
station) Assessment Emergency
2. Menjelaskan definisi dari Initial 2. Definisi Initial Assessment. setelah 8  Modul Cardiovascular
Assessment. teori Initial Care, Supplement
materi inti Assessment to Circulation Vol.
(T)  Komputer 102, November 8,
3. Menjelaskan tahapan Initial 3. Tahapan Initial Assessment diberikan  Proyektor August 22, 2000.
Assessment. a. Primary Survey  Whiteboard  Permenkes no. 10
b. Secondary Survey  Sound tahun 2015
system tentang standar

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 11


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
 Manikin/ keperawatan di
4. Melakukan Initial Assessment. 4. Initial Assessment pasien rumah sakit
a. Identifikasi masalah simulasi khusus
gangguan Airway,  Set alat  An International
Breathing, Circulation, simulasi Consensus on
Disability dan Exposure. initial Science The
b. Penatalaksanaan Initial assesment American Heart
Assessment  Panduan Association in
simulasi collaboration with
lengkap the
 International
Laison Committee
on Resuscitation
(ILCOR), 2010.

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 12


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
Nomor : Materi Inti. 3
Materi : Penatalaksanaan pasien dengan gangguan pernafasan dan jalan nafas (airway and
breathing)
Waktu : 5 jpl (T = 2, P = 3, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan penatalaksanaan pasien dengan
gangguan pernafasan dan jalan nafas (airway and breathing).

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Sub Metode Media dan Referensi
Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu:

1. Menjelaskan konsep jalan nafas dan 1. Konsep jalan nafas dan  Ceramah  Bahan  American Health
pernafasan. pernafasan tanya tayang Association, Guide
jawab  panduan Line 2015 for
simulasi Cardiopul-monary
2. Melakukan pembebasan jalan nafas. 2. Pembebasan jalan nafas.  Simulasi  Modul Resuscita-tion and
a. Teknik manual (skill airway and Emergency
b. Menggunakan alat bantu station) breathing Cardiovascular
setelah 8  Komputer Care, Supplement
3. Melakukan penatalaksanaan 3. Penatalaksanaan pernafasan teori  Proyektor to Circulation Vol.
pernafasan. a. Pemeriksaan fisik pada materi inti  Whiteboard 102, November 8,
breathing (T)  Sound August 22, 2000.
b. Cara pemberian oksigen diberikan system  Permenkes no. 10
dan ventilasi tahun 2015

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 13


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
tentang standar
 Maniquin keperawatan di
airway and rumah sakit
breathing khusus
 Set alat  An International
simulasi Consensus on
airway and Science The
breathing American Heart
Association in
collaboration with
the
International Laison
Committee on
Resuscitation
(ILCOR), 2010.

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 14


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
Nomor : Materi Inti. 4
Materi : Penatalaksanaan pasien akibat trauma: kepala dan spinal, thorak dan abdomen,
muskuloskeletal dan luka bakar.
Waktu : 7 jpl (T = 2, P = 5, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan penatalaksanaan pasien akibat
trauma: kepala dan spinal, thorak dan abdomen, musculoskeletal, dan luka bakar.

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Sub Metode Media dan Referensi
Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu:

1. Menjelaskan biomekanika trauma. 1. Biomekanika trauma.  Ceramah  Bahan  American Health


a. Mekanisme cedera. tanya tayang Association, Guide
b. Fase-fase benturan pada jawab  Panduan Line 2015 for
pasien trauma. simulasi Cardiopul-monary
c. Perlukaan yang diakibatkan  Simulasi  Komputer Resuscita-tion and
oleh trauma. (skill  Proyektor Emergency
d. Penggunaan dan cara station)  Whiteboard Cardiovascular
melepas sabuk pengaman setelah 8  Spidol Care, Supplement
pada penderita trauma. teori  Sound to Circulation Vol.
e. Cara melepas helmet pada materi inti system 102, November 8,
penderita trauma. (T)  Video August 22, 2000.
f. Luka yang terjadi pada diberikan kecelakaan  Permenkes no. 10
pasien trauma yang perlu tahun 2015

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 15


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
diwaspada. tentang standar
keperawatan di
2. Melakukan penatalaksanaan pasien 2. Penatalaksanaan pasien  Set alat rumah sakit
dengan trauma kepala dan cidera dengan trauma kepala dan chest khusus
spinal. cidera spinal decompress  An International
a. Pengertian trauma kepala i dan Water Consensus on
dan cidera spinal. Seal Science The
b. Tanda dan gejala trauma Drainage American Heart
kepala.  Oxlusive Association in
c. Tanda dan gejala cidera Dressing collaboration with
spinal.  Alat the
d. Pemeriksaan fisik. stabilisasi International Laison
e. Penatalaksanaan pasien. kepala dan Committee on
f. Stabilisasi dan evakuasi. spinal: Resuscitation
Neck Collar, (ILCOR), 2010.
3. Melakukan penatalaksanaan pasien 3. Penatalaksanaan pasien Head
dengan trauma thorak dan abdomen. dengan trauma thorak dan Stabilizer,
abdomen LSB, Vacum
a. Pengertian trauma thorak Matras,
dan abdomen. KED, SSB
b. Tanda dan gejala trauma dan
thorak. Strapping
c. Tanda dan gejala trauma atau Safety
abdomen. Belt
d. Pemeriksaan fisik.  Balut

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 16


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
e. Penatalaksanaan pasien. cepat/ balut
f. Stabilisasi dan evakuasi. tekan

4. Melakukan penatalaksanaan pasien 4. Penatalaksanaan pasien


dengan trauma musculoskeletal. dengan trauma trauma  Kasa steril
musculoskeletal  Elastis
a. Pengertian trauma verban
musculoskeletal.  Spalk/bidai
b. Tanda dan gejala trauma kayu
musculoskeletal.  Air splinting
c. Pemeriksaan fisik.  Vacum
d. Penatalaksanaan pasien. splinting
e. Stabilisasi dan evakuasi.  Kain Mitela
(kain
5. Menjelaskan penatalaksanaan luka 5. Penatalaksanaan luka bakar segitiga)
bakar. a. Pengertian luka bakar.
b. Derajat dan luas luka bakar.
c. Penatalaksanaan luka bakar.

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 17


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
Nomor : Materi Inti. 5
Materi : Penatalaksanaan pasien dengan gangguan sirkulasi.
Waktu : 3 jpl (T =1, P = 2, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan penatalaksanaan pasien dengan
gangguan sirkulasi.

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Sub Metode Media dan Referensi
Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu:

1. Mengidentifikasi shock 1. Shock  Ceramah  Bahan  American Health


a. Definisi shock tanya tayang Association, Guide
b. Macam-macam shock jawab  Lembar Line 2015 for
c. Tanda dan gejala shock kasus Cardiopul-monary
 Komputer Resuscita-tion and
2. Melakukan kontrol perdarahan 2. Kontrol perdarahan  Studi  Proyektor Emergency
a. Perdarahan eksternal kasus  Whiteboard Cardiovascular
b. Perdarahan internal  Spidol Care, Supplement
 Sound to Circulation Vol.
 Simulasi system 102, November 8,
dengan  Set alat August 22, 2000.
3. Melakukan penatalaksanaan 3. Penatalaksanaan pemberian kasus menghenti-  Permenkes no. 10

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 18


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
pemberian cairan cairan kan tahun 2015
a. Jenis dan jumlah perdarahan tentang standar
keperawatan di
b. Indikator monitoring  Set alat rumah sakit
resusitasi khusus
cairan  An International
Consensus on
Science The
American Heart
Association in
collaboration with
the
International
Laison Committee
on Resuscitation
(ILCOR), 2010.

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 19


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
Nomor : Materi Inti. 6
Materi : Penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler.
Waktu : 6 jpl (T = 2, P = 4, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan penatalaksanaan
kegawatdaruratan kardiovaskuler

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Sub Metode Media dan Referensi
Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu:

1. Menjelaskan sistem konduksi listrik 1. Sistem konduksi listrik jantung  Ceramah  Bahan  American Health
jantung tanya tayang Association, Guide
jawab  Panduan Line 2015 for
simulasi Cardiopul-monary
2. Mengidentifikasi gambaran EKG 2. Gambaran EKG normal  Simulasi  Hasil Resuscita-tion and
normal (skill rekaman Emergency
station) EKG Cardiovascular
setelah 8  Komputer Care, Supplement
teori  Proyektor to Circulation Vol.
3. Gambaran EKG dengan Acute materi inti  Whiteboard 102, November 8,
Coronary Syndrom: tanda dan (T)  Spidol August 22, 2000.
3. Mengidentifikasi gambaran EKG gejala serangan jantung diberikan  Sound  Permenkes no. 10
pasien dengan Acute Coronary system tahun 2015

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 20


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
Syndrom  Defibrilator tentang standar
keperawatan di
rumah sakit
khusus
4. Mengidentifikasi disritmia 4. Disritmia  An International
a. Gangguan pembentukan Consensus on
impuls listrik Science The
b. Gangguan disritmia lethal American Heart
Association in
5. Melakukan therapy elektrik 5. Therapy elektrik collaboration with
the
 International
Laison Committee
on Resuscitation
(ILCOR), 2010.

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 21


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
Nomor : Materi Inti. 7
Materi : Penatalaksanaan proses rujukan
Waktu : 4 jpl (T = 1, P = 3, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan penatalaksanaan proses
rujukan.

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Sub Metode Media dan Referensi
Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu:

1. Menjelaskan syarat merujuk 1. Syarat merujuk dengan  Ceramah  Bahan  American Health
penderita dengan metode 4 W + 1 H metode 4 W + 1 H. tanya tayang Association, Guide
(who, when, where, why + how). jawab  Lembar Line 2015 for
 Simulasi kasus Cardiopul-monary
2. Menjelaskan cara pengangkatan dan 2. Pengangkatan dan (skill  Panduan Resuscita-tion and
pemindahan pasien darurat dan non pemindahan pasien darurat station) simulasi Emergency
darurat. dan non darurat. setelah 8  Komputer Cardiovascular
teori  Proyektor Care, Supplement
3. Menjelaskan sistem mekanika tubuh 3. Sistem mekanika tubuh materi inti  Whiteboard to Circulation Vol.
penolong pada saat mengangkat penolong pada saat (T)  Spidol 102, November 8,
pasien trauma atau non trauma. mengangkat pasien trauma diberikan  Sound August 22, 2000.
atau non trauma. system  Permenkes no. 10
 Alat tahun 2015
Pelindung tentang standar

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 22


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
Diri keperawatan di
4. Melakukan evakuasi pasien 4. Evakuasi pasien  Peralatan rumah sakit
a. Ekstrikasi (manual dan alat) stabilisasi khusus
b. Evakuasi (dengan alat dan dan  An International
transportasi) transportasi Consensus on
penderita Science The
trauma American Heart
Association in
collaboration with
the
International Laison
Committee on
Resuscitation
(ILCOR), 2010.

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 23


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
Nomor : Materi Inti. 8
Materi : Triage pasien
Waktu : 2 jpl (T = 1, P = 1, Pl = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan triage pasien.

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Sub Metode Media dan Referensi
Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu:

1. Menjelaskan konsep triage. 1. Konsep triage  Ceramah  Bahan  American Health


a. Definisi triage pre dan intra tanya tayang Association, Guide
hospital. jawab  Kartu trial Line 2015 for
b. Prinsip seleksi korban.  Komputer Cardiopul-monary
c. Empat (4) kategori triage.  Simulasi  Proyektor Resuscita-tion and
dengan  Whiteboard Emergency
2. Menjelaskan bagan alir Simple Triage 2. Bagan alir Simple Triage And kasus  Spidol Cardiovascular
And Rapid Treatment (START) Rapid Treatment (START) (skill  Sound Care, Supplement
station) system to Circulation Vol.
setelah 8  Lembar 102, November 8,
3. Melakukan triage pasien 3. Triage pasien teori kasus August 22, 2000.
materi inti  Panduan  Permenkes no. 10
(T) simulasi tahun 2015
diberikan dengan tentang standar
kasus keperawatan di

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 24


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
rumah sakit
khusus
 An International
Consensus on
Science The
American Heart
Association in
collaboration with
the
 International
Laison Committee
on Resuscitation
(ILCOR), 2010.

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 25


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
Nomor : Materi Penunjang. 1
Materi : Membangun Komitmen Belajar (Building Learning Commitment/BLC)
Waktu : 3 jpl (T = 0, P = 3, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan / Sub Pokok Metode Media dan Referensi
Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini:

1. Mengenal sesama peserta, pelatih 1. Proses  Games  Papan dan  Lembaga


dan penyelenggara. perkenalan sesama peserta, kertas Administrasi
pelatih dan penyelenggara. flipchart Negara, 2003,
 Spidol Building Learning
2. Melakukan pencairan (ice breaking) 2. Proses pencairan  Games  Alat bantu Commitment ,
diantara peserta. (ice breaking) di antara games Jakarta.
peserta.  Pusdiklat SDM
3. Mengidentifikasi harapan,  Diskusi Kesehatan, 2007,
kekhawatiran dan komitmen 3. Harapan, kelompok Modul TPPK,
terhadap proses selama pelatihan. kekhawatiran dan komitmen Jakarta.
terhadap proses selama
4. Membuat kesepakatan nilai, norma pelatihan.  Diskusi
dan kontrol kolektif. kelompok
4. Nilai, norma dan
5. Membuat kesepakatan organisasi kontrol kolektif.  Diskusi
dalam kelas. kelompok

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 26


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
5. Kesepakatan organisasi kelas.

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 27


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
Materi Penunjang 2 : Anti Korupsi
Alokasi Waktu : 2 JPL (T = 2 ; P = 0 ; PL= 0)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami Anti Korupsi
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Alat Referen
(TPK) Sub Pokok Bahasan Bantu

Setelah mengikuti pelatihan,


peserta mampu menjelaskan :
1. Konsep Korupsi 1. KonsepKorupsi
 Ceramah  Modul
a. Definisi Korupsi 1. Undang-undang N
tanya jawab  Bahan tayang
b. Ciri-ciri Korupsi  Curah  Komputer/ Tahun 2001 tenta
c. Bentuk/Jenis Korupsi pendapat laptop Atas Undang-und
d. Tingkatan Korupsi  Pemutaran  LCD Tahun 1999 tenta
e. Penyebab Korupsi Film  Flip chart Pemberantasan T
 Korupsi
f. Dasar Hukum tentang Korupsi Spidol (ATK)
 Sound system 2. Instruksi Presiden
Tahun 2013
2. Konsep anti korupsi 1. Konsep anti korupsi  Film
3. Keputusan Mente
a. Definisi anti korupsi Nomor
b. Prinsip-prinsip anti korupsi 232/MENKES/SK
c. Nilai-nilai anti korupsi tentang Strategi K
Pekerjaan dan Bu
d.
Korupsi
3. Upaya pencegahan korupsi
dan pemberantasan korupsi 2. Upaya pencegahan korupsi dan
pemberantasan korupsi
a. Upaya pencegahan korupsi
b. Upaya pemberantasan korupsi
Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 28
Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
c. Prinsip-prinsip anti korupsi
4. Tatacara pelaporan dugaan
pelanggaran tindak pidana 3. Tatacara pelaporan dugaan pelanggaran
korupsi tindak pidana korupsi
a. Laporan penyelesaian hasil penanganan
pengaduan masyarakat
b. Tatacara penyampaian pengaduan
masyarakat
c. Tim penanganan pengaduan masyarakat
terpadu di lingkungan Kemenkes
d. Pencatatan pengaduan

4. Gratifikasi
5. Gratifikasi a. Pengertian gratifikasi
b. Aspek hukum
c. Gratifikasi dikatakan sebagai tindak
pidana korupsi
d. Contoh gratifikasi
e. Sanksi gratifikasi

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 29


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
BAB VI
DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran dalam pelatihan dapat digambarkan sebagai berikut:

Pre Test

Pembukaan

Building Learning Commitment (BLC)

Pengetahuan dan Keterampilan


Wawasan
E 1. Bantuan Hidup Dasar (BHD).
V 2. Penilaian awal (initial assessment).
1. Etik dan aspek legal
A 3. Penatalaksanaan pasien dengan
keperawatan gawat
gangguan airway dan breathing.
L darurat
4. Penatalaksanaan pasien akibat
U 2. SPGDT
trauma: kepala dan spinal, thorak dan
A 3. Anti Korupsi
abdomen, musculoskeletal dan luka
S bakar.
I Metode: ceramah tanya
5. Penatalaksanaan pasien dengan
jawab, curah pendapat
gangguan sirkulasi.
6. Penatalaksanaan kegawatdaruratan
kardiovaskuler.
7. Penatalaksanaan proses rujukan.
8. Triage pasien.

Metode: curah pendapat dan ceramah


tanya jawab

Skill Station (simulasi)

Post Test, evaluasi penyelenggaraan


Penutupan dan ujian praktek

Proses pembelajaran dalam pelatihan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 30


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
A. Pre test
Sebelum acara pembukaan, dilakukan pre test terhadap peserta. Pre test bertujuan
untuk mendapatkan informasi awal tentang pengetahuan dan kemampuan peserta
dalam melakukan penatalaksanaan trauma dan gangguan kegawatdaruratan
jantung.

B. Pembukaan
Pembukaan dilakukan untuk mengawali kegiatan pelatihan secara resmi. Proses
pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut:
1. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.
2. Pengarahan sekaligus pembukaan.
3. Penyematan tanda peserta.
4. Perkenalan peserta secara singkat.
5. Pembacaan doa.

C. Building Learning Commitment/BLC (Membangun Komitmen Belajar)


Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses
pelatihan. Kegiatannya antara lain:
1. Penjelasan oleh pelatih/instruktur tentang tujuan
pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan dalam materi BLC.
2. Perkenalan antara peserta dengan para fasilitator dan
dengan panitia penyelenggara pelatihan, dan juga perkenalan antar sesama
peserta. Kegiatan perkenalan dilakukan dengan permainan, dimana seluruh
peserta terlibat secara aktif.
3. Mengemukakan harapan, kekuatiran dan komitmen masing-
masing peserta selama pelatihan.
4. Kesepakatan antara para pelatih/instruktur, penyelenggara
pelatihan dan peserta dalam berinteraksi selama pelatihan berlangsung,
meliputi: pengorganisasian kelas, kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan yang
lainnya.

D. Pemberian wawasan
Setelah BLC, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan materi sebagai dasar
pengetahuan/wawasan yang sebaiknya diketahui peserta dalam pelatihan ini.

Materi tersebut yaitu:


1. Etik dan aspek legal keperawatan gawat darurat.
2. SPGDT.

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 31


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
E. Pembekalan pengetahuan dan keterampilan
Pemberian materi pengetahuan dan keterampilan dari proses pelatihan mengarah
pada kompetensi yang akan dicapai oleh peserta. Penyampaian materi dilakukan
dengan menggunakan berbagai metode yang melibatkan semua peserta untuk
berperan serta aktif dalam mencapai kompetensi tersebut, yaitu diskusi kelompok
dan simulasi dengan kasus.

Pengetahuan dan keterampilan meliputi materi:


1. Bantuan Hidup Dasar (BHD).
2. Penilaian awal (initial assessment).
3. Penatalaksanaan gangguan pasien dengan gangguan pernafasan dan jalan nafas
(airway dan breathing).
4. Penatalaksanaan pasien akibat trauma.
5. Penatalaksanaan pasien dengan gangguan sirkulasi.
6. Penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler.
7. Penatalaksanaan proses rujukan.
8. Triage pasien.

Setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai, pelatih/instruktur melakukan


kegiatan refleksi dimana pada kegiatan ini pelatih/instruktur bertugas untuk
menyamakan persepsi tentang materi yang sebelumnya diterima sebagai bahan
evaluasi untuk proses pembelajaran berikutnya.

Pelatih hanya memberikan materi teori saja sesuai dengan alokasi waktu teori (T)
yang tercantum dalam struktur prpgram dan GBPP, sedangkan untuk penugasan (P)
diberikan setelah seluruh teori 8 materi disampaikan dan pemberian penugasan
secara terintegrasi.

F. Penugasan (P) Metode Simulasi dalam bentuk skill station


Setelah mendapatkan teori (T) 8 materi inti, proses dilanjutkan dengan pemberian
penugasan (P) menggunakan metode simulasi dalam bentuk skill station. Alat bantu
yang dibutuhkan harus disiapkan oleh penyelenggara sesuai dengan kebutuhan.
Untuk pelaksanaan simulasi menggunakan panduan simulasi yang terintegrasi.
Pada pelaksanaan simulasi, peserta didampingi oleh instruktur dengan
perbandingan antara instruktur dan peserta yaitu 1 : 5.

G. Post Test, evaluasi penyelenggaraan dan ujian praktik


Setelah pemberian materi (T dan P) selesai dilanjutkan dengan post test, evaluasi
penyelenggaraan dan ujian praktik. Evaluasi penyelenggaraan dilakukan untuk
mendapatkan masukan dari peserta tentang penyelenggaraan pelatihan tersebut
dan akan digunakan untuk penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan berikutnya.
Ujian praktik dilakukan untuk menilai kompetensi yang telah dicapai oleh peserta

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 32


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
selama proses pembelajaran. Alokasi waktu untuk ujian praktik diluar jumlah jpl
struktur program.

H. Evaluasi
 Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi terhadap proses pembelajaran tiap
hari (refleksi) dan terhadap fasilitator.
 Evaluasi tiap hari (refleksi) dilakukan dengan cara me-review kegiatan proses
pembelajaran yang sudah berlangsung, sebagai umpan balik untuk
menyempurnakan proses pembelajaran selanjutnya.
 Evaluasi terhadap fasilitator dilakukan oleh peserta pada saat fasilitator telah
mengakhiri materi yang disampaikannya. Evaluasi dilakukan dengan
menggunakan form evaluasi terhadap fasilitator.

I. Penutupan
Acara penutupan adalah sesi akhir dari semua rangkaian kegiatan, dilaksanakan
oleh pejabat yang berwenang dengan susunan acara sebagai berikut:
1. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.
2. Pengumuman peringkat keberhasilan peserta.
3. Pembagian sertifikat.
4. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta.
5. Pengarahan dan penutupan oleh pejabat yang berwenang.
6. Pembacaan doa.

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 33


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
BAB VII
PESERTA DAN PELATIH

A. Peserta

1. Kriteria peserta
Peserta adalah perawat dengan latar belakang minimal pendidikan D3
keperawatan

2. Jumlah peserta
Pada penyampaian teori, peserta dalam 1 kelas maksimal berjumlah 25 orang
dengan perbandingan instruktur : peserta = 1 : 5.

B. Pelatih/Instruktur

1. Pelatih dengan kriteria sebagai berikut:


 Pendidikan minimal Ners/ S1 lainnya dengan keilmuan terkait dengan materi
yang diberikan
 Menguasai substansi/ materi yang akan disampaikan.
 Telah mengikuti TOT BTCLS yang dibuktikan dengan sertifikat.
 Masih aktif bekerja di unit Gawat Darurat, ICU, ICCU dan atau memberikan
materi terkait kegawatdaruratan minimal 2 tahun yang dibuktikan dengan
surat keterangan.
 Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku.

2. Instruktur dengan kriteria sebagai berikut:


 Pendidikan minimal D3 Keperawatan.
 Masih aktif bekerja di unit Gawat Darurat, ICU, ICCU minimal 5 tahun.
 Menguasai substansi/ materi yang akan disampaikan.
 Telah mengikuti pelatihan Clinical Instructure BTCLS yang dibuktikan dengan
sertifikat.

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 34


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
BAB VIII
PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN

A. Penyelenggara

Pelatihan BTCLS bagi perawat diselenggarakan oleh institusi pelatihan bidang


kesehatan (BBPK, Bapelkes) dan institusi lain yang terakreditasi dengan kriteria
sebagai berikut:
1. Memiliki panitia penyelenggara yang telah mengikuti pelatihan TOC
2. Memiliki tenaga pengendali pelatihan/ MOT

B. Tempat Penyelenggaraan
Pelatihan BTCLS bagi perawat diselenggarakan di institusi pelatihan bidang
kesehatan (BBPK, Bapelkes) dan instansi lain yang memiliki sarana dan fasilitas
sesuai dengan tujuan pelatihan.

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 35


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
BAB ix
Evaluasi pelatihan

Evaluasi yang dilakukan dalam pelatihan ini meliputi:

A. Evaluasi terhadap peserta

Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui:


1. Penjajagan awal melalui pre test.
2. Penjajagan akhir melalui post test untuk mengetahui peningkatan
pengetahuan dan kompetensi peserta terhadap materi yang telah diterima.
3. ujian praktik untuk menilai pencapaian kompetensi peserta secara
keseluruhan.

B. Evaluasi terhadap pelatih


Evaluasi terhadap pelatih ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh
penilaian yang menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan
pelatih dalam menyampaikan pengetahuan dan atau ketrampilan kepada peserta,
meliputi: penguasaan materi, ketepatan waktu, sistematika penyajian, penggunaan
metode dan alat bantu pelatihan, empati, gaya dan sikap kepada peserta,
pencapaian Tujuan Pembelajaran Umum (TPU), kesempatan tanya jawab,
kemampuan menyajikan, kerapihan pakaian, dan kerjasama antar tim pengajar.

C. Evaluasi terhadap penyelenggara pelatihan

Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan. Obyek evaluasi


adalah pelaksanaan administrasi dan akademis, yang meliputi: tujuan pelatihan,
relevansi program pelatihan dengan tugas, manfaat setiap materi bagi pelaksanaan
tugas peserta di tempat kerja, manfaat pelatihan bagi peserta/instansi, hubungan
peserta dengan pelaksana pelatihan, pelayanan sekretariat terhadap peserta,
pelayanan akomodasi dan lainnya, pelayanan konsumsi, pelayanan perpustakaan,
dan pelayanan komunikasi dan informasi.

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 36


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan
BAB x
sertifikat pelatihan

Setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan ketentuan kehadiran 100% dari
keseluruhan jumlah jam pembelajaran, nilai hasil post test minimal 80, dan nilai hasil
ujian praktik minimal 80 akan mendapatkan sertifikat pelatihan dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan RI yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan oleh
panitia penyelenggara dan atau sertifikat dari penyelenggara dengan nilai Satuan
Kredit Profesi (SKP) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sesuai dengan
ketentuan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Perawat (PKB2P).
Berdasarkan Kepmenkes No.725 tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan di Bidang Kesehatan, bagi peserta yang telah menyelesaikan proses
pembelajaran selama 46 JPL @ 45 menit akan diberikan sertifikat dengan angka kredit
1 (satu).

Standar Kurikulum Pelatihan BTCLS Hal. 37


Badan PPSDM – Puslat SDM Kesehatan

You might also like