You are on page 1of 42

Pos Kesehatan Pondok

Pesantren Roudlotul Qur’an


Nurul Jannah Kuwaron
Kecamatan Gubug

Disusun oleh:
dr.Azkiyatin Nailil Muna

Pembimbing:
dr.Devi Handayani

PUSKESMAS GUBUG I
KABUPATEN GROBOGAN
2018-2019
Latar Belakang

Pesantren Roudlotul Qur’an


Depkes RI, 2007
Nurul
Kesehatan Jannah
adalah merupakan
hal yang salah
sangat penting bagisatu pesantren
kehidupan yangharus
sehingga terbesar
dijagadi
dan
wilayah kerja Puskesmas Gubug
dilindungi dari I, namun
berbagai program
ancaman upaya
penyakit kesehatan
serta masalah masyarakat
kesehatan lainnya yang
berfokus pada pos kesehatan pesantren di lingkungan pesantren belum berjalan dengan
Kemenkes RI, 2012 Masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat
maksimal
(GERMAS) guna mewujudkan Indonesia sehat .

Billah dalam Sulaiman,


Pondok pesantren merupakan institusi pendidikan tertua yang ada di Indonesia
2010

Rofiq, 2008 ➢Analisis kegiatanpondok


Kebanyakan pos kesehatan terpadu
pesantren di Pesantren
di Indonesia memiliki masalah yang begitu
Roudlotul Qur’an
klasik yaituNurul
tentangJannah (kegiatan
kesehatan santri promosi kesehatan
dan masalah terhadap penyakit
dan➢kegiatan pelatihan
Penyebab kesehatan
buruknya dasar
kualitas kepada siswa
kehidupan santripondok)
pondok pesantren di Indonesia
karena pondok pesantren memiliki perilaku yang sederhana sesuai dengan
tradisi dan sub-kultur, ditambah juga dengan fasilitas pondok pesantren yang
kurang untuk menunjang kehidupan sehari-hari termasuk juga fasilitas
kesehatannya
Rumusan masalah

• “Adakah peningkatan
pengetahuan, sikap, dan
Rumusan perilaku santri tentang kegiatan
poskestren di pondok
Masalah pesantren Roudlotul Qur’an
Nurul Jannah?”
Tujuan penelitian

•Mengetahui ↑ pengetahuan, sikap dan perilaku tentang


Tujuan kegiatan poskestren di pesantren Roudlotul Qur’an Nurul
jannah, Desa Kuwaron, Kecamatan Gubug, Kabupaten
Umum Grobogan

• Mengidentifikasi pengetahuan remaja putri tentang kegiatan


poskestren di Pondok Pesantren Putri “Nurul Jannah”.
Tujuan • Mengidentifikasi sikap penanganannya tentang kegiatan poskestren di
Pondok Pesantren Putri “Nurul Jannah”.
khusus • Menganalisis hubungan pengetahuan kegiatan poskestren di Pondok
Pesantren Putri “Nurul Jannah”.
Manfaat penelitian

Manfaat Masyarakat

• ↑ pengetahuan tentang pos kesehatan pesantren di lingkungan pesantren

Manfaat Puskesmas

• ↑ capaian jumlah poskestren yang menerapkan kegiatan poskestren di wilayah kerja


Puskesmas Gubug 1

Manfaat penulis

• Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama masa pendidikan ke dalam


masyarakat dan menambah pengetahuan serta pengalaman penulis di bidang kesehatan
masyarakat.
PENDAHULUAN
No Desa / Kelurahan Dusun RW RT
1 Kemiri 2 4 22
2 Papanrejo 2 4 19
puskesmas

3 Kunjeng 2 4 20
4
– Wilayah Kuwaron Gubug I Kabupaten
UPTD Puskesmas 4 9Grobogan35dengan luas
Profil

5 kerja 40,13
wilayah Rowosari 2
Km2 dengan ketinggian 5
rata-rata ± 1120meter diatas
6 Gubug 3 12 61
permukaan air laut yang terdiri dari 100 % daratan, yang berbatasan
7 Pranten 1 3 9
dengan
8
beberapa daerah.
Jatipecaron 4 4 13
9 Administratif,
– Secara Tambakan
UPTD Puskesmas3 Gubug I5Kabupaten 20 Grobogan
10 dalam 13 Baturagung
terbagi desa, 37 dusun, 70 RW,4 313 RT.5 29
11 Ringinkidul 2 3 10
12 Ringinharjo 3 6 24
13 Tlogomulyo 5 6 31
JUMLAH 37 70 313
Sumber : Statistik Kecamatan Gubug
PENDAHULUAN

Tahun 2017 sebanyak


puskesmas

Golongan UsiaTahun 201750.529


persentase
jiwa
(Tahun) jumlah Th. 2015
penduduk
Promkes, KIAusia Th.Gizi
10
/ KB,
2016 Th. 2017
Masyarakat,
Struktur Jumlah
penduduk
penduduk wilayah UPTD
25.447
tahun kejiwa laki-laki
atas UKS,(50,36 %)
Profil

Puskesmas
Program
Keadaan
menurut kelompok Gubug
puskesma
pendidikan 1 1
Gubug KesLing, P2M, Usia Produktif,
0 – 14 9.767 9.383 3.454
usia Hipertensi,
Tingkat pendidikanDM, ODGJ,
yang PONED,
ditamatkan
25.082
15. – 64 tertinggi jiwa perempuan
26.324 (49,64 %).26.482
Lansia, tingkat 30.129
adalahLaboratorium, Farmasi,
pendidikan
≥65 SD/MI Fisioterapi,
yaitu
2.447 Rawat
sebesar Inap
8.497 danatau
jiwa
2.901 Jejaring.
2.531
43,5
TOTAL 38.538 42.413 32.467
PENDAHULUAN
pondok

PONPES
Profil

NURUL 1 dari 196 Jl. KH. Shofwanduri, Desa Kuwaron,


JANNAH pesantren Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan

KH. Abdul Munif


Zuhri 49 santriwati, (17 orang masih usia sekolah)
PENDAHULUAN

Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan


Permenkes Nomor 1
Pos Kesehatan Pesantren
Tahun 2013

untuk mendekatkan pelayanan


kesehatan bagi warga pesantren adalah
menumbuhkembangkan pos kesehatan
pesantren atau poskestren.

Pesantren yang memiliki kesiapan,


Pelayanan promotif dan
kemampuan, serta kemauan untuk
preventif tanpa mengabaikan
mencegah dan mengatasi masalah-
aspek kuratif dan rehabilitatif
masalah kesehatan secara mandiri sesuai
dengan binaan puskesmas
dengan kemampuannya
PENDAHULUAN

•Mewujudkan kemandirian warga ponpes dan masyarakat sekitar


Tujuan dalam PHBS.
Umum

• ↑ pengetahuan warga ponpes dan masyarakat sekitarnya tentang


Kesehatan.
Tujuan • ↑ sikap dan PHBS bagi warga ponpes dan masyarakat sekitarnya.
• ↑ peran serta aktif ponpes dan warga masyarakat sekitar dalam
khusus penyelenggaraan upaya kesehatan.
• Memenuhi layanan kesehatan dasar bagi warga ponpes dan
masyarakat sekitar
PENDAHULUAN

•Memperoleh informasi, pengetahuan, dan pelayanan kesehatan dasar.


•Memperoleh bantuan secara profesional dalam pemecahan masalah kesehatan.
Warga •Mendapatkan informasi awal tentang kesehatan.
pesantren •Mewujudkan kondisi kesehatan yang lebih baik

• Mendapatkan informasi lebih awal tentang kesehatan.


• Mewujudkan aktualisasi dirinya untuk membantu warga pesantren dan masyarakat sekitarnya dalam
Kader menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di lingkungannya.
poskestren

• Mengoptimalkan fungsi puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,


pemberdayaan masyarakat, dan pelayanan kesehatan tingkat pertama.
• Memfasilitasi warga pesantren dan masyarakat sekitarnya dalam pemecahan masalah kesehatan
Puskesmas sesuai kondisi setempat.
• Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga, dan dana melalui pemberian pelayanan kesehatan terpadu
PENDAHULUAN

PREVENTIF
• Konseling kesehatan, • Pengobatan terbatas atau
penyuluhan kesehatan, pelayanan kesehatan
perlombaan di bidang • Pemeriksaan berkala, sederhana dan rujukan
kesehatan, penjaringan kesehatan kasus
pemberdayaan, olahraga santri, imunisasi,
teratur, serta fatwa kesehatan lingkungan dan
kebersihan diri, serta
pemberantasan nyamuk
dan sarangnya. KURATIF &
PROMOTIF
REHABILITATIF

Depkes RI , 2013
PENDAHULUAN

PEMILIHAN KADER dilatih khusus oleh petugas


POSKESTREN puskesmas

Fungsi

IMPLEMENTATI INSPIRATOR INOVATOR ACTIVATOR


MOTIVATOR INITIATOR
ON
PENDAHULUAN

•Informasi tentang perlunya perhatian terhadap masalah kesehatan di


pesantren.
•Kegiatan poskestren tentang upaya pencegahan.
TUGAS •Rencana kegiatan yang akan datang
•Melakukan atau mengoordinasikan kegiatan pencegahan penyakit,
melakukan penyuluhan kesehatan di pesantren, memberikan pelayanan
kesehatan sederhana, dan melakukan pencatatan kegiatan poskestren.

•Berasal dari santri pesantren.


KRITERIA •Mempunyai jiwa pelopor, pembaru, dan penggerak masyarakat.
•Bersedia bekerja secara sukarela
METODE

Jenis

•Deskriptif observasional dengan desain


penelitian cross sectional.
METODE

•Pengetahuan sikap •Poskestren (skala data


tindakan (skala data

PENELITIAN
nominal)
VARIABEL ordinal)

Variabel Variabel
Bebas Tergantung
METODE

LOKASI WAKTU
PENELITIAN PENELITIAN

Pesantren Roudlotul
Qur’an Nurul Jannah, Tanggal 11 Januari 2019
Desa Kuwaron, hingga 17 Februari
Kecamatan Gubug, 2019.
Kabupaten Grobogan,
METODE

SAMPEL, POPULASI , TEKHNIK


ETIKA PENELITIAN
SAMPLING
POPULASI: Populasi adalah seluruh santri putri(n=49)

Sebelum penelitian,
responden SAMPEL: santri putri di Pesantren Roudlotul Qur’an Nurul
menandatangani lembar Jannah yang bersedia menjadi responden. Jumlah sampel
yang diambil berdasarkan teknik random sampling adalah
persetujuan sebagai minimal 10% (n=5), → sampel 15 orang → kriteria eksklusi
responden dalam adalah santri yang menolak dan tidak kooperatif saat
penelitian ini, hal ini dilakukan pengambilan data.
dilakukan sebelum peneliti
menyerahkan kuesioner.
TEKHNIK SAMPLING: Metode sampling yang digunakan
adalah random sampling.
Analisis data

• Data terkumpul, dimasukan

Analisis dan diolah


menggunakan program SPSS
22.0 . Dan data akan
dengan

statistik dianalisis bivariat dengan uji


hipotesa wilcoxon terhadap
variabel tergantung dan
variabel bebas tertentu
METODE

1. Pengumpulan data pengetahuan, sikap, perilaku tentang pos


kesehatan pesantren (poskestren) di pesantren Roudlotul

DAN INSTRUMEN
Qur’an Nurul Jannah Jumat, 11 Januari 2019.

PENGUMPULAN
2. Instrumen berupa kuesioner terdiri dari 4 bagian
(karakteristik responden, pengetahuan, sikap dan perilaku
tindakan).
TEKHNIK

3. Caranya adalah mengisi jawaban (10 pertanyaan multiple-


choice untuk pengetahuan, 10 pertanyaan sikap dan 10
pertanyaan perilaku tindakan
4. Sebelum pengisian data, → information for consent dan
informed consent untuk kebersediaan responden mengisi
kuesioner.
METODE

•Bertujuan untuk mengetahui 3 variabel (pengetahuan,


sikap dan perilaku tindakan) → total 3 nilai
•Pengetahuan responden dengan sistem skoring ordinal
dari 10 pertanyaan (benar :1 dan salah:0).
•Sikap diukur melalui 10 pertanyaan (sikap positif:
setuju 1, tidak setuju 0)
•Perilaku negatif: setuju 0, tidak setuju 1.

DATA
PERENCANAAN, PEMILIHAN DAN
PELAKSANAAN INTERVENSI

Metode penelitian dan


TEMPAT WAKTU PELATIHAN
pelatihan
Hari/ Tanggal: Jum’at dan Minggu, 15 dan 17 Februari 2019
PELATIHAN: Remaja
(adolescent learning) →
partisipasi aktif dan Tempat : Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an Nurul Jannah
penggunaan diskusi atau Tanya Kuwaron kecamatan Gubug, Grobogan
jawab antara dokter sebagai
pemateri dengan peserta santri Waktu: Pukul 16.00-17.30 WIB
husada.
Acara: Pelatihan Santri Husada
Intervensi: Memberikan penyuluhan dan pelatihan untuk santri
PENELITIAN: menggunakan Husada terkait poskestren
Theory of Planned Behaviour
(TPB). Peserta : ± 60 orang(17 orang pengurus poskestren)
PERENCANAAN, PEMILIHAN DAN
PELAKSANAAN INTERVENSI
WAKTU ACARA PENANGGUNG JAWAB
PENANGGUNG
WAKTU ACARA Minggu, 17 Februari 2019
JAWAB
16.00-16.03 Pembukaan MC
Jum’at, 15 Februari 2019
Santriwati pondok pesantren
07.30 – 16.04-16.08 Tilawatil Qur’an Roudlotul Qur’an Nurul Jannah
Persiapan di Puskesmas -
07.45 Kuwaron Gubug
07.45 – Pengurus pondok pesantren
Perjalanan pesantren - 16.09-16.15 Sambutan Roudlotul Qur’an Nurul Jannah
08.00
Kuwaron Gubug
Tiba di pesantren dan
08.00 Dokter Internsip Materi 1 (Keputihan dan organ
persiapan acara 16.16-16.32
reproduksi)
dr.Putri Kusuma Indriyani
08.00 -
Pembukaan Dokter Internsip 16.32-16.42 Materi 2 (Diare) dr.Reiswandhika Intan P.
08.15
Dokter Internsip 16.42-16.47 Ice Breaking + Doorprice MC
08.15- Materi 3 (P3K, Luka Bakar,
Penjelasan Poskestren (dr.Azkiyatin Nailil 16.48-16.58 dr. Azkiyatin Nailil Muna
11.00 Pembidaian)
Muna)
Presentasi (P3K, Luka 16.58-17.08 Materi 4 (PHBS dan DBD) dr. Hamdiyah Rofi’ati
Bakar, Pengukuran 17.08-17.18 Post Test Dokter Internship
Tekanan Darah, Fraktur
17.18-17.28 Penyerahan Hadiah -
sertaPembidaian) dan
Pengurus pondok pesantren
tanya jawab
17.28-17.33 Do’a Roudlotul Qur’an Nurul Jannah
11.00 - Kuwaron Gubug
Penutup Dokter Internsip
11.15
17.33-17.35 Penutup MC
LATAR
BELAKANG Sikap santri
Keyakinan
dalam
PERSONAL : santri bahwa
mewujudkank
kesehatan itu
esehatan di
Sikap santri penting
pesantren
Kerangka terhadap
pentingnya
kesehatan
konsep SOSIAL :
Norma –
Umur, jenis norma penting Niat
Pemahamanm Perilaku
kelamin, sarana untuk mewujudkan
engenai menjaga
prasarana, menekankan kesehatan
kesehatan kesehatan di
pendidikan, pentingnya pesantren pesantren
agama, budaya di kesehatan
daerah asal
INFORMASI :
Pengetahuan
tentang kesehatan, Norma yang
Pertimbangan
pegalaman memotivasi
dalam
menderita sakit, untuk
mewujudkan
media massa mewujudkan
kesehatan di
mengenai kesehatan di
pesantren
kesehatan pesantren
Penentuan
Penentuan
Penyusunan dan
target
kuisioner penyusunan
penelitian
penelitian materi
dan pelatihan
pelatihan

Kerangka
pelatihan Penentuan
Pelaksanaan Pelaksanaan waktu
monev pelatihan pelaksanaan
pelatihan dan
monev

Presentasi
Penyusunan
Penulisan hasil
hasil
laporan penelitian
peneitian
dan pelatihan
PERENCANAAN, PEMILIHAN DAN
PELAKSANAAN INTERVENSI

Metode penelitian dan


TEMPAT WAKTU PELATIHAN
pelatihan
Hari/ Tanggal: Jum’at dan Minggu, 15 dan 17 Februari 2019
PELATIHAN: Remaja
(adolescent learning) →
partisipasi aktif dan Tempat : Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an Nurul Jannah
penggunaan diskusi atau Tanya Kuwaron kecamatan Gubug, Grobogan
jawab antara dokter sebagai
pemateri dengan peserta santri Waktu: Pukul 16.00-17.30 WIB
husada.
Acara: Pelatihan Santri Husada
Intervensi: Memberikan penyuluhan dan pelatihan untuk santri
PENELITIAN: menggunakan Husada terkait poskestren
Theory of Planned Behaviour
(TPB). Peserta : 50 Santri husada (17 orang pengurus poskestren)
hasil

peningkatan
Std. rata-rata nilai
N Minimum Maximum Mean Deviation pengetahuan
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic santri dari
pre test 15 60 87 7,400 1,841 7,131 nilai Pretest
post test 15 93 100 9,813 5,33 2,066 sebesar 7.400
Valid N ± 1.841
15 menjadi
(listwise)
sebesar 9.813
± 5.33 setelah
dilakukan
Postest
hasil

Unstandardized
Residual
N 15
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,84866154
Most Extreme Differences Absolute ,127
Positive ,116
Negative -,127
distribusi data
Test Statistic ,127 tidak normal
Asymp. Sig. (2-tailed) ,0200c,d sehingga
a. Test distribution is Normal. dilanjutkan
b. Calculated from data. dengan
c. Lilliefors Significance Correction. menggunakan
d. This is a lower bound of the true significance. uji wilcoxon
hasil

Mean Sum of post test - pre


N Rank Ranks test
post test - Negative Z -3,418b
0a ,00 ,00
pre test Ranks Asymp. Sig. (2-tailed) ,001
Positive a. Wilcoxon Signed Ranks Test
15b 8,00 120,00
Ranks b. Based on negative ranks.
Ties 0c
Total 15 ada perbedaan nilai pengetahuan
yang signifikan antara Pretest dan
a. post test < pre test didapatkan dari rerata santri
Postest.
b. post test > pre testhusada mengaplikasikan materi berpengaruh secara signifikan dalam
c. post test = pre test POSKESTREN tentang P3K meningkatkan pengetahuan para
mencapai angka 100% dan 93.3%.
santri.
Monitoring dan evaluasi
Benar Salah
No Pertanyaan
N % N %
Kertas merupakan salah satu contoh sampah Rata-rata
1 14 93.3 1 6.7 pengetahuan
organik
2 Ada tujuh langkah cara cuci tangan pakai sabun 15 100 0 0 santri husada
Rata-rata
mengenai
pengetahuan
3 Demam berdarah disebabkan oleh nyamuk 15 100 0 0
pengetahuan
santri husada
4 Skabies ditularkan oleh kutu 15 100 0 0
tentang penyakit
mengenai
Melakukan tindakan pembidaian pada luka menular setelah
5 14 93.3 1 6.7 pengetahuan
terbuka pelatihan
tentang P3K
6 Sikat gigi minimal 2 kali sehari 15 100 0 0 POSKESTREN
setelah
7 Narkoba dapat menyebabkan ketergantungan 15 100 0 0 mencapai angka
pelatihan
Memeriksa ketajaman mata menggunakan 100%.
POSKESTRE
8 15 100 0 0
Snellen Chart N mencapai
Penanganan luka bakar dengan menggunakan angka 86,7%
9 13 86.7 2 13.3
air dingin dan 93.3%.
KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk laki-laki
10 15 100 0 0
berwarna merah
Monitoring dan evaluasi
Setuju TidakSetuju
No Pernyataan Rata-rata
N % N %
Ketika tubuh merasa gatal maka harus lebih sering santri husada
1 15 100 0 0 memiliki sikap
menjaga kebersihan tubuh Rata-rata
Ketika muncul demam dan bintik-bintik merah ditubuh yanghusada
santri baik
15 100 0 0 tentang
2 harus segera periksa kedokter memiliki
3 Sebelum tidur kita cukup membersihkan gigi dengan penyakit
sikap yang
15 100 0 0 menular
berkumur baik tentang
4 Merokok tidak perlu dihindari di kalangan remaja 15 100 0 0 P3Ksetelah
setelah
Berani berkata tidak pada orang yang kita kenal sekalipun diberikan
diberikan
5 15 100 0 0 materi
apabila menyentuh bagian tubuh kita yang tertutup/aurat materi
6 Tidak perlu cuci tangan sebelum makan 15 100 0 0 POSKESTREN,
POSKESTRE
Membawa teman yang tertusuk paku berkarat ke rumah ditunjukkan
N,
7 15 100 0 0 dengan nilai
sakit ditunjukkan
Teman yang pingsan di posisikan kepala lebih tinggi dari rata-rata
dengan nilai
8 15 100 0 0 mencapai
kaki rata-rata
Membaca buku sebaiknya berjarak 10 cm dari buku 100%
mencapai
9 15 100 0 0
dengan posisi tidur 100%.
10 Makanan junk food baik dikonsumsi setiap hari 15 100 0 0
Monitoring dan evaluasi
Tidak
Melakukan
No Indikator Melakukan
N % N %
Ketika saya sedang menstruasi, saya akan mengganti pembalut minimal 3x sehari
1 15 100 0 0
rerata santri
Saya telah memberitahu teman sebaya bahwa mengganti celana dalam minimal
2 15 100 0 0 husada
dua kali sehari
Apabila melihat teman yang pingsan saya akan segera melakukan pembebasan mengaplikasik
3 15 100 0 0 an materi
jalan nafas
Pertolongan pertama yang akan saya lakukan kepada teman yang tersiram air
didapatkan
POSKESTREN
4 panas adalah mengoleskan pasta gigi dibagian tubuh yang terkena 13 86.7 2 13.3 dari rerata
tentang
santri husada
penyakit
5
Saya akan menjelaskan kepada teman sebaya berolahraga secara teratur membuat
14 93.3 1 6.7 mengaplikasik
menular
tubuh kita menjadi bugar an materi
Saya akan mengajak teman sebaya yang terkena scabies untuk melakukan mencapai
6 13 86.7 2 13.3 POSKESTREN
angka 86,7%.
kebersihan diri supaya tidak menular pada teman lainnya
tentang P3K
Sebagai seorang Santri Husada, saya akan menjelaskan tentang bahaya merokok
7 15 100 0 0 mencapai
dan penyalahgunaan obat kepada teman-teman
Ketika ada teman saya yang tidak mau makan sayur, saya akan mengingatkan angka 100%
8 15 100 0 0 dan 93.3%.
Jika ada teman yang membaca sambil tiduran atau diruang gelap maka saya akan
9 15 100 0 0
mengingatkan
Saya akan membakar semua hasil pengumpulan sampah pesantren Raudlatul
10 15 100 0 0
Qur’an Nurul Jannah Kuwaron
Kesimpulan & saran

Peningkatan nilai pengetahuan pada 14 santri dan 1 santri tidak mengalami


peningkatan

Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai sig sebesar 0.001 (p<0.05) → ada perbedaan
nilai pengetahuan yang signifikan antara Pretest dan Postest

Rata-rata pengetahuan santri husada mengenai pengetahuan tentang penyakit


menular adalah 100% dan P3K 86,7% - 93.3%.

Rata-rata santri husada memiliki sikap tentang penyakit menular mencapai


100% dan P3K mencapai 100%.

Dalam hal “persepsi”, sebagian sudah memiliki persepsi yang baik, didapatkan
dari rerata santri husada penyakit menular 86,7% dan P3K mencapai angka
86,7% dan 93.3%.
saran

•Keterbatasan waktu pelaksanaan, → dokter internsip mengalami


sedikit kesulitan dalam menyampaikan materi dalam pelatihan
POSKESTREN.
•Follow up yang berkelanjutan dari pihak puskesmas untuk
melihat perkembangan POSKESTREN agar tercapai kondisi

Saran
kesehatan yang maksimal bagi warga pesantren maupun
lingkungannya.
•Memberikan penyuluhan dan pelatihan lebih lanjut untuk
mengupdate pengetahuan mengenai penyakit menular dan
materi lain yang telah disampaikan dalam pelatihan
POSKESTREN.
•Bekerjasama dengan pihak terkait yang bisa memberikan
dukungan kebijakan dan pendanaan untuk membentuk pos
kesehatan pesantren yang lebih memadai
lampiran
lampiran
lampiran
lampiran
lampiran

You might also like