yang berarti obat dan Ghonis yang berarti (Ilmu atau
pengetahuan). Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari tentang sumber – sumber bahan obat alam, terutama dari tumbuh-tumbuhan dan hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami yang telah melewati berbagai uji.Farmakognosi memberikan dasar – dasar mengetahui,memahami, dan mengerti obat yang berasal dari tumbuhan dan hewan serta ruang lingkupnya dalam praktek pengobtana modern ataupun tradisional. Selain itu farmakognosi menjelaskan kegunaan obat yang berasal dari tumbuhan dan hewan serta memeriksa zat aktif yang terkandung didalamnya yang mempunyai efek biologi. Ruang lingkup farmakognnosi adalah sebagai bagian dari boarmasi,biokimi dan kimia sintes. Farmakognosi saat ini melipui pengamatan makroskopis, mikrosopis, dan organoleptis. Alam menyediakan banyak sekali tumbuhan, hewan dan mineral yang jika diolah akan mendapatkan khasiat dari bahan alam tersebut. Bahan alam tersebut jika dapat diambil, dikeringkan, diolah, diwetan dan disimpan dengan baik maka dapat diperoleh simplisia yang baik. Disinilah simplisia akan terkait dengan famakognosi. Simplisiayang diperoleh disini dapat berupa serbukatau simplisi yang sudah dirajang. Jikasimplisi tersebut melewati uji klinikyang bertujuan utuk menentukan fitofarmaka, maka simplisia tersebut dapat dikatakan obat. Sedangkan simplisia yang berbentuk seruk jika diekstraksi dengan menggunakan pelarut maka hasilnya disebut ekstrak. Apabila ekstrak yang diperoleh ini diisolasi dengan pemisahnya dengan menggunakan metode kromatografi maka hasilnya disebut isolat.jika isolat dimurnikan lalu ditentukkan sifat kemurnianya dan ditentukan sifat fisika dan siaft kimiawinya maka dihasikan zat murni. Pada abad 20 terjadi 3 peristiwa mendasar yang merupakan salah satu contoh dari ilmuwan dan masyrakat, yaitu : 1. Kesadaran tentang khasiat dan pemakaian tanamana sebagai obat. Keadaan ini didukung dengan penggunaan oabt sintesis yang diperoleh dengan pemakaian obat alam. 2. Kesdaran para produsen obat bahan alam mempang mampu mempunyai reputasi yang baik sebagai obat rakyat. 3. Perkembangan teknologi DNA dan rekayasa genetika yang memungkinkan transfer genetik material dari satu organisme ke organisme yang lain. Berdasarkan sifat tersebut makka dirumuskan 4 peran penting bahan alam bagi perkembangan obat modern, yaitu : 1. Bahan alam menyediakan bahan obat yang berpotensial misalnua : opium, alkaloida,antibiotik dsb. 2. Bahan alam sebagai senyawa induk yang dapat dimodifikasi sehingga menghasilkan senyawa dengan sifat fisika –kimia yang menguntungkan dan tidak menimbulkan efek toksik. 3. Bahan alam merupakan model sebagai obat sintesis yang punya aktifitas fisiologi. 4. Bahan alam mempunyai aktivitas yang kurang potensi
Farmakognosi merupakan bagian dari biofarmasi,
biokimia, kimia sintesis sehingga dapat dikatan rung lingkupnya luas, sehingga farmakognosi dikatakan cabang ilmu pengetahuan tentang obat. Selain itu farmakognosi juga berhubungan dengan ilmu lainya, yaitu : 1. Biologi ( botani dan zoologi) Hubungan Farmakognosi dengan Botani dan zoologi sangat erat. Hal ini disebabkan Simplisia harus mempunyai identitas botani-zoologi pasti, artinya harus diketahui dengan tepat nama latin tanaman atau hewan dari mana simplisia tersebut diperoleh.dan digunakan sebagai penetapan identitas botani-zoologi bidang farmakognosi. 2. Kimia Kimia farmasi ( organik dan anorganik ) adalah ilmu yg mempelajari kuantitatif dan kualitatif senyawa-senyawa kimia, baik golongan organik ( alifatik,aromatik,alissiklik, dan heterosiklik) dan juga anorganik yang berhubungan deng khasiat penggunaan obat. 3. Farmakologi Adalah ilmu yang mempelajari tentang khasiat obat baik itu sifat kimia, sifat fisika, kegiatan fisiologis/efeknya terhadap fungsi biokimia dan cara kerja absorbsi ( distribusi,biotransformasi), ekskresinya di tubuh serta efek toksisitasnya dalam penggunaa obat -obat an 4. Farmasetika Ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat meliputi pwngumpulan, pengenalan,pengawetan,dan pembakuan bahan obat – obatan, serta pembuatan sediaan farmasi sehingga siap dijadikan obat yang dapat diberikan kepada pasien. 5. Teknologi farmasi Ilmu yang mempelajari prosedur pembuatan sediaan farmasi di skala industri serta termasuk prinsip kerja alat produksi dan juga termasuk perawatan dan pemeliharaan alat produksi yang sesuai dengan ketetenuan cara pembuatan obat. 6. Fisika farmasi Mempelajari analisi kualitatif dan kuantitatif organik dan organik yang berhubungan dengan sifat fisiknya, misalnya spektometri masa, spektopotometri, dan kromatografi. 7. Farmasi klinik Merupakan kegiatan memonitor penggunaan obat,monitor efek samping obat (MESO),dan kegiatan konseling/informasi obat. 8. Pendidikan Tanaman Obat dapat dipekarangan merupakan usaha pelestarian plasma nutfahdan wahana pendidikan cinta lingkungan hidup. 9. Sosial Tanaman obat dapat dimanfaatkan sebagai bahan ramuan obat untuk pertolongan pertama sebelum mendapat pertolongan pertama.
Beberapa Istilah Dalam Farmakognosi
1. Simplisia adalah bahan alam yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalamai pengolahan apappun dan berupa bahan yang telah dikeringkan. 2. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel yang dikeluarkan dari selnya yang dipisahkan dari tanamanya dan belum berupa zat kimia murni. 3. Pemerian adalah uraian bentuk, bau, rasa, warna simplisa yang merupakan informasi pada pengamatan terhadap simplisia. 4. Simplisia hewani adalah simplis yang merupakan hewan utuh, sebagain hewan atau zat- zat yang berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni. 5. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman (isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya ataupun zat-zat nabati lainya yang keluar dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamanannya dan berupa zat kima murn) 6. Simplisia pelican atau mineral adalah simplisia yang berupa bahan pelican atau mineral yang belum diolah dengan cara yang sederhana dan belum berupa zat kimia murni. 7. Jamu adalah sediaan bahan alam yang khasiatnya belum dibuktikan secara ilmiah yang belum mengalami uji klinik maupun uji praklinik, namun berdasrkan khasiat empiris. Kriteria jamu antara lain aman, memenuhui syarat mutu,klaim khasiat empiris. 8. Obat herbal tersandar merupakan sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah tersandarisasi. Kriteria OHT antara lain aman,terbutkti secara ilmiah, bahan baku tersandarisasi, dan mutu memenuhui syarat di Indonesia. 9. Fitofarmaka Sediaan bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji klinik dan praklinik, dan bahan bakunya terstandarisasi.