You are on page 1of 4

Dampak Smart Farming di Kehidupan Sosial

Masyarakat Modern

Syarif Hidayatullah, Arif Pamenang


Email : Syarif.13115037@student.itera.ac.id
Email : Arif.13115014@student.itera.ac.id

Teknik Elektro, Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, 35365 INDONESIA

Presentase pengerjaan : Syarif 50%


Arif 50%

Abstrak— Smart farming adalah sebuah gagasan untuk mengoptimalkan hasil tani dengan pendekatan teknologi mesin dan informasi.
Dengan menggunakan teknologi ini petani di permudah dalam bercocok tanam, menabur benih, memberi pupuk dan menghasilkan
kualitas panen yang baik. Petani sangat diuntungkan dengan teknologi smart farming, dikarenakan sangat efisien dari segi pengolahan
lahan dan ramah lingkungan karena pada sistem ini lebih mengutamakan penggunaan pestisida alami dan teknik yang memperkecil
kerusakan akibat hama. Disisi lain smart farming juga memiliki dampak negatif yang akan dirasakan secara langsung oleh masyarakat,
berupa pengurangan sumber daya manusia di beberapa sektor pertanian yang telah digantikan oleh mesin.

Kata Kunci— Smart farming, bertani.

kompleks terutama segala sesuatu yang diperlukan oleh petani


I. PENDAHULUAN dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari sehingga

S MART FARMNG adalah sebuah pendekatan untuk


mengoptimalkan upaya petanian dalam memanfaatkan
mesin untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dalam menabur
mempermudah, mempercepat, meningkatkan ketepatan sasaran
serta mempercepat proses.
Jika petani sangat memerlukan informasi cuaca setiap saat
benih, budidaya, panen dan pengelolahan tanaman. Dengan karena dalam melakukan pengambilan keputusan terhadap
menggunakan metode pertanian no-fll atau low-fill, teknologi pemilihan bibit, budidaya, penanggulangan hama memerlukan
robot, sensor tanah, drone, dan juga Vertical Agriculture. informasi suhu dan cuaca yang akurat.
Petani di Indonesia masih mengalami berbagai masalah dalam Adapun di Indonesia sendiri smart farning penah di terapkan
pertanian. Masalah utama yang paling sering di temukan adalah oleh perusahaan CI Agriculture (Collective Intelligent
dalam hal kebutuhan terhadap bibit, budidaya, penanggulangan Agriculture ) yaitu perusahaan system management berbasis
hama, serta persoalan seputar panen dan pasca panen. Petani data (BIG DATA) yg berdiri sejak tahun 2014 dgn system
sering mengalami kesulitan dalam mencari bibit unggul, pertanian menggunkan perkiraan cuaca, sensor tanah, teknologi
Pestisida alami, akibat dari lemahnya ketersediaan, akses serta drone, dan juga citra satellite serta mempunnyai aplikasi yg
informasi yang didapat, sehingga produktivitas petani kurang bernam HARA, yaitu aplikasi yang di gunakan oleh CI
baik. Agriculture untuk memberkan informasi kepada petani.
Sedangkan petani yang memiliki modal besar lebih memilih Berdasarkan data wawancara yg di lakukan oleh CNN
cara konvensional dengan cara mengambil keuntungan jangka Indonesia ke CI Agriculture dan HARA pada tahun 2017 dan
pendek yang bisa merusak lingkungan. Sistem konvensinal 2018. Sistem Smart Farming ini sendiri pernah di uji coba di
sendiri memerlukan sumber daya manusia yang besar dengan Lampung, Sulawesi Selatan, Kupang (NTT), Situbundo dan
cara memperkerjakan buruh tani. Smart farming merupakan Bojonegoro (Jawa Timur). Ada juga teknologi Digicop yaitu
solusi dari berbagai permasalahan sistem pertanian konvensinal gadget bersistem android yang di kembangkan oleh INSTITUT
maupun petani kecil. Dengan memanfaatkan teknologi TEKNOLOGI BANDUNG (ITB) Digicop sendiri kurang lebih
informasi dalam melakukan proses pelaksanaan untuk memiliki sistem yang sama denga CI Agriculture.
mencapai target yang ditetapkan. Dalam “smart farming”
menampilkan informasi tentang peta dan data yang lebih
II. SISTEM PERTANIAN KONVENSIONAL TEKNOLOGI BANDUNG (ITB) Digicop sendiri kurang lebih
memiliki sistem yang sama denga CI Agriculture.
Smart farming menggunakan sistem yang membuat
Sistem pertanian konvensional adalah sistem pertanian yang pertumbuhan tanaman dari benih hingga panen yang
pengolahan tanahnya secara mekanik (mesin). Sistem menjadikan tanaman tertata dan tumbuh dengan baik. Pemakain
pertanian konvensional memiliki tujuan untuk meningkatkan pupuk organik dan minimnya menggunakan pestisida membuat
hasil produksi tanaman pangan dengan penambahan unsur smart farming lebih ramah lingkungan. dan berdampak baik
eksternal yang telah diikuti banyak negara baik negara maju bagi lingkungan di masa mendatang.
maupun negara sedang berkembang. Sehingga, didapatkan
produksi yang tinggi.Sistem pertanian konvensional memiliki
ciri khas monokultur.
Menggunakan bibit unggul hasil persilangan buatan yang IV. DAMPAK SOSIAL
bibitnya selalu beli dan butuh unsur hara yang tinggi. Dalam Kemampuan suatu individu dalam memproduksi bahan
sistem pertanian konvensional sudah menggunakan sistem pangan dapat terbentuknya kemandirian dan lepasnya diri dari
pengairan sistem irigasi dan menggunakan hormon tumbuh. rantai pasokan pangan yang diatur berbagai perusahaan besar.
Namun, dalam sistem pertanian konvensional menggunaan Dengan mengembangkan dan memanfaatkan hasil riset
pupuk anorganik (buatan pabrik). Didalam teknik budidaya teknologi digital untuk memberdayakan, meningkatkan daya
tanaman konvensional, pengendalian hama, gulma dan saing dan kesejahteraan petani melalui system “smart farming”
penyakit secara rutin memakai pestisida buatan. Karena, sebagai perwujudan implementasi “Nawacita” yaitu
penggunaan pestisida menjadi kunci utama dalam memberantas membangun Indonesia dari desa, pinggiran dan pedalaman.
hama, gulma dan penyakit. Sehingga menyebabkan ledakan
Industri pertanian dapat mengambil keuntungan dari
hama sekunder dan pencemaran tanah, air dan udara karena
konektifitas ini, untuk meningkatkan produksi dan mengurangi
polusi pestisida.
waste.
Sistem pertanian konvensional di Indonesia sendiri bertujuan
untuk memaksimalkan produksi dan memaksimalkan Disisi lain smart farming juga memiliki dampak negatif yang
keuntungan. Tanpa memperhatikan konsekuensi jangka akan dirasakan secara langsung oleh masyarakat, berupa
panjang dan dinamika ekologi dari sistem pertanian. pertanian pengurangan sumber daya manusia di beberapa sektor pertanian
konvensional mengakibatkan kerusakan lingkungan serta beberapa contohnya yaitu merugikan pemilik lahan
semakin menghabiskan energi dari sumber daya alam yang dikarenakan petani tidak perlu lahan yang luas untuk bertani
tidak dapat diperbarui. Harga energi semakin lama semakin dan para tengkulak juga pasti akan dirugikan dengan adanya
meningkat karena persediaan bahan bakar Fosil semakin habis. teknologi informasi, yaitu dengan mudahnya petani
Dilihat dari sisi ekonomi, keuntungan yang diperoleh dari memasarkan hasil panennya langsung ke produsen tanpa harus
pertanian konvensional semakin menurun. Sistem ini akan melewati tengkulak. Jika para pemodal tani tidak perlu lagi
mewarisi generasi mendatang dengan kerusakan dan biaya banyak menggunakan sumber daya manusia maka para buruh
lingkungan yang sangat mahal yang sulit untuk dikembalikan tani akan tersisihkan.
lagi.
Dampak positif Dampak negative
Peningkatan produksi dan Pengurangan sumber daya
III. PENERAPAN SMART FARMING memenuhi kebutuhan manusia seiring
pangan berkembangnya teknologi
Smart farming menjadi solusi bagi petani yang mengalami dalam bidang pertanian
permasalahan dalam pemasaran hasil tani, karena dengan
sistem smart farming yang memanfaatkan teknologi informasi Tidak membutuhkan lahan Beberapa sektor pekerjaan
yang bisa langsung melakukan penjualan langsung ke produsen yang luas mengalami kerugian
tanpa harus melalui tengkulak.
Adapun di Indonesia sendiri smart farning penah di terapkan Mengurangi pengunaan
oleh perusahaan CI Agriculture (Collective Intelligent pestisida (ramah
Agriculture ) yaitu perusahaan system management berbasis lingkungan)
data (BIG DATA) yg berdiri sejak tahun 2014 dgn system
pertanian menggunkan perkiraan cuaca, sensor tanah, teknologi Mempermudah
drone, dan juga citra satellite serta mempunnyai aplikasi yg pendistribusian
bernam HARA, yaitu aplikasi yang di gunakan oleh CI
Agriculture untuk memberkan informasi kepada petani.
Berdasarkan data wawancara yg di lakukan oleh CNN Tabel 1 Dampak positif dan negatif smart farming
Indonesia ke CI Agriculture dan HARA pada tahun 2017 dan
2018. Sistem Smart Farming ini sendiri pernah di uji coba di
Lampung, Sulawesi Selatan, Kupang (NTT), Situbundo dan
Bojonegoro (Jawa Timur). Ada juga teknologi Digicop yaitu
gadget bersistem android yang di kembangkan oleh INSTITUT
V. PENYEBAB TERJADINYA DAMPAK SOSIAL  Smart farming sangat berguna untuk mencukupi
kebutuhan bahan-bahan pangan karena
Karena menggunkan teknologi pertanian yang terus di presentase keberhasilan besar
muktahir seiring perkembangan zaman teknologi smart farming
bias meningkatkan hasil panen karena bisa meminimalisir  Lebih ramah lingkungan karena tidak
kerusakan pada tanaman dari gulma ataupun hama. Smart memerlukan lahan yang luas, memakai pupuk
farming yang menggunkan metode vertical agriculture organik dan menekan penggunaan pestisida
meminimalisir pembukaan lahan yang luas, karena
 Memberikan keuntungan kepada pelaku usaha
menggunkan metode vertical agriculture. Smart farming yang
menggunakan metode no-till atau low-till untuk meminimalisir tetapi memberikan kerugian pada buruh tani
erosi pada tanah juga bias berfungsi untuk meminimalisir dan pemilik lahan.
gulma, dan juga smart farming yang menggunakan metode  Dengan teknologi yang semakin maju,
vertical agriculture dapat menghilangkan penggunaan pestisida
karena proses pertanian yang semuanya di bantu oleh teknologi masyarakat modern harus terbiasa dan
dan pasti terhindar dari hama dan gulma karena pertanian di berupaya meningkatkan hasil tani dengan
lakukan di dalam ruangan. memanfaatkan teknologi yang berkembang.
Berikut solusi yang dapat diberikan .
 Pihak yang bertangung jawab adalah pemerintah
karena kebijakan pemerintah harus benar-benar REFERENSI
tepat dan menenetukan lapangan pekerjaan apa Basic format for books:
yang cocok untuk mantan buruh pertanian. [1] Floreano D, Wood RJ. Science, technology and the future of small
autonomous drones. Nature. 2015;521:460–466. [PubMed
 Melakukan pelatihan pengunaan alat/mesin kepada [2] www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2214317316301184
buruh tani [3] https://www.agclassroom.org/gan/timeline/farm_tech.htm
 Menyediakan lapangan pekerjaan baru, missal [4] https://terastani.faperta.ugm.ac.id/wp-
content/uploads/2017/07/pemasaran-pertanian
membuat lahan pertanian BUMN yang [5] https://reader.elsevier.com/reader/sd/C9BE5C0B33327B99A8683864F1
mempekerjakan buruh tani. C3007A2DFA9BE779ABBA0EF22C4125F441D251804953B4AE1500
F4200B856DA0ACF4DB
 Memberikan pendidikan pemasaran kepada petani- [6] https://id.techinasia.com/ci-agriculture-bantu-tingkatkan-produktivitas-
petani kecil dan tengkulak petani
[7] https://ristekdikti.go.id/kolom-opini/smart-farming-jalan-pintas-
memberdayakan-petani/

VI. KESIMPULAN

You might also like