You are on page 1of 15

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN TAHAP

PERKEMBANGAN ANAK USIA REMAJA PADA KELUARGA


BAPAK T DI DESA METENGGENG RT 4 RW 2 KECAMATAN
BOJONGSARI

DI SUSUN OLEH :

ZANNA RAKHUL AULIA MATARI


1411020008

KEPERAWATAN S1
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 2016
PENGKAJIAN
Dilaksanakan pada tanggal 28 oktober 2016 pukul 16.45 WIB.
I. Data umum
1. Nama kepala keluarga : Bapak T
2. Usia : 36 tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Wiraswasta /buruh
5. Alamat : RT 04 RW 02 , Desa Metenggeng,Bojongsari
6. Komposisi anggota keluarga

Ҡ Nama Umur L/P Agama Hub, Pend. Pek . Keterangan


dg
KK
1. Ibu S 36 P Islam Istri SD IRT dan Semua
tahun pengrajin anggota
bulu mata tinggal
2. An . 13 L Islam Anak SMP Pelajar serumah
R tahun kls 2
3 An .A 9 P Islam Anak SD Pelajar
tahun kls 3
4. An. A 4 P Islam Anak paud Pelajara
tahun

Genogram :
Bpk. S Bpk. M
Ibu S Ibu K

Bpk R Bpk S NY. Ny. Bpk Bpk S Bpk S Ny.


w A T S

Bpk T Ibu S

An. R An. A An. A


(remaja SD PAUD
KET :

: laki-laki

:perempuan

: garis keturunan

: garis menikah

: tinggal serumah

7. Tipe /bentuk keluarga :


Keluarga inti , terdiri dari ibu ayah dan anak.
8. suku bangsa
bpk S dari ayah bapak T berasal dari arab menikah dengan ibu S asal dari indonesia, tetapi bapak
s ayah dari bapak T sudah tidak menganut hal-hal yang berbau arab, dari tradisi,dan kebiasaan
makanan yang berasal dari sana. Orang tua dari ibu S berasal dari suku jawa suka kebiasaan
makan makanan seperti mendoan,.
9. Agama
Keluarga menganut agama islam, rumah nya lumayan dekat dengan musola tetapi An.R jarang
mengaji karna di dusunnya tidak ada yang mengajar mengaji (ustad,tpq), selalu pindah-pindah
tempat belajar mengajinya. Bapak T dan ibu S tidak pernah mengikuti pengajian ataupun tahlil di
sekitar lingkungannya.
10. Status sosial ekonomi keluarga
Saat ini penghasilan keluarga An. R, dari penghasilan bapak T sebagai buruh tidak menentu
sekitar 50.000 perhari , sedangkan ibu S bekerja sebagai pengrajin bulu mata, penghaslannya
tidak menentu karena biasanya membuat bulu mata biasaya jika ada pesanan untuk dibuat dari
pabriknya biasanya hasil membuat satu net bulu mata hanya Rp. 300 sepasang bulu mata
tergantung model yang dibuatnya, dan ibu S biasanya hanya bisa membuat 5 pak itu pun 3 hari
kadang selesai atau bertambah hari, 1 pak ada 100 pasang, bulu mata 1 pak yang buat di hargai
Rp. 30.000. sedangkan biaya kesehatan keluarga terkadang meminjam uang ke saudara atau dari
hasil tabungan.
11. Aktivitas keluarga
Keluarga An. R hampir tidak pernah rekreasi ke tempat hiburan, biasanya seminggu 2 kali
keluarga ibu S berkunjung ke rumah mertua di pekalongan, bojongsari, rekreasiyang dilakukan
saat ini hanya nonton tv dan kumpul dengan saudara yang dekat di sekitar rumah atau ke rumah
ibunya ibu S.
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

12. Tahap perkembangan keluarga saat ini :


Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia remaja,dari ketiga anak
bapak T yang An. A dan An.AH masih belum bisa mandiri. An R masih belajar mandiri, An. R
sudah bisa membantu ibunya seperti mencuci piring, menyapu dan terkadang memasak, dan
jarang main sepulang sekolah hanya di rumah menonton tv,dan tidak pernah belajar, belajar
hanya jika ada ulangan/ujian saja . ibu S sudah menjalankan tugas perkembangan saat ini yaitu
memandirikan An. R, dan melarang An. R untuk keluar malam karna ibu S takut dan khawatir
sekali jika anaknya mengikuti pergaulan bebas seperti merokok di usia remaja, minum-minuman
yang dilarang dan obat-obat yang memabukkan. Ibu S megatakan Jika An R main di luar terlalu
lama ibu R mencari anaknya dan terkadang memarahi An. R,karna takut anaknya sperti yang di
khawatirkan ibu S.
13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Keluarga (bpk T dan Ibu S ) kadang-kadang belum dapat sepenuhnya memmandirikan anaknya.
Anak kedua pun masih belum mandiri setiap hari main diluar sampai lupa makan hanya jajan
yang dimakannya dan pulang rumah sampe sore dan anak terakhir nya susah makan, makanan
yang dia sukai ayam,sosis,susah jika makan nasi dan makanan lainnya.
14. Riwayat keluarga inti :
Bpk T dan ibu S menikah karena saling mencintai, menikah pada tahun 2002,sudah 14 tahun
tiggal bersama, sekarang ini bapak T sering batuk setiap subuh sekitar jam 4, batuk kering tidak
berdahak, bapak T saat berumur 12 tahun pernah mengalami lemah jantung sampai tidak bisa
jalan, bapak T sudah merokok saat usia kelas 1SD, tapi sekarang bapak T sudah mengurangi
mengonsumsi rokok seperti 1 hari 1 batang saja, dan bapak T juga sulit tidur bahkan sering
pernah 2 hari 2 malam tidak tidur, minggu ini sering begadang tidurnya jam 4 pagi, memang dari
kecil bapak T mengalami insomnia, walaupun saat capek sekalipun.
15. Riwayat keluarga sebelumnya :
Bapak T adalah anak kedua dari 5 bersaudara,orang tua bapak sehat tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit,sedangkan ibu S anak ketiga dari 5 bersaudara keluarga dari pihak ibu tidak ada
yang mempunyai penyakit keturunan lainnya,anak anak dari keluarga bapak T tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit lainnya.

III. Lingkungan

16. Karakteristik Rumah


rumah milik sendiri ukuran 10x 8 meter menghadap ke arah barat, jenis rumah permanen, lantai
rumah plester di lekatkan tikar lantai,ruang tamu berantakan, kamar hanya 1 jendela 1 ,kamar nya
gelap kurang ventilasi dan dapur berdekatan dengan ruang tv dan kamar mandi dan kurang
ventilasi cahaya ruangan. Kamar mandi agak pengap dan gelap kurang rapi dan berantakan tidak
ada jendela, dapur kecil memakai kompor gas , tidak ada jendela, ventilasi kurang. Sumber air
sanyo kualitas air tidak berbau dan tiak berwarna dan jernih. Berdasarkan observasi penilaian
rumah sehat mendapatkan skore
Denah rumah :

10 m

Ruang tv ruang kmr mndi


8m Dapur

Kamar ruang tamu

Pintu halaman/teras

B T

17. Karakteristik tetangga dan komunitas :


Jarak rumah bpk T berdekatan dengan saudara dan mertua, hubungan tetangga kurang akrab,
hanya akrab dengan saudaranya sendiri saja, ibu S jarang bergaul dengan ibu-ibu sekitar, hanya
berkunjung ke rmah mertua dan saudara saja. Terliht sat pengkajian orang tua sedang pergi ke
rumah mertua yang ada di pekalongan bojongsari dan akhirnya menunggu sampe pulang, An. R
juga jarang mengikuti ekstrakuler sekolah,jarang main hanya di rumah saja sehabis pulang
sekolah, dan tidak mengaji di sekitar desa karena tidak ada ustad yg mau mengajar.
18. Mobilitas geografi keluarga :
Keluarga bapak T dan ibu S sudah lama tinggal didesa metenggeng sejak kecil, awal pernikahan
tinggal di rumah mertua, dan sudah bangun rumah sendiri sejak 4 tahun yang lalu.
19. Perkumpulan keluarga dan interaksi :
Keluarga bapak T biasanya sering berkunjung ke rumah orang tua maupun saudara biasanya di
mertua ibu S berkunjung seminggu 2kali,di rumah mertua bpk T setiap hari karna jarak rumah
berdekatan. Dan saat hari-hari besar hanya saling berkunjung, bapak T tidak ikut kegiatan seperti
tahlil dan ibu S juga tidak ikut kegiatan ibu-ibu seperti pengajian,ataupun arisan di wilayahnya.
20. Sistem pendukung keluarga :
Anak yang pertama sudah bisa membantu pekerjaan rumah seperti memasak, menyapu, mencuci
piring, ibu nya yang bekerja membuat bulu mata. Ibu sering menekankan kepada An.R untuk
tidak mengikuti pergaulan anak jaman sekarang seperti merokok.
IV. struktur keluarga

21. Pola dan proses komunikasi :


Komunikasi ibu S dan anak-anaknya atau keluarga lain dan saudara cukup baik dan terbuka
secara humoris, bapak T lebih banyak diam, terkadang antara bapk T dan ibu S sering
berbeda pendapat, ibu S mlah sering yang langsung emosi dan mengomeli, dan respon
bapak S juga sama, akhir-akhir ini sering bertengkar , cara mengatasi nya ibu S
mendiamkan suaminya biasanya sekitar 2 harian tapi nanti berkomunikasi baik lagi, tidak
pernah mengalami kdrt. Ibu S sering melontarkan kata-katan yang tanpa di sadari apabila
dia sedang kesal daan marah pada bapak T dan setelah itu di diem’in. Selama pertengkaran
belum pernah sampe memakai tangan atau memukul.
22. Struktur kekuatan :
Apabila ada permasalahan dalam keluarga, biasanya ibu S mencurhatkan dengan saudara
atau adiknya , dan kadang ibunya diam-diam an pada bapak T selama 2 hari an, terkadang
masalah belum terselesaikan hanya di lupakan saja.
23. Struktur peran :
Bapak T sebagai kepala keluarga mencari nafkah sebagai buruh serabutan, dan ibu S juga
ikut membantu mencari nafkah sebagai pengrajin bulu mata dan ibu rumah tangga, dan An.
R sebagai anak pertama yang sudah mulai dewasa ikut membantu pekerjaan rumah seperti
menyapu,memasak,mencuci piring.
24. Nilai-nilai dan norma-norma bu
Nilai – nilai yang dianut keluarga sesuai dengan nilai atau masyarakat dimana keluarga
tersebut tinggal ibu S dan bapak T selalu memberikan contoh dan menambahkan nilai nilai
kepada anaknya untuk hidup bermasyarakat ,bapak T dan ibu S selalu mengingatkan
kepada anak – anaknya unntuk selalu menghargai dan menghormati orang yang lebih tua
atau orang lain di manapun anaknya berada dan penurut.
V. fungsi-fungsi keluarga
25. Fungsi afektif
Semua angggota keluarga anak saling menyayangi dan menghargai ibu S dan bapak
T . ibu S sring memberikan nasehat yang positif kepada anak-ankanya dan bapak T untuk
menjaga kesehatannya.
26. Fungsi sosialisasi :
Semua anggota keluarga dapat bersosialisasi dengan baik dalam lingkungan rumah, tetapi
di masyarakat keluarga kurang mengikuti kegiatan masyarakat seperti pengajian,tahlil, dan
jarang mengikuti kegiatan masyarakat.
27. Fungsi perawatan kesehatan :
Bapak T pernah mempunyai riwayat penyakit lemah jantung sampai tidak bisa berjalan saat
berusia 12 tahun, bapak T sudah merokok saat berusia kelas 1 SD, bapak T sekarang ini
sering mengalami batuk setiap pagi sekitar jam 4, batuk tidak bedahak, bapak T sekarag ini
mengurangi konsumsi kopi dan rokok hanya 1 batang sehari. Bapak T sering tidak bisa
tidur bahkan 2 hari 2 malam pernah tidak tidur, bapak T mengalami insomnia memang
sejak dari kecil, akhir-akhir ini bapak T sering begadang dan tidur jam 4 pagi terus.
Bapak T hanya minum obat warung jika mengatasi batuknya dan menelan makanan yang
masih hangat batuk akan berkurang. Sedangkan anak yang terakhir susah makan, dia
makan jika ada makanan yang dia sukai seperti ayam dan sosis,buah. jarang makan
nasi,sayuran,telur. An. R masih pilek sejak seminggu yang lalu, batuk kering dan keluar
serumen cair di teliganya berat badannya 13 kg. Biasanya jika ada anggota keluarga yang
sakit langsung pergi ke bidan ke desa lain.
VI. Koping Keluarga
28. stressor keluarga jangka pendek :
ibu S sering mengalami stress menghadapi bapak T yang sering tidur pagi, karna ibu S tau
itu tidak baik bagi kesehatannya. Ibu S dengan cara mengatasi masalah dengan cara
berdiam diri bisa sampe 2 hari mendiamkan suami. Ibu S akan mengomeli dan langsung di
ungkapkan rasa kesalnya, dan menenangkan diri dengan pergi ke rumah saudara atau ke
orang tuanya.
29. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Ibu S kesal jika bapak S tidak sependapat dengannya karena bapak T begadang terus , ibu
S dengan menghadapinya dengan cara diam jika omelannya sudah tidak di terima oleh
bapaknya.
30. Strategi koping yang di gunakan :
Jika ada masalah ibu S cenderung marah-marah dan mengomeli bpk T semua yang
dirasakan di luapkan dengan perkataannya tanpa disadari, bapak T biasanya malah
berespon sama seperti ibu S sama-sama keras, mereka cenderung diamh selama beberapa
hari untuk meyelesaikan masalahnya.
31. Strategi adaptasi lingkungan
Bapak T dalam menghadapi masalah dengan cara mendiamkannya atau pergi ke rumah
saudara atau teman seburuh.
32. Pemeriksaan Fisik

No Aspek yg diperiksa Bpk T Ibu S An R An A An.AH


1. Tekanan darah 130/100 mmHg 120/90 mmHg 110/80
Nadi 72 x/ menit 68 x/menit mmHg 66x/mnt 68
Respirasi rate 22 x/menit 20 x/menit 67x/mnt 21x/mnt x/mnt
BB 60 kg 65 kg 21 x/mnt 20 kg 20x/mnt
TB 50 kg 120 cm 13 kg
167 cm 95 cm

2. Kepala dan leher Bersih, rambut Bersih Bersih Bersih bersih


 Rambut & keriting tidak
kulit kepala rontok
 Mata
konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis Tidak Tidak Tidak
Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik anemis anemis anemis,t
Fungsi Dapat membaca Dapat membaca Tidak Tidak idak
penglihatan buku dengan buku dengan ikterik ikterik ikterik.
jelas jelas Dapat Dapat
membaca membac
buku a buku
dengan dengan
jelas jelas

 Hidung Simetris, bersih Simetris, bersih Simetris, Simetris Simetri


Fungsi Dapat Dapat bersih , bersih bersih,
penciuman membedakan membedakan Dapat Dapat pilek
bau minyak bau minyak membedak membed
kayu putih kayu putih an bau akan
dengan kopi dengan kopi bau
 Telinga + Bersih,dpt Bersih,dpt Bersih,dpt Bersih,d Keluar
fungsi menjawab mendengar detik mendengar pt serumen
 pendengaran pertanyaan yg jam detik jam menden cair
diajukan dan dpt gar detik keruh.
mendengar detik jam
jam
 Mulut dan gigi Simetris,ada Simetris,tidak Simetris,tid Simetris Ada
Otot –otot carises gigi ,gigi ada carises gigi ak ada ,ada caries
muka + mulut sudah ada yg ,gigi sudah ada carises gigi carises sedikit,
tanggal yg tanggal ,gigi belum gigi kurang
ada yang ,gigi bersih
tanggal belum
ada
yang
tanggal
 Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak Tidak
pembesaran pembesaran pembesaran ada ada
kelenjar kelenjar kelenjar pembesa pemben
ran gkakan
kelenjar kelenjar
3. Dada Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi Tidak
vesikuler S¹&S₂ vesikuler S¹&S₂ vesikuler nafas ada
terdengar terdengar S¹&S₂ vesikule suara
jelas,tidak ada jelas,tidak ada terdengar r S¹&S₂ afas
suara nafas suara nafas jelas,tidak terdenga tambahn
tmbahan tmbahan ada suara r
nafas jelas,tid
tmbahan ak ada
suara
nafas
tmbahan
4. Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak Tidak
distensi BU distensi BU distensi BU ada ada
distensi distensi
BU abdome
n

5. Ektremitas 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
 Kekuatan otot 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
 Pergerakan Bebas Bebas Bebas bebas bebas
sendi
 Sensori
6. Genetalia Bab 1 x/hr Bab 1 x/hr Bab 1 x/hr Bab 1 Bab
BAB + BAK Bak 3-4 x/hr ( Bak Bak x/hr kurang
lancar) 3x/hr(lancar) 3x/hr(lanca Bak lancar
r) 3x/hr(la Bab 2
ncar) kali
sehari
VII. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga :
Keluarga berharap asuhan keperawatan dilakukan terus secara teratur,sehingga bisa bertanya apabila
mempunyai maslah kesehatan yg dihadapi dan tentang cara merawtnya.
ANALISA DATA

DATA ( DS/DO ) Problem

Data subyektif : Domain 9 : koping/toleransi stress


 Anak R mengatakan dilarang main Kelas 2 : respon koping
keluar saat malam hari, tidak boleh 00210 Gangguan penyesuaian individu
main terlalu lama,dan tidak boleh Adalah penurunan kemampuan
bermain bola. untukmendukung pola respon yang positif
 Anak R lebih sering di rumah terhadap situasi yang berbahaya atau
sehabis pulang kerumah malas krisis.
bermain.
hal : 367
 Anak R menyatakan cukup di
perhatikan oleh kedua orang tuanya ,
Tetapi merasa agak terkekang jika Sumber : NANDA international . Nursing
keluar malam dan main terlalu lama diagnoses, definitions and classification
 Anak R mengatakan tidak minat 2015-2017
mengikuti ekstrakulikuler di
sekolahnya dan jarang mengaji.
Data Objetif :
 An. R terlihat malu saat pengkajian
dilaksanakan.
 An.R terlihat diam dan kurang
bercakap banyak .
 An. R terlihat tidak main, hanya
menonton tv di rumah saat pulang
sekolah menjaga rumah.

Data subjektif :
 Ibu S mengatakan takut bila anaknya Domain 9 :koping/toleransi stress
keluar malam nanti merokok,dan Kelas 2 : respon koping
mabuk-mabukan sperti anak jaman 00171 ketidakmampuan koping keluarga
sekarang. Hal 353
 Ibu S mengatakan jika anaknya
keluar rumah terlalu lama,pasti ibu
 akan mencari nya dan mengomeli
Sumber : NANDA international . Nursing
An. R
diagnoses, definitions and classification
 Ibu S mengatakan cemas jika
anaknya ikut dalam bergaul yang 2015-2017
tidak baik
 An.R mengatakan merasa agak di
kekang dalam bergaul tapi baginya
tidak masalah
Data objektif :
 Ibu S terlihat takut jika anaknya
begaul yang tidak baik seperti
merokok,mabuk-mabukan, oplosan.
 An. R terlihat inngin merasa bebas
tanpa di kekang.
 An R terlihat penurut sekali..
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perumusan masalah

a. Gangguan penyesuaian individu


b. ketidakmampuan koping keluarga

2. Skoring prioritas :

a. Ketidakmampuan koping keluarga

No Kriteria Skor Pembenaran

1. 礂‫ݴ‬橋挀ᘀ Ĥ␗䤁Ŧalah aktual 3/3x 1=1 An. R mengeluh agak


merasa terkekang bahwa
sering dilarang main,dan
bergaul dengan teman-teman
sama ibu S.

2. Kemungkinan masalah dapat 2/2x2=2 An.R mempunyai keinginan


diubah mudah. bermain secara bebas
dengan teman-temannya
tetapi daripada di omelin
oleh ibunya, An.R lebih
memilih berdiam di rumah
saja dan ibu S terlalu
mengkhawatirkan anaknya.
3. Potensi masalah untuk dicegah 3/3x1=3/3 Masalah yang sudah lanjut
tinggi belum terjadi dan dapat
dicegah dengan ibu S terus
melarang anaknya keluar
malam dan melarang
anaknya pergi di luar terlalu
lama.

4. Menonjolnya masalah, ada 1/2x1=1/2 Keluarga mengatakan An.R


masalah tetapi tidak perlu penurut dan diam sekarang-
segera di tangani. sekarang ini.

Total skor

b. Gangguan penyesuaian individu

No Kriteria Skor Pembenaran


1. Sifat masalah Aktual 3/3 x 1 = 1 Dampak dari
pengekangan orang tua
kepada An.R, Anak R
lebih sering di rumah
sehabis pulang kerumah
malas bermain,dan tidak
minat ikut aktivitas
akademik
(ekstrakulikuler)

2. Kemungkinan masalah dapat 0/2 x 2 = 0 An. R mempunyai


diubah tidak dapat keinginan kebebasan
dalam bermain ,tetapi
dengan kehawatiran
orang tua yang
menyebabkan an R di
rumah saja,jarang
bermain dengan
temannya

3. Potensi masalah untuk dicegah 1/3 x 1= Masalah yang lebih lanjut


rendah belum terjadi dan tidak
dapat di cegah dengan
meminta kebebasan
bermain pada ibu S.

4. Menonjolnya masalah, ada 1/2 x 1 = 0 Apabila ada teman yang


masalah tetapi tidak perlu segera mengajak untuk bermain
di tangani. atau bermain bola, Anak
R terkadang menolak
karena merasa takut di
marain ibunya.

Total skor

Urutan prioritas diagnosa keperawatan/masalah adalah :


1. Ketidakmampuan koping keluarga
2. Gangguan penyesuaian individu.

No DX TUK/TUM NOC NIC

1 Ketidakmampuan TUM: 1. Keluarga mampu 1.keluarga mampu


koping keluarga mengenal mengenal
Keluarga mampu
melakukan koping Level 1 : Level 1
keluarga yang lebih
Domain IV: health Domain 3 : behavioral-
baik.
knowledge & behavior- cont’d
cont Level 2 :

TUK 1 : Level 2 Kelas S : patient


education.
Setelah dilakukan Kelas S : health knowledge
intervensi Level 3
(18260 knowledge :
keperawatan,
parenting : tingkat Kelas 3 : intervensi
keluarga mampu
pemahaman menyampaikan
mengenal tentang : (5562) parent education
tentang penyediaan
: adolescent z. Adalah
 perubahan pada pengasuhan dan lingkungan
membantu orang tua
remaja. yang konstruksif untuk
untuk memahami dan
 Cara mendidik anak dari usia 1 tahun
membantu anak-anak
anak usia sampai 17 tahun.
remaja mereka.
remaja yang
- minta orang tua untuk
tepat.
mendiskusikan
 Apa yang harus
bagaimana karakteristik
dilakukan anak
anak remajanya.
ketika
memasuki usia -diskusikan hubungan
remaja orangtua dan anak
remajanya
terdahulu.dari saat
kecil-sampai usia
sekarang.

-beri pendidikan
kesehatan pada orang
tua An.R tentang
perubahan pada remaja.

TUK 2 : Keluarga mampu Keluarga mampu


memutuskan ; memutuskan :
Setelah dilakukan
satu kali kunjungan, Level 1 Level 1 ;
keluarga dapat
Domain VI: familiy health. Domain 3 : behavioral-
mengambil Level 2 : cont’d
keputusan atau
Kelas X : Family well-being Level 2 :
mengatasi masalah
untuk tidak terlalu (2600) : family coping : Kelas R: Coping

khawatir dan beberapa hal untuk assistance

berpikir negatif mengelola stress yang


Level 3:intervensi
kepada An.R sumbernya dari beban
keluarga. (5230) coping
enhancement.: adalah
- manajemen masalah
pengulangan proyeksi
keluarga
evaluasi diri positif
berdasarkan pola diri
pelindung yang
membela terhadap
ancaman yang
dirasakan mendasari
untuk diri-hal positif.

TUK 3: Keluarga mampu merawat Keluarga mampu


merawat
Setelah dilakukan Level 1
kunjungan ke dua Level 1
Domain 3: Psychosocial
keluarga dapat
Health Domain 3 : behavioral-
menunjukkan
cont’d
perilaku yang dapat Level 2

membuat anaknya Level 2


Kelas M : Psychological
lebih bisa well-being Kelas R : Coping
melakukan hal-hal
yang harus di Level 3 Outcomes : assistance.
lakukan saat
(1209) Motivation Level 3
memasuki usia
remaja tetapi Intervensi :

terkontrol (5270) Emotional


pengawasan orang support
tua.
Level 3 Intervention :

- anjurkan keluarga
untuk dapat
memotivasikan anaknya
mengenai belajarnya.

- anjurkan keluarga
untuk beri dukungan
kepada
anaknya.onseling

TUK 4: Keluarga mampu Keluarga mampu


melakukan melakukan
Setelah dilakukan
dua kali kunjungan Level 1 Level 1
keluarga mampu
Domain 4 : Health Domain 1 :
menunjukan menu
knowledge & behavior Psychological Basic
makanan sesuai
kebutuhan nutrisi Level 2 Level 2

Kelas Q: Health behavior Kelas D: Nutrition


Support
Level 3 Outcomes :
Level 3 Interventions :
(1602) Health promotion
behavior (5614)
Teaching:prescibed
diets
TUK 5: Keluarga mampu Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas memanfaatkan fasilitas
Setelah dilakukan
kesehatan kesehatan
tiga kali kunjungan,
keluarga dapat Level 1 Level 1
memenuhi
Domain IV: Health Domain 1:
kebutuhan nutrisi
knowledge & behavior Psychological Basic

Level 2 Level 2

Kelas Q: Health behavior Kelas D : Nutrition


support
Level 3 Outcomes :
Level 3 Interventions:
(1626) Weght gain behavior
(1100) Nutrition
management

You might also like