Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Jahe juga lazim digunakan sebagai herba obat dan bahan bumbu makanan.
Jahe mengandung komponen senyawa yang bertanggungjawab atas sensasi panas
dan juga aroma khas saat rimpangnya dimemarkan. Jahe tak hanya berfungsi
sebagai bumbu dan bahan obat, di beberapa wilayah tertentu, jahe bahkan
digunakan sebagai pestisida organik yang ampuh mengusir hama. Jahe memang
memiliki beragam khasiat, sebagai tanaman obat, jahe berfungsi untuk karminatif
(peluruh kentut), anti-muntah, pereda masuk angin, melebarkan pembuluh darah,
anti-rematik dan masih banyak lagi lainnya. Mencermati beragam manfaat jahe
ini, sangat wajar jika komoditi yang satu ini dijadikan salah satu tanaman utama
petani.
1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan adalah sebagi berikut :
1. Untuk menjadi petunjuk teknis bagi pelak utama dan keluarganya dalam
melakukan budidaya jahe.
2. Untuk dapat merubah produksi jahe menjadi lebih optimal kwalitas dan
kwantitasnya dan dpat merubah pendapatan pelaku uatama dan keluarganya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tanaman jahe membutuhkan curah hujan relatif tinggi, yaitu antara 2.500-
4.000 mm/tahun. Pada umur 2,5 sampai 7 bulan atau lebih tanaman jahe
memerlukan intensitas cahaya matahari 70 - 100%. Dengan kata lain penanaman
jahe sebaiknya dilakukan di tempat terbuka sehingga mendapat sinar matahari
sepanjang hari. Suhu udara optimum budidaya tanaman jahe antara 20-35 oC.
Tanaman jahe paling cocok ditanam pada tanah subur, gembur dan banyak
mengandung humus. Tekstur tanah yang baik adalah lempung berpasir, liat
berpasir dan tanah laterik. Tanaman jahe dapat tumbuh pada keasaman tanah (pH)
sekitar 4,3-7,4. Tetapi keasaman tanah (pH) optimum untuk jahe gajah adalah 6,8-
7,0. Jahe tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian 0 - 2.000
m dpl. Di Indonesia pada umumnya ditanam pada ketinggian 200 - 600 m dpl.
2.2 Pembibitan
3
B. Teknik Penyemaian Bibit
Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman seragam, bibit jangan
langsung ditanam sebaiknya terlebih dahulu dikecambahkan. Penyemaian
bibit dapat dilakukan dengan peti kayu atau ditaruh di atas bedengan.
4
memudahkan serangan patogen, karena kelembaban tanah bisa dijaga dengan
membuat pari-parit. Pemupukan dasar diberikan bersamaan dengan pembuatan
bedengan menggunakan pupuk kandang yang sudah difermentasi sebanyak 40
ton/ha dan NPK 15-15-15 sebanyak 1,5 ton/ha. Akan lebih baik bila ditambahkan
dengan agensia hayati seperti Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. untuk
mencegah serangan bakteri maupun cendawan patogen. Pemberian humat dan
fulvat akan berfungsi sebagai pembenah tanah, sehingga serapan unsur hara oleh
tanaman jahe bisa optimal.
5
Ada juga yang ditumpangsarikan dengan palawija, seperti jagung, kacang tanah
dan beberapa kacang-kacangan lainnya.
Untuk menghindari pertumbuhan jahe yang jelek, karena kondisi air tanah
yang buruk, maka sebaiknya tanah diolah menjadi bedengan-bedengan.
Selanjutnya buat lubang-lubang kecil atau alur sedalam 3-7,5 cm untuk
menanam bibit.
Cara Penanaman
Pembubunan
Tanaman jahe memerlukan tanah yang peredaran udara dan air dapat
berjalan dengan baik, maka tanah harus digemburkan. Disamping itu tujuan
pembubunan untuk menimbun rimpang jahe yang kadang-kadang muncul ke atas
permukaan tanah. Apabila tanaman jahe masih muda, cukup tanah dicangkul tipis
di sekeliling rumpun dengan jarak kurang lebih 30 cm. Pertama kali dilakukan
pembumbunan pada waktu tanaman jahe berbentuk rumpun yang terdiri atas 3-5
anakan, umumnya pembubunan dilakukan 2-3 kali selama umur tanaman jahe.
Namun tergantung kepada kondisi tanah dan banyaknya hujan.
6
Pemupukan Susulan
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan adalah sebagai berikut :
1. Tanaman jahe adlah tanaman yang memiki komersil tinggi dan dalam
melakukan bididayanya tidak emerlukan perlakuan khusus dan biaya tidak
banyak.
2. Prospek pemasaran jahe sangat baik akrena jehe merupakan kebutuhan sehari-
hari baik rumah tangga, pembuatan jame dan komestik danlai-lainnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://zikrapertanian.blogspot.com/2016/10/budidaya-jahe.html