You are on page 1of 5

Departemen Keperawatan Gerontik

PRE DAN POST CONFERENCE


PADA Ny. “R” DENGAN DIAGNOSA DEMENSIA DI ASRAMA 1
BALAI REHABILITASI SOSIAL LANJUT USIA GAU MABAJI

Oleh:

NURFADILA, S.Kep
70900118019

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI

(...........................................) (...........................................)

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XIV


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2019

1
Pre dan post conference dilakukan pada hari selasa, tanggal 16 april 2019

dengan preceptor lahan : Eka Keswara Putra, S.Kep, dengan melaporkan :

1. Identifikasi pasien :

a. Nama pasien : Ny. “R”

b. Umur : 86 tahun

c. Status : belum menikah

d. Kasus : demensia

2. Masalah yang muncul : pasien mengalami penurunan kognitif, pasien

mengalami disorientasi tempat dan waktu, motivasi/minat dalam

perawatan diri pasien dalam hal ini adalah mandi dan ganti pakaian

kurang. Penampilan pasien tampak tidak rapi. Pasien mengalami gangguan

pendengaran sehingga pasien selalu salah dalam mempersepsikan sesuatu

yang mengakibatkan pasien selalu diam dan melamun.

3. Diagnosis Keperawatan yang diangkat :

a. Gangguan komunikasi verbal b/d gangguan pendengaran

b. Konfusi akut b/d usia > 60 tahun

c. Deficit perawatan diri b/d motivasi/minat perawatan diri kurang

4. Intervensi yang akan dilakukan :

a. Promosi komunikasi : defisit pendengaran

1. Observasi

a. Periksa kemampuan pendengaran

b. Monitor akumulasi serumen berlebihan

c. Identifikasi metode komunikasi yang disukai pasien (mis.lisan,

tulisan, gerakan bibir, bahasa isyarat)

2. Terapeutik

a. Gunakan bahasa sederhana

2
b. Gunakan bahasa isyarat, jika perlu

c. Verifikasi apa yang dikatakan atau ditulis pasien

d. Pertahankan kontak mata selama berkomunikasi

e. Hindari merokok, mengunyah, makanan, atau permen karet, dan

menutup mulut saat berbicara

f. Hindari kebisingan saat berkomunikasi

g. Hindari berkomunikasi lebih dari 1 meter dari pasien

h. Pertahankan kebersihan telinga

3. Edukasi

a. Anjurkan menyampaikan pesan dengan isyarat

b. Ajarkan cara membersihkan serumen dengan tepat

b. Manajemen Delirium

1. Observasi

a. Identifikasi faktor risiko delirium (mis. usia >75 tahun, disfungsi

kognitif, gangguan penglihatan,/pendengaran, penurunan

kemampuan fungsional, infeksi hipo/hipertermia, hipoksia,

malnutrisi, efek obat, toksin, gangguan tidur, stres)

b. Identifikasi tipe delirium (mis. hipoaktif, hiperaktif, campuran)

c. Monitor status neurologis dan tingkat delirium

2. Terapeutik

a. Berikan pencahayaan yang baik

b. Sediakan jam dan kalender yang mudah terbaca

c. Hindari stimulus sensorik berlebihan (mis. televisi,

pengumuman interkom)

d. Hindari memvalidasi mispersepsi atau interpretasi realita yang

tidak akurat (mis. halusinasi, waham)

3
e. Nyatakan persepsi dengan cara yang tenang, menyakinkan dan

tidak argumentif

f. Lakukan reorientasi

g. Sediakan lingkungan fisik dan rutinitas harian yang konsisten

h. Gunakan isyarat lingkungan untuk stimlasi memori, reorientasi

dan meningkatkan perilaku yang sesuai (mis. tanda, gambar,

jam, kalender, dan kode warna pada lingkungan)

i. Berikan informasi baru secara perlahan, sedikit demi sedikit

diulang-ulang

3. Edukasi

a. Anjurkan penggunaan alat bantu sensorik (mis. kacamata, alat

bantu dengar, dan gigi palsu)

4. Kolaborasi

a. Kolaborasi pemberian obat ansietas atau agitasi

c. Dukungan perawatan diri

1. Observasi

a. Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia

b. Monitor tingkat kemandirian

2. Terapeutik

a. Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis. suasana hangat,

rileks, dan makan)

b. Siapkan keperluan pribadi (parfum, sikat gigi dan sabum mandi)

c. Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri

d. Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan

perawatan diri

e. Jadwalkan rutinitas perawatan diri

4
3. Edukasi

a. Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai

kemampuan

Sebagai kesimpulan pertemuan : preceptor memberikan arahan tentang konsep

lansia. Anggap pasien kita sebagai lansia kita dirumah karena kita semua akan

memiliki 3 hal :

1. Kita memiliki lansia atau calon lansia dirumah

2. Kita memiliki orang tua yang merupakan calon lansia

3. Kita akan menjadi lansia

You might also like