You are on page 1of 25

ASTHMA

KONSEP MEDIS
I. PENGERTIAN
Asma adalah penyakit yang disebabkan oleh peningkatan respon dari trachea
dan bronkus terhadap bermacam –macam stimuli yang ditandai dengan penyempitan
bronkus atau bronkhiolus dan sekresi yang berlebih – lebihan dari kelenjar – kelenjar
di mukosa bronchus

II. ETIOLOGI
1. Faktor Ekstrinsik
Asma yang timbul karena reaksi hipersensitivitas yang disebabkan oleh
adanya IgE yang bereaksi terhadap antigen yang terdapat di udara (antigen –
inhalasi ), seperti debu rumah, serbuk – serbuk dan bulu binatang
2. Faktor Intrinsik
 Infeksi :
- virus yang menyebabkan ialah para influenza virus, respiratory syncytial virus
(RSV)
- bakteri, misalnya pertusis dan streptokokkus
- jamur, misalnya aspergillus
 cuaca :
perubahan tekanan udara, suhu udara, angin dan kelembaban dihubungkan
dengan percepatan
 iritan bahan kimia, minyak wangi, asap rokok, polutan udara
 emosional : takut, cemas dan tegang
 aktifitas yang berlebihan, misalnya berlari

III. PATOLOGI
Asma ialah penyakit paru dengan cirri khas yakni saluran napas sangat mudah
bereaksi terhadap barbagai ransangan atau pencetus dengan manifestasi berupa
serangan asma. Kelainan yang didapatkan adalah:
1. Otot bronkus akan mengkerut ( terjadi penyempitan)
2. Selaput lendir bronkus udema

1
3. Produksi lendir makin banyak, lengket dan kental, sehingga ketiga hal tersebut
menyebabkan saluran lubang bronkus menjadi sempit dan anak akan batuk
bahkan dapat sampai sesak napas. Serangan tersebut dapat hilang sendiri atau
hilang dengan pertolongan obat.
Pada stadium permulaan serangan terlihat mukosa pucat, terdapat edema dan
sekresi bertambah. Lumen bronkus menyempit akibat spasme. Terlihat kongesti
pembuluh darah, infiltrasi sel eosinofil dalam secret didlam lumen saluran napas. Jika
serangan sering terjadi dan lama atau menahun akan terlihat deskuamasi (mengelupas)
epitel, penebalan membran hialin bosal, hyperplasia serat elastin, juga hyperplasia dan
hipertrofi otot bronkus. Pada serangan yang berat atau pada asma yang menahun
terdapat penyumbatan bronkus oleh mucus yang kental.
Pada asma yang timbul akibat reaksi imunologik, reaksi antigen – antibody
menyebabkan lepasnya mediator kimia yang dapat menimbulkan kelainan patologi
tadi. Mediator kimia tersebut adalah:
a. Histamin
- Kontraksi otot polos
- Dilatasi pembuluh kapiler dan kontraksi pembuluh vena, sehingga terjadi edema
- Bertambahnya sekresi kelenjar dimukosa bronchus, bronkhoilus, mukosaa,
hidung dan mata
b. Bradikinin
- Kontraksi otot polos bronchus
- Meningkatkan permeabilitas pembuluh darah
- Vasodepressor (penurunan tekanan darah)
- Bertambahnya sekresi kelenjar peluh dan ludah
c. Prostaglandin
- bronkokostriksi (terutama prostaglandin F)

IV. MANIFESTASI KLINIK


1. Wheezing
2. Dyspnea dengan lama ekspirasi, penggunaan otot- otot asesori pernapasan
3. pernapasan cuping hidung
4. batuk kering ( tidak produktif) karena secret kental dan lumen jalan napas
sempit
5. diaphoresis

2
6. sianosis
7. nyeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen dalam pernapasan
8. kecemasan, labil dan penurunan tingkat kesadarn
9. tidak toleran terhadap aktifitas : makan, bermain, berjalan, bahkan bicara

V. STADIUM ASMA
1.Stadium I
Waktu terjadinya edema dinding bronkus, batuk proksisimal, karena iritasi dan
batuk kering. Sputum yang kental dan mengumpul merupakan benda asing yang
merangsang batuk
2.Stadium II
Sekresi bronkus bertambah banyak dan batuk dengan dahak yang jernih dan
berbusa. Pada stadium ini anak akan mulai merasa sesak napas berusaha bernapas
lebih dalam. Ekspirasi memanjang dan terdengar bunyi mengi. Tampak otot napas
tambahan turut bekerja. Terdapat retraksi supra sternal, epigastrium dan mungkin
juga sela iga. Anak lebih senang duduk dan membungkuk, tangan menekan pada
tepi tempat tidur atau kursi. Anak tampak gelisah, pucat, sianosisi sekitar mulut,
toraks membungkuk ke depan dan lebih bulat serta bergerak lambat pada
pernapasan. Pada anak yang lebih kecil, cenderung terjadi pernapasan abdominal,
retraksi supra sternal dan interkostal.
3.Stadium III
Obstruksi atau spasme bronkus lebih berat , aliran udara sangat sedikit sehingga
suara napas hampir tidak terdengar.
Stadium ini sangat berbahaya karena sering disangka ada perbaikan. Juga batuk
seperti ditekan. Pernapasan dangkal, tidak teratur dan frekuensi napas yang
mendadak meninggi.

VI. KOMPLIKASI
1. Status asmatikus
2. Bronkhitis kronik, bronkhiolus
3. Ateletaksis : lobari segmental karena obstruksi bronchus oleh lender
4. Pneumo thoraks
Kerja pernapasan meningkat, kebutuhan O2 meningkat. Orang asam tidak sanggup
memenuhi kebutuhan O2 yang sangat tinggi yang dibutuhkan untuk bernapas

3
melawan spasme bronkhiolus, pembengkakan bronkhiolus, dan m ukus yang
kental. Situasi ioni dapat menimbulkan pneumothoraks akibat besarnya teklanan
untuk melakukan ventilasi
5. Kematian

VII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


1. Riwayat penyakit atau pemeriksaan fisik
2. Foto rontgen dada
3. Pemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil
biasanya meningkat dalam darah dan sputum
4. Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test ; RAST)
5. Analisa gas darah – pada awalnya pH meningkat, PaCO 2 dan PaO2 turun
(alkalosis respiratori ringan akibat hiperventilasi ); kemudian penurunan pH,
penurunan PaO2 dan peningkatan PaCO2 (asidosis respiratorik)

VIII. PENATALAKSANAAN
1. Pencegahan terhadap pemajanan alergi
2. Serangan akut dengan oksigen nasal atau masker
3. Terapi cairan parenteral
4. Terapi pengobatan sesuai program
- Beta 2-agonist untuk mengurangi bronkospasme, mendilatasi otot polos
bronchial
 Albuterol (proventil, ventolin)
 Tarbutalin
 Epinefrin
 Metaprotenol
- Metilsantin, seperti aminofilin dan teofilin mempunyai efek bronkodilatasi
- Antikolinergik, seperti atropine metilnitrat atau atrovent mempunyai efek
bronchodilator yang sangat baik
- Kortikosteroid diberikan secara IV (hidrokortison), secara oral (mednison),
inhalasi (deksametason)

4
KONSEP KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Riwayat asthma atau alergi dan serangan asthma yang lalu, alergi dan masalah
pernapasan
2. Kaji pengetahuan anak dan orang tua tentang penyakit dan pengobatan
3. Riwayat psikososial: factor pencetus, stress, latihan, kebiasaan dan rutinitas,
perawatan sebelumnya
4. Pemeriksaan fisik
a. Pernapasan
- Napas pendek
- Wheezing
- Retraksi
- Takipnea
- Batuk kering
- Ronkhi
b. Kardiovaskuler
- Takikardia
c. Neurologis
- Kelelahan
- Ansietas
- Sulit tidur
d. Muskuloskeletal
- Intolerans aktifitas
e. Integumen
- Sianosis
- pucat
f. Psikososial
- Tidak kooperatif selama perawatan
5. Kaji status hidrasi
- Status membran mukosa
- Turgor kulit
- Output urine

5
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan napas b.d.
bronkospasme dan udema mukosa
2. Kelelahan b.d. hipoksia dan peningkatan kerja pernapasan
3. Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan b.d. distress GI
4. Resiko kekurangan volume cairan b.d. meningkatnya pernapsan dan
menurunnya intake oral
5. Kecemasan b.d. hospitalisasi dan distress pernapasan
6. Perubahan proses keluarga b.d. kondisi kronik
7. Kurang pengetahuan b.d. proses penyakit dan pengobatan]

III. INTERVENSI KEPERAWATAN


1. Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan napas b.d. bronkospasme
dan udema mukosa
Tujuan :
- anak akan menunjukkan perbaikan pertukaran gas ditandai dengan :
o tidak ada wheezing dan retraksi
o batuk menurun
o warna kulit kemerahan
- anak tidak menunjukkan gangguan ketidakseimbangan asam basa yang
ditandai dengan saturasi oksigen  95 %
Intervensi:
a. Kaji RR, auskultasi bunyi napas
R/: sebagai sumber data adanya pewrubahan sebelum dan sesudah perawatan
diberikan
b. Beri posisi high fowler atau semi-fowler
R/; mengembangkan ekspansi paru
c. Dorong anak untuk latihan napas dalam dan batuk efektif
R/: membantu membersihkan mucus dari p[aru dan napas dalam memperbaiki
oksigenasi
d. Lakukan suction jika perlu
R/: membantu mengeluarkan secret yang tidak dapat dikeluarkan oleh anak
sendiri

6
e. Lakukan fisioterapi
R/: membantu pengeluaransekresi, menmingkatkan ekspansi paru
f. Berikan oksigen sesuai program
R/ : memperbaiki oksigenasi dan mengurangi sekresi
g.Monitor peningkatn pengeluaran sputum
R/: sebagai indikasi adanya kegagalan pada paru
h. Berikan bronchodilator sesuai indikasi
R/: otot pernapasan menjadi relaks dan steroid mengurangi inflamasi

2. Kelelahan b.d. hipoksia dan peningkatan kerja pernapasan


Tujuan : Anak menunjukkan penurunan kelelahan ditandai dengan tidak iritabel,
dapat berpartisipasi dan peningkatan kemampuan dalam beraktifitas
Intervensi :
a. Kaji tanda – tanda hipoksia / hypercapnea ; kelelahan, agitasi, peningkatan
HR, peningkatan RR
R/: deteksi dini untuk mencegah hipoksia dapat mencegah keletihan lebih
lanjut
b. Hindari seringnya melakukan intervensi yang tidak penting yang dapat
membuat anak lelah, berikan istirahat yang cukup
R/: Istirahat yang cukup dapat menurunkan stress dan meningkatkan
kenyamanan
c. Minta orang tua untuk selalu menemani anak
R/: Menurunkan ketakutan dan kecemasan
d. Berikan istirahat cukup dan tidur 8 – 10 jam tiap malam
R/: istirahat cukup dan tidur cukup menurunkan kelelahan dan meningkatkan
resistensi terhadap infeksi
e. Ajarkan teknik manajemen stress
R/ : Bronkospasme mungkin disebabkan oleh emosional dan stress

3. Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan b.d. distress GI


Tujuan : Anak akan menunjukkan penurunan distress GI ditandai dengan:
Penurunan nausea dan vomiting, adanya perbaikan nutrisi / intake

7
Intervensi:
a.Berikan porsi makan kecil tapi sering 5 – 6 kali sehari dengan makanan yang
disukainya
R/: makanan kecil tapi sering menyediakan energi yang dibutuhkan , lambung
tidak terlalu penuh, sehingga memberikan kesempatan untuk penyerapan
makanan. Makanan yang disukai mendporong anak untuk makan dan
meningkatkan intake
b. Berikan makanan halus, rendah lemak, gunakan warna
R/: Makanan berbumbu dan tinggi lemak dapat meningkatkan distress pada
GI sehingga sulit dicerna
c.Anjurkan menghindari makanan yang menyebabkan alergi
R/:Dapat menimbulkan serangan akut pada anak yang sensitive

4. Resiko kekurangan volume cairan b.d. meningkatnya pernapsan dan menurunnya


intake oral
Tujuan :
Anak dapat mempertahankan hidrasi yang adekuat ditandai dengan turgor kulit
elastis, membrane mukosa lembab, intake cairan sesuai dengan usia dan berat
badan, output urine : 1-2 ml/kg BB/jam
Intervensi:
a. Kaji turgor kulit, monitor urine, output tiap 4 jam
R/: untuk mengetahui tingkat hidrasi dan kebutuhan cairannya
b. Pertahankan terapi parenteral sesuai indikasi dan monitor kelebihan cairan
R/: kelebihan cairan dapat menyebabkan udema pulmonar
c. Setelah fase akut, anjurkan anak dan orangtua untuk minum 3-8 gelas / hari,
tergantung usia dan berat badan anak
R/: anak membutuhkan cairan yang cukup untuk mempertahankan hidrasi dan
keseimbangan asam basa untuk mencegah syok

5. Kecemasan b.d. hospitalisasi dan distress pernapasan


Tujuan :
Kecemasan menurun, ditandai dengan anak tenang dan dapat mengekspresikan
perasaannya

8
Intervensi:
a. Ajarkan teknik relaksasi; latihan napas dalam, imajinasi terbimbing
R/: pengalihan perhatian selama episode asma dapat menurunkan ketakutan
dan kecemasan
b. Berikan terapi bermain sesuai indikasi
R/: terapi bermain dapat menurunkan efek hospitalisasi dan kecemasan
c. Informasikan tentang perawatan, pengobatan dan kondisi anak
R/: menurunkan rasa takut dan kehilangan control akan dirinya

9
DAFTAR PUSTAKA

Betz L. Cecily. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Edisi 3. Penerbit Buku


Kedokteran, EGC. Jakarta. 2002

Dina Dr,dr,. Penatalaksanaan Penyakit Alergi. Airlangga University Press.


Surabaya. 1993

Speer Kathleen Morgan.Pediatric Care Planning Ashwill, third edition. Pediatric


Nurse Practitioner Childrens Medical Center of Dallas. Springhouse
Corporation. Springhouse Pennsylvania. 1999

Ngastiyah. Perawatan anak Sakit. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 1997

Corwin, J. Elizabeth. Buku Saku Patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran. EGC.


Jakarta. 2000

Suriadi, SKp., Rita, SKp. Asuhan Keperawatan pada Anak. Edisi 1. CV Sagung
Seto. Jakarta, 2001

10
PENGKAJIAN DI RUANG PERAWATAN ANAK

I. BIODATA

A. Identitas Klien
1. Nama / Nama panggilan : An. A
2. Tempat tanggal lahir / Usia : 19 April 2004 / 2,3 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Alamat : jl. Kandea II Lr. 118 A
6. Tgl. Masuk RS : 27 Juni 2004
7. Tgl Pengkajian : 29 Juni 2004
8. Diagnosa Medik : Asthma
9. Rencana terapi : -
10. No. Rekam Medik : 021345 / Reg. 58230

B. Identitas Orang Tua


1. Ayah
a. Nama : Tn. M
b. Usia : 30 thn
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Buruh harian
e. Agama : Islam
f. Alamat : jl.Kandea II Lr.118 A
2. Ibu
a. Nama : Ny.T
b. Usia : 29 thn
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : IRT
e. Agama : Islam
f. Alamat : jl.Kandea II Lr.118 A

11
C. Identitas Saudara Kandung

No Nama Usia Hubungan Status Kesehatan


1 An. F (♂) 9 thn Kakak Sakit asthma
2 An. A (♀) 2,3 thn Penderita Sakit asthma

II. KELUHAN UTAMA / ALASAN MASUK RS


Sesak napas hebat

III. RIWAYAT KESEHATAN


a. Riwayat Kesehatan sekarang
Sesak sudah dialami sejak minggu subuh, tidak terus-menerus dan dirasakan lebih
berat sejak paginya (tgl : 27 Juni 2004). Ada riwayat keluarga (kakek dari ayah
klien menderita asma). Kleuhan yang menyertai demam sejak tanggal 26 Juni
2004 dan lebih tinggi pada malam hari. Batuk berlendir jernih sejak kemarin (tgl
27 Juni 2004) dan lebih berat pada subuh hari. Klien sesak dengan menggunakan
otot pernapasan tambahan.
b. Riwayat Kesehatan yang Lalu
1. Prenatal Care
a. Pemeriksaan Kehamilan : 4 kali
b. Tidak ada keluhan selama hamil
c. Tidak ada riwayat terkena sinar dan terapi obat – obatan
d. Kenaikan BB selama hamil : 10 kg
e. Imunisasi TT : lupa
f. Golongan darah ibu : A
Golongan darah ayah : O
2. Natal
a. Tempat melahirkan : BKIA
b. Lama persalinan :  7 jam
c. Jenis Persalinan : spontan
d. Penolong persalinan : bidan
e. Tidak ada komplikasi saat melahirkan

3. Post Natal

12
a. Kondisi bayi : BB lahir = 3100 gram PB = 50 cm
b. Anak tidak mengalami penyakit kuning, kemerahan, kebiruan, problem
menyusui dan BB stabil.
- Penyakit yang pernah dialami : batuk, demam
- Tidak ada riwayat kecelakaan
- Alergi makanan terutama es batu
- Tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan bebas

C. Riwayat Kesehatan Keluarga


- ada riwayat penyakit keturunan, asma, stroke
- Genogram :

Keterangan:

= laki – laki = tinggal serumah

= perempuan = klien

= meninggal

IV. RIWAYAT IMUNISASI

13
No Jenis Imunisasi Waktu Pemberian Reaksi
1 BCG Lupa Panas
2 DPT I, II, III Lupa Panas
3 Polio I,II, III,IV Lupa Panas
4 Campak 9 bulan Panas
5 Hepatitis Lupa Panas

V. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG


a. Pertumbuhan Fisik
1. BB
- lahir : 3,1 kg
- sekarang : 9 kg
BB Normal : 12 kg (kurang dari normal)
2. TB
- lahir : 50 cm
- sekarang : 85 cm
TB Normal sesuai umur = 87 cm (normal)
3. Waktu tumbuh gigi : 6 bulan
b. Perkembangan tiap tahap
Usia anak saat :
1. berguling : 4 bulan
2. duduk : 8 bulan
3, merangkak : 6 bulan
4. berdiri : 1 tahun
5. berjalan :1,6 tahun
6. senyum kepada orang lain pertama kali : lupa
7. bicara pertama kali : 1 tahun
8. berpakaian tanpa bantuan : belum

VI.RIWAYAT NUTRISI
A. Pemberian Nutrisi
1. Pertama kali disusui : umur 1 hari

14
2. Cara pemberian : setiap kali menangis
3. Lama pemberian : sekarang
B. Tidak pernah diberikan susu formula
C. Pola perubahan nutrisi tiap tahapan usia sampai nutrisi saat ini
No Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1 0 – 4 bulan ASI Sampai sekarang
2 4 – 12 bulan Bubur 8 bulan
3 Saat ini Nasi + ikan + sayur sekarang

VII.RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Anak tinggal di rumah sendiri , lingkungan berada di setengah kota, dekat
dengan sekolah, ada tempat bermain, klien tidur bersama orang tua, tidak ada
tempat bermain khusus, hubungan antar keluarga harmonis, klien diasuh oleh orang
tua

VIII. RIWAYAT SPIRITUAL


Anak belum mengikuti kegiatan shalat berjamaah maupun mengaji atau ibadah
yang lain

IX. REAKSI HOSPITALISASI


A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Ibu membawa klien ke RS karena klien mengalami sesak napas yang hebat.
Dokter menceritakan kondisi anak. Perasaan orang tua saat ini cemas. Orang tua
selalu berada di sisi anak dan tidak pernah ditinggalkan sendirian.
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
Anak belum mampu mengungkapkan mengapa orang tuanya membawanya ke
RS dan penyebab penyakit yang diderita. Klien nampak ketakutan. Saat perawat
mendekati klien menangis menjerit-jerit, terutama saat orang tua meninggalkan
sebentar. Klien sangat gelisah dan tidak kooperatif dengan pengobatannya

X. AKTIFITAS SEHARI – HARI


A. Nutrisi
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Selera makan Baik Stop intake oral

15
2. Menu makan Nasi + ikan + sayur
3. Frekuensi makan 4x
4. Makanan yg disukai es
5. Makanan pantangan es batu, gorengan
6. Pembatasan pola makan -
7. Cara makan disuap
8. Ritual saat makan bermain
Keterangan :
Saat dikaji klien masih status puasa untuk makan

B. Cairan
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
Jenis minuman air putih Stop intake oral ,
Frekuensi minum sebanyak anak minta IVFD
Kebutuhan cairan 5-6 gls/hr ( 400-600cc/hr) 1000 cc
Cara pemenuhan minum IVFD Dextr5 % + Nabic = 4 : 1
( 14 tts/m)

C. Eliminasi b.a.b / b.a.k


Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
b.a.k b.a.b b.a.k b.a.b
1. Tempat WC WC WC WC
pembuangan
2. Frekuensi 5-6 x/hr 1 x/ hari 4-8 x/hr 1 x /hari
3. Konsistensi warna kuning padat warna kuning padat
jernih jernih
4. Kesulitan - tidak ada - tidak ada
5. Obat pencahar - tidak ada - tidak ada

D. Istirahat / Tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam Tidur :
- siang 1100 – 1300  3 jam
- malam 19.00 – 07.00  8 jam
2. Kebiasaan saat tidur - -
3. Kesulitan tidur -

16
-

Menurut teori : usia 2 tahun = waktu tidur : malam = 8 – 10 jam


Siang = 2-3 jam

E. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1.Mandi:
- cara Dimandikan Di lap basah
- frekuensi 2 x sehari 1 x sehari
- alat mandi sabun air hangat
2. Cuci rambut -
- frekuensi 3 x seminggu tidak pernah (3 hari)
- cara memakai sampo -
3. Gunting kuku
- frekuensi 1 x seminggu 1 x seminggu
- cara memakai gunting kuku memakai gunting kuku
4. Gosok gigi 2 x/ hari tidak pernah ( 3 hari)

F. Aktifitas / Mobilitas Fisik


Kondisi Sebelum Sakit Saat sakit
1. Kegiatan sehari – hari Bermain Tidak ada
2. Pengaturan jadwal harian Tidak ada Tidak ada
3. Penggunaan alat bantu aktivitas Tidak ada Tidak ada
4. Kesulitan pergerakan tubuh Tidak ada sulit bergerak karena
sesak

XI. PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan Umum
Klien nampak lemah
B. Tanda – Tanda Vital
TD = tidak diukur karena klien menangis saat disentuh
N = 160 x/ i

17
RR = 60 x/ i
Sb = 39 C
C. Antropometri
TB = 85 cm
BB = 9 kg
Lingkar lengan atas = 12 cm
Lingkar kepala = 45 cm
Lingkar dada = 46 cm
Lingkar perut = 41 cm
Skin fold = tidak diukur

D. Sistem Pernafasan
- Hidung : simetris kiri – kanan
pernapasan cuping hidung (+)
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
- Dada

Bentuk dada : normochest

Perbandingan ukuran anterior posterior : transversal = 1: 2

Gerakan dada : mengikuti napas, terdapat retraksi subcostal, intercostal,
substernal, penggunaan otot bantu pernapasan (+)

Suara napas : ronkhi (+) di anterior paru, wheezing (+) di bronkhus

Clubbing finger (+) 150

E. Sistem Kardiovaskuler
- konjungtiva pucat, bibir tidak sianosis, arteri carotis kuat, tekanan vena
jugularis tidak meningkat
- ukuran jantung normal, iktus cordis tidak tampak
- suara jantung I, II normal
- capillary refilling < 2 detik

F. Sistem Pencernaan
Sklera : tidak ikterik
Bibir : kering dan pecah – pecah

18
Mulut : tidak ada stomatitis
Jumlah gigi : 20 buah, tidak ada caries, kemampuan menelan baik
Gaster : nyeri tekan pada palpasi kuadran kiri atas, gerakan peristaltic : (+),
kesan menurun
Abdomen : hati, ginjal, lien tidak teraba
Anus : tidak ada kelainan

G. Sistem Indera
1. Mata
- kelopak mata tidak udema, bulu mata merata, alis tipis
- lapang pandang : gerakan bola mata mengikuti arah cahaya
- pupil isokor, ukuran 2 mm
- respon pupil mengecil bila ada cahaya
2. Hidung
- penciuman : sulit membedakan bau karena hidung tersumbat
- secret yang menghalangi penciuman kental
3. Telinga
- keadaan daun telinga simetris kiri kanan
- kanal auditorius kotor, ada serumen (warna = kuning)
- fungsi pendengaran : menoleh jika dipanggil
H. Sistem Saraf
1. Fungsi Serebral
a. Status mental : susah dikaji karena anak tidak kooperatif
b. Kesadaran : Eyes = 4, Motorik = 6 , Verbal = 5, GCS = 15
c. Bicara : - ekspresif klien hanya menangis
- resiptif
2. Fungsi Cranial
a. N I : klien dapat membedakan bau walau sulit
b. N II : lapang pandang = gerakan bola mata mengikuti arah cahaya
c. N III, IV, VI : gerakan bola mata = 6 arah
pupil = isokor
refleks kornea = klien menggerakkan mata ke lateral
a. N V : sensorik = dikaji tapi klien tidak memberi jawaban
Motorik = tidak dikaji

19
e. N VII : sensorik : sulit dikaji
motorik : simetris wajah kiri dan kanan saat klien menangis
otonom : sulit dinilai
f. N VIII : pendengaran = menoleh jika dipanggil
keseimbangan = tidak dikaji
g. N IX : sulit dinilai
h. N X : gerakan uvula sulit dikaji karena klien menangis terus
i. N XI : sternokleidomastoideus = ada tahanan
Trapezius= sulit dikaji karena klien lebih banyak tidur di
tempat tidur
j. N XII : mampu menjulurkan lidah ke semua arah
3. Fungsi Motorik :
Massa otot = normal
Tonus otot = normal
Kekuatan otot = 4, cukup kuat tapi bukan kekuatan penuh
4. Fungsi Sensorik = sulit dinilai, hanya rangsangan nyeri klien dapat memberi respon
5. Fungsi Serebellum : sulit dinilai
6. Refleks : sulit dikaji karena klien menangis jika disentuh
7. Tanda iritasi meningen tidak ditemukan

I. Sistem Muskulo Skeletal


1. Kepala : bentuk mesocephal
2. Vertebra : lurus, tidak ditemukan lordosis, kyposis, scoliosis, ROM : aktif,
fungsi gerak : baik
3. Pelvis : kesan normal
4. Lutut tidak bergerak, tidak kaku, gerakan aktif, Mac Murray test & Ballotement
tes hasil negatif
5. Kaki tidak bergerak, gerakan aktif, kemampuan jalan baik
6. Tangan : tidak bengkak, ROM aktif

J. Sistem Integumen
Rambut : warna hitam, tidak mudah tercabut
Kulit : warna sawo matang, temperatur hangat, kering, tidak ada ruam,
Kuku : warna pucat, tidak mudah patah, kotor

20
K. Sistem Endokrin
- kelenjar thyroid : tidak nampak dan tidak teraba
- ekskresi urine biasa , tidak ada polidipsi dan poliphagi
- suhu tubuh seimbang, tidak ada keringat berlebihan
- tidak ada riwayat air seni dikelilingi semut
L. Sistem Perkemihan
- tidak ditemukan oedema palpebra
- tidak ada nokturia, disuria, kencing batu, hematuria
M. Sistem Reproduksi
- Perempuan
- Keadaan labia mayora dan minora= bersih, secret tidak ada
N. Sistem Imun
- alergi terhadap cuaca, debu, bulu binatang, makanan
- ada penyakit yang berhubungan dengan cuaca, makanan

X. TERAPI SAAT INI


- IVFD Dextrose 5 % + Nabic = 4 : 1 14 tetes/menit
- Aminofilin : 3 cc
- Dexametasone 2 x 5 mg / IV / 12 jam
- Ampicillin 4 x 200 mg/ IV/ 6 jam

XI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


Selama dirawat, tidak dilakukan pemeriksaan diagnostik

KLASIFIKASI DATA

Data Subyektif Data Obyektif

- Orang tua klien mengatakan klien : - Sesak napas ( + )


 Sesak napas - Penggunaan otot bantu pernapasan
 Batuk dengan lendir sulit dikeluarkan - Ekspirasi lebih panjang dari inspirasi
- Orang tua klien mengatakan klien sangat - Reflaksi subcostal, intercostal,

21
lemah, selalu menangis substernal
- Orang tua mengatakan cemas dengan kondisi - Pernapasan cuping hidung (+)
anaknya - Batuk (+)
- Orang tua klien selalu bertanya tentang - Auskultasi : ronkhi (+)
kondisi anaknya - Wheezing (+)
- TTV :
- N : 160 x/ i
- P : 60 x/ i
- S : 39 C
- Ekspresi wajah : gelisah
- Klien lemah, tonus otot = 4
- Bibir klien kering
- Klien rewel

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tanggal Ditemukan Tanggal Teratasi


1 Gangguan pertukaran gas b.d. 30- 6- 2004 -
bronkospasme dan udema
mukosa

22
2 Resiko kekurangan volume 30- 6- 2004 -
cairan b.d. meningkatnya
pernapsan dan menurunnya
intake oral

3 Intolerans Aktifitas : Kelelahan 30- 6- 2004 -


b.d. hipoksia dan peningkatan
kerja pernapasan

4 Kecemasan b.d. hospitalisasi dan 30- 6- 2004 3-7-2004


distress pernapasan

5 Kurang pengetahuan b.d. proses 30- 6- 2004 3-7-2004


penyakit dan pengobatan

ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah


DS: - intrinsik Gangguan
- orang tua klien - ekstrinsik Pertukaran Gas
mengatakan klien :
 sesak napas
 batuk lendir sulit respon imun yang buruk terhadap lingkungan
dikeluarkan
- Orang tua klien
mengatakan klien meransang produksi antibody Ig E
lemah
DO : Ikatan Ag – Ab
- Sesak napas (+)

23
- Retraksi subcostal, Merangsang parasimpatis saluran napas
intercostal,substernal
- Wheezing (+) Degranulasi sel mast
- Auskultsi : ronkhi
nyaring (+) Pelepasan mediator kimia : histamin
- Batuk (+)
- Pernapasan cuping Konstriksi bronkus
hidung (+)
- RR : 60 x / i
Spasme bronkus

Udara terperangkap dalam saccus alveolus

Pe ↓ ventilasi alveolus

Gangguan Pertukaran Gas

DS : - Sesak napas Resiko kekurangan


DO : - volume cairan
Kehilangan kurangnya
Cairan mll pernapasan intake oral

Resiko kekurangan volume cairan

DS :
- orang tua mengatakan Penurunan ventilasi alveolus Intolerans aktivitas :
klien sangat lemah Kelelahan
DO : - klien lemah Difusi gas terganggu
- tonus otot : 4
O2 tidak efektif ke jaringan

Hipoksia

Metabolisme me↓

ATP me↓

24
Kelelahan

DS :
- orang tua klien Sesak napas Kecemasan
mengatakan klien selalu
menangis Hospitalisasi
- Orang tua mengatakan
cemas dengan kondisi Perubahan status kesehatan
anaknya
DO : Koping tidak efektif
- ekspresi wajah klien
cemas Kecemasan
- Klien dan orang tua
cemas

DS :
Orang tua klien selalu Sesak napas Kurang pengetahuan
bertanya tentang kondisi
anaknya Informasi tidak adekuat tentang kondisi,
DO : perawatan, pengobatan
Ekspresi wajah cemas
Kurang pengetahuan

25

You might also like

  • LPSP HDR B
    LPSP HDR B
    Document27 pages
    LPSP HDR B
    D'nata Ardi Prasetya
    No ratings yet
  • Otitis Eksternal Bu Dama
    Otitis Eksternal Bu Dama
    Document16 pages
    Otitis Eksternal Bu Dama
    Nur Hasnah Khairunnisa Al-taher
    No ratings yet
  • Bu Cici
    Bu Cici
    Document7 pages
    Bu Cici
    Nur Hasnah Khairunnisa Al-taher
    No ratings yet
  • Konsep Medis
    Konsep Medis
    Document22 pages
    Konsep Medis
    Nur Hasnah Khairunnisa Al-taher
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document19 pages
    Bab I
    Maria Kusuma CandraWati
    No ratings yet
  • Makalah Kesling
    Makalah Kesling
    Document11 pages
    Makalah Kesling
    Laksmi Sri Wardana
    No ratings yet
  • Askep Asthma Bronchial
    Askep Asthma Bronchial
    Document15 pages
    Askep Asthma Bronchial
    Bayu Setyiawan
    0% (1)
  • Ringkasan Dari Jurnal
    Ringkasan Dari Jurnal
    Document1 page
    Ringkasan Dari Jurnal
    Nur Hasnah Khairunnisa Al-taher
    No ratings yet
  • Tuli Bu Winti
    Tuli Bu Winti
    Document18 pages
    Tuli Bu Winti
    Nur Hasnah Khairunnisa Al-taher
    No ratings yet
  • RPS Rahmawaty
    RPS Rahmawaty
    Document1 page
    RPS Rahmawaty
    Nur Hasnah Khairunnisa Al-taher
    No ratings yet
  • Nikel
    Nikel
    Document1 page
    Nikel
    mohammad idris hamdala
    No ratings yet
  • Tuli Bu Winti
    Tuli Bu Winti
    Document24 pages
    Tuli Bu Winti
    Nur Hasnah Khairunnisa Al-taher
    No ratings yet
  • Brosur Ninda
    Brosur Ninda
    Document2 pages
    Brosur Ninda
    Nur Hasnah Khairunnisa Al-taher
    No ratings yet
  • Gagal Nafas - Anak
    Gagal Nafas - Anak
    Document20 pages
    Gagal Nafas - Anak
    Sposato Con Kedju Sharma
    No ratings yet
  • Bu Tina
    Bu Tina
    Document17 pages
    Bu Tina
    Nur Hasnah Khairunnisa Al-taher
    No ratings yet
  • ASKEP
    ASKEP
    Document13 pages
    ASKEP
    Nur Hasnah Khairunnisa Al-taher
    No ratings yet
  • Nikel
    Nikel
    Document1 page
    Nikel
    mohammad idris hamdala
    No ratings yet
  • Kasus OMA
    Kasus OMA
    Document14 pages
    Kasus OMA
    Nur Hasnah Khairunnisa Al-taher
    No ratings yet
  • Askep Bronkhopneumonia
    Askep Bronkhopneumonia
    Document9 pages
    Askep Bronkhopneumonia
    bayu interisti
    No ratings yet
  • Gout Artritis (Kel - Ii)
    Gout Artritis (Kel - Ii)
    Document3 pages
    Gout Artritis (Kel - Ii)
    Nur Hasnah Khairunnisa Al-taher
    No ratings yet
  • Askep Diabetes Mellitus
    Askep Diabetes Mellitus
    Document19 pages
    Askep Diabetes Mellitus
    Nur Hasnah Khairunnisa Al-taher
    No ratings yet
  • Askep Oedema Paru
    Askep Oedema Paru
    Document5 pages
    Askep Oedema Paru
    Nur Hasnah Khairunnisa Al-taher
    No ratings yet
  • Tuli Bu Winti
    Tuli Bu Winti
    Document24 pages
    Tuli Bu Winti
    Nur Hasnah Khairunnisa Al-taher
    No ratings yet
  • Anfis Muskuloskeletal (Kel.I)
    Anfis Muskuloskeletal (Kel.I)
    Document17 pages
    Anfis Muskuloskeletal (Kel.I)
    Nur Hasnah Khairunnisa Al-taher
    No ratings yet
  • Askep Anak Bronkitis Alergika
    Askep Anak Bronkitis Alergika
    Document8 pages
    Askep Anak Bronkitis Alergika
    Yuktika RiYu
    No ratings yet
  • Anfis Muskuloskeletal (Kel.I)
    Anfis Muskuloskeletal (Kel.I)
    Document6 pages
    Anfis Muskuloskeletal (Kel.I)
    Nur Hasnah Khairunnisa Al-taher
    No ratings yet
  • Askep Anak TB Paru Anak
    Askep Anak TB Paru Anak
    Document22 pages
    Askep Anak TB Paru Anak
    Nur Hasnah Khairunnisa Al-taher
    No ratings yet
  • LP Udem Paru
    LP Udem Paru
    Document8 pages
    LP Udem Paru
    ariemamamaehan
    No ratings yet
  • Askep Asma Bronchiale
    Askep Asma Bronchiale
    Document15 pages
    Askep Asma Bronchiale
    vaniafildza
    No ratings yet
  • Meningitis Tuberkulosis
    Meningitis Tuberkulosis
    Document5 pages
    Meningitis Tuberkulosis
    Putri Viruzz Maenjaa
    No ratings yet