You are on page 1of 4

MINORU OHTANI

CHAPTER 7
Zona Konstruksi untuk Memahami Persamaan Simultan : Analisis Strategi Guru Jepang
Merefleksikan Tugas dalam Urutan Pelajaran

PENDAHULUAN
Tujuan penelitian :
Menginvestigasi faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan eksplisit di antara pelajaran-
pelajaran matematika kelas 8 di Jepang pada materi persamaan simultan.
Penelitian ini meninvestigasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran siswa mengenai
hubungan eksplisit antar pelajaran.
Penelitian ini menganalisis situasi didactical secara inteionally dikonstitusikan dengan guru
supaya menggunakan kontribusi siswa dan mempromosikan pemahaman progresif dari konsep
baru baru system persamaan.
Didactical situation = zona konstruksi
Artinya siswa dengan pemahaman yang berbeda level saling berinteraksi dan belajar untuk
mempelajari lebih dalam
METODOLOGI ANALISIS DATA
Constitutive ethnography digunakan untuk mengidentiffikasi pola pada strategi guru untuk
constituting zona konstruksi
STRUKTUR ZONA KONSTRUKSI
Garis horizontal = urutan pelajaran
Garis vertical = level proficiency siswa dalam memahami topic matematika
Kotak = kegiatan pelajaran dasar, termasuk tugas utama hari itu dan perbandingan dari
pendekatan/solusi siswa
Dua kotak pertama = 2 pelajaran consecutive (lesson n and lesson n+1) which have a common
overlapping area.
Kotak terakhir = lesson (lesson
k) which is temporarily distant in a lesson sequence
garis putus-putus = perbandingan ide/pendekatan siswa untuk tugas hari itu
4 komponen yang ditemukan pada zona konstruksi
1. Perbandingan multiple kontribusi siswa dideteksi dan digunakan oleh guru saat berjalan
diantara bangku saat pelajaran; which corresponds to the rectangular box and arrows of
lesson n
2. Elaborasi dan genaralisasi solusi sisa dalam pelajaran; which correspond to the
rectangular box and arrows of lesson n+1
3. Pr siswa sebagai artikulasi antara pelajaran; which corresponds to the overlapping area of
the two rectangular boxes of lessons n and n+1
4. Refleksi tugas yang telah dikerjakan sebelumnya khususnya tugas pengenalan untuk
pemahaman konsep; the arrows from the rectangular boxes of lessons n, n+1, and k to the
Introductory Task Situation box
Hubungan eksplisit antara pengenalan ide baru dan perbandingan multiple solusi siswa.
Guru menanyakan kemudian membandingakan dua solusi dari siswa dalam memahami “metode
penjumlahan dan pengurangan”

TRANSKRIP
Guru selalu memulai pelajaran dengan merefleksikan pelajaran sebelumnya
L1
Awal pelajaran membahas tugas yang sebelumnya

(tugas individu)
Diberikan setelah tugas utama untuk menyambung pada pertemuan selanjutnya. Saat siswa
mengerjakan tugas ini, guru berkeliling untuk melihat solusi siswa.
Guru menemukan :
1. Seorang siswa (KO) menyelesaikan tugas tersebut menggunakan pengurangan yang
sesuai dengan tugas
2. Sebagian besar siswa menyelesaikan tugas dengan menggunakan penjumlahan
3. Ketika KO menulis penyelesaiannya tampak seperti kombinasi penjumlahan dan
pengurangan
5x  2 y  9
 5x  3 y  1

10 x  y  8
10 x  8  y
8 y
x
10
5x  2 y  9
8 y 
5   2y  9, dikali 2
 10 
8  y  4y  18
8  5y  18
5y  10
y 2
8 y
x
10
82

10
10

10
x 1
Guru memberi penekanan bahwa cara tersebut bagus
Guru kemudian memberikan pandangan bahwa ada cara substitusi untuk menyelesaikan tugas
tersebut
Siswa ED menemukan cara :

2 cara substitusi yaitu mensubtitusi x ke dalam persamaan 1 atau mensubtitusi x ke dalam


persamaan 2
Tugasnya : menemukan metode solusi “penjumlahan dan pengurangan”
Pada pelajaran sebelumnya siswa diminta untuk menyelesaikan system persamaan tersebut
dengan
1. Diberi konteks konkret yaitu membeli buku dan pensil

(kegiatan utama siswa pada pertemuan sebelumnya)

You might also like