Professional Documents
Culture Documents
Makalah
Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal
manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting,
tidak berdasar opini belaka.
Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya
paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan
keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan
dibanding skripsi mahasiswa.
Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya
tidak seketad makalah para ahli. Bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan tanpa
menandemnya dengan kenyataan lapangan. Makalah lazim dibuat berdasrakan kenyatan
dan kemudian ditandemkan dengan tarikan teoritis; mengabungkan cara pikir deduktif-
induktif atau sebaliknya. Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana.
Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar
sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu
dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir
hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data
dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau
penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan
metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan
skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan
penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan
baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan
metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing.
Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan;
menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai
mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah
sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun
dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya
sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D)
dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan
Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing.
Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan
dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci. Disertasi
atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi
keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan
masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi
memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode
baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang
tinggi.
Sumber : http://sepercikilmupengetahuan.blogspot.co.id/2012/04/skripsi-tesis-disertasi-
karya-ilmiah.html
Daftar Pustaka
Pengertian Daftar putaka
Daftar pudstaka ( bibliografi ) adalah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-
artikel dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah
atau sebagian karanagn yang disertainya.
Bahan-bahan yan layak dimasukkan kedalam daftar pustaka, harus berupa kutipan
yang diambil dari sumber ynag dapat dipertangung jawabkan secara berbbot dan ilmiah.
Semakin berbobot referensi yang digunakan berarti menunjukkan sekin bernilai dan
berbobot karangan tersebut. Bahan yang tidak digunakan atau tidak dikutip dalam teks
karangan atau sebaliknya. Karena itu, kejujuran dan objektifitas dalam memasukkan
kutipan adalah tanggung jawab penulis.
Catatan Kaki
Pengertian
Catatan kaki atau yang juga dikenal dengan istilah footnote adalah daftar
keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan
ilmiah. Secara lengkap, Catatan kaki adalah keterangan tambahan yang terletak di bagian
bawah halaman dan dipisahkan dari teks karya ilmiah oleh sebuah garis sepanjang dua
puluh ketukan (dua puluh karakter).
Tujuan Catatan Kaki
Pencantuman catatan kaki diperlukan dalam penulisan karya ilmiah. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui sumber referensi yang menjadi kajian peneliti. Selain itu,
penulisan catatan kaki juga mempunyai tujuan untuk :
a. Menyusun Pembuktian
Semua pernyataan yang penting,yang bukan merupakan pengetahuan umum harus
didukung oleh pembuktian-pembuktian. Catatan kaki menunjukan kebenaran-kebenaran
yang pernah dicapai oleh seorang pengaran lain dalam bukunya atau tulisan-
tulisannya.Sebab itu referensi dalam catatan kaki dimaksudkan untuk menunjukkan
tempat atau sumber dimana suatu kebenaran telah dibuktikan oleh orang lain.
Mungkin sebagian orang akan terasa aneh dan heran mendengar 'catatan perut'.
"Perut kok ada catatannya?" Sebenarnya ini merupakan istilah umum dalam kepenulisan
ilmiah seperti halnya 'catatan kaki' yang lebih populer. Keduanya adalah bentuk peletakan
sumber kutipan atau referensi.
Catatan perut berfungsi sama dengan catatan kaki (footnote) yaitu untuk
menegaskan isi uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis
berdasarkan bukti - bukti yang diperoleh dari buku, majalah, jurnal, berita, atau referensi
yang lain. Kelebihan catatan perut dibandingkan catatan kaki ialah pada kenyamanan
pembaca untuk menemukan pokok tulisan secara menyeluruh.
Contoh:
http://dikpedia.blogspot.co.id/2016/05/daftar-pustaka-catatan-kaki-dan-catatan.html
http://pekilouim.blogspot.co.id/2012/01/catatan-perut.html