You are on page 1of 1

Sampah dan penderitaan

Oleh : HUSNI / KPI SEMESTER 6

Permasalahan kesehatan lingkungan di Indonesia sangatlah beragam dan dari tahun ke tahun
belum dapat terselesaikan dengan baik. Masalah yang terjadi antara lain permasalahan
pencemaran, baik pencemaran air, pencemaran udara, maupun pencemaran tanah.. Namun yang
paling masalah yang paling mendominasi dalam hal ini adalah masalah sampah.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah di definisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaianna. Dalam proses alam,
sebenarnya sampah hanya produk. Produk yang dihasilkan setelah dan selama proses itu
berlangsung . berdasarkan sifat organiknya, sampah dibedakan menjadi dua yaitu sampah
organic dan sampah anorganik. Sampah organic merupakan sampah yang dapat diurai oleh
mikroorganisme atau yang dapat membusuk, seperti sampah sisa makanan, daun-daun, sayuran,
dan lain-lain. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang membutuhkan waktu yang
sangat lama untuk terurai, bahkan cenderung sukar terurai oleh mikroorganisme, contohnya
sampah plastic, kaca, kaleng, dan lain-lain.
Sampah plastic di Indonesia sendiri adalah yang paling mendominasi. Hal ini disebabkan oleh
perilaku konsumtif dan perilaku ingin serba cepat sehingga produk instan yang kebanyakan
menggunakan pembungkus plastic sehingga kita dapat menemukannya dimana saja, baik di
pantai, jalan raya, selokan, sungai, dan berbagai tempat lainnya. Indonesia sendiri tercatat
menyumbang 10% sampah plastic untuk dunia sehingga di setiap langkah kita, kita akan melihat
setidaknya ada satu sampah plastic yang dibuang sembarangan. Bayangkan apabila kita
mengurangi penggunaan plastic minimal 3 plastik setiap harinya dan setiap orang di Indonesia
melakukan hal yang sama, pasti akan berbeda pemandangan yang kita lihat sekarang ini.
Pada zaman dahulu, ketika para orang tua belum bergantung dengan kegunaan plastic, mereka
yang berbelanja akan menggunakan “angkring” atau tempat yang digunakan untuk membawa
barang belanjaan. Itu merupakan salah satu kebiasaan yang mulai hilang sekarang ini dan
tergantikan oleh kegunaan plastic yang lebih mudah dan cepat. Padahal jika kebiasaan lama itu
masih kita ikuti, sampah plastic akan sedikit demi sedikit berkurang. Namun, karena kepraktisan
dan kemudahan yang ditawarkan plastic lebih memanjakan kita, maka akan sulit untuk kembali
ke kebiasaan lama.
Sampah plastic sendiri tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme dan sangat sukar untuk
dirombak di dalam tanah, sehingga sampah p;astik yang tidak diolah akan menumpuk terus
menerus. Tahukan anda bahwa bumi ini bak merintih ketika kita perlakukan demikian setiap
harinya ? Pencemaran yang dihasilkan plastic tidak hanya pencemaran tanah, namun juga
pencemaran udara. Pencemaran tanah dikarenakan zat-zat kimia dalam plastic yang sukar terurai
itu menghalangi aliran air di dalam tanah serta menutupi jalannya mineral dalam tanah yang akan
diserap oleh tanaman. Sedangkan pencemaran udara sendiri dikarenakan bau menyengat yang
dihasilkan oleh sampah serta biasanya manusia akan menyelesaikan perkara sampah plastic
dengan cara membakarnya. Bukankah itu akan semakin membuat efek rumah kaca bertambah ?

You might also like