You are on page 1of 16

LANSIA DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI

I. Konsep Dasar
Kesadaran sesorang akan dunianya ditentukan oleh mekanisme neural yang

mengolah informasi yang diterima. Llangkah awal pada pengolahan ini

adalah transformasi energi stimulus menjadi potensial reseptor lalu menjadi

potensial aksi pad serabut saraf. Pola potensial aksi pada serabut saraf

tertentu adalh kode yang memberikan informasi mengenai dunia, meskipun

seringkali kode yang disampaikan berbeda dari apa yang ingin disampaikan.

Sistem sensori adalah bagian dari sistem saraf yang terdiri dari reseptor sensori

yang menerima rangsangan dari lingkungan eksternal maupun internal, jalur neural

yang yang menyalurkan informasi dari reseptor ke otak dan bagian otak yang

terutama bertugas mengolah informasi tersebut. Informasi yang diolah oleh sistem

sensori mungkin dapat menyadarkan kita tentang adanya stimulus, namun bisa

juga kita tidak menyadari adanya stimulus tertentu. Tanpa memperhatikan apakah

informasi tersebut menggugah kesadaran kita atau tidak, informasi tersebut adalah

informasi sensori. Bila informasi tersebut menggugah kesadaran maka dapat pula

disebut sebagai sensasi. Pemahaman mengenai sensasi disebut dengan persepsi,

sebagai ontoh,merasakan nyeri adalah sensasi, namun kesadaran bahwa gigi saya

terasa sakit adalah persepsi.

Tampak bahwa sistem sensori beroperasi seperti peralatan listrik, misalnya bisa

dilihat banyak analogi antara sistem sensori pendengaran dengan telephone,

bedanya hanya pada hasil akhirnya. Pada telephone hasil akhirnya adalh suara

yang sama dari yang sebelumnya di ubah terlebih dahulu menjadi sinyal listrik,
sedangkan pada pendengaran hasil akhirnya adalah sesuatau yang kita

anggap sebagai suara.

Persepsi merupakan proses menerima, mengintegrasikan, mengklasifikasikan,

membedakan, dan memberikan pemahaman terhadap stimulasi yang datang.

Proses ini membantu manusia dalam menerima masukan melalui reseptor sensori

dan berespons dengan ara yang dapat memfasilitasi adaptasi mereka terhadap

lingkungan sekitar. !eseptor sensori memberikan informasi tentang dunia luar dan

bertindak sebagai mekanisme umpan balik yang akan memberitahu kepada kita

seberapa baik kita menyesuaikan diri.

Pan a indera mungkin menjadi kurang efisien dengan proses penuaan, bahaya bagi

keselamatan, akti"itas, kehidupan sehari#hari $%KS& yang normal dan harga diri se

ara keseluruhan. $'i key Stanley, Buku %jar Keperawatan gerontik edisi

(. ())*& 'eskipun semua lansia mengalami kehilangan sensorik dan sebagai

akibatnya berisiko mengalami depri"asi sensorik, namun tidak semua akan

mengalami depri"asi sensorik. Salah satu indra dapat mengganti indera

dalam mengobser"asi dan menerjemahkan ransangan. $Smelt+er,

Su+anne , buku ajar medi al bedah edisi -, ()) , hal/ 01&


II. Perubahan pada Lansia
a. Perubahan indera penglihatan
2efi it sensori $misalnya, perubahan penglihatan& dapat merupakan bagian

dari penyesuaian yang berkesinambungan yang datang pada usia lanjut,

perubahan penglihatan dapat mempengaruhi pemenuhan %KS pada lansia.

Perubahan indra penglihatan pada awalnya dimulai dengan terjadinya

awitan presbiopi, kehilangan kemampuan akomodatif. Ini karena sel#sel

baru terbentuk dipermukaan luar lensa mata, maka sel tengah yang tua akan

menumpuk dan menjadi kuning, kaku, padat dan berkabu. 3adi, hanya

bagian luar lensa yang masih elasti untuk berubah bentuk $akomodasi& dan

berfokus pada jarak jauh dan dekat. Karena lensa menjadi kurang fleksibel,

maka titik dekat fokus berpindah lebih jauh. Kondisi ini disebut presbiopi,

biasa bermula pada usia 4)#an. $Smelt+er,

Su+anne , buku ajar medi al beda, edisi -, ()) hal/ 01# -)& Kerusakan
kemampuan akomodasi terjadi karena otot#otot siliaris menjadi

lebih lemah dan lebih kendur dan lensa kristalin mengalami sklerosis,

dengan kehilangan elastisitas dan kemampuan untuk memusatkan pada

$penglihatan jarak dekat&. Kondisi ini dapat dikoreksi dengan lensa seperti

ka amata jauh dekat $bifokal&.


5kuran pupil menurun $miosis pupil& dengan penuaan karena sfinkter pupil

mengalami sklerosis. 'iosis pupil ini dapat mempersempit lapangan

pandang seseorang dan memengaruhi penglihatan perifer pada tingkat

tertentu, tetapi tampaknya tidak benar#benar mengganggu kehidupan

sehari#hari.
Perubahan warna $misalnya 6 menguning& dan meningkatnya kekruhan

lensa Kristal yang terjadi dari waktu ke waktu dapat menyebabkan katarak.

Katarak menimbulkan bebagai tanda dan gejala penuaan yang


mengganggu penglihatan dan akti"itas setiap hari. Penglihatan yang

kabur dan seperti terdapat suatu selaput diatas mata dalah suatu

gejala umum, yang mengakibatkan kesukaran dalam memfokuskan

penglihatan dan memba a. Kesukaran ini dapat dikoreksi untuk

sementara dengan penggunaan lensa. Selain itu lansia harus didorong

untuk memakai lampu yang terang dan tidak menyilaukan.katarak juga

dapat mengakibatkan gangguan dalam persepsikedalaman atau

stereopsis, yang menyebabkan masalah dalam menilai ketinggian,

sedangkan perubahan terhadap persepsi warna terjadi seiring dengan

pembentukan katarak dan mengakibatkan warna yang mun ul tumpul

dan tidak jelas,terutama warna#warna yang muda misalnya biru, hijau,

dan ungu. Penggunaan warna#warna terang seperti kuning, oranye

dan merah direkomendasikan untuk memudahkan dalam membedakan

warna. $'i key Stanley, Buku %jar Keperawatan gerontik edisi (. ())*&

b. Perubahan indera pendengaran


Perubahan indra pendengaran pada lansia disebut presbikusis. 'hoon

menggambarkan fenomena tersebut sebagai 7suatu penyakit simetris

bilateral pada pendengaran yang berkembang se ara progreif lambat

terutama memengaruhi nada tinggi dan dihubngkan dengan penuaan8.

Lansia sering tidak mampu mengikuti per akapan karena nada konsonan

frekuansi tinggi $ huruf f, s, th, h, sh, b, t, p & semua terdengar sama.

$Smelt+er, Su+anne , buku ajar medi al beda, edisi -, ()) , hal/ -)&.
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi berbagai fa tor yang telah diteliti

adalah 6 nutrisi, fa tor genetika, suara gaduh, hipertensi, stress

emosional, dan arteriosklerosis. Penurunan pendngaran terutama

berupa komponen konduksi yang berkaitan dengan presbikusis.


Penurunan pendengaran sensorineural terjadi saat telinga bagian

dalam dan komponen saraf tidak berfungsi dengan baik $saraf

pendengaran, batang otak atau jalur kortikal pendengaran&

penyebab dari perubahan konduksi tidak diketahui, tetapi masih

mungkin berkaitan dengan perubahan pada tulang telinga tengah,

dalam bagian koklear atau didalam tulang mastoid. $'i key Stanley,

Buku %jar Keperawatan gerontik edisi (. ())*&.

Kehilangan pendengaran menyebabkan lansia berespon tidak

sesuai dengan yang diharapkan, tidak memahami per akapan, dan

menghindari interaksi so ial. Perilaku ini sering disalahkaprahkan

sebagai kebingungan atau senil. $Smelt+er, Su+anne , buku ajar

medi al beda, edisi -, hal/ -)&l

III. Perubahan normal pada system sensoris a ibat penuaan. Perubahan


9ormal yang berhubungan dengan penuaan Implikasi klinis
! Penglihatan
• Penurunan kemampuan akomodasi
• konstruksi pupil senilis
Peningkatan kekeruhan lensa dengan perubahan warna

menjadi menguning

:ubungan usia dengan mata

Kornea, lensa, iris, a;uous humorm"itrous humor akan mengalami

perubahan seiring bertambahnya usia., karena bagian utama yang

mengalami perubahan < penurunan sensifitas yang bisa menyebabkan

lensa pada mata, produksi a;uous humor juga mengalami penurunan tetapi

tidak terlalu terpengaruh terhadap keseimbangan dan tekanan intra okuler

lensa umum. Bertambahnya usia akan mempengaruhi fungsi organ pada

mata seseorang yang berusia *) tahun, fungsi kerja pupil akan mengalami
penurunan (<= dari pupil orang dewasa atau muda, penurunan tersebut

meliputi ukuran#ukuran pupil dan kemampuan melihat dari jarak jauh.

Proses akomodasi merupakan kemampuan untuk melihat benda#bend dari

jarak dekat maupun jauh. %komodasi merupakan hasil koordianasi atas

iliary body dan otot#otot ins, apabial sesorang mengalami penurunan daya

akomodasi makaorang tersebut disebut presbiopi.

> masalah yang mun ul ada lansia /

a. Penurunan kemampuan penglihatan


b. %!'2 $ agp# relaed ma ular degeneration
& . glau oma
d. Katarak
e. ?ntropion dan ekstropion
a. Penurunan kemampuan penglihatan
Penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa fa tor diantaranya

adalah progesifitas dan pupil kekunningan pada lensa mata,

menurunnya "itous humor, perubahan ini dapat mengakibatkan

berbagai masalah pada usia lanjut seperti / mata kabur,

hubungan aktifitas sosial, dan penampialan %2L, pada lansia

yang berusia lebih dari *) tahun lensa mata akan semakin keruh,

beberapa orang tidak mengalami atau jarang mengalami

penurunan penglihatan seirinng dengan bertambahnya usia.

b. %!'2 $ %ge# related ma ular degeneration &


%!'2 terjadi pad usia >)#*> tahun dibeberapa kasus ini mengalami

peningkatan makula berada dibelakang lensa sedangkan makula

sendiri berfungsi untuk ketajaman penglihatan dan penglihatan

warna, kerusakan makula akan menyebabkan sesorang

mengalami gangguan pemusatna penglihatan.


Tanda dan gejala %!'2 meliputi / penglihatan samara#samar dan

kadang#kadang menyebabkan pen itraan yang salah. Benda

yang dilihat tidak sesuai dengan kenyataan, saat melihat benda

ukuran ke il maka akan terlihat lebih ke il dan garis lurus akan

terlihat bengkok atau bahkan tidak teratur. Pada dasarnya orang

yang %!'2 akan mengalami gangguan pemusatan penglihatan,

peningkatan sensifitas terhadap ahaya yang menyilaukan,

ahaya redup dan warna yang tidak men olok. 2alam kondisi

yang parah dia akan kehilangan penglihatan se ara total.

Pendiagnosaan dilakukan oleh ahli oftomologi dengan bantuan

berupa test intra"ena fluorerensi angiografy.

. @laukoma
@laukoma dapat terjadi pada semua usia tapi resiko tinggi pada

lansia usia *) tahun keatas, kerusakan akibat glaukoma sering

tidak bisa diobati namun dengan medikasi dan pembedahan

mampu mengurangi kerusakan pada mata akibat glaukoma.

@laukoma terjadi apabila ada peningkatan tekanan intra okuler $

IAP & pada kebanyakan orang disebabkan oleh oleh peningkatan

tekanan sebagai akibat adanya hambatan sirkulasi atau pengaliran

airan bola mata $ airan jernih berisi A(, gula dan nutrisi&, selain itu

disebabkan kurang aliran darah kedaerah "ital jaringan ner"ous

optikus, adanya kelemahan srtuktur dari syaraf.

Populasi yang berbeda enderung untuk menderita tipe glaukoma yang

berbeda pula pada suhu %frika dan %sia lebih tinggi resikonnya
di bandinng orang kulit putih, glaukoma merupakan penyebab

pertama kebutuhan di %sia.

Tipe glaukoma ada = yaitu /

& Primary open angle @loueoma $glaukoma sudut terbuka&


(& 9ormal tenion glukoma $glau oma bertekanan normal& =&
%ngel lousure gloukoma $@laukoma sudut tertutup&l

d. Katarak
Katarak adalah tertutupnya lensamata sehingga pen ahayaan da

fokusing terganggu $retina& katarak terjadi pada semua umur namun

yang sering terjadi pada usia >> tahun. Tanda dan gejalanya berupa /

Bertanbahnya gangguan penglihatan, pada saat memba a < beraktifitas

memerlukan pen ahayaan yang lebih, kelemahan melihat dimalam

hari, penglihatan ganda.


Penanganna yang tepat adalah pembenahan untuk memperbaiki

lensa mata yang rusak pembedahan dilakukan bila katarak

sudah mengganggu aktifitas namun bila tidak mengganngu

tidak perlu dilakukan pembedahan.l

e. ?ntropi dan eutropi


?ntropi dan eutropi terjadi pada lansia, kondisi ini tida menyebabkan

gangguan penglihatan namun menyebabkan gangguan kenyamanan. ?

ntropi adalh kelopak mata yang terbuka lebar ini menyebabkan mata

memerah entropi terjadikarena adanya kelemahan pada otot

konjungtifa.ektropi adalah penyempitan konjungtifa

(. Pendengaran
• Penurunan fungsi sensorineural se ara lambat
• Kesukaran dalam memba a huruf#huruf yang ke il
• Penyempitan lapangan pandang
• Penglihatan yang kabur
• Sensitifitas terhadap ahaya
• Penurunan penglihatan pada malam hari
• Kesukaran persepsi kedalaman
• Kehilangan pendengaran se ara bertahapl

@angguan pendengaran terjadi pada usia *> tahun $>>C& -) tahun

men apai **C , gangguan pendengaran tidak hanya terjadi karena

adanya penambahan usia seperti gangguan pendengaran karena

konsumsi obat. Se ara umum gangguan pendengaran ada = ma am

yaitu / gangguan pendengaran konjungti"a, ganguan pendengaran

sensori dan ampuran $ konjungti"a dan ampuran &.

@anguan pendengaran konjungti"a terjadi karena adanya gangguan

telinga dibagian luar dan tengah, seseorang dapat terjadi tuli konduksi

apabila terjadi gangguan pada meatus a usti"us eksternus, membran

tympani < ossi ulas $maleus, in us, stapes& jika seseorang terjadi

gangguan pada organ salah satu tersebut maka seseorang mengalami

gangguan pendengaran konjungti"a, seseorang yang tuli konduksi

berakibat kemampuan mendengar bunyi hantaran udara terganggu

dan hanya mampu mendengar bunyi melalui hantaran tulang.

a. Tuli
Persepsi sensori terjadi apabila seseorang mengalami kelainan pada

organ korti, saraf DIII $Destibulo o helaris 9& pusat pendengaran otak,

keadaan pada seseorang yang tuli persepsi terjadi gangguan

mendengar baik melalui hantaran udara maupun tulang.

b. Tinnitus
Selain yang disebutkan diatas, gangguan pendengaran yang lain adalah

tinnitus, tinnitus merupakan gangguan pendengaran berupa ada suara di

telinga $suara nging&. Tinitus terjadi karena adanya gangguan pendengaran


konduktif atau sensoris. Suara yang mun ul seperti suara bising

atau segala sesuatu yang membikin tidak nyaman. Tinnitus bisa

juga terjadi karena adanya otoselorosis atau karena adanya ototEi

obat yang dikonsumsi seperti gentamisin atau aspirin $terlampir&.

Tinnitus bukan merupakan sebuah penyakit namun sebuah gejala dari

adanya gangguan pendengaran bagaimanapun juga kondisi ini

memun ulkan banyak masalah, tinnitus kadang tidak dirasakan dalam

lingkungan yang ramai namun akan sangat teras dilingkungan yang

sepi. Beberapa orang tinnitus dapat menyebabkan ke emasan besar

suara musik yang pelan adanya gaduhnya lingkungan dapat

membantu mengalihkan suara dengung ditelinga.

= Perubahan Indera Perabaanl


Indera peraba memberikan pesan yang paling intim dan yang paling

mudah untuk diterjemahkan. Bila indera lain hilang, rabaan dapat

mengurangi perasaan terasing dan memberi perasaan sejahtera.

$Smelt+er, Su+anne , buku ajar medi al beda, edisi -, ()) , hal/ -)&

Kebutuhan untuk sentuhan efektif terus berlanjut sepanjang

kehidupan dan meningkat dengan usia. Banyak lansian lebih

tertarik dalam sentuhan dan sensasi taktil karena /

• 'ereka sudah kehilangan orang yang di intai


• Penampilan mereka tidak semenarik pada waktu dulu dan
tidak mengundang sentuhan dari orang lain
• Sikap masyarakat umum terhadap lansia tidak mendorong

untuk melakukan kontak fisik dengan lansia.


Sentuhan dapat merupakan suatu alat untuk memberikan stimulus

sensoris atau menghilangkan rasa nyeri fisik dan psikologi.

Kulit adalah seperti suatu pakaian pelindung yang pas dan

menutupi seseorang berusia 0) tahun atau -) tahun, kulit juga tidak

akan sesuai dengan tubuh orang tersebut. Kulit tersebut mungkin

akan menjadi kendur dan terlihat lebih longgar pada berbagai

bagian tubuh. 9amun, selama kehidupan, sentuhan memberikan

pengetahuan emosional dan sensual tentang orang lain. $'i key

Stanley, Buku %jar Keperawatan gerontik edisi (. ())*&

4. Perubahan Indera Penge apan


Ketika seseorang telah bertambah tua, 7 jumlah total kun up#kun up perasa

pada lidah mengalami penurunan dan kun up pada lidah juga mengalami

kerusakan, ini dapat menurunkan sensiti"itas pada terhadap rasa. Kun

up#kun up perasa mengalami regenerasi sepanjang kehidupan manusia,

tetapi lansia mengalami suatu penurunan sensiti"itas terhadap rasa manis,

asam, asin, dan pahit. Perubahan tersebut lebih dapat disadari

oleh beberapa orang dibanding yang lainnya.


Argan penge ap yang paling berperan adalah pada bagian depan, tepi dan

belakang, rasa manis dan asin berada pada bagian ujung lidah, asam

dibagian tepi sedang pahit dipangkal lidah. Fungsi penge ap akan berubah

seiring bertambahnya usia. Kerusakan fungsi penge ap akan menyebabkan

makan kurang bergairah terkadang seorang lansia perlu menambah jumlah

garam karena dia merasa bahwa maskannya kurang asin $padahal sudah

asin&. Kenikmatan makan akan didukung oleh indra pembau, makan yang

dibau akan merangsang mukosa hidung untuk menghantar impuls ke otak


untuk menyimpulkan bahwa makan itu enak atau tidak. Ini juga

akan berpengaruh terhadap keinginan pemenuhan nutrisi.l

> Perubahan Indera Pen iuman


Penurunan yang paling tajam dalam sensasi pen iuman terjadi selama

usia pertengahan, dan untuk sebagian orang, hal tersebut akan terus

berkurang. Ke epatan penurunan sensasi pen iuman pada lansia

ber"ariasi. Arang bereaksi terhadap bau dengan ara berbeda, dan

respon seseorang mungkin dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, etnik,

dan pengalaman sebelumnya tentang bau tersebut. Sensasi pen iuman

tidak se ara serius dipengaruhi oleh penuaan saja tetapi bisa terjadi

oleh fa tor lain yang berhubungan dengan usia. Penyebab lainnya juga

dianggap sebagai pendukung untuk terjadinya kehilangan kemampuan

sensasi pen iuman termasuk pilek, influen+a, merokok, obstruksi

hidung, se ret dari hidung, sinusitis kronis, kebiasaan tertentu dengan

bau< aroma, epitaksis, alergi, penuaan serta fa tor lingkungan.

I". Konsep Asuhan Kepera#atan


. Pengkajian

Pengkajian pada lansia dengan gangguan penglihatan meliputi

hal#hal berikut ini.

a. 5kuan pupil menge il.


b. Pemakaian ka amata. .
Penglihatan ganda.
d. Sakit pada mata seperti glaukoma dan katarak.
e. 'ata kemerahan.
f. 'engeluh ketidaknyamanan terhadap ahaya terang $menyilaukan&.
g. Kesulitan memasukkan benang ke jarum.
h. Permintaan untuk memba akan kalimat.
i. Kesulitan<kebergantungan dalam melakukan akt"itas
pemenuhan kebutuhan
j. sehari#hari $mandi, berpakaian, ke kamar ke il, makan, B

%K<B%B, serta berpindah.

Pengkajian pada lansia yang mengalami gangguan pada sistem pendengaran

meliputi hal#hal sebagai berikut ini/

. 'eminta untuk mengulang pembi araan


(. 3awaban tidak sesuai dengan pertanyaan
=. 'emalingkan kepala terhadap pembi raan
4. Kesulitan membedakan pembi araan serta bunyi suara orang

lainyang parau atau bergumam.


>. 'asalah pendengaran pada kumpulan yang besar, terutama dengan

latar belakang yang bisisng, berdering < berdesis yang konstan.


*. Dolume bi ara meningkat
0. Sering merasa sedih, di tolak lingkungan, malu, menarik diri, bosan,

depresi, dan frustasi.


-. Ketergantungan dalam melakukan akti"itas pemenuhan kebutuhan

sehari#hari $mandi, berpakaian, ke kamar ke il, makan, B%B<B%K,

serta berpindah& .
(. 2iagnosa Keperawatan
a. @angguan sensoris<persepsi
pendengaran Tujuan keperawatan /
• Pendengaran konsentrasi
• 5paya memproses informasi kemampuan komunikasi
perilaku keamanan/ diri sendiri
• Pengetahuan/ keamanan diri#sendiri
• itra tubuh
• Pelibatan sosial
• Kesendirian
• Kualitas kehidupan
Inter"ensi keperawatan /
& !ujukan
(& Pen apaian komunikasi/ defisit pendengaran
=& Penyuluhan/ kemampuan psikomotor
4& 'anajemen lingkungan / keamanan
>& Pendidikan / keamanan diri#sendiri
*& Peningkatan itra tubuh peningkatan sosialisasi

b. @angguan sensoris<persepsi/
penglihatan Tujuan keperawatan /
• Penglihatan
• Kemampuan berkomunikasi
• Arientasi kognitif
• Perawatan diri#sendiri/ akti"itas kehidupan sehari#hari $%2L&
• Perawatan diri#sendiri/ akti"itas kehidupan
sehari#hari aktif $ I%2L&
• Pengendalian emas
• Tingkat mobilitas
• Perilaku keamanan/ diri sendiri
• Pengetahuan/ keamanan diri sendiri
• Kualitas kehidupan
Inter"ensi keperawatan /
& !ujukan
(& Peningkatan komunikasi/ defisit penglihatan
=& Fasilitas proses pembelajaran
4& Penyuluhan/ perawatan diri
>& Petunjuk antisipasi
*& Pengurangan ke emasan
0& Peningkatan olahraga
-& 'anajamen lingkungan/ keamanan
1& Penyuluhan/ keamanan diri sendiri

. @angguan sensori<persepsi/ kinestesia


Tujuan keperawatan /
• Keseimbangan
• Tingkat mobilitas
• Perilaku aman / pen egahan jatuh
• Pengetahuan/ keamanan diri sendiri
• Perawatan diri sendiri/ akti"itas kehidupan sehrai#hari aktif $I%2L&
• Pengendalian ketakutan
Inter"ensi keperawatan /
& Terapi olahraga/ keseimbangan
(& Peningkatan olahraga
=& Pen egah jatuh
4& Penyuluhan/ keamanan diri sendiri
>& Penyuluhan/ perawatan diri sendiri
*& 2ukungan emosional
0& Peningkatan keamanan sentuhan

d. @angguan sensori<persepsi/ taktil


• Kesejahteraaan
• Perilaku keamanan diri sendiri
• Pengetahuan/ keamanan diri
sendiri Inter"ensi keperawatan /
& 'anajemen lingkungan
(& Penyuluhan / keamanan
e. @angguan sensori<persepsi/ pen iuman
• Perilaku keamanan/ lingkungan fisik rumah
• Perilaku keamanan/ diri sendiri
• Status nutrisi
Inter"ensi keperawatan /
& 'anajemen lingkungan
(& Penyuluhan/ kemanan diri sendiri
=& Konseling nutrisi
4& 'anajemen konseling
f. @angguan sensoris<persepsi / penge apan
• Status nutrisi
• Kualitas kehidupan
Inter"ensi keperawatan /
& Penyuluhan / modifikasi makanan
(& Peningkatan nafsu makan
=& 'anajemen airan

DA$%AR PUS%AKA

3aime L Sto kslager Li+ S haeffer$())0&.%suhan Keperawatan

@eriatrik.3akarta/?@

Soejono, .: Setiati,S dan Giwie $()))&. Pedoman Pengolahan Kesehatan Pasien

@eriatri / 5ntuk Kedokteran dan Perawat. 3akarta / FK5I


Stanley, mi key and Beare, Patri ia @aulant $())*&.Keperawatan Gerontik,?disi

ke (, etakan Pertama 3akarta / ?@

Su+anne, . Smelt+er. $()) &. Keperawatan medikal bedah, edisi -. 3akarta / ?@

You might also like