VARISELA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :1/3
UPT PUSKESMAS .dr. EMY RUYANAH
JEKULO NIP 19680208 200904 2 001

Varisela adalah Infeksi akut primer oleh virus Varicella zoster yang
1. PENGERTIAN
menyerang kulit dan mukosa
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan pasien
2. TUJUAN
dengan Varisela
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Jekulo no C/VII/SK/12/15/01
3. KEBIJAKAN
tentang Pelayanan klinis puskesmas

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

4. REFERENSI Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. PROSEDUR Langkah-langkah penanganan Varisela
1. Petugas mempersilahkan pasien duduk
2. Petugas memberi salan dan memperkenalkan diri kepada pasien
3. Petugas melakukan anamnesis tentang keluhan:
a. Demam, malaise, dan nyeri kepala.
b. Timbulnya lesi kulit berupa papul eritem yang dalam waktu
beberapa jam berubah menjadi vesikel.
c. Rasa gatal yang biasanya menyertai keluhan lainnya.
4. Petugas melakukan anamnesis tentang faktor risiko terjadinya Varisela,
diantaranya
a. Faktor usia, terutama pada anak.
b. Penurunan daya tahan tubuh.
c. Riwayat kontak dengan penderita varisela.
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik untuk menemukan abnomalitas
sebagai berikut:
1) Erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu
beberapa jam berubah menjadi vesikel.
2) Vesikel berbentuk ini khas berupa tetesan embun (tear
drops). Vesikel akan menjadi keruh dan kemudian menjadi
krusta.
3) Sementara proses ini berlangsung, timbul lagi vesikel-
vesikel baru yang menimbulkan gambaran polimorfik khas
untuk varisela.
4) Lokasi penyebaran terjadi secara sentrifugal, serta dapat
menyerang selaput lendir mata, mulut, dan saluran napas
atas.

Gambar lesi Varisela

 VARISELA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :2/3
UPT PUSKESMAS .dr. EMY RUYANAH
JEKULO NIP 19680208 200904 2 001

6. Bila diperlukan, petugas melakukan pemeriksaan penunjang sebagai

berikut
 Pemeriksaan mikroskopis Tzank Test, pada pemeriksaan
tersebut akan tampak sel datia berinti banyak.
7. Petugas kemudian melakukan penegakan diagnosis berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik adalah sebagai berikut
a. Diagnosis Klinis : Varisela
b. Diagnosis Banding : Variola, Herpes simpleks disseminate,
Coxsackie virus, Rickettsial pox
c. Komplikasi :Pneumonia, ensefalitis, hepatitis, terutama
terjadi pada pasien dengan gangguan imun. Varisela pada
kehamilan berisiko untuk menyebabkan infeksi intrauterin pada
janin, menyebabkan sindrom varisela kongenital

8. Petugas melakukan penatalaksanaan secara komprehensif, meliputi

a. Terapi Non Farmakologi
Mengedukasi pasien untuk :
1) Istirahat cukup
2) Menjaga kebersihan tubuh
3) Meminimalisir kontak dengan orang lain, untuk mencegah
penularan
b. Terapi Farmakologi
Pengobatan antivirus oral, antara lain:
1) Asiklovir: dewasa 5 x 800 mg/hari, anak- anak 4 x 20
mg/kgBB (dosis maksimal 800 mg), atau
2) Valasiklovir: dewasa 3 x 1000 mg/hari
9. Petugas merujuk pasien bila ditemukan tanda sebagai berikut :
a. Terdapat gangguan imunitas
b. Mengalami komplikasi yang berat seperti pneumonia, ensefalitis,
dan hepatitis.
10. Petugas memberi kesempatan kepada pasien untuk menanyakan hal yang
kurang pahami
11. Petugas menutup pembicaraan dan mempersilahkan pasien untuk keluar
6. UNIT TERKAIT 1. Instalasi rawat jalan
2. Instalasi rawat inap
3. Instalasi gawat darurat
4. Instalasi farmasi