Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Dosen:
Prof. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc
i|Page
DAFTAR GAMBAR
ii | P a g e
DAFTAR TABEL
iii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1|Page
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2|Page
2.2 Divisi Utama Perusahaan
3|Page
pemasok terkemuka dunia pelatihan di bidang teknik pengelasan. Kursus
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan anggota dan dapat disampaikan
baik di pusat pelatihan kami, atau pada situs di dunia.
3. Research Development and Consultancy
TWI terlibat dalam berbagai jenis proyek, dari penelitian rahasia
dan konsultasi bagi anggota industri individu, berkolaborasi, proyek yang
didanai publik, yang dana penelitian pengaruh anggota sendiri. Bersama
proyek industri menyatukan kelompok-kelompok anggota industri untuk
mengembangkan inovatif, solusi bersama untuk yang paling mendesak
kebutuhan industri dan untuk mengembangkan teknologi baru yang paling
menjanjikan dalam lingkungan bersama, yang kolam keahlian pemain
kunci di sektor industri tertentu atau dari seluruh sektor yang berbeda.
4|Page
mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang
bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.
Perkembangan sistem informasi melalui alat pengolah data dari sejak
jaman purba sampai saat ini bisa kita golongkan ke dalam empat golongan besar,
yaitu:
1. Peralatan manual, yaitu peralatan pengolahan data yang sangat sederhana,
dan faktor terpenting dalam pemakaian alat adalah menggunakan tangan
manusia.
2. Peralatan mekanik, yaitu peralatan yang sudah berbentuk mekanik yang
digerakkan dengan tangan secara manual.
3. Peralatan mekanik elektronik, yaitu peralatan mekanik yang digerakkan
secara otomatis oleh motor elektronik.
4. Peralatan elektronik, yaitu peralatan yang bekerjanya secara elektronik.
6|Page
Gambar 2.3. Peran Utama Sistem Informasi dalam Bisnis
Resiko
Ada dua jenis sistem informasi pendukung dalam dunia bisnis, yaitu:
7|Page
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sistem Informasi
1. Welding Software.
Solusi ideal untuk pengelasan prosedur, kualifikasi, fabrikasi dan NDT
reporting. Dengan lebih dari 15 tahun pembangunan industri. TWI suplai ke
semua industri besar terutama Minyak, Gas, Power dan Konstruksi. Software
yang digunakan diantaranya ;
Weldspec
Welding Coordinator
Welderqual
NDTspec
Welding Estimator
A. Sumberdaya Teknologi
8|Page
terkemuka keahlian dalam kelelahan dan fraktur lasan, didukung oleh
pemodelan dan dunia kelas paket perangkat lunak integritas canggih numerik.
3. Material Properties
Teknologi untuk mengembangkan dan mengukur pemahaman hubungan
mikro-properti las; mode kegagalan material; dan mampu las tanpa
memperkenalkan cacat. Hal ini didukung oleh analisis dan fasilitas
karakterisasi dan pengujian kemampuan untuk layanan korosif, hidrogen
embrittlement dan mampu las.
4. NDT and Asset Reliability
Ahli dalam berbagai pengujian canggih non-destruktif (NDT) teknologi,
khususnya ultrasonik jarak jauh, array bertahap, radiografi digital dan
pemantauan kondisi, untuk meningkatkan kinerja dan nilai aset tanpa merusak
subjek tes.
Risk Based Inspection (RBI) dan Risk Based Maintanance (RBM) adalah
praktek manajemen yang digunakan untuk mengidentifikasi peralatan pabrik yang
paling berisiko terhadap kegagalan. Peringkat kekritisan diperoleh melalui RBI
dan RBM akibatnya membentuk kerangka di mana inspeksi dan pemeliharaan
sumber daya dapat dialokasikan untuk menanam peralatan dengan biaya yang
efektif, tanpa mengorbankan keselamatan. Dengan kata lain, RBI dan RBM
memungkinkan pergeseran inspeksi dan pemeliharaan sumber daya untuk
menyediakan tingkat yang lebih tinggi dari cakupan pada item berisiko tinggi dan
upaya yang sesuai pada peralatan risiko yang lebih rendah. Manfaat potensial dari
RBI dan RBM program adalah untuk meningkatkan waktu operasi (menjalankan
panjang) peralatan sekaligus mengurangi, atau setidaknya mempertahankan,
tingkat risiko yang sama.
Pada tahun 1998, TWI mengembangkan sistem manajemen perangkat
lunak yang disebut Riskwise sebagai alat untuk melaksanakan RBI dan RBM.
Riskwise menghitung kemungkinan dan konsekuensi kegagalan untuk pipa dan
peralatan tekanan (bejana tekan) untuk menghasilkan peringkat kekritisan.
Keuntungan utama dari Riskwise diantaranya ;
1. Dapat digunakan dengan mudah oleh pengguna, baik bagi ahli maupun
bagi pengguna system pada pertama kali.
2. Riskwise berbasis model penilaian yang sangat sesuai dengan kebutuhan
penggunanya.
3. Menggabungkan inspeksi dan kerusakan mekanisme sesuai dengan
pengetahuan dasar.
4. Berisi sistem pelacakan untuk tindakan pemeriksaan.
9|Page
dari perangkat lunak, didasarkan pada unsur-unsur terbaik dari prosedur
manajemen berbasis risiko yang disajikan dalam dokumen yang diterbitkan, yaitu
ASME CRTD Vol.20-1, API BRD 581, API RP 580, dan EEMUA publikasi 159.
Probability
of Failure
Consequences of Failure
Gambar 3.1 Matriks Management
Resiko
Dari matriks tersebut, penghitungan resiko adalah dengan mengalikan
probability of failure dengan consequences of failure. Dimana semakin tinggi
probability dan consequences of failure maka kondisi alat semakin mendekati
highrisk dan harus segera ada tindakan inspeksi. Hal-hal yang menjadi indikator
probability of failure diantaranya adalah kondisi internal maupun eksternal (dalam
arti sebenarnya) alat. Sedangkan elemen-elemen yang menjadi indikator
consequences of failure diantaranya unsur biaya, pekerja, lingkungan dan
fasilitas/aset dari rangkaian alat tersebut.
Dalam aplikasi penggunaan perangkat Riskwise untuk RBI (Risk Based
Inspeksion), TWI mengelompokkan resiko alat ke dalam tiga kelas diantaranya
lowrisk, mediumrisk, dan highrisk. Klasifikasi resiko ini diukur dengan parameter
yaitu :
1. Umur alat
2. Kondisi eksternal alat (kondisi cat, cuaca)
3. Kondisi internal alat (korosifitas unsur di dalam alat yang berisi minyak atau
gas atau air dan kimia)
Berikut adalah tindakan lanjut setelah sebuah alat pipa atau bejana tekan
diketahui golongan resikonya.
1. Low-risk (dianggap dalam kondisi aman)
2. Medium-risk (dilakukan penjadwalan untuk inspeksi dalam periode
selanjutnya)
3. High-risk (dilakukan inspeksi alat segera)
Lebih jauh lagi, keputusan setelah inspeksi dilakukan adalah maintanance dan
repairing alat.
Pengoperasian Riskwise dilakukan berbasis data sebagai input pada sistem
tersebut. Berikut adalah data-data yang diperlukan untuk data input pada
Riskwise;
1. Design awal alat.
2. Data kondisi aktual saat ini.
3. Data inspeksi terakhir kali. (inspeksi visual, ketebalan alat)
4. Estimasi biaya jika alat rusak.
5. Perkiraan resiko terhadap lingkungan
6. Perkiraan resiko terhadap pekerja
7. Perkiraan resiko terhadap fasilitas lain (rangkaian aset).
8. Perkiraan produksi yang hilang.
10 | P a g e
Pada beberapa data yang masih berbentuk estimasi/perkiraan, parameter
ditentukan berdasarkan regulasi setiap perusahaan. Semakin strict peraturan
tersebut maka semakin ketat parameter resikonya.
TWI
Managemen
Report
Inspeksi
11 | P a g e
Berikut akan ditampilkan contoh aplikasi Riskwise: Parameter input
(based on engineering calculation)
12 | P a g e
Gambar 3.6 Risk Profile - Riskwise
13 | P a g e
MATRIX THE WELDING INSTITUTE
Sumber Hardware & Netware Software SDM
Daya Produk
Data
Mesin Media Program Prosedur Spesialis User Informasi
Aktifitas
Welding,
Design awal alat, kondisi
Coating and
aktual saat ini, data inspeksi
Welding Material
Microsoft Microsoft terakhir kali. estimasi biaya
Software, Engineeri Processing,
Windows NT dengan Engine- jika alat rusak., estimasi
Engineeri ng Structural
Input 4.0 Operation Graphical Data input ering resiko terhadap lingkungan,
ng Critical Managem Integrity,
System User specialist estimasi resiko terhadap
Assessmen ent Material
platform Interface pekerja, Perkiraan resiko
t, Riskwise Properties, NDT
terhadap rangkaian aset dan
and Asset
estimasi produksi hilang.
Reliability
Microsoft Microsoft
Engineeri Engineeri
Windows NT dengan
ng Engine- ng Production lost, Risk and Inspection data,
Pemrosesan 4.0 Operation Graphical Riskwise
Calculatio ering Managem savety Risk profile
System User
n ent
platform Interface
Microsoft Microsoft Data
Engineeri
Windows NT dengan transmit Engineer Probability dan
ng
Output 4.0 Operation Graphical Riskwise (data ing dan Report consequences of
Managem
System User komputer Manager failure
ent
platform Interface ke report)
Data Database
Penyimpanan Back up server Hardisk Riskwise saving dan IT Engineeri Database Engineering Data digital
back up ng, IT
Engineeri Engineeri Engineeri
Pengendalian Back up server Komputer ng general ng general IT ng Digital data prosessing Data digital
setting setting specialist
14 | P a g e
3.6 Peran SI dalam Perusahaan
15 | P a g e
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1. Kesimpulan
The Welding Institute (TWI) telah mencipkan program sistem informasi yang
berkaitan dengan Decision Support System guna mendapatkan keputusan yang tepat
bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan jasa TWI pada bidang Risk Based
Inspection dan Risk Based Maintainance dalam melakukan evaluasi terhadap alat-alat
teknikal. Evaluasi tersebut dilakukan berdasarkan pengelompokan resiko alat ke
dalam tiga level resiko (lowrisk, mediumrisk, dan highrisk). Setelah diketahui level
resiko dari alat-alat teknikal yang di uji, tindakan selanjutnya bagi level low dan
medium risk adalah penjadwalan maintainance periode berikutnya, sedangkan bagi
level highrisk harus dilakukan inspeksi terhadap alat tersebut. Sistem ini mampu
mengurangi biaya-biya yang memungkinkan keluar cuma-cuma bagi perusahaan jika
tidak dilakukan pemeriksaan menggunakan riskwise. Dengan riskwise tentunya dapat
dilakukan efisiensi waktu dan biaya kapital yang menyakut penggunaan, perawatan
dan perbaikan alat.
4.2. Rekomendasi
16 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
17 | P a g e