Professional Documents
Culture Documents
1
Varney, H.1997, Varney Midwifery 3th ed. Jones and Barlett Publisher
Mochtar Rustam, 1998, Sinopsis Obtetri Fisiologi, Obtetri Patologi
Ed2. Jakarta. EGC.
Bennet, V.R and Linda KB. Myles Text book for midwives Churchill
Living Stone. VK. London
PENDAHULUAN
URAIAN MATERI
1. Persiapan Laktasi
2
Pelayanan pada BPM terdiri dari :
Penyuluhan
- Keunggulan ASI
- Manfaat rawatgabung
- Perawatan putting susu
- Perawatan bayi
- Gizi ibu hamil dan menyusui
- Keluarga berencana
Persiapan Psikologis
Persiapan psikologis ibu untuk menyusui pada saat kehamilan sangat
berarti, karena keputusan atau sikap yang positif harus sudah terjadi
pada saat kehamilan atau bahkan jauh sebelumnya. Banyak ibu yang
memiliki masalah, oleh karenanya bidan harus dapat membuat ibu
tertarik dan simpati. Langkah-langkah yang harus diambil dalam
mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk menyusui adalah :
a. Setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ibu akan sukses dalam
menyusui bayinya
b. Meyakinkan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu
buatan/formula
c. Memecahkan masalah yang timbul dalam menyusui
d. Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan
e. Memberikan kesempatan ibu untuk bertanya.
PEMERIKSAAN PAYUDARA
Tujuan pemerikasan payudara adalah untuk mengetahui lebih dini adanya
kelainan, sehingga diharapkan dapat dikoreksi sebelum persalinan.
3
Pemeriksaan payudara dilaksanakan pada kunjungan pertama ibu,
dimulai dari inspeksi, palpasi.
4
Bila pompa putting susu tidak tersedia, dapat dibuat dari modifikasi
jarum suntik 10 cc, bagian ujung jarum dipotong dan kemudian
pendorong dimasukan dari arah potongan tersebut. Kemudian tarik
putting perlahan sehingga ada tahanan dan dipertahankan selama 30
detik sampai 1 menit. Lakukan dalam beberapa kali sehari.
TEHNIK MENYUSUI
5
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUI YANG BENAR
6
Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih
baik menggunakan yang rendah.
Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan,
kepala bayi terletak pada lengkung siku(kepala tidak boleh
tengadah, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan
Satu tangan diletakan badan ibu yang satu didepan
Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap
payudara.
Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
Payudara dipegang dengan jari diatas dan jari yang lain
menopang dibawah, jangan menekan putting susu atau
areolanya saja
Beri rangsangan untuk membuka mulut, bayi disusui hingga
terasa kosong, bergantian.
Melepas isapan bayi dengan jari kelingking dimasukan
melalui sudut mulut atau dagu ditekan kebawah
Setelah selesai, oleskan asi pada putting
Menyendawakan bayi
PENGELUARAN ASI :
PENYIMPANAN ASI
7
PEMBERIAN ASI PERASAN
8
Langkah 2 : Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika
terjadi kegawatdaruratan pada saat pengambil keputusan tidak
ada.
Penting bagi bidan dan keluarga untuk mendiskusikan :
Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga ?
Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama
tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan ?
9
pembalut wanita atau kain, sabun, seprai dan menyimpannya untuk
persiapan persalinan.
d. Diarrhea
- Cairan pengganti – rehidrasi oral
- Hndari makanan berserat
- Makan sedikit tapi sering
e. Edema dependen
10
- Hindari posisi berbaring terlentang
- Hindari posisi aberdiri dalam waktu yang lama
- Tinggikan kaki, miring kekiri
- Hindari kaos kaki yang ketat
- Lakukan senam secara teratur
f. Gatal-gatal
- Gunakan kompres, dingin mandi berendam / shower
g. Sering buang air kecil atau nocturia
- Penjelasan mengenai sebab yang terjadinya.
- Kosongkan saat tersa dorongan untu BAK
- Perbanyak minum pada siang hari
- Jangan kurangi minum pada malam hari
- Batasi minum bahan diuretiks seperti kopi, teh, cola dengan kafein
- Jelaskan tentang tanda UTI
- Tidur dalam posisi miring, kaki ditinggikan untuk meningkatkan
deuresis
- non alergis
- Hindari posisi aberdiri dalam waktu yang lama
- Tinggikan kaki, miring kekiri
- Hindari kaos kaki yang ketat
- Lakukan senam secara teratur
h. Gusi berdarah
- Berkumur dengan air hangat
- Memeriksakan gigi secara teratur
- Jaga kebersihan gigi, menggosok gigi dan flossing
i. Hemorroids (wasir)
- Hindari konstipasi
- Makan makanan yang berserat tinggi
- Gunakan kompress hangat
- Dengan perlahan masukkan kembali kedalam rektum
11
j. Insomnia
- Gunakan tehnik relaksasi
- Mandi air hangat, minum minuman hangat (susu)
k. Kelelahan/ fatigue
- Yakinkan bahwa hal ini normal terjadi dalam kehamilan
- Dorong ibu untuk sering beristirahat
- Hindari istirahat yang berlebihan
l. Keputihan
- TIngkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
- Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun lebih kuat daya
serapnya
- Hindari pakaian dalam dan pantyhose yang terbuat dari bahan
nilon
m.Keringat bertambah
- Pilihlah pakaian yang longgar dan tipis
- Tingkatkan intake cairan
n. Konstipasi
- Tingkatkan intake cairan, serat didalam diit
- Istirahat cukup
- Senam
- Membiasakan BAB teratur
- BAB setelah ada dorongan
o. Kram pada kaki
- Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfor tinggi)
- Berlatih dorsofleksi pada kaki
- Gunakan penghangat
p. Mengidam
- Jelaskan tentang bahaya makan yang tidak benar
- Makan makanan yang bergizi.
q. Perut kembung
- Hindari makanan yang mengandung Gas
- Mengunyah makanan secara sempurna
12
- Lakukan senam secara teratur
r. Pusing
- Bangun secara perlahan dari posisi istirahat
- Hindari berdiri terlalu lama
- Hindari berbaring dalam posisi terlentang
s. Rasa Mual/ Muntah-muntah
- Hindari bau atau faktor faktor penyebab
- Makan biskuit kering atau roti bakar
- Makan sedikit-sedikit tapi sering
- Duduk tegak setiap kali selesai makan
- Hindari makanan yang berminyak dan bumbu merangsang
- Makan makanan kering dengan minum diantara waktu makan
- Minum minuman berkarbonat
Bangun tidur secara perlahan-lahan, hindari gerakan secara
5. Kunjungan ulang
Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang
dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama. Kunjungan antenatal
minimal 4 kali selama kehamilan ( 1X trimester pertama, 1X trimester
kedua, 2X trimester ketiga.
Tujuan kunjungan ulang difokuskan pada pendeteksian komplikasi,
mempersiapkan kelahiran, dan kegawatdaruratan.
Jadwal kunjungan ulang sebaiknya :
Sampai dengan 28 mg usia kehamilan, setiap 4 mg.
Antara 28-36 mg usia kehamilan, setiap 2 mg.
Antara 36 mg sampai kelahiran, setiap minggu.
13
Riwayat Pemeriksaan fisik Pemeriksaan
pmrk.panggul
Kehamilan Laboratorium
-Pelvimetri
- gerakan janin - BB, TD - Protein urin
klinik
- Masalah / - Odema, - VT
Tanda bahaya reflek,
- Keluhan varikositis,
- Kekhawatiran human
- Palpasi gemeli
- Leopold
14
Penelitian juga membuktikan bahwa perkembangan bayi dapat
dimonitor dengan menggunakan pengukuran tinggi fundus.
c. Pemeriksaan laboratorium
Protein urin
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penapisan rutin protein urin
merupakan cara efektif mendeteksi preeklampsi.
d. Pemeriksaan panggul
Lakukan pelvimetri klinis pada akhir trimester III jika panggul perlu
dievalasi kembali
Lakukan pemeriksaan vagina jika ada indikasi/ ibu memiliki tanda-
tanda kurang bulan.
6. Pekerjaan
Manshande dkk (1987) melaporkan peningkatan tujuh kali lipat insiden
berat lahir rendah pada wanita dari Zaire yang bekerja keras dilapangan.
Tetapi berkowitz dkk. (1983) dan Murphy serta kawan-kawan (1984) tidak
menemukan aktivitas fisik yang merugikan kehamilan, malah mereka
menyebutkan bahwa hal sebaliknyalah yang benar. Tampak bahwa
masalah-masalah yang berhubungan dengan upaya membandingkan
penampilan kehamilan pada wanita yang bekerja dan tidak bekerja
selama kehamilan sudah banyak. Manfaatnya pada wanita hamil yang
bekerja adalah untuk mengurangi kemungkinan efek merugikan yang
sebaliknya akan bertambah berat akibat bekerja (saurel dan Kaminski,
1983).
Jadi disarankan pekerjaan-pekerjaan yang membuat wanita hamil
mengalami ketegangan fisik yang berat hendaknya dihindarkan. Idealnya
tidak ada pekerjaan atau permainan dilanjutkan sampai ke tingkat yang
membuat kelelahan. Waktu yang cukup untuk istirahat hendaknya
disediakan pada hari kerja. Wanita dengan komplikasi kehamilan
sebelumnya yang kemungkinan akan berulang (misalnya bayi berat lahir
rendah) mungkin harus mengurangi pekerjaan fisik.
15
7. Tanda Bahaya dalam Kehamilan
16
Nyeri yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal
ini bisa berarti appendicitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit
radang panggul, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong
empedu, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih, atau infeksi lain.
e. Bengkak pada muka atau tangan
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada
muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai
dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan pertanda,
anemia, gagal jantung, atau preeklampsia.
f. Bayi kurang bergerak seperti biasa
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya pada bulan ke-5 atau ke-6,
beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi
tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3
kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih muda terasa jika ibu
berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan
baik.
KESIMPULAN
Seorang bidan harus mampu mengidentifikasi kebutuhan dari ibu hamil
sehingga dapat memberikan asuhan kebidanan yang berfokus pada ibu.
Evaluasi
1. jelaskan persiapan laktasi yang dapat difasilitasi oleh bidan !
2. jelaskan persiapan persalinan yang yang harus diberitahukan
bidan kepada kliennya
3. apa saja yang dapat dilakukan ibu untuk memantau
kesejahteraan janin
4. tujuan dari kunjungan ulang adalah ?
5. jelaskan macam-macam dari ketidaknyamanan pada ibu dan
cara mengatasinya
17
6. pekerjaan apa saja yang boleh dilakukan oleh ibu?
7. sebutkan tanda bahaya pada ibu hamil !
18