You are on page 1of 9

LAMPIRAN

ANALISA PROSES INTERAKSI

NAMA KLIEN : Tn. K MAHASISWA : Kelompok I


BANGSAL : VI DP : Resiko mencederai diri berhubungan
NO. CM : 0000000001 dengan bunuh diri, depresi
TUJUAN : Membina hubungan saling percaya

KOMUNIKASI KOMUNIKASI ANALISA ANALISA RASIONAL


VERBAL NONVERBAL BERPUSAT PADA BERPUSAT PADA
KLIEN PERAWAT
P: Selamat pagi mas, P: Kontak mata, berjabat Memberikan salam Salam terapeutik dan
kenalkan nama saya tangan, mendekati klien terapeutik dan mengajak perkenalan sebagai
Lizawati biasa dipanggil sambil tersenyum. klien berkenalan. langkah awal dalam
Liza. Saya mahasiswa membina hubungan
Program Studi Diploma K: Menyambut jabat Masih merasa asing saling percaya.
III Keperawatan tangan, kontak mata dengan kehadiran
Merauke. singkat. perawat.
Nama mas siapa dan
biasa dipanggil dengan
sebutan apa?

K:Nama saya AK biasa K: Kontak mata singat, Klien mau berkenalan Klien mau berkenalan
dipanggil K. sedikit tersenyum. dengan perawat. dengan perawat sebagai
tanda awal terjadi
hubungan saling
P: Menatap klien sambil Senang karena klien percaya.
tersenyum. mau berkenalan
(menyebutkan nama).

P: Bagus, Mas K mau P: Mengacungkan Memberikan Pemberian


berkenalan dengan saya. jempol sambil reinforcement positif reinforcement positif
tersenyum. kepada klien. berguna untuk
menumbuhkan rasa
K: Tersenyum, ekspresi Senang diberi pujian, percaya kepada klien.
wajah lesu. tapi klien tampak kurang
bersemangat dalam
interaksi.
P: Selama 7 hari ini P: Menyentuh pundak Perawat bersikap tulus Dengan menyatakan
mulai pukul 07.00-13.30 klien, kontak mata menyatakan kasediaan kesediaan membantu,
WIB saya yang akan dengan klien. untuk membantu klien. klien akan lebih percaya
merawat Mas K disini. kepada perawat.
Saya siap membantu
mengatasi permasalahan
yang Mas K alami.

K: (diam). K: Menatap lurus Klien tidak memberikan Melakukan evaluasi/ Evaluasi/ validasi data
kedepan, pandangan respon terhadap validasi data terhadap dilakukan untuk
mata kosong, ekspresi perkataan perawat. klien. memastikan keadaan
datar. klien saat ini.
P: Bagaimana perasaan P: Mempertahankan Berharap klien mau Perawat harus memberi
Mas K saat ini? kontak mata, sedikit mengungkapkan kesempatan klien untuk
membungkuk kearah perasaannya. mengungkapkan
klien. perasaannya.

K: Menatap lurus Klien masih merasa


kedepan, kontak mata engan diajak bincang-
singkat. bincang.

K: baik-baik saja Mbak. K: Menatap perawat Klien belum bisa


tersenyum singkat. mengeksplorasi
perasaannya.

P: Kontak mata

P: Mas K, bagaimana P: Memperbaiki duduk Memulai kontrak waktu, Setiap interaksi dengan
kalau sekarang ini kita menghadap kearah menjelaskan tujuan klien perawat membuat
berbincang-bincang klien, kontak mata. pertemuan. kontrak yang terdiri dari
tentang permasalahan topik, waktu dan tempat.
yang Mas K hadapi K: Memperhatikan Duduk berhadapan
selama 10 menit? perawat, tampak ragu. dengan perawat,
kelihatan agak ragu.

K: Ya, terserah Mbak K: Kontak mata singkat, Ada keraguan pada diri Belum terbina hubungan
saja. tatapan mata kosong. klien. saling percaya sehingga
klien tampak ragu.
P: Memperhatikan Berharap klien bisa
respon klien. bersikap terbuka
menceritakan
masalahnya.

P: Bisakah pembicaraan P: Menyentuh pundak Perawat menaawarkan Kontrak waktu dan


kita mulai sekarang? klien, menatap klien, kontrak waktu dan tempat bisa ditawarkan
Dimana kita bisa duduk? tersenyum hangat. tempat kepada klien. sesuai kehendak klien.

K: Memperhatikan Klien tampak ragu dan


perawat, tampak kurang tidak semangat
bersemangat. memenuhi ajakan
perawat.

K: Ya Mbak. Di sini K: Mengangguk, Bisa mengambil Dengan melibatkan


saja. memperbaiki posisi keputusan untuk klien dalam membuat
duduk. memulai kontrak. kontrak pertemuan akan
melatih klien dalam
pengambilan keputusan.

P: Memperhatikan Berharap bisa


respon klien. melanjutkan bincang-
bincang.

P: Bagus, Mas K bisa P: Tersenyum hangat, Memberikan Reiforcement positif


menentukan tempat menganggukan kepala. reinforcement positif berguna untuk
dimana kita akan kepada klien meningkatkan rasa
berbincang-bincang. percaya diri klien.

K: - K: Tersenyum, Senang dan agak malu Alasan masuk rumah


menunduk. mendapat pujian dari sakit sering berkaitan
perawat. dengan masah utama
(core problem).

P: Ada kejadian apa P: Kontak mata hangat Menggali masalah klien Menstimulasi klien
sebelumnya, sehingga sambil mempersilahkan atau penyebab utama untuk mengingat suatu
Mas K dibawah ke sini? klien untuk menjawab. masuk rumah sakit. kejadian atau peristiwa.

K: Tampak berpikir, Tampak mengingat-


mengerutkan dahi. ingat kejadian sebelum
klien dibawa ke rumah
sakit.

K: Tidak tahu mbak, K: Menggelengkan


mungkin kemarin saya kepala tampak
mau memotong tangan binggung.
saya. Langsung saya
dibawa ke sini sama P: Mendengarkan Berharap klien mampu Mengekplorasi perasaan
keluarga saya. dengan sungguh- mengingat dan dan pikiran klien untuk
sungguh sambil menatap menceritakan kejadian mengetahui
klien. sebelum masuk rumah permasalahan yang
sakit. muncul.

P: Kenapa sampai Mas P: Menetap klien, Menggali permasalahan


K berani memotong menyentuh bahu. yang dihadapi klien.
tangan sendiri?
K: Menerawang Klien tidak kosentrasi
kedepan, tatapan mata dalam interaksi dengan
kosong. perawat.

K: Sudahlah! Tidak usah K: Tampak marah dan Klien mengatakan Bila emosi klien sudah
ditanyakan lagi saya emosi. dengan nada suara yang reda, perawat kembali
sudah malas dan capek. tinggi. memfokuskan
P: Menatap klien dan Memperhatikan ucapan pembicaraan sesuai
kontak mata. klien. tujuan interaksi atau
topik.

P: Baiklah, karena Mas P: Menatap klien, Memfokuskan


K tidak mau memberikan pertanyaan pembicaraan yang
menceritakan masalah kepada klien. mengarah pada
yang menimpa diri mas, penyebab munculnya
bolehkah mas ceritakan masalah pada klien.
tentang teman dekat atau
perkerjaan mas. K: Klien menundukkan Klien tidak
kepala dan tampak memperhatikan perawat.
bingung.

K: Saya belum K: Klien tampak marah. Klien menjawab Perawat tidak boleh
mendapatkan pekerjaan, pertanyaan perawat menyangakal dan
teman juga saya tidak dengan singkat dan agak membenarkan
punya. marah. pernyataan klien tetapi
perlu melakukan
konfrontasi atas
pernyataan klien.

P: Kontak mata dan Melakukan konfrontasi Agar klien dapat


mendengarkan ucapan terhadap pernyataan mengeksplorasi
klien. klien. perasaannya.

P: Mas K, diluar sana P: Kontak mata, Memfokuskan


masih banyak lowongan memberikan pendapat pembicaraan yang
kerja dan mas bisa kepada klien. mengarah pada
mendapatkan lowongan penyebab munculnya
itu. Kalau boleh saya masalah pada klien.
tau, ijazah terahkir mas
apa? K: Menatap perawat, Klien mendengarkan
Terus di luar sana juga kemudian mengerutkan ucapan perawat, sambil
banyak orang yang bisa dahi. mengerutkan dahi.
dijadikan teman dan bisa
membantu mas dalam
mencari informasi
tentang lowongan
pekerjaan.

K: Sudahlah mbak K: Tampak marah dan Marah dan putus asa. Sikap empati
jangan sok tahu! Saya putus asa. menunjukkan bahwa
ini sudah berusaha perawat bisa memahami
mencari pekerjaan P: Menatap klien dan Menunjukkan sikap perasaan klien.
kurang lebih 1 tahun tapi tersenyum. empati ketika klien
belum juga dapat menceritakan
pekerjaan sampai saat pengalaman yang tidak
ini. Saya merasa sangat menyenangkan.
tidak berguna bagi
keluarga, istri dan anak-
anak saya, karena tidak
bisa memenuhi
kebutuhan dalam
keluarga. Teman juga
saya tidak punya, karena
saya malu mbak. Jadi
untuk apa saya hidup
kalau tidak berguna
seperti ini. Mendingan
saya mati saja.

P: Baiklah sampai disini P: Menatap klien dengan Memberikan Pada fase terminasi,
saja bincang-bincang tersenyum. reinforcement dan perawat melakukan
hari ini. Bagus sekali melakukan evaluasi evaluasi subyektif
mas K, mampu subyektif tentang perasaan klien
menceritakan masalah setelah bincang-bincang.
mas dengan baik.
Sekarang bagaimana K: Tersenyum, kontak Klien merasa senang
perasaan Mas K setelah mata. diperhatikan oleh
kita berbincang- perawat.
bincang?
K: Saya sangat senang K: Tersenyum dan Menunjukkan sikap Hubungan saling
mbak, karena ada teman menatap perawat. menerima hubungan percaya terbina bila
yang bisa di ajak saling percaya. klien mampu
ngobrol. mengungkapkan tentang
P: Menganggukan Senang karena bisa permasalhannya dan
kepala, tersenyum. membina hubungan merasa membutuhkan
saling percaya dengan perawat
klien.

P: Baiklah, sekarang P: Kontak mata, Mengakhiri pertemuan Pada fase terminasi


Mas K istirahat dulu, tersenyum, dan membuat kontrak perawat mengakhiri
besok kita bincang- mempersilahkan untuk pertemuan pertemuan sambil
bincang lagi kalau mas klien untuk berikutnya. membuat kontrak yang
sudah merasa lebih baik. menjawab. akan datang meliputi
Bagaimana kalau besok topik, tempat dan waktu.
pagi jam 09:00 kita K: Kontak mata, Memperhatikan kontrak
bincang-bincang lagi? tersenyum. yang diberikan oleh
perawat.

K: Ya mbak. sampai K: Mengangguk, Menyetujui kontrak Telah terjalin hubungan


ketemu besok. Terima tersenyun. pertemuan berikutnya saling percaya sehingga
kasih ya mbak. klien menyetujui
P: Kontak mata, Merasa senang karena kontrak dan merasa
tersenyum. klien menyetujui membutuhkan perawat.
kontrak pertemuan
berikut.

You might also like